Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 1

1. Bagaimana agar karyawan tidak merasa stress jika berada dilingkungan kerja ?
Jawab :
 Balas jasa yang adil dan layak.
 Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian.
 Berat ringannya pekerjaan.
 Suasana dan lingkungan pekerjaan.
 Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.
 Sikap pemimpin dalam kepemimpinannya.
 Sifat pekerjaan monoton atau tidak.

2. Apa saja syarat untuk menentukan baik atau tidaknya kinerja pekerja ?
Jawab :

Mengukur Produktivitas Karyawan Secara Kuantitatif

Penilaian kinerja pegawai yang pertama yaitu dengan mengukur kuantitasnya. Anda bisa melihatnya dari
seberapa banyak produk yang bisa ia hasilkan dalam periode tertentu, misalnya setiap hari ataupun setiap
jamnya. Tak hanya produk, tapi bisa berupa deadlinekerja. Seberapa cekatan seseorang dalam
menyelesaikan deadline secara tepat waktu juga bisa menunjukkan tingkat produktivitasnya.

Feedback 360 Derajat

Penilaian kinerja karyawan selanjutnya adalah dengan melihat feedback. Feedback ini tak hanya terbatas
secara dua arah dari atasan dan bawahan, tapi melibatkan semua orang yang bekerja sama dengan karyawan
tersebut, termasuk bawahan. Dari sini Anda bisa melihat bagaimana performa karyawan Anda menurut kepala
divisi, bawahan, serta orang-orang yang satu tim dengannya. Feedback yang Anda dapatkan dari banyak
sumber akan membuat hasil evaluasi kinerja karyawan Anda semakin akurat.

Bagaimana Karyawan Memanfaatkan Waktu Kerjanya

Adanya jam kosong, misalnya ketika karyawan sudah menyelesaikan deadline-nya dan tidak memiliki
pekerjaan lain, juga bisa Anda jadikan potensi untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Bagaimana cara
karyawan tersebut memanfaatkan jam kosongnya, apakah mengobrol dengan teman, berselancar di media
sosial, membaca email dari atasan, atau belajar hal-hal baru. Karyawan yang produktif adalah karyawan yang
mampu menggunakan jam kerjanya semaksimal mungkin dan jika ada waktu senggang, ia akan
memanfaatkannya untuk mengembangkan kemampuannya.

3. Sebutkan apa saja yang dapat mempengaruhi atau meningkatkan efisiensi dan efektifitas lingkungan kerja ?
Jawab :
Untuk dapat menciptakan lingkungan kerja yang efektif dalam perusahaan ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan (Gie dalam Nuraini:2013:103):
1. Cahaya
Cahaya penerangan yang cukup memancarkan dengan tepat akan menambah efisiensi kerja para
karyawan/pegawai, karna mereka dapat bekerja dengan lebih cepat lebih sedikit membuat kesalahan dan
matanya tak lekas menjadi lelah.
2. Warna
Warna merupakan salah satu faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi kerja para karyawan, khususnya
warna akan mempengaruhi keadaan jiwa mereka dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruang dan
alat-alat lainnya kegembiraan dan ketenangan bekerja para karyawan akan terpelihara.
3. Udara
Mengenai faktor udara ini, yang sering sekali adalah suhu udara dan banyaknya uap air pada udara itu.
4. Suara
Untuk mengatasi terjadinya kegaduhan, perlu kiranya meletakkan alat-alat yang memiliki suara yang keras,
seperti mesin ketik pesawat telpon, parkir motor, dan lain-lain. Pada ruang khusus, sehongga tidak
mengganggu pekerja lainnya dalam melaksanakan tugasnya.

Kelompok 2
1. Sebutkan faktor - faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja ?
Jawab :
Menurut (Sedarmayanti dalam Wulan, 2011:21) Menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja
terbagi menjadi dua faktor yaitu faktor lingkungan kerja fisik dan faktor lingkungan kerja non fisik.
 Faktor Lingkungan Kerja Fisik
- Pewarnaan
- Penerangan
- Udara
- Suara bising
- Ruang gerak
- Keamanan
- Kebersihan

 Faktor Lingkungan Kerja Non Fisik


- Struktur kerja
- Tanggung jawab kerja
- Perhatian dan dukungan pemimpin
- Kerja sama antar kelompok
- Kelancaran komunikasi

2. Jelaskan bagaimana kriteria lingkungan kerja yang sehat aman dan nyaman?
Jawab :
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
1. Bangunan tempat kerja yang indah
2. Ruang kerja yang lega
3. Ventilasi pertukaran udara
4. Tersedianya tempat-tempat ibadah keagamaan
5. Tersedianya sarana angkutan khusus maupun umum untuk karyawan nyaman dan mudah

3. Adakah hubungan dari kepuasan kerja dengan karyawan di pabrik ?


Jawab :
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi
dalam lingkungan kerja. Apa hubungan antara kupuasan kerja dengan prestasi? Ada pendapat mengatakan
bahwa kepuasan kerja dihasilkan oleh prestasi. Prestasi menghasilkan penghargaan dan bila penghargaan
dalam proporsi yang sesuai. Dilain pihak, bila penghargaan di pandang tidak mencukupi untuk suatu prestasi,
maka ketidakpuasan cenderung terjadi. Menurut Strauss dan Sayles dalam buku Pandji Anoraga, kepuasan
kerja penting untuk aktualisasi diri. Pegawai yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah
mencapai kematangan psikologi, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi dan stress.

Kelompok 3
1. Siapakah yang bertanggungjawab apabila terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan oleh lingkungan kerja dan
apa bentuk pertanggungjawaban
Jawab : Setiap perusahaan, diwakili direksi, bertanggung jawab secara hukum atas setiap kecelakaan kerja
yang terjadi di perusahaan tersebut. Normatifnya, pimpinan perusahaanlah yang bertanggung jawab
menyelenggarakan keselamatan kerja. Tanggung jawab itu bukan hanya mengenai kerugian yang timbul
akibat kecelakaan, tetapi juga memastikan bahwa pekerja yang mengalami cacat karena kecelakaan tak
diputus hubungan kerjanya.Segala upaya perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja karena
dampaknya sangat buruk bukan saja terhadap buruh yang mengalaminya tapi juga perusahaan.

2. Bagaimana jika prinsip dasar pengendalian tidak dilaksanakan dengan baik?


Jawab :
Terjadinya cidera bahkan bisa menyebabkan kematian pada tenaga kerja
Hal ini disebabkan perusahaan tidak melakukan pemeliharaan dan pemeriksaan berkala terhadap peralatan-
peralatan yang ada di perusahaan tersebut. Karena bisa saja peralatan tersebut rusak. Jika tidak diterapkan K3,
tentu karyawanlah yang menjadi korbannya hingga mengalami cidera, bahkan yang terparah bisa
mengakibatkan kematian.
Menimbulkan penyakit
Kurangnya kebersihan lingkungan perusahaan karena tidak terawatnya lingkungan tersebut, bisa menjadi
sarang penyakit. Sehingga kesehatan karyawan pun terancam.
Memberikan kerugian
Apabila banyak tenaga kerja yang mengalami kecelakaan, tentu perusahaan akan mengalami kerugian karena
perusahaan harus menanggung biaya kecelakaan dari karyawan tersebut. Ditambah dengan berkurangnya
karyawan yang ada diperusahaan tersebut.
Proses kerja di perusahaan terhambat
Karena K3 yang tidak diterapkan hingga menimbulkan kecelakaan, tentu proses kerja di perusahaan tersebut
akan terganggu dan terhambat. Karena berkurangnya karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut sehingga
proses kerja menjadi lebih lambat dari biasanya.
3. Sebutkan contoh lingkungan kerja yang kurang aman
Jawab : Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)
1. terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
2. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
3. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.
4. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.

Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja


1. Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi kurang aman, bising dan alat-alat kerja yang
kurang baik dan rusak.
2. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin, ventilasi atau pertukaran udara , bising
atau suara-suara keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain

Kelompok 4
1. Apa yang terjadi jika system keselamatan perusahaan tak dilakukan dengan baik serta dampaknya terhadap
sebuah pekerja!
Jawab :

1). Potensi bahaya yang menimbulkan dampak jangka panjang


Keselamatan dan kesehatan dalam bekerja bisa terjadi kapan saja, langsung maupun tidak langsung. Ada
banyak potensi bahaya yang sebenarnya dampaknya bisa terjadi untuk masa yang akan datang dan dalam
jangka waktu yang lama.
Beberapa potensi bahaya yang dapat berdampak jangka panjang misalnya bahaya faktor kimia (debu, uap, dan
gas beracun), faktor biologis (virus, bakteri, dan mikro organisme lain), faktor fisik (bising, penerangan,
getaran, dll), faktor ergonomis (posisi kerja, durasi waktu bekerja, dll), dan berbagai polusi yang ditimbulkan
oleh aktivitas perusahaan.
2). Potensi bahaya yang menimbulkan resiko langsung
Beberapa hal yang sering menyebabkan bahaya langsung pada pekerja diantaranya adanya potensi bahaya
mekanikal (mesin tanpa pelindung), peralatan yang tak terawatt, instansi listrik yang tidak baik, resiko
kebakaran di tempat kerja, dan lain lain.
3), potensi bahaya kesehatan
Beberapa potensi bahaya yang memiliki resiko terhadap kesehatan diantaranya adalah kebersihan tempat
makan/kantin, air bersih yang di konsumsi, MCK, dan tersedianya P3K di tempat kerja.

2. Jelaskan perkakas kerja apa saja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja?
Jawab :
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan juga ikut andil dalam menyumbang terjadinya kecelakan kerja. Faktor itu yaitu sebagai
berikut :
1). Tempat Kerja yg Tidak Layak
Tempat kerja harus penuhi sarat-sarat keselamatan kerja. Seperti ukuran tempat kerja, ventilasi udara,
penerangan, dan lain sebagainya. Apabila tempat kerja tidak penuhi persaratan keselamatan kerja yang
diputuskan, maka kecelakan kerja kemungkinan besar terjadi.
2). Kondisi Peralatan yang Berbahaya
Peralatan kerja serta mesin-mesin, pada dasarnya jadi sumber kecelakan kerja dan memiliki kandungan
bahaya. Misalnya mesin-mesin yang bergerak atau berputar-putar, bergesekan dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, mesin-mesin yang berpontensi bahaya, harus diberi pelindung agar tidak membahayakan pekerja.
3). Beberapa Bahan dan Peralatan yang Bergerak
Perpindahan barang-barang yang berat atau yang beresiko, dari satu tempat ketempat yang lain, sangat bisa
saja terjadinya kecelakan kerja. Untuk hindari kecelakan kerja itu, perlu dilakukan pemikiran dan perhitungan
yang sangat masak, baik cara mengubahkannya, alat yang dipakai, jalur yang akan dilalui, siapa yang akan
memindahkan, dan lain sebaginya. Untuk peralatan dan bahan-bahan yang berat, diperlukan sebuah alat bantu
untuk memindahkannya, yaitu forklift.
4). Transportrasi
Kecelakaan kerja yang diakibatkan dari penggunaan alat transportasi juga cukup banyak. Dari penggunaan alat
yg tidak tepat, beban yang berlebihan (overload), jalan yg tidak baik, kecepatan kendaraan yang berlebihan,
peletakan beban yg tidak baik, semua dapat mempunyai potensi untuk terjadinya kecelakaan kerja.

3. Bagaimana lingkungan kerja yang baik yang seharusnya diterapkan diperusahaan ?


Jawab :
1). Ruang kerja yang bersih mencegah banyak penyakit datang
Ruang kerja yang kotor dapat menjadi sumber penyakit (Sumber: thejakartapost.com)
Debu, sanitasi buruk, dan ruangan yang pengap tentu membuat Anda merasa tidak nyaman saat bekerja di
kantor. Bukan hanya tidak nyaman, situasi tersebut juga dapat membuat banyak penyakit seperti diare, flu, dan
masalah pernapasan datang mengganggu. Oleh karena itu, pastikan kantor Anda memiliki fasilitas kebersihan
yang baik agar penyakit tidak mudah datang.
2). Memiliki lingkungan kerja yang bersih meningkatkan produktivitas
Karyawan yang sehat akan bekerja lebih baik dan produktif
Selain mencegah banyak penyakit datang, melansir WHO, lingkungan kerja yang sehat juga dapat membuat
produktivitas kerja meningkat sehingga menguntungkan perusahaan. Ketika tingkat kesehatan karyawan lebih
tinggi, mereka tentu akan bekerja dengan baik dan lebih produktif. Bandingkan jika dalam suatu perusahaan
banyak karyawan Anda yang tidak masuk akibat sakit, tentu pekerjaan akan terhambat dan menyebabkan
kerugian bagi perusahaan.
3). Perbanyak pencahayaan alami di ruang kerja
Cahaya alami matahari dapat membuat tubuh sehat dan mengurasi risiko terkena depresi (Sumber: hok.com)
Salah satu cara yang dapat Anda coba untuk membuat lingkungan kerja yang sehat adalah dengan
memperbanyak cahaya alami dalam kantor. Sebisa mungkin pastikan matahari mampu menembus ruang kerja
Anda dan menyinari ruangan. Dilansir dari Healthline (2018), kekurangan cahaya matahari dapat
mempengaruhi level serotonin, hormon yang mempengaruhi tingkat depresi dan mempengaruhi suasana hati.
Jadi, agar karyawan Anda tetap merasa senang dan memiliki kesehatan mental yang baik, pastikan
pencahayaan alami dalam ruangan tetap terjaga ya.

Rekan Kerja, meskipun terlihat sepele, lingkungan kerja yang sehat harus selalu diperhatikan agar karyawan
merasa bahagia, mampu bekerja dengan produktif sehingga memberikan kontribusi besar bagi perusahaan.
Ingat, sebagus apapun kantor Anda, jika lingkungan kerjanya tidak sehat, maka akan terasa sia-sia.
Selain lingkungan kerja yang sehat, cari tahu informasi menarik seputar bisnis dan karier di blog atau aplikasi
ruangkerja yang dapat Anda unduh secara gratis dengan mengklik gambar di bawah ini.
Kelompok 5
1. Jelaskan faktor fisik dari lingkungan kerja
 Jawab: Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat
mempengaruhi dirinya didalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Faktor-faktor lingkungan kerja fisik adalah sebagai berikut :
a) Pewarnaan
b) Penerangan
c) Udara
d) Suara bising
e) Ruang gerak
f) Keamanan
g) Kebersihan
2. indikator apa saja yang ada pada lingkungan kerja
jawab: Indikator Lingkungan Kerja
 Penerangan atau cahaya pada tempat kerja
 Temperatur atau suhu udara pada tempat kerja
 Kelembapan udara pada tempat kerja
 Sirkulasi udara pada tempat kerja
 Getaran mekanis pada tempat kerja
 Bau tidak sedap pada tempat kerja
 Tata warna pada tempat kerja
 Dekorasi pada tempat kerja
 Musik pada tempat kerja
 Keamanan pada tempat kerja

3. Jelaskan manfaat dari lingkungan kerja


Jawab:
 Menciptakan gairah kerja sehingga prestasi dan produktivitas karyawan dapat meningkat. (Ishak dan
Tanjung, 2013).
 Pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat sesuai standar kerja dan dalam jangka waktu yang
ditentukan.
 Tidak membutuhkan terlalu banyak pengawasan karena setiap individu karya dapat saling mengawasi
demi tercapainya prestasi kerja.
 Menciptakan semangat kerja yang tinggi.
 Membuat suasana hati karyawan bahagia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga dapat mencapai
hasil kerja yang baik.
 Terjalin komunikasi yang baik antara rekan kerja dan atasan dalam suasana kekeluargaan sehingga
dapat terhindar dari konflik berkepanjangan.
 Membantu ciptakan visi dan misi serta tujuan yang sama dalam aktifitas/kegiatan mengembangkan dan
memajukan perusahaan.
 Menghindari kecelakaan kerja dan meningkatkan profit.

Kelompok 6
1. Bagaimana tempat kerja yang aman
jawab :
Prinsip manajemen yang kuat pada pemeliharaan dan penambahan tingkah laku K3 dalam setiap aksi individu
pada tingkat manajemen.
- Berkomunikasi dengan cara terbuka pada manajemen dan karyawan mengenai semua segi keselamatan ditempat
kerja.
- Mengaplikasikan budaya umpan balik dengan cara terbuka pada karyawan untuk tumbuh, belajar dan
berkelanjutan dalam menggerakkan program K3 ditempat kerjanya.
- Perusahaan harus membuat budaya mempromosikan K3 di tempat kerjanya, melatih karyawan mengenai cara
membuat perlindungan diri dari beragam bahaya, membuat lingkungan kerja yang aman untuk aset yang paling
bernilai yakni karyawan.
- Responsibility of Safety
- Safety yaitu tanggungjawab bersama
- Safety yaitu budaya yang memicu perilaku
- Safety bukanlah sebatas program, namun pembangunan budaya (safety culture)
- Safety berbentuk multidisiplin
- Permasalahan Keselamatan sama-sama berkaitan antar semua manfaat misalnya system kursus dan pembinaan,
jaminan sosial, system jam kerja, prosedur, perlengkapan kerja (pakaian keselamatan atau sepatu safety),
pemeliharaan tempat kerja, system pengawasan dan penilaian dll.

1. keamana lingkungan kerja diperuntukan untuk parapekerja saja atau juga pemimpin perusahaan?
Jawab: tentu saja keamanan lingkungan kerja itu untuk semua elemen yang ada di perusahaan tersebut
2. jika ada karyawan terkena penyakit atau mengalami kecelakaan kerja apa itu disebabkan oleh lingkungan kerja
tidak aman atau faktor lainnya
jawab : iya faktor lingkungan kerja juga mempengaruhi keselamatan kerja selain itu juga ad faktor lain nya
yaitu:
1. Faktor Manusia 2. Faktor Lingkungan
 Umur  Kebisingan
 Jenis Kelamin  Suhu Udara
 Masa kerja.  Penerangan
 Tingkat Pendidikan  Lantai licin
 Perilaku
.
3. Faktor Peralatan
 Kondisi mesin
 Letak mesin

Kelompok 7
1. Adakah standarisasi dalampemilihan desain warna di tempat kerja?
Jawab: Permainan warna banyak diterapkan di dalam kehidupan terutama dalam desain baik desain produk,
interior, fashion dan sebagainya. Permainan warna dalam desain memberi dampak psikologis bagi pengamat
dan pemakainya, misalnya warna merah memberi kesan merangsang, kuning memberi kesan luas dan terang,
hijau atau biru memberi suasana sejuk dan segar, gelap memberi kesan sempit, permainan warna-warna terang
memberi kesan luas.

Selain itu warna dapat mempengaruhi penerangan kantor, warna juga dapat mempengaruhi perasaan kita serta
warna dapat juga mempercantik kantor. Kualitas warna dapat mempengaruhi emosi dan dapat pula
menimbulkan perasaan senang maupun tidak senang. Penggunaan warna yang tepat pada dinding ruangan dan
alat-alat dapat memberikan kesan gembira, ketenangan bekerja juga mencegah kesilauan yang ditimbulkan
oleh cahaya yang berlebihan.

Warna tidak hanya mempercantik tempat kerja tetapi juga memperbaiki kondisi-kondisi didalam dimana
pekerjaan itu dilakukan. Karena itu keuntungan penggunaan warna yang tepat adalah tidak hanya bersifat
keindahan dan psikologis, tetapi juga bersifat ekonomis. (Moekijat 2002).

Keuntungan penggunaan warna yang baik adalah:


Memungkinkan tempat kerja menjadi tampak menyenangkan dan menarik pemandangan.
Mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas pekerja.
(Moekijat 2002)

Masih berkaitan dengan penggunaan warna, para ahli warna membuktikan bahwa warna dapat membantu
proses penyembuhan. Beberapa kebudayaan kuno, termasuk orang-orang Mesir dan Cina, mempraktekan
chromotherapy, atau penggunaan warna untuk penyembuhan.

Chromotherapy merupakan terapi suportif yang dapat mendukung terapi utama. Menurut praktisi
chromoterapy, penyebab dari beberapa penyakit dapat diketahui dari pengurangan warna-warna tertentu dari
sistem dalam tubuh manusia.

Chromoterapy, kadang-kadang disebut terapi warna atau colorology, merupakan metode obat alternatif dan
masih digunakan sampai saat ini. Seorang dokter (praktisi terapi) yang terlatih dalam chromoterapy dapat
menggunakan warna dan cahaya untuk menyeimbangkan energi dalam tubuh seseorang yang mengalami
kekurangan baik fisik, emosi, spiritual, maupun mental. Terapi cahaya terbukti dapat meringankan penyakit
depresi yang tinggi.

2. Bagaimana cara pencegahan ancaman terhadap keselamatan di industri?


Pengamanan jadi tindakan keselamatan kerja ada banyak hal yang perlu di perhatikan digolongkan sebagai
berikut :
a) Peerlindungan badan, mencakup pelindung mata, tangan, hidung, kaki, kepala, dan telinga.
b) Perlindungan mesin, sebagai tindakan pelindung mesin dari bahaya yang mungkin timbul dari luar atau dari
dalam atau dari pekerja itu sendiri
c) Alat pengaman listrik, yang setiap saat dapat membahayakan.
d) Pengaman ruang, meliputi sistem alarm, pemadam kebakaran, penerangan yang cukup, air hidrant, ventilasi
udara yang baik, dsb.
Mencegah adalah cara yang paling efektif
2 hal penyebab kecelakaan kerja terbesar ialah : kondisi lingkungan yg tidak aman dan perilaku yang tidak
aman, berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai
saat ini yaitu disebabkan oleh perilaku yg tidak aman seperti berikut :

1. sembrono dan tidak hati-hati


2. tidak mematuhi ketentuan
3. tidak ikuti standard prosedur kerja.
4. tidak memakai alat pelindung diri
5. kondisi tubuh yang lemah
3. Apa yang harus dilakukan para pekerja untuk mengetahui faktor bahaya yang ada di lingkungan kerja industri?
Menghindar Terjadinya Kecelakaan
Tindakan mencegah pada kemungkinan terjadinya kecelakaan yaitu hal yang lebih penting dibanding dengan
mengatasi terjadinya kecelakaan. Kecelakaan mampu dihindari dengan menghindari penyebab-penyebab
terjadinya kecelakaan. Tindakan mencegah dapat dilakukan lewat cara penuh kehati-hatian dalam melakukan
pekerjaan dan diikuti dengan rasa tanggung jawab.

Mencegah kondisi kerja yg tidak aman, ketahui apa yang perlu ditangani dalam kondisi darurat, maka
selekasnya memberikan laporan segala peristiwa, kejanggalan dan kerusakan perlengkapan sekecil apa pun
pada atasannya. Kerusakan yang kecil atau ringan bila dilewatkan maka makin lama akan makin berkembang
dan jadi kesalahan yang serius bila hal itu tidak segera diperbaiki.

Bertanggungjawab adalah sikap yang perlu dijujung tinggi baik selama bekerja ataupun saat beristirahat. Hal
semacam ini akan sangat berguna untuk keselamatan dalam bekerja. Perlengkapan perlindungan anggota
badan dalam setiap bekerja harus selalu dipakai dengan menyesuaikan sifat pekerjaan yang dilakukan.

Beberapa alat pelindung keamanan anggota badan, terbagi dalam pelindung mata, kepala, telinga, tangan, kaki
dan hidung. Pemakaian alat pelindung ini sesuai dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan.

Kelompok 9
1. Apa akibatnya apabila tidak ada keseimbangan antara tenaga kerja dan lingkungan kerja?
Jawab : Akibatnya adalah pekerja akan merasa kurang nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Hal tersebut
tentu akan menggangu kinerjanya di tempat kerja.

2. Jelaskan pengendalian lingkungan kerja secara administratif?


Pengendalian Administrasi
Pengendalian dengan cara administratif yaitu beberapa ketentuan administrasi yang mengatur pekerja untuk
membatasi saat kontaknya (pemaparan) dengan aspek bahaya atau contaminant.
Kontrol administratif diperuntukkan pengandalian dari sisi orang yang akan lakukan pekerjaan, dengan
dikendalikan cara kerja diinginkan orang akan mematuhi, mempunyai kekuatan dan ketrampilan cukup untuk
merampungkan pekerjaan dengan cara aman.
Jenis pengendalian ini diantaranya seleksi karyawan, ada standard operasi baku (SOP), kursus, pengawasan,
modifikasi perilaku, jadwal kerja, perputaran kerja, pemeliharaan, manajemen pergantian, jadwal istirahat,
investigasi atau kontrol kesehatan.

3. Sebutkan contoh pengaruh faktor kimia bagi tenaga kerja?


Jawab :
 Bahaya kimia
Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh: Pernapasan (inhalation), Kulit (skin absorption), Tertelan
(ingestion). Racun dapat menyebabkan efek yang bersifat akut,kronis atau kedua-duanya.
· Korosi : Bahan kimia yang bersifat korosif menyebabkan kerusakan pada permukaan tempat dimana
terjadi kontak. Kulit, mata dan sistem pencernaan adalah bagain tubuh yang paling umum terkena. Contoh :
konsentrat asam dan basa , fosfor.\
· Iritasi : iritasi menyebabkan peradangan pada permukaan di tempat kontak. Iritasi kulit bisa
menyebabkan reaksi seperti eksim atau dermatitis. Iritasi pada alat-alat pernapasan yang hebat dapat
menyebabkan sesak napas, peradangan dan oedema (bengkak). Contoh : Kulit : asam, basa,pelarut, minyak.
Dan pernapasan : aldehydes, alkaline dusts, amonia, nitrogen dioxide, phosgene, chlorine ,bromine, ozone.
· Kanker : Karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara jelas telah terbukti pada manusia.
Kemungkinan karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara jelas sudah terbukti menyebabkan
kanker pada hewan . Contoh:
- Terbukti karsinogen pada manusia : benzene ( leukaemia); vinylchloride ( liver angiosarcoma); 2-
naphthylamine, benzidine (kanker kandung kemih ); asbestos (kanker paru-paru , mesothelioma);
- Kemungkinan karsinogen pada manusia : formaldehyde, carbon tetrachloride, dichromates, beryllium.
· Racun Sistemik : Racun sistemik adalah agen-agen yang menyebabkan luka pada organ atau sistem
tubuh. Contoh :
- Otak : pelarut, lead,mercury, manganese
- Sistem syaraf peripheral : n-hexane,lead,arsenic,carbon disulphide
- Sistem pembentukan darah : benzene,ethylene glycol ethers
- Ginjal : cadmium,lead,mercury,chlorinated hydrocarbons
- Paru-paru : silica,asbestos, debu batubara (pneumoconiosis).

Anda mungkin juga menyukai