1. Bagaimana agar karyawan tidak merasa stress jika berada dilingkungan kerja ?
Jawab :
Balas jasa yang adil dan layak.
Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian.
Berat ringannya pekerjaan.
Suasana dan lingkungan pekerjaan.
Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.
Sikap pemimpin dalam kepemimpinannya.
Sifat pekerjaan monoton atau tidak.
2. Apa saja syarat untuk menentukan baik atau tidaknya kinerja pekerja ?
Jawab :
Penilaian kinerja pegawai yang pertama yaitu dengan mengukur kuantitasnya. Anda bisa melihatnya dari
seberapa banyak produk yang bisa ia hasilkan dalam periode tertentu, misalnya setiap hari ataupun setiap
jamnya. Tak hanya produk, tapi bisa berupa deadlinekerja. Seberapa cekatan seseorang dalam
menyelesaikan deadline secara tepat waktu juga bisa menunjukkan tingkat produktivitasnya.
Penilaian kinerja karyawan selanjutnya adalah dengan melihat feedback. Feedback ini tak hanya terbatas
secara dua arah dari atasan dan bawahan, tapi melibatkan semua orang yang bekerja sama dengan karyawan
tersebut, termasuk bawahan. Dari sini Anda bisa melihat bagaimana performa karyawan Anda menurut kepala
divisi, bawahan, serta orang-orang yang satu tim dengannya. Feedback yang Anda dapatkan dari banyak
sumber akan membuat hasil evaluasi kinerja karyawan Anda semakin akurat.
Adanya jam kosong, misalnya ketika karyawan sudah menyelesaikan deadline-nya dan tidak memiliki
pekerjaan lain, juga bisa Anda jadikan potensi untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Bagaimana cara
karyawan tersebut memanfaatkan jam kosongnya, apakah mengobrol dengan teman, berselancar di media
sosial, membaca email dari atasan, atau belajar hal-hal baru. Karyawan yang produktif adalah karyawan yang
mampu menggunakan jam kerjanya semaksimal mungkin dan jika ada waktu senggang, ia akan
memanfaatkannya untuk mengembangkan kemampuannya.
3. Sebutkan apa saja yang dapat mempengaruhi atau meningkatkan efisiensi dan efektifitas lingkungan kerja ?
Jawab :
Untuk dapat menciptakan lingkungan kerja yang efektif dalam perusahaan ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan (Gie dalam Nuraini:2013:103):
1. Cahaya
Cahaya penerangan yang cukup memancarkan dengan tepat akan menambah efisiensi kerja para
karyawan/pegawai, karna mereka dapat bekerja dengan lebih cepat lebih sedikit membuat kesalahan dan
matanya tak lekas menjadi lelah.
2. Warna
Warna merupakan salah satu faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi kerja para karyawan, khususnya
warna akan mempengaruhi keadaan jiwa mereka dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruang dan
alat-alat lainnya kegembiraan dan ketenangan bekerja para karyawan akan terpelihara.
3. Udara
Mengenai faktor udara ini, yang sering sekali adalah suhu udara dan banyaknya uap air pada udara itu.
4. Suara
Untuk mengatasi terjadinya kegaduhan, perlu kiranya meletakkan alat-alat yang memiliki suara yang keras,
seperti mesin ketik pesawat telpon, parkir motor, dan lain-lain. Pada ruang khusus, sehongga tidak
mengganggu pekerja lainnya dalam melaksanakan tugasnya.
Kelompok 2
1. Sebutkan faktor - faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja ?
Jawab :
Menurut (Sedarmayanti dalam Wulan, 2011:21) Menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja
terbagi menjadi dua faktor yaitu faktor lingkungan kerja fisik dan faktor lingkungan kerja non fisik.
Faktor Lingkungan Kerja Fisik
- Pewarnaan
- Penerangan
- Udara
- Suara bising
- Ruang gerak
- Keamanan
- Kebersihan
2. Jelaskan bagaimana kriteria lingkungan kerja yang sehat aman dan nyaman?
Jawab :
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
1. Bangunan tempat kerja yang indah
2. Ruang kerja yang lega
3. Ventilasi pertukaran udara
4. Tersedianya tempat-tempat ibadah keagamaan
5. Tersedianya sarana angkutan khusus maupun umum untuk karyawan nyaman dan mudah
Kelompok 3
1. Siapakah yang bertanggungjawab apabila terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan oleh lingkungan kerja dan
apa bentuk pertanggungjawaban
Jawab : Setiap perusahaan, diwakili direksi, bertanggung jawab secara hukum atas setiap kecelakaan kerja
yang terjadi di perusahaan tersebut. Normatifnya, pimpinan perusahaanlah yang bertanggung jawab
menyelenggarakan keselamatan kerja. Tanggung jawab itu bukan hanya mengenai kerugian yang timbul
akibat kecelakaan, tetapi juga memastikan bahwa pekerja yang mengalami cacat karena kecelakaan tak
diputus hubungan kerjanya.Segala upaya perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja karena
dampaknya sangat buruk bukan saja terhadap buruh yang mengalaminya tapi juga perusahaan.
Kelompok 4
1. Apa yang terjadi jika system keselamatan perusahaan tak dilakukan dengan baik serta dampaknya terhadap
sebuah pekerja!
Jawab :
2. Jelaskan perkakas kerja apa saja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja?
Jawab :
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan juga ikut andil dalam menyumbang terjadinya kecelakan kerja. Faktor itu yaitu sebagai
berikut :
1). Tempat Kerja yg Tidak Layak
Tempat kerja harus penuhi sarat-sarat keselamatan kerja. Seperti ukuran tempat kerja, ventilasi udara,
penerangan, dan lain sebagainya. Apabila tempat kerja tidak penuhi persaratan keselamatan kerja yang
diputuskan, maka kecelakan kerja kemungkinan besar terjadi.
2). Kondisi Peralatan yang Berbahaya
Peralatan kerja serta mesin-mesin, pada dasarnya jadi sumber kecelakan kerja dan memiliki kandungan
bahaya. Misalnya mesin-mesin yang bergerak atau berputar-putar, bergesekan dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, mesin-mesin yang berpontensi bahaya, harus diberi pelindung agar tidak membahayakan pekerja.
3). Beberapa Bahan dan Peralatan yang Bergerak
Perpindahan barang-barang yang berat atau yang beresiko, dari satu tempat ketempat yang lain, sangat bisa
saja terjadinya kecelakan kerja. Untuk hindari kecelakan kerja itu, perlu dilakukan pemikiran dan perhitungan
yang sangat masak, baik cara mengubahkannya, alat yang dipakai, jalur yang akan dilalui, siapa yang akan
memindahkan, dan lain sebaginya. Untuk peralatan dan bahan-bahan yang berat, diperlukan sebuah alat bantu
untuk memindahkannya, yaitu forklift.
4). Transportrasi
Kecelakaan kerja yang diakibatkan dari penggunaan alat transportasi juga cukup banyak. Dari penggunaan alat
yg tidak tepat, beban yang berlebihan (overload), jalan yg tidak baik, kecepatan kendaraan yang berlebihan,
peletakan beban yg tidak baik, semua dapat mempunyai potensi untuk terjadinya kecelakaan kerja.
Rekan Kerja, meskipun terlihat sepele, lingkungan kerja yang sehat harus selalu diperhatikan agar karyawan
merasa bahagia, mampu bekerja dengan produktif sehingga memberikan kontribusi besar bagi perusahaan.
Ingat, sebagus apapun kantor Anda, jika lingkungan kerjanya tidak sehat, maka akan terasa sia-sia.
Selain lingkungan kerja yang sehat, cari tahu informasi menarik seputar bisnis dan karier di blog atau aplikasi
ruangkerja yang dapat Anda unduh secara gratis dengan mengklik gambar di bawah ini.
Kelompok 5
1. Jelaskan faktor fisik dari lingkungan kerja
Jawab: Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat
mempengaruhi dirinya didalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Faktor-faktor lingkungan kerja fisik adalah sebagai berikut :
a) Pewarnaan
b) Penerangan
c) Udara
d) Suara bising
e) Ruang gerak
f) Keamanan
g) Kebersihan
2. indikator apa saja yang ada pada lingkungan kerja
jawab: Indikator Lingkungan Kerja
Penerangan atau cahaya pada tempat kerja
Temperatur atau suhu udara pada tempat kerja
Kelembapan udara pada tempat kerja
Sirkulasi udara pada tempat kerja
Getaran mekanis pada tempat kerja
Bau tidak sedap pada tempat kerja
Tata warna pada tempat kerja
Dekorasi pada tempat kerja
Musik pada tempat kerja
Keamanan pada tempat kerja
Kelompok 6
1. Bagaimana tempat kerja yang aman
jawab :
Prinsip manajemen yang kuat pada pemeliharaan dan penambahan tingkah laku K3 dalam setiap aksi individu
pada tingkat manajemen.
- Berkomunikasi dengan cara terbuka pada manajemen dan karyawan mengenai semua segi keselamatan ditempat
kerja.
- Mengaplikasikan budaya umpan balik dengan cara terbuka pada karyawan untuk tumbuh, belajar dan
berkelanjutan dalam menggerakkan program K3 ditempat kerjanya.
- Perusahaan harus membuat budaya mempromosikan K3 di tempat kerjanya, melatih karyawan mengenai cara
membuat perlindungan diri dari beragam bahaya, membuat lingkungan kerja yang aman untuk aset yang paling
bernilai yakni karyawan.
- Responsibility of Safety
- Safety yaitu tanggungjawab bersama
- Safety yaitu budaya yang memicu perilaku
- Safety bukanlah sebatas program, namun pembangunan budaya (safety culture)
- Safety berbentuk multidisiplin
- Permasalahan Keselamatan sama-sama berkaitan antar semua manfaat misalnya system kursus dan pembinaan,
jaminan sosial, system jam kerja, prosedur, perlengkapan kerja (pakaian keselamatan atau sepatu safety),
pemeliharaan tempat kerja, system pengawasan dan penilaian dll.
1. keamana lingkungan kerja diperuntukan untuk parapekerja saja atau juga pemimpin perusahaan?
Jawab: tentu saja keamanan lingkungan kerja itu untuk semua elemen yang ada di perusahaan tersebut
2. jika ada karyawan terkena penyakit atau mengalami kecelakaan kerja apa itu disebabkan oleh lingkungan kerja
tidak aman atau faktor lainnya
jawab : iya faktor lingkungan kerja juga mempengaruhi keselamatan kerja selain itu juga ad faktor lain nya
yaitu:
1. Faktor Manusia 2. Faktor Lingkungan
Umur Kebisingan
Jenis Kelamin Suhu Udara
Masa kerja. Penerangan
Tingkat Pendidikan Lantai licin
Perilaku
.
3. Faktor Peralatan
Kondisi mesin
Letak mesin
Kelompok 7
1. Adakah standarisasi dalampemilihan desain warna di tempat kerja?
Jawab: Permainan warna banyak diterapkan di dalam kehidupan terutama dalam desain baik desain produk,
interior, fashion dan sebagainya. Permainan warna dalam desain memberi dampak psikologis bagi pengamat
dan pemakainya, misalnya warna merah memberi kesan merangsang, kuning memberi kesan luas dan terang,
hijau atau biru memberi suasana sejuk dan segar, gelap memberi kesan sempit, permainan warna-warna terang
memberi kesan luas.
Selain itu warna dapat mempengaruhi penerangan kantor, warna juga dapat mempengaruhi perasaan kita serta
warna dapat juga mempercantik kantor. Kualitas warna dapat mempengaruhi emosi dan dapat pula
menimbulkan perasaan senang maupun tidak senang. Penggunaan warna yang tepat pada dinding ruangan dan
alat-alat dapat memberikan kesan gembira, ketenangan bekerja juga mencegah kesilauan yang ditimbulkan
oleh cahaya yang berlebihan.
Warna tidak hanya mempercantik tempat kerja tetapi juga memperbaiki kondisi-kondisi didalam dimana
pekerjaan itu dilakukan. Karena itu keuntungan penggunaan warna yang tepat adalah tidak hanya bersifat
keindahan dan psikologis, tetapi juga bersifat ekonomis. (Moekijat 2002).
Masih berkaitan dengan penggunaan warna, para ahli warna membuktikan bahwa warna dapat membantu
proses penyembuhan. Beberapa kebudayaan kuno, termasuk orang-orang Mesir dan Cina, mempraktekan
chromotherapy, atau penggunaan warna untuk penyembuhan.
Chromotherapy merupakan terapi suportif yang dapat mendukung terapi utama. Menurut praktisi
chromoterapy, penyebab dari beberapa penyakit dapat diketahui dari pengurangan warna-warna tertentu dari
sistem dalam tubuh manusia.
Chromoterapy, kadang-kadang disebut terapi warna atau colorology, merupakan metode obat alternatif dan
masih digunakan sampai saat ini. Seorang dokter (praktisi terapi) yang terlatih dalam chromoterapy dapat
menggunakan warna dan cahaya untuk menyeimbangkan energi dalam tubuh seseorang yang mengalami
kekurangan baik fisik, emosi, spiritual, maupun mental. Terapi cahaya terbukti dapat meringankan penyakit
depresi yang tinggi.
Mencegah kondisi kerja yg tidak aman, ketahui apa yang perlu ditangani dalam kondisi darurat, maka
selekasnya memberikan laporan segala peristiwa, kejanggalan dan kerusakan perlengkapan sekecil apa pun
pada atasannya. Kerusakan yang kecil atau ringan bila dilewatkan maka makin lama akan makin berkembang
dan jadi kesalahan yang serius bila hal itu tidak segera diperbaiki.
Bertanggungjawab adalah sikap yang perlu dijujung tinggi baik selama bekerja ataupun saat beristirahat. Hal
semacam ini akan sangat berguna untuk keselamatan dalam bekerja. Perlengkapan perlindungan anggota
badan dalam setiap bekerja harus selalu dipakai dengan menyesuaikan sifat pekerjaan yang dilakukan.
Beberapa alat pelindung keamanan anggota badan, terbagi dalam pelindung mata, kepala, telinga, tangan, kaki
dan hidung. Pemakaian alat pelindung ini sesuai dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan.
Kelompok 9
1. Apa akibatnya apabila tidak ada keseimbangan antara tenaga kerja dan lingkungan kerja?
Jawab : Akibatnya adalah pekerja akan merasa kurang nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Hal tersebut
tentu akan menggangu kinerjanya di tempat kerja.