Anda di halaman 1dari 3

suatu kondisi lingkungan kerja dapat dikatakan baik atau sesuai apabila manusia yang

berada didalamnya dapat melaksanakan seluruh kegiatannya secara optimal, sehat, aman dan
nyaman. Lingkungan kerja adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang
karyawan, Seorang karyawan yang bekerja di lingkungan kerja yang dapat mendukungnya
untuk bekerja dengan maksimal akan menghasilkan kinerja yang lebih baik di banding
seorang karyawan yang bekerja dalam lingkungan kerja yang tidak mendukung dan
memadai,sehingga dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja yang baik pada akhirnya akan
berdampak pada kenaikan tingkat kinerja karyawan. Lingkungan kerja dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu fisik dan non fisik. Lingkungan kerja fisik adalah penerangan,
interior, sirkulasi udara, kebersihan dan keamanan. Sedangkan lingkungan kerja non-fisik
adalah struktur tugas, desain pekerjaan, pola kerja sama, pola kepemimpinan dan budaya
organisasi.

            Adanya pembagian mengenai lingkungan kerja tersebut tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. keduanya harus seimbang, karena baik lingkungan kerja fisik maupun non-fisik
sama-sama dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Untuk dapat menyeimbangkan keduanya,
maka diperlukan kesadaran oleh pihak-pihak manajemen dari perusahaan tersebut. Jika
karyawan menyenangi lingkungan kerja dimana ia apat bekerja, maka karyawan tersebut
akan merasa betah di tempat kerjanya, melakukan aktivitasnya sehingga waktu kerja dapat
dipergunakan secara efektif. Oleh karena itu, pihak manajemen perlu membentuk lingkungan
kerja yang kondusif sebagai penunjang kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya,
agar hasil kerja yang diperoleh dapat tercapai secara optimal.

Berikut beberapa faktor lingkungan kerja fisik yang dapat mempengaruhi


terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja, yaitu :

1. Penerangan cahaya di tempat kerja

            Yang dimaksud dengan penerangan dalam hal ini tidak terbatas pada penerangan
listrik, akan tetapi juga termasuk penerangan cahaya matahari. Dalam menjalankan tugas,
sering kali karyawan membutuhkan penerangan yang cukup untuk dapat melakukan suatu
pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan konsentrasi yang tinggi.

2. Kebersihan di tempat kerja

            Lingkungan kerja yang bersih akan mempengaruhi semangat kerja para karyawannya
dan hal ini merupakan salah satu faktor yang diinginkan oleh setiap perusahaan. Apabila
perusahaan memperhatian kebersihan lingkungan kerja, maka akan dapat mempengaruhi
kesehatan kerjiwaan seseoran. Seorang karyawan akan merasa senang jika lingkungan
kerjanya bersih dan rasa snenag yang diraskaan oleh karyawan ini dapat mempengaruhi
seseorang untuk bekerja lebih bersemangat dan bergairah.

3. Keamanan di tempat kerja

            Apabila kondisi suatu perusahaan aman maka akan dapat menimbulkan ketenangan.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan keamanan adalah keamanan terhadap milik pribadi dari
karyawan, misalnya kendaraan milik karyawan. Pada saat bekerja karyawan yang
bersangkutan tidak dapat mengawasi kendaraannya secara langsung. Salah satu upaya untuk
menjaga keamanan di tempat kerja dapat dimanfaatkan tenaga satpam ataupun dapat juga
dengan memasang cctv untuk memantau lingkungan keamanan di tempat kerja.
            Keamanan juga memiliki pengertian yang lebih luas, misalnya keamanan akan
keselamatan kerja yang mengharuskan perusahaan untuk menyediakan alat keselamatan kerja
dan melatih penggunaannya, hingga konstruksi gedung tempat karyawan bekerja, serta
adanya jaminan keamanan dimasa depan.

4. Interior di tempat kerja

              interior di tempat kerja memiliki hubungan dengan tata warna yang baik, karena itu
dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja, akan tetapi juga berkaitan
dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan dan lainnya untuk bekerja.

5. Sirkulasi udara di tempat kerja

                Sirkulasi udara atau pertukaran udara yang cukup sangat diperlukan bagi karyawan
terutama dalam ruang kerja mereka. Karena pertukaran udaran yang cukup ini dapat
menyebabkan kesegaran fisik dari para karyawan, sebaliknya apabila pertukaran udara yang
kurang baik akan menimbulkan rasa pengap sehingga karyawan mudah terasa kelelahan.

Selain fasilitas, tentu lingkungan kerja non fisik juga tidak boleh dilupakan. Lingkungan kerja
non fisik adalah keadaan yang berkaitan dengan hubungan kerja di dalam perusahaan
tersebut. Bisa dari hubungan atasan dengan bawahan. Bisa juga hubungan sesama rekan
kerja, serta hubungan sesama bawahan. Tentu saja lingkungan kerja non fisik itu penting. Jika
tidak ada lingkungan kerja non fisik yang baik, maka akan berpengaruh terhadap hubungan
antar karyawan. Efeknya bisa terjadi saling bermusuhan hingga menjatuhkan sama lain.
Pekerjaan pun juga tidak bisa dilakukan secara optimal juga. Di dalam lingkungan kerja non
fisik, ada beberapa aspek yang bisa mempengaruhi perilaku karyawan, seperti:

1. Tanggung jawab kerja

Dengan tanggung jawab kerja, maka karyawan tahu apa saja tanggung jawab mereka selama
berada di dalam perusahaan. Dimulai dari tugas kerja, hasil kerja, hingga sikap yang mereka
tampilkan di dalam.

2. Struktur kerja

Struktur kerja adalah pekerjaan yang diberikan kepada karyawan memang sudah berada di
dalam struktur kerja serta organisasi yang baik. Dengan begitu, pekerjaan yang ada sudah
sesuai dengan apa yang dibutuhkan perusahaan juga.

3. Kelancaran komunikasi

Komunikasi adalah bagian yang penting di dalam menjalankan pekerjaan. Dengan begitu,
karyawan harus merasa ada komunikasi yang baik, lancar, serta terbuka di antara rekan kerja
hingga atasan. 

4. Kerja sama antar kelompok

Karyawan harus merasa adanya kerja sama antar kelompok yang baik. Inilah yang
membuat pekerjaan bisa dilakukan dengan lebih lancar dan mudah.
Indikator lingkungan kerja baik fisik dan non fisik sebaiknya dipenuhi oleh seluruh
perusahaan. Jika bisa dipenuhi, maka karyawan yang bekerja di dalamnya bisa
nyaman bekerja dan bisa memberikan performa yang terbaik juga.

Manfaat dari lingkungan kerja adalah menciptakan gairah kerja, sehingga


produktivitas kerja dan prestasi kerja menjadi tinggi. Sementara itu, manfaat yang diperoleh
karena bekerja dengan orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan
tepat, pekerjaan dapat diselesaikan dengan standar yang benar dan dalam skala waktu yang
sudah ditetapkan. Selain itu, manfaat dari menciptakan lingkunga kerja yaitu;

 Meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja yang mengakibatkann


kerugian terhadap perusahaan.
 Mengoptimalkan penggunaan peralatan dan bahan baku secara lebih produktif
dan efisien.
 Menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan dan kegairahan kerja,
sehingga dapat menaikkan tingkat efisiensi kerja. karena produktivitasnya
meningkat dan naiknya efisiensi dapat menjamin kelangsungan proses produksi
dan usaha bisnis.
 Mengarahkan partisipasi semua pihak untuk menciptakan iklim kerja yang sehat

Anda mungkin juga menyukai