Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG ‘THE WORK

ENVIRONMENT YANG IDEAL DAN NON


IDEAL

Dosen
Reva Ragam Santika
Mata Kuliah
Komputer Dan Masyarakat

Disusun oleh
Kelompok 4

Asep Miftahudin 30818098


Bimo Novara Putra 30818103
Annisa Gustiani 30818099
Wasiatul Janah 30818094
Mariyana 30818118

STMIK INDONESIA
PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya


sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan
memungkinkan para pegawai untuk bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat
mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana
dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan
aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja
pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan kerja yang
terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja yang terbentuk antara sesama
pegawai, hubungan kerja antar bawahan dan atasan serta lingkungan fisika tempat
pegawai bekerja (Mardiana, 2005). Menurut sedarmayanti (2007) Secara garis besar,
jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni: Lingkungan kerja fisika dan
lingkungan kerja non fisika. Lingkungan kerja fisika adalah semua yang terdapat
disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung
maupun tidak langsung Sedarmayanti (2007). Menurut Sarwono (2005) Lingkungan
kerja fisika adalah tempat kerja pegawai melakukan aktivitas. Lingkungan kerja fisika
mempengaruhi 2 semangat dan emosi kerja para karyawan. Faktor-faktor fisika ini
mencakup suhu udara di tempat kerja, luas ruang kerja, kebisingan, kepadatan, dan
kesesakan. Faktor-faktor fisika ini sangat mempengaruhi tingkah laku manusia.
Menurut Sedarmayanti (2007) menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisika adalah
semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan
atasan maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan.
Lingkungan kerja non fisika ini merupakan lingkungan kerja yang tidak bisa
diabaikan. Menurut Nitisemito (2001) perusahaan hendaknya dapat mencerminkan
kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang
memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan
adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik dan pengendalian diri.
Pengertian the work environment ( Lingkungan Kerja ).

 Menurut Stewart 1983 : 53 :

Kondisi kerja adalah Working Codition can be defined as series of conditions pf the
working environment in which become the working place of the employee who works
there, yang kurang lebih dapat diartikan kondisi kerja sebagai serangkaian kondisi atau
keadaan lingkungan kerja dari suatu perusahaan yang menjadi tempat bekerja dari para
karyawan yang bekerja didalam lingkungan tersebut. Yang dimaksud disini adalah
kondisi kerja yang baik yaitu nyaman dan mendukung pekerja untuk dapat menjalankan
aktivitasnya dengan baik. Meliputi segala sesuatu yang ada dilingkungan karyawan yang
dapat mempengaruhi kinerja, serta keselamatan dan keamanan kerja, tempratur,
kelembapan, ventilasi, penerangan, kebersihan dan lain-lain.

 Menurut Newstorm (1996:469)

Work condition relates to the scheduling of work the length of work days and the time
of day (or night) during which people work. Yang kurang lebih berarti bahwa kondisi
kerja berhubungan dengan penjadwalan dari pekerjaan, lamanya bekerja dalam hari dan
dalam waktu sehari atau malam selama orang-orang bekerja. Oleh sebab itu kondisi kerja
yang harus diperhatikan agar para pekerja dapt merasa nyaman dalam bekerja sehingga
dapat meningkatkan produktivitas kerja.

 Lingkungan kerja fisik.

Lingkungan kerja fisik contohnya adalah penerangan, warna dinding, sirkulasi udara,
musik, kebersihan dan keamanan. Salah satu contoh perusahaan yang mengutamakan
lingkungan kerja fisik yang nyaman untuk mendukung aktivitas dan meningkatkan
kinerja karyawan adalah Google. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di AS, di mana
tempat kerja dibuat sepertu lingkungan kampus dan tempat bermain. Hal ini dilakukan
berdasarkan riset bahwa lingkungan kantor yang seperti lingkungan bermain didukung
dengan beberapa fasilitas dan dekorasi yang cerah ini dapat meningkatkan kreativitas para
karyawan Google dalam membuat produk dan inovasi baru dari Google.

Hal ini yang menjadi perhatian khusus bagi anda para pemimpin perusahaan untuk
meningkatkan fasilitas yang ada untuk meningkatkan kinerja para karyawan. Karena
tempat kerja yang merupakan hal primer memberikan stimulus langsung bagi psikologi
karyawan dan berpengaruh terhadap kinerja yang akan memengaruhi produktivitas
perusahaan.

 Lingkungan kerja non-Fisik.

Struktur tugas, desain pekerjaan, pola kerja sama, pola kepemimpinan dan budaya
organisasi. Selain lingkungan fisik, lingkungan non-Fisik juga sangat memengaruhi
kinerja karyawan. Lingkungan non-Fisik ini bisa berupa budaya yang diciptakan oleh
perusahaan. Budaya ini bisa diukur dengan kebiasaan yang ada, karekter para pemimpin,
maupun bagaimana struktur organisasi perusahaan. Mengapa hal ini dapat memengaruhi
kinerja karyawan? Tentu saja iya, dikaenakan karyawan akan berinteraksi langsung
dengan atasan dan karyawan lainnya. Meskipun setiap orang memiliki karakter masing-
masing dalam dirinya sendiri, namun biasanya SDM akan mengikuti bagaimana pola
interaksi dan kebiasaan-kebiasaan yang diberlakukan oleh perusahaan.

 Pengaruh terhadap kinerja karyawan

Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia yang
berada didalamnya dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman dan
nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat berdampak dalam waktu yang lama,
demikian juga dengan lingkungan kerja yang buruk akan mengakibatkan sulitnya
memperoleh sistem kerja yang buruk akan mengakibatkan sulitnya memperoleh sistem
kerja yang efektif dan efisien.

Ardana (2012:208) mengemukakan bahwa “lingkungan kerja yang amat dan sehat
terbukti berpengaruh terhadap produktivitas”. Selain itu dikemukakan juga bahwa
“kondisi kerja yang menyenangkan dapat mencakup tempat kerja, dan fasilitas-fasilitas
bantu yang mempercepat penyelesaian pekerjaan”.

 Aspek Fisik dari lingkungan kerja yang perlu diperhatikan meliputi :


1. Ruangan kerja.
2. Lokasi tempat bekerja.
3. Pencahayaan.
4. Dekorasi.
5. Kondisi suhu (udara).
6. Kebisingan.
7. Pembenahan.
1. Ruangan Kerja.
pengaturan dan penataan yang se-efisien mungkin letak perlengkapan dan perabot
kantor di dalam ruang dan lantai kerja yang tersedia demi menjamin adanya tempat dan
keleluasaan kerja yang sebaik-baiknya bagi setiap karyawan. Masalah efisiensi
pemanfaatan ruang dan lantai tempat kerja tersebut tidak dapat dipisahkan dari letak
susunan ruangan atau unit kerja lainnya dari seluruh bagian.

- Contoh ruangan kerja yang baik

- Contoh ruangan kerja yang tidak baik


2. Lokasi tempat bekerja.
Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Nitisemito,
1992:25). Selanjutnya menurut Sedarmayati (2001:1) lingkungan kerja merupakan
kseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana
seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan
maupun sebagai kelompok.

- Lokasi tempat bekerja yang baik

- Lokasi tempat bekerja yang tidak baik


3. Pencahayaan.

Interior lighting istilah dari pengaturan cahaya untuk bagian dalam ruangan, entah itu
untuk rumah atau ruang kantor. Tata cahaya atau lighting yang diatur dengan tepat akan
mencipta suasana tertentu serta membangun estetika pada ruangan. Dengan pengaturan
tata cahaya yang menggunakan kombinasi efek cahaya, kita dapat merubah atmosfer
dalam sebuah ruangan.Untuk menata system pencahayaan dalam ruang kantor dibagi
menjadi dua jenis, pencahayaan buatan dan pencahayaan alami. Untuk pencahayaan
buatan yang akan kita bahas kali ini, dibedakan menjadi tiga jenis, yakni general lighting,
task lighting, dan accent lighting.

o General Lighting
General lighting yaitu system pencahayaan yang menjadi sumber penerangan
utama. Biasanya metode pencahayaan ini dibuat dengan cara meletakkan titik lampu
pada titik poros ruangan atau pada beberapa titik yang dipasang secara simetris dan
merata.
Tujuan menggunakan general lighting adalah supaya mendapatkan sumber
cahaya dengan cara terang dan merata keseluruh ruangan. Lampu yang digunakan
yaitu lampu jenis TL atau downlight. Selain itu, bisa juga menggunakan lampu
tersembunyi yang memanfaatkan bias cahayanya saja. Kelebihan lampu indirect ini
adalah bisa membuahkan cahaya yang rata tanpa didalam ruangan tanpa bikin mata
silau dan menciptakan kesan suasana hangat pada ruangan.

o Task Lighting
Task lighting adalah metode pencahayaan yang difokuskan disuatu ruang
dengan tujuan untuk membantu kesibukan tertentu. Karena pencahayaan utama di
ruang kantor dirasa kurang cukup, jadi diperlukan tambahan sumber cahaya. Selain
berfungsi untuk penerangan tambahan, task lighting juga bisa memberikan atmosfer
berbeda pada ruangan kantor. Contoh task lighting diantaranya adalah lampu gantung
atau lampu meja.
o Accent Lighting
Accent lighting digunakan untuk menyorot atau fokus disuatu benda atau
bidang, agar bisa lebih terlihat. Pemasangan accent lighting pada ruang kantor
biasanya digunakan untuk menyorot benda seni (artwork) sebagai pajangan atau
menyorot lukisan.
Accent lighting biasanya menggunakan jenis lampu spotlight karena bisa
menhasilkan bias cahaya yang kuat dan menciptakan konsentrasi pada objek yang
dituju. Penggunaan wall lamp bisa juga digunakan pada dinding tertentu sehingga
menciptakan tampilan ruang kantor yang lebih dinamis.

- Contoh pencahayaan yang disarankan dan tidak disarankan.

4. Dekorasi
Dekorasi berasal dari bahasa Belanda yaitu decoration yang artinya hiasan. Mendekor
suatu tempat (ruangan) artinya menghiasi atau mendadani tempat (ruangan) tersebut. Ada
dua jenis dekorasi yaitu dekorasi dalam ruangan (interior) dan dekorasi luar ruangan
(interior).

5. Kondisi suhu
Suhu dalam ruangan merupakan keadaan tekanan panas udara dalam ruang. Panas
dalam ruangan dihasilkan karena tubuh manusia memproduksi panas yang digunakan
untuk metabolisme basal dan muskular. Seorang dewasa menghasilkan panas 300 BTU/
jam, namun dari semua panas yang dihasilkan tubuh, hanya 20% saja dipergunakan dan
sisanya akan dibuang ke lingkungan (Abdul Manan, 2007:466).
6. Kebisingan.
Pengertian kebisingan adalah bunyi atau suara yang timbul yang tidak dikehendaki
yang sifatnya mengganngu dan menurunkan daya dengar seseorang (WHS, 1993).

7. Pembenahan

Menurut George Terry yang disadur pula oleh The Liang Gie menyatakan “Tata ruang
kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang secara
terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor
fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak”
(1988:200).
 Postur bekerja dan latihan
Dalam bekerja, tubuh manusia perlu divariasikan postur nya, berikut adalah beberapa
postur yang disarankan

Anda mungkin juga menyukai