COORPORATE GOVERNANCE
Oleh:
Wati Daniyah
NIM.55520110007
Program Studi Magister Akuntansi
Universitas Mercu Buana
DEFINISI GOOD GOVERNANCE
Good Governance, berasal dari bahasa Inggris yang berarti tata kelola
pemerintahan yang baik. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Widrow
Wilson Presiden Amerika Serikat ke 27, sekitar 125 tahun yang lalu, yang
mengatakan bahwa pemerintah harus dijalankan berdasarkan tata kelola
yang baik.
DEFINISI GOOD GOVERNANCE
Definisi Good Governance sebagai berikut:
1. United Nation Development Program (UNDP): “The exercise of political,
economic and administrative authority to manage a nation’s affairs at all
level”
2. World Bank: “The way state power is used in managing economic and social
resource for development society”
3. Lembaga Administrasi Negara (LAN): Proses Penyelenggaraan kekuasaan
negara dalam melaksanakan penyediaan publik “ Good and service”
4. Coroline G Hernandez : Baik/buruk suatu pemerintahan ditentuakan oleh
tujuan dalam proses pembuatan keputusan dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
Perkembangan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)
menjadi paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan, telah menjadi
program bagi pemerintah untuk mewujudkan dalam berbagai kegiatan dan
tugas-tugas pemerintah, yang harus sejalan dengan prinsip-prinsip Good
Governance. Pada paradigma ini memberikan pengaruh terhadap faktor-
faktor yang menjadi pendukung untuk terselenggaranya tugas-tugas
pemerintahan Pada tugas pemerintahan yang tidak mewujudkan prinsip
Good Governance, maka tidak akan memberikan kontribusi terhadap
terlaksananya kewajiban bagi yang dilayani.
PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE
1. Participation; setiap warga negara memiliki suara dalam pembuatan keputusan,
secara langsung maupun melalui mediasi institusi legitimasi yang mewakili
kepentingannya,
2. Rule of Law; aturan hukum, keputusan, kebijakan pemerintah, organisasi, badan
usaha yang menyangkut masyarakat dilakukan berdasarkan hukum,
3. Transparency; transparansi yaitu kebebasan arus informasi; dapat diketahui,
dimonitor oleh banyak pihak mengenai kebijakan, proses-proses lembaga organisasi
pemerintah,
4. Responsiveness; lembaga-Iembaga pemerintah harus tanggap, responsif terhadap
kepentingan stakeholdernya,
5. Concensus orientation; berorientasi pada kesepakatan yakni bisa menjadi perantara
bagi kepentingan yang berbeda sebagai cara mencari alternatif terbaik dan membela
kepentingan yang lebih luas,
PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE
Pemerintah
Pelaku Usaha
Masyarakat Madani
Konsep Good Governance adalah seluruh rangkaian proses pembuatan yang
mensinergikan pencapaian tujuan tiga pilar Good Governance, yaitu:
1. Pemerintah sebagai Good public governance, masyarakat dan dunia usaha
swasta sebagai Good corporate Governance,
2. Swasta berperan sebagai pelaku utama dalam pembangunan, mencakup
perusahaan swasta yang aktif dalam interaksi sistem pasar, seperti: industri
pengolahan, perdagangan, perbankan, dan koperasi, termasuk kegiatan
sektor informal, menjadikan usaha sektor non pertanian sebagai penggerak
pertumbuhan ekonomi,
3. Masyarakat berperan sebagai pemeran utama (bukan berpartisipasi) dalam
proses pembangunan.
SUMBER HUKUM GOOD GOVERNANCE
❖ Transparansi (transparency)
❖ Akuntabilitas (accountability)
❖ Pertanggungjawaban (responsibility)
❖ Independensi (Independency)
❖ Kewajaran dan kesetaraan (fairness)
Lanjutan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
▪ Transparansi (transparency)
Yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta
keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan. Dalam
mewujudkan transparansi, perusahaan harus menyediakan informasi yang cukup,
akurat, dan tepat waktu kepada pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
tersebut.
▪ Akuntabilitas (accountability)
Accountability (akuntabilitas) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaannya berjalan secara
efektif. Bila prinsip accountability (akuntabilitas) ini diterapkan secara efektif, maka
perusahaan akan terhindar dari agency problem(benturan kepentingan peran)
Lanjutan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
▪ Pertanggungjawaban (responsibility)
Responsibility (pertanggungjawaban) adalah kesesuaian atau kepatuhan didalam
pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan
perundangan yang berlaku. Peraturan yang berlaku termasuk yang berkaitan dengan
masalah pajak, hubungan industrial, perlindungan lingkungan hidup,
kesehatan/keselamatan kerja, standar penggajian, dan persaingan yang sehat.
▪ Independensi (Independency)
Independency atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola
secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Lanjutan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
Good Corporate Governance akan memberikan empat manfaat besar (Wilson Arafat,
2008:10), yaitu:
• Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan
yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan
pelayanan kepada stakeholders.
• Meningkatkan corporate value.
• Meningkatkan kepercayaan investor.
• Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan
meningkatkan shareholder’s value dan dividen.
Tujuan Penerapan Good Corporate Governance
Penerapan sistem GCG diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak
yang berkepentingan (stakeholders) melalui beberapa tujuan berikut:
• Meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kesinambungan suatu organisasi yang
memberikan kontribusi kepada terciptanya kesejahteraan pemegang saham, pegawai
dan stakeholders lainnya dan merupakan solusi yang elegan dalam menghadapi
tantangan organisasi kedepan.
• Meningkatkan legitimasi organisasi yang dikelola dengan terbuka, adil, dan dapat
dipertanggungjawabkan
• Mengakui dan melindungi hak dan kewajiban para share holders dan stakeholders.
Faktor-Faktor Dalam Penerapan Good Corporate Governance
Faktor Eksternal
▪ Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu menjamin berlakunya supremasi
hukum yang konsisten dan efektif.
▪ Dukungan pelaksanaan GCG dari sektor publik/ lembaga pemerintahaan yang diharapkan
dapat pula melaksanakan Good Governance dan Clean Government menuju Good
Government Governance yang sebenarnya.
▪ Terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat (best practices) yang dapat menjadi
standard pelaksanaan GCG yang efektif dan profesional. Dengan kata lain, semacam
benchmark (acuan).
Faktor-Faktor Dalam Penerapan Good Corporate Governance
Faktor Internal
▪ Terdapatnya budaya perusahaan (corporate culture) yang mendukung penerapan GCG
dalam mekanisme serta sistem kerja manajemen di perusahaan.
▪ Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan mengacu pada penerapan
nilai-nilai GCG.
▪ Manajemen pengendalian risiko perusahaan juga didasarkan pada kaidah- kaidah standar
GCG.
Contoh Sistem dan Struktur GCG
DAFTAR PUSTAKA
Agus Dwiyanto, Mewujudkan Good Governanca Melalui Pelayanan Publik, UGM Press,
Yogyakarta, 2006.
United Development Program (UNDP), Governance for Sustainable Human Development,
New York, 1997
World bank, Governance and Development, Washington, DC:Wold Bank. 1992
https://diaryintan.wordpress.com/2010/11/15/good-corporate-governance-gcg-
2/http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5243/Abstrak.pdf?s
equence=3
OECD dalam Leo J. Susilo dan Karlen Simarmata,2007:17
http://globallavebookx.blogspot.co.id/2014/07/pengertian-good-corporate- governance.html
Miko Kamal, Undang Undang PT dan Harapan Implementasi GCG, www.alf.com, 2008
https://erizanugrahvianti.wordpress.com/2013/05/27/good-corporate-governance/
Ernawan, Erni. 2011. Business Ethics. Penerbit: Alfabeta. Bandung
Dewi Kurniaty. 2008. Penerapan Etika Bisnis melalui Prinsip-prinsip Good Corporate
Governance. Jurnal Universitas Paramadina. Volume 05, No. 03. Hal. 221 – 231