Anda di halaman 1dari 12

LINGKUNGAN KERJA

Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja berhubungan erat dengan faktor psikologis


kerja karyawan, Nitisemito (2015: 109) mengatakan bahwa yang
dimaksud dengan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
di sekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Misalnya adalah
kebersihan, music dan lain-lain. Karena hal itu dapat
berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukan, setiap perusahaan
haruslah mengusahakan sedemikian rupa sehingga mempunyai
pengaruh yang positif terhadap karyawan.
Sedangkan, Ahyari (2015: 124) menjelaskan bahwa
lingkungan kerja merupakan suatu lingkungan di mana para
karyawan tersebut bekerja yang di dalamnya terdapat unsur
kondisi di mana karyawan tersebut bekerja.
Serta, Reksohadiprojo dan Gitosudarmo (2015: 151)
mengemukakan lingkungan kerja adalah kondisi atau keadaan
temapat kerja yang perlu di atur hingga tidak mengganggu
pekerjaan para karyawan dan agar di peroleh kenaikan
produktifitas dan berkurangnya baiaya produksi tiap tahun.
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan
kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para
pekerja/karyawan yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja
karywan dalam melaksanakan pekerjaannya.
sehingga akan diperoleh hasil kerja yang maksimal, dimana
dalam lingkungan kerja tersebut terdapat fasilitas kerja yang
mendukung karyawan dalam penyelesaian tugas yang bebankan
kepada karyawan guna meningkatkan kerja karyawan dalam suatu
perusahaan.

Manfaat Lingkungan Kerja

Manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah kerja,


sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat. Sementara
itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang
yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan
tepat. Yang artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standart yang
benar dan dalam skala waktu yang ditentukan. Prestasi kerjanya
akan dipantau oleh individu yang bersangkutan, dan tidak akan
menimbulkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya
akan tinggi.
Lingkungan kerja yang baik yaitu lingkungan kerja yang kondusif.
Lingkungan kerja yang kondusif di tempat kerja adalah salah satu
syarat untuk menciptakan kinerja perubahan yang lebih baik.
Lingkunga kerja yang kondusif sendiri bisa tercipta jika adanya
komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan maupun antar
para bawahan sendiri. Perusahan juga harus bisa menciptakan rasa
kepercayaan yang tinggi terhadap bawahan ataupun antar
karyawan dalam arti para karyawan merasa tidak ada rasa saling
curiga justru saling menjaga. Jika sudah tercipta seperti ini maka
lingkungan kerja yang kondusif akan lebih mudah tercipta. Hal di
atas inilah yang nantinya akan menimbulkan motivasi kerja yang
tinggi bagi setiap karyawannya, dan akhirnya kontribusi dari setiap
karyawan semakin mudah didapatkan.
Ada banyak hal untuk menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif, namun yang pasti antara atasan atau pimpinan dan
bawahan memiliki visi yang sama bagaimana lingkungan kerja
tersebut memberikan rasa aman dan nyaman bagi setiap orang
yang berada di dalamnya. Perusahaan peduli dan memperhatikan
para karyawannya, demikian juga sebaliknya. Yang akhirnya bisa
menimbulkan motivasi kerja karyawan dan kinerja perusahaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Lingkungan Kerja adalah :

1. Faktor personal/individu, meliputi :


pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan
diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap
individu.
2. Faktor kepemimpinan, meliputi :
kualitas dalam memberikan dorongan, semangat,
arahan, dan dukungan yang diberikan manajer.
3 . Faktor tim, meliputi :
kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh
rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama tim,
kekompakan dan keeratan anggota tim.
4 . Faktor sistem, meliputi :
sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang
diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur
Kinerja dalam organisasi.
5. Faktor kontekstual (situasional), meliputi :
tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan
internal.

Jenis-jenis Lingkungan kerja :

1. Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik


yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi
karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :
a. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan
(Seperti: pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya)
b. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat
juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi
manusia, misalnya: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara,
pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna
dan lain-lain.

Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap


karyawan, maka langkah pertama adalah harus mempelajari
manusia, baik mengenai fisik dan tingkah lakunya maupun
mengenai fisiknya, kemudian digunakan sebagai dasar memikirkan
lingkungan fisik yang sesuai.

Adapun faktor lingkungan kerja fisik :


1. Pewarnaan
Kita ketahui bahwa warna dapat berpengaruh dalam diri
manusia kita perhatikan misalnya warna – warna cerah (hijau,
kuning, merah, dan sebagainya). Pada umumnya lebih disukai oleh
anak – anak. Demikian pula warna orange akan dapat merangsang
orang untuk makan lebih lahap. Masalahnya sekarang bagaimana
memanfaatkan warna – warna tersebut dalam perusahaan, dalm arti
apa yang dapat mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja
karyawan. Untuk ruang kerja hendaknya dipilihkan warna – warna
yang dingin atau lembut. Misalnya: Coklat muda/ krem, abu - abu
muda, hijau muda dan sebagainya. Sedangkan warna putih ini
banyak digunakan karena netral dan relative biayanya murah.
Disamping itu warna putih dapat memberikan kesan ruangan yang
sempit menjadi tampak lebih luas dan bersih serta membantu
pekerja yang memerlukan ketelitian.

2. Lingkungan yang Bersih


dapat Mempengaruhi Semangat dan Kegairahan Kerja Dalam
masyarakat terkenal suatu ungkapan yaitu kebesihan adalah
pangkal kesehatan. Dalam Hadis Nabi dikemukakan antara lain
“Kebersihan adalah sebagian dari iman”. Dalm setiap perusahaan
hendaknya selalu menjaga kebersihan lingkungan, sebab selain hal
ini mempengaruhi kesehatan kejiwaan seseorang. Bagi seseorang
yang normal maka lingkungan kerja yang bersih pasti akan
menimbulkan rasa senang. Dan rasa senang akan dapat
mempengaruhi seseorang untuk bekerja lebih bersemangat dan
lebih bergairah. Bayangkan apabila kita bekerja pada satu tempat
yang penuh debu dan bau yang tidak enak, dan apalagi pekerjaan
kita perlu konsentrasi yang tinggi. Maka kita tidak krasan/tidak
betah ditempat kerja tersebut.

3. Penerangan yang Cukup tetapi tidak Menyilaukan


Dalam hal penerangan disini bukanlah terbatas pada
penerangan listtrik, tetapi termasuk juga disini penerangan
matahari. Dalam melaksanakan tugas sering kali karyawan
membutuhkan penerangan yang cukup, apalagi bila pekerjaan yang
dilakukan memerlukan ketelitian. Untuk melakaukan penghematan
biaya maka dalam usaha mengadakan penerangan hendaknya
diusahakan dengan sinar matahari. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan kesempatan masuknya sinar matahari dengan
menggunakan kaca – kaca pada jendela, plapon serta dinding,
tetapi harus dijaga bahaya sinar matahari yang masuk hendaknya
jangan menimbulkan silau ataupun udara yang pengap. Apabila
suatu ruangan membutuhkan penerangan lampu maka ada dua hal
yang harus diperhatikan, yaitu biaya dan pengaruh lamputersebut
terhadap orang yang sedang bekerja. Pada saat ini pada lampu neon
misalnya, dapat menimbulkan penerangan yang kuat dan
menghemat watt.

4. Pertukaran Udara yang Baik Menyehatkan Badan


Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang kerja
sangat diperlukan apalagi bial dlam ruangan tersebut penuh
karyawan. Pertukaran udara yang cukup ini akan menyebabkan
kesegaran fisik dari para karyawan. Sebaliknya pertukaran udara
yang kurang akan dapat menimbulkan rasa pengap sehingga mudah
menimbulkan kelelahan dari para karyawan. Untuk menimbulkan
pertukaran udara yang cukup maka pertama – tama yang harus
diprhatikan adalh ventilasi. Ventilasi ini harus cukup lebar
terutama pada daerah – daerah yang panas seperti Jakarta,
Semarang, Surabaya dan sebagainya. Ventilasi yang lebar ini akan
menimbulkan pertukaran udara yang baik sehingga dapat
menyehatkan badan. Akan tetapi bila terlalu banyak ventilasi dapat
menimbulkan hembusan angin yang terlalu kuat sehingga akan
banyak kayrawan yang jatuh sakit. Selain ventilasi konstruktur
gedung dapat berpengaruh pula pada pertukaran udara. Misalnya
gedung yang mempunyai plafon tinggi akan menimbulkan
pertukaran udara yang banyak dari pada gedung yang mempunyai
plafon rendah. Selain itu maka luas ruangan apabila dibandingkan
dengan jumlah karyawan yang bekerja, akan mempengaruhi pula
pertukaran udara yang ada. Bagi perusahan yang merasa
pertukaran udaranya kurang bisa menggunakan kipas angin, air
condition (AC) dan sebagainya. Memang dengan menggunakan
AC pada tempat – tempat yang udaranya kepenggapan
menimbulkan kesejukan sehingga dapat mengurangi kelelahan.
Oleh karena itulah pada perusahaan atau instansi pemerintah
banyak yang telah menggunakan AC pasa ruang kerjanya. Tapi
penggunaan AC ini ada juga efek negatifnya sebab ada karyawan
yang alergi terhadap AC, juga dalam ruang tersebut banyak
karyawan yang merokok justru kurang baik untuk kesehatan.

5. Musik yang Mengalun Merdu


Menimbulkan Suasana Gembira Dalam sebuah berita di surat
kabar dikemukakan bahwa berdasarkan hasil penelitian, maka
ayam akan dapat bertelur lebih banyak apabila diperdengarkan
music – music tetentu. Lepas dari benar tidaknya hasil penelitian
tersebut, maka dari berita tersebut dapatlah ditunjukkan bahwa
binatang saja dapat terpengaruh oleh music, apalagi manusia.
Bahwa music berpengaruh pada kejiwaan seseorang sudah sama
kita akui. Seseorang yang berbaris dengan mengikuti irama
genderang, akan kurang kelelahannya dan menjadi lebih tegap
jalannya apabila dibandingkan dengan tanpa diiringi genderang.
Meskipun demikian dalam perusahaan bila music yang
diperdengarkan tidak menyenangkan, maka lebih baik tanpa music
sama sekali. Sebaliknya bila music yang diperdengarkan
menyenangkan, maka music ini akan menimbulkan suasana
gembira yang mana berarti akan mengurangi kelelahan dalam
bekerja. Timbul pertanyaan disini yaitu bagaimana music yang
menyenangkan tersebut? Music yang menyenangkan tergantung
kesenangan tersebut? Music yang menyenangkan tergantung
penggemarnya.misalnya music ciptaan Beethoven atau Mozart,
meskipun merupakan music yang bermutu, tetapi bagi pendengar
yang kebetulan pekerja kasar di Indonesia mungkin kurang dapat
dinikmati. Hal ini lain bila yang diputar lagu dangdutnya Roma
Irama. Sebenarnya dalam hal music selain dipilihkan yang
menyenagkan, maka harus juga diperhatikan pengaruhnya terhadap
pekerjaan. Sebab ada music yang sesuai dengan para karyawan
tetapi justru pengaruhnya terhadap pekerjaan adalah negatif.
Misalnya anda ingin meningkatkan semangat dan kegairahan kerja
karyawan dengan memperdengarkan music. Berdasarkan penelitian
maka music yang disenangi adalah music gamelan. Memang lagu –
lagu gamelan tersebut menyenangkan mereka, tetapi karena
iramanya lambat maka pekerjaanpun menjadi lambat sesuai dengan
irama tersebut sehingga produktivitas menurun.

6. Jaminan Terhadap Keamanan Menimbulkan


Ketenangan
Rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan ketenangan
akan mendorong semangat kegairahan kerja karyawan. Rasa aman
ini pada umumnya yang dimaksud adalah rasa aman dimasa depan.
Sehingga dengan demikian untuk menimbulkan rasa aman dimasa
tersebut perlu adanya jaminan masa depan, misalnya dengan
pensiun. Tetapi yang dimaksud disini adalah keamanan yang dapat
dimasukan dalam lingkungan kerja. Dalam hal ini maka terutama
adalah keamanan terhadap milik pribadi dari karyawan. Misalnya
sebagian besar dari karyawan perusahaan datang dengankendaraan
sendiri taitu sepedah, sepedah motor, maupun scooter. Pad asaat
bekerja karyawan yang bekerja tidak dapat mengawasi
kendaraanya secara langsung. Apabila tempat kendaraan tersebut
tidak aman dan sering terjadi pncurian, maka hal ini akan dapat
menimbulkan kegelisahan pada waktu melaksanakan tugas.
Keadaan ini menyebabkan semangat dan kegairahan kerja
menurun, konsentrasi kurang dan sebagainya. Akibat ini semua,
maka produktivitas kerja menurun dan kerusakan makin
bertambah. Oleh karena itulah penjagaan keamanan kendaraan dari
pencurian dan kerusakan harus benar – benar diperhatikan.
Sebenarnya milik yang paling berharga bukanlah harta benda tetapi
justru keamanan pribadi. Keamanan terhadap keselamatan diri
sendiri bagi setiap karyawan adalah hal yang sangat penting.
Keamanan terhadap keselamatan diri sendiri sering ditafsirkan
hanya terbatas pada keselamatan kerja. Misalnya bagi

2. Lingkungan Kerja Non-fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang


terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan
atasan maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan
dengan bawahan. Lingkungan kerja non fisik ini merupakan
lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. Menurut Nitisemito
perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang
mendukung kerjasama antara tingkat atasan, bawahan maupun
yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi
yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan,
komunikasi yang baik dan pengendalian diri. Membina hubungan
yang baik antar sesama rekan kerja, bawahan maupun atasan harus
dilakukan karena kita saling membutuhkan. Hubungan kerja yang
terbentuk sangat mempengaruhi psikologis karyawan.
Untuk menciptakan hubungan- hubungan yang harmonis dan
efektif, pimpinan perlu :
a. Meluangkan waktu untuk mempelajari aspirasi-aspirasi emosi
pegawai dan bagaimana mereka berhubungan dengan tim kerja
dan Menciptakan suasana yang meningkatkan kreativitas.
b. Pengelolaan hubungan kerja dan pengendalian emosional di
tempat kerja itu sangat perlu untuk diperhatikan karena akan
memberikan dampak terhadap prestasi kerja pegawai. Hal ini
disebabkan karena manusia itu bekerja bukan sebagai mesin.
Manusia mempunyai perasaan untuk dihargai dan bukan bekerja
untuk uang saja

adapun faktor lingkungan kerja non fisik :

1) Hubungan dengan atasan (supervisi)


Hubungan yang terjalin antara atasan atau supervisi di dalam suatu
perusahaan dapat mendorong terjadinya peningkatan kepuasan
kerja pada karyawan. Hubungan yang terjalin baik tersebut berarti
mengindikasikan adanya saling pengertian dan hormat
menghormati antara kedua pihak. Dengan demikian karyawan akan
merasa puas karena diperhatikan oleh perusahaan sehingga mereka
bekerja dengan lebih giat.

2) Hubungan dengan rekan kerja


Kerjasama dengan sesama rekan kerja juga dapat membantu
kelancaran berkomunikasi saat akan maupun sesudah melakukan
pekerjaan dengan baik atau bahkan dapat lebih baik. Hubungan
dengan rekan kerja juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya kepuasan kerja para karyawan.
Jika hubungan dengan rekan kerja baik maka karyawan akan
merasa puas karena mereka bekerja dalam lingkungan yang tenang.
Pekerjaan akan menjadi lebih ringan dan mudah untuk diselesaikan
jika adanya suasana saling mendukung. Sebaliknya, apabila
hubungan dengan rekan kerja buruk, maka akan menyebabkan
karyawan tidak dapat berkonsentrasi dalam melakukan
pekerjaannya sehingga karyawan tidak dapat bekerja secara
maksimal.

3) Kecocokan seorang pekerja dengan pekerjaannya


Pekerjaan dapat menghasilkan pekerjaan yang maksimal apabila
pimpinan perusahaan dapat menempatkan pekerjaannya sesuai
dengan keahlian dan keterampilan. Hal ini dapat diartikan dengan
menempatkan sesorang pada keahlian yang tepat, di dalam tempat
kerja yang tepat, sehingga mampu menghasilakan produk dan
waktu yang tepat.

4) Kerjasama dengan rekan kerja


Pekerja dapat bekerja dengan tenang dan serius apabila tidak ada
rasa ingin menang sendiri yang cenderung mengedepankkan sikap
egois. Dengan adanya sikap egois akan menimbulkan sikap saling
bermusuhan antara pekerja didalam ruang kerja dan adanya saling
menjatuhkan antar sesama rekan kerja. Dengan adanya sikap saling
kerjasama maka akan mewujudkan keakraban dengan sesama
pekrja.

Anda mungkin juga menyukai