Anda di halaman 1dari 64

BAB I

BAHAYA KERJA BIOLOGI

A. Pengertian Bahaya

Bahaya (hazard) adalah semua sumber

situasi, ataupun aktivitas yang berpotensi

menimbulkan cidera (kecelakaan kerja dan/atau

PAK). Hazard adalah suatu kondisi atau tindakan

atau potensi yang dapat menimbulkan kerugian

terhadap manusia, harta benda, proses, maupun

lingkungan.

Semua sumber atau situasi yang berpotensi

mengakibatkan cidera atau sakit pada manusia,

kerusakan properti, kerusakan terhadap lingkungan

maupun gangguan proses disebut bahaya atau hazard

(Dewi, 2011). Berdasarkan OHSAS 18001:2007

pengertian bahaya atau hazard adalah semua sumber,

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 1


situasi ataupun aktivitas yang berpotensi enimbulkan

cidera (kecelakaan kerja) dan/atau penyakit akibat

kerja (PAK) (Ramli, 2008). Jadi, dapat disimpulkan

bahwa bahaya adalah segala sesuatu yang memiliki

potensi merugikan bagi manusia, properti dan

lingkungan.

Bahaya didefinisikan sebagai agen infeksius

atau produk yang dihasilkan agen tersebut yang

dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

Sedangkan agen faktor biologi atau biological agen

didefinisikan sebagai mikroorganisme, kultur sel,

atau endoparasit manusia, termasuk yang sudah

dimodifikasi secara genetik, yang dapat

menyebabkan infeksi, reaksi alergi, atau

menyebabkan bahaya dalam bentuk lain yang

mengganggu kesehatan manusia.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 2


Bahaya di lingkungan kerja adalah segala

kondisi yang dapat memberi pengaruh yang

merugikan terhadap kesehatan atau kesejahteraan

orang yang terpajan di lingkungan kerja. Bahaya di

lingkungan kerja memiliki berbagai macam faktor

yang menjadi penyebab munculnya bahaya seperti,

paparan debu, paparan kebisingan dan pencahayaan.

Secara keseluruhan faktor bahaya dilingkungan kerja

meliputi faktor kimia, biologi, fisika, fisiologi dan

psikologi (Suma’mur, 2009).

B. Pengertian Bahaya Kerja Biologi

Biohazard (bahaya biologi) dapat berefek

pada manusia melalui kontak langsung dengan

biological agen atau lewat penularan agen perantara.

Bahaya kerja biologi dapat didefinisikan

sebagai debu organik yang berasal dari sumber-

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 3


sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri,

jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari

tumbuhan seperti produk serat alam yang

terdegradasi.

Bahaya biologi adalah potensi bahaya yang

ditimbulkan dari faktor makhluk hidup. Biasanya

hazard biologi berada di lingkungan yang tidak

bersih, kotor, dll.

Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua

yaitu (1) yang menyebabkan infeksi dan (2) non-

infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat

dibagi lagi menjadi (a) organisme viable, (b) racun

biogenik dan (c) alergi biogenik.

C. Klasifikasi Bahaya Kerja Biologi

1. Klasifikasi berdasarkan tipe agen

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 4


Berdasarkan definisi biological agen,

bahaya kerja biologi dapat di klasifikasikan

menjadi :

a. Agen infeksius

b. Tumbuhan dan produknya

c. Hewan dan produknya

2. Klasifikasi berdasarkan mode transmisi

Pengetahuan tentang bagaimana biohazard

menular sangat penting untuk memutus rantai

infeksi.

Berdasarkan prosesnya transmisi dari

biohazard dapat dibedakan menjadi :

a. Langsung, dimana infeksi terjadi akibat

kontak fisik dengan orang yang terinfeksi.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 5


b. Tidak langsung, dimana infeksi terjadi akibat

kontak dengan bahan atau benda yang

terkonaminasi.

D. Rangkuman

1. Bahaya (hazard) adalah semua sumber situasi,

ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan

cidera (kecelakaan kerja dan/atau PAK).

2. OHSAS 18001:2007 pengertian bahaya atau

hazard adalah semua sumber, situasi ataupun

aktivitas yang berpotensi enimbulkan cidera

(kecelakaan kerja) dan/atau penyakit akibat kerja

(PAK) (Ramli, 2008). Jadi, dapat disimpulkan

bahwa bahaya adalah segala sesuatu yang

memiliki potensi merugikan bagi manusia,

properti dan lingkungan.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 6


3. Bahaya kerja biologi dapat didefinisikan sebagai

debu organik yang berasal dari sumber-sumber

biologi yang berbeda seperti virus, bakteri,

jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan

dari tumbuhan seperti produk serat alam yang

terdegradasi.

4. Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu

(1) yang menyebabkan infeksi dan (2) non-

infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi

dapat dibagi lagi menjadi (a) organisme viable,

(b) racun biogenik dan (c) alergi biogenik.

5. Berdasarkan definisi biological agen, bahaya

kerja biologi dapat di klasifikasikan menjadi :

Agen infeksius, Tumbuhan dan produknya,

Hewan dan produknya.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 7


6. Berdasarkan prosesnya transmisi dari biohazard

dapat dibedakan menjadi : langsung dan tidak

langsung.

E. Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian bahaya !

2. Jelaskan pengertian bahaya menurut OHSAS

18001:2007 !

3. Jelaskan pengertian bahaya di tempat kerja !

4. Jelaskan faktor-faktor penyebab bahaya biologi !

5. Jelaskan pengertian bahaya kerja biologi !

6. Mengapa bahaya kerja biologi dapat

didefinisikan sebagai debu organik !

7. Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu

bahaya biologi yang menyebabkan infeksi dan

bahaya biologi non-infeksi. Jelaskan keduanya !

8. Jelaskan klasifikasi bahaya kerja biologi !

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 8


9. Klasifikasi bahaya kerja biologi berdasarkan tipe

agen, bahaya kerja biologi dapat di klasifikasikan

menjadi tiga bagian. sebutkan dan jelaskan !

10. Jelaskan perbedaan proses transmisi dari

biohazard secara langsung dan tidak langsung !

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 9


BAB II
IDENTIFIKASI BAHAYA KERJA BIOLOGI

A. Potensi Bahaya Kerja Biologi di Tempat Kerja

Keputusan Menteri Kesehatan nomor

432/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

di rumah sakit bahwa bahaya biologi terdiri dari

virus, bakteri, jamur dan parasit, juga bahaya biologi

yang berasal dari serangga, tikus dan binatang.

Faktor bahaya biologi (Kepmenkes, 2007)

adalah :

1. Virus : HIV, virus SARS dan virus Hepatitis.

2. Bioaerosol adalah disperse jasad renik atau

bagian jasad renik di udara berupa jamur,

protozoa, virus yang menimbulkan bahan

alergen, pathogen dan toksin di lingkungan.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 10


3. Bakteri dan pathogen lainnya, misalnya

Mycobacterium Tuberculosis.

Kepmenkes RI No.1204/Menkes/SK/ X/2014

menyebutkan untuk mengidentifikasi bahaya biologi

di rumah sakit dengan pemeriksaan setiap semester

meliputi : konsentrasi mikroorganisme dalam udara

ruang operasi pemeriksaan mikrobiologi air bersih,

pemeriksaan usap AC dll.

B. Hubungan Bahaya Kerja Biologi dengan

Pekerjaan

Para pekerja dapat mengalami kontak dengan

bahaya biologi dalam beberapa macam keadaan :

1. Intrinsik pada pekerjaan tertentu; pekerja

konstruksi pada fasilitas pengolahan limbah

berisiko terpapar infeksi bakteri.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 11


2. Insidental pada saat berkerja (bukan bagian dari

aktivitas pekerjaan); pekerja yang menderita

penyakit akibat mengkonsumsi makanan yang

terkontaminasi.

3. Terjadi pada bagian tertentu dari pekerjaan;

pekerja yang berpergian dari/ke tempat endemik

penyakit tertentu.

4. Tidak spesifik untuk pekerjaan; bakteri legionella

dapat tersebar dengan mudah di air dan tanah

sehingga dapat menginfeksi beberapa macam

pekerjaan seperti petugas maintence sistem

pengairan dan pekerja kantoran dengan AC.

Berikut adalah tipe pekerjaan yang berisiko

tinggi terpapar bahaya biologi :

a. Pekerja lapangan (outdoor)

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 12


b. Pekerja yang pekerjaannya berhubungan dengan

hewan

c. Pekerja yang terpapar darah atau cairan tubuh

manusia

d. Pekerja yang bekerja di lingkungan kerja tertentu

C. Identifikasi Risiko Bahaya Kerja Biologi di

Tempat Kerja

Identifikasi risiko bahaya kerja biologi di

lingkungan tempat kerja, yaitu melalui agents

penyebab penyakit seperti : (1) Mikro organisme

(bakteri, virus, infeksi, sengatan, toksin, infeksi,

alergi). (2) Arthopoda (serangga, dll), (fungi). (3)

Tumbuhan tingkat tingkat tinggi (toksin &

dermatitis, asma, pilek, (allergen). (4) Tumbuhan

tingkat tingkat rendah (yang membentuk spora). (5)

Vertebrata (protein) allergi. (6) Inervertebrata selain

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 13


urine, saliva, faeces, kulit/rambut (allergen)

Arthopoda (cacing, protozoa).

1. Bakteri

Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar

yaitu :

a. bulat (kokus),

b. lengkung dan

c. batang (basil)

Banyak bakteri penyebab penyakit timbul

akibat kesehatan dan sanitasi yang buruk,

makanan yang tidak dimasak dan dipersiapkan

dengan baik dan kontak dengan hewan atau

orang yang terinfeksi. Contoh penyakit yang

diakibatkan oleh bakteri : anthrax (kulit dan

paru), tuberculosis (paru), burcelosis (sakit

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 14


kepala, atralagia, enokkarditis), lepra, tetanus,

thypoid, cholera, dan sebagainya.

2. Bahaya Infeksi

Penyakit akibat kerja karena infeksi

relatif tidak umum dijumpai. Pekerja yang

potensial mengalaminya a.l.: pekerja di rumah

sakit, laboratorium, jurumasak, penjaga binatang,

dokter hewan dll. Contoh : Hepatitis B,

tuberculosis, anthrax, brucella, tetanus,

salmonella, chlamydia, psittaci.

Masuknya M.O. kedalam tubuh tidak

selalu mengakibatkan infeksi, dipengaruhi oleh

banyak faktor, aanata lain : (i)Virulensi, (ii)

Route of infection, (iii) Daya tahan tubuh.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 15


3. Virus

Virus mempunyai ukuran yang sangat

kecil antara 16 - 300 nano meter. Virus tidak

mampu bereplikasi, untuk itu virus harus

menginfeksi sel inangnya yang khas. Contoh

penyakit yang diakibatkan oleh virus : influenza,

varicella, hepatitis, HIV, dan sebagainya

menyebabkan penurunan daya kekebalan tubuh,

ditularkan melalui: (HIV) Tranfusi darah yang

tercemar, Tertusuk/teriris jarum/pisau yag

terkontaminasi, Hubungan sexual, Luka jalan

lahir waktu melahirkan Pekerja RS, Pekerja yang

sering ganti-ganti pasangan Pekerja berisiko

(HIV).

4. Parasit

a. Malaria : gigitan nyamuk anopheles

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 16


b. Ansxylostomiosis : anemia khronis

c. Jamur : gatal-gatal dikulit

Jamur dapat berupa sel tunggal atau

koloni, tetapi berbentuk lebih komplek karena

berupa multi sel. Mengambil makanan dan nutrisi

dari jaringan yang mati dan hidup dari organisme

atau hewan lain.

5. Hewan

a. Sengatan : Serangga

b. Ular : Gigitan binatang berbisa

c. Carnivora : Binatang buas

6. Tumbuhan

a. Allergi: Debu kayu & asma

b. Allergi saluran nafas: Debu kapas

7. Organisme Viable dan Racun Biogenic

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 17


a. Organisme viable termasukdi dalamnya

jamur, spora dan mycotoxins; Racun biogenik

termasuk endotoxins, aflatoxin dan bakteri.

b. Perkembangan produk bakterial dan jamur

dipengaruhi oleh suhu, kelembapan dan

media dimana mereka tumbuh. Pekerja yang

berisiko : pekerja pada silo bahan pangan,

pekerja pada sewage & sludge treatment, dll.

c. Contoh : Byssinosis, “grain fever”,

Legionnaire’s disease.

8. Alergi Biogenic

a. Termasuk didalamnya adalah: jamur, animal-

derived protein, enzim.

b. Bahan alergen dari pertanian berasal dari

protein pada kulit binatang, rambut dari bulu

dan protein dari urine dan feaces binatang.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 18


c. Bahan-bahan alergen pada industri berasal

dari proses fermentasi, pembuatan obat,

bakery, kertas, proses pengolahan kayu, juga

dijumpai di bioteknologi (enzim, vaksin dan

kultur jaringan).

d. Pada orang yang sensitif, pemajanan alergen

dapat menimbulkan gejala alergi seperti

rinitis, conjunctivitis atau asma.

e. Contoh : Occupational asthma : wool, bulu,

butir gandum, tepung bawang dsb.

D. Rangkuman

1. Keputusan Menteri Kesehatan nomor

432/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3) di rumah sakit bahwa bahaya biologi terdiri

dari virus, bakteri, jamur dan parasit, juga bahaya

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 19


biologi yang berasal dari serangga, tikus dan

binatang.

2. Tipe pekerjaan yang berisiko tinggi terpapar

bahaya biologi : Pekerja lapangan (outdoor),

Pekerja yang pekerjaannya berhubungan dengan

hewan, Pekerja yang terpapar darah atau cairan

tubuh manusia, Pekerja yang bekerja di

lingkungan kerja tertentu.

3. Identifikasi risiko bahaya kerja biologi di

lingkungan tempat kerja, yaitu melalui agents

penyebab penyakit seperti : bakteri, bahaya

infeksi, virus, parasit, hewan, tumbuhan,

organisme viable dan racun biogenic, alergi

biogenic.

E. Soal Latihan

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 20


1. Jelaskan Keputusan Menteri Kesehatan nomor

432/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3) di rumah sakit !

2. Jelaskan Faktor bahaya biologi menurut

Kepmenkes, 2007 !

3. Jelaskan Kepmenkes RI No.1204/Menkes/SK/

X/2014 !

4. Pada keadaan apa saja para pekerja dapat

mengalami kontak dengan bahaya biologi !

5. Jelaskan perbedaan Intrinsik, Insidental, Tidak

spesifik untuk pekerjaan pada saat bekerja !

6. Sebut dan jelaskan tipe pekerjaan yang berisiko

tinggi terpapar bahaya biologi !

7. Bagaiman proses identifikasi risiko bahaya kerja

biologi di lingkungan tempat kerja !

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 21


8. Sebutkan tiga bentuk dasar dari bakteri !

9. Berikan satu contoh penyakit yang disebabkan

oleh bakteri yang timbul akibat kesehatan dan

sanitasi yang buruk kesehatan dan sanitasi yang

buruk !

10. Salah satu bahaya yang ada ditempat kerja yaitu

bahaya infeksi. Berikan contoh penyakit akibat

kerja karena bahaya infeksi !

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 22


BAB III
PENYAKIT AKIBAT KERJA DARI BAHAYA
KERJA BIOLOGI DAN PENGENDALIAN
BAHAYA KERJA BIOLOGI

A. Pengertian Penyakit Akibat Kerja

Penyakit akibat kerja secara umum dikenal

sebagai penyakit yang diderita oleh seorang pekerja

yang diakibatkan oleh pekerjanya. Penyakit Akibat

Kerja (PAK), menurut KEPPRES RI No. 22 Tahun

1993, adalah penyakit yang disebabkan pekerjaan

atau lingkungan kerja. Penyakit akibat kerja terjadi

sebagai pajanan faktor fisik, kimia, biologi, ataupun

psikologi di tempat kerja.

World Health Organization (WHO)

membedakan empat kategori Penyakit Akibat Kerja :

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 23


1. Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan,

misalnya Pneumoconiosis.

2. Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah

pekerjaan, misalnya Karsinoma Bronkhogenik.

3. Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu

penyebab di antara faktor-faktor penyebab

lainnya, misalnya Bronkhitis khronis.

4. Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu

kondisi yang sudah ada sebelumnya, misalnya

asma.

B. Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja

Faktor penyebab Penyakit Akibat Kerja

(PAK) tergantung pada bahan yang digunakan dalam

proses kerja, lingkungan kerja ataupun cara kerja.

Pada umumnya faktor penyebab dapat

dikelompokkan dalam 5 golongan :

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 24


1. Golongan fisik : suara (bising), radiasi, suhu

(panas/dingin), tekanan yang sangat tinggi,

vibrasi, penerangan lampu yang kurang baik.

2. Golongan kimiawi : bahan kimiawi yang

digunakan dalam proses kerja, maupun yang

terdapat dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk

debu, uap, gas, larutan, awan atau kabut.

3. Golongan biologis : bakteri, virus atau jamur.

4. Golongan fisiologis : biasanya disebabkan oleh

penataan tempat kerja dan cara kerja.

5. Golongan psikososial : lingkungan kerja yang

mengakibatkan stress.

Penyakit ditempat kerja akibat faktor biologi

biasanya disebabkan oleh makhluk hidup sehingga

menyebabkan gangguan kesehatan pada pekerja yang

terpajan. Potensi bahaya yang menyebabkan reaksi

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 25


alergi atau iritasi akibat bahan-bahan biologis, seperti

debu kapas, dedaunan, bulu, bunga, dan sebagainya.

Penyakit biologi dapat didefinisikan sebagai

debu organik yang berasal dari sumber-sumber

biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur,

protein dari binatang atau bahan-bahan dari

tumbuhan seperti produk serat alam yang

terdegradasi.

Penyakit biologi dapat dibagi menjadi dua

yaitu yang menyebabkan infeksi dan non-infeksi.

Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi

lagi menjadi organisme viable, racun biogenik dan

alergi biogenik.

Faktor-faktor penyebab penyakit akibat

biologi :

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 26


1. Kontak dengan individu yang terinfeksi, sekresi,

ekskresi, atau jaringan tubuh manusia seperti

hepatitis, AIDS, tbc, demam berdarah, anthrax.

2. Akibat penularan dari binatang yang menginfeksi

manusia secara langsung atau kontak dengan

sekresi, ekskresi, jaringan tubuh binatang yang

terinfeksi atau via vektor.

3. Akibat polusi udara yang mengandung

mikroorganisme yang  menimbulkan penyakit

seperti pekerja kantor yang memakai AC sentral.

pembersih cerobong asap pabrik, pabrik

penghasil debu-debu :

a. Inhalation fever, akibat paparan  udara yang

berat : metal fume  fever, polymer fume

fever, organic dust fever, legionenelosis.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 27


b. Allergi akibat polusi udara : asma kerja,

pneumonitis hipersensitivitas.

Bakteri dan virus merupakan makhluk yang

sangat mudah berkembangbiak dan penyakit yang

disebabkannya sangat mudah menular. Saat ini

sejumlah penyakit menular dan mematikan telah

berpindah dari hewan ke manusia dan dari manusia

ke hewan. Infeksi silang-spesies dapat berasal dari

peternakan atau pasar, dimana kondisi menciptakan

pencampuran patogen. Yang memberi patogen

kesempatan untuk bertukar gen dan peralatan sampai

dengan membunuh inang yang sebelumnya asing.

C. Penyakit Akibat Kerja yang Disebabkan Bahaya

Kerja Biologi

1. Penyakit yang Disebabkan Bakteri

a. Demam Thypoid

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 28


Demam Thypoid adalah infeksi akut

yang disebabkan oleh Salmonella Thypi yang

masuk melalui saluran pencernaan dan

menyebar ke seluruh tubuh (sistemik).

Bakteri ini akan berkembang biak di kelenjar

getah bening usus dan kemudian masuk ke

dalam darah sehingga menyebabkan

penyebaran kuman dalam darah.

Gambar 1. Cara penularan demam thypoid

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 29


Penyakit Demam Thypoid disebabkan

oleh bakteri yang disebarkan melalui tinja,

muntahan, urin, kemudian terbawa oleh Lalat

melalui perantara kaki-kakinya dari kakus ke

dapur yang akan mengkontaminasi makanan

atau minuman, sayur-sayuran, atau pun buah-

buahan segar.

Beberapa gejala yang nampak saat

seseorang terserang penyakit Demam

Thypoid :

1) Demam yang berlangsung selama 3

minggu secara terus menerus

2) Gangguan pada saluran pencernaan

3) Nafas tak sedap

4) Bibir kering dan pecah-pecah

5) Perut Kembung

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 30


6) Sulit BAB, terkadang juga bisa Diare

7) Gangguan kesadaran, umumnya

kesadaran penderita menurun walaupun

tidak seberapa dalam.

b. Anthrax

Anthrax atau penyakit radang limpa

merupakan salah satu penyakit zoonosis di

Indonesia yang disebabkan oleh bakteri.

Istilah anthrax berarti arang, sebab penyakit

ini menimbulkan gejala pada manusia berupa

bisul kehitaman yang jika pecah akan

menghasilkan semacam borok (bubonic

palque). Dahulu, penyakit ini dikatakan

sebagai penyakit kutukan karena menyerang

orang yang telah disisihkan di masyarakat,

bahkan bangsa Mesir pun pernah terkena

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 31


panyakit ini kira-kira 4000 tahun sebelum

masehi. Anthrax ditemukan oleh Heinrich

Hermann Robert Koch pada tahun 1877,

sedangkan Louis Pasteur adalah ilmuwan

pertama penemu vaksin yang efektif untuk

Anthrax pada tahun 1881.

Gambar 2. Siklus penularan anthrax

Anthrax disebabkan oleh bakteri

Bacillus anthracis yang merupakan bakteri

gram positif non motil dan berspora. Di

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 32


bawah mikroskop tampak terlihat seperti

barisan batang panjang dengan ujung-

ujungnya siku, sementara di dalam tubuh

inang, Bacillus anthracis tidak terlihat rantai

panjang, biasanya tersusun secara tunggal

atau pendek serta melindungi dirinya dalam

kapsul, dan akan membentuk spora segera

setelah berhubungan dengan udara bebas

karena  spora diketahui dapat bertahan hidup

bertahun-tahun di dalam tanah yang cocok

dan bisa menjadi sumber penularan pada

hewan dan manusia.

Penularan pada manusia bisa lewat

kontak langsung spora yang ada di tanah,

tanaman, maupun bahan dari hewan sakit

(kulit, daging, tulang atau darah).

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 33


Mengkonsumsi produk hewan yang terkena

anthrax atau melalui udara yang mengandung

spora, misalnya, pada pekerja di pabrik wool

atau kulit binatang (Woolsorters disease). 

Oleh karena itu ada empat tipe anhtrax pada

manusia, yaitu anthrax kulit, anthrax

pencernaan/anthrax usus, anthrax pernapasan/

anthrax paru-paru dan anthrax otak.  Anthrax

otak terjadi jika bakteri terbawa darah masuk

ke otak.

c. TBC

Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah

suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh

bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri

ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat

sehingga memerlukan waktu lama untuk

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 34


mengobatinya. Bakteri ini lebih sering

menginfeksi organ paru-paru dibandingkan

bagian lain tubuh manusia.

Penyebab penyakit ini adalah bakteri

kompleks Mycobacterium tuberculosis.

Mycobacteria termasuk dalam famili

Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo

Actinomycetales. kompleks Mycobacterium

tuberculosis meliputi M. tuberculosis, M.

bovis, M. africanum, M. microti, dan M.

canettii. Dari beberapa kompleks tersebut, M.

tuberculosis merupakan jenis yang terpenting

dan paling sering dijumpai.

Penularan penyakit ini karena kontak

dengan dahak atau menghirup titik-titik air

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 35


dari bersin atau batuk dari orang yang

terinfeksi kuman tuberculosis.

Gambar 3. Penyebaran bakteri TBC

Obat TBC yang utama adalah

Isoniazid, Rifampisin, pirazinamid,

streptomisin dan etambutol. Sedangkan jenis

obat tambahan yang biasa digunakan adalah

kanamisin, kuinolon ,makroloid dan

amoksisilin di kombinasikan dengan

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 36


klavulanat. Pengobatannya secara

keseluruhannya dapat mencapai 12 bulan.

2. Penyakit Akibat Kerja yang Disebabkan

Virus

a. Hepatitis B dan C

Virus hepatitis dapat menular dari

satu orang ke orang lain, dengan cara

penularan yang berbeda-beda. virus hepatitis

B dan C menyebar terutama melalui kontak

darah dan cairan tubuh. Seseorang bisa saja

terinfeksi lebih dari 1 jenis virus hepatitis.

Karena risiko yang berbahaya bagi hati

penderita, seseorang yang menderita hepatitis

C harus berkonsultasi dengan dokter untuk

juga mendapatkan vaksin terhadap hepatitis

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 37


A dan hepatitis B. Tidak seperti hepatitis A

dan B, hepatitis C belum ada vaksinnya.

Gambar 4. Penyebab hepatitis B

Hepatitis B bisa menular kepada

setiap orang. Seperti penularan dari ibu ke

bayi saat melahirkan, hubungan seksual,

transfusi darah, jarum suntik, maupun

penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi,

handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B

dapat menyerang siapa saja, akan tetapi

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 38


umumnya bagi mereka yang berusia

produktif akan lebih beresiko terkena

penyakit ini.

b. Virus HIV

Virusnya sendiri bernama Human

Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV)

yaitu virus yang memperlemah kekebalan

pada tubuh manusia. Orang yang terkena

virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi

oportunistik ataupun mudah terkena tumor.

Meskipun penanganan yang telah ada dapat

memperlambat laju perkembangan virus,

namun penyakit ini belum benar-benar bisa

disembuhkan.

HIV dan virus-virus sejenisnya

umumnya ditularkan melalui kontak langsung

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 39


antara lapisan kulit alam (membran mukosa)

atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang

mengandung HIV, seperti darah, air mani,

cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu

ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan

intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi

darah, jarum suntik yang terkontaminasi,

antara ibu dan bayi selama kehamilan,

bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak

lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

Siapapun berisiko terkena HIV

(human immunodeficiency virus). Virus ini

pun menyebar dengan berbagai cara. Populasi

kunci yang berisiko tinggi terkena HIV/AIDS

adalah wanita pekerja seks (WPS): pelanggan

pekerja seks (HRM) waria: lelaki yang

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 40


berhubungan seksual dengan lelaki lain

(MSM): serta pengguna narkoba suntik dan

pasangannya (IDU).

Gambar 5. Penularan HIV/AIDS

c. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue

(DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue

Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit

yang disebabkan oleh virus dengue yang

ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 41


aegypti dan Aedes albopictus, yang mana

menyebabkan gangguan pada pembuluh

darah kapiler dan pada sistem pembekuan

darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-

perdarahan.

Gambar 6. Nyamuk Aedes Aegypti

Proses Penularan Penyakit Demam

Berdarah Dengue Penyebaran penyakit DBD

ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 42


wilayah yang sudah diketahui adanya

serangan penyakit DBD akan mungkin ada

penderita lainnya bahkan akan dapat

menyebabkan wabah yang luar biasa bagi

penduduk disekitarnya.

Pencegahan Penyakit Demam

Berdarah Pencegahan dilakukan dengan

menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi

sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di

siang hari (bukan malam hari). Misalnya

hindarkan berada di lokasi yang banyak

nyamuknya di siang hari, terutama di daerah

yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara

yang paling efektif dalam mencegah penyakit

DBD melalui metode pengontrolan atau

pengendalian vektornya adalah :

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 43


1) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),

pengelolaan sampah padat, modifikasi

tempat. perkembangbiakan nyamuk hasil

samping kegiatan manusia, dan perbaikan

desain rumah.

2) Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan

adu/ikan cupang) pada tempat air kolam,

dan bakteri (Bt.H-14).

3) Pengasapan / fogging (dengan

menggunakan malathion dan fenthion).

4) Memberikan bubuk abate (temephos)

pada tempat-tempat penampungan air

seperti, gentong air, vas bunga, kolam,

dan lain-lain.

5) Pengobatan Penyakit Demam Berdarah

Fokus pengobatan pada penderita

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 44


penyakit DBD adalah mengatasi

perdarahan, mencegah atau mengatasi

keadaan syok/presyok, yaitu dengan

mengusahakan agar penderita banyak

minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam

24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).

6) Penambahan cairan tubuh melalui infus

(intravena) mungkin diperlukan untuk

mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi

yang berlebihan. Transfusi platelet

dilakukan jika jumlah platelet menurun

drastis.

7) Lakukan kompress dingin, tidak perlu

dengan es karena bisa berdampak syok.

Bahkan beberapa tim medis menyarankan

kompres dapat dilakukan dengan alkohol.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 45


Pengobatan alternatif yang umum dikenal

adalah dengan meminum jus jambu biji

bangkok, namun khasiatnya belum pernah

dibuktikan secara medik, akan tetapi

jambu biji kenyataannya dapat

mengembalikan cairan intravena dan

peningkatan nilai trombosit darah.

3. Penyakit Akibat Kerja yang Disebabkan

Jamur

Jamur merupakan salah satu

mikroorganisme penyebab penyakit pada

manusia. Penyakit yang disebabkan jamur pada

manusia disebut mikosis, yaitu mikosis

superficial dan mikosis sistemik. Mikosis

superfisial merupakan mikosis yang menyerang

kulit, kuku, dan rambut terutama disebabkan oleh

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 46


3 genera jamur, yaitu Trichophyton,

Microsporum, dan Epidermophyton. Sedangkan

mikosis sistemik merupakan mikosis yang

menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-

cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut,

usus, dan vagina.

D. Mikroorganisme Penyebab Penyakit di Tempat

Kerja

Beberapa literatur telah menguraikan infeksi

akibat organisme yang mungkin ditemukan di tempat

kerja, diantaranya :

1. Daerah Pertanian

Lingkungan pertanian yang cenderung

berupa tanah membuat pekerja dapat terinfeksi

oleh mikroorganisme seperti : Tetanus,

Leptospirosis, cacing, Asma bronkhiale atau

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 47


keracunan Mycotoxins yang merupakan hasil

metabolisme jamur.

2. Di Lingkungan Berdebu (Pertambangan atau

Pabrik)

Di tempat kerja seperti ini,

mikroorganisme yang mungkin ditemukan adalah

bakteri penyebab penyakit saluran napas, seperti :

tuberculosis (paru), burcelosis (sakit kepala,

atralagia, enokkarditis), Bronchitis dan Infeksi

saluran pernapasan lainnya seperti Pneumonia.

3. Daerah Peternakan : terutama yang mengolah

kulit hewan serta produk-produk dari hewan

Penyakit-penyakit yang mungkin

ditemukan di peternakan seperti ini misalnya :

Anthrax yang penularannya melalui bakteri yang

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 48


tertelan atau terhirup, burcelosis (sakit kepala,

atralagia, enokkarditis), Infeksi Salmonella.

4. Di Laboratorium

Para pekerja di laboratorium mempunyai

risiko yang besar terinfeksi, terutama untuk

laboratorium yang menangani organisme atau

bahan-bahan yang megandung organisme

pathogen.

5. Di Perkantoran : terutama yang

menggunakan pendingin tanpa ventilasi alami

Para pekerja di perkantoran seperti itu

dapat berisiko mengidap penyakit seperti :

Humidifier fever yaitu suatu penyakit pada

saluran pernapasan dan alergi yang disebabkan

organisme yang hidup pada air yang terdapat

pada sistem pendingin, Legionnaire disease

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 49


penyakit yang juga berhubungan dengan sistem

pendingin dan akan lebih berbahaya pada pekerja

dengan usia lanjut.

E. Pengendalian Bahaya Kerja Biologi

Pengendalian risiko dilakukan setelah

identifikasi dan menilai risiko untuk mengurangi

risiko sampai batas yang dapat diterima berdasarkan

ketentuan, peraturan dan standar, pengendalian virus,

jamur, bakteri patogen dapat dilakukan dengan

tahapan :

1. Eliminasi : diterapkan pertama kali dengan

menghilangkan objek penyebab kecelakaan atau

penyakit akibat kerja. Objek utama yang

menyebabkan penyakit akibat kerja adalah

pekerja itu sendiri jadi sangat tidak mungkin jika

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 50


kita menghilangkan pekerja. Maka eliminasi

tidak dapat dilaksanakan.

2. Subtitusi : merupakan langkah kedua dengan

mengganti bahan dan peralatan berbahaya dengan

yang kurang berbahaya maka pengendalian

secara subtitusi tidak dapat dilaksanakan.

3. Rekayasa/Pengendalian Teknik : adalah

pengendalian faktor bahaya biologis dengan

memisahkan alat dengan pekerja. Rekayasa

teknik dengan pembutan instalasi Heating

Ventilating And Air Conditioning (HVAC).

4. Rekayasa/Pengendalian Administrasi : dengan

menyediakan sistem kerja untuk mengurangi

terpapar potensi bahaya dengan perputaran

jadwal kerja bagi pekerja yang di bagi alam tiga

shift kerja.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 51


5. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) :

pilihan terakhir sistem pengendalian risiko

berupa masker, sarung tagan, penutup kepala,

yang sesuai untuk mengurangi risiko paparan

penularan penyakit pada pekerja.

Faktor biologi dan juga bahaya-bahaya

lainnya di tempat kerja dapat dihindari dengan

pencegahan antara lain dengan :

a. Penggunaan masker yang baik untuk pekerja

yang berisiko tertular lewat debu yang

mengandung organism pathogen.

b. Mengkarantina hewan yang terinfeksi dan

vaksinasi.

c. Imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular

penyakit di tempat kerja.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 52


d. Membersihkan semua debu yang ada di sistem

pendingin paling tidak satu kali setiap bulan.

e. Membuat sistem pembersihan yang

memungkinkan terbunuhnya mikroorganisme

yang patogen pada sistem pendingin.

Dengan mengenal bahaya dari faktor biologi

dan bagaimana mengotrol dan mencegah

penularannya diharapkan efek yang merugikan dapat

dihindari.

F. Rangkuman

1. Penyakit Akibat Kerja (PAK), menurut

KEPPRES RI No. 22 Tahun 1993, adalah

penyakit yang disebabkan pekerjaan atau

lingkungan kerja. Penyakit akibat kerja terjadi

sebagai pajanan faktor fisik, kimia, biologi,

ataupun psikologi di tempat kerja.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 53


2. Faktor penyebab dapat dikelompokkan dalam 5

golongan : golongan fisik, golongan kimiawi,

golongan biologis, golongan fisiologis, golongan

psikososial.

3. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri : demam

thypoid, anthrax, TBC.

4. Penyakit yang disebabkan oleh virus : hepatitis B

dan C, virus HIV, DBD.

5. Penyakit yang disebabkan oleh jamur : Penyakit

yang disebabkan jamur pada manusia disebut

mikosis, yaitu mikosis superficial dan mikosis

sistemik.

6. Infeksi akibat organisme yang mungkin

ditemukan di tempat kerja, diantaranya :

a. Lingkungan pertanian yang cenderung berupa

tanah membuat pekerja dapat terinfeksi oleh

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 54


mikroorganisme seperti : Tetanus,

Leptospirosis, cacing.

b. Lingkungan Pertambangan atau Pabrik :

mikroorganisme yang mungkin ditemukan

adalah bakteri penyebab penyakit saluran

napas, seperti : tuberculosis (paru).

c. Penyakit-penyakit yang mungkin ditemukan

di peternakan seperti ini misalnya : Anthrax.

d. Di laboratorium mempunyai risiko yang

besar terinfeksi, terutama untuk laboratorium

yang menangani organisme atau bahan-bahan

yang megandung organisme pathogen.

e. Para pekerja di perkantoran seperti itu dapat

berisiko mengidap penyakit seperti :

Humidifier fever.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 55


7. Pengendalian bahaya kerja biologi : eliminasi,

subtitusi, pengendalian teknis, pengendalian

administrasi, penggunaan alat pelindung diri

(APD).

8. Faktor biologi dan juga bahaya-bahaya lainnya di

tempat kerja dapat dihindari dengan pencegahan

antara lain dengan :

a. Penggunaan masker yang baik untuk pekerja

yang berisiko tertular lewat debu yang

mengandung organism pathogen.

b. Mengkarantina hewan yang terinfeksi dan

vaksinasi.

c. Imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular

penyakit di tempat kerja.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 56


d. Membersihkan semua debu yang ada di

sistem pendingin paling tidak satu kali setiap

bulan.

e. Membuat sistem pembersihan yang

memungkinkan terbunuhnya mikroorganisme

yang patogen pada sistem pendingin.

G. Soal Latihan

1. Jelaskan definisi penyakit akibat kerja menurut

KEPPRES RI No. 22 Tahun 1993 !

2. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan

terjadinya penyakit akibat kerja ?

3. Jelaskan empat kategori Penyakit Akibat Kerja

menurut World Health Organization (WHO) !

4. Jelaskan faktor penyebab penyakit akibat kerja

berdasarkan 5 golongan secara umum !

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 57


5. Jelaskan potensi bahaya yang menyebabkan

reaksi alergi atau iritasi akibat bahan-bahan

biologis !

6. Sebutkan dua bagian penyakit biologi !

7. Jelaskan faktor-faktor penyebab penyakit akibat

faktor biologi !

8. Jelaskan perbedaan penyakit akibat kerja yang

disebabkan oleh bakteri dan virus !

9. Sebut dan jelaskan penyakit akibat kerja yang

disebabkan oleh virus !

10. Jelaskan perbedaan mikroorganisme yang

terdapat didaerah pertanian, lingkungan berdebu,

perkantoran dan laboratorium !

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 58


BAB IV
KESIMPULAN

OHSAS 18001:2007 pengertian bahaya atau

hazard adalah semua sumber, situasi ataupun aktivitas

yang berpotensi enimbulkan cidera (kecelakaan kerja)

dan/atau penyakit akibat kerja (PAK) (Ramli, 2008).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahaya adalah segala

sesuatu yang memiliki potensi merugikan bagi manusia,

properti dan lingkungan.

Bahaya kerja biologi dapat didefinisikan sebagai

debu organik yang berasal dari sumber-sumber biologi

yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari

binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk

serat alam yang terdegradasi. Bahaya biologi dapat

dibagi menjadi dua yaitu (1) yang menyebabkan infeksi

dan (2) non-infeksi. Bahaya dari yang bersifat non

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 59


infeksi dapat dibagi lagi menjadi (a) organisme viable,

(b) racun biogenik dan (c) alergi biogenik. Berdasarkan

definisi biological agen, bahaya kerja biologi dapat di

klasifikasikan menjadi : Agen infeksius, Tumbuhan dan

produknya, Hewan dan produknya. Berdasarkan

prosesnya transmisi dari biohazard dapat dibedakan

menjadi : langsung dan tidak langsung.

Keputusan Menteri Kesehatan nomor

432/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di

rumah sakit bahwa bahaya biologi terdiri dari virus,

bakteri, jamur dan parasit, juga bahaya biologi yang

berasal dari serangga, tikus dan binatang.

Tipe pekerjaan yang berisiko tinggi terpapar

bahaya biologi : Pekerja lapangan (outdoor), Pekerja

yang pekerjaannya berhubungan dengan hewan, Pekerja

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 60


yang terpapar darah atau cairan tubuh manusia, Pekerja

yang bekerja di lingkungan kerja tertentu. Identifikasi

risiko bahaya kerja biologi di lingkungan tempat kerja,

yaitu melalui agents penyebab penyakit seperti : bakteri,

bahaya infeksi, virus, parasit, hewan, tumbuhan,

organisme viable dan racun biogenic, alergi biogenic.

Penyakit Akibat Kerja (PAK), menurut

KEPPRES RI No. 22 Tahun 1993, adalah penyakit yang

disebabkan pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit

akibat kerja terjadi sebagai pajanan faktor fisik, kimia,

biologi, ataupun psikologi di tempat kerja. Faktor

penyebab dapat dikelompokkan dalam 5 golongan :

golongan fisik, golongan kimiawi, golongan biologis,

golongan fisiologis, golongan psikososial.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri : demam

thypoid, anthrax, TBC. Penyakit yang disebabkan oleh

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 61


virus : hepatitis B dan C, virus HIV, DBD. Penyakit

yang disebabkan oleh jamur : Penyakit yang disebabkan

jamur pada manusia disebut mikosis, yaitu mikosis

superficial dan mikosis sistemik. Infeksi akibat

organisme yang mungkin ditemukan di tempat kerja,

diantaranya; Lingkungan pertanian yang cenderung

berupa tanah membuat pekerja dapat terinfeksi oleh

mikroorganisme seperti : Tetanus, Leptospirosis, cacing.

Lingkungan Pertambangan atau Pabrik : mikroorganisme

yang mungkin ditemukan adalah bakteri penyebab

penyakit saluran napas, seperti : tuberculosis (paru).

Penyakit-penyakit yang mungkin ditemukan di

peternakan seperti ini misalnya : Anthrax. Di

laboratorium mempunyai risiko yang besar terinfeksi,

terutama untuk laboratorium yang menangani organisme

atau bahan-bahan yang megandung organisme pathogen.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 62


Para pekerja di perkantoran seperti itu dapat berisiko

mengidap penyakit seperti : Humidifier fever.

Pengendalian bahaya kerja biologi : eliminasi,

subtitusi, pengendalian teknis, pengendalian

administrasi, penggunaan alat pelindung diri (APD).

Faktor biologi dan juga bahaya-bahaya lainnya di tempat

kerja dapat dihindari dengan pencegahan antara lain

dengan : Penggunaan masker yang baik untuk pekerja

yang berisiko tertular lewat debu yang mengandung

organism pathogen. Mengkarantina hewan yang

terinfeksi dan vaksinasi. Imunisasi bagi pekerja yang

berisiko tertular penyakit di tempat kerja. Membersihkan

semua debu yang ada di sistem pendingin paling tidak

satu kali setiap bulan. Membuat sistem pembersihan

yang memungkinkan terbunuhnya mikroorganisme yang

patogen pada sistem pendingin.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 63


DAFTAR PUSTAKA

Arief, Muhammad. 2011. Faktor Lingkungan Kerja


Kimia Biologi. Prodi Kesehatan Masyarakat
Peminatan K3 Universitas Esa Unggul.
Harrianto, Ridwan. 2009. Buku Ajar Kesehatan Kerja.

Jakarta: EGC.

Penyakit Akibat Kerja | BAHAYA KERJA BIOLOGI 64

Anda mungkin juga menyukai