Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FAKTOR BIOLOGIS PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJ


A (PAK)

Dosen Pengampu : Muhamad Heriyono S.KM., M.M.B


Disusun Oleh : Kelompok 1
1. Ismi Wigati ( 2202398 )
2. Bayu Ramadani (220239)
3. Mukminah (2202400)
4. Putri Sekar A. U ( 2202401 )
5. Asmaning Ayu Dewi L (2202402)
6. Hanifah Nur Hidayah ( 2202404 )

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BINA CIPTA HUSAD
A PURWOKERTO 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya se
hingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai.penulis sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Bahkan kami berharap l
ebih jauh lagi agar makalah ini bisa di praktekan oleh pembaca dalam kehidupan s
ehari hari. Sebagai penyusun merasa masih banyak kekurangnnya dalam menyusu
n makalah. Untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang memb
angun dari pembaca demi kesimpulan makalah ini

Purwokerto, 14 Maret 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 5
1.3 Tujuan............................................................................................. 6

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 7

2.1 Pengertian Penyakit Akibat Kerja.................................................. 7


2.2 Paparan biologis penyebab penyakit akibat kerja......................... 7
2.3 Penggolongan penyakit akibat kerja karena paparan biologis....... 13
2.4 Contoh Penyakit Akibat Paparan Biologis.................................... 14
2.5 Pencegahan Penyakit Akibat Paparan Biologis............................. 15
BAB III PENUTUP......................................................................................... 16

1. Kesimpulan........................................................................................... 16
2. Saran..................................................................................................... 16
3. Daftar Pustaka...................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan Kerja merupakan spesialisasi dalam ilmu kesehatan atau ilmu kedo
kteran beserta praktenya yang bertujuan agar pekerja memperoleh derajat yang set
inggi-tingginya baik fisik, mental,sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif
terhadap penyakit-penyakit gangguan kesehatan yang di akibatkan faktor-faktor p
ekerjaan dan lingkungan pekerjaan serta terhadap penyakit-penyakit umum lainny
a. Keselamatan Kerja merupakan pengendalian secara teknis terhadap peralatan ke
rja, bahan, proses pengolahan, landasan tempat kerja, lingkungan kerja, dan cara
melakukan pekerjaan sehingga terhindar dari kecelakaan kerja.Jadi Kesehatan Kes
elamatan Kerja merupakan mencegah timbulnya penyakit dan untuk mencegah ter
jadinya kecelakaan kerja. Dalam makalah ini akan di bahas beberapa faktor biolog
is yang terdapat dalam lingkungan pekerjaan. Di antaranya virus, bakteri, protozoa
jamur, cacing, kutu dan nipal, tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatangan. Dan
menimbulkan beberapa penyakit akibat faktor-faktor biologis tersebut.

Bahaya faktor biologi atau biological hazard (biohazard) merupakan istilah ya


ng digunakan pada virus virus yang tingkat bahayanya berada pada level 4. Virus
sendiri merupakan mikroorganisme terkecil yang tidak memiliki sel dan hanya me
mpunyai kode genetik saja. Virus dapat hidup pada organisme lain dengan cara m
enginfeksi sel inangnya. Maka dari itu virus virus biohazard ini sangat bebahaya t
erhadap manusia. Berdasarkan prosesnya, transmisi dari biohazard dapat dibedaka
n menjadi 2 yaitu langsung dan tidak langsung. Proses langsung terjadi akibat ada
nya kontak fisik dengan orang atau mahluk hidup yang terinfeksi. Proses tidak lan
gsung terjadi akibat adanya kontak dengan bahan atau benda yang terkontaminasi
seperti makanan, minuman dan udara [1]. Virus tidak hanya memiliki dampak bur
uk terhadap manusia. Di bidang kedokteran, virus dimanfatkan sebagai obat penya
kit kanker. Virus virus ini akan menghancurkan sel sel kanker dari dalam tubuh. V
irus yang digunakan untuk mengobati kanker ini juga akan berbahaya jika terhirup
oleh orang yang bukan penderita penyakit kanker termasuk pekerja yang mengola
h obat kanker tersebut. Upaya kesehatan dan keselamatan kerja harus diselenggara

4
kan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahay
a kesehatan, mudah terjangkit penyakit. Maka dari itu, dibutuhkanlah suatu alat ya
ng dapat 2 melindungi pekerja dari virus yang termasuk dalam biohazard tersebut.
Adapun alat yang digunakan tersebut bernama laminar flow biological safety cabi
net. Laminar flow biological safety cabinet merupakan kabinet yang menyediakan
ruang kerja yang steril dengan mengambil udara dari luar laminar yang disaring m
enggunakan filter udara khusus, begitu juga dengan udara dari dalam laminar yan
g akan disaring sebelum dibuang ke lingkungan. Sehingga udara yang keluar dari
laminar tidak mengandung biohazard yang sangat berbahaya terhadap manusia da
n lingkungan. Pada penelitian ini, penulis ingin merancang dan membuat laminar
flow biological safety cabinet yang aman dan dapat digunakan untuk melindungi
pekerja dari ancaman biohazard. Adapun kelebihan dari alat yang penulis buat yak
ni efisien dalam pengunaannya, karena pada alat ini semua bekerja secara otomati
s sedangkan pada alat yang beredar harus dilakukan secara manual. Dari segi harg
a, alat yang akan dibuat relatif lebih murah dibandingkan dengan laminar flow bio
logical safety cabinet yang beredar. Diharapkan dengan adanya laminar flow biolo
gical safety cabinet ini pekerja dapat terhindar dari bahaya biohazard. Selain itu, d
apat menambah wawasan bagi mahasiswa tentang kabinet pengaman ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) karena faktor
biologis ?
2. Apa saja faktor biologis yang menyebabkan Penyakit Akibat Kerja
(PAK) ?
3. Sebagai tenaga kesehatan masyarakat, jenis penyakit akibat kerja seperti a
pa yang dapat menyerang karena faktor biologis ?
4. Bagaimana upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari ter
kena penyakit akibat kerja karena faktor biologis di lingkungan kerja?

1.3 Tujuan

5
Kurangnya faktor keamanan terhadap pekerja yang disebabkan oleh bioha
zard berupa virus yang dapat membahayakan kesehatan, sehingga dibutuhkanl
ah suatu alat yang dapat memberikan ruang kerja aman terhadap pekerja agar t
erlindungi dari bahaya biohazard yang mengancam kesehatan pekerja.

BAB II
PEMBAHASAAN

6
2.1 Pengertian Penyakit Akibat Kerja

Menurut Kepres RI No 22/1993 pengertian penyakit akibat kerja adalah pe


nyakit yang timbul karena hubungan kerja yang disebabkan oleh pekerjaan ata
u lingkungan kerja. Sedangkan penyakit akibat kerja karena paparan biologis a
dalah penyakit yang disebabkan paparan biologis yang terjadi akibat kontak la
ngsung dengan bahan kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Paparan biolog
is pada pekerja dapat terjadi akibat:
1. Proses kerja dan bahan kerja
Bila pekerja terpapar bahan biologis karena bekerja langsung dengan baha
n bilogis tersebut atau merupakan hasil langsung dari proses kerja yang dil
akukan pekerja.
2. Lingkungan kerja
Bila pekerja terpapar lingkungan yang tercemar paparan biologis yang ber
asal dari proses kerja di tempat kerja, ini termasuk penyakit akibat kerja. S
ebagai contoh penyakit TBC pada petugas laboratorium kesehatan.

2.2 Paparan biologis yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja

Faktor biologis di tempat kerja biasanya di kenal dalam bentuk mikro orga
nisme seperti virus, bakteri, protozoa, cacing, kutu, pinjal. Tumbuhan dan juga
dalam bentuk makro organisme seperti binatang berbisa, binatang buas dan lai
n-lain.
A. Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organis
me biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup deng
an menginvasi dan memanfaatkan sel hidup karena virus tidak memiliki pe
rlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus mer
upakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya
virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang di selubungi semaca
m bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau komb
inasi dari ketiganya. Genom virus menjadi baik protein yang di gunakan u
ntuk memuat bahan genetik maupun protein yang di butuhkan dalam daur

7
hidupnya.Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil yang bervariasi antar
a 16-300 nm yang dapat di lihat dengan mikroskop elektron, virus mempu
nyai bentuk yang berbeda-beda dan tidak mampu bereplikasi, dan untuk be
replikasi virus harus menginfeksi sel inangnya yang khas dalam keadaan i
ntraseluler, banyak virus yang dapat menyebabkan berbagai infeksi pada
manusia, hewan maupun tumbuhan. Penyakit virus pada perusahaan petern
akan seperti penyakit kuku dan mulut.
B. Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan terseba
r luas di bandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya
merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tid
ak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil). Bak
teri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah
spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih dari itu. Mereka ada di ma
na-mana mulai dari tanah, di air, di organisme lain, dan di lain-lain juga be
rada di lingkungan yang ramah maupun di lingkungan yang ekstrim. Dala
m tumbuh berkembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun p
enambahan jumlah sel sangat di pengruhi oleh beberapa faktor, yakni pH,
suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa
metabolisme.
Bakteri mempunyai 3 bentuk dengan ukuran yang bervariasi yak
ni bentuk bulat (kokus) yang berdiameter 0,7-1,3 micron (1 micron= 0,001
mm), bentuk lengkung ( koma, vibron dan spiral) dan bentuk batang ( basi
l) dengan lebar 0,2-2,0 micron dan panjang 0,7-3,7 micron, ukuran bakteri
sangat kecil sekitar 1/100 kali lebih kecil dari pada kemampuan mata man
usia untuk dapat melihat, namun jika bakteri tersebut dalam bentuk koloni
akan dapat di lihat dengan mata telanjang, sebagian bakteri dapat membent
uk struktur khusus yang di sebut sebagai endospora, dalam bentuk endosp
ora bakteri akan tahan terhadap keadaan lingkungan yang kurang mengunt
ungkan bagi kehidupan sel vegetatifnya misalnya keadaan panas, dingin, k
ering, tekanan osmosis dan zat kimia tertentu, bakteri merupakan grup mik
roorganisme yang bertanggung jawab untuk berbagai variasi penyakit dan

8
infeksi seperti antara yang sering menghinggapi pekerja di pejagalan, peru
sahaan penyamak kulit, pengiring tulang dan lain-lainnya, demikian juga p
enyakit kuda yang di sebabkan bakteri pfeiferella mallei yang dapat menul
ari manusia, penyakit weil dan leptospirosis apabila bekerja di tempat kerj
a yang banyak tikus-tikus dan berpenyakit demikian tau berada di pertania
n, seperti di lumbung padi atau penyimpanan hasil pertanian, pemelihara b
urung merpati kemunkinan menderita penyakit psitaccosis, dokter dan per
awat kemungkinan besar di tulari penyakit yang berasal dari penderita-pen
derita yang di rawatnya seperti tipoid, difteri, gonorrhoea, angina oleh kare
na streptokokkus, pes, evek primer penyakit syphilis, tetanus oleh bakteri c
lostridium tetani yang dapat tinggal berupa spora di dalam tanah beberapa
lama, dalam kotoran hewan dan dapat menyababkan tetanus ketika masuk
dalam luka melalui kulit, tebrculosis, bronchitis, pneumonia yang di sebab
kan debu-debu yang mengandung bakteri seperti di daerah pertambangan,
humidifier fever oleh bakteri Thermophillic actinomycetes yang menyebab
kan alergi dan sakit pada saluran pernapasan terdapat di perkantoran yang
mengunakan pendinginan tanpa ventilasi umum.
C. Protozoa
Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertamadan zoo yang berarti
hewan sehingga di sebut sebagai hewan pertama. Merupakan filum hewan
bersel satu yang dapat melukukan reproduksi seksual ( generatif ) maupun
aseksual ( vegetatif ) habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berai
r. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan maka pr
otozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang di sebut kista. Ilmu
an yang pertama kali mangat di perlukan empelajari protozoa adalah Anth
ony van Leeuwenhoek. sebagai penyebab penyakit malaria, penyakit tidur
( afrika ), penyakit kaki gajah, apabila pekerja menderita penyakit malaria
pada daerah yang belum di nyatakan sebagai bebas penyakit malaria maka
penyakit itu di anggap sebagai penyakit akibat kerja, naegleria gruberi dan
acanthomoeba yang menyebabkan alergi dan sakit pada saluran pernapasa
n yang terdapat di perkantoran yang menggunakan pendingin tanpa ventila
si alami.

9
D. Jamur
Penyakit jamur sering diderita pekerja di tempat kerja yang lembab yang b
asah atau terlalu banyak merendam tangan dan kaki di air misalnya tukng
cuci,sporitrichosis,dan histoplamosis adalah salah satu contoh penyakit aki
bat kerja yang disebabkan jamur, Candida albicanss biasanya tumbuh di te
mpat-tempat yang kadar gulanya tinggi sehingga pekerja di perusahaan rot
i dan pembuat manisan sering menimbulkan infeksi oleh jamur tersebut,ke
racunan nycotoxins yang merupakan hasil dari metabolisme jamur aspergil
lus flavus dan aspergillus paraticus yang mengkontaminasi hasil pertanian
seperti kacang tanah, jagung, gandum, kacang kedelai, ubi jalar dan sebag
ainya yang bersifat kasinogen terhadap hati ( kanker hati ), thermophilic fu
ngi, trichoderma viride, phoma sp dan lain-lain yang terdapat pada ruanga
n perkantoran yang menggunakan pendingin udara tanpa ventilasi alami ak
an menimbulkan sick building syndrome (SBS) berupa ganguan yang tida
k spesifik berupa iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan saluran napas
bagian bawah, reaksi kulit, kepenatan, pusing atau sakit kepala, dan Buildi
ng Related Illeness (BRI), yaitu ganguan yang spesifik berupa legionnaire,
asma, dermatitis dan lain-lain.
E. Cacing
Jenis cacing yang berbahaya terutama bagi pekerja tambang dan perkebun
an adalah ancylostomiasis yang disebab ancylostoma duodenale, cacing –c
acing tersebut masuk melalui pori-pori kaki dan mengisap darah,sehingga
pekerja yang terserang cacing ini menyebabkan anemi,selain itu cacing us
us yang menyerap sari-sari makanan berguna untuk tubuh.
F. Kutu dan Pinjal
Kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan berukuran kecil,yang dalam
bahasa inggris mencakup flea (Kutu yang melompat,ordo siphonaptera) da
n louse (Kutu yang lebih suka merayap,kebanyakan ordo Phtiraptera yang
semuanya adalah parasit).Dalam bahasa indonesia keduanya tidak dibedak
an,malah mencakup juga sebagian dari kerabat wereng (ordo Hemiptera)da
n beberapa anggota ordo Coleoptera.Untuk menjelaskan,Diberi keterangan
dibelakang kata “kutu’’. Para biologiwan berusaha mendayagunakan kata t

10
uma bagi kelompok Phtiraptera, walaupun menyadari terdapat kesulitan da
lam penerapannya.
Pinjal adalah serangga-serangga yang tidak bersayap, kecil, yang d
ewasanya makan darah, unggas dan mamalia. Tinjal termasuk ke dalam or
do Shiponaptera. Pengetahuan mengenai siklus hidup pinjal sangat di perlu
kan dalam rangka meyingkirkan dan mengendalikan serbuan pinjal pada k
ucing.Pinjal memiliki beberapa fase pada siklus hidupnya.Sebagian besar
masa hidup pinjal dewasa berada pada tubuh kucing.Artinya kalau bukan k
arena terpaksa atau sedang sial , mereka tidak akn meninggalkan tubuh ku
cing secara suka rela.Bila jumlah pinjal pada kucing sudah sangat banyak,
barulah biasanya manusia atau pemilik kucing.
Kutu dan pinjal menyebabkan kelainan pada kulit seperti kutu alan
g-alang dan kutu padi,sedangkan pinjal hidup pada binatang peliharaan sep
erti kucing dan anjing,selain gigitan menggangu kutu dan pinjal juga meny
ebabkan penyakit.
G. Tumbuh-Tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan adalah organisme benda hidup yang terkandung dalam
alam pelantae. Biasanya, organisme yang menjalankan proses fotosintesis
adalah diklasifikasikan sebagai tumbuhan.Tumbuhan memerlukan cahaya
matahari untuk menjalani proses fotosintesis.Tumbuhan merangkumi sem
ua benda hidup yang mampu menghasilkan makanan dengan menggunaka
n klorofil untuk menjalani proses fotosintesis dan menghasilkan kanji.Sel t
umbuhan berbeda dengan sel hewan dalam beberapa segi termasuk sel tum
buhan mempunyai dinding sel.Tumbuh-tumbuhan yang mengandung baha
n kimia dapat mengakibatkan sakit bagi pekerja-pekerjap ertanian, perkebu
nan, perhutanan, pohon pulus misalnya dapat menyebabkan bentul-bentul
yang gatal dikulit karena mengandung asam formiat pada bulu-bulunya,te
mbakau mengandung nicotin yang dapat menimbulkan keracunan bila dala
m jumlah yang cukup banyak,debu tembakau ditempat pengeringan dapat
darmatosis eksudatif karena mengandung resin, singkong mengandung am
ygdalin yang sewaktu-waktu asam cyanidanya dapat dibebaskan dari ikata
nnya yang biasanya dialami pada perusahaan-perusahaan penghasil tepung

11
singkong, debu kapas dapat menimbulkan Byssinosis dan asam bagi pekerj
a perkebunan kapas.
H. Binatang-Binatang
Binatang berbisa seperti ular, kalejengking, lipan, dan lain-lain biasanya te
rdapat pada kegiatan pertanian, perkebunan dan perhutanan. Demikian pul
a binatang-binatang buas seperti macan ,buaya, beruang dan lain-lain(Golo
ngan Macroorganisme)

2.3 Penggolongan penyakit akibat kerja karena paparan biologis

Penggolongan penyakit akibat kerja karena paparan biologis adalah sebagai


berikut:
1. Penyakit infeksi
Penyakit infeksi akibat kerja, gejala dan perjalanan penyakitnya sama deng
an penyakit infeksi pada masyarakat umum, yang membedakan adalah pen
ularannya, yaitu didapat dari pekerjaannya.
Penyakit infeksi akibat kerja ini dapat ditularkan melalui:
a. Udara: TBC, Flu Burung
b. Air: Legionella Pneumonii
c. Kontak langsung:
1. HIV/AIDS
2. Hepatitis B, Hepatitis C
3. CMV (Cito Megalo Virus)
4. Jamur
2. Infestasi Binatang
Kontak langsung dengan parasit (Ascariasis, cacing Tambang, Cacing Pita
3. Penyakit Alergi dan Iritan
a. Dermatitis alergi
b. Asma bronchiale
c. Rhinitis allergic
4. Keracunan bahan toksin dan zat kimia
a. Reagen
b. Zat zat kimia asam: HCl, H2SO4

12
Dalam hal ini tenaga analis kesehatan beresiko terkena paparan biologis golo
ngan mikroorganisme, penyakit infeksi, infestasi binatang ketika memeriksa f
eses yang terdapat cacing didalamnya, dan keracunan bahan toksin dan zat ki
mia karena terlalu sering bekerja di laboratorium dan menghirup bahan bahan
kimia.

2.4 Beberapa Contoh Penyakit Akibat Paparan Biologis


1. Hepatitis B
a. Penyebab: Virus Hepatitis B
b. Cara penularan: Kontak dengan cairan tubuh/jaringan yang
mengandung Hepatitis B. Risiko penularan virus Hepatitis B adalah 27-
37%. Percikan 10-8 ml darah yang mengandung virus Hepatitis B dapat
menularkan virus yang berbahaya ini ke tubuh manusia yang rentan.
c. Pekerja yang berisiko:
 Petugas kesehatan yang kontak dengan darah.
 Pekerja kebersihan alat kesehatan yang kontak dengan darah atau
cairan tubuh (semen, vagina, serebospinal, sinovia, pleura,
peritoneal, pericardial).
 Pekerja bank darah.
 Pekerja di bagian dialisa dan onkologi.
 Polisi lalu lintas yang menolong korban kecelakaan.
d. Tanda dan gejala
 Ikterik
 Mual
 Panas
 Kronis terhadap acites
 Pemeriksaan HbsAg positip.
2. Hepatitis C
a. Penyebab: Viruh Hepatitis C

13
b. Cara penularan: kontak dengan cairan tubuh/jaringan yang mengandung
virus Hepatitis C. Resiko penularan virus Hepatitis C adalah 3-10%.
c. Pekerja yang beresiko:
 Petugas kesehatan yang kontak dengan darah.
 Pekerja kebersihan alat kesehatan yang kontak dengan darah atau
cairan tubuh (semen, vagina, serebospinal, sinovia, pleura, peritoneal,
pericardial).
 Pekerja bank darah.
 Pekerja di bagian dialisa dan onkologi.
 Polisi lalu lintas yang menolong korban kecelakaan.
d. Tanda dan gejala
 Ikterik
 Mual
 Panas
 Kronis terhadap acites
 Pemeriksaan Hbc positip.

2.5 Pencegahan Penyakit Akibat Paparan Biologis


Hepatitis B dan Hepatitis C
Secara umum, penyebab tertularnya virus Hepatitis C dan Hepatitis C adalah
sama, untuk itu cara pencegahan dan pengobatannya pun juga tidak jauh
berbeda.
a. Pencegahan
Melaksanakan kewaspadaan standar. Pengendalian lingkungan: proses alat
sesuai standar (dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi).
Membersihkan permukaan dari barang yang terkontaminasi cairan tubuh.
Penggunaan alat pelindung diri:
1. Menggunakan sarung tangan pada waktu melakukan tindakan yang
memungkinkan kontak dengan cairan tubuh atau mencuci alat yang
terkontaminasi. Selain itu untuk menghindari terhirupnya bahan kimia
dapat menggunakan masker.
2. Menggunakan alas kaki tertutup.

14
3. Menggunakan alat pelindung wajah (Google Mask) bila melakukan
tindakan yang memungkinkan terkena cipratan Vaksinasi Hepatitis B
atau Hepatitis C. Bagi yang terpapar (tertusuk/terpercik) yang harus
dilakukan mencuci bersih dengan air sabun (kulit).
4. Untuk mata hidung atau mulut, bilas dengan air selama 10 menit. Kalau
tertusuk atau luka tersayat cuci dengan air sabun, biarkan darah
mengalir, kemudian luka ditutup. Pemeriksaan HbsAg/HbCV pada
waktu sesudah terpapar dan 6 bulan berikutnya.
b. Deteksi dini
Pada petugas kesehatan termasuk petugas laboratorium dianjurkan
dilakukan pemeriksaan laboratorium (fungi liver, status vaksinasi
hepatitis).
c. Pengobatan
 Pemberian antivirus Interferon.
 Istirahat.
 Diet TKTP (Tinggi Kalori dan Tinggi Protein)
 Simptomatis.

BAB III

15
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pengertian penyakit akibat kerja adalah penyakit yang timbul karena hubu
ngan kerja yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Sedangk
an penyakit akibat kerja karena paparan biologis adalah penyakit yang dise
babkan paparan biologis yang terjadi akibat kontak langsung dengan bahan
kerja.
2. Contoh penyakit yang dapat mengenai tenaga kesehatan adalah penyakit in
feksius Hepatitis B dan Hepatitis C.
3. Cara pencegahan yang harus dilakukan cukup sederhana, yaitu dengan me
ngikuti prosedur pengamanan diri dengan baik dan benar.

3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kep
ada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan mema
kluminya, karena kami adalah hamba Allah yang masih dalam proses belajar d
an tak luput dari salah, khilaf, dan lupa.

3.3 Daftar Pustaka

16
Lisna, D. (2020). Penyakit Akibat Kerja Karena Paparan Biologis. Retrieved
March 15, 2023, from Academia.edu website:
https://www.academia.edu/8737660/Penyakit_Akibat_Kerja_Karena_Paparan
_Biologis

17

Anda mungkin juga menyukai