Disusun oleh:
(Kelompok 9 Kelas 2 DIV A)
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberi rahmat dan karunia-
Nya hingga kami diperkenankan menunaikan tugas penyusunan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Adapun makalah yang berjudul Mikrobiologi Industri ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi
Lingkungan yang mana Ibu Dr. Dra. Syarifah Miftahul El Jannah T. M. Biomed
sebagai salah satu dosen pembimbingnya.
Dalam ruang lingkup Mikrobiologi Lingkungan, dasar-dasar mikrobiologi
lingkungan adalah salah satu bagian yang berikutnya menjadi tema penugasan
yang kami terima dan kami susun sedemikian rupa. Penyusunan makalah ini
tentunya melibatkan tidak hanya satu atau dua orang, apalagi kami sendiri. Baik
civitas akademika maupun di luar hal tersebut, sudah sangat membantu kami
dalam penyusunan makalah ini dan sudah sepantasnya pula menerima ucapan
terima kasih.
Sekalipun kami sudah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak ada gading
yang tak retak. Mungkin juga bisa dikatakan makalah ini masih jauh dari
sempurna dan jelas banyak cela. Dengan demikian kritik dan saran pembaca
dengan sangat kami harapkan, demi kemajuan dan perkembangan dalam setiap
tugas yang kami susun di masa depan.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Terkhusus bagi para civitas akademika di Poltekkes Kemenkes Jakarta II, serta
bagi khalayak umum.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Mikrobiologi Industri................................................................................. 3
2.2 Mikroorganisme yang digunakan dalam industry makanan, minuman, dan obat......... 4
2.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi mikroorganisme dalam industri .......................... 7
2.4 Kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan mikroorganisme dalam industri .........10
BAB III PENUTUP............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua
makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa,dan Archaea. Virus serin
g juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap
sebagai makhluk hidup.
1
dari jumlah spesies mikroba di bumi. Mikroba berada di sekeliling kita, di
udara, tanah, dan air. Dalam satu gram tanah terdapat 1 miliar mikroba yang
terdiri dari ribuan spesies
1.2 Tujuan
Adapun manfaat penulisan makalah konsep penyebab penyakit adalah sebagai
berikut.
a. Memahami sejarah perkembangan mikrobiologi
b. Mengenal tokoh-tokoh yang berjasa dalam perkembangan mikrobiologi
c. Mengenal istilah yang lazim digunakan dalam mikrobiologi beserta
pengertiannya
d. Mengetahui cabang-cabang ilmu yang berkaitan dengan mikrobiologi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Mikroorganisme yang digunakan dalam Industri Makanan, Minuman, dan Obat
1. Minuman beralkohol
2. Makanan Tambahan
4
Mikroorganisme yang digunakan pada Makanan- Minuman
5
Bividobacterium Bividobacterium sp, bersifat bersifat anaerob anaerob dan
digunakan digunakan sebagai sebagai
mikrobia mikrobia probiotik probiotik.
Lactobacillus sp, digunakan digunakan dalam produksi produksi asam laktat juga
berperan berperan dalam fermentasi fermentasi yogurt
6
Louis Pasteur Penemuannya tentang cara pasteurisasi.
Perkembangan produksi penisilin dan antibiotik secara komersial merupakan
salah satu peristiwa hebat yg paling dramatis dalam sejarah mikrobiologi industri.
1941, belum ada industri antibiotik, tetapi 10 tahun kemudian penjualan bersih
antibiotik mencapai 344 juta dolar AS/ tahun.
1978, lebih dari 12,5 jt kg antibiotik telah di antibiotik telah di produksi.
Penesilin merupakan antibiotik pertama yg dibuat dalam skala industri.
Alexander fleming membuka jalan bg produksi antibiotik kemoterautik, yg
bersekala besar dan bernilai ekonomis
7
Beberapa golongan mikroorganisme resisten terhadap perubahan lingkungan karena
dengan cepat melakukan adaptasi dengan lingkungan. Faktor-faktor lingkungan yang
sering mempengaruhi pertumbuhan mikroba antara lain:
a) Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan mikroba. Beberapa mikroba
mampu hidup dalam kisaran suhu yang luas. Terkait dengan suhu pertumbuhan maka
dikenal suhu minimum, maksimum dan optimum. Suhu minimum adalah suhu yang
paling rendah dimana kegiatan mikroba masih berlangsung. Suhu optimum adalah suhu
yang paling baik untuk kehidupan mikroba. Sedangkan suhu maksimum adalah suhu
tertinggi yang masih dapat menumbuhkan mikroba tetapi pada tingkat kegiatan fisisologi
yang paling rendah.
Atas dasar suhu perkembangannya mikroba dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu
psikofil, mesofil dan termofil.
Mikroba psikofil/kriofil dapat tumbuh pada suhu antara 0 o C-30o C, dengan suhu
optimum 15OC. Kebanyakan tumbuh ditempat-tempat dingin, baik di daratan
maupun dilautan
Mikroba termofil mempunyai suhu pertumbuhan antara 40-75 oC, dengan suhu
optimum 55-60oC.
b) Kelembaban
Tiap jenis mikroba mempunyai kelembaban optimum tertentu. Pada umumnya khamir
dan bakteri membutuhkan kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan jamur. Banyak
mikroba yang tahan tahan hidup dalam keadaan kering untuk waktu yang lama. Misalnya
mikroba yang membentuk spora dan mentuk-bentuk Krista
c) pH
8
Berdasarkan pH yang ada, mikroba dikenal dengan asidofil, neurofil, dan alkalifil.
Asidofil adalah mikroba yang dapat tumbuh pada pH antara 2,0-5,0. Mikroba neutrofil
adalah mikroba yang mampu tumbuh pada kisaran pH 5,5-8,0 sedangkan mikroba
alkalifil dapat tumbuh pada kisaran pH 8,4-9,5. Bakteri memerlukan pH 6,5-7,5, khamir
memerlukan pH 4,0-4,5, sedangkan jamur mempunyai kisaran pH yang luas.
d) Ion-ion logam
Ion-ion logam berat seperti Hg, Ag, Cu, Au dan Pb pada kadar yang sangat rendah dapat
bersifat toksik. Daya bunuh logam berat pada kadar rendah disebut oligodinamik. Ion-ion
logam dapat mengganggu sistem enzim sel. Misalnya Hg++ akan bergabung dengan gugus
sulfidril (-SH) dalam enzim sehingga aktivitas enzim dengan gugus aktif sulfidril akan
terhambat aktivitasnya. Ion-ion Li++ dan Zn++ bersifat toksik
bagiLactobacillus dan Leuconostoc, namun demikian jika Ph diturunkan maka peracunan
Li++ dan Zn++ dapat dikurangi.
e) Iradiasi
Radiasi pengion dicirikan oleh energi yang sangat tinggi dan kemampuan penetrasi yang
besar. Demikian juga sifat letalnya. Penggunaan radiasi pengion terutama pada bidang
farmasi, kedokteran,proses industri, serta digunakan dalam bidang mikrobiologi,
misalnya menggunakan sinar ultraviolet dan sinar gamma.
Penggunaan lain UV pada bidang industri bahan makanan adalah pada ruang pendingin
yang dipergunakan untuk menyimpan daging. Tujuannya dalah untuk menunda
pertumbuhan mikroba permukaan. Iradiasi ultraviolet dengan internsitas 2
mW/cm2 terhadap pseudomonas pada daging dapat mengurangi kecepatan
9
pertumbuhannnya menjadi 85% bila dibandingkan dengan kontrol, dan akan menjadi
75% bila intensitas pada permukaan 24 mW/cm2.
Selain faktor di atas, mikroba juga melakukan interaksi, sebab di alam jarang dijumpai
mikroba yang hidup sebagai biakan murni, tetapi selalu berada dalam asosiasi dengan
jasad lain. Interaksi antar mikroba dapat terjadi antara dua mikroba yang sama ukuran
selnya (dua sel bakteri, dua sel protozoa) atau antara dua sel yang berbeda ukurannya (sel
bakteri dengan sel protozoa). Dua sel yang ukurannya sama memiliki kebutuhan nutrisi
yang kurang lebih sama, sebab susunan molekul suatu sel pada umumnya relatif sama.
Berbeda halnya jika ukuran sel berbeda, kebutuhan ruang berbeda. Protozoa
membutuhkan ruang ribuan kali lebih besar daripada bakteri. Begitu juga dengan
kebutuhan nutrisinya. Contohnya interaksi antar Pseudomonas synoyanea
dengan Sterptococcus lactis yang menyebabkan terjadinya warna biru pada susu.
10
Kekurangan
Kerugiannya adalah mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit bagi yang
mengkonsumsinya jika berlebihan, seperti penyakit diare
Cuka merupakan sebuah produk yang dihasilkan dari oksidasi cairan alkohol menjadi
asam asetat dengan bantuan bakteri spesifik. Asam cuka dapat diperoleh dari semua bahan
yang dapat difermentasikan menjadi alkohol yaitu, cairan buah, madu, sirup, melase dan
sebagainya. Fermentasi asam cuka merupakan satu contoh fermentasi yang berlangsung
dalam keadaan aerob. Fermentasi ini biasa dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter)
dengan substrat etanol. Secara umum proses pembuatan cuka melibatkan dua tahapan besar,
yaitu pembentukan alkohol dan pembentukan asam asetat. Sebelum terjadi pembentukan
asam asetat, gula harus diubah terlebih dahulu menjadi alkohol dengan fermentasi
khamir.Alkohol yang didapatkan harus mencapai konsenterasi 10-13%. Jika lebih dari itu
maka alkohol tidak teroksidasi sempurna menjadi asam asetat (Prescott dan Dunn, 1959).
Mikrobia yang digunakan dalam proses pembuatan fermentasi asam cuka ada 2
macam, yaitu khamir dan bakteri dari genus Acetobacter. Acetobactermembutuhkan khamir
untuk memproduksi zat yang akan dioksidasi lebih lanjut.Khamir yang terlibat dalam proses
fermentasi biasanya adalahSaccharomycessp. yang mampu mengubah glukosa menjadi etil
alkohol dan gas CO2. Alkohol yang dihasilkan akan dioksidasi lebih lanjut
olehAcetobactermenjadi asam cuka.Reaksinya sebagai berikut :
aerob
C6H12O6 → 2C2H5OH >¿ 2CH3COOH + H2O +116 kkal
(bakteri asamcuka)
(glukosa) (alcohol) (asamcuka)
(Black, 1999)
Cairan buah, madu, sirup, dan melase dapat difermentasikan menjadi asam cuka.
Tetapi bahan-bahan tersebut harus mengalami proses fermentasi alkohol terlebih dahulu.
Pada fermentasi alkohol diperlukan mikrobia yang dapat memecah gula, sehingga proses
11
fermentasi dapat berlangsung. Karena itu dalamproses fermentasi asam cuka mikrobia yang
digunakan bukan hanyaAcetobacter saja, tetapi juga mikrobia yang dapat memecah gula
seperti Saccharomycessp. (Holf et. al., 1994). Setelah alkohol terbentuk, alokohol tersebut
akan dioksidasi olehAcetobacterdan menjadi asam cuka.
Bakteri yang berperan dalam proses fermentasi asam cuka adalah:
a. Fermentasi aerob dibantu dengan bakteri Acetobacter aceti
b. Fermentasi anaerob dibantu dengan bakteri Clostridium thermocetium
1. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa
asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain.
2. Pengatur keasaman pada industri makanan
3. Pelunak air dalam rumah tangga
4. Minuman fungsional misal: cuka apel
5. Sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan kimia lain, seperti Vinil asetat
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
b) Kelembaban
c) pH
d) Ion-ion logam
e) Iradiasi
13
DAFTAR PUSTAKA
http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Kuliah-9-dan-10-mikrobiologi-
industri.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI%2C_Kusnadi
%2Cdkk/BAB_XIII_MIKRO_INDUSTRI.pdf
14