Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MIKROBIOLOGI INDUSTRI

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Lingkungan


Tahun 2019-2020

Disusun oleh:
(Kelompok 9 Kelas 2 DIV A)

Amalia Ramadona P21335118008


Bunga Sukma Cahyaningati P21335118015
Renaldi Ardiya H. P21335118054

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II


Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 Telp. 021-7397641,
7397643
Fax. 021-7397769 Website :www.poltekkesjkt2.ac.id Email :
Info@Poltekkesjkt2.ac.id
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberi rahmat dan karunia-
Nya hingga kami diperkenankan menunaikan tugas penyusunan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Adapun makalah yang berjudul Mikrobiologi Industri ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi
Lingkungan yang mana Ibu Dr. Dra. Syarifah Miftahul El Jannah T. M. Biomed
sebagai salah satu dosen pembimbingnya.
Dalam ruang lingkup Mikrobiologi Lingkungan, dasar-dasar mikrobiologi
lingkungan adalah salah satu bagian yang berikutnya menjadi tema penugasan
yang kami terima dan kami susun sedemikian rupa. Penyusunan makalah ini
tentunya melibatkan tidak hanya satu atau dua orang, apalagi kami sendiri. Baik
civitas akademika maupun di luar hal tersebut, sudah sangat membantu kami
dalam penyusunan makalah ini dan sudah sepantasnya pula menerima ucapan
terima kasih.
Sekalipun kami sudah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak ada gading
yang tak retak. Mungkin juga bisa dikatakan makalah ini masih jauh dari
sempurna dan jelas banyak cela. Dengan demikian kritik dan saran pembaca
dengan sangat kami harapkan, demi kemajuan dan perkembangan dalam setiap
tugas yang kami susun di masa depan.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Terkhusus bagi para civitas akademika di Poltekkes Kemenkes Jakarta II, serta
bagi khalayak umum.

Jakarta, 25 Agustus 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Mikrobiologi Industri................................................................................. 3
2.2 Mikroorganisme yang digunakan dalam industry makanan, minuman, dan obat......... 4
2.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi mikroorganisme dalam industri .......................... 7
2.4 Kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan mikroorganisme dalam industri .........10
BAB III PENUTUP............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua
makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa,dan Archaea. Virus serin
g juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap
sebagai makhluk hidup.

Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi


bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteurdapat
menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat vaksin rabies
Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada
bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting
lain: biokimia.

Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan


tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam
bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan
hingga astrobiologi dan arkeologi.

Mikrobiologi lingkungan adalah cabang ilmu biologi yang


mempelajari interaksi antara mikroorganisme, bumi, dan atmosfer.
Mikrobiologi lingkungan membahas antara lain mikrobiologi tanah dan udara,
mikrobiologi limbah, dan mikrobiologi akuatik. Mikrobiologi lingkungan
diterapkan pada bidang pertanian, industri, perikanan, kesehatan, dan lain
sebagainya.

Subjek utama mikrobiologi lingkungan adalah mikroorganisme.


Mikroorganisme merupakan makhluk hidup terkecil di bumi, namun
memegang peranan penting bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Banyak
sekali tipe mikroba di bumi. Kita hanya mengetahuinya tidak lebih dari 1%

1
dari jumlah spesies mikroba di bumi. Mikroba berada di sekeliling kita, di
udara, tanah, dan air. Dalam satu gram tanah terdapat 1 miliar mikroba yang
terdiri dari ribuan spesies

1.2 Tujuan
Adapun manfaat penulisan makalah konsep penyebab penyakit adalah sebagai
berikut.
a. Memahami sejarah perkembangan mikrobiologi
b. Mengenal tokoh-tokoh yang berjasa dalam perkembangan mikrobiologi
c. Mengenal istilah yang lazim digunakan dalam mikrobiologi beserta
pengertiannya
d. Mengetahui cabang-cabang ilmu yang berkaitan dengan mikrobiologi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mikrobiologi Industri


Mikrobiologi merupakan ilmu pengetahuan tentang perikehidupan makhluk-
makhluk kecil yang hanyakelihatan dengan mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil,
bios = hidup, logos = kata atau ilmu). Makhluk-makhluk kecil itu disebut dengan
mikroorganisme, mikroba, protista, atau jasad renik.
Ilmu pengetahuan tentang mikroorganisme dapat diamalkan guna menambah
kesejahteraan hidup manusia. Sesuai dengan itu, dalam makalah ini akan dibahas
mengenai mikrobiologi industri yang merupakan salah satu dari cabang ilmu
mikrobiologi.
Mikrobiologi industri merupakan suatu usaha memanfaatkan mikrobia sebagai
komponen untuk industri atau mengikutsertakan mikrobia dalam proses. Mikrobia dalam
industri menghasilkan bermacam produk, diantaranya adalah antibiotic dan pakan ternak.
Mikrobiologi Industri adalah suatu proses produksi mikroorganisme dalam
jumlah besar dalam kondisi terkendali dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi dan bermanfaat. Dilihat dari sudut industri,
mikroorganisme merupakan “pabrik zat kimia” yang mampu melakukan perubahan yang
dikehendaki. Mikroorganisme merombak bahan mentah (substrat) menjadi suatu produk
baru :

Substrat + Mikroorganisme = Produk baru

Substrat : karbohidrat, pati, molasses, limbah hasil pertanian, tebu,


Mikroorganisme : bakteri, jamur, yis dll.
Produk baru : enzim, alcohol, antibiotic, vitamin, hormone steroid, asam
amino, asam organic, protein sel tunggal.

3
2.2 Mikroorganisme yang digunakan dalam Industri Makanan, Minuman, dan Obat

Mikroorganisme yg digunakan dalam industry makanan dan minuman adalah Kapang,


Khamir, Dan Bakteri. Produksi Bakteri dan Virus dalam skala komersilal digunakan
sebagai vaksin dapat juga dipakai sebagai proses Industri.

Produk-produk mikroorganisme Industri produk mikroorganisme Industri

1. Minuman beralkohol

2. Makanan Tambahan

3. Bahan Kimia Farmasi Bahan Kimia Farmasi

4. Bahan Hayati (Vaksin dan Antiserum)

5. Bahan Kimia Industri

4
Mikroorganisme yang digunakan pada Makanan- Minuman

1. Produk Industri Industri Pemanfaatan Pemanfaatan Bakteri Bakteri.


Bakteri Bakteri yang penting penting dalam fermentasi fermentasi :
 Acetobacter Acetobacter Aceti, produksi produksi asam asetat, yg mengoksidasi
mengoksidasi alkohol alkohol
 shingga shingga menjadi menjadi asam asetat, terdapat terdapat pd ragi tapai.
 Acetobacter Acetobacter xylinum xylinum, bakteri bakteri ini digunakan
digunakan dalam pembuatan pembuatan natadecoco.
 Bacillus sp, melalui melalui rekayasa rekayasa genetik genetik bakteri bakteri ini
dapat digunakan digunakan
 untuk produksi produksi bahan baku plastik plastik ramah lingkungan lingkungan.

5
 Bividobacterium Bividobacterium sp, bersifat bersifat anaerob anaerob dan
digunakan digunakan sebagai sebagai
 mikrobia mikrobia probiotik probiotik.
 Lactobacillus sp, digunakan digunakan dalam produksi produksi asam laktat juga
 berperan berperan dalam fermentasi fermentasi yogurt

2. Produk Industri Pemanfaatan Khamir.


 Khamir umumnya digunakan untuk menyebut bentukbentuk yg menyerupai jamur
dari kelompok Ascomycetes yg tidak berfilmen tetapi uniseluler dng bentuk ovoid
atau spheroid.
 Fermentasi khamir digunakan dalam pembuatan roti, bir, wine,vinegar.
 Khamir yg tidak diinginkan ada pd makanan dan menyebabkan kerusakan pd
juice buah, sirop, molase, madu jelly daging dsb madu, jelly, daging, dsb,
 Saccharomyces cerevisiae, merupakan merupakan khamir yg paling populer
populer dalam pengolahan pengolahan makanan makanan. Khamir ini digunakan
digunakan dalam industri industri wine & bir. Dalam bidang pangan khamir
digunakan dalam pengembangan adonan roti dan dikenal dikenal sebagai sebagai
ragi roti.
 Saccharomyces roxii, khamir yang digunakan digunakan dalam pembuatan
pembuatan kecap dan berkontribusi berkontribusi dalam pembuatan pembuatan
aroma.

3. Produk Industri Pemanfaatan Jamur

 Aspergillus niger, jamur ini digunakan dalam pembuatan asam sitrat.


 Rhizopus oryzae, jamur ini amur ini penting dalam pembuatan tempe.
 Neurospora sitophila, jamur ini penting dalam pembuata oncom pembuata
oncom.
 Monascus purpureus, jamur ini digunakan pd fermentasi beras.

4. Mikroorganisme yang dimanfaatkan Industri Obat- obatan


 Didunia sains MO pertamakali diobservasi melalui mikroskop.

6
 Louis Pasteur Penemuannya tentang cara pasteurisasi.
 Perkembangan produksi penisilin dan antibiotik secara komersial merupakan
salah satu peristiwa hebat yg paling dramatis dalam sejarah mikrobiologi industri.
 1941, belum ada industri antibiotik, tetapi 10 tahun kemudian penjualan bersih
antibiotik mencapai 344 juta dolar AS/ tahun.
 1978, lebih dari 12,5 jt kg antibiotik telah di antibiotik telah di produksi.
 Penesilin merupakan antibiotik pertama yg dibuat dalam skala industri.
 Alexander fleming membuka jalan bg produksi antibiotik kemoterautik, yg
bersekala besar dan bernilai ekonomis

Produk Industri Pemanfaatan Kapang.


 Kapang yg diisolasi oleh Fleming (penicillium notatum) hasil yg diperoleh sangat
sedikit sehingga tidak sebanding dengan kebutuhan pasien.
 Kapang digunakan didalam produksi antibiotik dan berbagai zat kimia, dan
produk pangan.contohnya : pemanfaatan kapang dalam proses fermentasi yg
digunakan dalam menghasilkan penesilin.
 Produksi enzim, beberapa spesies kapang dapat mensintesis enzim. Beberapa
enzim diantaranya, pektinase, invertase, amilase, dan protease.

Produk Industri obat pemanfaatan bakteri

 Penicillum sp, jamur ini terkenal karena kemampuannya menghasilkan


menghasilkan antibiotika yg disebut penicillium.
 Jamur penghasil antibiotika saat ini telah banyak iketahui sehingga ragam
antibiotika pun semakin banyak.
 Tetrasiklin dihasilkan dihasilkan oleh jamur Streptomycin.
 E.Coli dibuat /disintesis disintesis menjadi menjadi insulin

2.3 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Mikroorganisme dalam Industri

Kegiatan mikroba dipengaruhi oleh faktor lingkungannya. Perubahan dilingkungan dapat


mengakibatkan terjadinya perubahan sifat morfologi dan fisiologi mikroorganisme.

7
Beberapa golongan mikroorganisme resisten terhadap perubahan lingkungan karena
dengan cepat melakukan adaptasi dengan lingkungan. Faktor-faktor lingkungan yang
sering mempengaruhi pertumbuhan mikroba antara lain:

a) Suhu

Suhu merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan mikroba. Beberapa mikroba
mampu hidup dalam kisaran suhu yang luas. Terkait dengan suhu pertumbuhan maka
dikenal suhu minimum, maksimum dan optimum. Suhu minimum adalah suhu yang
paling rendah dimana kegiatan mikroba masih berlangsung. Suhu optimum adalah suhu
yang paling baik untuk kehidupan mikroba. Sedangkan suhu maksimum adalah suhu
tertinggi yang masih dapat menumbuhkan mikroba tetapi pada tingkat kegiatan fisisologi
yang paling rendah.

Atas dasar suhu perkembangannya mikroba dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu
psikofil, mesofil dan termofil.

 Mikroba psikofil/kriofil dapat tumbuh pada suhu antara 0 o C-30o C, dengan suhu
optimum 15OC. Kebanyakan tumbuh ditempat-tempat dingin, baik di daratan
maupun dilautan

 Mikroba mesofil mempunyai suhu optimum antara 25-37oC, dengan suhu


minimum 15oC dan suhu maksimum antara 45-55oC. Mikroba ini biasa hidup
pada tanah dan perairan.

 Mikroba termofil mempunyai suhu pertumbuhan antara 40-75 oC, dengan suhu
optimum 55-60oC.

b) Kelembaban

Tiap jenis mikroba mempunyai kelembaban optimum tertentu. Pada umumnya khamir
dan bakteri membutuhkan kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan jamur. Banyak
mikroba yang tahan tahan hidup dalam keadaan kering untuk waktu yang lama. Misalnya
mikroba yang membentuk spora dan mentuk-bentuk Krista

c) pH

8
Berdasarkan pH yang ada, mikroba dikenal dengan asidofil, neurofil, dan alkalifil.
Asidofil adalah mikroba yang dapat tumbuh pada pH antara 2,0-5,0. Mikroba neutrofil
adalah mikroba yang mampu tumbuh pada kisaran pH 5,5-8,0 sedangkan mikroba
alkalifil dapat tumbuh pada kisaran pH 8,4-9,5. Bakteri memerlukan pH 6,5-7,5, khamir
memerlukan pH 4,0-4,5, sedangkan jamur mempunyai kisaran pH yang luas.

d) Ion-ion logam

Ion-ion logam berat seperti Hg, Ag, Cu, Au dan Pb pada kadar yang sangat rendah dapat
bersifat toksik. Daya bunuh logam berat pada kadar rendah disebut oligodinamik. Ion-ion
logam dapat mengganggu sistem enzim sel. Misalnya Hg++ akan bergabung dengan gugus
sulfidril (-SH) dalam enzim sehingga aktivitas enzim dengan gugus aktif sulfidril akan
terhambat aktivitasnya. Ion-ion Li++ dan Zn++ bersifat toksik
bagiLactobacillus dan Leuconostoc, namun demikian jika Ph diturunkan maka peracunan
Li++ dan Zn++ dapat dikurangi.

e) Iradiasi

Radiasi pengion dicirikan oleh energi yang sangat tinggi dan kemampuan penetrasi yang
besar. Demikian juga sifat letalnya. Penggunaan radiasi pengion terutama pada bidang
farmasi, kedokteran,proses industri, serta digunakan dalam bidang mikrobiologi,
misalnya menggunakan sinar ultraviolet dan sinar gamma.

Sinar UV yang paling efektif dalam membunuh mikroorganisme adalah yang


memiliki panjang gelombang yang dekat dengan 260 nm, dengan energi kuantum sekitar
4,9 Ev. Sinar dengan panjang gelombang dibawah 200 nm tidak efektif karena mudah
diserap oleh oksigen atmosfir. Sinar dengan panjang gelombang 360-450 nm umumnya
disebut UV gelombang panjang dan biasa digunakan untuk menstimulasi flourisensi,
misalnya untuk menunjukkan adanya pigmen pseudomonas pada telur.

Penggunaan lain UV pada bidang industri bahan makanan adalah pada ruang pendingin
yang dipergunakan untuk menyimpan daging. Tujuannya dalah untuk menunda
pertumbuhan mikroba permukaan. Iradiasi ultraviolet dengan internsitas 2
mW/cm2 terhadap pseudomonas pada daging dapat mengurangi kecepatan

9
pertumbuhannnya menjadi 85% bila dibandingkan dengan kontrol, dan akan menjadi
75% bila intensitas pada permukaan 24 mW/cm2.

Sinar gamma, iradiasi gamma telah digunakan sebagai metode dalam


pengawetan pangan di beberapa Negara seperti Belgia, Perancis, Jepang dan
Belanda. Di Indonesia sendiri baru dilakukan dalam skala laboratorium. Proses
dilakukan dengan penyinaran pangan dengan menggunakan kobalt radioisotope
(60oC). Iradiasi akan mempengaruhi fungsi metabolisme dan fragmentasi DNA
yang dapat mengakibatkan kematian sel mikroba sehingga memperbaiki kualitas
mikrobiologis pangan dengan mengurangi jumlah jasad perusak dan pathogen.

Selain faktor di atas, mikroba juga melakukan interaksi, sebab di alam jarang dijumpai
mikroba yang hidup sebagai biakan murni, tetapi selalu berada dalam asosiasi dengan
jasad lain. Interaksi antar mikroba dapat terjadi antara dua mikroba yang sama ukuran
selnya (dua sel bakteri, dua sel protozoa) atau antara dua sel yang berbeda ukurannya (sel
bakteri dengan sel protozoa). Dua sel yang ukurannya sama memiliki kebutuhan nutrisi
yang kurang lebih sama, sebab susunan molekul suatu sel pada umumnya relatif sama.
Berbeda halnya jika ukuran sel berbeda, kebutuhan ruang berbeda. Protozoa
membutuhkan ruang ribuan kali lebih besar daripada bakteri. Begitu juga dengan
kebutuhan nutrisinya. Contohnya interaksi antar Pseudomonas synoyanea
dengan Sterptococcus lactis yang menyebabkan terjadinya warna biru pada susu.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan dalam Penggunaan Mikroorganisme dalam Industri

 Kelebihan mikroorganisme sebagai sumber industri :


1. Mikroba tumbuh dengan cepat (dimana dalam waktu 20 – 30 menit mikroba sudah
dapat berkembang biak),
2. Tidak memerlukan lahan yang luas,
3. Tidak dipengaruhi iklim, mudah dikendalikan,
4. Secara genetic mikroba mudah dimodifikasi sesuai dengan kehendak,
5. Mikroorganisme dapat tumbuh pada berbagai limbah yang memiliki nilai ekonomi
rendah untuk diubah menjadi bahan dengan nilai ekonomi tinggi.
6. Dalam suatu reaksi, memang mesti harus menggunakan mikroba (tidak dapat
digantikan oleh zat kimia).

10
 Kekurangan
Kerugiannya adalah mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit bagi yang
mengkonsumsinya jika berlebihan, seperti penyakit diare

2.5 Contoh Pembuatan Cuka dalam Penerapan Mikbiologi Industri

Cuka merupakan sebuah produk yang dihasilkan dari oksidasi cairan alkohol menjadi
asam asetat dengan bantuan bakteri spesifik. Asam cuka dapat diperoleh dari semua bahan
yang dapat difermentasikan menjadi alkohol yaitu, cairan buah, madu, sirup, melase dan
sebagainya. Fermentasi asam cuka merupakan satu contoh fermentasi yang berlangsung
dalam keadaan aerob. Fermentasi ini biasa dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter)
dengan substrat etanol. Secara umum proses pembuatan cuka melibatkan dua tahapan besar,
yaitu pembentukan alkohol dan pembentukan asam asetat. Sebelum terjadi pembentukan
asam asetat, gula harus diubah terlebih dahulu menjadi alkohol dengan fermentasi
khamir.Alkohol yang didapatkan harus mencapai konsenterasi 10-13%. Jika lebih dari itu
maka alkohol tidak teroksidasi sempurna menjadi asam asetat (Prescott dan Dunn, 1959).
Mikrobia yang digunakan dalam proses pembuatan fermentasi asam cuka ada 2
macam, yaitu khamir dan bakteri dari genus Acetobacter. Acetobactermembutuhkan khamir
untuk memproduksi zat yang akan dioksidasi lebih lanjut.Khamir yang terlibat dalam proses
fermentasi biasanya adalahSaccharomycessp. yang mampu mengubah glukosa menjadi etil
alkohol dan gas CO2. Alkohol yang dihasilkan akan dioksidasi lebih lanjut
olehAcetobactermenjadi asam cuka.Reaksinya sebagai berikut :

aerob
C6H12O6 → 2C2H5OH >¿ 2CH3COOH + H2O +116 kkal
(bakteri asamcuka)
(glukosa) (alcohol) (asamcuka)
(Black, 1999)

Cairan buah, madu, sirup, dan melase dapat difermentasikan menjadi asam cuka.
Tetapi bahan-bahan tersebut harus mengalami proses fermentasi alkohol terlebih dahulu.
Pada fermentasi alkohol diperlukan mikrobia yang dapat memecah gula, sehingga proses

11
fermentasi dapat berlangsung. Karena itu dalamproses fermentasi asam cuka mikrobia yang
digunakan bukan hanyaAcetobacter saja, tetapi juga mikrobia yang dapat memecah gula
seperti Saccharomycessp. (Holf et. al., 1994). Setelah alkohol terbentuk, alokohol tersebut
akan dioksidasi olehAcetobacterdan menjadi asam cuka.
Bakteri yang berperan dalam proses fermentasi asam cuka adalah:
a. Fermentasi aerob dibantu dengan bakteri Acetobacter aceti
b. Fermentasi anaerob dibantu dengan bakteri Clostridium thermocetium

Acetobacter mampu mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat (asam


cuka).Acetobacter adalah sebuah genus bakteri  penghasil asam asetat, ditandai dengan
kemampuannya mengubah etanol (alkohol) menjadi asam asetat (asam cuka) dengan bantuan
udara. Ada beberapa bakteri dari golongan lain yang mampu menghasilkan asam asetat dalam
kondisi tertentu, namun semua anggota genusAcetobacter dikenal memiliki kemampuan ini.
Acetobacter mengoksidasi asam asetat lebih lanjut menjadi O2dan H2Odehodrogenasi
dan diinokulasi denganAcetobactersehingga dalam beberapa  bulan kemudian akan menjadi
cuka. Dalam industry, proses pembuatan cuka akan  berlangsung cepat dengan meningkatkan
pasokan oksigen ke bakteri.
Konsentrasi gula pada bahan sangat berpengaruh terhadap kadar hasil fermentasi dari
gula tersebut yaitu kadar alkohol dan kadar asam organik yang terbentuk.
Kadar alkohol yang terbentuk selama proses fermentasi gula jika kadarnya terlalu
banyak (lebih dari 14%-15%) justru akan menghambat  pertumbuhan bakteri. Dan kadar asam
yang terbentuk akan mempengaruhi derajat keasaman dari larutan medium, sedangan proses
fermentasi asam cuka harus dalam pH yang sesuai (Frazier, 1958).

Manfaat asam cuka bagi kehidupan:

1. Asam asetat digunakan dalam  produksi  polimer seperti  polietilena tereftalat,  selulosa
asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. 
2. Pengatur  keasaman  pada industri makanan
3. Pelunak air dalam rumah tangga
4. Minuman fungsional misal: cuka apel
5. Sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan kimia lain, seperti Vinil asetat

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Mikrobiologi industri merupakan suatu usaha memanfaatkan mikrobia sebagai komponen


untuk industri atau mengikutsertakan mikrobia dalam proses. Mikrobia dalam industri
menghasilkan bermacam produk, diantaranya adalah antibiotic dan pakan ternak.
Mikrobiologi Industri adalah suatu proses produksi mikroorganisme dalam jumlah besar
dalam kondisi terkendali dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang mempunyai
nilai ekonomi tinggi dan bermanfaat. Dilihat dari sudut industri, mikroorganisme
merupakan “pabrik zat kimia” yang mampu melakukan perubahan yang dikehendaki.
Mikroorganisme merombak bahan mentah (substrat) menjadi suatu produk baru :

Substrat + Mikroorganisme = Produk baru

Substrat : karbohidrat, pati, molasses, limbah hasil pertanian, tebu,


Mikroorganisme : bakteri, jamur, yis dll.
Produk baru : enzim, alcohol, antibiotic, vitamin, hormone steroid, asam
amino, asam organic, protein sel tunggal.

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Mikroorganisme dalam Industri


a) Suhu

b) Kelembaban

c) pH

d) Ion-ion logam

e) Iradiasi

13
DAFTAR PUSTAKA

http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Kuliah-9-dan-10-mikrobiologi-
industri.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI%2C_Kusnadi
%2Cdkk/BAB_XIII_MIKRO_INDUSTRI.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai