DIVISI SCHIZOPHYTA
DIVISI SCHIZOPHYTA
I. SCHIZOPHYTA
Schizophyta atau tumbuhan belah merupakan kelompok yang
mempunyai ciri khusus yaitu berkembang biak dengan membelah diri.
Schizophyta berasal dari bahasa Yunani scizein artinya membelah dan
phyton adalah tumbuhan. Tumbuhan belah dianggap sebagai kelompok
tumbuhandengan tingkat perkembangan filogenetik yang paling rendah
sehingga darisegi evolusi merupakan kelompok tumbuhan yang paling tua
dan paling primitif.
Ciri umum dari kelompok ini adalah :
. Berkembang biak dengan cara membelah diri,
. Tubuh terdiri dari satu sel
. Protoplas belum terdeferensiasi dengan jelas sehingga inti sel dan plastidanya
belum jelas.
Kelompok schizophyta mempunyai dua kelas yaitu :
A.
2.
b.
c.
d.
1.
2.
3.
-
Divisi : Schizophyta
Kelas : Schizomycetes
Terdiri dari beberapa ordo yaitu :
1.
Ordo Psudomonadales
ciri ciri :
Sel beberbentuk batang lurus atau spiral
Mengendung pigmen fotosintetik yang berwarna hijau
Bergerak dengan flagel yang polar
Terdiri dari beberapa famili yaitu :
a) Famili : Thiohodacae
Kelompok bakteri yang dapat melakukan fotosintesis, karena mempunyai
sistem pigmen bakterioklorofil dan karetenoid. Contoh bakteri : Thiodictyon
elegans, Thiocapsa floridana, Thiosarcina rosea, Thiospirillum sanguineum
b) Famili : Nitrobacteraceae
Bakteri yang tergolong kemoautrotof dan memperoleh energi untuk proses
asimilasi dari oksidasi metan. Contoh : Nitrosomonas europaea, nitrosus,
Nitrobacter agile.
c) Famili : Methanomonadaceae
Bakteri yang tergolong kemoautrotof dan memperoleh energi untuk proses
asimilasi
dari
oksidasi
metan,
karbon
monoksida,
hidrogen.Contoh : Methanomonas methanica, Hydrogenomonas flava,
Carboxydomonas oligocarbophila.
d) Famili : Thiobactericeae
Disebut juga dengan bakteri belerang, hal ini dikarenakan memperoleh energi
dengan oksidasi dengan senyawa belerang dan dalam plasma terdapat
belerang bebas dalam bentuk butir-butir atau kristal. Contoh : Thiobacllus
thioparus, Thiobacterium cristalliferum, Thiospora bipunctata
e) Famili : Psudomonadaceae
Bakteri yang heterotrof, sel-selnya bersifat oksidatif atau kadang-kadang
fermentatif.
Contoh
: Psudomonas
solanacearum,
Psudomonas
malvacearum, Psudomonas denitrificans
f) Famili : Spirillaceae
Bakteri bebrbentuk koma hingga spiral. Contoh : Vibrio comma, Desulfovibrio
desulfuricans, Spirillum minus, Spirillum lipoferum
2. Ordo Chlamydobacteriales
ciri ciri :
- sel-sel berderet membentuk koloni
- didalam penyelubung koloni terdapat senyawa besi
Ordo Chlamydobacteriales terdiri dari beberapa famili yaitu :
a) Famili : Clamydobacteriaceae
Bakteri berbentuk benang, dapat membentuk sel kembara, mengandung
senyawa besi sehingga disebut bakteri besi. Contoh :Spaerotilus natans,
Spaerotilus dichotomus, Lepthotrix ochracea.
b) Famili : Crenotrichaceae
Bakteri berbentuk benang, tidak membentuk sel kembara, dan bergerak
aktif. Contoh : Crenotrix polyspora.
3. Ordo Eubacteriales
ciri-ciri :
sel bebrbentuk bulat dan bergerak dengan flagel yang peritrik
koloni berupa rantai atau terpisah-pisah
Ordo Eubacteriales terdiri dari famili sbb :
a) Famili : Azotobacteraceae
Hidup bebas dalam tanah, penambat N2. contoh : Azotobacter
chroococcum, Azotobacter indicus, Azotobacter agilis.
b) Famili : Rhizobiaceae
Bersimbiosis dengan Leguminosae sehingga terbentuk bintil pada akar,
penambat N2. contoh : Rhizobium leguminosarum, Rhizobium japonicum,
Rhizobium phaseoli, Agrobacterium tumefaciens.
c) Famili : Enterobactericeae
Hidup bersifat patogen, terdapat pada saluran pernafasa, saluran kencing
pada vertebrata dan hidup bebas, menimbulkan fermentasi anaerob pada
glukosa. Contoh : Eschericia coli, Salmonella thyposa, Shigella dysenteriae
d) Famili
:
Micrococcaceae,
Contoh
: Sarcina
lutea,
Sarcina
aurantiaca,
Micrococus denitrificans, Stapylocus aureus.
e) Famili : Neisseriaceae, Contoh : Neiseria gonorrhoeae, Neiseria meningtidis,
Veillonella parvula.
f) Famili : Lactobacillaceae , Contoh : Lactobacillus caucasicus,
Streptococus pyogens, Diplococcus pneumoniae.
g) Famili : Bacillaceae, Contoh : Bacillus subtilis, Bacillus anthracis,
Bacillus polymixa, Clostridium pasteurianum
4. Ordo Actinomycetales
Ciri-ciri : sel memanjang dan hampir mirip hifa jamur
Ordo Actinomycetales terbagi menjadi beberapa famili, antara lain :
a) Famili : Mycobacteriaceae
Sel tidak membentuk miselium, Contoh : Mycobacterium tuberculosis
Mycobacterium leprae
b) Famili : Actinomycetaceae
Sel membentuk miselium dan spora terbentuk dalam fragmen miselium.
Contoh : Actinomyces bovis
c) Famili : Streptomycetaceae
salah satu vegetasi perintis karena mampu hidup pada perairan dengan suhu
sampai 85 derajat C (sumber air panas).
2. Ciri ciri dan sifat ganggang hijau biru
Tumbuhan bersel satu, berbentuk benang (filamen) dan hidup berkoloni
Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin
dan fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru)
Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadangkadang
berlendir
Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)
Pada umumnya tidak bergerak (gerakan merayap atau meluncur pada alas
yang basah)
Tidak mempunyai bulu cambuk (gerakan adanya kontraksi tubuh dan
pembentukan lendir)
Perkembangbiakan vegetatif (membelah)
Contoh :
a. Bentuk unisel (satu sel), contoh : Chroococcus, Gloeocapsa
b. Bentuk koloni, contoh : Polycystis.
c. Bentuk filamen, contoh : Oscilatoria, Nostoc, Anabaena, Rivularia.
3. Klasifikasi Kelas Chyanophyceae dibagi menjadi 3 ordo, yaitu :
a.
-
Ordo : Croococcales,
ciri ciri :
Berbentuk tunggal tanpa spora
Memiliki warna biru kehijauan
Membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok
Terbagi dalam famili Chroococcaceae,
Contoh : Chroococcus turgidius, Ganggang ini biasanya hidup di dasar kolam
yang tenang, tembok yang basah atau cadas. Biasanya sel-sel yang muda
tetap bersatu karena ada selubung yang mengikatnya. Pembiakan secara
vegetatif, dengan membelah diri. Setelah pembelahan, sel-sel tetap
bergandengan sehingga membentuk koloni.
Gleocaspa sanguinea, Ganggang ini hidup pada batu-batuan dan kadangkadang dijumpai endofit (di dalam tubuh makhluk hidup), atau epifit pada
tumbuhan lain. Koloni berbentuk benang yang dapat putus menjadi
hormogonium. Hormogonium dapat tumbuh menjadi koloni baru.
b. Ordo : Chamaesiphonales
ciri ciri :
- Bersel tunggal atau koloni berbentuk benang dan mempunyai spora
- Apabila lingkungan tidak sesuai maka membentuk sel-sel awetan dengan
menambah zat makanan cadangan serta mempertebal dinding sel
- Terdapat famili : Chamaesiphonaceae, contoh : Chamaesiphon
confervicolus
c. Ordo : Hormogonales
ciri ciri :
1.
2.
3.
a)
b)
Anabaena azollae : Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata (paku air). Paku
air mendapat keuntungan berupa amonia hasil fiksasi nitrogen oleh
Anabaena azollae.
Spirullina : Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi, sehingga
dijadikan sumber makanan.
PH Meter
pH adalah tingkat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan
menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7
dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki
mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai
sifat basa (yang juga di sebut sebagai alkaline) dengan nilai pH 7 14. Air murni adalah
netral atau mempunyai nilai pH 7.
Di dalam air minum PH meter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
keasaman dan kebasa-an.
Keasaman dalam larutan itu dinyatakan sebagai kadar ion hidrogen disingkat dengan
[H+], atau sebagai pH yang artinya log [H+]. Dengan kata lain pH merupakan ukuran
kekuatan suatu asam. pH suatu larutan dapat ditera dengan beberapa cara antara lain
dengan jalan menitrasi larutan dengan asam dengan indikator atau yang lebih teliti lagi
dengan pH meter. Pengukur PH tingkat asam dan basa air minum ini bekerja secara
digital, PH air disebut asam bila kurang dari 7,
PH air disebut basa (alkaline) bila lebih dari 7 dan
PH air disebut netral bila ph sama dengan 7. PH air minum ideal menurut standar
Departemen Kesehatan RI adalah berkisar antara 6,5 sampai 8,5
Cara kerja alat ini adalah dengan cara mencelupkan kedalam air yang akan diukur (kirakira kedalaman 5cm) dan secara otomatis alat bekerja mengukur.
Pada saat pertama dicelupkan angka yang ditunjukkan oleh display masih berubah-ubah,
tunggulah kira-kira 2 sampai 3 menit sampai angka digital stabil
Selain untuk mengukur ph air maka ph meter ini dapat digunakan untuk mengukur ph
tanah dengan terlebih dahulu mencampurkan tanah yang akan diukur dengan sejumlah
air. Komposisi campuran air dan tanah mengikuti aturan yang berlaku yaitu dengan
nisbah 1:1 atau 1:2,5 atau 1:5. Tipe keasaman aktif atau keasaman actual disebabkan
oleh adanya Ion H+ dalam larutan tanah. Keasaman ini ditulis dengan pH (H2O). Sebagai
contoh keasaman (pH) tanah diukur dengan nisbah tanah : air 1 : 2,5 (10 g tanah
dilarutkan dengan 25 ml air) dan ditulis dengan pH2,5(H2O). Di beberapa laboratorium,
pengukuran pH tanah dilakukan dengan perbandingan tanah dan air 1 : 1 atau 1 : 5.
Pengukuran pada nisbah ini agak berbeda dengan pengukuran pH2,5 karena pengaruh
pengenceran terhadap konsentrasi ion H. Untuk tujuan tertentu, misalnya pengukuran pH
tanah basa, dilakukan terhadap pasta jenuh air. Hasil pengukuran selalu lebih rendah
daripada pH2,5 karena lebih kental dan konsentrasi ion H+ lebih tinggi. Di bidang
pertanian tanah yang ideal adalah PH mendekati 7 sehingga unsur hara dan senyawa
yang penting dapat diserap oleh tanaman. Jika PH tanah terlalu asam yaitu dibawah nilai
7 maka perlu diperbaiki dengan menambahkan kapur (CaCO3) pada tanah tersebut
sehingga PH-nya mendekati netral. Caranya pada awal musim kemarau kita gemburkan
tanah menggunakan cangkul, taburkan kapur giling atau kapur pertanian yang memiliki
kadar CaCO3 sampai 90%. Campur kapur tersebut dengan tanah yang akan kita
netralkan dengan dosis kg tiap m2, biarkan selama kurang lebih 1 bulan (pengapuran
diusahakan agar tidak terkena hujan). Setelah 1 bulan atau lebih, kita ukur kembali pH
tanah tersebut hingga mendapat pH 7. Setelah kita dapatkan pH 7 biarkan 2 minggu ,
kalau akan di Tanami kita harus menyiramnya paling tidak 5 kali apabila akan kita
lakukan pemupukan untuk dilakukan penanaman(sebaiknya menggunakan pupuk
kandang).
Jika tanah bersifat basa caranya sama dengan jenis tahah yang Asam, tetapi tidak
menggunakan kapur, melainkan menggunakan belerang dan lakukan cara yang sama
apa bila akan dilakukan pemupukan. Penggunaan PH meter dapat lebih komplek lagi
untuk pengukuran PH tepung, PH Urine, maupun PH Karbon aktif dan lain-lain.
Jika pemakaian sudah mencapai beberapa lama misalnya 3 tahun, maka pengukuran PH
terkadang bisa menjadi tidak akurat lagi, untuk itu diperlukan proses kalibrasi. PH meter
dapat dikalibrasi menggunakan larutan standar misalnya Solusi PH7, PH10 atau PH14.
Pada saat pertama kali Anda terima alat ini maka kondisi PH meter adalah telah siap
untuk digunakan pengukuran. Hal ini dikarenakan telah dikalibrasi oleh pihak pabrik
dengan hasil kalibrasi dilampirkan dalam kotak dus.
Larangan penggunaan :
PH Meter ini tidak boleh digunakan untuk mengukur cairan sebagai berikut :
1. Air panas dengan suhu melebihi suhu kamar karena pengukuran menjadi tidak presisi
2. Air Es / air dingin dengan suhu dibawah suhu kamar karena pengukuran menjadi tidak
presisi
3. Jenis air atau cairan lainnya yang tidak masuk dalam range pengukuran dari
spesifikasi alat ini
Pengidentifikasian Senyawa Asam dan Basa
Berdasarkan pengertian asam-basa menurut Arrhenius beserta sifat-sifatnya, suatu
senyawa bersifat asam dalam air karena adanya ion H+. Adapun suatu senyawa yang
bersifat basa dalam air jika ada ion OH-. pH adalah kepanjangan dari pangkat hidrogen
atau power of hydrogen. pH larutan menyatakan konsentrasi ion H+ dalam larutan. Suatu
zat asam yang di masukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion
hidrogen (H+) dalam air dan berkurangnya ion hidroksida (OH-). Sedangkan pada basa,
akan terjadi sebaliknya. Zat basa yang dimasukkan ke dalam air akan mengakibatkan
bertambahnya ion hidroksida (OH-) dan berkurangnya ion hidrogen (H+). Jumlah ion H+
dan OH- di dalam air dapat di gunakan untuk menentukan derajat keasaman atau
kebasaan suatu zat. Semakin asam suatu zat, semakin banyak ion H+ dan semakin
sedikit jumlah ion OH- di dalam air. Sebaliknya semakin basa suatu zat, semakin sedikit
jumlah ion H+ dan semakin banyak ion OH- di dalam air.Lantas tahukah Anda bagaimana
cara mengetahui adanya H+ atau OH- dalam larutan? Untuk mengetahui apakah suatu
larutan mengandung ion H+ atau ion OH-, Anda dapat mengujinya dengan cara yang
paling sederhana yang biasa dilakukan di laboratorium, yaitu dengan menggunakan PH
meter dan kertas lakmus. Jangan sampai Anda mencicipi larutan tersebut karena hal itu
sangat berbahaya.
Ciri-Ciri umum larutan asam yaitu : Terasa masam, Bersifat korosif, Dapat
memerahkan kertas lakmus biru, Larutan dalam air dapat mengantarkan arus listrik,
Menyebabkan perkaratan logam (korosif).
Contoh larutan Asam : Air jeruk, Hidrogen Klorida/Asam Klorida (HCL), Tembaga(II) Sulfat
(CuSO4), Alumunium Sulfat (AlSO4) dll
Ciri-ciri umum larutan basa yaitu : Rasanya pahit, Bersifat licin, Dapat membirukan
kertas lakmus merah, Larutan dalam air dapat mengantarkan listrik, Jika mengenai kulit,
maka kulit akan melepuh (kaustik)
Cantoh larutan basa : Air Sabun, Amoniak (NH3), Soda Api/Natrium Hidroksida
(NaOH),Natrium Karbonat (Na2CO3),
Contoh larutan netral: Alkohol/Ethanol, garam (Natrium Klorida=NaCl), Amonium
Klorida, Air abu (air alkali = iye water = garam alkali)
Kita mengenal bahwa asam terbagi menjadi dua yaitu asam lemah dan asam kuat,
demikian juga basa, ada basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam atau basa
tergantung dari bagaimana suatu senyawa diuraikan dalam pembentukan ion-ion jika
senyawa tersebut dalam air. Asam atau basa juga bersifat elektrolit, daya hantar larutan
elektrolit bergantung pada konsentrasi ion-ion dalam larutan. Elektrolit kuat jika dapat
terionisasi secara sempurna sehingga konsentrasi ion relatif besar, elektrolit lemah jika
hanya sebagian kecil saja yang dapat terionisasi, sehingga konsentrasi ion relatif sedikit.
Untuk mengetahui suatu larutan termasuk elektrolit atau bukan dapat menggunakan alat
penguji elektrolit atau juga dapat menggunakan alat pH meter, dan indikator universal
untuk mengetahui pH suatu larutan secara langsung sehingga dapat diketahui apakah
larutan tersebut termasuk asam, basa atau garam. Nilai pH ditunjukkan dengan skala,
secara sistematis dengan nomor 0-14.
Selain menggunakan PH meter pendeteksian larutan asam basa dapat dilakukan
menggunakan kertas lakmus dengan cara yang sangat sederhana sebagai berikut:
Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa, dan larutan bersifat netral
berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari
masing-masing kertas lakmus tersebut sebagai berikut.
1.Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna
biru dan dalam larutan netral berwarna merah.
2.Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna
biru dan dalam larutan netral berwarna biru.
3.Metil merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna
kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning.
4.Metil Jingga dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna
kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning.
5.Fenolftalin dalam larutan asam berwarna - dan dalam larutan basa berwarna merah
dan dalam larutan netral berwarna.
Pembelian kertas lakmus dapat membeli via keranjang belanja purewatercare.com
dengan meng-klik link berikut: Kertas Lakmus