Anda di halaman 1dari 4

MATERI ETIKA PROFESI

 Profesi Sanitarian
A. Gambaran Umum
Profesionalisme tenaga sanitarian/kesehatan lingkungan ditunjukkan
dengan perilaku yang memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan
standard pelayanan, mandiri, bertanggung jawab, bertanggung gugat serta
senantiasa mengembangkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan
lmu pengetahuan dan teknologi.
Pengertian ”sanitarian” antara lain Sanitarian adalah seorang
profesional atau technical practitioner dari hygiene masyarakat yang
aktivitasnya terkonsentrasi pada aspekaspek hygiene lingkungan. Dalam
pengertian ini sanitarian bisa tenaga paramedis maupun medis yang telah
mendapat tambahan keahlian sebagai sanitarian (Sanitarian’s hand book).
Sanitarian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan, dan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas Kesehatan lingkungan untuk
dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan
sehat (SK Menpan nomor: 19/KEP/M.PAN/11/2000).
Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di
bidang Kesehatan lingkungan yang memberikan perhatiaan terhadap aspek
kesehatan lingkungan air, udara, tanah, makanan dan vektor penyakit pada
kawasan perumahan, tempat-tempat umum, tempat kerja, industri,
transportasi dan matra (SK Menkes nomor:373/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Sanitarian).
Dari sini nampak jelas adanya kekhususan kesehatan lingkungan
sebagai ilmu. Kekhususan yang dimiliki oleh ilmu kesehatan lingkungan ini
menjadi semakin nyata dengan aplikasi teknologi sanitasi, mulai dari IPTEK,
rancang bangun, pelaksanaan, pemeliharaan dan pengelolaannya.
Lulusan pendidikan kesehatan lingkungan, mempunyai organisasi
profesi yang dihimpun ke dalam suatu wadah yang namanya Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI). Organisasi profesi kesehatan
lingkungan ini pada awalnya bernama Ikatan Kontroler Kesehatan Indonesia
(IKKI) sesuai dengan nama institusinya pada waktu itu yaitu Akademi
Kontroler Kesehatan (1954).
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga
kesehatan, menggolongkan lulusan pendidikan kesehatan lingkungan
menjadi Sanitarian atau tenaga kesehatan masyarakat, bersama dengan
epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan,
penyuluh kesehatan dan administrator kesehatan. Selanjutnya Pemerintah
memberikan penghargaan kepada tenaga kesehatan lingkungan dalam
wujujabatan fungsional Sanitarian (2004).

B. Bidang Kerja Sanitarian


Bidang-bidang kesehataln lingkungan meliputi antara lain :
1. Penyediaan Air
2. Limbah
3. Pembuangan kotoran manusia tanpa air
4. Saluran air limbah
5. Pengumpulan dan pembuangan sampah padat
6. Pengendalian serangga ( nyamuk, lalat, lainnya)
7. Pengendalian rodent (tikus)
8. Sanitasi Makanan (Susu, Daging, Makanan lainnya
9. Pengolahan makanan dan usaha penanganan makanan
10. Perpipaan
11. Pencegahan pencemaran udara
12. Pemanasan, pengudaraan dan air conditioning
13. Pencahayaan
14. Perumahan
15. Sanitasi gedung dan tempat-tempat bagi umum
16. Kesehatan kerja
17. Sanitasi kolam renang dan tempat berenang
18. Pengendalian gangguan
19. Perlindungan radiasi
20. Pencegahan kecelakaan
C. Upaya Kesehatan Lingkungan
Permasalahan kesehatan lingkungan seiring dengan perkembangan
jaman, ilmu dan teknologi serta tinggginya mobilitas penduduk. Sisa
dari setiap produk apabila melampau ambang batas, akan menjadi
penyebab timbulnya masalah kesehatan lingkungan. Di Indonesia dari
rangkuman beberapa nara sumber adalah :
1. Pertambahan penduduk dan urbanisasi yang mengakibatkan
kepadatan penduduk semakin meningkat khususnya di kota besar
yang mengakibatkan fasilitas sanitasi yang tidak memadai
2. Keanekaragaman sosial budaya dan adat istiadat, masih
rendahnya tingkat ekonomi dan pendidikan sebagian besar
penduduk, kurangnya kesadaran hukum dan peraturan
perundangan yang ada merupakan hambatan peningkatan
kesehatan lingkungan
3. Keterbatasan sumber biaya tenaga, biaya serta sarana yang dapat
menghambat pelaksanaan program khususnya peningkatan
kualitas kesehatan lingkungan
4. Perkembangan industri yang dapat mempengaruhi kualitas
lingkungan.

D. Sejarah Profesi Sanitarian


Tenaga kesehatan harus membentuk organisasi profesi sebagai
wadah untuk meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan, martabat dan etika profesi tenaga kesehatan.
Setiap jenis tenaga kesehatan hanya dapat membentuk 1 (satu)
Organisasi profesi. Pembentukan organisasi profesi dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Organisasi
Profesi dilengkapi dengan AD ART, Akte Notaris Pendirian Organisasi,
Pengesahan oleh Menkumham, dan Tercatat di Kemendagri.
Semula ada 2 organisasi profesi yang bergerak dalam bidang
kesehatan lingkungan, yaitu ISI (Ikatan Sanitarian Indoesia) dan IKKI
(Ikatan Kontrolir Kesehatan Indonesia. Pada tahun 1990an pada
konggres bersama ke-2 Organisani Profesi tersebut di Bandung,
disepakati penggabungan keduanya dan menggunakan nama
kesepakatan HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
sampai sekarang.
E. Standar Profesi Sanitarian
Standar profesi adalah batasan kemampuan (knowledge, skill, and
professional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang
individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada
masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi.
Standar Profesi Sanitarian/Ahli kesehatan lingkungan telah dirumuskan
dalam Musyawarah nasional HAKLI ke V di Surabaya tahun 2005,
melalui Ketetapan HAKLI Nomor 03/MUNAS/V/2005 tentang Standar
Profesi Sanitarian/Ahli kesehatan lingkungan. Ketetapan Munas
tersebut kemudian disyahkan oleh Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, melalui Keputusan nomor: 373/Menkes/SK/III/2007 Tentang
Standar Profesi Sanitarian
Standar profesi sanitarian disusun dengan tujuan umum sebagai acuan
bagi para ahli kesehatan lingkungan dalam berperan aktif dan terarah
dan terpadu dalam pembangunan kesehatan nasional. Secara khusus
pedoman bagi para ahli kesehatan lingkungan dalam melaksanakan
pekerjaannya sebagai tenaga kesehatan dibidang kesehatan
lingkungan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya.
Sebutan keprofesian sanitarian berdasarkan Level KKNI

Sumber : Qomariah, Nurul & Lagiono. 2017. Buku Ajar Kesehatan Lingkungan :
Etika Profesi. Jakarta : BPPSDMK Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai