Anda di halaman 1dari 2

Topik 1

profesi sanitarian
A. umum
Profesionalisme tenaga sanitarian/ kesehatan lingkungan ditunjukkan dengan perilaku tenaga
sanitarian/kesehatan lingkungan yang memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan standar
pelayanan, mandiri, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, serta senantiasa
mengembangkan kemampuannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
B. sanitasi, sanitarian, dan kesehatan lingkungan
Sanitasi adalah pengendalian semua faktor lingkungan dalam lingkungan fisik manusia yang dapat
menimbulkan dampak buruk terhadap perkembangan fisik, kesehatan dan daya hidup manusia.
Sanitarian adalah seorang profesional atau technical practitioner dari hygiene masyarakat yang
aktivitasnya terkonsentrasi pada aspek-aspek hygiene lingkungan. Dalam pengertian ini sanitarian
bisa tenaga paramedis maupun medis yang telah mendapat tambahan keahlian sebagai
sanitarian (Sanitarian’s hand book). Sanitarian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan
cara-cara hidup bersih dan sehat (SK Menpan nomor: 19/KEP/M.PAN/11/2000). Sanitarian/Ahli
Kesehatan Lingkungan adalah tenaga profesional di bidang kesehatan lingkungan yang
memberikan perhatiaan terhadap aspek kesehatan lingkungan air,udara, tanah, makanan dan
vektor penyakit pada kawasan perumahan, tempat-tempat
umum, tempat kerja, industri, transportasi dan matra
C. upaya kesehatan lingkungan
Permasalahan kesehatan lingkungan seiring dengan perkembangan jaman, ilmu dan teknologi
serta tinggginya mobilitas penduduk. Sisa dari setiap produk apabila melampau ambang batas,
akan menjadi penyebab timbulnya masalah kesehatan lingkungan. Di Indonesia dari rangkuman
beberapa nara sumber adalah :
1. Pertambahan penduduk dan urbanisasi yang mengakibatkan kepadatan penduduk
semakin meningkat khususnya di kota besar yang mengakibatkan fasilitas sanitasi yang
tidak memadai
2. Keanekaragaman sosial budaya dan adat istiadat, masih rendahnya tingkat ekonomi
dan pendidikan sebagian besar penduduk, kurangnya kesadaran hukum dan peraturan
perundangan yang ada merupakan hambatan peningkatan kesehatan lingkungan
3. Keterbatasan sumber biaya tenaga, biaya serta sarana yang dapat menghambat
pelaksanaan program khususnya peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
4. Perkembangan industri yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan
D. standart profesi sanitarian
1. sejarah profesi sanitarian
Tenaga kesehatan harus membentuk organisasi profesi sebagai wadah untuk meningkatkan
dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat dan etika profesi tenaga
kesehatan.
Setiap jenis tenaga kesehatan hanya dapat membentuk 1 Organisasi profesi. Pembentukan
organisasi profesi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Organisasi Profesi dilengkapi dengan AD ART, Akte Notaris Pendirian Organisasi, Pengesahan
oleh Menkumham, dan Tercatat di Kemendagri.
Semula ada 2 organisasi profesi yang bergerak dalam bidang kesehatan lingkungan, yaitu ISI dan
IKKI Ikatan Kontrolir Kesehatan Indonesia. Pada tahun 1990an pada konggres bersama ke-2
Organisani Profesi tersebut di Bandung, disepakati penggabungan keduanya dan menggunakan
nama kesepakatan HAKLI sampai sekarang.
2. standart profesi sanitarian
Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan pada Pasal 23 ayat
«Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan». Ayat
«Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanankesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki». Dan ayat «Dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah».
Pada Pasal 24 ayat mengamanatkan «Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
harus memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar
pelayanan, dan standar prosedur operasional». Selanjutnya pada ayat «Ketentuan mengenai kode
etik dan standar profesi sebagaimana dimaksud pada ayat diatur oleh organisasi profesi».
Standar profesi adalah batasan kemampuan minimal yang harus dikuasai oleh seorang individu
untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh
organisasi profesi.
Standar Profesi Sanitarian/Ahli kesehatan lingkungan telah dirumuskan dalam Musyawarah
nasional HAKLI ke V di Surabaya tahun 2005, melalui Ketetapan HAKLI Nomor
03/MUNAS/V/2005 tentang Standar Profesi Sanitarian/Ahli kesehatan lingkungan.
Standar profesi sanitarian disusun dengan tujuan umum sebagai acuan bagi para ahli kesehatan
lingkungan dalam berperan aktif dan terarah dan terpadu dalam pembangunan kesehatan nasional.

Anda mungkin juga menyukai