HAZARD BIOLOGI
Oleh
Pembimbing
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Refrat
Hazard Biologi
Oleh:
Adhitya Pratama, S.Ked
04084821820005
Referat ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik
Senior di Bagian IKM IKK RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya periode 14 Februari – 15 April 2019
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan YME karena atas rahmat dan berkat-Nya
Refrat yang berjudul “Hazard Biologi” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Telaah Ilmiah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu syarat ujian kepaniteraan klinik senior di Bagian IKM IKK
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada dr. Tri Hari Irfani, MPH atas
bimbingannya sehingga penulisan ini menjadi lebih baik.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan refrat ini.
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk penulisan
yang lebih baik di masa yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Bahaya
Bahaya (hazard) adalah semua sumber situasi, ataupun aktivitas yang berpotensi
menimbulkan cidera (kecelakaan kerja dan/atau PAK). Hazard adalah suatu kondisi atau
tindakan atau potensi yang dapat menimbulkan kerugian terhadap manusia, harta benda,
Semua sumber atau situasi yang berpotensi mengakibatkan cidera atau sakit pada
disebut bahaya atau hazard (Dewi, 2011). Berdasarkan OHSAS 18001:2007 pengertian
bahaya atau hazard adalah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
enimbulkan cidera (kecelakaan kerja) dan/atau penyakit akibat kerja (PAK) (Ramli, 2008).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahaya adalah segala sesuatu yang memiliki potensi
Bahaya didefinisikan sebagai agen infeksius atau produk yang dihasilkan agen
tersebut yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Sedangkan agen faktor biologi
atau biological agen didefinisikan sebagai mikroorganisme, kultur sel, atau endoparasit
manusia, termasuk yang sudah dimodifikasi secara genetik, yang dapat menyebabkan
infeksi, reaksi alergi, atau menyebabkan bahaya dalam bentuk lain yang mengganggu
kesehatan manusia.
Bahaya di lingkungan kerja adalah segala kondisi yang dapat memberi pengaruh
yang merugikan terhadap kesehatan atau kesejahteraan orang yang terpajan di lingkungan
kerja. Bahaya di lingkungan kerja memiliki berbagai macam faktor yang menjadi penyebab
munculnya bahaya seperti, paparan debu, paparan kebisingan dan pencahayaan. Secara
keseluruhan faktor bahaya dilingkungan kerja meliputi faktor kimia, biologi, fisika,
Biohazard (bahaya biologi) dapat berefek pada manusia melalui kontak langsung
Bahaya kerja biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari
sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang
atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.
Bahaya biologi adalah potensi bahaya yang ditimbulkan dari faktor makhluk hidup.
Biasanya hazard biologi berada di lingkungan yang tidak bersih, kotor, dll.
Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu (1) yang menyebabkan infeksi dan
(2) non-infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi (a)
klasifikasikan menjadi :
a. Agen infeksius
a. Langsung, dimana infeksi terjadi akibat kontak fisik dengan orang yang terinfeksi.
b. Tidak langsung, dimana infeksi terjadi akibat kontak dengan bahan atau benda yang
terkonaminasi.
BAB II
IDENTIFIKASI BAHAYA KERJA BIOLOGI
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di rumah sakit bahwa bahaya biologi
terdiri dari virus, bakteri, jamur dan parasit, juga bahaya biologi yang berasal dari serangga,
2. Bioaerosol adalah disperse jasad renik atau bagian jasad renik di udara berupa jamur,
protozoa, virus yang menimbulkan bahan alergen, pathogen dan toksin di lingkungan.
bahaya biologi di rumah sakit dengan pemeriksaan setiap semester meliputi : konsentrasi
Para pekerja dapat mengalami kontak dengan bahaya biologi dalam beberapa
macam keadaan :
1. Intrinsik pada pekerjaan tertentu; pekerja konstruksi pada fasilitas pengolahan limbah
2. Insidental pada saat berkerja (bukan bagian dari aktivitas pekerjaan); pekerja yang
4. Tidak spesifik untuk pekerjaan; bakteri legionella dapat tersebar dengan mudah di air
dan tanah sehingga dapat menginfeksi beberapa macam pekerjaan seperti petugas
Berikut adalah tipe pekerjaan yang berisiko tinggi terpapar bahaya biologi :
Identifikasi risiko bahaya kerja biologi di lingkungan tempat kerja, yaitu melalui
agents penyebab penyakit seperti : (1) Mikro organisme (bakteri, virus, infeksi, sengatan,
toksin, infeksi, alergi). (2) Arthopoda (serangga, dll), (fungi). (3) Tumbuhan tingkat tingkat
tinggi (toksin & dermatitis, asma, pilek, (allergen). (4) Tumbuhan tingkat tingkat rendah
(yang membentuk spora). (5) Vertebrata (protein) allergi. (6) Inervertebrata selain urine,
1. Bakteri
a. bulat (kokus),
b. lengkung dan
c. batang (basil)
Banyak bakteri penyebab penyakit timbul akibat kesehatan dan sanitasi yang
buruk, makanan yang tidak dimasak dan dipersiapkan dengan baik dan kontak dengan
hewan atau orang yang terinfeksi. Contoh penyakit yang diakibatkan oleh bakteri :
anthrax (kulit dan paru), tuberculosis (paru), burcelosis (sakit kepala, atralagia,
2. Bahaya Infeksi
Penyakit akibat kerja karena infeksi relatif tidak umum dijumpai. Pekerja yang
dipengaruhi oleh banyak faktor, aanata lain : (i)Virulensi, (ii) Route of infection, (iii)
3. Virus
Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil antara 16 - 300 nano meter. Virus
tidak mampu bereplikasi, untuk itu virus harus menginfeksi sel inangnya yang khas.
Contoh penyakit yang diakibatkan oleh virus : influenza, varicella, hepatitis, HIV, dan
Hubungan sexual, Luka jalan lahir waktu melahirkan Pekerja RS, Pekerja yang sering
4. Parasit
karena berupa multi sel. Mengambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang mati dan
5. Hewan
a. Sengatan : Serangga
6. Tumbuhan
b. Perkembangan produk bakterial dan jamur dipengaruhi oleh suhu, kelembapan dan
media dimana mereka tumbuh. Pekerja yang berisiko : pekerja pada silo bahan
8. Alergi Biogenic
b. Bahan alergen dari pertanian berasal dari protein pada kulit binatang, rambut dari
c. Bahan-bahan alergen pada industri berasal dari proses fermentasi, pembuatan obat,
e. Contoh : Occupational asthma : wool, bulu, butir gandum, tepung bawang dsb.
Penyakit akibat kerja secara umum dikenal sebagai penyakit yang diderita oleh
seorang pekerja yang diakibatkan oleh pekerjanya. Penyakit Akibat Kerja (PAK), menurut
KEPPRES RI No. 22 Tahun 1993, adalah penyakit yang disebabkan pekerjaan atau
lingkungan kerja. Penyakit akibat kerja terjadi sebagai pajanan faktor fisik, kimia, biologi,
Kerja :
Bronkhogenik.
4. Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada sebelumnya,
misalnya asma.
Faktor penyebab Penyakit Akibat Kerja (PAK) tergantung pada bahan yang
digunakan dalam proses kerja, lingkungan kerja ataupun cara kerja. Pada umumnya faktor
2. Golongan kimiawi : bahan kimiawi yang digunakan dalam proses kerja, maupun yang
terdapat dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk debu, uap, gas, larutan, awan atau
kabut.
4. Golongan fisiologis : biasanya disebabkan oleh penataan tempat kerja dan cara kerja.
Penyakit ditempat kerja akibat faktor biologi biasanya disebabkan oleh makhluk
hidup sehingga menyebabkan gangguan kesehatan pada pekerja yang terpajan. Potensi
bahaya yang menyebabkan reaksi alergi atau iritasi akibat bahan-bahan biologis, seperti
Penyakit biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari
sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang
atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.
Penyakit biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu yang menyebabkan infeksi dan
non-infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi organisme
1. Kontak dengan individu yang terinfeksi, sekresi, ekskresi, atau jaringan tubuh manusia
2. Akibat penularan dari binatang yang menginfeksi manusia secara langsung atau kontak
dengan sekresi, ekskresi, jaringan tubuh binatang yang terinfeksi atau via vektor.
3. Akibat polusi udara yang mengandung mikroorganisme yang menimbulkan penyakit
seperti pekerja kantor yang memakai AC sentral. pembersih cerobong asap pabrik,
a. Inhalation fever, akibat paparan udara yang berat : metal fume fever, polymer
Bakteri dan virus merupakan makhluk yang sangat mudah berkembangbiak dan
penyakit yang disebabkannya sangat mudah menular. Saat ini sejumlah penyakit menular
dan mematikan telah berpindah dari hewan ke manusia dan dari manusia ke hewan. Infeksi
silang-spesies dapat berasal dari peternakan atau pasar, dimana kondisi menciptakan
pencampuran patogen. Yang memberi patogen kesempatan untuk bertukar gen dan
a. Demam Thypoid
Thypi yang masuk melalui saluran pencernaan dan menyebar ke seluruh tubuh
(sistemik). Bakteri ini akan berkembang biak di kelenjar getah bening usus dan
darah.
Gambar 1. Cara penularan demam thypoid
tinja, muntahan, urin, kemudian terbawa oleh Lalat melalui perantara kaki-kakinya
dari kakus ke dapur yang akan mengkontaminasi makanan atau minuman, sayur-
Thypoid :
5) Perut Kembung
seberapa dalam.
b. Anthrax
zoonosis di Indonesia yang disebabkan oleh bakteri. Istilah anthrax berarti arang,
sebab penyakit ini menimbulkan gejala pada manusia berupa bisul kehitaman yang
jika pecah akan menghasilkan semacam borok (bubonic palque). Dahulu, penyakit
ini dikatakan sebagai penyakit kutukan karena menyerang orang yang telah
disisihkan di masyarakat, bahkan bangsa Mesir pun pernah terkena panyakit ini
kira-kira 4000 tahun sebelum masehi. Anthrax ditemukan oleh Heinrich Hermann
Robert Koch pada tahun 1877, sedangkan Louis Pasteur adalah ilmuwan pertama
gram positif non motil dan berspora. Di bawah mikroskop tampak terlihat seperti
inang, Bacillus anthracis tidak terlihat rantai panjang, biasanya tersusun secara
tunggal atau pendek serta melindungi dirinya dalam kapsul, dan akan membentuk
spora segera setelah berhubungan dengan udara bebas karena spora diketahui dapat
bertahan hidup bertahun-tahun di dalam tanah yang cocok dan bisa menjadi sumber
Penularan pada manusia bisa lewat kontak langsung spora yang ada di tanah,
tanaman, maupun bahan dari hewan sakit (kulit, daging, tulang atau darah).
Mengkonsumsi produk hewan yang terkena anthrax atau melalui udara yang
mengandung spora, misalnya, pada pekerja di pabrik wool atau kulit binatang
(Woolsorters disease). Oleh karena itu ada empat tipe anhtrax pada manusia, yaitu
paru dan anthrax otak. Anthrax otak terjadi jika bakteri terbawa darah masuk ke
otak.
c. TBC
basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya.
Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain
tubuh manusia.
sering dijumpai.
Penularan penyakit ini karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-
titik air dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberculosis.
streptomisin dan etambutol. Sedangkan jenis obat tambahan yang biasa digunakan
a. Hepatitis B dan C
Virus hepatitis dapat menular dari satu orang ke orang lain, dengan cara
kontak darah dan cairan tubuh. Seseorang bisa saja terinfeksi lebih dari 1 jenis virus
hepatitis. Karena risiko yang berbahaya bagi hati penderita, seseorang yang
Hepatitis B bisa menular kepada setiap orang. Seperti penularan dari ibu ke
bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun
penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis
B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia
HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang
terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah
terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju
langsung antara lapisan kulit alam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan
cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan
preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim
(vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi,
antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak
pun menyebar dengan berbagai cara. Populasi kunci yang berisiko tinggi terkena
HIV/AIDS adalah wanita pekerja seks (WPS): pelanggan pekerja seks (HRM)
waria: lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki lain (MSM): serta pengguna
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan
DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus,
sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan
mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar
menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif
di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak
nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya.
Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode
2) Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air
sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
7) Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok.
alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus
jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik,
akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan
Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, yaitu mikosis
merupakan mikosis yang menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-
1. Daerah Pertanian
bakteri penyebab penyakit saluran napas, seperti : tuberculosis (paru), burcelosis (sakit
seperti Pneumonia.
dari hewan
: Anthrax yang penularannya melalui bakteri yang tertelan atau terhirup, burcelosis
4. Di Laboratorium
organisme pathogen.
5. Di Perkantoran : terutama yang menggunakan pendingin tanpa ventilasi alami
Para pekerja di perkantoran seperti itu dapat berisiko mengidap penyakit seperti
: Humidifier fever yaitu suatu penyakit pada saluran pernapasan dan alergi yang
disebabkan organisme yang hidup pada air yang terdapat pada sistem pendingin,
Legionnaire disease penyakit yang juga berhubungan dengan sistem pendingin dan
mengurangi risiko sampai batas yang dapat diterima berdasarkan ketentuan, peraturan dan
standar, pengendalian virus, jamur, bakteri patogen dapat dilakukan dengan tahapan :
atau penyakit akibat kerja. Objek utama yang menyebabkan penyakit akibat kerja
adalah pekerja itu sendiri jadi sangat tidak mungkin jika kita menghilangkan pekerja.
2. Subtitusi : merupakan langkah kedua dengan mengganti bahan dan peralatan berbahaya
dengan yang kurang berbahaya maka pengendalian secara subtitusi tidak dapat
dilaksanakan.
memisahkan alat dengan pekerja. Rekayasa teknik dengan pembutan instalasi Heating
mengurangi terpapar potensi bahaya dengan perputaran jadwal kerja bagi pekerja yang
berupa masker, sarung tagan, penutup kepala, yang sesuai untuk mengurangi risiko
Faktor biologi dan juga bahaya-bahaya lainnya di tempat kerja dapat dihindari
a. Penggunaan masker yang baik untuk pekerja yang berisiko tertular lewat debu yang
d. Membersihkan semua debu yang ada di sistem pendingin paling tidak satu kali setiap
bulan.
Dengan mengenal bahaya dari faktor biologi dan bagaimana mengotrol dan
OHSAS 18001:2007 pengertian bahaya atau hazard adalah semua sumber, situasi
ataupun aktivitas yang berpotensi enimbulkan cidera (kecelakaan kerja) dan/atau penyakit
akibat kerja (PAK) (Ramli, 2008). Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahaya adalah segala sesuatu
Bahaya kerja biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari
sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau
bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi. Bahaya biologi dapat
dibagi menjadi dua yaitu (1) yang menyebabkan infeksi dan (2) non-infeksi. Bahaya dari yang
bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi (a) organisme viable, (b) racun biogenik dan (c)
alergi biogenik. Berdasarkan definisi biological agen, bahaya kerja biologi dapat di
klasifikasikan menjadi : Agen infeksius, Tumbuhan dan produknya, Hewan dan produknya.
Berdasarkan prosesnya transmisi dari biohazard dapat dibedakan menjadi : langsung dan tidak
langsung.
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di rumah sakit bahwa bahaya biologi
terdiri dari virus, bakteri, jamur dan parasit, juga bahaya biologi yang berasal dari serangga,
Tipe pekerjaan yang berisiko tinggi terpapar bahaya biologi : Pekerja lapangan
(outdoor), Pekerja yang pekerjaannya berhubungan dengan hewan, Pekerja yang terpapar darah
atau cairan tubuh manusia, Pekerja yang bekerja di lingkungan kerja tertentu. Identifikasi risiko
bahaya kerja biologi di lingkungan tempat kerja, yaitu melalui agents penyebab penyakit
seperti : bakteri, bahaya infeksi, virus, parasit, hewan, tumbuhan, organisme viable dan racun
Penyakit Akibat Kerja (PAK), menurut KEPPRES RI No. 22 Tahun 1993, adalah
penyakit yang disebabkan pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit akibat kerja terjadi
sebagai pajanan faktor fisik, kimia, biologi, ataupun psikologi di tempat kerja. Faktor penyebab
dapat dikelompokkan dalam 5 golongan : golongan fisik, golongan kimiawi, golongan biologis,
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri : demam thypoid, anthrax, TBC. Penyakit yang
disebabkan oleh virus : hepatitis B dan C, virus HIV, DBD. Penyakit yang disebabkan oleh
jamur : Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, yaitu mikosis
superficial dan mikosis sistemik. Infeksi akibat organisme yang mungkin ditemukan di tempat
kerja, diantaranya; Lingkungan pertanian yang cenderung berupa tanah membuat pekerja dapat
risiko yang besar terinfeksi, terutama untuk laboratorium yang menangani organisme atau
bahan-bahan yang megandung organisme pathogen. Para pekerja di perkantoran seperti itu
pengendalian administrasi, penggunaan alat pelindung diri (APD). Faktor biologi dan juga
bahaya-bahaya lainnya di tempat kerja dapat dihindari dengan pencegahan antara lain dengan
: Penggunaan masker yang baik untuk pekerja yang berisiko tertular lewat debu yang
Imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular penyakit di tempat kerja. Membersihkan semua
debu yang ada di sistem pendingin paling tidak satu kali setiap bulan. Membuat sistem
pendingin.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Muhammad. 2011. Faktor Lingkungan Kerja Kimia Biologi. Prodi Kesehatan
Masyarakat Peminatan K3 Universitas Esa Unggul.
Harrianto, Ridwan. 2009. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC.
Yatim, Faisal., 2004, Macam-Macam Penyakit Menular Dan Pencegahannya, 80-86, Pustaka