3
B. FUNGSI-FUNGSI OPERASIONAL
Kegiatan dalam manajemen operasional meliputi mengorganisasi pekerjaan,
memilih proses, mendesain tata letak, mendesain pekerjaan, mengukur kinerja,
pengendalian kualitas, penjadwalan kerja, pengelolaan persediaan, dan
perencanaan produksi. Menurut Russell dan Taylor (2011), operasional
meruupakaan inti teknikan yang berhubungan dengan ketiga manajemen
fungsional lainya yaitu manajemen pemasaran , manajemen keuangan, dan
manajemen sumber daya manusia.
4
Menurut Krajewski et al (2007) ada empat macam proses
inti :
╸ Proses berhubungan dengan pelanggan atau yang disebut
pengelolaan dengan elanggan dengan cara
mengidentifikasi, menarik, serta membangun hubungan
dengan pelanggan eksternal dan membantu pengiriman
atau penyimpanan kebutuhan dan haraan pelanggan.
╸ Proses pengembangan produk atau jasa baru
╸ Proses pemenuhan pesanan
╸ Proses hubungan dengan pemasok
5
C. PERBEDAAN PRODUK DAN JASA
Perbedaan antara produk dan jasa atau layanan sulit disusun karena pembelian produk pasti terkait
dengan layanan dan pembelian jasa atau layanan pasti terkait dengan produk.
6
E. TREN DALAM MANAJEMEN OPERASIONAL
Manajemen operasional beroprasi dalam lingkungan yang dinamis dan mengairahkan.
Lingkungan tersebut merupakan berbagai kekuatan yang menantang dari globalisasi,
transfer ide ataupun produk, dan berbagai kecepatan teknologi. Berbagai tantangan
yang di hadapi manajemen operasional , menurut Heizer dan Render (2014) adalah
1. Etika
2. Focus global
3. Pengembangan produk yang cepat
4. Produksi yang tanggap terhadap lingkungan
5. Kustomusasi masa
6. Pemberdaya karyawan
7. Kemitraan rantai pasokan
8. Kinerja just in time
7
F. MODEL KEPUTUSAN MANAJER OPERASIONAL
Manajemen operasional berwenang melakuakan penganbilan keputusan jangka panjang,
jangka menengah, jangka pendek.
1. Keputusan pada kondisi yang tidak pasti
2. Keputusan pada kondisi berisiko
3. Keputusan pada kondisi pasti
KEGIATAN BELAJAR 2
STRATEGI OPERASIONAL
A. PENGERTIAN STRATEGI
Strategi merupakan suatu langkah untuk menyusun rencana kegiatan yang dilakukan
secara sengaja yang dapat menciptakan dan menyusun kaunggulan bersaing . strategi
dapat menjadi beberapa bentuk sebagai berikut.
1. Strategi sebagai rencana
2. Strategi sebagai cara
3. Strategi sebagai model
4. Strategi sebagai posisi
5. Strategi sebagai perspektif
8
B. STRATEGI DAN KEGIATAN OPERASIONAL
Kegiatan manajemen operasional yang efektif harus dimulai dari penyusunan misi yang
diturunkan dari misi organisasi. Misi disebut sebagai pedoman, kea rah mana organisasi akan
dibawa di masa mendatang. Misi tersebut akan terlaksana dengan perumusan strategi, yaitu
bagaimana misi tersebut akan tercapai.
C. PENYUSUNAN STRATEGI OPERASIONAL
Strategi operasional merupakan suatu energy pada level fungsional, yaitu fungsi
operasional yang menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong untuk pengambilan
keputusan dalam kegiatan operasional. Dalam hal ini terdapat, Generic business strategy
Yaitu :
1. Low-cost producer
2. Product differentiation
3. Market segmentation.
9
D. MENCAPAI KEUNGGALAN BERSAING MELALUI STRATEGI OPERASIONAL
Ketiga strategi, yaitu biaya rendah, lebih baik atau berbeda, dan cepat tanggap, memberi
kesempatan kepada manajer operasional untuk mencapai keunggulan bersaing. Keunggulan
berasing merupakan penciptaan system yang mempunyai keunggulan unik untuk memenangkan
persaingan
Biaya yang rendah, cepat tanggap , dan menjadi lebih baik atau berbeda dapat dicapai apabila
manajer membuat keputusan yang baik, paling tidak pada 10 bidang yang dikenal dengan
keputusan oprasional
Desain produk dan jasa
Kualitas
Desain proses dan kapasitas
Pemilihan lokasi menentukan kesuksesan perusahaan
Desain tata letak
Sumber daya manusia dan desain pekerjaan
Manajemen rantai pasokan
Persediaan
Penjadwalan produksi yang efisien dan layak harus dikembangkan
Pemeliharaan dan perawatan 10
E. PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI OPERASIONAL
Dalam penyususnan dan mengimplementasikan strategi, beberapa alternative pandangan
atau perspektif dapat digunakan. Pandangan pertama adalah pandangan mengenai sumber
daya ( resource view , pandangan yang kedua adalah analisis rantai nilai ( value-chain
analysis ),
11
MODUL 2
DESAIN PRODUK DAN PROSES
KEGIATAN BELAJAR 1
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
12
B. PENYUSUNAN IDE
Proses desain dan pengembangan produk dimulai dengan memahami pelanggan
dan secara aktif mengidentifikasi kebutuhan pelanggan
D. DESAIN JASA
Desain jasa bersifat lebih komprehensif dibandingkan desain produk.
Vasiasi variabilitas proses jasa menunjukan bahwa system layanan harus
disesain secara hati-hati.
13
KEGIATAN BELAJAR 2
DESAIN PROSES, KAPASITAS PRODUKSI, DAN PELAYANAN
B. DESAIN KAPASITAS
Tujuan strategi proses adalah membangun proses produksi yang memenuhi
kebutuhan pelanggan dan spesifikasi produk dengan keterbatasan biaya dan
berbagai keterbatasan manajerial lainnya.
C. PERAMALAN PERMINTAAN
Peramalan permintaan merupakan titik awal dalam semua perencanaan jika barang
atau jasa yang ditawarkan baru, perusahaan harus mengestimasi, apakah
perusahaan harus menghasilkan produk tersebut.
14
D. TEKNOLOGI DALAM PROSES PRODUKSI
Keputusan untuk desain proses produksi tidak terlepas dari peralatan atau teknologi yang
digunakan dalam proses proses produksi tersebut. Bebrapa teknologi proses yang modern
tersebut sebagai berikut.
1. Teknologi mesin ( machine technology )
2. System identifikasi otomatis ( automatic identification )
3. Pengendalian proses ( process control)
4. System visi ( vision systems )
5. Robot
6. System penyimpanan dan pengambilan secara otomatis ( automated storage and retrieval
systems atau ASRSs )
7. System pengendali yang dipandu secara otomatis ( automated guided vehicles atau AGVs)
8. System pemanufacturan fleksibel ( Flexible manufacturing Systems atau FMS )
9. Computer pemanufacturan terintrigrasi ( Computer-integrated manufacturing atau CIM )
10. Teknologi dalam perusahaan jasa atau layanan sebagian besar menggunakan teknologi
computer.
15
E. PENGELOLAAN KAPASITAS
Perencanaan kapasitas strategi merupakan pendekatan untuk menentukan
seluruh kapasitas dengan menggunakan sumber daya, fasilitas, peralatan, dan
karyawan secara intensif yang mendukung strategi bersaing perusahaan jangka
panjang.
KEGIATAN BELAJAR 3
RELIABILITAS
A. PENGERTIAN RELIABILITAS
Realibilitas adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsi yang
diperkirakan pada kondisi tertentu untuk periode waktu yang telah
ditetapkan atau kemampuan produk untuk berfungsi pada pepriode waktu
tertentu (Gryna, 2001)
16
B. ALASAN DAN MANFAAT RELIABILITAS
1. Untuk keberhasilan perusahaan dalam bersaing pada lingkingan teknologi yang
kompleks
2. Pertumbuhan ketergantungan secara menyeluruh pada persyaratan teknologi
3. Kegagalan produk bervariasi
4. Teknik relianilitas dapa digunakan untuk semua produk
5. Penerapan penting pada berbagai produk yang dipercaya membuat
reliabilitasnya memiliki factor yang penting.
17
C. METODE UNTUK MEMPERBAIKI RELIABILITAS SELAMA DESAIN
Pendekatan umum untuk perbaikan kualitas dapat diterapkan secara luas
untuk perbaikan reliabilitas. Menurut gryna ( 2001 ), ada beberapa tindakan
untuk memperbaiki desain sebagai berikut :
1. Meninjau kebutuhan pemakai
2. Memperrtimbangkan pilihan ( trade-off)
3. Menggunakan kelebihan atau sisa ( redundancy )
4. Meninjau pemilihan bahan baku atau komponen yang baru
5. Menggunakan penilaian kembali untuk menjamin bahwa tekanan-tekanan
6. Menggunakan metode desain yang kuat atau standar ( robust )
7. Pengendalian lingkungan operasi
8. Menentukan jadwal penempatan untuk memindahkan dan menempatkan
kembali bahan baku atau produk
9. Menentukan pengujian untuk mendeteksi kegagalan atau kerusakan.
10. Melaksanakan riset dan pengembangan untuk memperbaiki reliabilitas
18
MODUL 3
PERENCANAAN LOKASI DAN TATA LETAK PERUSAHAAN
KB 1 Model Yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi
A. Faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi
1. Perusahaan manufaktur
- Iklim kerja yang menyenangkan
- Kedekatan dengan pasar
- Kualitas kehidupan
- Kedekatan dengan pemasok dan sumber daya
- Kedekatan dengan fasilitas perusahaan induk
- Biaya penggunaan, pajak, kepemilikan atau hak milik
2. Perusahaan jasa atau layanan
- Kedekatan dengan pelanggan
- Biaya transportasi dan kedekatan dengan pasar
- Lokasi pesaing
- Faktor” kusus lokasi 19
B. Metode Penentuan Lokasi
1. Metode penelitian faktor merupakan salah satu dari beberapa metode kulitatif
dalam pemilihan lokasi
2. Metode analisis titik impas, metode ini dapat membantu manajer dalam
membandingkan alternatif lokasi berdasarkan faktor” kuantitaif yang ditunjukan
dengan biaya total
3. Metode pusat gravitasi merupakan Teknik matematika yang digunakan untuk
menemukan lokasi sebagai pusat distribusi
4. Metode muatan jarak merupakan variasi dari metode pusat gravitasi untuk
menentukan koordinat titik lokasi fasilitas
5. Metode transportasi merupakan metode yang dilakukan secara berulang untuk
menyelesaikan masalah yang meminimalkan biaya angkut produk dari satu lokasi
ke lokasi lain sebagai tujuan
6. Metode delphi merupakan proses sistemasi dan berulang untuk mendapatkan
consensus pandangan para ahli secara panel
20
KB 2 Model” Tata Letak Kegiatan Operasional
A. Kriteria Kinerja Tata Letak Operasional
Menurut Heizer dan Render (2014), desain tata letak harus memperhatikan beberapa hal
berikut :
- Penggunaan ruang, peralatan, dan orang lebih baik
- Dapat memperbaiki aliran informasi, marterial dan orang
- Dapat memperbaiki moral karyawan serta meningkatkan keamanan dan kondisi kerja
- Dapat memperbaiki moral karyawan serta meningkatkan keamanan dan kondisi kerja
- Dapat memperbaiki interaksi dengan pelanggan
- Bersifat fleksibel
Ada dua macam pengaturan tata letak, yaitu relatife dan absolut. Tata letak relatife sangat
dipengaruhi oleh pekerjaan atau letak proses lain. Tata letak absolut merupakan ruang khusus
yang digunakan untuk satu fasilitas
Krajewski (2007) menyatakan bahwa tata letak dikatakan baik apabila memenuhi satu atau
beberapa faktor berikut ini :
- Kepuasan pelanggan
- Tingkat investasi modal
21
- Persyaratan penanganan bahan atau meteril
- Kemudahan dalam mengambil dan menyimpan barang
- Lingkungan dan atmosfir kerja
- Mudah dalam perawatan mesin
- Sikap palanggan internal dan eksternal
- Banyaknya fleksibilitas yang diperlukan
Tata Letak Produk Tata Letak Proses
- Pelanggan” dan tingkat penjualan Pengaturan kegiatan sesuai urutan Pengelompokan kegiatan sesuai dengan
Deskripsi
B. Jenis” Tata Letak Operasional proses fungsi
Job shop, intermittent, batch production,
Jenis Proses Kontinew, produksi massal, perakitan
1. Tata letak aliran fleksibel Terstandardisasi, dibuat untuk
fabrikasi
Kesetaraan pekerjaan tiap pusat kerja / Meminimalkan biaya pengiriman barang antar
Sasaran
bagian bagian
Keunggulan Efisiensi Flesibilitas
22
2. Tata Letak Aliran Lini
Tata letak ini digunakan pada pabrikasi (back office) dan proses lini yang memiliki aliran kerja linier dan
tugas yang berulang ulang
3. Tata Letak Campuran
Tata letak campuran digunakan dalam fasilitas yang mempunyai kegiatan operasi pabrikasi dan rakitan
4. Tata Letak Posisi Tetap
Tata letak ini digunakan dalam perusahaan manufaktur dan jasa dengan lokasi yang tetap, sedangkan
karyawan dan peralatan didatangkan ke lokasi tersebut
5. Tata Letak Proses
Merupakan sekelompok kegiatan yang hampir sama dalam departemen atau pusat kerja melalui proses
atau fungsi yang mereka laksanakan
6. Tata Letak Kantor
Hal – hal yang menjadi perhatian atau pertimbangan tata letak kantor yaitu :
- Kedekatan
- Privasi atau keleluasaan pribadi
- Pilihan dalam tata letak kantor
23
7. Tata Letak Eceran
Ada beberapa ide yang membantu pengaturan tata letak eceran tersebut :
- Tempatkan produk yang paling menarik perhatian pelanggan di sekeliling toko
- Menggunakan lokasi yang terkemuka untuk produk yang mempunyai margin tinggi dan dapat
menggerakkan hati pelanggan untuk membelinya
- Mendistribusikan apa yang dikenal dengan produk yang kuat, yaitu produk yang mendominasi
pembelian
- Menggunakan lokasi di ujung gang karena mempunyai tingkat ekspos yang tinggi
- Menyampaikan misi secara teliti dalam memilih posisi departemen yang terpenting dalam
perusahaan
8. Tata Letak Gudang
Gudang merupakan kasus kusus karena gudang melayani berbagai departemen yang menggunakan
berbagai proses
9. Tata Letak Berorientasi Produk dan Perakitan
Tujuan tata letak ini adalah mencapai kelancaran aliran proses hingga perakita sehingga tidak ada waktu
menganggur dalam setiap bekerja
24
MODUL 4 MANAJEMEN KUALITAS
KB 1 Manajemen Kualitas dan Standar Internasional
Arti Kualitas
Pandangan Pandangan
Produsen Konsumen
Kualitas
Kesesuaian Kualitas Desain
Produksi - -
Pemasaran
Sesuai Karakteristik
dengan kualitas
standar - Harga
- Biaya
Fitnes For
Consumer Use
25
B. Alat Dan Teknik Perbaikan Kualitas
1. Diagram paleto
2. Histogram
3. Lembar pengecekan
4. Analisis matriks
5. Diagram sebab akibat
6. Diagram penyebaran
7. Diagram alur
8. Run chart
9. Time series
10. Steam and leaf plots
11. Box plots
12. Peta multivariable
13. Peta pengendali
14. Kemampuan proses
15. Metode Taguchi
26
C. Standar Internasional
Salah satu standar kualitas yang dikenal disluruh dunia disebut dengan ISO 9000
ISO 9000 merupakan salah satu jalan merebut pelanggan, terutama apabila ingin merebut pelanggan yang
mensyaratkan penjaminan kualitas
Istilah ISO 9000 biasanya menunjuk pada seperangkat standar yang meliputi ISO 9000, ISO 9001, ISO
9002, ISO 9003 dan ISO 9004
D. Total Quality Management
TQM merupakan visi yang berfokus pada setiap orang dalam organisasi terhadap perbaikan kualitas
27
1. Pemilihan karakteristik kualitas
2. Pemilihan sub kelompok
3. Pengumpulan data
4. Menentukan garis pusat dan batas” pengendalian
5. Menyusun revisi terhadap garis pusat dan batas” pengendalian
29
B. MODEL MODEL PERSEDIAAN
Komponen biaya persediaan:
1. biaya simpan,
2. biaya pesan
3. biaya karena kehabisan persediaan
33
E. PERECANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN JASA
Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning atau ERP) merupakan proses dalam
perusahaan yang berada pada bidang fungsional, unit unit bisnis, wilayah geografis, dan lini produk.
Sistem ERP adalah konfigurasi sistem informasi yang mengintegrasikan beberapa fungsi bisnis. Sistem
ERP mengkombinasikan data persediaan dengan data keuangan, penjualan dan sumber daya manusia yang
memungkinkan organisasi menetapkan harga barang atau jasa, menghasilkan laporan keuangan, serta
mengelola karyawan, bahan dan keuangan secara efektif. Sistem ERP adalah luas yangterintegrasidengan
sistem informasi yang ada serta yang mendukung proses-proses dalam perusahaan dan kebutuhan data.
ERP dapat mengurangi biaya operasi, meningkatkan efiensi proses, memperbaiki tanggapan pelanggan,
menyediakan informasi untuk mengamibl keputusan secara terintegrasi.
Keberhasilan ERP dipengaruhi oleh sebbagai berikut :
1. Interaksi, asosiasi, dan mengarahkan pengguna dan tim proyek ERP.
2. Komunikasi anata pengguna dan tim proyek BPR.
3 Domain pengetahuan dan keahlian dan ditunjukan oleh tim proyek ERP.
4. Keinginan dan komitmen tim proyek ERP untuk membantu dan mendukung mangadopsi sistem.
34
Modul 6
Sumber daya manusia, desain kerja, pengukuran kerja
╸ KB 1. Strategi sumber daya manusia operasional
a. Menejemen sumber daya manusia
kegiatan MSDM yang terpenting adalah perencaaan SDM, Rekruitment, Seleksi, Pelatihan dan
pengembangan, promosi dan penilaian kinerja karyawan, pemberian penghargaan kepada
karyawan, serta pensiun atau pemutusan hubungan kerja dengan karyawan.
MSDM merupakan aspek penting dalam menejemen operasional seperti halnya pengendalian
persediaan, just in time dan total quality management
b. Praktik pengelolaan sumber daya manusia
Praktik pengelolan sumber daya manusia meliputi:
1. perencanaan karyawan,
2. penyusunan jadwal kerja,
3. desaian pekerjaan,
4. penentuan waktu kerja,
5. evaluasi kinerja karyawan.
35
╸ Hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan karyawan
1. strategi produk
2. penjadwalan,
3. Strategi Lokasi
4. Strategi Proses,
5. Strategi tata letak,
6. perbedaan karateristik individu
36
c. Desain Pekerjaan
Beberapa atribut dalam desain pekerjaan :
1. tingkat pengulangan yang tepat,
2. tingkat perhatian yang penerapan yang tepat,
3. tanggung jawab karyawan untuk mengambil keputusan dan kebijakan
4. pengendalian karyawan terhadap pekerjaannya
5. sasaran dan umpan balik pencapaian,
6. Kontribusi terhadap produk atau jasa yang berguna,
7. Kesempatan menjalin hubungan dan pertemanan personal,
8. beberapa pengaruh melalui cara kerja yang dilaksanakan dalam kelompok,
9. penggunaan keahlian,
37
d. Desain tim kerja dan motivasi kerja karyawan.
keunggulan desain pekerjaan yang didasarkan pada tim
1. meningkatkan kualitas hidup kerja karyawan.
2. meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
3. meningakatkan motivasi karyawan.
4, memungkinkan karyawan menerima tugas dan tanggung jawab yang lebih besar karena
dikerjakan secara bersama-sama.
5. memperbaiki kualitas dan produktifitas kerja karyawan dan perusahaan.
6. mengurangi tingkat ketidakhadiran karyawan dan perputaran kerja
Kelemahan desain pekerjaan yang didasarkan pada tim:
1. biaya modal menjadi lebih tinggi,
2. karyawan lebih menyukai pekerjaan yang lebih mudah,
3. tingkat upah menjadi lebih tinggi,
4. biaya paltihan menjadi lebih tinggi,
38
Beberapa cara untuk motivasi karyawan:
1. Bonus
2. Provit Sharing
3. Gain Sharing
4. Insentive Plant,
5. Knowladge Based Sistem.
╸ Tiga jenis Teori motivasi:
1. Teori klasik dan menejemen ilmiah
2. Teori keperilakuan awal.
3. Teori motivasi kotemporer.
39
KB 2. Kurva pembelanjaran dan pengukuran kerja
A. Kurva Pembelajaran dalam layanan dan manufaktur
Manfaat kurva pembelajaran
1. Manfaat Internal yaitu menyusun peramalan kebutuhan karyawan,
penjadwalan kerja, dan penyusunan biaya dan anggaran
2. Manfaat External yaitu negosiasi dalam rantai pasokan
3. manfaat startegis yaitu mengevaluasi kinerja perusaahan dan industri,
termasuk dalam menentukan biaya dan harga.
B. Pendekatan dalam kurva pembelajaran
1. Pendekatan aritmatika
2. pendekatan logaritma,
3. pendekatan koefisien kurva pembejaran,
40
B. Pengukuran waktu kerja.
Pengukuran waktu kerja merupakan penentuan berapa lama waktu yang
diperlukan juntuk menyelesaikan pekerjaan.
Waktu standart merupakan waktu yang diperlukan oleh rata-rata karyawan
untuk mengerjakan pekerjaan dalam kondisi normal.
Tahapan yang harus dilakukan dalam menentukan waktu standart
1. menentukan metode kerja standart,
2. membagi atau mengelompokan pekerjaan ke dalam berbagai elemen
pekerjaan
3. mempelajari perkerjaan yang akan ditentukan waktu standarnya.
4. Menentukan tingkat kinerja.
5. menghitung waktu rata-rata.
6. Menghitung waktu normal.
7. Menghitung waktu standar. 41
MODUL 7
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PRODUKSI
KB 1 : PERENCANAAN DAN PENJADWALAN AGREGAT
• Perencanaan agregat atau penjadwalan agregat merupakan
pendekataan untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi untuk
jangka menengah, biasanya 3 hingga 18 bulan kedepan (Heizer dan
Render, 2011). Proses perencanaan agregat tersebut digunakan untuk
menentukan kapasitas sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan untuk jangka menengah, yaitu 6 hingga 12 bulan ke
depan (Russell dan Taylor, 2011).
• Tujuan perencanaan agregat adalah memenuhi permintaan pelanggan
dan minimasi biaya selama periode perencanaan. Russell dan Taylor
(2011) menyebut perencanaan agregat sebagai perencanaan penjualan
dan operasional. Tujuannya adalah menyusun perencanaan perusahaan
untuk pengalokasian sumber daya dan mengembangkan strategi
ekonomi untuk memenuhi pelanggan. 42
╸ Untuk menyusun perencanaan agregat sebagai berikut :
a) Produksi pada tingkat konstan dan menggunakan persediaan untuk
mengantisipasi fluktuasi permintaan (level production)
b) Merekrut dan melepaskan karyawan untuk memenuhi permintaan (chase
demand)
c) Mempertahankan sumber daya pada saat permintaan tinggi (peak demand)
d) Menambah atau mengurangi jam kerja karyawan (overtime and undertime)
e) Menyubkontrakkan pekerjaan ke perusahaan lain (subcontracting)
f) Menggunkaan karyawan paruh waktu (part-time workers)
g) Penyediaan layanan atau produk pada waktu kemudian (backordering)
43
KB 2 : PENJADWALAN JANGKA PENDEK
╸ Fungsi penjadwalan berbeda-beda tergantung dari jenis operasi sebagai berikut :
a) Dalam industry pemrosesan
b) Untuk produksi massal
c) Untuk proyek
d) Untu produksi berdasarkan pesanan
╸ Tujuan penjadwalan :
1. Memenuhi waktu jatuh temo pelanggan
2. Meminimalkan keterlambatan pelaksanaan kegiatan
3. Meminimalkan waktu menanggapi pelanggan
4. Meminimalkan waktu penyelesaian pekerjaan
5. Meminimalkan waktu berada dalam sistem
6. Meminimalkan waktu lembur
7. Meminimalkan penggunaan mesin dan karyawan
8. Meminimalkan waktu menganggur
9. Meminimalkan persediaan produk dalam proses atau barang setengah jadi
44
╸ Berikut beberapa kegiatan penjadwalan :
1) Pemuatan (loading)
2) Pengurutan (sequencing)
3) Pemonitoran (monitoring)
╸ Ada beberapa metode pengurutan yang dapat dipilih untuk mencapai pengurutan yang optimal yaitu :
a. FCFS (first-come, first-served
b. SPT ( shortest processing time)
c. EDD ( earliest due date)
d. LPT (longer processing time)
╸ Penjadwalan kekuatan karyawn berisi berbagai jenis fleksibilitas sebagai berikut :
a) Karyawan yang bekerja kurang dari 8 jam perhari (fleksibilitas panjang shift)
b) Karyawan yang bekerja kurang dari 5 hari kerja per minggu (fleksibilitas panjang hari kerja)
c) Karyawan yang menerima waktu istirahat selama periode shift (fleksibilitas waktu istirahat)
d) Karyawan yang mulai bekerja dalam sehari sepanjang shift (fleksibilitas mulainya shift)
e) Karyawan secara individu yang mulai bekerja pada periode yang berbeda pada hari yang berbeda dalam
seminggu (fleksibilitas waktu mulainya hari kerja)
f) Karyawan yang boleh menerima tawaran rekreasi pada hari kerja yang tidak berurutan dalam seminggu
(hari libur yang tidak berurutan)
45
KB 3 : TEORI ANTREAN
╸ Beberapa cara mengelola antrean dengan model antrean kuantitatif : (Katz, Larson, dan Larson)
1) Menentukan waktu antre yang dapat diterima oleh pelanggan
2) Mencoba mengalihkan perhatian pelanggan apabila harus antre
3) Memberi informasi kepada pelanggan apa yang diharapkan
4) Jauhkan karyawan yang tidak melayani pelanggan sehingga tidak terlihat oleh pelanggan
5) Menyusun segmentasi pelanggan
6) Melatih karyawan menjadi ramah
7) Mendorong pelanggan untuk datang selama periode longgar
8) Menggunakan pandangan jangka panjang untuk membuang jauh antrean
╸ Menurut Krajewski,el.al.(2007) elemen antrian antara lain:
a) Input atau populasi pelanggan yang menghasilkan pelanggan potensial
b) Garis tunggu pelanggan
c) Fasilitas pelayanan yang berisi orang, mesin, atau keduanya yang penting untuk melaksanakan
pelayanan kepada pelanggan
d) Peran perioritas yang memilih pelanggan selanjutnya untuk dilayani oleh fasilitas pelayanan yang ada.
46
Model antrean
1.Model antrean single-channel
2.Model antrean multichannel
3.Simulasi
MODUL 8
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
KB 1 : MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
Manajemen rantai pasokan merupakan pengintegrasian proses
bisnis dari pelanggan akhir melalui pemasok yang menyediakan
produk, layanan dan informasi yang menambah nilai bagi
pelanggan.
47
KEGIATAN BELAJAR 1
A. Cara mengurangi bullwhip effect dan memperbaiki rantai
pasokan :
1. menarik data yang akurat
2. pengurangan jumlah pembelian
3. pengendalian pengisian satu tahap
4. persediaan yang di kelola oleh pemasok
5. kolaborasi dalam perencanaan
6. blanket order
7. Standarisasi
8. penundaan dalam menyiapakan berbagai modifikasi atau
kustomisasi produk
9. pengiriman drop dan pengemasan khusus
10.lolos melalui fasilitas
11.saluran perakitan 48
KEGIATAN BELAJAR 1
B. Cara mengurangi bullwhip effect dan C. Teknologi yang digunakan
memperbaiki rantai pasokan : 1. E-procurement
1. menarik data yang akurat 2. electronic ordering and funds
2. pengurangan jumlah pembelian transfer EDI
3. pengendalian pengisian satu tahap 3. katalog online
4. persediaan yang di kelola oleh pemasok 4. lelang online
5. kolaborasi dalam perencanaan 5. Barcode
6. blanket order 6. identifikasi frekuensi radio
7. Standarisasi
8. penundaan dalam menyiapakan
berbagai modifikasi atau kustomisasi
produk
9. pengiriman drop dan pengemasan
khusus
10. lolos melalui fasilitas
11. saluran perakitan
49
KEGIATAN BELAJAR 2
Jenis proyek :
• Proyek engineering konstruksi
• Proyek engineering manufaktur
• Proyek penelitian dan pengembangan
• Proyek pelayanan manajemen
• Proyek capital
Tujuan proyek :
• menghilangkan atau mengurangi ketidakpastian
• efisiensi operasi
• mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan proyek
• memberikan dasar bagi pekerjaan pemonitoran dan pengendalian
52
Elemen proyek (russell dan taylor 2011)
• Tujuan • sunber daya
• lingkungan proyek • Personel
• persyaratan kontrak • Pengendalian
• jadwal • analisis risiko dan permasalahan
54