Anda di halaman 1dari 18

Modul 5

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Kelompok 4 :
1. Fani Riski Mahendra (043472894)
2. Yusi Pawestri Indahsari (043472318)
Kegiatan Belajar 1
Model Persediaan Independen
A. PENGERTIAN PERSEDIAAN Persediaan juga memiliki beberapa jenis:
Heizer dan Render (2014), persediaan memiliki
beberapa fungsi 1. Persediaan bahan baku telah dibeli, tapi
tidak di proses
1. Memisahkan proses produksi dari pemasok 2. Persediaan barang dalam proses atau
2. Memisahkan perusahaan dan fluktuasi barang setengah jadi merupakan komponen
permintaan dan menyediakan produk yang dapat atau bahan baku yang masih menjalani
memenuhi keinginan pelanggan berbagai perubahan tapi belum selesai
3. Memanfaatkan potongan harga 3. Persediaan produk jadi, produk yang telah
4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan selesai dan siap kirim
harga
B. MODEL MODEL PERSEDIAAN
1. Jenis permintaan independen atau tidak
dipengaruhi oleh permintaan bahan baku atau
1. Model kuantitas pemesanan komponen lain
dasar 2. Banyaknya permintaan diketahui dan bersifat
konstan
3. Lead time, waktu antara pemesanan
Model kuantitas pemesanan ekonomis (EOQ) dilakukan hingga bahan baku sampai
merupakan model pemesanan bahan baku atau 4. Penerimaan bahan baku segera dan secara
material optimal yang meminimalkan biaya keseluruhan atau tidak bertahap
persediaan total. 5. Tidak ada pemotongan harga karena
Untuk menerapkan model persediaan ini, ada membeli dalam jumlah besar
beberapa asumsi yang harus dipenuhi hal berikut: 6 biaya simpan dan pesan bahan baku
diketahui dengan pasti dan konstan
7. Tidak ada kehabisan persediaan
2. Model Diskon Kuantitas 3. Model Kuantitas Pemesanan Produksi
Tahap dalam analisis diskon kuantitas sebagai Model ini digunakan apabila bahan baku
berikut: diproduksi secara simultan dengan pembuatan
produk akhir. Model kuantitas pemesanan
1. Hitunglah kuantitas pembelian optimal pada produksi juga digunakan pada perusahaan yang
setiap harga/diskon yang ada menerima bahan baku atau materialnya lebih dari
2. Jika Q* untuk diskon tidak memenuhi range satu periode waktu.
yang ada, pilihlah kuantitas terkecil pada range
tersebut
3. Hitunglah biaya total pada setiap Q* atau 4. Model Probabilitas
menyesuaikan langkah 2 Model kuantitas pemesanan optimal
4. Pilih Q* yang memberikan biaya total dasar dengan kuantitas ataupun model
terendah pemesanan kuantitas produksi yang telah
dibahas sebelumnya menggunakan
asumsi bahwa permintaan produk
konstan dan tertentu.
5. Model Simulasi

Metode ini sering kali digunakan adalah metode simulasi Monte Carlo. Langkah yang dilakukan dalam
menyusun simulasi Monte Carlo yaitu:

1. Menyusun distribusi probabilitas untuk variabel variabel yang penting


2. Menyusun distribusi probabilitas kumulatif
3. Menyusun intervak angka random
4. Memilih angka random
5. Melakukan simulasi

Model simulasi memang dapat digunakan apabila beberapa variabel dalam persediaan tidak diketahui
dengan pasti atau sangat bervariasi. Namun kelemahan simulasi terletak pada perbedaan angka
random yang diambil.
Rangkuman Kb 1
1. Persediaan merupakan investasi utama yang jumlahnya besar bagi perusahaan karena fungsi
persedian pada umumnya untuk berjaga jaga. Setiap tahapan dalam proses produksi pada
umumnya memiliki persediaan, seperti persediaan bahan baku, persediaan produk dalam

proses, dan persediaan produk akhir.

2. Kegiatan Belajar 1 pada Modul 5 ini membahas model persediaan dengan permintaan
independen. Perusahaan perlu mengelola persediaan tersebut sehingga dapat menyeimbangkan
antara biaya pesan dan biaya simpan.

3. Ada berbagai model persediaan, seperti analisis ABC untuk mengetahui kebutuhan bahan baku
berdasarkan urutan kepentingan bahan, EOQ model dasar, model kuantitas pemesanan
produksi.model diskon kuantitas, model probabilistik, dan model simulasi.
Kegiatan Belajar 2
Model Persediaan Dependen
A. Pengertian Persediaan Dependen Manfaat model persediaan dependen
Persediaan dependen adalah persediaan yang ini adalah
pengadaannya, baik jumlah maupun waktu
penyediaannya, ditentukan oleh urutan proses atau 1. Mampu menanggapi permintaan pelanggan
kebutuhan bahan atau komponen lain. Dengan kata 2. Menanggapi secara lebih cepat terhadap
lain, kebutuhan bahan baku atau komponen tidak perubahan Pasar
dapat diperkirakan, tetapi diturunkan dari permintaan 3. Memperbaiki penggunaan fasilitas dan
produk akhir atau barang jadi. karyawan
4. Mengurangi persediaan.
B. Menyusun Rencana C. Teknik-Teknik Rencana
Kebutuhan Material Kebutuhan Material
Pertama menyusun jadwal produksi yang Lot for lot, economic order quantity dan partai period blancing.
didasarkan pada kebutuhan pelanggan. Teknik lot for lot merupakan teknik pemesanan bahan,
komponen atau perakitan produk ketika banyak unit yang
Pembuatan atau pembelian komponen juga
diproduksi sesuai dengan kebutuhan bersih.
memerlukan waktu pemprosesan yang
Metode economic order quantity perusahaan terlebih dahulu
dinamakan leadntime. Apabila komponen
harus menentukan berapa unti yang harus dipesan sesuai
tersebut harus siap dirakit pada minggu ketujuh dengan metode EOQ.
sedangkan penyusunan komponen tersebut Metode part period balancing yang pertama yang dilakukan
memerlukan waktu dua minggu. Demikian adalah menentukan keseimbangan biaya simpan dan biaya
seterusnya. pesan yang merupakan teknik pencatatan perencanaan
kebutuhan material yang menghasilkan biaya terendah di
antara ketiga metode yang ada.
D. Perkembangan perencanaan Kelemahan perencanaan sumber daya perusahaan :
kebutuhan bahan 1. Sistem tersebut mahal
Keunggulan perencanaan sumber daya 2. Untuk menerapkan sistem tersebut, diperlukan perubahan
perusahaan: besar dalam perusahaan dan proses yang ada
1. Mampu mengintegrasikan rantai 3. Sistem perencanaan sumber daya perusahaan sangat rumit
pasokan, produksi, administrasi
sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan
2. Menciptakan kesamaab basis data diri dengan sistem tersebut
3. Dapat menggabungkan proses proses 4. Pelaksanaan sistem perencanaan sumber daya
yang terbaik perusahaan tersebut harus dilaksanakan secara berkelanjutan
4. Meningkatkan komunikasi dan kerja 5. Adanya keterbatasan keahlian karyawan perusahaan dalam
sama antar unit bisnis
menggunakan sistem tersebut
5. Memungkinkan perusahaan memiliki
basis data

6. Dapat memberikan keuntungan


strategis
E. Sistem persediaan Just In Time
Mengapa kita perlu mempelajari just-in-time (JIT)? Menurut Voss (1992), ada beberapa alasan
mengapa kita harus belajar dan memahami just in time sebagai berikut.

1. Mempelajari kembali bagaimana memenangkan persaingan, terutama dari pesaing semacam


perusahaan-perusahaan Jepang. Perusahaan perusahaan di Jepang merupakan perusahaan yang
unggul dalam persaingan, terutama disebabkan oleh kemampuan perusahaan tersebut menghilangkan
pemborosan. Perusahaan di Jepang berhasil menghilangkan pemborosan karena memang kondisi
alamnya yang serba terbatas.

2. Menghindari berbagai kesulitan seperti dalam industri-industri di Amerika. Industri-industri di Amerika


biasanya mengalami kesulitan dalam menghemat sumber daya yang ada karena memang di Amerika
sumber daya tersebut tersedia dalam jumlah besar sehingga Amerika tidak mengenal istilah just-in-
time, melainkan just-in-case

3. Memperbaiki kualitas produk, produktivit dan pelayanan pelanggan. atau Dengan menghilangkan
berbagai pemborosan dengan menghilangkan kegiatan yang tidak perlu, produktivitas perusahaan
akan meningkat.
Menurut Hernandez (1993), yang merupakan prinsip persediaaan JIT sebagai berikut:

1. Mengurangi jumlah barang yang datang.

2. Menghilangkan persediaan penyangga atau yang sering kita kenal

dengan persediaan pengaman.

3. Mengurangi biaya pembelian atau pemesanan barang. Hal ini didukung

dengan jumlah pemesanan dalam jumlah besar, tetapi barang yang datang ke perusahaan tersebut
sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut.

4. Memperbaiki penanganan bahan atau barang.

5. Tercapainya persediaan dalam jumlah kecil (small lot size).

6. Mendapatkan pemasok yang dapat dipercaya.


Menurut Heizer dan Render (2008), manfaat utama 1. Fleksibilitas lebih besar, yaitu dalam keahlian karyawan,
setelah dapat menerapkan JIT sebagai berikut. jumlah unit yang dihasilkan, jumlah bahan baku yang harus
datang, dan sebagainya.

8. Hubungan dengan pemasok menjadi lebih baik.


1. Persediaan berkurang. Just in time bukan zero
inventory, melainkan small lot size atau minimasi 9. Kegiatan penjadwalan dan pengendalian lebih sederhana
persediaan. karena sangat tergantung keinginan pelanggan.

2. Perbaikan kualitas, yaitu membuat hanya produk yang 10. Peningkatan kapasitas yang dapat dilakukan setelah

sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. pangsa pasar meningkat dan profit tinggi.

11. Pemberdayaan sumber daya manusia semakin baik


3. Pengurangan biaya, yaitu mengurangi biaya-biaya
dengan filosofi kualitas, yaitu mengadakan perbaikan secara
yang timbul akibat melakukan kegiatan yang tidak
terus-menerus dan berkesinambungan.
menambah nilai atau manfaat bagi suatu produk.
12. Variasi produk lebih banyak mengikuti keinginan
4. Pengurangan ruang yang dibutuhkan.
pelanggan.
5. Pengurangan lead time (jangka waktu pemesanan
bahan baku atau komponen sampai dengan kedatangan
bahan baku atau komponen tersebut).

6. Peningkatan produktivitas.
F. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Jasa
Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning atau ERP) merupakan proses
dalam perusahaan yang berada pada bidang fungsional, unit-unit bisnis, wilayah geografis, dan lini
produk (WU dan Wang, 2006). Sistem ERP adalah konfigurasi sistem informasi yang mengintegrasikan
beberapa fungsi bisnis. Sistem ERP mengombinasikan data persediaan dengan data keuangan,
penjualan, dan sumber daya manusia yang memungkinkan organisasi menetapkan harga barang atau
asa, menghasilkan laporan keuangan, serta mengelola karyawan, bahan, dan keuangan secara efektif
Wu dan Wang, 2006). Sistem ERP adalah luas yang terintegrasi dengan sistem informasi yang ada
serta yang mendukung proses-proses dalam perusahaan dan kebutuhan data.
ERP dapat mengurangi biaya operasi, meningkatkan efisiensi proses, memperbaiki tanggapan
pelanggan, dan menyediakan informasi untuk mengambil keputusan secara terintegrasi. ERP juga
mampu menstandardisasi proses dan mempelajari praktik-praktik terbaik yang melekat pada sistem
ERP untuk menjamin kualitas dan dapat digunakan untuk membuat prediksi dalam bisnis global dengan
mengurangi siklus waktu dari pemesanan hingga penyampaian. Keberhasilan ERP dipengaruhi oleh
berikut ini:

1. interaksi, asosiasi, dan mengarahkan pengguna dan tim proyek ERP:


2. komunikasi antara pengguna dan tim proyek BPR; 3. domain pengetahuan dan keahlian yang
ditunjukkan oleh tim proyek
ERP:
4. keinginan dan komitmen tim proyek ERP untuk membantu dan
mendukung mengadopsi sistem.
Oleh karena itu, proses penyampaian jasa secara keseluruhan (the total service delivery procexs) meliputi
hal berikut.
1. Desain sistem yang diawali dengan bagian penjualan dalam menanggapi
permintan Proses desain tersebut akan membantu meminimalkan kebutuhan pelayanan yang dapat
meningkatkan reliabilitas sistem pelayanan. Tindakan yang dapat digunakan untuk meminimalkan desain
termasuk
apa yang dapat dicapai dalam periode waktu ketika pelanggan harus
menunggu memerlukan informasi yang sempurna.
2. Pemasangan peralatan yang penting, baik oleh anak buahnya maupun disubkontrakkan Sumber daya
dapat ditingkatkan dengan meminimalkan transfer sumber daya yang dapat diantisipasi dan direncanakan
dengan subkontraktor
3. Penyiapan sistem dan pelatihan pelanggan
Tingkat pelayanan memungkinkan perlunya pelatihan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan.
4. Pemonitoran sistem yang digunakan dalam pengendalian dengan menggunakan pusat pemonitoran Hal-
hal yang sering terjadi adalah ketidakcukupan staf untuk
5. Pelayanan peralatan, yaitu memperbaiki sistem untuk melakukani pencegahan Perlu dilakukan pelaporan pelanggan secara
komprehensif terhadap sistem sehingga mampu menyusun jadwal kerja yang sesungguhnya.

6.Dukungan pelanggan dalam memberikan saran mengenai penggunaan sistem atau perbaikan sistem Beberapa informasi yang
diperlukan dalam menyusun kegiatan yang mendukung pelayanan seperti hal berikut. Kapan pelanggan antre? Kapan penyedia jasa
memberikan waktu yang singkat bagi pelanggan? Adakah kesalahan dalam memberikan informasi kepada pelanggan?

7. Isu umum, terutama yang berkaitan dengan memberikan pelayanan yang baik sejak awal Tindakan yang dapat dilakukan
misalnya keterlibatan dalam desain ulang sistem penyampaian pelayanan dengan menggunakan teknologi yang membantu desain
proses.
3. Ada tiga metode dalam perencanaan kebutuhan
Rangkuman KB 2 material, yaitu lot
for-lot, EOQ, dan part-period balancing. Selain itu,
1. Persediaan merupakan investasi yang cukup perencanaan
besar bagi perusahaan yang harus dilakukan untuk kebutuhan material tersebut telah digunakan secara
berjaga-jaga. Kegiatan belajar ini membahas model luas yang tidak
permintaan dependen, yaitu kebutuhan akan bahan hanya untuk merencanakan kebutuhan bahan,
baku atau komponen dipengaruhi oleh kebutuhan melainkan juga
bahan baku atau komponen lain. Model permintaan kebutuhan mesin, peralatan, dan sumber daya
tersebut dikenal dengan perencanaan kebutuhan manusia.
material. 4. Sistem persediaan harus selalu diperbaiki, terutama
2. Perencanan kebutuhan material digunakan untuk
apabila model permintaannya dependen atau mengurangi biaya simpan dan biaya pesan, sehingga
tergantung permintaan bahan baku atau komponen bahan baku
lain. Untuk dapat melakukan perencanaan tersebut. atau komponen yang disampaikan ke perusahaan
perusahaan memerlukan informasi berupa adalah bahan baku
penjadwalan induk, kebutuhan akurat masing- dan komponen yang memang dibutuhkan perusahaan
masing bahan baku, komponen, dan subperakitan dan langsung
serta memiliki laporan akurat mengenai persediaan masuk dalam proses produksi sehingga disebut small
yang ada di tangan dan pemesanan bahan atau lot size.
komponen yang sedang dilakukan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai