Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU

MERICA UNTUK PEMBUATAN PRODUK MERICA BUBUK KEMASAN DENGAN


PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) PADA UD.
BAHTERA NIAGA SANTOSO

Kevin Tanjung
Program Studi Magister Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

ABSTRAK
UD. Bahtera Niaga Santoso adalah salah satu perusahaan pendistribusi merica di Indonesia
dengan kapasitas produksi saat ini adalah 480 ton/ tahun, pendistribusian dilakukan
perusahaan untuk dijadikan produk merica bubuk kemasan. Permasalahan yang terjadi dalam
bahan baku merica ialah perusahaan memesan bahan baku terlalu banyak yang tidak sesuai
dengan kebutuhan. Hal tersebut tentunya mengakibatkan overstock akan bahan baku di
gudang dan menuntut perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih untuk menyimpan bahan
baku tersebut. Metode yang digunakan untuk permasalahan ini adalah metode Lot Sizing pada
metode Material Requirement Planning (MRP) untuk mendapatkan solusi optimal dalam
jumlah unit pemesanan.
Kata Kunci : Bahan Baku, Material Requirement Planning, Lot Sizing

ABSTRACT
UD. Bahtera Niaga Santoso is one of the peppper distribution companies in Indonesia with a
current production capacity of 480 tons/ years. The distribution is carried out by the company
to be used as packaging powder pepper products. The problem that occurs in pepper raw
materials is that the company orders to much materials that is not in accordance with needs.
This certainly resulted in overstocking of raw materials in the warehouse and demanded that
companies pay more to store these raw materials. The method used for this problem is the Lot
Sizing method in the Material Requirement Planning (MRP) method to obtain the optimal
solution int the number of ordering units.
Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot Sizing
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia bisnis di ton / tahun (Anonim, 2017). Bahan baku
Indonesia mengalami peningkatan yang ini digunakan untuk memproduksi merica
sangat pesat. Industri makanan maupun bubuk kemasan pada PD. Hasil Tjandra
jasa banyak bersaing demi Tekstil Jawa Timur. Permasalahan yang
mempertahankan perusahaannya dan terjadi dalam bahan baku merica adalah
memenangkan bisnis. Semakin ketatnya perusahaan memesan terlalu banyak yang
persaingan antar perusahaan dalam tidak sesuai dengan kebutuhan. Hal
industri, menuntut perusahaan untuk tersebut tentunya mengakibatkan
melakukan efisiensi biaya operasional di overstock akan bahan baku di dalam
setiap unit kerja, salah satunya dengan cara gudang penyimpanan dan menuntut
mengefisiensikan biaya produksi. Gudang perusahaan harus mengeluarkan biaya
penyimpanan pada suatu industri sangat lebih untuk menyimpnan bahan baku
berperan pada kelangsungan jalur produksi tersebut.
dan distribusi suatu industri. Penggunaan Berdasarkan permasalahan tersebut
gudang penyimpanan juga untuk seharusnya kita dapat memperhitungkan
memperkirakan berapa banyak bahan yang bahan baku merica agar agar tidak terjadi
akan dipakai dan berapa banyak yang akan overstock sehingga dapat meminimasi
didistribusikan sehingga bahan pada biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
gudang penyimpanan tidak berlebihan. Metode yang akan digunakan adalah
Komponen biaya yang perlu metode Material Requirement Planning
diperhatikan adalah bahan baku. (MRP), dimana menurut Nasution (2003),
Penerapan Material Requirement Planning MRP memiliki manfaat yang dapat
berdasarkan riset sudah banyak dilakukan digunakan untuk perencanaan dan
di berbagai macam industri sebagai sistem pengendalian item barang (komponen)
informasi baik di dalam maupun di luar yang tergantung pada item-item ditingkat
negeri. Berbagai riset dan penelitian telah (level) yang lebih tinggi.
mengimplementasikan yaitu manajemen Adapun tujuan penelitian ini adalah
pengadaan bahan baku pada industri untuk menentukan jadwal pememesanan
dengan menggunakan metode MRP bahan baku merica selama tahun 2019,
(Material Requirements Planning). jumlah bahan baku yang harus dipesan
UD. Bahtera Niaga Santoso adalah agar tidak megalami overstock, dan total
salah satu perusahaan distribusi hasil pasca biaya yang harus dikeluarkan untuk
panen merica dengan kualitas terbaik pengendalian persediaan bahan baku
dengan kapasitas produksi sekarang 480
merica berdasarkan lot sizzing yang 5. Mendapatkan keuntungan dari
terpilih. pembelian berdasarkan potongan
METODOLOGI kuantitas (quantity discount).
Manejemen Persediaan 6. Memberikan pelayanan kepada
Ada dua kondisi ektrim yang dapat langganan dengan tersedianya barang
terjadi pada masalah persediaan barang yang diperlukan.
yaitu : Secara umum dapat dikatakan
1. Over Stocking, yaitu suatu kondisi bahwa biaya sistem persediaan adalah
dimana jumlah barang yang disimpan semua pengeluaran dan kerugian yang
terdapat dalam jumlah yang besar untuk timbul sebagai akibat adanya persediaan.
memnuhi permintaan dalam waktu yang Biaya sistem persediaan terdiri dari biaya
lama. pembelian, biaya pemesanan, biaya
2. Under Stcoking, yaitu suatu kondisi simpan, dan biaya kekurangan persediaan
persediaan barang dalam jumlah (Nasution, 1999).
terbatas untuk memnuhi kebutuhan Biaya dalam persediaan (inventory)
dalam jangka waktu yang pendek. Biaya inventory sebagian
Fungsi Persediaan merupakan biaya variabel dan sebagian
Enam fungsi penting dikandung lainnya merupakan biaya tetap. Biaya
oleh persediaan dalam memnuhi inventory yang bersifat variabel adalah
kebutuhan perusahaan (Herjanto, 1997) biaya yang berubah-ubah karena adanya
sebagai berikut : perubahan jumlah inventory yang ada di
1. Menghilangkan resiko keterlambatan dalam gudang. Biaya tersebut akan naik
pengiriman bahan baku atau barang kalau kita meningkatkan jumlah
yang dibutuhkan perusahaan. persediaan yang disimpan, dan berkurang
2. Menghilangkan resiko jika material kalau kita mengurangi jumlah persediaan
yang dipesan tidak baik sehingga harus yang disimpan.
dikembalikan. Unsur-unsur biaya yang terdapat
3. Menghilangkan resiko terhadap dalam persediaan dapat digolongkan
kenaikan harga atau inflasi. menjadi :
4. Untuk menyimpan bahan baku yang 1. Biaya Pembelian (purchasing cost)
dihasilkan secara musiman sehingga Adanya biaya yang dikeluarkan untuk
perusahaan tidak akan kesulitan bila pembelian material. Harga ini semakin
bahan tersebut tidak tersedia dipasaran. murah jika jumlah barang yang dibeli
semakin banyak.
2. Biaya Pemesanan (ordering cost/ setup
cost) Proses menentukan jumlah pesanan
Biaya yang dikeluarkan sehubungan tiap komponen yang didasarkan kebutuhan
dengan kegiatan pemesanan bahan/ bersih yang dihasilkan dari proses
barang, sejak dari penempatan produksi. Lot Sizing yang dilakukan
pemesanan sampai tersedianya barang menggunakan tiga metode yang terdiri dari
di gudang. :
3. Biaya Peyimpanan  Economic Order Quantity (EOQ),
Biaya yang dikeluarkan berkenaan metode ini menggunakan konsep
dengan diadakannya persediaan barang. minimasi biaya simpan dan biaya pesan
Biaya ini mencakup sewa gedung, dimana ukuran lot tetap berdasarkan
administrasi pergudangan, gaji hitungan minimasi tersebut.
pelaksanaan pergudangan, biaya listrik,  Periode Order Quantity (POQ), metode
asuransi, dan biaya kerusakan, ini merupakan pengembangan dari
kehilangan atau penyusutan barang metode EOQ untuk permintaan yang
selama dalam penyimpanan. tidak seragam dalam beberapa periode.
4. Biaya kekurangan persediaan (shortage  Part Period Balancing (PPB), metode
cost/stock-out cost) ini menggunakan konversi biaya pesan
Biaya yang timbul akibat tidak menjadi Equivalent Part Period (EPP).
tersedianya barang pada waktu
diperlukan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Material Requirement Planning (MRP) Komposisi Bahan Baku
MRP adalah suatu konsep dalam Bill of Material dalam pembuatan produk
manajemen produksi yang membahas cara merica bubuk kemasan dapat dilihat pada
yang tepat dalam perencanaan kebutuhan Gambar 1.
barang dalam proses produksi, sehingga
barang yang dibutuhkan dapat tersedia
sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan
dari MRP (Herjanto, 1999) :
1. Meminimalkan persediaan. Gambar 1. Bill of Material Merica
Bubuk Kemasan
2. Mengurangi resiko karena keterlam-
batan produksi atau pengiriman. Data kebutuhan bahan baku merica
3. Komitmen yang realistis. untuk pembuatan merica bubuk pada tahun
4. Menigkatkan efisiensi.
2019 dalam satuan Kg dapat dilihat pada D : Rata-rata kebutuhan
Tabel 1.
Tabel 1. Kebutuhan Merica 2019
EOQ=
√ 2 x 297.815 x 73000
10
Bulan (2019) Kebutuhan (Kg)
Januari
Februari
20.540
24.569
EOQ=
√ 43.480 .990 .000
10
Maret 24.576 EOQ= √ 4.348.099 .00
April 23.980 EOQ=65.940,117
Mei 23.794
Juni 26.889 EOQ=66
Juli 25.100 Setelah dilakukan perhitungan maka
Agustus 25.231
September 24.660 dilanjutkan dengan menghitung nilai net
Oktober 24.897 requirement. Dilanjutkan dengan
November 26.779
menghiutng nilai POP berdasarkan nilai
Desember 26.800
Total 297.815 EOQ. Perhitungan POH didapatkan
melalui pengurangan nilai POP dengan
Data biaya yang digunakan untuk
net requirement.
pemesanan dapat dilihat pada Tabel 2. Total Biaya : (jumlah periode pesan x biaya
Tabel 2. Data Biaya pesan) + (jumlah persediaan x

Jenis Biaya Keterangan Biaya Biaya (Rp) biaya simpan) + (biaya material x
jumlah POR)
Harga Merica/ Kg 67.000
Biaya Pesan : (12 x 73.000) + (0 x 10) +
Pajak (10%) 6.700
Total Biaya 73.000 (67.000 x 320.540)
Biaya Simpan Total Biaya 10 : Rp. 21.477.560.000
Period Order Quantity (POQ)
Economic Order Quantiry (EOQ) Teknik perhitungan POQ dilakukan
Teknik EOQ berdasarkan pada asumsi dengan menentukan interval pemesanan
bahwa kebutuhan bersifat kontinyu, dengan suatu perhitungan yang didasarkan
dengan pola permintaan yang stabil. pada logika EOQ yang telah dimodifikasi
Dalam teknik lot sizing ini besarnya lot dengan rumus :
size adalah sama. Penentuan jumlah pesan
ditentukan dengan rumus :
POQ=
√ 2 S …………………………
DH
(2)
EOQ=

2 SD …………………………
H S : Biaya Pesan
.(1) H : Biaya Simpan
Keterangan : D : Rata-rata kebutuhan
S
H
: Biaya Pesan
: Biaya Simpan
POQ=
√ 2 x 297.815
73.000 x 10
: Rp. 20.808.128.000
POQ=
√ 595.630
730.000
Hasil Perhitungan
POQ= √0,815932
Berikut ini adalah hasil perhitungan total
POQ=0,903290
biaya dapat dilihat pada Tabel 3.
Setelah dilakukan perhitungan maka
Tabel 3. Rekap Total Biaya
dilanjutkan dengan menghitung nilai net
Metode Total Biaya
requirement. Kemudian, dilanjutkan EOQ Rp. 21.477.560.000
menghitung nilai POP, dan POR. POQ Rp. 20.110.524.000
PPB Rp. 20.808.128.000
Total Biaya : (jumlah periode pesan x biaya
pesan) + (jumlah persediaan x
biaya simpan) + (biaya material x
Metode Terbaik
jumlah POR) Berdasarkan tabel-tabel tersebut
: (12 x 73.000) + (0 x 10) +
dapat dilihat bahwa semua metode
(67.000 x 300.144)
: Rp. 20.110.524.000
memiliki total biaya yang tidak terlalu jauh
Part Period Balancing (PPB) signifikan. Penulis memilih untuk
Teknik yang dilakukan di awali dengan menggunakan metode Period Order
menghitung EPP dengan rumus : Quantity (POQ) dimanametode ini
Biaya Pesan menentukan interval pemesanan dengan
EPP= ………………….
Biaya Simpan
suatu perhitungan didasarkan pada logika
..(3)
sehingga nilai yang dihasilkan memiliki
67.000
EPP= pemesanan yang optimal dari seluruh
10
EPP=6700 jadwal kebutuhan dengan cara

Teknik perhitungan PBB menggunakan meminimumkan total biaya pemesanan

jumlah pesanan berbeda pada tiap pesanan dan penyimpanan. Dengan menggunakan

yang kemudian dibandingkan dengan nilai metode Period Order Quantity (POQ),

EPP yang sudah dicari. Jika nilai EPP maka perusahaan dapat meminimasi total

lebih kecil dengan jumlah pesanan maka di biaya yang dikeluarkan.

ulang pada periode selanjutnya. Dari hasil


perbandingan dapat dilakukan perhitungan KESIMPULAN

net requirement, POP dan POR. Dari hasil penelitian yang telah
Total Biaya : (jumlah periode pesan x biaya dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
pesan) + (jumlah persediaan x 1. Berdasarkan metode terpilih yaitu
biaya simpan) + (biaya material x
metode Period Order Quantity (POQ),
jumlah POR)
: (12 x 73.000) + (0 x 10) + jadwal pemesanan bahan baku merica
(67.000 x 310.556) untuk pembuatan merica bubuk
kemasan selama tahun 2019 lebih Article. International Journal of
efisien. Engineering Business
2. Berdasarkan metode terpilih yaitu Management. Italy
metode Period Order Quantity (POQ), Mula, J, R. Poler, J.P. Garcia-Sabater.
jumlah bahan baku yang harus dipesan 2007. Material Requirement
selam tahun 2019 agar tidak mengalami Planning with Fuzzy Constrains
overstock ialah dengan memnimalkan and Fuzzy Coefficients. Science
semua pengeluaran pada biaya Direct. Fuzzy Sets and Systems
penyimpanan. 158 (2007) 783-793
3. Berdasarkan metode terpilih, maka total Nasution, Arman Hakim. 2003.
biaya yang harus dikeluarkan untuk Perencanaan dan Pengendalian
pengendalian persediaan bahan baku Produksi. Edisi Pertama. Guna
merica adalah sebesar Widya. Surabaya
Rp.20.110.524.000. Tersine, Richard J. 1994. Principles of
4. Selama penulisan dilakukan, penulis Inventory and Materials
menyadari tidak sempurna dan masih Management. United States of
adanya kekurangan yang sangat banyak. America : Prentice Hall
Dari sini penulis menyadari bahwa Ullah, H and Sultana P. 2010. A Litterature
penulisan tidak bisa dilakukan secara Review of Inventory Lot Sizing
mendadak dan harus dengan Problems. Global Journal of
perhitungan yang lebih baik lagi. Researches in Engineering 10(5) :
21-36
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Lada Putih. https://
www.indotrading.com/product/lada
-putih-p276457.aspx. Diakses pada
tanggal 14 April 2019
Herjanto, E. 1999. Manajemen Produksi
dan Operasi, Edisi Kedua. PT.
Grasindo. Jakarta
Ianonne, Raffaele, Alfredo Lambiase.,dkk.
2014. Pulling Drugs Along the
Supply Chain : Centralization of
Hospitals’ Inventory. Open Access

Anda mungkin juga menyukai