Anda di halaman 1dari 9

JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 4 NO.

1, APRIL 2018 ISSN 2406 - 8810

Received : Agustus 2017 Accepted : Agustus 2017 Published : April 2018

Model Economic Production Quantity (EPQ) dengan Sinkronisasi Demand Kontinu Dan
Demand Diskrit pada Produksi Kerupuk Ikan Sungai Khas Kalimantan Timur

Etwin Fibrianie1*, Dwi Cahyadi2, Andi Farid H3


Politeknik Negeri Samarinda, Jl. Dr.Ciptomangunkusumo Kampus Gn.Lipan Samarinda
*
E-mail: etwin.f@gmail.com

ABSTRACT
Economic Production Quality (EPQ) model’s directs the company to minimize total cost
production by reducing inventory cost. The basic model parameters of EPQ are demand, machine setup
cost and inventory store cost. But in fact the company not only has a continuous demand, but sometimes
the discrete demand that fulfillment is done within a certain time range. UD. Sanda as a producer of East
Kalimantan typical fish crackers. In the fulfillment of consumer needs consists of 2 types of demand. This
research uses quantitative method. From the review of the number of requests and calculations to the
inventory level, the optimal cycle time is two times and the average cost is Rp. 3.336.750, -/period, total
cost is Rp. 6.673.500,-

Keywords: EPQ, demand continous, demand descrete, inventory, fishcrackers, Kalimantan Timur

ABSTRAK
Model Economic Production Quality (EPQ) mengarahkan perusahaan agar dapat meminimalkan
total biaya produksi dengan mereduksi biaya inventori. Parameter model dasar EPQ adalah demand, biaya
setup mesin dan biaya simpan persediaan. Namun dalam kenyataanya perusahaan tidak hanya memiliki
demand yang bersifat kontinu, namun sering kali terjadi demand diskrit yang pemenuhannya dilakukan
dalam suatu rentang waktu tertentu. Begitu pula halnya dengan UD. Sanda sebagai produsen kerupuk
ikan khas Kalimantan Timur, dalam pemenuhan kebutuhan konsumen terdiri dari 2 tipe demand.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Dari peninjauan jumlah permintaan dan perhitungan
terhadap tingkat persediaan, diperoleh waktu siklus pengiriman optimal adalah 2 kali dan biaya rata-rata
satu periode adalah Rp. 3.336.750,- serta biaya total sebesar Rp. 6.673.500,-
Kata kunci: EPQ, demand kontinu, demand diskrit, persediaan, kerupuk ikan, Kalimantan Timur

PENDAHULUAN kualitas yang telah ditentukan oleh perusahaan


Proses juga diartikan sebagai cara, metode [8].
ataupun teknik bagaimana produksi itu Model persediaan yang paling banyak
dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk digunakan dalam menentukan ukuran lot
menciptakan dana menambah kegunaan produksi adalah Economic Production
(Utility) suatu barang dan jasa. Proses produksi Quantity (EPQ) [9]. Tingkat produksi optimal
adalah suatu cara, metode ataupun teknik atau Economic Production Quantity (EPQ)
menambah keguanaan suatu barang dan jasa adalah sejumlah produksi tertentu yang
dengan menggunakan faktor produksi yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya
ada[24]. persediaan [18]. Metode Economic Order
Perencanaan produksi adalah langkah Quantity didalam menentukan kuantitas
yang sangat penting [1] karena merupakan pembelian bahan baku pembantu yang optimal,
proses menerjemahkan strategi dan tujuan sehingga dapat meminimalkan total biaya yang
perusahaan kedalam kegiatan produksi [12], dikeluarkan oleh perusahaan setiap tahunnya
salah satu prosesnya yaitu menentukan berapa [3].
ukuran lot produksi perusahaan. Bahan baku Pengembangan model EPQ yang begitu
merupakan hal paling utama yang harus ada luas mencakup kondisi produk multi-item,
didalam perusahaan, terutama perusahaan adanya kebijakan backorder, berkaitan dengan
industri, karena bahan baku merupakan bagian
produk yang terdeteriorasi, adanya produk
dari suatu proses produksi yang harus ada
didalam perusahaan dan tidak dapat diabaikan cacat, hingga kegiatan rework. Metode EPQ
keberadaannya, baik dalam kuantitas maupun juga memiliki banyak keterbatasan dan

1
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 4 NO. 1, APRIL 2018 ISSN 2406 - 8810

kondisi-kondisi yang harus dipenuhi, misalnya persediaan yang menimbulkan biaya


tentang perubahan harga yang kemungkinan persediaan minimum [15].
terjadi, maka hendaknya perusahaan juga UD. Sanda merupakan salah satu usaha
memperhatikan faktor perubahan harga dalam kecil di daerah Kota Bangun yang bergerak di
menentukan pembelian persediaan bahan baku bidang produksi kerupuk ikan sungai khas
Kalimantan Timur. Dalam produksinya UD
[3].
Sanda, memproduksi kerupuk pasca terjadinya
Model EPQ klasik menjabarkan kegiatan banjir besar, hal tersebut dikarenakan pasca
produksi dilakukan dalam memenuhi demand banjir kapasitas ikan yang diperoleh melimpah.
produk yang pemenuhan ke konsumennya Kondisi alam yang berubah menyebabkan
dilakukan setiap saat per satuan tidak dapat di prediksi kapan terjadi banjir. UD
waktu.Algoritma genetika merupakan salah Sanda pun dalam menyediakan kerupuk ke
satu algoritma yang sangat tepat digunakan pelanggan tidak menghitung secara pasti
berapa keperluan yang harus disediakan,
untuk penyelesaian masalah optimasi yang
berapa produk yang harus dikirim ke
kompleks dan sukar diselesaikan dengan pelanggan setiap periodenya. Berdasar latar
menggunakan metode yang konvensional. belakang diatas maka akan di formulasikan
Algoritma ini mempunyai fleksibilitas untuk berapa siklus pengiriman optimal dan berapa
dapat diimplementasikan secara efisien pada besar biaya pengiriman per periodenya.
problematika tertentu, dan bersifat mencari
kemungkinan- kemungkinan untuk METODOLOGI
Metodologi penelitian menjelaskan
mendapatkan suatu solusi yang optimal bagi
langkah-langkah yang dilakukan dalam
penyelesaian masalah dari kandidat solusi [33]. melaksanakan sebuah penelitian. Penelitian ini
Pada situasi real di lapangan banyak menggunkan metode kuantitatif dengan
kondisi-kondisi yang menyebabkan sebuah didahului oleh studi literature. Penelitian ini
perusahaan tidak dapat menerapkan model ini. pun bersifat aplikatif terhadap rumus yang ada
Salah satunya adalah situasi dimana dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Terkait dengan penelitian yang akan dilakukan,
perusahaan juga memiliki demand diskrit [18],
berikut merupakan tahapan-tahapan dari
yaitu demand yang dipenuhi dalam setiap penelitian tersebut.
rentang waktu tertentu. Ketika perusahaan juga 1. Literature Review
memiliki tipe demand diskrit, maka sebagian Dimulai dengan melakukan riset
hasil produksi akan tersimpan lebih lama di tentang perkembangan model Economic
gudang dan meningkatkan biaya simpan Production Quantity (EPQ) yang dilakukan
produk. Hal ini dikarenakan sifat dari demand dengan me-review jurnal–jurnal penelitian
diskrit yang menyebabkan waktu pengiriman terdahulu yang dirangkum dalam Tabel 1. Hal
ini dilakukan untuk mencari penelitian yang
dapat terjadi sewaktu-waktu, tidak sesuai yang
dapat mendukung dan menentukan apakah
jadwalkan. penelitian yang akan diangkat saat ini pernah
Yang menjadi perhatian bagi perusahaan dilakukan sebelumnya atau tidak. Hingga
adalah kuantitas pembelian dan ketidakpastian akhirnya diperoleh posisi penelitian yang akan
permintaan yang berasal dari luar perusahaan. akan dikembangkan saat ini.
Apabila ketidakpastian ini tidak diantisipasi
Tabel 1 Literature Review
dapat berakibat perusahaan sering mengalami
NO Nama Pembahasan
stockout dan akan menimbulkan biaya
1 17 Dengan EPQ perusahaan bahan baku daging
kekurangan persediaan (stockout cost) yang menghasilkan Total Cost lebih murah di
cukup besar [23].Untuk mengantisipasi banding dengan kebijakan perusahaan
2 18 Hasil dari algoritma genetika dapat
ketidakpastian penggunaan bahan yang berasal meminumkan EPQ diperoleh hasil total cost
dari dalam perusahaan, dapat dilakukan dengan lebih kecil dari biasanya
3 16 EPQ menghasilkan efisiensi bahan baku
membuat persediaan pengamanan (safety tepung
stock). Persediaan pengaman ditentukan tidak 4 20 Solusi optimal dihitung menggunakan
terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. model optimisasi ukuran lot produksi pada
sistem tidak sempurna (deteriorasi) dengan
Dengan kata lain perlu ditentukan jumlah mempertimbangkan inspeksi sampling
berganda.
persediaan pengaman yang optimum, yaitu

2
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 4 NO. 1, APRIL 2018 ISSN 2406 - 8810

5 2 Dengan menjumlahkan pembelian barang 20 21 Economic ProductionQuantity dapat


dagangan yang ekonomis (EPQ) dengan dikembangkan denganmenambahkan
persediaan pengaman, maka dapat diketahui komponen biaya antar barang.Pdaa artikel
persediaan maksimum yang harus ini telah diperoleh masalhoptimasi berupa
dipertahankan oleh perusahaan. meminimuman Fungsi biayayang diperoleh
6 24 Penerapan metode EPQ pada perusahaan dari total jumlahan biayapersiapan, biaya
menghasilkan biaya yang lebih murah jika produksi, biaya perawatandan biaya
dibandingkan dengan metode yang selama transportasi. Dari formulasi modeltersebut
ini diterapkan olehperusahaan. dapat ditentukan kapan perusahaanharus
7 32 Upaya pengrajin kecil mempromosikan memulai produksi, berapa banyakbarang
produknya melalui IT dan perlu yang harus diproduksi dalam satusiklus
pengembangan dan dukungan pemerintah produksi, berapa besar kapasitas paletuntuk
agar IKM terus maju satu kali pengiriman dan berapabanyak
8 4 Model yang dihasilkan merupakan model jumlah angkutan terbaik yang harusdimiliki
optimisasi dalam penentuan ukuran lot oleh perusahaan.
produksipada setiap run ke – i yang 21 14 Nilai ukuran kuantitas produksi optimal dan
mempertimbangkan inspeksi terhadap total cost yang diperoleh dengan
sampel yang diambil menggunakan metode Economic Production
dari lot yang dihasilkan dengan kriteria Quantity (EPQ) adalah sebesar 43.657 unit
minimisasi total ongkos perbulan, sedangkan untuk total cost-nya
9 27 Ketika demand lebih kecil daripada adalah Rp 7.176.177,3 perbulan.sedangkan
kapasitas, maka total ongkos yang Nilai ukuran kuantitas produksi optimal dan
dihasilkan merupakan total ongkos yang total cost yang diperoleh dengan
paling minimum dibandingkan dengan menggunakan metode Economic Order
demand lebih besar daripada kapasitas dan Quantity (EPQ) adalah sebesar 40.870 unit
demand sama dengan kapasitas. perbulan, sedangkan untuk total cost -nya
adalah Rp 6.416.596,4 perbulan.
10 13 Variabel upah berpengaruh negatif dan 22 5 Model EPQ dengan modifkasi 3 item yakni
tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga shortages, time varying demand and
kerja, variabel produktivitas berpengaruh Entropy cost.
negatif dan signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja dan variabel modal kerja 23 30 Persediaan bahan baku menggunakan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap metode harga rata – rata dimana baik harga
penyerapan tenaga kerja pada industri kecil kontrak dan non kontrak dimasukkan dalam
ikan asin. proses produksi maupun persediaan akhir.
11 31 Persediaan cukup optimal karena hanya 24 22 Model Economic Production Quantity
kurang sekitar 30% dari EPQ pada model dengan pengiriman produk by
dagangan beras multiple palet system and with
12 35 Dengan menggunakan rumus transportation cost.
Economic Order Quantity (EPQ) terjadi ih 25 7 Literatur review terhadap seluruh model epq
sedikit dari biasanya sehingga dapat kan yang ada dengan parameter yang berbeda,
biaya persediaan kemudian di cari gap penelitiannya.
13 29 Bahwa pengadaan solar OQ menghasilkan
titik pengiriman dan biaya minimal 2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
14 23 Formulasi model bertujuan untuk
merumuskan model matematis dalam Identifikasi masalah bertujuan untuk
menghitung waktu siklus produksi yang menentukan masalah apa yang akan
optimal.
diselesaikan dalam penelitian, kemudian
15 10 Model Economic OrderQuantity didapatkan
hasil bahwa pemesananbahan baku yang permasalahan tersebut dirumuskan sehingga
optimal untuk PT. NewMakmurtex menjadi jelas aspek yang akan diteliti.
sebanyak 43.195,372 m,
16 19 Perhitungan persediaan bahan baku lebih
3. Formulasi Model
optimal jika menggunakan EPQ Formulasi model EPQ dilakukan dengan
17 11 JIT malah akan merugikan perusahaan mempertimbangakn dua tipe demand, yaitu
karena tidak adanya usahauntuk
mengurangi persediaannya. Lebih baik kontinu dan diskrit secara simultan untuk
menggunakan EPQ menentukan waktu siklus optimal T. Penentuan
18 20 Persediaanmaksimum (Maximum
inventory) yangharus disediakan perusahaan
solusi optimal akan dilakukan dengan
meurut metode EPQ adalah sebesar 4,688 pendekatan aljabar, algoritma dan pendekatan
m³, sedangkanmenurut kebijakan simultan.
perusahaan tidak adapersediaan maksimum
yang disediakanperusahaan
4. Penutup
19 28 Dari hasil perhitungan dengan Pada bagian penutup, hasil yang
menggunakan metode EPQ, UD Nabila
dapat mengetahui jumlah pembelian bahan
diperoleh pada penelitian ini dirangkum
bakuoptimal yang harus disediakan menjadi sebuah kesimpulan yang merujuk
sehingga UD Nabila tidak terjadi pada pencapaian tujuan dari penelitian dan
emborosan biaya dan tidakterjadi
kekurangan bahan baku. saran yang berguna untuk pelaksanaan
penelitian selanjutnya.

3
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 4 NO. 1, APRIL 2018 ISSN 2406 - 8810

HASIL DAN PEMBAHASAN Notasi-notasi yang digunakan dalam model


Formulasi Model tersebut adalah:
Asumsi dan Notasi Variabel Keputusan
Dalam penelitian ini model EPQ yang T : panjang waktu siklus (waktu)
digunakan adalah aplikasi daripada penelitian Parameter
[24], yakni EPQ yang tersinkronisasi demand- H : persediaan maksimal ketika kegiatan
nya antara diskrit dan kontinu. produksi berakhir (unit)
Model EPQ dikembangkan dengan t1 : lama waktu produksi pada satu siklus
mempertimbangkan dua tipe permintaan (waktu)
(demand), yaitu permintaan kontinu dan t2 : waktu yang diperlukan untuk mengirimkan
diskrit, sehingga inventory on-hand yang produk pada satu siklus (waktu)
disimpan di gudang menjadi seperti yang Q : ukuran lot produksi (unit)
terlihat pada Gambar 1 [23]. I(t) : jumlah persediaan pada waktu t (unit)
cp : biaya produksi (Rp/unit)
cs : biaya set up mesin (Rp)
cf : biaya pengiriman tetap (Rp)
cd : biaya pengiriman variabel (Rp/unit)
h : biaya simpan (Rp/unit.waktu)
h1 : biaya simpan produk yang ditanggung
konsumen (Rp/unit.waktu)
D : demand total (unit/waktu)
DD : demand diskrit (unit/ waktu)
Gambar 1. Persediaan Model EPQ dengan Dua
DC : demand kontinu (unit/ waktu)
Tipe Demand [24]
p : kapasitas produksi (unit/ waktu)
n : frekuensi pengiriman demand diskrit dalam
Adapun asumsi dasar yang digunakan adalah:
satu siklus (bil. integer)
1. Interval waktu pengiriman demand diskrit
TC(T,n) : biaya total per siklus (Rp)
tetap
E[TCU(T,n)] : biaya rata-rata satu periode
2. Komponen biaya tidak berubah sepanjang
produksi (Rp)
periode produksi
3. Harga produk tetap dan tidak terdapat
Formulasi Matematis
diskon pembelian
Kegiatan memproduksi produk akhir
4. Breakdown mesin tidak terjadi selama
membutuhkan biaya produksi per unit produk
kegiatan produksi berlangsung
cp sebanyak ukuran lot produksi Q, maka
5. Tidak ada kondisi backorder dan rework
biaya produksi dalam satu siklus adalah
6. Deteriorasi mesin dan peralatan tidak
!"#$# &'()*+," &-',"+.*, = /&. 0 (1)
terjadi selama kegiatan produksi
Frekuensi replenishment produk dalam satu
7. Kapasitas produksi dan pengiriman adalah
tahun diperoleh dengan membagi demand D
tetap
dan ukuran lot produksi Q, yaitu 1/T = D/Q.
8. Tidak terdapat imperfect product / produk
Oleh karena itu, diperoleh bahwa Q = TD,
cacat yang dihasilkan
sehingga biaya produksi dalam satu siklus
9. Tidak ada safety stock
menjadi
10. Selama waktu produksi, tidak ada kegiatan
konsumsi produk. Demand pada siklus 1234356789:;25<6;2:=9; = >5. ?. @ (2)
tersebut dipenuhi berdasarkan produksi Sedangkan biaya set up mesin cs merupakan
siklus sebelumnya. biaya yang diperlukan satu kali untuk proses
11. Produk yang diproduksi adalah single item produksi dalam setiap siklus.
product. !"#$#,-A*&&-',"+.*, = /, (3)
Biaya pengiriman produk dibagi menjadi dua,
yaitu biaya tetap cf per tiap pengiriman n untuk
demand diskrit serta biaya variabel cd per unit

4
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 4 NO. 1, APRIL 2018 ISSN 2406 - 8810

produk yang dikirim untuk kedua tipe demand, Dengan biaya simpan per unit waktu adalah h
sehingga biaya total pengiriman produk dalam maka, biaya simpan demand kontinu dalam
satu siklus adalah 1. satu siklus adalah:
B7B3=5<CD262E3C56789:5<6;2:=9; 1. ;2E53C8<E3C8:7CB2C95<6;2:=9; =
= (C. >F ) + (>8 . ?. @) (4) ℎ. [( 1 2W . ?2. @. ) + (12 . ?2. )] (11)

Demand diskrit dikirim n kali dalam setiap Biaya simpan demand diskrit
siklus dengan interval pengiriman i, sedangkan
demand kontinu dikirim setiap saat sepanjang
t2. Gambar 2. menjelaskan bahwa:
AG = 0H = IJH (5)
K = IJ (6)
maka,
KJ = 0 = IJJ (7)
KL = 0 = IJL (8)
Gambar 3. Persediaan Produk untuk
Perhitungan biaya simpan dibagi menjadi 2,
memenuhi Demand Diskrit pada Model EPQ
yaitu biaya simpan demand kontinu dan biaya dengan Dua Tipe Demand [23]
simpan demand diskrit.
Persediaan rata-rata bagian I:
Biaya simpan demand kontinu 1
N = BN PS
= BN PQ 2
O
N RS 1 ?@
= ?@Q = ?@S
O T 2 W
1 O N
= ? . @. @Q = ? O . @. @S
OT
2W
(12)

Gambar 2. Persediaan Produk untuk memenuhi


Demand Kontinu pada Model EPQ
dengan Dua Tipe Demand[23]
Gambar 4. Persediaan Produk Demand Diskrit
Persediaan rata-rata bagian I: selama t2 pada Model EPQ dengan
1 Dua Tipe Demand [23]
= BN PQ
2
1 ?@
= ?@Q Pada bagian II, produk dikirim n kali setiap
2 W
N rentang waktu T/n dengan jumlah total produk
= ? O . @. @Q (9) yang dikirim adalah sebanyak persediaan
OT
maksimum HD = QD. Gambar 4.
Persediaan rata-rata bagian II: memperlihatkan persediaan selama t2 untuk
1 memenuhi demand diskrit.
= B PQ
2 Persediaan rata-rata bagian II:
1
= ?. ?@Q
2
N O
= ? . @Q (10)
O

5
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 4 NO. 1, APRIL 2018 ISSN 2406 - 8810

dengan frekuensi pengiriman per siklus


sebanyak n maka jumlah persediaan dalam satu
siklus akan menjadi

(17)
Substitusikan persamaan (7), sehingga
dengan mempertimbangkan bahwa Hd=Qd,
diperoleh jumlah persediaan dalam satu siklus
maka diperoleh persediaan rata-rata bagian II
menjadi
adalah:

(18)
Maka, biaya simpan demand diskrit yang
disimpan oleh konsumendalam satu siklus
adalah 1. ;2E53C7=<ℎ:7C;9E<C5<6;2:=9;
= ℎ1.?2.@@ 2C (19)
(13)
Maka, biaya simpan demand diskrit dalam satu
Fungsi Tujuan
siklus adalah:
Total biaya per siklus TC(T,n) terdiri dari biaya
1. ;2E53C8<E3C882;:62B5<6;2:=9; produksi, biaya set up mesin, biaya simpan
= ℎ. [( 1 2W . ?2. @. ) + ((C−1 2 ) . ?2. )] (14) produk, baik oleh produsen maupun
konsumen, serta biaya tetap dan variabel
pengiriman. Maka, TC(T,n) adalah
penjumlahan dari persamaan (1), (3), (4), (11),
(14), dan (19) sehingga :

Gambar 5. Persediaan Produk Demand Diskrit


yang disimpan oleh Konsumen
(20)
selama t2 pada Model EPQ dengan Fungsi tujuan yang ingin dicari adalah biaya
Dua Tipe Demand[23] rata-rata satu periode E[TCU(T,n)], yang
merupakan hasil pembagian dari total biaya per
Selain biaya simpan di gudang pabrik, model siklus dibagi dengan panjang waktu siklus.
EPQ ini mempertimbangkan biaya simpan per Maka, biaya rata-rata satu periode produksi
unit produk yang ditanggung oleh konsumen. E[TCU(T,n)] dapat dirumuskan menjadi
Ketika produk diterima oleh konsumen
sebanyak HD/n, konsumsi produk tidak
dilakukan sekaligus hingga stok habis,
melainkan secara bertahap. Hal ini
mengakibatkan adanya biaya simpan yang
(21)
harus dikeluarkan oleh konsumen.
Demand diskrit HD dikirimkan n kali dalam Prosedur Solusi Optimal
satu siklus dan dalam rentang waktu yang tetap Panjang waktu siklus optimal dapat diperoleh
i, sehingga dengan meminimalkan [(?)] . Dilakukan
R
2 = (15) diferensiasi E[TCU(T)] terhadap T sehingga
Z
memberikan hasil turunan sebagai berikut :
Berdasarkan Gambar 5. jumlah persediaan
setiap pengiriaman adalah

(16)

6
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 4 NO. 1, APRIL 2018 ISSN 2406 - 8810

Tabel 2. Hasil diferensiasi E[TCU(T)] terhadap T Panjang waktu siklus optimal dapat diperoleh
Permintaan dengan meminimalkan [[?\](?)] . Panjang
Bulan
waktu siklus optimal dapat dirumuskan sebagai
T S B
Permintaan berikut :
dan
1 2 1 2 3 1 Pengiriman Produksi
2015

1
5 5 10 5 10 10 100 120
2
10 0 0 10 0 5
3
5 5 5 10 10 0 50 ..........(22)
4
10 10 5 0 0 5
Produksi UD Sanda adalah 4 kg/ jam dan
5 produk ini diproduksi untuk memenuhi
0 5 0 0 10 10 100 140
demand total sebanyak 335 kg per tahun.
6
5 5 5 10 5 0 Produksi kerupuk menyesuaikan ketersediaan
7
10 0 5 0 5 5 ikan di sungai pasca banjir. Biasanya per tiga
8
0 10 0 0 5 5 50 bulan produksi dengan jumlah produksi rata-
9 rata per periode adalah 137 kg. Jumlah
5 5 5 5 5 5 100 150
10
pengiriman kontinyu adalah sebayak 3 (tiga)
10 0 10 0 5 5
kali. Persentase demand kontinu dan diskrit
11
0 5 0 0 5 5 masing-masing adalah 60% dan 40%. Jumlah
12
5 0 0 10 5 5 jam kerja dalam 1 hari adalah +/- 6 jam dan
2016 jumlah hari kerja per tahun adalah 360 hari per
100
tahun. Parameter lain yang dipertimbangkan
1 10 5 10 0 `- 5 100
dalam contoh ini adalah sebagai berikut: biaya
2 0 10 10 5 `- 0 setup mesin (cs)= Rp.100.000; biaya produksi
3 5 0 0 10 `- 5 (cp)= Rp 30.000 per kg;biaya pengiriman tetap
4 5 5 5 0 `- 5
(cf)= Rp. 500.000 per pengiriman; biaya
pengiriman variabel (cd)= Rp. 3.000 per unit;
5 10 5 5 0 `- 5 100
biayasimpan (h)= Rp. 1000 per unit; dan biaya
6 0 10 0 0 `- 5 150
simpan ditanggung konsumen(h1) = Rp.1500
7 5 5 5 5 `- 5 per unit. Diasumsikan bahwa pengiriman
8 10 0 10 5 `- 0 demand diskrit n = 2. Berdasarkan perhitungan
9 5 0 5 0 `- 5 100
dengan menggunakan Persamaan (23)
diperoleh bahwa waktu siklus optimal
10 0 5 5 10 `- 5 120
pengiriman kerupuk ke agen adalah T* = 2kali,
11 5 10 0 0 `- 0 50 total cost TC (persamaan 20) adalah Rp.
12 5 5 5 10 `- 5 6.673.500,- dan biaya rata-rata produksi
2017
kerupuk dalam satu periode
E[TCU(T)]persamaan (21)adalah Rp.
1 5 5 10 10 `- `- 100
3.336.750,-
2 0 10 0 5 `- `- 120

3 5 0 5 0 `- `- KESIMPULAN
4 0 10 0 10 `- `- Penelitian ini mencari solusi optimal dari
metode Economic Production Quantity (EPQ)
Tabel 3. Kebutuhan dan Harga Produksi dengan mempertimbangkan dua tipe demand
Kebutuhan Harga produksi kontinu dan diskrit secara simultan. Formulasi
model yang digunakan adalah model
Tapioka 6500
Bumbu dan matematis dengan demand diskrit dan
perasa 1500 kontinyu. Berdasarkan perhitungan diperoleh
bahwa waktu siklus optimal pengiriman ke
Ikan 20000
agenselama2 kali (awalnya waktu siklus 3 kali
Lain-lain 2000 setahun) dan biaya produksi rata-rata satu
Total 274000 periode adalah Rp. 3.336.750,-. Dengan
besarnya biaya Total adalah Rp. 6.673.500,- /
tahun.

7
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 4 NO. 1, APRIL 2018 ISSN 2406 - 8810

DAFTAR PUSTAKA [10] Cahya Karuniawan. (2015).


[1] Absi, N., Detienne, B., Auzere-Peres, S. OPTIMALISASI SISTEM
(2012). Heuristics For The Multi-Item PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN
Capacitated Lot-Sizing Problem With MENGGUNAKAN METODE
Lost Sales. Computer & Operation ECONOMIC ORDER QUANTITY
Research. 40, 264 – 272 (EPQ) (Studi Kasus pada : PT. New
[2] Afrizal Nilwan, Yunita Sofyandy, Makmurtex). e-journal
Goenawan. (2011). Analisis Perhitungan http://eprints.dinus.ac.id/16918/1/jurnal_161
Economic Order Quantity (EPQ) Dan 01.pdf
Pengaruhnya Terhadap Pengendalian [11] Carien Valerie Sakkung. (2011).
Persediaan Barang Dagangan., JURNAL Perbandingan Metode EPQ (Economic
Akuntansi & Keuangan Volume 2, Nomor Order Quantity) Dan Jit (Just In Time)
2, September 2011 Terhadap Efisiensi Biaya Persediaan Dan
[3] Agus, Cipta, dan Yulianthini. (2015). Kinerja Non-Keuangan (Studi Kasus Pada
Penerapan Economis (EPQ) dalam Pt Indoto Tirta Mulia). Akurat Jurnal
Pengelolaan Persediaan Bahan Baku Ilmiah Akuntansi Nomor 05 Tahun ke-2
Tepung pada Usaha Pia Ariawan di Desa Mei-Agustus 2011.
Banyuning Tahun 2013., e-Journal Bisma [12] De Castro, L. E., Tabucanon, T., Nagarur,
Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan N. N. (1995). A Production Order
Manajemen. Vol.3. Quantity Model With Stochastic Demand
[4] Arie Desrianty, Fifi Herni M, Adelia for a Chocolate Milk Manufacturer.
Septy Perdana. (2015). Model Optimisasi International Journal Production
Ukuran Lot Produksi yang Economis. 49, 145 – 156
Mempertimbangkan Inspeksi Sampling [13] Diah Nur Fadliilah, Hastarini Dwi
dengan Kriteria Minimisasi Total Ongkos. Atmanti. (2012). ANALISIS
5th National Industrial Engineering PENYERAPAN TENAGA KERJA
Conference e-journal lib.itenas.ac.id/ PADA INDUSTRI KECIL (Studi Kasus
[5] Arindum Mukhopadhyay and Adrijit di Sentra Industri Kecil Ikan Asin di Kota
Goswami. (2014). Economic Production Tegal). DIPONEGORO JOURNAL OF
Quantity (EPQ) Model For Three ECONOMICS Volume 1, Nomor 1,
TypeImperfect Items With Rework And Tahun 2012, Halaman 1-13
Learning In Setup. An International [14] Endang Mulyana, Evi Febianti, dan
Journal of Optimizationand Control: Kulsum Kulsum. (2015). Analisis Jumlah
Theories & Applications Vol.4, No.1, Produksi Dan Total Cost Produksi
pp.57-65 (2014)c IJOCTAISSN:2146- Menggunakan Metode Economic
0957 eISSN:2146- Production Quantity (EPQ) dan Metode
5703DOI:10.11121/ijocta.01.2014.00170h Economic Order Quantity(EPQ).
ttp://www.ijocta.com [15] Eynan. (2003). The Benefit of Flexible
[6] Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen Production Rates in the Economic Lot
Pemasaran. PT. Raja Grafindo Scheduling Problem. IIE Transaction. 35
[7] Atul B. Borade, and Pankaj S. Ardak. (7), 1057-1064
(2017). A State Of Art On Economic [16] Gede Agus Darmawan, Wayan Cipta, Ni
Production Quantity Models. Brazilian Nyoman Yulianthini. (2015). Penerapan
Journal of Operations & Production Economic Order Quantity (EPQ) Dalam
Management 14 (2017), pp 183-186 Pengelolaan Persediaan Bahan Baku
ABEPRO DOI: 10.14488/BJOPM. Tepung Pada Usaha Pia Ariawan Di Desa
2017.v14.n2.a5 Banyuning Tahun 2013. e-Journal Bisma
[8] Azmi, Zahroh, dan Maria. (2016). Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan
Analisis Metode Economic Order Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)
Quantity (EPQ) sebagai Pengendalian [17] Gema L dan Retno S. (2014). Analisis
Persediaan Bahan Baku Pembantu.Jurnal Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Administrasi Bisnis (JAB). Vol 33. No. 1 Daging Dan Ayam Dengan Menggunakan
April 2016. Metode Economic Order Quantity (EPQ)
[9] Ballou, H. Ronald. (1992). Business Pada Restoran Steak Ranjang Bandung. e-
Logistics Management. (Ed. 3). Prentice- Proceeding of Management : Vol.1, No.3
Hall, Inc : New Jersey Desember 2014 ISSN : 2355-9357

8
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 4 NO. 1, APRIL 2018 ISSN 2406 - 8810

[18] Indroprastio Erma. 2012. Analisis deteriorasi dan mempertimbangkan


Pengendalian Persediaan Produk dengan Inspeksi sampling dengan kriteria
Metode EPQ Menggunakan Algoritma minimisasi total ongkos. Reka Integra
Genetika untuk Mengefisiensikan Biaya ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri
persediaan. Jurnal Teknik ITS. Vol. 1. Itenas | No.04 | Vol.03 Oktober 2015
September 2012. [28] Sheila Giltania Kaluntas Noortje, M.
[19] Intan Maesti Gani dan Marheni Eka Benu Yolanda P. I. Rori. (2016). Analisis
Saputri. (2015). Analisis Peramalan Dan Persediaan Bahan Baku Pada Usaha Kecil
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menengah Produk Roti (Studi Kasus Ud
Dengan Metode EPQ pada Optimalisasi Nabila Desa Kalasey, Kecamatan
Kayu Di Perusahaan Purezento. e- Mandolang). Agri-Sosioekonomi –
Proceeding of Management : Vol.2, No.2 Volume 12 Nomor 2, Mei 2016 : 95-104.
Agustus 2015 | Page 2029. [29] Siti Nurhasanah. (2012). Analisis
[20] Muhammad Ryan Wirakusuma, Arie Persediaan Solar Dengan Menggunakan
Desrianty, Hendro Prassetiyo. (2016). Metode Economic Order Quantity (EPQ)
Model Optimisasi Ukuran Lot Produksi pada PT Anugerah Bara Kaltim. JURNAL
Pada Sistem Produksi Tidak Sempurna EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012: 2168 –
Dengan Mempertimbangkan Pemeriksaan 2357
Sampling Berganda Dan Proses Rework. [30] Tesalonika M. Lantang. (2013).
Reka Integra ISSN: 2338-5081. Penerapan metode penilaian persediaan
[21] Mutiara Simbar, Theodora bahan baku pada pt. Cargill indonesia –
M.Katiandagho Tommy F. Lolowang, dan copra crushing plant amurang.
Jenny Baroleh. (2014). Analisis [31] Winarti Setyorini, Siti Khotimah, Lili
pengendalian persediaan bahan baku Herlina. (2015). Analisis Persediaan
kayu cempaka pada industri mebel dengan Barang Dagang Beras pada Toko H.S.A
menggunakan metode EPQ (studi kasus Putra Pangkalan Bun. Juristek, Vol 4 No.
pada ud. Batu zaman). Jurnal Ilmiah, 1, Juli 2015, Hal 34 – 56.
oktober 2014. [32] Wuri, Josephine dan Yuliana Rini
[22]Nikken Prima Puspita, Siti Khabibah, dan Hardanti. (2006). Peranan Industri Kecil
Lucia Ratnasari. (2014). Model Optimasi Dalam Meningkatkan Pendapatan
Economic Production Quantity Dengan Masyarakat : Studi Kasus Pada Industri
Sistem Delivery Order. Jurnal Matematika Kerajinan Batik Kayu di Dusun Krebet,
Vol 17, No. 2, Agustus 2014 : 50-54. Sendangsari, Pajangan, Bantul.
[23] Nurike.O., Henmaidi. dan Johnrinaldi. KINERJA, Volume 10, No.2, Tahun.
(2016). Pengembangan Model Economic 2006. Universitas Sanata Dharma
Produkscion Quantity (EPQ) dengan Yogyakarta.
sinkronisasi demand diskrit dan demand [33] Yamit. Zulian. (2010). Manajemen
Kontinyu secara simultan., Jurnal Kualitas Produk dan Jasa. Ekonesia.
Optimasi Sistem Industri, Vol. 15 No. 1, Yogyakarta
April 2016:78-86 [34] Yulius Gessong Sampeallo. (2012).
[24] Parwita Setya Wardhani. (2015). Analisis pengendalian persediaan pada ud.
Perencanaan Dan Pengendalian Bintang furniture sangasanga. JURNAL
Persediaan Dengan Metode EPQ. Media EKSIS Vol.8 No.1, Mar 2012: 2001 –
Mahardhika Vol. 13 No. 3 Mei 2015. 2181
[25] Perdana., Adelia. (2008). Model Optimasi
Ukuran Lot Produksi yang
Mempertimbangkan Inspeksi Sampling
untuk Meminimasikan Total Biaya. Jurnal
Online. Jurusan Teknik Industri. ITENAS.
Bandung.
[26] Rangkuti., Freddy. (2004). Manajemen
Persediaan: Aplikasidi Bidang Bisnis.
Grafindo Persada, Jakarta
[27] Rommy Hudallah Ramadlan, Hendro
Prassetiyo, Arie Desrianty. (2015). Model
optimisasi ukuran lot produksi pada
sistem produksi yang mengalami

Anda mungkin juga menyukai