Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SABUN MANDI

PADA PT INDOMARCO PRISMATAMA


DI SANGATTA
Natalia Pabita, Elfreda Aplonia Lau,Titin Ruliana,

ABSTRAKSI
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui dan
mengalisa persediaan sabun mandi yang optimal 2) Untuk mengetahui kapan dilakukan
pemesanan kembali sabun mandi tersebut agar tidak terjadi kekosongan. 3) Untuk
mengetahui dan menganalisa total biaya persediaan sabun mandi yang minimum. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah pesanan ekonomis EOQ dan
pemesanan kembali ROP.
Hipotesis yang di ajukan adalah ”Bahwa pemesanan kembali sabun mandi yang
dilakukan oleh PT Indomarco Prismatama belum ekonomis”.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan ditemukan bahwa : 1) Pemesanan yang
paling ekonomis untuk sabun Lifebuoy Merah sekitar 6 kali pesanan sebesar 540 btg setiap
kali pesan. TIC sebesar Rp.10.598. ROP pada saat 146 btg dengan biaya Rp. 103.975. 2)
EOQ untuk sabun Giv Putih sekitar 5 kali pesanan sebesar 486 btg setiap kali pesan. TIC
Sebesar Rp. 8.053 ROP pada saat 112 btg dengan biaya Rp. 66.771. 3) EOQ untuk sabun Lux
Putih sekitar 5 kali pesanan sebesar 355 btg setiap kali pesan. TIC sebesar Rp. 5.499 ROP
pada saat 81 btg dengan biaya Rp. 42.596.
Kata kunci : pengendalian, persediaan

ABSTRACK
The scope of problems in this thesis is how many reorder body soaps do the company
supply at PT Indomarco Prismatama in Sangatta.
The aims of the research are: 1) To recognize and analyse the optimum body soap
supply 2) To recognize the time to reorder the body soaps so they are available 3) To
recognize and analyse total cost of minimum body soaps supply. The method of analysis used
in the research is the total amount of economical order EOQ and reorder ROP.
Hypothesis addressed is”that the reorder body soaps done by PT Indomarco
Prismatama is not economical yet”.
Base on the analysis result and explanatory it is found that: 1) The most economical
order for Red Lifebuoy body soap is about 6 times order for 540 bars for every order. TIC is
about Rp.10.598. ROP on 46 bars with the cost Rp. 103.975. 2) EOQ for white GIV soap is
about 5 times order for 486 bars every order. TIC is about Rp. 8.053 ROP on 112 bars with
the cost Rp. 66.771. 3) EOQ for white LUX soap is about 5 times order for 355 bars every
order. TIC is about Rp. 5.499 ROP on 81 bars with the cost Rp. 42.596.
Key Words: Control, Supply

I. PENDAHULUAN masyarakat di Sangatta. Dalam setiap


PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) kegiatan operasionalnya sudah tentu
adalah salah satu pusat perbelanjaan yang bertujuan untuk mencapai keuntungan
kegiatan operasionalnya lebih ditekankan yang semaksimal mungkin, agar
pada penjualan berbagai macam barang kelangsungan hidup perusahaan dapat
kebutuhan sehari-hari masyarakat secara terus berjalan. Hal ini tidak terlepas dari
eceran maupun grosir serta sebagai jumlah persediaan yang ada di gudang.
distributor pedagang eceran khususnya
Persediaan merupakan salah satu faktor c. Untuk mengetahui dan menganalisa
terpenting dalam suatu kegiatan usaha, total biaya persediaan sabun mandi
baik perusahaan perdagangan maupun yang minimum pada PT Indomarco
perusahaan industri. Oleh karena itu Prismatama di Sangatta.
persediaan perlu diawasi dalam
penerimaan maupun pengeluarannya. Manfaat Penelitian
Dalam pengawasan persediaan perlu Penelitian ini juga mempunyai manfaat.
adanya sistem pencatatan dan perhitungan Adapun yang menjadi manfaat tersebut
persediaan, karena persediaan dapat antara lain :
berpengaruh terhadap laporan keuangan a. Sebagai bahan informasi bagi pimpinan
perusahaan. perusahaan dan manajemen untuk
Guna mengantisipasi agar persediaan yang melakukan pengendalian persediaan
ada di gudang sesuai dengan yang dimasa yang akan datang.
dibutuhkan maka diperlukan suatu analis b. Sebagai kazanah ilmu pengetahuan dan
dalam pengadaan persediaan minimum. referensi di bidang manajemen
Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan operasional.
menggunakan metode perhitungan EOQ c. Sebagai referensi bagi peneliti
(Economic Order Quantity). Sebelum selanjutnya yang meneliti di bidang
melakukan pemesanan barang, perusahaan pengendalian persediaan pada sabun
harus mengetahui berapa persediaan mandi.
minimum yang harus ada di gudang saat
itu sehingga tidak memerlukan waktu yang II. DASAR TEORI
terlalu lama dalam menunggu barang yang Manajemen Operasional
masuk. Hal ini dilakukan untuk Render dan Heizer (2005:2)
mengantisipasi barang yang cepat rusak mendefinisikan Manajemen Operasional
dan expalier. adalah Serangkaian kegiatan yang
membuat barang dan jasa melalui
Rumusan Masalah perubahan dari masukan dan keluaran.
Berkaitan dengan latar belakang yang telah Russel and Taylor (2002) dalam Murdifin
dikemukakan dan diuraikan sebelumnya Haming (2003:17) mendefenisikan
maka masalah yang akan di bahas dalam Manajemen operasional adalah Fungsi atau
penelitian ini adalah sebagai berikut : sistem yang melakukan kegiatan proses
”Apakah jumlah pemesanan kembali pada pengolahan masukan keluaran dengan nilai
PT Indomarco Prismatama di Sangatta tambah yang besar.
telah ekonomis?” Menurut Eddy Herjanto (2007)
Manajemen operasi adalah suatu kegiatan
Tujuan Penelitian yang berhubungan dengan pembuatan
Dalam setiap usaha yang dilakukan selalu barang, jasa, dan kombinasinya, melalui
mempunyai tujuan yang ingin dicapai. proses transformasi dari sumber daya
Adapun tujuan yang dimaksud adalah produksi manjadi keluaran yang
sebagai berikut : diinginkan.
a. Untuk mengetahui dan menganalisa Definisi tersebut berarti bahwa manajemen
persediaan sabun mandi yang optimal adalah perencanaan, pengorganisasian,
pada PT Indomarco Prismatama di pengarahan, dan pengawasan aktivitas dari
Sangatta perusahaan gabungan berbagai organisasi
b. Untuk mengetahui kapan dilakukan melakukan sasaran atau tujuan organisasi.
pemesanan kembali sabun mandi Berdasarkan definisi-definisi tersebut
tersebut agar tidak terjadi kekosongan dapat disimpulkan bahwa manajemen
pada PT Indomarco Prismatama di adalah kegiatan atau usaha untuk mencapai
Sangatta suatu tujuan yang telah ditetapkan melalui
kegiatan atau sekelompok orang terlebih permintaan turunan untuk bahan baku,
dahulu dengan bantuan orang lain dan komponen dan sub perakitan pada saat
mengawasi usaha sehingga berjalan tahapan produksi terdahulu. Kegiatan
dengan baik dan mencapai tujuan bersama. pengendalian persediaan tidak terbatas
Tujuan ini berupa berbagai aspek baik pada penentuan atas tingkat dan komposisi
dalam aspek ekonomi berupa profit persediaan, tetapi juga termasuk
maupun kebersamaan berupa kebanggaan pengaturan dan pengawasan atau
team work. pelaksanaan pengadaan bahan-bahan yang
diperlukan sesuai dengan jumlah dan
Peranan Manajemen Operasional waktu yang dibutuhkan dengan biaya yang
Menurut Sofyan Assauri (2008:19) serendah-rendahnya.
manajemen produksi dan operasi sebagai Tujuan dasar dari pengendalian bahan
berikut Manajemen produksi dan operasi adalah kemampuan untuk mengirimkan
merupakan proses pencapaian dan surat pesanan pada saat yang tepat pada
pengendalian sumber-sumber daya untuk pemasok terbaik untuk memperoleh
memproduksi atau menghasilkan barang- kuantitas yang tepat pada harga dan
barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai kualitas yang tepat (Matz,2004:229).
usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi. Metode EOQ (Economic Order
Quantity)
Manajemen Persediaan Setiap perusahaan selalu berusaha untuk
Herjanto (2007:237) : Persediaan adalah menentukan policy, penyediaan bahan
bahan atau barang yang disimpan yang dasar yang tepat, dalam arti tidak
akan digunanakan untuk memenuhi tujuan menganggu proses produksi dan
tertentu. disamping itu biaya yang ditanggung tidak
Persediaan menurut Sofian Assauri terlalu tinggi. Untuk keperluan itu terdapat
(2004:169) adalah suatu aktiva yang suatu metode EOQ (Economic Order
meliputi barang-barang milik perusahaan Quantity).
yang dimaksud untuk dijual dalam satu Menurut Gitosudarmo, (2002 : 101) EOQ
periode usaha yang normal atau persediaan sebenamya adalah merupakan volume atau
barang baku yang menunggu jumlah pembelian yang paling ekonomis
penggunaannya dalam suatu proses untuk dilaksanakan pada setiap kali
produksi. pembelian. Untuk memenuhi kebutuhan
Sedangkan menurut Freddy Rangkuty itu maka dapat diperhitungkan pemenuhan
(2004:1) persediaan merupakan suatu kebutuhan (pembeliannya) yang paling
aktiva yang meliputi barang-barang milik ekonomis yaitu sejumlah barang yang akan
perusahaan dengan maksud untuk dijual dapat diperoleh dengan pembelian dengan
dalam suatu periode usaha tertentu, atau menggunakan biaya yang minimal.
persediaan barang-barang yang masih EOQ (Economic Order Quantity) adalah
dalam pengerjaan atau proses produksi, jumlah pesanan yang dapat
ataupun persediaan bahan baku yang meminimumkan total biaya persediaan,
menunggu penggunaannya dalam suatu pembelian yang optimal. Untuk mencari
proses produksi. berapa total bahan yang tetap untuk dibeli
dalam setiap kali pembelian untuk
menutup kebutuhan selama satu periode.
Pengendalian Persediaan
(Yamit, 2009:47). Ahyari (2003:160)
Menurut Horngren (2002:321)
menyebutkan bahwa pembelian dalam
pengendalian bahan adalah suatu sistem
jumlah yang optimal ini untuk mencari
pengendalian yang pertama-tama berfokus
berapa jumlah yang tepat untuk dibeli
pada jumlah dan pada saat barang jadi
dalam setiap kali pembelian untuk
yang diminta yang kemudian menentukan
menutup kebutuhan yang tepat ini, maka pengertian Freddy Rangkuty yaitu
akan menghasilkan total biaya persediaan persediaan tambahan yang diadakan untuk
yang paling minimal. Unsur-unsur yang melindungi atau menjaga kemungkinan
mempengaruhi Economic Order Quantity terjadinya kekurangan bahan (Stock Out).
(EOQ) adalah: Diartikan bahwa persediaan pengaman
1. Biaya penyimpanan perunit sebenarnya merupakan persediaan yang
2. Biaya pemesanan tiap kali pesan diadakan dengan maksud untuk berjaga-
3. Kebutuhan bahan baku untuk suatu jaga terhadap segala sesuatu ketidakpastian
periode tertentu didalam pengadaan persediaan ini. Bagi
4. Harga pembelian semua perusahaan industri pengadaan
Dapat disimpulkan bahwa Economic sejumlah besar persediaan yang biasa
Order Quantity (EOQ) adalah jumlah diperlukan dalam kapasitas normal,
persediaan atau pembelian bahan baku biasanya juga memiliki sejumlah
yang ekonomis sehingga dapat persediaan dalam jumlah tertentu untuk
meminimalkan biaya total persediaan mengantisipasi kemungkinan habisnya
persediaan.
TIC (Total Inventory Cost)
Untuk memperoleh total biaya persediaan Re Order Point (ROP)
bahan baku yang minimal diperlukan Untuk menghindari biaya kehabisan
adanya perbandingan antara perhitungan persediaan (stock out of cost) dan untuk
biaya persediaan bahan baku menurut meminimalisasikan biaya penyimpanan,
EOQ dengan perhitungan biaya persediaan pemesanan kembali harus dilakukan
bahan baku yang selama ini dilakukan oleh sehingga pada saat pemesanan tersebut
perusahaan. Ini dilakukan untuk dapat tepat pada saat persediaan akhir
mengetahui berapa besar penghematan digunakan atau jika diselenggarakan
biaya persediaan total dan perusahaan. persediaan pengaman tepat pada
Perhitungan total biaya persediaan persediaan sebesar persediaan pengaman
menurut metode EOQ akan dihitung persediaan kembali dilakukan.
dengan rumus Total Inventory Cost (TIC) Menurut Sofian Assauri (2008:196) ROP
dalam rupiah sebagai berikut : (Re Order Point) adalah suatu titik atau
batas dari jumlah persediaan yang ada
TIC = 2xDxSxH pada suatu saat dimana pemesanan harus
diadakan kembali.
Safety Stock ROP (Re Order Point) menurut Gaspersz
Antisipasi dalam menjaga kebutuhan (2004:291) mengatakan bahwa tarik dari
bahan baku ditetapkan perusahaan untuk Re Order Point (Pull System With Re
menghadapi ketidak pastian. Daram hal Order Point) menimbulakan cash loading
penggunaan maupun dalam hal lead time input ke setiap tingkat adalah output dari
perusahaan mungkin akan menetapkan tingkat atau tahap sebelumnya sehingga
perlunya disediakan sejumlah persediaan menyebabkan kesaling tergantungan
khusus untuk mengatasinya sebab diantara tingkat-tingkat dalam sistem
mungkin terjadinya selama lead time. distribusi.
Pengertian persediaan pengaman (Safety
Stock) menurut Freedy Rangkuty Metode Peramalan
(2004:10) adalah persediaan tambahan Zulian Yamit (2005:13) menyajikan
yang diadakan untuk melindungi atau peramalan adalah prediksi, proyeksi, dan
menjaga kemungkinan terjadinya estimasi tingkat kejadian yang pasti
kekurangan bahan (Stock Out). dimasa akan datang. Terdapat beberapa
Sedangkan pengertian menurut Sofian metode dalam peramalan, yaitu metode
Assauri (2008:l96) sama halnya dengan time series (runtun waktu), metode rata-
rata sederhana, metode rata-rata bergerak bulanan, maka kita akan dapat mengetahui
dan metode kwardat terkecil. pula ramalan penjualan tahunan dengan
Metode-metode peramalan tersebut cara menjumlahkan ramalan-ramalan
dijelaskan sebagai berikut: penjualan bulanan tersebut selama l2
a. Metode time series (runtun waktu) bulan.
adalah suatu analisa dengan cara c. Metode rata-rata bergerak. Metode ini
menggambarkan pola perkembangan dilakukan dengan cara menghaluskan
penjualan dari catatan penjualan pada fluktuasi data dengan metode harga rata-
waktu yang telah lewat untuk memperoleh rata bergerak. Tujuan penghalusan ini
besar kecilnya tingkat perkembangan adalah untuk mengisolasikan fluktuisasi-
penjualan tahunan data historis dapat fluktuasi musim, residu dan bahkan
memberikan pola tersebut kita berusaha sebagian dari fluktuasi siklus. Perhitungan
memperkirakan atau meramalkan rata-rata dari beberapa tahun secara
permintaan pasar di masa depan. Selain itu berturut-turut sehingga diperoleh nilai rata-
juga bisa menunjukkan penurunan rata bergerak secara teratur.
berbagai permintaan suatu produk yang d. Metode kwardat terkecil. cara yang
dijual dipasaran. lebih umum dan lebih baik dalam
b. Metode rata-rata sederhana adalah menentukan trend adalah metode kwardat
metode yang digunakan untuk meramalkan terkecil, apabila diasumsikan bahwa trend
adanya fluktuisasi musiman dan ramalan yang akan ditentukan adalah garis lurus,
penjualan tahunan yang telah maka digunakan persamaan sebagai
diperhitungkan. Misalnya metode ini berikut : Y = a + b X
berusaha mendapatkan ramalan penjualan

Optimalisasi dilakukan apabila persediaan telah


Optimalisasi adalah pencarian nilai terbaik mencapai titik pemesanan kembali atau
dari yang tersedia, dari beberapa fungsi Reorder P oint.
yang disediakan pada suatu konteks, untuk b. Fixed Times Periode Model. Model ini
rnendapat jumlah persediaan sesuai dengan dikenal dengan istilah periodic system,
jumlah kebutuhan setiap periode. periodic Review system, Fixed order
Model menentukan jumlah persediaan intertaval system dan P model. Pemesanan
antara setiap jenis barang tidak mungkin dilakukan berdasarkan periode waktu
sama. Berbagai jenis model persediaan artinya : Waktu pemesanan telah
dijelaskan sebagai berikut: ditentukan terlebih dahuu sebelumnya.
Herjanto (2007:137) untuk mencapai nilai Model ini direncanakan sebulan sekali
optimalisasi digunakan dua pendekatan: ataupun seminggu sekali, tanpa melihat
a. Fixed Model Quantity Model. Model jumlah persediaan digudang.
ini disebut dengan model Economic
Quantity Model Q. Dalam Model (event Kerangka Pemikiran
triggered) pemesanan persediaan Kerangka Pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2 :
KERANGKA PEMIKIRAN

Penjualan

Biaya Biaya Biaya


Pembelian Pemesanan Penjualan

EO
Q

Biaya Persediaan
Minimum
Hipotesis 2. Penelitian Kepustakaan (Library
Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan Research) Yaitu penelitian atau
yang bersifat sementara terhadap pengumpulan data sekunder yang
permasalahan penelitian dalam bentuk dilakukan melalui literatur – literatur
pernyataan yang berdasarkan kajian teori yang dipandang ada relevansinya
yang harus dibuktikan kebenarannya. dengan masalah yang dibahas
Berdasarkan permasalahan dan uraian khususnya menyangkut landasan
dasar teori, maka hipotesis penelitian ini teoritis yang mendukung penelitian.
adalah “Jumlah pemesanan kembali sabun
mandi yang dilakukan oleh PT Indomarco ALAT ANALISIS DAN PENGUJIAN
Prismatama belum ekonomis.” HIPOTESIS
Salah satu tujuan penulisan laporan ini
METODE PENELITIAN adalah untuk memberikan gambaran yang
Jangkauan Penelitian lebih mudah dalam pengendalian
Sehubungan dengan judul diatas maka persediaan khususnya persediaan sabun
yang menjadi objek penelitian adalah mandi Lifebuoy Merah, Giv Putih dan Lux
terbatas pada PT Indomarco Prismatama Putih pada PT. Indomarco Prismatama
Indomaret di Sangatta. Adapun penelitian Indomaret di Sangatta dengan
yang dilakukan adalah terbatas pada menggunakan metode Economy Order
penganalisaan sabun mandi dengan Quantity (EOQ). Berikut adalah
mencari jumlah pemesanan yang perhitungan dari masing-masing produk
ekonomis. sabun :
Menentukan Pesanan yang ekonomis
Teknik Pengumpulan Data Sabun Lifebuoy Merah
Dalam pengumpulan data yang penulis Untuk menentukan pesanan yang
perlukan dalam pembuatan laporan guna ekonomis terlebih dahulu di hitung biaya
pembahasan permasalahan yang persediaan sebagai berikut :
dikemukakan penulis, maka penulis Jumlah kebutuhan (3.120 btg/12)
melakukan metode pengumpulan data Nilai rata-rata persediaan
sebagai berikut: (260 x Rp 2.750)/2 = Rp. 357.500
1. Penelitian Lapangan (Field Research) Biaya simpan
Yaitu mengadakan penelitian atau (Rp 357.500 x 7 %) = Rp. 25.025
pengumpulan data primer dengan cara Biaya pesanan
turun langsung kelapangan dengan (Rp 9.000 x 12) = Rp. 108.000
cara: Wawancara, penulis melakukan Total biaya persediaan
tanya jawab secara langsung antara = Rp. 133.025
penulis dengan karyawan-karyawan
yang ada hubungannya dengan Untuk mengetahui berapa jumlah pesanan
masalah-masalah yang dihadapi guna yang paling ekonomis dalam melakukan
mendapatkan data yang diperlukan. pemesanan dapat digunakan rumus sebagai
berikut :
EOQ = 2 xDxS
Pxl Sebaiknya, perusahaan melakukan
2 x3.120 xRp9.000 pemesanan barang dagangan sabun Giv
= Putih sebesar 486 btg tiap kali pesan.
Rp2.750 x7%
Karena jumlah pembelian tersebut
56.160.000 ekonomis dibandingkan jumlah pesanan
= 192,5 yang lain.
= 291.740 Biaya pesan
= 540,1 btg (2.316 / 486) x Rp 7.000 = Rp. 33.358
Biaya simpan
Sebaiknya, perusahaan melakukan (486 x Rp 2.750)/2 x 5% = Rp. 33.413
pemesanan barang dagangan sabun Total biaya persediaan = Rp. 66.771
Lifebuoy Merah sebesar 540,1 btg atau
540 btg tiap kali pesan. Karena jumlah Dengan membandingkan biaya persediaan
pembelian tersebut ekonomis maka perusahaan dapat menghemat biaya
dibandingkan jumlah pesanan yang lain. sebesar
Biaya pesan Rp 97.269 – Rp 66.771 = Rp 30.498.
(3.120 / 540) x Rp 9.000 = Rp. 52.000
Biaya simpan Sabun Lux Putih
(540 x Rp 2.750) / 2 x 7% = Rp. 51.975 Untuk menghitung biaya persediaan maka,
Total biaya persediaan = Rp 103.975 Jumlah kebutuhan
(1.680 btg/12) = 140 btg
Dengan membandingkan biaya persediaan Nilai rata-rata persediaan
maka perusahaan dapat menghemat biaya (140 x Rp 3.000)/2 = Rp. 210.000
sebesar Biaya simpan
Rp 133.025 – Rp 103.975 = Rp 29.050. (Rp 210.000 x 4%) = Rp 8.400
Biaya pesanan
Sabun Giv Putih (Rp 4.500 x 12) = Rp 54.000
Untuk menghitung biaya persediaan maka, Total biaya persediaan = Rp 62.400
Jumlah kebutuhan Untuk mengetahui berapa jumlah pesanan
(2.316 btg/12) = 193 btg yang paling ekonomis dapat digunakan
Nilai rata-rata persediaan rumus sebagai berikut :
(193 x Rp 2.750)/2 = Rp. 265.375 EOQ = 2 xDxS
Biaya simpan Pxl
(Rp 265.375x 5%) = Rp. 13.269 = 2 x1.680 xRp4.500
Biaya pesanan Rp3.000 x4%
(Rp 7.000 x 12) = Rp. 84.000 15.120.000
Total biaya persediaan = Rp. 97.269 120
=
Untuk mengetahui berapa jumlah pesanan = 126.000 = 354,9 btg
yang paling ekonomis dapat digunakan
rumus sebagai berikut : Sebaiknya, perusahaan melakukan peme-
2 xDxS sanan barang dagangan sabun Lux Putih
EOQ =
Pxl sebesar 354,9 btg atau 355 btg tiap kali
2 x2.316 xRp7.000 pesan. Karena jumlah pembelian tersebut
= ekonomis dibandingkan jumlah pesanan
Rp.2.750 x5%
yang lain.
32.424.000 Biaya pesan
= 137,5 (1.680 / 355 x Rp 4.500) = Rp. 21.296
= 235.811 = 486 btg Biaya simpan
(355 x Rp 3.000)/2 x 4% = Rp. 21.300 = 3.120 btg / 540
Total biaya persediaan = Rp. 42.596 = 5,7 kali

Dengan membandingkan biaya persediaan Perusahaan sebaiknya melakukan pesanan


maka perusahaan dapat menghemat biaya dalam setahun sebanyak 5,7 kali
sebesar dibulatkan menjadi 6 kali karena frekuensi
Rp 62.400 – Rp 42.596 = Rp 19.804. tersebut sangat efektif.
Rata – rata biaya penyimpanan
Mencari Frekuensi Pemesanan = DxPxI
Sabun Lifebuoy Merah D
Untuk menentukan pesanan optimal dalam 3..120 xRp2.750 x7%
=
setahun dapat digunakan rumus sebagai 3.120
berikut : = Rp.193 per satuan
N= D
EOQ
Tabel 5.1 Perhitungan Total Biaya Pesan Dan Biaya Simpan Yang Paling Ekonomis Sabun
Mandi Lifebuoy Merah
Sat
A Frekuensi pembelian 4x 5x 6x 7x 8x
uan

Berapa bulan sekali


B pembelian dilakukan = Kali 3 2,4 2 1,7 1,5
12/a

Jumlah setiap kali pesan


C btg 780 624 520 445.7 390
=3.120/a

Rata-rata persediaan
D btg 390 312 260 222.8 195
yang disimpan = c/2

Rata-rata biaya simpan


E Rp 60.216 50.180 43.000 37.635
=Rp 193 x d 75.270

Biaya pesan = Rp 9.000


F Rp 63.000
xa 36.000 45.000 54.000 72.000

G Total biaya = e + f Rp 111.270 105.216 104.180 106.000 109.635

Sumber : Data Diolah, 2015

Dari tabel diatas, maka dapat diketahui Untuk menentukan pesanan optimal dalam
bahwa untuk penentuan frekuensi setahun dapat digunakan rumus sebagai
pemesanan yang paling optimal dapat berikut :
dilakukan pemesanan sebanyak 6 (enam) N= D
kali pesan dengan total biaya Rp.104.180. EOQ
Kebutuhan sabun mandi Lifebuoy Merah = 2.316 btg / 486 btg
selama 1 tahun sebanyak 3.120 btg dapat = 4,7
dipenuhi dengan berbagai cara, yaitu :
1. Satu kali pesanan sebanyak 3.120 btg Perusahaan sebaiknya melakukan pesanan
2. Empat kali pesanan sebanyak 780 btg dalam setahun sebanyak 4,7 kali atau
3. Lima kali pesanan sebanyak 624 btg dibulatkan menjadi 5 kali karena frekuensi
4. Enam kali pesanan sebanyak 520 btg tersebut sangat efektif.
5. Tujuh kali pesanan sebanyak 446 btg Rata – rata biaya penyimpanan
6. Delapan kali pesanan sebanyak 390 = DxPxI
btg D
Sabun Giv Putih 2.316 xRp2.750 x5%
=
2.316
= Rp.138 per satuan
Tabel 5.2 Perhitungan Total Biaya Pesan dan Biaya Simpan yang Paling Ekonomis sabun Giv
Putih
Sat
A Frekuensi pembelian uan 3x 4x 5x 6x 7x

Berapa bulan sekali


B Kali 4 3 2,4 2 1,7
pembelian dilakukan = 12/a

Jumlah setiap kali pesan


C btg 772 579 463 386 330,8
=2.316/a

Rata-rata persediaan yang


D btg 386 289,5 231,6 193 165,4
disimpan = c/2

Rata-rata biaya simpan


E Rp 40.020 32.016 26.634 22.770
=Rp 138 x d 53.268

F Biaya pesan = Rp 7.000 x a Rp 49.000


21.000 28.000 35.000 42.000

G Total biaya = e + f Rp 74.268 68.020 67.016 68.634 71.770

Sumber : Data Diolah, 2015

Dari tabel diatas, maka dapat diketahui Sabun Lux Putih


bahwa untuk penetuan frekuensi Untuk menentukan pesanan optimal dalam
pemesanan yang paling optimal dapat setahun dapat digunakan rumus sebagai
dilakukan pemesanan sebanyak 5(lima) berikut :
kali pesan dengan total biaya Rp.67.016. N= D
Kebutuhan sabun mandi Giv Putih selama EOQ
1 tahun sebanyak 2.316 btg dapat dipenuhi = 1.680 btg / 355
dengan berbagai cara, yaitu : = 4,7
1. Satu kali pesanan sebanyak 2.316 btg
2. Tiga kali pesanan sebanyak 772 btg Perusahaan sebaiknya melakukan pesanan
3. Empat kali pesanan sebanyak 579 btg dalam setahun sebanyak 4,7 kali
4. Lima kali pesanan sebanyak 463 btg dibulatkan menjadi 5 kali karena frekuensi
5. Enam kali pesanan sebanyak 386 btg tersebut sangat efektif.
6. Tujuh kali pesanan sebanyak 331 btg Rata – rata biaya penyimpanan
= DxPxI
D
1.800 xRp3.000 x4%
= 1.800
= Rp 120 per satuan

Tabel 5.3 Perhitungan Total Biaya Pesan dan Biaya Simpan yang Paling Ekonomis Sabun
Lux Putih
Sat
A Frekuensi pembelian 3x 4x 5x 6x 7x
uan

Berapa bulan sekali


B pembelian dilakukan Kali 4 3 2,4 2 1,7
= 12/a

Jumlah setiap kali


C btg 560 420 336 280 240
pesan =1.680/a

Rata-rata persediaan
D btg 280 210 168 140 120
yang disimpan = c/2

Rata-rata biaya
E Rp 33.600 25.200 20.160 16.800 14.400
simpan =Rp 120 x d

Biaya pesan = Rp
F Rp 13.500 31.500
4.500 x a 18.000 22.500 27.000

G Total biaya = e + f Rp 47.100 43.200 42.660 43.800 45.900

Sumber : Data diolah, 2015

Dari tabel diatas, maka dapat diketahui optimal dan penggunaannya sehari-hari.
bahwa untuk penentuan frekuensi ROP (Re Order Point) dapat ditentukan
pemesanan yang paling optimal dapat dengan menggunakan rumus :
dilakukan pemesanan sebanyak 5 (lima)
kali pesan dengan total biaya Rp.42.660. ROP = (TPR x LT) + Ss
= (8,1 x 2) + 130
Kebutuhan sabun mandi Lux Putih selama = 16,2 + 130
1 tahun sebanyak 1.680 btg dapat dipenuhi = 146,2 btg
dengan berbagai cara, yaitu :
1. Satu kali pesanan sebanyak 1.680 btg Ini berarti bahwa PT Indomarco
2. Tiga kali pesanan sebanyak 560 btg Primatama Indomaret di Sangatta harus
3. Empat kali pesanan sebanyak 420 btg segera melakukan pemesanan kembali jika
4. Lima kali pesanan sebanyak 336 btg barang persediaan sabun mandi Lifebuoy
5. Enam kali pesanan sebanyak 280 btg Merah sebesar 146,2 btg atau di bulatkan
6. Tujuh kali pesanan sebanyak 240 btg menjadi 146 btg agar jumlah persediaan
barang dagangan dapat dikendalikan.
Penentuan ROP (Re Order Point)
Sabun Lifebuoy Merah Sabun Giv Putih
Sebelum menentukan ROP (Re Order Sebelum menentukan ROP (Re Order
Point) maka perlu diketahui dan Point) maka perlu menentukan tingkat
ditentukan dahulu untuk tingkat pembelian penjualan rata-rata per-hari (TPR), yaitu :
rata-rata per harinya, yaitu : TPR =Jumlah penjualan selama 1 tahun /
TPR = Jumlah penjualan selama 1 365 hari
tahun / 365 hari = 2.216 btg / 365 hari = 6 btg
= 2.990 btg / 365 hari
= 8,1 btg Perusahaan terus menetapkan kembali
pemesanan barang dagangan sabun mandi
Perusahaan terus menetapkan kembali Giv Putih dengan memperhatikan waktu
pemesanan barang dagangan sabun mandi tunggu yang paling optimal dan
Lifebuoy Merah dengan memperhatikan penggunaannya sehari-hari.
waktu tunggu (Lead Time) yang paling
ROP dapat ditentukan dengan Ini berarti bahwa PT Indomarco
menggunakan rumus : Prismatama Indomaret Sangatta harus
ROP = (TPR x LT) + Ss segera melakukan pemesanan kembali jika
= (6 x 2) + Ss barang perediaan sabun Lux Putih sebesar
= 12 + 100 80,8 btg atau di bulatkan menjadi 81 btg
= 112 btg agar jumlah persediaan barang dagangan
Ini berarti bahwa PT Indomarco dapat dikendalikan.
Prismatama Sangatta harus segera
melakukan pemesanan kembali jika barang TIC (Total Inventory)
perediaan sabun mandi Giv Putih sebesar TIC dilakukan untuk mengetahui berapa
112 btg agar jumlah persediaan barang besar penghematan biaya persediaan total
dagangan dapat dikendalikan. perusahaan.
TIC = 2xDxSxH
Sabun Lux Putih
Sebelum menentukan ROP (Re Order Sabun Lifeboy Merah
Point) maka perlu menentukan tingkat TIC = 2xDxSxH
penjualan rata-rata per-hari (TPR), yaitu :
TPR = Jumlah penjualan selama 1 tahun / = 2x3.120 xRp.9.000 x2
365 hari = 112.320.000
= 1.608 btg / 365 hari = 4,4 btg = Rp. 10.598

Perusahaan terus menetapkan kembali Sabun Giv Putih


pemesanan barang dagangan sabun mandi TIC = 2xDxSxH
Lux Putih dengan memperhatikan waktu
= 2x2.316 xRp.7.000 x2
tunggu yang paling optimal dan
penggunaannya sehari-hari. = 64.848.000
ROP dapat ditentukan dengan = Rp. 8.053
menggunakan rumus :
ROP = (TPR x LT) + Ss Sabun Lux Putih
= (4,4 x 2) + 72 TIC = 2xDxSxH
= 8,8 + 72
= 2x1.680 xRp.4.500 x2
= 80,8 btg
= 30.240.000
= Rp. 5.499

Tabel 5.4. Rekapitulasi Analisis


Biaya
Produk EOQ N Penyim TPR ROP TIC
Sabun (Btg) (kali) panan (Btg) (Btg) (Rp)
(Rp)
Lifebuoy 540 6 193 8,1 146 10.598
Merah
Giv Putih 486 5 138 6 112 8.053
Lux Putih 355 5 120 4,4 81 5.499
Sumber : Data diolah, 2015

PEMBAHASAN kali pesan dalam 1 periode yang jumlah


Berdasarkan dengan perhitungan di atas, pemesanan tiap kali pesan sebanyak 540
maka pemesanan barang yang paling btg dengan total biaya persediaan sebesar
efisien untuk sabun mandi Lifebuoy Merah Rp 103.975. Rata-rata biaya penyimpanan
adalah sebesar 520 btg dengan 6 (enam) adalah 193 per satuan dan tingkat
penjualan rata-rata per hari sebanyak 8,1
btg. Perusahaan harus segera melakukan VI. KESIMPULAN DAN SARAN
pemesanan kembali jika persediaan barang Kesimpulan
sebesar 146 btg agar jumlah persediaan Berdasarkan hipotesis yang menyatakan
barang dapat dikendalikan. Penghematan bahwa persediaan sabun mandi dan jumlah
biaya (TIC) untuk sabun lifeboy merah pemesanan kembali pada PT Indomarco
tiap pembelian hanya Rp. 10.598. Prismatama belum optimal dan dengan
Berdasarkan perhitungan EOQ (Economic hasil analisis yang dilakukan maka
Order Quantity), maka cara pembelian kesimpulan yang dapat penulis ambil
yang paling efisien untuk sabun mandi adalah sebagai berikut :
Giv Putih adalah pembelian sebesar 463 Pemesanan yang paling ekonomis untuk
btg dengan 5 kali pesan dalam 1 periode produk Sabun Lifebuoy Merah adalah
yang jumlah pemesanan tiap kali pesan sebesar 540 btg tiap kali pesan dengan
sebanyak 486 btg dengan total biaya pemesanan sebanyak 6 kali. Hal ini
persediaan sebesar Rp 66.771. Rata-rata dibuktikan dengan jumlah biaya yang
biaya penyimpanan adalah 138 per satuan dikeluarkan untuk 6 kali pemesanan
dan tingkat penjualan rata-rata per hari sebesar Rp 104.180. Agar persediaan
sebanyak 6 btg. Perusahaan harus segera barang dapat dikendalikan maka
melakukan pemesanan kembali jika perusahaan harus melakukan pemesanan
persediaan barang sebesar 112 pcs agar kembali saat persediaan digudang tersisa
jumlah persediaan barang dapat sebanyak 146 btg. Pemesanan yang paling
dikendalikan. Penghematan biaya (TIC) ekonomis untuk produk Sabun Giv Putih
untuk sabun Giv Putih tiap pembelian adalah sebesar 486 btg tiap kali pesan
hanya Rp. 8.053 dengan pemesanan sebanyak 5 kali. Hal ini
Berdasarkan perhitungan EOQ (Economic dibuktikan dengan jumlah biaya yang
Order Quantity), maka cara pembelian dikeluarkan untuk 5 kali pemesanan
yang paling efisien untuk sabun mandi sebesar Rp 67.016. Agar persediaan
Lux Putih adalah pembelian sebesar 336 barang dapat dikendalikan maka
btg dengan 5 kali pesan dalam 1 periode perusahaan harus melakukan pemesanan
yang jumlah pemesanan tiap kali pesan kembali saat persediaan digudang tersisa
sebanyak 355 btg dengan total biaya sebanyak 112 btg. Pemesanan yang paling
persediaan sebesar Rp 42.596. Rata-rata ekonomis untuk produk Sabun Lux Putih
biaya penyimpanan adalah Rp.120 per pada tahun 2014 adalah sebesar 355 btg
satuan dan tingkat penjualan rata-rata per tiap kali pesan dengan pemesanan
hari sebanyak 4,4 btg. Perusahaan harus sebanyak 5 kali. Hal ini dibuktikan dengan
segera melakukan pemesanan kembali jika jumlah biaya yang dikeluarkan untuk 5
persediaan barang sebesar 81 btg agar kali pemesanan sebesar Rp 42.660. Agar
jumlah persediaan barang dapat persediaan barang dapat dikendalikan
dikendalikan. Penghematan biaya (TIC) maka perusahaan harus melakukan
untuk sabun Lux Putih tiap pembelian pemesanan kembali saat persediaan
hanya Rp. 5.499 digudang tersisa sebanyak 81 btg.
Setelah membandingkan jumlah pesanan
persediaan dan frekuensi pemesanan yang Saran
dilakukan oleh PT Indomarco Prismatama Setelah melakukan analisis pada bab
di Sangatta selama ini dengan hasil sebelumnya, maka penulis menyarankan
perhitungan yang dilakukan, maka bahwa :
persediaan sabun mandi yang dilakukan 1. Sebaiknya untuk pembelian produk
oleh PT Indomarco Prismatama Sangatta sabun Lifebuoy Merah pada tahun
belum optimal, dengan demikian hipotesis 2014 dilakukan sebanyak 6 kali
ditolak. pemesanan dalam satu tahun karena
dapat meminimumkan pengeluaran Gitosudarmo, Indrio. 2002.Manajemen
biaya sebesar Rp.104.180. Keuangan Edisi 4.
2. Sebaiknya untuk pembelian produk Yogyakarta:BPFE.
sabun Giv Putih dilakukan 5 kali
pemesanan dalam satu tahun karena Herjanto,Eddy.2007. Manajanen Produksi
dapat meminimumkan pengeluaran dan Operasi.Jakarta:Grasindo.
biaya sebesar Rp.67.016.
3. Sebaiknya untuk pembelian produk Horngern,Charles.2002.Akuntansi Biaya
sabun Lux Putih pada tahun 2014 Suatu Pendekatan Manajerial Jilid
dilakukan 5 kali pemesanan dalam 2. Jakarta:Erlangga.
satu tahun karena dapat
meminimumkan pengeluaran biaya Matz,Adolp dkk.2004. Akuntansi Biaya.
sebesar Rp.42.660. Jakarta: Erlangga.

Rangkuti,Freddy.2000.Manajemen
DAFTAR PUSTAKA
persediaan. Jakarta: Raja Grafindo
Heizer, Jay dan Barry Render, 2005.
Persada.
Operation Management. Salemba
Empat, Jakarta. Manulang, Marihot. 2005. Pengantar
Manajemen Keuangan. Andi,
Ahyari, Agus.2005.Efisiensi Persedian
Yogyakarta.
Bahan.Yogyakarta: BPFE.

Assauri,Sofyan. 2008.Manajemen Mowen, Hansen. 2000. Akuntansi


produksi dan operasi.Edisi Manajemen edisi 4 jilid 4. Erlangga,
Revisi.Jakarta : BPFEUI. Jakarta.
Husnan, Suad. 2000. Dasar-dasar
Boediono;Koster,Wayan,.2001.Teori dan Manajemen Keuangan. YKPN,
Aplikasi Statistik dan Probabilitas. Yogyakart
Bandung: Rosda.

Anda mungkin juga menyukai