ABSTRAKSI
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui dan
mengalisa persediaan sabun mandi yang optimal 2) Untuk mengetahui kapan dilakukan
pemesanan kembali sabun mandi tersebut agar tidak terjadi kekosongan. 3) Untuk
mengetahui dan menganalisa total biaya persediaan sabun mandi yang minimum. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah pesanan ekonomis EOQ dan
pemesanan kembali ROP.
Hipotesis yang di ajukan adalah ”Bahwa pemesanan kembali sabun mandi yang
dilakukan oleh PT Indomarco Prismatama belum ekonomis”.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan ditemukan bahwa : 1) Pemesanan yang
paling ekonomis untuk sabun Lifebuoy Merah sekitar 6 kali pesanan sebesar 540 btg setiap
kali pesan. TIC sebesar Rp.10.598. ROP pada saat 146 btg dengan biaya Rp. 103.975. 2)
EOQ untuk sabun Giv Putih sekitar 5 kali pesanan sebesar 486 btg setiap kali pesan. TIC
Sebesar Rp. 8.053 ROP pada saat 112 btg dengan biaya Rp. 66.771. 3) EOQ untuk sabun Lux
Putih sekitar 5 kali pesanan sebesar 355 btg setiap kali pesan. TIC sebesar Rp. 5.499 ROP
pada saat 81 btg dengan biaya Rp. 42.596.
Kata kunci : pengendalian, persediaan
ABSTRACK
The scope of problems in this thesis is how many reorder body soaps do the company
supply at PT Indomarco Prismatama in Sangatta.
The aims of the research are: 1) To recognize and analyse the optimum body soap
supply 2) To recognize the time to reorder the body soaps so they are available 3) To
recognize and analyse total cost of minimum body soaps supply. The method of analysis used
in the research is the total amount of economical order EOQ and reorder ROP.
Hypothesis addressed is”that the reorder body soaps done by PT Indomarco
Prismatama is not economical yet”.
Base on the analysis result and explanatory it is found that: 1) The most economical
order for Red Lifebuoy body soap is about 6 times order for 540 bars for every order. TIC is
about Rp.10.598. ROP on 46 bars with the cost Rp. 103.975. 2) EOQ for white GIV soap is
about 5 times order for 486 bars every order. TIC is about Rp. 8.053 ROP on 112 bars with
the cost Rp. 66.771. 3) EOQ for white LUX soap is about 5 times order for 355 bars every
order. TIC is about Rp. 5.499 ROP on 81 bars with the cost Rp. 42.596.
Key Words: Control, Supply
Penjualan
EO
Q
Biaya Persediaan
Minimum
Hipotesis 2. Penelitian Kepustakaan (Library
Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan Research) Yaitu penelitian atau
yang bersifat sementara terhadap pengumpulan data sekunder yang
permasalahan penelitian dalam bentuk dilakukan melalui literatur – literatur
pernyataan yang berdasarkan kajian teori yang dipandang ada relevansinya
yang harus dibuktikan kebenarannya. dengan masalah yang dibahas
Berdasarkan permasalahan dan uraian khususnya menyangkut landasan
dasar teori, maka hipotesis penelitian ini teoritis yang mendukung penelitian.
adalah “Jumlah pemesanan kembali sabun
mandi yang dilakukan oleh PT Indomarco ALAT ANALISIS DAN PENGUJIAN
Prismatama belum ekonomis.” HIPOTESIS
Salah satu tujuan penulisan laporan ini
METODE PENELITIAN adalah untuk memberikan gambaran yang
Jangkauan Penelitian lebih mudah dalam pengendalian
Sehubungan dengan judul diatas maka persediaan khususnya persediaan sabun
yang menjadi objek penelitian adalah mandi Lifebuoy Merah, Giv Putih dan Lux
terbatas pada PT Indomarco Prismatama Putih pada PT. Indomarco Prismatama
Indomaret di Sangatta. Adapun penelitian Indomaret di Sangatta dengan
yang dilakukan adalah terbatas pada menggunakan metode Economy Order
penganalisaan sabun mandi dengan Quantity (EOQ). Berikut adalah
mencari jumlah pemesanan yang perhitungan dari masing-masing produk
ekonomis. sabun :
Menentukan Pesanan yang ekonomis
Teknik Pengumpulan Data Sabun Lifebuoy Merah
Dalam pengumpulan data yang penulis Untuk menentukan pesanan yang
perlukan dalam pembuatan laporan guna ekonomis terlebih dahulu di hitung biaya
pembahasan permasalahan yang persediaan sebagai berikut :
dikemukakan penulis, maka penulis Jumlah kebutuhan (3.120 btg/12)
melakukan metode pengumpulan data Nilai rata-rata persediaan
sebagai berikut: (260 x Rp 2.750)/2 = Rp. 357.500
1. Penelitian Lapangan (Field Research) Biaya simpan
Yaitu mengadakan penelitian atau (Rp 357.500 x 7 %) = Rp. 25.025
pengumpulan data primer dengan cara Biaya pesanan
turun langsung kelapangan dengan (Rp 9.000 x 12) = Rp. 108.000
cara: Wawancara, penulis melakukan Total biaya persediaan
tanya jawab secara langsung antara = Rp. 133.025
penulis dengan karyawan-karyawan
yang ada hubungannya dengan Untuk mengetahui berapa jumlah pesanan
masalah-masalah yang dihadapi guna yang paling ekonomis dalam melakukan
mendapatkan data yang diperlukan. pemesanan dapat digunakan rumus sebagai
berikut :
EOQ = 2 xDxS
Pxl Sebaiknya, perusahaan melakukan
2 x3.120 xRp9.000 pemesanan barang dagangan sabun Giv
= Putih sebesar 486 btg tiap kali pesan.
Rp2.750 x7%
Karena jumlah pembelian tersebut
56.160.000 ekonomis dibandingkan jumlah pesanan
= 192,5 yang lain.
= 291.740 Biaya pesan
= 540,1 btg (2.316 / 486) x Rp 7.000 = Rp. 33.358
Biaya simpan
Sebaiknya, perusahaan melakukan (486 x Rp 2.750)/2 x 5% = Rp. 33.413
pemesanan barang dagangan sabun Total biaya persediaan = Rp. 66.771
Lifebuoy Merah sebesar 540,1 btg atau
540 btg tiap kali pesan. Karena jumlah Dengan membandingkan biaya persediaan
pembelian tersebut ekonomis maka perusahaan dapat menghemat biaya
dibandingkan jumlah pesanan yang lain. sebesar
Biaya pesan Rp 97.269 – Rp 66.771 = Rp 30.498.
(3.120 / 540) x Rp 9.000 = Rp. 52.000
Biaya simpan Sabun Lux Putih
(540 x Rp 2.750) / 2 x 7% = Rp. 51.975 Untuk menghitung biaya persediaan maka,
Total biaya persediaan = Rp 103.975 Jumlah kebutuhan
(1.680 btg/12) = 140 btg
Dengan membandingkan biaya persediaan Nilai rata-rata persediaan
maka perusahaan dapat menghemat biaya (140 x Rp 3.000)/2 = Rp. 210.000
sebesar Biaya simpan
Rp 133.025 – Rp 103.975 = Rp 29.050. (Rp 210.000 x 4%) = Rp 8.400
Biaya pesanan
Sabun Giv Putih (Rp 4.500 x 12) = Rp 54.000
Untuk menghitung biaya persediaan maka, Total biaya persediaan = Rp 62.400
Jumlah kebutuhan Untuk mengetahui berapa jumlah pesanan
(2.316 btg/12) = 193 btg yang paling ekonomis dapat digunakan
Nilai rata-rata persediaan rumus sebagai berikut :
(193 x Rp 2.750)/2 = Rp. 265.375 EOQ = 2 xDxS
Biaya simpan Pxl
(Rp 265.375x 5%) = Rp. 13.269 = 2 x1.680 xRp4.500
Biaya pesanan Rp3.000 x4%
(Rp 7.000 x 12) = Rp. 84.000 15.120.000
Total biaya persediaan = Rp. 97.269 120
=
Untuk mengetahui berapa jumlah pesanan = 126.000 = 354,9 btg
yang paling ekonomis dapat digunakan
rumus sebagai berikut : Sebaiknya, perusahaan melakukan peme-
2 xDxS sanan barang dagangan sabun Lux Putih
EOQ =
Pxl sebesar 354,9 btg atau 355 btg tiap kali
2 x2.316 xRp7.000 pesan. Karena jumlah pembelian tersebut
= ekonomis dibandingkan jumlah pesanan
Rp.2.750 x5%
yang lain.
32.424.000 Biaya pesan
= 137,5 (1.680 / 355 x Rp 4.500) = Rp. 21.296
= 235.811 = 486 btg Biaya simpan
(355 x Rp 3.000)/2 x 4% = Rp. 21.300 = 3.120 btg / 540
Total biaya persediaan = Rp. 42.596 = 5,7 kali
Rata-rata persediaan
D btg 390 312 260 222.8 195
yang disimpan = c/2
Dari tabel diatas, maka dapat diketahui Untuk menentukan pesanan optimal dalam
bahwa untuk penentuan frekuensi setahun dapat digunakan rumus sebagai
pemesanan yang paling optimal dapat berikut :
dilakukan pemesanan sebanyak 6 (enam) N= D
kali pesan dengan total biaya Rp.104.180. EOQ
Kebutuhan sabun mandi Lifebuoy Merah = 2.316 btg / 486 btg
selama 1 tahun sebanyak 3.120 btg dapat = 4,7
dipenuhi dengan berbagai cara, yaitu :
1. Satu kali pesanan sebanyak 3.120 btg Perusahaan sebaiknya melakukan pesanan
2. Empat kali pesanan sebanyak 780 btg dalam setahun sebanyak 4,7 kali atau
3. Lima kali pesanan sebanyak 624 btg dibulatkan menjadi 5 kali karena frekuensi
4. Enam kali pesanan sebanyak 520 btg tersebut sangat efektif.
5. Tujuh kali pesanan sebanyak 446 btg Rata – rata biaya penyimpanan
6. Delapan kali pesanan sebanyak 390 = DxPxI
btg D
Sabun Giv Putih 2.316 xRp2.750 x5%
=
2.316
= Rp.138 per satuan
Tabel 5.2 Perhitungan Total Biaya Pesan dan Biaya Simpan yang Paling Ekonomis sabun Giv
Putih
Sat
A Frekuensi pembelian uan 3x 4x 5x 6x 7x
Tabel 5.3 Perhitungan Total Biaya Pesan dan Biaya Simpan yang Paling Ekonomis Sabun
Lux Putih
Sat
A Frekuensi pembelian 3x 4x 5x 6x 7x
uan
Rata-rata persediaan
D btg 280 210 168 140 120
yang disimpan = c/2
Rata-rata biaya
E Rp 33.600 25.200 20.160 16.800 14.400
simpan =Rp 120 x d
Biaya pesan = Rp
F Rp 13.500 31.500
4.500 x a 18.000 22.500 27.000
Dari tabel diatas, maka dapat diketahui optimal dan penggunaannya sehari-hari.
bahwa untuk penentuan frekuensi ROP (Re Order Point) dapat ditentukan
pemesanan yang paling optimal dapat dengan menggunakan rumus :
dilakukan pemesanan sebanyak 5 (lima)
kali pesan dengan total biaya Rp.42.660. ROP = (TPR x LT) + Ss
= (8,1 x 2) + 130
Kebutuhan sabun mandi Lux Putih selama = 16,2 + 130
1 tahun sebanyak 1.680 btg dapat dipenuhi = 146,2 btg
dengan berbagai cara, yaitu :
1. Satu kali pesanan sebanyak 1.680 btg Ini berarti bahwa PT Indomarco
2. Tiga kali pesanan sebanyak 560 btg Primatama Indomaret di Sangatta harus
3. Empat kali pesanan sebanyak 420 btg segera melakukan pemesanan kembali jika
4. Lima kali pesanan sebanyak 336 btg barang persediaan sabun mandi Lifebuoy
5. Enam kali pesanan sebanyak 280 btg Merah sebesar 146,2 btg atau di bulatkan
6. Tujuh kali pesanan sebanyak 240 btg menjadi 146 btg agar jumlah persediaan
barang dagangan dapat dikendalikan.
Penentuan ROP (Re Order Point)
Sabun Lifebuoy Merah Sabun Giv Putih
Sebelum menentukan ROP (Re Order Sebelum menentukan ROP (Re Order
Point) maka perlu diketahui dan Point) maka perlu menentukan tingkat
ditentukan dahulu untuk tingkat pembelian penjualan rata-rata per-hari (TPR), yaitu :
rata-rata per harinya, yaitu : TPR =Jumlah penjualan selama 1 tahun /
TPR = Jumlah penjualan selama 1 365 hari
tahun / 365 hari = 2.216 btg / 365 hari = 6 btg
= 2.990 btg / 365 hari
= 8,1 btg Perusahaan terus menetapkan kembali
pemesanan barang dagangan sabun mandi
Perusahaan terus menetapkan kembali Giv Putih dengan memperhatikan waktu
pemesanan barang dagangan sabun mandi tunggu yang paling optimal dan
Lifebuoy Merah dengan memperhatikan penggunaannya sehari-hari.
waktu tunggu (Lead Time) yang paling
ROP dapat ditentukan dengan Ini berarti bahwa PT Indomarco
menggunakan rumus : Prismatama Indomaret Sangatta harus
ROP = (TPR x LT) + Ss segera melakukan pemesanan kembali jika
= (6 x 2) + Ss barang perediaan sabun Lux Putih sebesar
= 12 + 100 80,8 btg atau di bulatkan menjadi 81 btg
= 112 btg agar jumlah persediaan barang dagangan
Ini berarti bahwa PT Indomarco dapat dikendalikan.
Prismatama Sangatta harus segera
melakukan pemesanan kembali jika barang TIC (Total Inventory)
perediaan sabun mandi Giv Putih sebesar TIC dilakukan untuk mengetahui berapa
112 btg agar jumlah persediaan barang besar penghematan biaya persediaan total
dagangan dapat dikendalikan. perusahaan.
TIC = 2xDxSxH
Sabun Lux Putih
Sebelum menentukan ROP (Re Order Sabun Lifeboy Merah
Point) maka perlu menentukan tingkat TIC = 2xDxSxH
penjualan rata-rata per-hari (TPR), yaitu :
TPR = Jumlah penjualan selama 1 tahun / = 2x3.120 xRp.9.000 x2
365 hari = 112.320.000
= 1.608 btg / 365 hari = 4,4 btg = Rp. 10.598
Rangkuti,Freddy.2000.Manajemen
DAFTAR PUSTAKA
persediaan. Jakarta: Raja Grafindo
Heizer, Jay dan Barry Render, 2005.
Persada.
Operation Management. Salemba
Empat, Jakarta. Manulang, Marihot. 2005. Pengantar
Manajemen Keuangan. Andi,
Ahyari, Agus.2005.Efisiensi Persedian
Yogyakarta.
Bahan.Yogyakarta: BPFE.