Anda di halaman 1dari 23

I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Berdirinya Usaha

Pada awal mulai berdirinya Usaha Banoffee Skuy ini kami membuat terobosan-
terobosan baru makanan untuk para pencinta kuliner Bengkulu. Latar belakang berdirinya
usaha ini ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Usaha Kecil Dan Pratikum
Bisnis. Dengan melihat peluang bisnis banoffee ini masih sangat terbuka lebar apabila serius
untuk terjun didalamnya karna di Bengkulu sendiri karena masih belum ada yang membuka
usaha banoffe ini. Didalam menjalankan kegiatan usaha Banoffe ini kita bisa mendatangkan
keuntungan dengan modal yang tidak terlalu besar dan cara pembuatannya sangat mudah.
Oleh sebab itu kami memilih untuk menjalankan bisnis makanan ini dan berlanjut sampai
sekarang. Sistem pemasaran yang kami gunakan yaitu sistem antar / PO. Jadi lokasi usaha
yang kami gunakan yaitu hanya rumah produksi.

Dapat kita ketahui juga bahwa Banoffee dulu nya disajikan dalam bentuk pie, namun
disini kami kreasikan menjadi cake didalam cup yang praktis dan memiliki cita rasa yang
enak dan manis dengan perpaduan buah pisang dan roti reagl yang renyah sehingga banyak
masyarakat yang menyukainya mulai dari kalangan anak – anak hingga kalangan dewasa.
Meskipun banoffe ini bukan merupakan makanan asli dari Indonesia, namun di Indonesia
sendiri banoffe ini di gemari oleh masyarakat karena sesuai dengan selera masyarakat
indonesia terutama pencinta makanan manis. Dengan melihat keadaan seperti ini maka dapat
dimanfaatkan untuk menjadi peluang besar untuk menjalankan usaha ini di Bengkulu.

Agar usaha itu sukses kami perlu membuat sebuah bisnis yang diharapkan mampu
mengembangkan daya kreatif dan inovasi suatu produk yang akan menjadi ciri khas dari
usaha yang kami miliki. Dengan menggunakan strategi pemasaran yang berupa promosi
melalui media online seperti WhatsApp dan Instagram. Itulah yang memudahkan kami dalam
hal mempromosikan ekado ini agar langsung diketahui masyarakat Bengkulu.

1.2 Visi & Misi Usaha

Visi

Usaha Banoffee Skuy memiliki visi sebagai perusahaan penyedia makanan manis
berbahan dasar pisang dan karamel serta perpaduan regal yang renyah yang populer di
Bengkulu sendiri sampai keseluruh Indonesia harga yang terjangkau sehingga dapat dinikmati
seluruh masyarakat.

Misi

Misi dari pendirian usaha ini yaitu :


 Menyediakan Banoffee sebagai dessert yang manis, enak dan gurih dengan tetap
menjaga kebersihan makanan
 Lokasi usaha yang strategis dan mudah dijangkau
 Membuka cabang usaha di Bengkulu
 Tempat penjualan yang bersih dan nyaman bagi komsumen
 Harga yang terjangkau oleh seluruh masyarakat
 Terus melakukan berbagai inovasi agar meningkatkan kualitas produk
 Memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen
 Mempromosikan produk ke pangsa pasar yang dituju melalui whatsApp dan
Instagram
II
ASPEK PEMASARAN

2.1 Gambaran Umum Pasar (STP)

Strategi segmentasi, targeting, dan positioning adalah memposisikan suatu merek


dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki keunggulan
kompetitif berkesinambungan.

 Segmen Pasar

Segmen Pasar merupakan gambaran umum dari konsumen usaha kita. Segmen
Pasar dalam usaha Banoffe Skuy ini yaitu mencakup semua kalangan masyarakat,
baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Khusus nya anak muda
pencinta makanan manis yang menghadirkan inovasi pertama dibengkulu dengan
harga yang terjangkau dan rasa yang terjamin.

 Target Pasar

Target Pasar merupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari usaha
kita. Target Pasar dalam usaha Banoffee Skuy ini yaitu mulai dari kalangan anak –
anak hingga kalangan dewasa yang sangat menyukai makanan manis, yang belum
pernah mencoba, dan ingin mencicipi banoffe ini.

 Positioning

Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara pesaing


usaha yang sejenis. Positioning di dalam usaha Banoffe Skuy ini dapat dilihat dari
bahan dasar olahannya dan cara mengolahnya. Dimana pada usaha Banoffe Skuy ini
kami menggunakan bahan isi berupa pisang, karamel, regal dan dibalur dengan
whipped cream. Positioning didalam usaha ini yaitu dengan kami mengolah berbagai
macam bahan tadi dan dimasukkan ke dalam kemasan yang sederhana.di Bengkulu
sendiri belum ada yang memproduksi Banoffee namun kami memiliki pesaing seperti
penjual cake didalam cup lainnya, tetapi tentunya cita rasa yang dihasilkan baru
terjamah oleh masyarakat Bengkulu . Jadi konsumen sudah tertanam di benak nya
bahwa hanya ada pada usaha kami yang mengolah cake yang dikemas didalam cup
tersebut berbeda dengan yang lainnya.
Dengan adanya inovasi ini kami dapat menarik konsumen agar membeli
produk kami tanpa membuat pesaing merasa tidak senang dengan tindakan kami.
Kami juga tetap selalu menjaga hubungan yang baik antara pesaing dan menciptakan
persaingan yang sehat tanpa menjatuhkan para pesaing.
2.2 Permintaan

 Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.


- Tahun ke-1 : 8.000 cups banoffee
- Tahun ke-2 : 8.224 cups banoffee
- Tahun ke-3 : 8.231 cups banoffee

 Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa peroide / tahun mendatang seperti


kenaikan 2,8% per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk Provinsi Bengkulu.

Tahun Perkiraan Permintaan (dalam Unit)


2019 8.000
2020 8.224
2021 8.231

Jadi, proyeksi permintaan ekado gomix oleh konsumen dalam beberapa tahun
mendatang di prediksikan mengalami kenaikan sebesar 2,8% per tahun.

2.3 Penawaran

 Penawaran dari produk pesaing sejenis dipasar

Nama Perusahaan Pesaing Kapasitas Produksi / Tahun


(dalam Unit)

 Proyeksi dalam penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi


penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan 5,2% per tahun sesuai
pertumbuhan ekonomi.

Tahun Perkiraan Penawaran


(dalam Unit)

2.4 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar

Rencana penjualan

Pada mulanya kami akan menjual produk ini pada kalangan mahasiswa di Universitas
Bengkulu kemudian kami menjualnya di bazar serta melayani pemesanan secara online atau
langsung ketempat produksi. Berdasarkan permintaan yang terus meningkat maka kami nanti
akan menyewa sebuah toko untuk menjual produk Banoffee ini. Tempat ini akan kami buat
semenarik mungkin dengan konsep anak muda yang kekinian agar dapat menarik minat
konsumen. Tidak hanya meningkatkan jumlah produksi saja, kami juga akan menciptakan
inovasi baru yaitu menambahkan varian isi Banoffee yang beraneka ragam untuk menari
konsumen. Sementara itu kami juga masih melakukan pemesanan secara online dan antar
alamat. Apabila peminat Banoffe Skuy ini terus meningkat seiring dengan tahun maka kami
akan mencoba membuka cabang toko untuk memperluas jangkauan pemasaran.

Pangsa pasar

Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Panga Pasar


(A) (B) (C=A-B) Penjualan (E=D x 100%/C)
(D)
2018 8.000 6.600 1.400 6.600 4,71 %
2019 8.224 7.200 1.024 7.200 7,03 %
2020 8.231 7.600 631 7.600 12,04 %

2.5 Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat


analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

2.5.1 Product

Untuk menarik hati konsumen agar ingin membelinya. Kami membuat suatu inovasi
produk ekado ini dengan cara mencampurkan seluruh bahan dasar menjadi citarasa yang
manis, renyah dan lembut. Dimana yang membedakan ekado goreng kami dengan jenis
cemilah yang hampir sejenis dengan banoffe ini seperti pada Usaha Tiramisu cake,
Browkat dan jenis cake didalam cup lainnya. Tetapi Banoffee membuat cake didalam cup
dengan inovasi terbaru di Bengkulu serta menggunakan kemasan yang simple dan praktis
sehingga lebih mudah dikonsumsi oleh konsumen

2.5.2 Price

Untuk strategi dalam menetapkan harga ekado ini kami menetapkan harga yang
terjangkau untuk semua orang. Dengan harga mulai dari Rp10.000 – Rp 25.00 konsumen
sudah dapat menikmati cemilan manis dan renyah ini. Untuk pembayarannya sendiri kami
membuat sistem bayar di tempat atau pada saat produk di antar (delivery).

Selain itu, untuk menarik minat konsumen agar ingin mencoba produk kami, kami
juga menggunakan strategi quantity discount pricing. Dimana strategi ini digunakan untuk
konsumen yang membeli dalam jumlah yang banyak dengan harga yang lebih murah.
Misalnya jika konsumen membeli 5 cup dengan harga 1cup p Rp 10.000 makan mereka
hanya perlu membayar Rp 48.000. jadi konsumen mendapatkan diskon Rp 2.000. kami
juga memberika promo berupa free ongkir delivery untuk 10 orang pertama order dengan
pembelian minimal 2 cup banoffee.
2.5.3 Promotion

Strategi promosi dapat dilakukan empat bentuk promosi yang paling dikenal yaitu
Periklanan, Personal selling, Sales promotion, Publik Relation. Promosi sendiri merupakan
usaha menarik konsumen agar produk yang kita pasarkan dikenal luas oleh konsumen. Di
dalam memasarkan banoffee kami menggunakan promosi yaitu periklanan dengan
memanfaatkan sosial media seperti Instagram dan Whatsapp. Kegiatan promosi yang kami
lakukan sama dengan pesaing karena mereka juga sama menerapkan sistem promosi yang
sama dengan kami.

 Advertising (iklan)

Di dalam memasarkan banoffee kami menggunakan promosi yaitu periklanan


dengan memanfaatkan sosial media seperti Instagram dan WhatsApp. Biaya untuk
mengiklankan di sosial media itu menggunakan kuota interner 1 giga sebesar Rp
15.000

 Sales promotion

Promosi penjualan banoffee ini melalui suatu acara berupa bazar


kewirausahaan yang diadakan di Gedung C Auditorium Universitas Bengkulu yang
menjadi target kami yaitu kalangan mahasiswa dan pengunjung acarabazar tersebut.
Biaya untuk melakukan sales promotion ini yaitu biaya penyewaan stand bazar
sebesar Rp 75.000

 Personal Selling

Promosi yang kami lakukan dalam personal selling yaitu dengan melakukan
tester kepada konsumen di sekeliling tempat produksi, kemudian hasil tester kami
mendapatkan respon positif yang semakin memotivasi kami untuk melakukan
penjualan banoffee ini terus menerus.

 Publik Relation

Dapat diketahui bahwa pelanggan adalah aset yang paling berharga dan harus
di pertahankan. Karna mempertahankan pelanggan lama itu lebih mudah dibanding
mencari pelanggan yang baru. Maka dari itu kami menjalin hubungan yang baik
kepada konsumen baik itu pelanggan lama ataupun yang baru dengan cara
menanggapi feedback dan masukkan dari mereka.
Kami juga meminta testimoni-testimoni tentang produk kami yang telah
mereka konsumsi agar kami dapat membangun kepercayaan konsumen yang masih
ragu untuk mencoba produk kami dan sesekali kami akan memberikan reward
misalnya diskon berupa potongan harga seperti untuk pembelian 5 cup hanya Rp
48.000. Jadi biaya potongan harga untuk melakukan diskon pada publik relation ini
sebesar Rp 2.000 per 4 pack dalam sekali pembelian.

2.5.4 Placement

Pada strategi pemasaran placement ini kami mendistribusikan produk kami dengan
cara menjualnya secara langsung ke konsumen tanpa melalu perentara seperti wholesaler
(pedagang besar) ataupun retailer (pedagang kecil) di Bengkulu ini. Biaya yang
dikeluarkan untuk melakukan placement ini berupa biaya bazar Rp 75.000 dan biaya
ongkir Rp 5.000 (Jauh & dekat) per cup. Dibandingkan dengan usaha cake cup lainnnya
strategi placement yang ditetapkan itu sama karena mereka mendistribusikan produknya
secara langsung tanpa melalui perantara yang membedakannya dari biaya ongkir, mereka
mematok biaya bahkan hingga Rp 10.000 per pack .

2.5.5 People

Kriteria sumber daya manusia di dalam Usaha Banoffee Skuy ini yaitu kami
menargetkan sumber daya manusia yang kreatif dan berinovasi, bertanggung jawab
terhadap tugasnya, jujur, dan mau bekerja keras dengan memberikan pelayanan yang baik
dan bisa memasarkan produk sesuai dengan target perusahaan yang telah di tetapkan.
Dibandingkan dengan strategi people dari pesaing kami memiliki strategi yang sama yang
membedakan hanya dari segi berinovasi.

2.5.6 Process

Proses yang akan ditampilkan kepada konsumen agar tertarik membeli ialah proses
produksi yang higienis. Kebersihan yang dimaksud tidak hanya ditunjukan pada proses
membuat produk namun juga ditunjukan oleh penampilan karyawan yang bersih dan rapi.
Hal ini bertujuan agar konsumen tidak ragu untuk melakukan pembelian.

Proses pelayanan terhadap konsumen yang kami terapkan di dalam perusahaan yaitu
dengan tetap menjadi hubungan yang baik dengan konsumen seperti tetap ramah dalam
melayani konsumen lama maupun baru. Serta kami juga meningkatkan kecepatan dan
ketepatan kami dalam melayani konsumen agar mereka tidak hanya puas dengan produk
yang kami tawarkan tetapi juga dengan pelayanan yang kami berikan. Di dalam proses
pelayanan terhadap konsumen ini kami tidak perlu mengeluarkan biaya. Dari segi process
kami memiliki kesamaan dengan pesaing yang membedakan hanya pada kecepatan dan
ketepatan yang kami lakukan dalam melayani konsumen.

2.5.7 Physical Evidence

Usaha Banoffee Skuy ini menyediakan penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau
sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen ini dengan
menyediakan tempat yang menarik, nyaman serta bersih sehingga konsumen tertarik untuk
mengunjungi tempat penjualan produk kami dan konsumen juga yakin dengan produk
yang kita hasilkan ini bersih dengan dilihat dari tempat usaha yang bersih pula. Biaya yang
dikeluarkan untuk physical evidence ini adalah biaya sewa stand bazar sebesar Rp 75.000.
Perbedaan Physical Evidece pesaing dengan produk kami yaitu kami memasarkan produk
di rumah produksi dan di bazaar sedangkan sejauh ini pesaing hanya memasarkan dengan
sistem PO.

III
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
3.1 Aspek Organisasi

 Nama Usaha : BANOFFEE SKUY


 Nama Pemilik / Pemimpin : Azka Aurellia
 Alamat Kantor dan tempat usaha : Jalan Kenari RT 04 No. 16, kebun kenanga.
 Struktur Organisasi :

Pemilik / Pimpinan
Azka Aurellia

Bagian Pemasaran Bagian Produksi Bagian Keuangan


Reyhan Septiadi Zalita Allena Azka Aurellia

 Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian

Jabatan Uraian Tugas (A) Jumlah (B) Gaji / Bulan Total


(C) (B x C)
Pimpinan
1. Direksi 1. Menjalankan tugas
pengurusan
2. Memimpin dan
mengurus organisasi
untuk kepentingan dan
tujuan bersama 1 - -
3. Memelihara dan
mengurus kekayaan
organisasi secara
amanah dan
transparan.

Staf
1. Bag. Pemasaran 1. Menentukan
lokasi,target dan
strategi pemasaran
yang efektif dan
efisien.
2. Menentukan standar
pelayanan konsumen. 1 Rp 100.000 Rp 100.000
3. Menganalisis
persaingan dan
perubahan pasar.
2. Bag. Produksi 1. Melakukan proses
produksi yang
seefektif mungkin.
2. Menjamin mutu dan
kehigienisan produk. 1 Rp 100.000 Rp 100.000
3. Melakukan inovasi
produk berdasarkan
persetujuan direksi.
3. Bag. Keuangan 1. Mengelola
keuangan
2. Melakukan
penelitian dan analisa
keuangan
3. Melakukan
verifikasi ulang atas 1 Rp 100.000 Rp 100.000
semua bukti
kas,penerimaan dan
pengeluaran kas
4. Membuat evaluasi
kegiatan bidang
keuangan
Total Gaji / Bulan Rp.300.000
3.2 perijinan

Usaha yang akan kami jalankan ini bukan usaha berbentuk badan hukum yang awal
pembentukan nya hanya beruang lingkup di kampus dan kemudian berlokasi di tempat
produksi. Maka perizinan yang akan kami miliki adalah perizinan dari pihak Universitas
Bengkulu dan juga berupa perizinan dari wilayah setempat disertai keterangan dari pihak RT /
RW setempat.

3.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur
berdasarkan periode tertentu (mingguan atau bulanan).

JADWAL PELAKSANAAN
KEGIATAN (Dalam Mingguan)
1 2 3 4
1. Survei Pasar 2 1 1 -
2. Menyusun Rencana Usaha 2 1 1 1
3. Perijinan - - - -
4. Survei tempat usaha - - - 1
5. Survei Mesin / Peralatan 1 1 1 1
6. Pemasangan Sarana Penunjang 1 - - -
7. Mencari tempat kerja - - - -
8. Uji Coba Produksi 1 1 - -
9. Operasional 1 1 - -

3.4 Inventaris Kantor dan Supply Kantor

 Inventoris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun

Inventaris / Perangkat Merk Jumlah Unit Harga Jumlah


Kerja harga
Meja - 1 Rp 300.000 Rp 230.000
Kursi - 3 Rp 55.000 Rp 165.000
Kompor Rinai 1 Rp 300.000 Rp 300.000
Total Inventaris Kantor Rp 765.000

 Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK

Alat Tulis Kantor (umur ekonomis 1 tahun atau kurang)

Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun

Pena standard 1 kotak Rp 17.000

Buku besar 1 Rp 15.000

Penggaris 1 Rp 7.500
Total Supply Kantor Rp 39.500

IV
ASPEK PRODUKSI
4.1 Produk

Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha
manufaktur dan industri pengolahan adalah :

A. Dimensi Produk
Jenis : Makanan ringan
Bentuk : bulat dalam kemasan
Ukuran : 300ml sampai 600ml
Rasa : Perpaduan manis karamel dan pisang serta renyahnya regal dibalur dengan
whipped cream
Warna : dominan coklat & putih
Fungsi : Sebagai konsumsi atau cemilan.

B. Nilai / Manfaat Prooduk

Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu :
 Manfaat inti :Memenuhi kebutuhan utama manusia yaitu makan.
 Manfaat dasar :Memecahkan masalah kebutuhan utama yaitu makanan.
 Manfaat yang diharapkan :Manfaat lebih dari pemenuhan kebutuhan dasar yaitu
cemilan yaitu Banoffee Skuy
 Manfaat di atas harapan :Manfaat diatas harapan yaitu Banoffe skuy yang
menonjolkan rasa manis serta renyah dan lembut
dengan menciptakan rasa yang baru yang
belum ada di Cake lain pada umumnya sehingga dapat
menarik minat konsumen.
 Manfaat potensial : banoffee juga sebagai cemilan yang enak dan bisa
dimakan kapanpun. Di lengkapi juga dengan saos pedas
dan mayonaise yang enak dan dapat meningkatkan selera
konsumen.

C. Kegunaan / Fungsi Produk

Kegunaan dan fungsi utama produk ialah sebagai produk konsumsi yaitu berupa
produk yang dibeli oleh konsumen akhir. Lebih spsifiknya yaitu convenience goods atau
produk yang dibutuhkan sehari-hari yaitu makanan atau cemilan. Dalam produk banoffee
skuy juga mampu memberikan sensasi yang sangat luar biasa bagi pecinta makanan
manis.

4.2 Proses Produksi


Proses produksi Ekado Gomix ini yaitu:

 Siapakan seluruh bahan yang sudah di bersihkan terlebih dahulu.


 Siapkan roti regal yang telah dihancurkan dengan halus.
 Lelehkan mentega, lalu campur ke regal yang telah dihancurkan.
 Tata regal di cup yang tersedia dengan padat, kemudian diamkan selama 15 menit
dikulkas.
 Sambil menunggu buat adonan karamel yang berbahan dasar gula
 Potong pisang sesuai ukuran yang diinginkan.
 Siapkan whipped cream.
 Lalu campurkan karamel diatas regal yang telah dimasukkan ke dalam cup
 Susun pisang dengan rapih dan tertata diatas karamel.
 Lalu tambahkan whipped cream diatas nya
 Terakhir, tambahkan topping coklat diatas nya
Banoffee siap disajikan!

4.3 Kapasitas Produksi

Tahun Rencana produksi (dalam unit)


2019 6.600
2020 7.200
2021 7.600

4.4 Tanah dan Bangunan

Karena usaha banoffee ini kami dirikan dalam rangka memenuhi tugas kuliah . Maka
kami tidak memiliki lokasi khusus melainkan dengan menggunakan tenda dan lokasi yang
telah disediakan oleh panitia bazar dan menggunakan lokasi rumah produksi dari salah satu
pemilik.

4.5 Pemasangan Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya


1. Pemasangan instalasi listrik Rp 150.000
2. Pemasangan instalasi air -
3. Pemasangan instalasi telepon -
4. Pemasangan instalasi internet -
5. Dan lain-lain -
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang Rp 150.000,-

4.6 Mesin dan Peralatan


Nama Merk Jumlah Harga Jumlah Harga
Mesin / Peralatan Unit
1. Kompor Rinai 1 Rp 300.000 Rp 300.000
2. Kuali - 1 Rp 150.000 Rp 150.000
3. Spatula - 1 Rp 10.000 Rp 10.000
4. Wadah plastik - 5 Rp 6.000 Rp 30.000
5. Sendok Wayang 2 -
6. Pisau Vicenza 3 - -
7. Gilingan - 1 - -
8. Saringan - 1 -
9. Cup plastik - 1.000 buah Rp 1.500 Rp 1.500.000
10. Sendok Plastik - 10 pack Rp 25.000 Rp 250.000
11. Plastik Kidz 96 pack Rp 7.000 Rp 672.000
Total Pembelian Mesin / Peralatan Rp 2.912.000

4.7 Bahan Baku dan Bahan Pembantu

Nama Bahan Baku Merk Jumlah Unit Harga Jumlah harga

1. Biskuit Regal 50 bungkus Rp 27.000 Rp 1.350.000


2. Gula Pasir - 10 kg Rp 15.000 Rp 150.000
3. Susu kental Frisian Flag 30 kaleng Rp 16.000 Rp 460.000
manis
4. Bubuk Whipped Wippy Cream 50 Kotak Rp 25.000 Rp 1.250.000
Cream 200gr
5. Pisang - 50 sisir Rp 15.000 Rp 750.000
Total Pembeliaan : Rp 3.960.000

Nama Bahan
Merk Jumlah Unit Harga Jumlah harga
Pembantu
1. Butter Blueband 40 bungkus Rp 8.500,- Rp 340.000
2. Coklat Bubuk 50 bungkus Rp 30.000,- Rp 1.500.000
Total Pembeliaan : Rp 1.840.000

Bahan Baku dan Bahan Pembantu per Satu Kali Produksi


Jumlah
Nama Bahan Baku Merk Jumlah Unit Harga
harga
6. Biskuit Regal 2 bungkus Rp 27.000 Rp 54.000
7. Gula Pasir - 1 kg Rp 15.000 Rp 15.000
8. Susu kental Frisian Flag 1 kaleng Rp 16.000 Rp 16.000
manis
9. Bubuk Whipped Wippy Cream 2 Kotak Rp 25.000 Rp 50.000
Cream 200gr
10. Pisang - 3 sisir Rp 15.000 Rp 45.000
Total Pembeliaan : Rp 180.000

Nama Bahan
Merk Jumlah Unit Harga Jumlah harga
Pembantu
3. Butter Blueband 2 bungkus Rp 8.500,- Rp 17.000
4. Coklat Bubuk 1 bungkus Rp 30.000,- Rp 30.000
Total Pembeliaan : Rp 47.000

Keuntungan Satu Pack

Modal

Bahan baku Rp 180.000

Bahan penolong Rp 47.000

Total bahan Rp 227.000

Pack Rp 30.000

Label Rp 9.000

Total Rp 266.000

Pendapatan

Penjualan x Harga

= 35 x Rp 10.000

= Rp 350.000

Keuntungan

Pendapatan – Modal

= Rp 350.000 – Rp 266.000
= Rp 84.000

Jadi keuntungan yang kami peroleh untuk satu pack ekado ini yaitu

Rp 84.000/ 35 = Rp 2.400

4.8 Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal


mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja.

A. Sistem Harian

Jenis Kegiatan Tarif / upah Jumlah Jumlah Hari Jumlah (Rp)


per hari Tenaga Kerja Kerja / Tahun
1. Produksi - 3 orang 96 hari / tahun -
2. Pemasaran - 3 orang 96 hari / tahun -
3. Keuangan - 1 orang 96 hari / tahun -
Total Upah Tenaga Produki Sistem Harian -

4.9 Biaya Umum Usaha / Pabrik

Sebagai komponrn biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga direncanakan biaya-
biaya penunjang (sarana dan prasarana), misalnya sebagai berikut :

Jenis Biaya Usaha / Pabrik Jumlah Biaya / Tahun


1. Pemeliharaan mesin dan peralatan Rp 70.000
2. Bahan baku, dan pelengkap Rp 150.000
3. Rekening listrik, air, telepon. Rp 1.920.000
4. Pemeliharaan bangunan -
5. Biaya lainnya Rp 500.000
Total Biaya Umum Usaha / Pabrik per tahun Rp 650.000

ASPEK KEUANGAN
5.1 Strategi Sumber Pendanaan Usaha

Sebagai sumber awal mula pendirian Banoffee Skuy yaitu dari pemilik usaha bersama
yang terdiri dari 3 orang dengan modal awal Rp Rp 3.000.000 dan modal alat sebesar Rp
3.950.000,-
5.2 Proyeksi Keuangan

A. Sumber Pendanaan

Uraian Persentase (%) Jumlah (C= a+b)


(a) (b)
1. Modal Sendiri 100% - 100%
2. Pinjaman - - -
Jumlah (1+2) 100%

B. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi

Uraian Banyaknya Harga / Unit Jumlah


(1) (2) (3=1 x 2)
a. Tanah - - -
b. Bangunan - - -
c. Mesin / Peralatan
 Kompor 1 Rp 300.000 Rp 300.000
 Kuali 1 Rp 150.000 Rp 150.000
 Spatula 1 Rp 10.000 Rp 10.000
 Wadah plastik 5 Rp 6.000 Rp 30.000
 Sendok 2 - -
3 - -
 Pisau
1 - -
 Gilingan
1 - -
 Saringan
10 pack Rp 25.000 Rp 250.000
 Sendok plastik
1000 pack Rp 1.500 Rp 1.500.000
 Kotak kemasan 96 pack Rp 7.000 Rp 672.000
 plastik
d. Peralatan Kantor
 Meja 1 Rp 300.000 Rp 300.000
 kursi 3 Rp 55.000 Rp 165.000
e. Alat Angkut - - -
f. Infrastruktur - - -
g. biaya pra operasi 1 Rp 60.000 Rp 60.000
Jumlah Rp 3.437.000
C. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Kerja

Uraian Banyaknya Harga / Unit Jumlah


(1) (2) (3=1 x 2)
a. Bahan Baku
 Biskuit Regal 50 bungkus Rp 27.000 Rp 1.350.000
 Gula Pasir 10 kg Rp 15.000 Rp 150.000
 Susu kental manis 30 kaleng Rp 16.000 Rp 460.000
 Bubuk whipp cream 16 kg Rp 35.000 Rp 560.000
 Kentang 13,5 kg Rp 12.000 Rp 162.000
 Wortel 13,5 kg Rp 8.000 Rp 108.000
 Lada 96 bungkus Rp 1.000 Rp 96.000
 Kulit lumpia 192 pack Rp 9.000 Rp 1.728.000
 Minyak goreng 96 bungkus Rp 12.000 Rp 1.152.000
 Bawang putih 13,5 kg Rp 50.000 Rp 675.000

b. Persediaan Bahan - - -
c. Produk Dalam Proses - - -
d. Piutang - - -
e. Uang Kas - - -
Jumlah Rp 4.909.000

D. Analisa Biaya Tetap

Uraian Banyaknya Harga / Unit Jumlah


(1) (2) (3=1 x 2)
a. Gaji 3 Rp 80.000 Rp 240.000
b. Penyusutan
 Meja 1 Rp 50.000 Rp 50.000
 Kursi 3 Rp 9.000 Rp 27.000
 Kompor 1 Rp 100.000 Rp 100.000
 Alat angkut 1 Rp 450.000 Rp 450.000

c. Bunga Pinjaman - - -
d. Biaya Pemasaran 1 Rp 400.000 Rp 400.000
e. Biaya lainnya - - -
Jumlah Rp 1.267.000

E. Analisa Biaya Tidak Tetap


Uraian Banyaknya Harga / Unit Jumlah
(1) (2) (3=1 x 2)
a. Upah - - -
b. Biaya Bahan
- Tepung terigu 5,5 kg Rp 8.000 Rp 44.000
- Telur 6,4 karpet Rp 1.500 Rp 288.000
- Penyedaprasa 16 renteng Rp 6.000 Rp 96.000
- Ayam 16 kg Rp 35.000 Rp 560.000
- Kentang 13,5 kg Rp 12.000 Rp 162.000
- Wortel 13,5 kg Rp 8.000 Rp 108.000
- Lada 96 bungkus Rp 1.000 Rp 96.000
- Kulit lumpia 192 bungkus Rp 9.000 Rp 1.728.000
- Minyak goreng 96 bungkus Rp 12.000 Rp 1.152.000
- Bawang putih 13,5 kg Rp 50.000 Rp 675.000

Jumlah Rp 4.909.000

F. Proyeksi Aliran Kas Usaha

Uraian Tahun

0 1 2 3
a. Sumber Dana 30.630.000 19.200.000 20.190.000 21.240.000
(in flow) (1920x10.000) (2019x10.000) (2124x10.000)
b. Penggunaan 22.458.000 6.925.000 7.520.000 8.300.000
Dana(outflow)
c. Arus Kas Bersih 8.172.000 12.275.000 12.670.000 12.940.000
(net flow = a-b)
d. KeadaanKas 0 45.097.000 57.767.000 70.707.000
Awal
e. Keadaan Kas 8.172.000 57.372.000 70.437.000 83.647.000
Akhir (c+d)

5.3 Analisa Kelayakan Usaha

A. Metode Non – Discounted Cash Flow

Total Investasi
Pay Back Period = x 1tahun
Net Income+ Depreciation
1.267 .000
pay Back Period = x 1 tahun
19.200.000+627.000

pay Back Period =0,063

B. Metode Discounted Cash Flow

1. Net Present Value (NPV)

C −C
NPV =∑ +∑
(1+i) ᵑ (1+i) ᵑ

Cash Flow Pv Faktor at PV


67,83%
Inflow Year 1 12.275.000 0,5958 7.313.445
2 12.670.000 0,3550 4.497.850
3 12.940.000 0,2115 2.736.810
Pv of cash flow 14.548.105
Investasi awal 30.630.000
NPV -16.081.895

2. Profitability Index (PI)

PV of Benefit
Profitability Index¿
PV of Capital Cost

14.548.105
Profitability Index¿ = 0,47
30.630.000

3. Internal Rate of Return (IRR)

NPV ₁
IRR=i₁+ ( i 2−i 1 ) x X 100 %
( NPV ₁−NPV ₂ )

5.4 Analisa Keuntungan

Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (penetapan keuntungan)


dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volume penjualan yang dapat diserap oleh
pasar dengan mempertimbangkan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini
harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.
1. Break Event Point (BEP)

Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yng
mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi.
Analisa yang juga dikenal dengan istilah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, dimana pada
tingkat tersebut perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi :
 Biaya Semi Variabel
 Biaya Variabel
 Biaya Tetap

Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut :

1.267 .000
BEP= x 100 %
19.200 .000−4.909 .000
1.267 .000
BEP= x 100 %
14.291 .000
BEP = 8.86

Atau dapat juga ditulis sebagai :


1.267 .000
BEP=
1−4.909 .000 = 1.700.671
19.200 .000

2. Kontribusi Margin

Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengaan biaya


variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa
penentuan keuntungan maksimum atau kerugian minimum. Yang petama perlu
diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan
hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut :

Rasio Kontribusi Margin=1−4.909 .000


19.200.000
= 0,3 Atau 30%

Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan


yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
Biaya Tetap+ Laba
Minimal Penjualan=
1−Biaya Variabel
Hasil Penjualan

1.267 .000+12.275.000
Minimal Penjualan=
1−4.909 .000
19.200 .000

13.542.000
Minimal Penjualan=
1−0.255 ¿
¿
13.542.000
Minimal penjualan = 0,745 ¿
¿
= 18.177.181

Anda mungkin juga menyukai