Anda di halaman 1dari 92

LAPORAN KULIAH PRAKTEK BERMASYARKAT /

PRAKTEK KERJA LAPANGAN ( KPB/PKL )

PADA UMKM “SIOMAY BANDUNG” LOKASI KP. KARANG SARI

DESA CITALANG KECAMATAN PURWAKARTA KABUPATEN PURWAKARTA

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah KPB pada Program Studi
Akuntansi & Manajemen

Oleh :
1. Atu Adhayati Solihah ( Nim 030117846 )

2. Ani Liani ( Nim 030217823 )

3. Wildan Nahban Alfaruqi ( Nim 030218014 )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

DR. KHEZ. MUTTAQIEN

PURWAKARTA

2020
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KPB/PKL

PERSETUJUAN

Laporan Berjudul : Laporan Kuliah Praktek Bermasyarakat / Praktek Kerja Lapangan

( KPB/PKL ) Pada UMKM “Siomay Bandung” Lokasi Kp. Karang Sari

Desa Citalang Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta

OLEH :

1. Atu Adhayati Solihah ( Nim 030117846 )

2. Ani Liani ( Nim 030217823 )

3. Wildan Nahban Alfaruqi ( Nim 030218014 )

Program Studi Akuntansi & Manajemen

Dinyatakan telah memenuhi syarat adminstratif dan dapat diteruskan untuk diseminarkan dalam

penelahan seminar Laporan Kuliah Praktek Bermasyarakat /Praktek Kerja Lapangan ( KPB/

PKL ) tahun 2020.

Purwakarta, Oktober 2020

Dosen Pembimbing,

Indra Maulana., SE., MM

i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KPB/PKL

PENGESAHAN

Laporan Berjudul : Laporan Kuliah Praktek Bermasyarakat / Praktek Kerja Lapangan

( KPB/PKL ) Pada UMKM “Siomay Bandung” Lokasi Kp. Karang Sari


Desa Citalang Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta

OLEH :

1. Atu Adhayati Solihah ( Nim 030117846 )


2. Ani Liani ( Nim 030217823 )
3. Wildan Nahban Alfaruqi ( Nim 030218014 )

Program Studi Akuntansi & Manajemen

Laporan ini telah diujikan dan diseminarkan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan mata kuliah
KPB / PKL pada Program Studi Akuntansi & Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) DR KHEZ Muttaqien Purwakarta.

Purwakarta, 2020
Mengetahui
Penelaah I Penelaah II

( ) ( )
Mengetahui
Ketua Prodi Manajemen Ketua Prodi Akuntansi

( ) ( )

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil Kuliah Praktek
Bermasyarakat (KPB)/Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan penuh kelancaran.

Adapun laporan ini disusun guna melengkapi persyaratan akademis dalam rangka
penyempurnaan perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) DR. KHEZ.
MUTTAQIEN.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini, perkenankan kami
untuk mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. H. Suherman Saleh, Ak., MSc.,CA selaku Ketua STIE DR. KHEZ.

MUTTAQIEN Purwakarta.

2. Bapak Iman Sidik Nusannas, SS., ME selaku Pembantu Ketua I STIE DR. KHEZ.

MUTTAQIEN Purwakarta.

3. Bapak Dean Subhan Saleh, SE., MM selaku Pembantu Ketua II STIE DR. KHEZ.

MUTTAQIEN Purwakarta.

4. Bapak Indra Maulana, SE., MM selaku ketua Program Studi Manajemen STIE DR.

Khez Muttaqien Purwakarta.

5. Bapak Sarif Hidayat. SE., MM selaku ketua Program Studi Akuntansi STIE DR.

Khez Muttaqien Purwakarta.

6. Bapak Indra Maulana, SE., MM selaku Dosen Pembimbing KPB/PKL STIE DR.

KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta.

7. Semua Dosen Program Studi Manajemen dan Studi Akuntansi STIE DR. KHEZ.

MUTTAQIEN Purwakarta, penulis ucapkan terimakasih.

iii
8. Ibu Epi Ismawati dengan keluarga, selaku pemilik UMKM Siomay Bandung yang

selalu membantu selama KPB/PKL dilaksanakan.

9. Rekan-rekan Mahasiswa/i STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta yang selalu

saling membantu dan memberikan inspirasi dan motivasi dalam belajar.

10. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat ditulis satu persatu yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan laporan hasil KPB/PKL ini.

Menyadari bahwa isi dalam penyusunan laporan hasil Kuliah Praktek


Bermasyarakat (KPB) / Praktek Kerja Lapangan (PKL) jauh dari kata sempurna,
untuk itu segala saran dan kritik dari semua pihak sangat saya harapkan.

Purwakarta, Oktober 2020

Penyusun

Atu Adhayati Ani Liani

NIM 030117846 NIM 030217823

Wildan Nahban Alfaruqi

NIM 030218014

ABSTRAK

Laporan ini merupakan suatu hasil kuliah kerja bermasyarakat yang dilakukan pada
sebuah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Purwakarta pada UMKM Siomay

iv
Bandung yang berlokasi di Kp. Karang Sari RT 007/002 Desa Citalang, Kecamatan Purwakarta,
Kabupaten Purwakarta. UMKM menjadi salah satu elemen pergerakan utama perekonomian
Indonesia. Masalah utama dalam pengembangan UMKM yaitu mengenai pengelolaan aspek-
aspek manajemen dan akuntansi dalam usahanya tersebut, karena pengelolaan yang baik
memerlukan keterampilan yang baik pula oleh pelaku bisnis UMKM. Padahal dengan adanya
aspek-aspek manajemen dan akuntansi akan memungkinkan pemilik memperoleh data dan
informasi yang tersusun secara sistematis. Dengan adanya aspek-aspek manajemen dan
akuntansi, pemilik dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi sehingga usahanya mampu
bersaing dalam dunia bisnis saat ini. Pentingnya penerapan ilmu manajemen dan akuntansi
dalam pengelolaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai masih kurang dipahami
oleh para pengusaha. Masih banyak pengusaha kecil yang belum melakukan pengembangan
secara sistematis dengan menerapkan aspek-aspek manajemen dan akuntansi. Akibatnya, para
pelaku usaha ini tidak dapat bersaing dengan usaha lain yang sejenis.

Kata kunci : Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), UMKM Siomay Bandung, Aspek-
Aspek Manajemen dan Akuntansi

DAFTAR ISI

v
Lembar Persetujuan ……………………………………………………………………………...i

Lembar Pengesahan ……………………………………………………………………………..ii

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………..iii

Abstrak…………………………………………………………………………………………...v

Daftar Isi………………………………………………………………………………………...vi

Daftar Tabel……………………………………………………………………………………..ix

Daftar Gambar………………………………………………………………………………..….x

Daftar Lampiran…………………………………………………………………………………xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………………1

B. Tujuan KPB-PKL…………………………………………………………………3

C. Manfaat KPB-PKL………………………………………………………………..3

BAB II LANDASAN PUSTAKA

2.1 Landasan Pustaka…………………………….……………………………………….4

A. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah )…………………………………...4

1. Pengertian UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)....…………………4

2. Kelemahan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)……………………5

3. Upaya Pengembangan UMKM ((Usaha Mikro Kecil dan Menengah)……….7

B. Aspek Manajemen………………………………….…………………….………8

I. Manajemen Pemasaran………..…………………………………….………….8

1. Pengertian Manajemen Pemasaran…………..………………………….……..8

2. Penegrtiam Strategi Pemasaran……………………………………….……….9

3. Saluran Distribusi Pemasaran…………………………………………….11

vi
4. Jenis-jenis Saluran Distribusi…………………………………………….12

5. Digital Marketing……………………………………..…………………..13

6. Jenis Digital Marketing…………………………………………..…….…14

7. Strategi Digital Marketing……………………………………..………….15

II. Manajemen Operasional……………………………………..………….….17

1. Pengertian Manajemen Operasional………………………..………...….17

2. Tujuan Manajemen Operasional……………………………..……....…..17

3. Tata Letak (Lay Out) …………………………..………..……………....18

4. Manfaat Lay Out Untuk SistemProduksi……………………………......18

5. Model Lay Out……………………….……..….………………….….…19

6. Prinsip-prinsip Dasar Penyusunan Lay Out…..…………………….…..20

C. Aspek Keuangan……………………………..…………………….………..21

I. Laporan Keuangan……………………………..…………………….……..21

1. Pengertian Laporan Keuangan…………………………..…………….…..21

2. Tujuan Laporan Keuangan…………………………..…………...………..22

3. Fungsi Laporan Keuangan………………….………..……….….……….23

4. Macam-macam Laporan Keuangan……….…………………..…….…….25

II. Harga Pokok Produksi……………………….……..………………….……27

1. Pengertian Harga Pokok Produksi……….……………………..…………27

2. Manfaat Harga Pokok Produksi………….…...…..……………………....27

2.2 Profil Perusahaan……………...…..………….………….……………………29

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

vii
A. Kondisi Objektif……………………………………………….…………………30

1. Rencana Kerja………………………………………………...…..….…….….30

2. Realisasi Kerja……………………………………….......………..……….…..31

B. Kondisi Umum dan Pembahasan……………………………………..…………..33

1. Akar Masalah UMKM Siomay Bandung…….…………………..……………33

2. Alternatif Pemecahan Masalah…………………..………………...……….....34

3. Potensi Yang Ada di UMKM Siomay Bandung………………………..….....35

4. Cara Menumbuhkan Potensi UMKM…………………..….………………….36

5. Langkah Implementasi Untuk UMKM Siomay Bandung……………….……37

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………….……………..……….….41

B. Saran………………………………………………………………….…...……...41

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................………..............42

LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................………..………....42

DAFTAR TABEL

viii
2.1 Legalitas UMKM Siomay Bandung……………………………………………..29

DAFTAR GAMBAR

ix
3.1 Lay Out Pada UMKM Siomay Bandung…………………………………………38

3.2 Implementasi Lay Out Pada UMKM Siomay Bandung……….…………………39

DAFTAR LAMPIRAN

x
Lampiran I

Data Keuangan…………………………………………………………………………..49

Lampiran II

Form KPB-PKL…………………………………………………………………………61

Lampiran III

Dokumentasi……………………………………………………………………………75

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu kegiatan usaha

yang dilakukan oleh sebagian masyarakat indonesia yang berperan penting untuk

pertumbuhan perekonomian Indonesia. UMKM merupakan suatu unit usaha kecil yang

mampu berperan sebagai pengaman (safety) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi

dan menyediakan alternatif penyaluran kredit maupun dalam hal tenaga kerja. UMKM

merupakan suatu kegiatan masyarakat dalam bentuk badan usaha yang menggunakan

keterampilan dan inisiatif yang tinggi. Dimana orang yang menjalankan usaha ini harus

memiliki sikap dan mental yang besar.

Pada era sekarang ini, semakin marak orang yang merambah dunia bisnis mulai

dari bisnis berskala kecil, menengah, maupun besar. Hal ini timbul karena minat

masyarakat sendiri yang ingin mengembangkan keahlian berwirausaha di tengah sulitnya

mendapatkan pekerjaan. Keadaan tersebut mendorong masyarakat berpikir kreatif untuk

menciptakan sebuah usaha yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup

masyarakat. Maka pada saat ini di kota Purwakarta sedang banyak bermunculan berbagai

usaha yaitu dalam skala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Salah satu UMKM yang ada di Purwakarta adalah siomay yang bergerak di

industri makanan atau pangan. Siomay adalah salah satu jenis dimsum yang banyak dijual

baik di restoran cina maupun pedagang kaki lima. Adaptasi rasa masakan jenis makanan

ini menjadikan berbagai jenis variasi siomay seperti daging isian, ada siomay ikan

1
tenggiri, ayam, udang, kepiting dll. Masyarakat Purwakarta banyak yang menyukai

siomay karena memiliki rasa yang enak, harga yang murah, selain itu cara pengolahan

siomay tergolong mudah serta penyajiannya praktis.

Akan tetapi jika dilihat dari perkembangan usaha siomay di Purwakarta saat ini

banyak yang menjalankan usaha tersebut, sehingga timbulah persaingan pasar. Jika

dilihat dari sistem manajemen dan sistem akuntansi usaha siomay ini belum sepenuhnya

menerapkan sistem tersebut. Seperti halnya dari sistem manajemen di bidang pemasaran

yang masih menggunakan promosi yang monoton, dan pendistribusian masih dalam

lingkup kecil sehingga menimbulkan persaingan pasar. Dan apabila dilhat dari sistem

akuntansi para usaha siomay ini belum sepenuhunya menerapkan harga jual yang tepat.

Dapat disimpulkan jadi kebanyakan pengusaha siomay khususnya di Kabupaten

Purwakarta ini tidak menggunakan informasi tata kelola sistem manajemen dan akuntansi

dalam pengelolaan usahanya, seharusnya para pelaku usaha memperhatikan tata kelola

sistem manajemen pemasaran, manajemen sumber daya manusia, manajemen operasional

dan tata kelola sistem akuntansi dalam melakukan pencatatan atas segala transaksi yang

terjadi.

Adapun kami selaku mahasiswa sangat bersyukur bisa melakukan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di UMKM dan terjun langsung ke lapangan melihat dan membantu apa

saja yang menjadi keluhan dan kekurangan dalam menjalankan usaha tersebut. Kami pun

berharap dengan dilakukannya penelitian praktek kerja lapangan saat ini mampu

membentuk karakter mahasiswa yang mempunyai minat untuk menjadi seorang

pengusaha tidak hanya menjadi seorang karyawan serta mampu menciptakan lapangan

pekerjaan. Maka, melalui penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini yang diharapkan

2
yaitu UMKM dapat menerapkan system manajemen pemasaran, manajemen sumber daya

manusia, maajemen operasional, dan tata kelola akuntansi.

B. TUJUAN KPB PKL

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari

pelaksanaan KPB – PKL ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan manajemen usaha pada UMKM

Siomay Bandung

2. Untuk mengatasi masalah dan potensi serta menganalisa alternatif pemecahan

masalah dan penguatan potensi pada UMKM Siomay Bandung.

C. MANFAAT KPB PKL

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

penulis pribadi dalam mengembangkan dan dasar peningkatan kualitas diri,

peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai aplikasi teori dan praktek

mengenai akuntansi dan manajemen. Dan juga bahan referensi bagi peneliti

lainnya terkait masalah yang berhubungan dengan bidang bisnis UMKM.

2. Manfaat Prakis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

wawasan bagi pihak UMKM. Guna mengetahui tentang pentingnya penerapan

system manajemen dan akuntansi untuk mengembangkan UMKM tersebut.

3
BAB II

LANDASAN PUSTAKA

A) Landasan Pustaka

A. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

1) Pengertian UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha produktif yang

dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai

usaha mikro, Seperti diatur dalam peraturan perundang-undangan No. 20 tahun

2008, sesuai pengertian UMKM tersebut maka kriteria UMKM dibedakan secara

masing-masing meliputi usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Dalam

UU RI No. 20 Tahun 2008 pasal 6, disebutkan :

1. Usaha Mikro

Usaha mikro diartikan sebagai usaha ekonomi produktif yang dimiliki

perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria usaha mikro. Usaha yang

termasuk kriteria usaha mikro adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih

mencapai Rp 50.000.000,- dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha.

Hasil penjualan usaha mikro setiap tahunnnya paling banyak Rp 300.000.000.

2. Usaha Kecil

Usaha kecil merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang independen

atau berdiri sendiri baik yang dimiliki perorangan atau kelompok dan bukan

sebagai badan usaha cabang dari perusahaan utama. Dikuasai dan dimiliki serta

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah.

4
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000,00 (Lima puluh juta rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha Memiliki hasil penjualan tahunan

paling banyak Rp.2.500.000.000,00 (Dua milyar lima ratus juta rupiah).

3. Usaha Menengah

Usaha Menengah adalah usaha dalam ekonomi produktif dan bukan

merupakan cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat serta menjadi bagian

secara langsung maupun tak langsung terhadap usaha kecil atau usaha besar

dengan total kekayan bersihnya sesuai yang sudah diatur dengan peraturan

perundang-undangan. Usaha menengah sering dikategorikan sebagai bisnis besar

dengan kriteria kekayaan bersih yang dimiliki pemilik usaha mencapai lebih dari

Rp 500.000.000,- hingga Rp 10.000.000.000,- dan tidak termasuk bangunan dan

tanah tempat usaha. Hasil penjualan tahunannya mencapai Rp 25.000.000,- milyar

sampai Rp 50.000.000.000,-.

2) Kelemahan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

1. Keterbatasan Modal

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki keterbatasan

modal. Rata-rata UMKM memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.

50.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Ada sebagian

UMKM yang belum memisahkan antara modal pribadi untuk usaha dengan

kekayaan pribadinya.

2. Permasalahan kepegawaian

5
Dengan keterbatasan modal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)tidak

mampu membayar gaji yang besar,sehingga mereka tidak memiliki banyak

pegawai. Pemilik usaha kecil harus berfokus pada permasalahan sehari-hari dalam

menjalankan usahanya,dan kurang memikirkan tujuan atau rencana jangka

panjang.

3. Keterbatasan varian usaha

Perusahaan besar yang memiliki sektor usaha mungkin saja akan

mengalami berbagai hambatan di salah satu usahanya, tetapi mereka akan tetap

kuat. Namun untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang hanya

memiliki sedikit produk, akan rentan jika produk mereka tidak laku, atau jika ada

masalah dalam pemasarannya hal ini akan berdampak pada kemajuan usaha

tersebut.

4. Biaya langsung yang tinggi

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) biaya produksi perunit

biasanya lebih tinggi, tetapi pada umumnya biaya operasional (overhead)

biasanya lebih rendah. Usaha kecil tidak dapat membeli bahan baku,mesin atau

persediaan dengan harga yang murah karena volume pembelian tidak tinggi

seperti perusahaan besar dan membeli bahan bakunya sesuai dengan kebutuhan

untuk produksi hari itu.

5. Permasalahan Perizinan / Legalitas

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki keterbatasan Perizinan.

UMK sendiri adalah bentuk badan usaha yang legal dan mengantongi izin resmi.

Segala persyaratan harus dipenuhi untuk mendapatkan Izin Usaha Mikro Kecil

6
(IUMK) sehingga para Pelaku Usaha Kecil Mikro (PUMK) akan lebih lancar

dalam menjalankan bisnisnya.

3) Upaya Pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

1) Bantu Permodalan Pemerintahan

Pemerintahan perlu memperluas bantuan permodalan dengan sistim kredit

khusus dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan bagi UMKM, untuk

membantu peningkatan permodalannya, baik itu melalui sektor jasa finansial

formal, sektor jasa finansial informal, skema pinjaman, leasing dan dana modal

ventura.

2) Pelatihan Pemerintah

Perlu meningkatkan pelatihan bagi UMKM baik dalam aspek

kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta keterampilannya

teori melalui pengembangan kemitraan rintisan. Perlu dibangun suatu lembaga

yang khusus bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang

berkaitan dengan upaya penumbuh kembangkan UMKM den juga berfungsi

untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun

eksternal yang dihadapi oleh UMKM.

3) Pengembangan Kemitraan

Perlu dikembangkan kemitraan yang saling membantu antara UMKM,

atau antara UMKM dengan pengusaha besar di dalam negeri maupun di luar

negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha. Asosiasi yang

ada perlu diperkuat, untuk meningkatkan perannya antara lain dalam

7
pengembangan jaringan informasi usaha yang sangat dibutuhkan untuk

pengembangan usaha bagi anggotanya.

4) Perlindungan Usaha

Adanya perlindungan jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional

yang merupakan usah golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan perlindungan

dari pemerintahan, baik itu melalui undangan-undangan maupun peraturan

pemerintahan yang bermuara kepada saling mengutungkan.

5) Penciptaan Iklim Usaha Yang Kondusif.

Pemerintahan perlu mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif antar lain

dengan mengusahakan ketentraman dan keamanan berusha serta penyederhanaan

prosedur perijinan usaha, keringanan pajak dan sebagainya.

6) Mengembangkan Promosi

Hal ini di lakukan guna lebih mempercepat proses kemitraan antara UMKM

dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam upaya mempromosikan

produk-produk yang dihasilkan.

B. ASPEK MANAJEMEN

I. MANAJEMEN PEMASARAN

1) Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2011:6) dalam buku Manajemen Pemasaran

edisi 13, manajemen pemasaran diartikan sebagai seni dan ilmu memilih pasar

sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan

menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang

8
umum. Sedangkan Manajeman pemasaran menurut Buchori dan Djaslim

(2010:5) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa, untuk menghasilkan

pertukaran yang memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi. Dan

Menurut Tjiptono (2011:2), manajemen pemasaran merupakan sistem total

aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, dan

mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan

keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.

Dari ketiga definisi menurut para ahli tersebut, penulis dapat

menyimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu dalam

melakukan aktivitas perencanaan, penetapan harga, dan pendistribusian

produk kepada pasar sasaran untuk mencapai kepuasan pelanggan.

Konsep pemasaran adalah semua kegiatan perusahaan dalam perencanaan

pemasaran dalam upaya mencapai kepuasan pelanggan sebagai tujuan

perusahaan. Semua aktifitas yang menganut konsep pemasaran akan

menentukan bagaimana nantinya manajemen pemasaran tersebut dikelola.

Fokus utama proses pemasaran adalah untuk menciptakan serta menangkap

kembali nilai pelanggan.

2) Pengertian Strategi Pemasaran

Menurut Kotler & Amstrong (2014:72), strategi pemasaran merupakan

logika pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan dengan harapan agar

unit bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan Menurut Kurtz

(2008:42), strategi pemasaran adalah sebuah keseluruhan program perushaan

9
untuk menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan

membangun kombinasi elemen dari bauran pemasaran. Dan Menurut Suharno

dan Yudi Sutarso (2010:8) strategi pemasaran adalah kerangka kerja jangka

panjang yang memandu seluruh aktivitas teknis dalam pemasaran dimana

didasarkan kepada semangat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Berdasarkan ketiga definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa

strategi pemasaran adalah program yang dirancang untuk memuaskan

pelanggan dengan memadukan produk, ditribusi, promoi dan harga untuk

mencapai tujuan perusahaan. Adapun proses dalam menyusun strategi

pemasaran menurut Kotler & Amstrong (2014:73-75) sebgai berikut :

1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)

Segmentasi Pasar (Market Segmentation), adalah tindakan membagi pasar

menjadi kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau

perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran

terpisah Segmen pasar sendiri terdiri dari sekelompok konsumen yang

merespon dengan cara yang sama terhadap sejumlah usaha pemasaran

tertentu.

2. Penetapan Target Pasar (Market Targeting)

Penetapan Target Pasar (Market Targeting), yaitu proses mengevaluasi

daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen

yang akan dilayani, penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi

untuk membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat, atau

10
sebuah perusahaan besar mungkin memutuskan untuk menawarkan ragam

produk yang lengkap dalam melayani seluruh segmen pasarnya, sebagian

besar perusahaan memasuki pasar baru dengan melayani segmen tunggal, dan

jika hal ini terbukti berhasil, mereka menambahkan segmen.

3. Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentiation & Positioning)

Diferensiasi dan Posisi Pasar yaitu, perusahaan harus memutuskan

bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen

sasaran dan posisi apa yang ingin ditempatinya dalam segmen tersebut, posisi

produk adalah tempat yang diduduki produk relatif terhadap pesaingnya

dalam pikiran konsumen, pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik

bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap sama persis dengan produk

lainnya di pasar, konsumen tidak mempunyai alasan untuk membelinya.

3) Saluran Distribusi Pemasaran (Marketing Distribution Channel)

Saluran Distribusi menurut Kotler dan Amstrong (2001:7), Saluran

distribusi adalah seperangkat organisasi yang saling bergantung satu sama

lain, yang dilibatkan dalam proses penyediaan suatu produk atau jasa, untuk

digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis. Sedangkan

menurut menurut Assauri (1990: 3) menyebutkan bahwa saluran distribusi

merupakan lembaga-lembaga yang berkegiatan memasarkan produk, yang

berupa barang maupun jasa dari produsen ke konsumen. Dan menurut

menurut Assauri (1990: 3) menyebutkan bahwa saluran distribusi merupakan

11
lembaga-lembaga yang berkegiatan memasarkan produk, yang berupa barang

maupun jasa dari produsen ke konsumen.

Maka dari beberapa pengertian para ahli diatas penulis menyimpulkan

bahwa saluran distribusi pemasaran adalah jalur atau rute yang telah

ditentukan perusahaan untuk mendistribusikan atau memberikan barang atau

layanan dari produsen, kepada para konsumennya. Distribusi sendiri memiliki

arti: penyaluran, pembagian dan pengiriman kepada beberapa orang atau

tempat.

4) Jenis-Jenis Saluran Distribusi

a. Distribusi dari produsen ke konsumen 

Jenis distribusi dari produsen ke konsumen adalah jenis saluran

distribusi yang paling pendek dan sederhana karena tanpa ada perantara di

dalamnya. Seringkali, produsen akan menjual barang atau jasanya kepada

konsumen dengan mendatangi langsung ke rumah konsumen. 

b. Distribusi dari produsen ke pengecer ke konsumen

Distribusi ini produsen hanya berperan sebagai pihak yang

melayani penjualan besar dan melakukan distribusi ke para pedagang

pengecer sehingga mereka tidak melayani penjualan pada konsumen akhir.

c. Distribusi dari produsen ke pedagang besar ke pengecer ke konsumen

Sistem ini mirip dengan jenis saluran distribusi yang telah dibahas

sebelumnya, namun kini produsen hanya melayani penjualan dengan skala

besar kepada pedagang besar saja dan tidak menjualkan produk atau jasanya

pada kepada pengecer seperti jenis distribusi di poin kedua.

12
d. Distribusi dari produsen ke agen ke pengecer ke konsumen

Jenis saluran yang satu ini, produsen memilih menjualkan

produknya kepada agen sebagai penyalur. Kegiatan perdagangan besar

dalam proses penjualan oleh produsen hanya dilakukan kepada para agen

saja dimana kemudian, agen akan melakukan penjualan kepada pengecer

besar.

e. Produsen ke agen ke pedagang besar ke pengecer ke konsumen

Jenis yang satu ini layaknya kombinasi dari jenis saluran distribusi

sebelumnya. Produsen akan menggunakan agen sebagai perantara untuk

menyalurkan produk dan jasa kepada pedagang besar.  Selanjutnya,

barang akan dijualkan kepada para pengecer, sehingga konsumen dapat

menikmati produk dari pengecer atau toko kecil.

5) Digital Marketing

Menurut Ridwan Sanjaya & Josua Tarigan (2009) Digital

marketing adalah kegiatan pemasaran termasuk branding yang menggunakan

berbagai media. Sebagai contoh yaitu blog, website, e-mail, adwords, dan

berbagai macam jaringan media sosial. Sedangkan Kleindl dan Burrow (2005)

Digital marketing adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan dari

konsep, ide, harga, promosi dan distribusi. Secara sederhana dapat diartikan

sebagai pembangunan dan pemeliharaan hubungan yang saling

menguntungkan antara konsumen dan produsen. Dan menurut Heidrick &

Struggles (2009) Digital marketing menggunakan perkembangan dunia digital

untuk melakukan periklanan yang tidak digembar-gemborkan secara langsung

13
akan tetapi memiliki efek yang sangat berpengaruh. Dari beberapa definisi

diatas maka penulis menyimpulkan bahwa digital marketing adalah suatu

kegiatan pemasaran atau promosi sebuah brand atau produk menggunakan

media digital atau internet.

6) Jenis Digital Marketing

1.  Website
Website sangat berperan dalam menunjukkan profesionalisme

perusahaan, membantu konsumen mengetahui bisnis promosi yang hemat dan

media bisnis yang mudah.

2.  Search Engine Marketing


Upaya untuk membuat website perusahaan mudah ditemukan dalam

sistem mesin pencari. Search Engine Marketing terbagi atas Search Engine

Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM). SEO dilakukan

sendiri dengan waktu yang lebih lama dan murah sedangkan SEM berbayar

tetapi lebih cepat.

3. Social Media Marketing


Edarkan platform di media sosial  seperti Facebook dan Twitter karena

dapat dilakukan dengan biaya yang minim bahkan gratis. Ini tentu saja dapat

meningkatkan brand perusahaan.

4. Online Advertising
Media promosi melalui internet dengan berbayar. Ini dapat

mendapatkan konsumen lebih cepat dan memuaskan namun terbilang lebih

mahal dibandingkan jenis yang sebelumnya.

14
5. Email Marketing
Memberitahu informasi terbaru mengenai promosi yang sedang

berlangsung maupun produk atau jasa terbaru.

6. Video Marketing
Cara ini dapat langsung menjelaskan tentang bisnis dan menjelaskan

produk juga cara menggunakannya serta menampilkan testimonial pelanggan.

7) Strategi Digital Marketing

1. Search Engine Optimization (SEO)

SEO adalah upaya untuk mengoptimasi sebuah situs agar mendapatkan

peringkat teratas dari hasil pencarian. Untuk menjadi peringkat teratas,

Perlu memahami bagaimana sistem mesin pencari. Media yang dapat

digunakan seperti website, blogs dan indografis.

2. Content  Marketing
Merencanakan, membuat serta membagikan konten tentang

perusahaan. Hal tersebut untuk menarik pembaca mengetahui bisnis dan

memotivasi mereka untuk menjadi pembeli. Konten ini dapat dibuat dalam

bentuk unggahan blog, media sosial, artikel, e-book, indografis serta

brosur online.

3. Otomatisasi Pemasaran

Otomatisasi Pemasaran merupakan teknik otomatisasi tugas-tugas

secara berulang. Tugas-tugas seperti alur pekerjaan, susunan unggahan

15
konten serta laporan kampanye. Otomatisasi ini dapat dilakukan di kanal

digital seperti email  dan  media sosial.

4. Pay Per Klik (PPC)


PPC adalah cara untuk mengarahkan  traffic ke situs Anda dengan

bayaran setiap kliknya. Contohnya Google AdWords, Anda bayar lalu

mendapatkan slot teratas setiap pencarian di Google dan dikenakan biaya

setiap kliknya. Selain itu, ada juga Facebook Ads dan Pesan Sponsor

LinkedIn.

5. Native Advertising
Bentuk konten berbayar yang ditampilkan dalam bentuk yang memiliki

kemiripan dengan konten media dan penempatannya. Konten yang terlihat dan

berfungsi seperti bagian dari media yang terkait. Contohnya Promoted Post di

Instagram dan Facebook.

6. Affiliate Marketing

Perusahaan bermitra dengan layanan atau situs orang lain untuk

membuat komisi dengan merujuk pembaca atau pengunjung ke bisnis

kita. Contohnya Hosting video ads dengan Youtube.

7. Sosial Media Marketing
Cara mempromosikan brand dan konten di media sosial seperti

Facebook, Whatsapp, Twitter, Facebook Messenger. Media sosial merupakan

sarana untuk membesar-besarkan brand.

16
II. MANAJEMEN OPERASIONAL

1) Pengertian Manajemen Operasional

Menurut William J. Stevenson, (2009;4) pengertian manajemen

operasional adalah sistem manajemen atau serangkaian proses dalam npembuatan

produk atau penyediaan jasa. Sedangkan Menurut Jay Heizer dan Barry Render,

(2005;4) pengertian manajemen operasional adalah serangkaian kegiatan yang

menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input

menjadi output. Dan Menurut Pangestu Subagyo, (2000;1) pengertian manajemen

operasional adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur seluruh kegiatan

produksi atau operasional agar dapat dilakukan secara efisien.

Dari beberapa definisi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

manajemen operasional adalah suatu kegiatan untuk mengatur/mengelola

serangkaian kegitan barang/jasa yang sesuai dengan standar yang diharapkan

untuk memenuhi kualitas yang diharapkan produsen dan konsumen.

2) Tujuan Manajemen Operasional

Adapun tujuan dari maanjemen operasional sebagai berikut :

a. Untuk mengatur dan mengelola kegiatan produksi agar menghasilkan

barang dan jasa yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

b. Memaksimalkan output barang dengan sumber daya yang minimum

c. Meminimalkan biaya produksi barang dannjasayang aka dibuat

d. Meminimalkan waktu yang terbuang dalam proses produksi dengan

mengurangi waktu keterlambatan

e. Memaksimalkan pemanfaatann tenaga kerja

17
3) Tata Letak (Lay Out)

Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan,

baik yang ada di dalam bangunan maupun yang ada di luar. Menurut

Littlefield dan Peterson (1956), Tata letak atau layout merupakan salah satu

keputusan strategis operasional yang turut menentukan efisiensi operasi

perusahaan dalam jangka panjang penyususnan perabotan dan perlengkapan

kantor pada luas lantai yang tersedia. Menurut James M. Apple perencanaan

tata letak didefinisikan sebagai perencanaan dan integrasi aliran komponen-

komponen suatu produk untuk mendapatkan intelerasi yang paling efektif dan

efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi material dari bagian

penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi. 

Dari beberapa definisi diatas maka penulis menyimpulkan Tata letak

adalah suatu rancangan fasilitas, menganalisis, membentuk konsep, dan

mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada

umumnya digambarkan sebagai rancangan lantai, yaitu satu susunan fasilitas

fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimalkan

hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata

cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan

aman.

4) Manfaat Lay Out Untuk Sistem Produksi

Adapun Manfaat Lay Out Untuk Sistem Produksi yaitu :

18
a. Meningkatkan jumlah produksi. Layout yang baik akan memberikan

kelacaran proses produksi, sehingga pada akhirnya memberikan output

besar dengan biaya yang sama.

b. Mengurangi waktu tunggu. Lay out yang baik akan memberikan

keseimbangan waktu beban dan waktu antara mesin dengan mesin lain

atau departemen dengan deparetemen lain.

c. Mengurangi proses pemindahan bahan. Desain lay out yang baik akan

meminimumkan aktivitas pemindahan bahan pada saat proses produksi.

d. Pengehematan penggunaan ruangan. Perencanaan lay out yang optimum

akan menghasilkan penggunaan ruangan yang lebih efisien.

e. Efisiensi penggunaan fasilitas. Lay out yang terencana dengan baik dapat

menciptakan pendayagunaan elemen produksi.

f. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja. Pengaturan lay out secara

baik akan menciptakan suasana ruangan dan lingkungan kerja yang

nyaman, aman, tertib dan rapih.

5) Model Lay Out

Model Layout yaitu merupakan suatu keputusan yang menentukan efisiensi

sebuah operasi dalm jangka panjang.

a. Model Layout yang kami terapkan yaitu layout proses dimana

layout proses merupakan pengaturan dan penempatan semua

fasilitas perusahaan seperti peralatan yang memiliki karakteristik

kerja yang sama atau memiliki fungsi yang sama ditempatkan pada

satu departemen atau bagian.

19
b. Layout kelompok adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik ke

dalam daerah daerah atau kelompok peralatan bagi pembuatan

produk yang memerlukan pemrosesan yang sama.

c. Layout gabungan garis dan bentuk-U ntuk mengatasi angka pecahan

dalam jumlah pekerja, dapat ditempuh dengan menggabungkan

beberapa lini bentuk-U menjadi satu lini terpadu.

6) Prinsip Prinsip Dasar Penyusunan Layout

a. Integrasi secara total yaitu menyatakan bahwa tata letak fasilitas

pabrik dilakukan secara terintegrasi dari semua factor yang

mempengaruhi proses produksi menjadi satu unit organisasi yang

besar.

b. Jarak perpindahan bahan paling minimun yaitu waktu perpindahan

bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam suatu industry

dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan tersebut

seminimum mungkin.

c. Memperlancar aliran kerja yaitu material diusahakan bergerak terus

ketika proses produksi tanpa adanya interupsi atau gangguan skedul

kerja.

d. Kepuasan dan keselamatan kerja yaitu suatu layout yang baik apabila

pada akhirnya mampu memberikan keselamatan dan keamanan dari

orang yang bekerja di dalamnya.

e. Fleksibilitas yaitu suatu layout yang baik dapat juga mengantisipasi

perubahan-perubahan dalam bidang teknologi, komunikasi maupun

20
kebutuhan konsumen. Produsen yang cepat tanggap akan perubahan

tersebut menuntut tata letak fasilitas pabrik diatur dengan

memperhatikan prinsip fleksibilitas.

C. ASPEK KEUANGAN

I. Laporan Keuangan

1) Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2014:7) Laporan

keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada

saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Menurut Standar Akuntansi

Keuangan (SAK): Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti,

misalnya : sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan

lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral ari laporan keuangan.

Di samping itu juga ternasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan

dengan laporan tersebut, misal : informasi keuangan segmen industri dan

geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga (Ikatan Akuntansi

Indonesia, 2009).

Menurut Munawir (2010:5) laporan keuangan terdiri dari neraca dan suatu

perhitungan laba-rugi serta laporan mengenai perubahan ekuitas. Neraca tersebut

menunjukkan atau menggambarkan jumlah suatu aset, kewajiban dan juga

mengenai ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.

21
Jadi penulis dapat menyimpulkan laporan keuangan merupakan sebuah

laporan yang menunjukkan kodisi keuangan dari perusahaan yang terdiri dari

neraca, laporan laba rugi dan perubahan ekuitas dimana laporan tersebut menjadi

sebuah catatan keuangan perusahan untuk mengetahui keuntungan dan kerugian

perusahaan.

2) Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No. 1 (2015:3) Menurut Kasmir (2014:10), mengungkapkan

bahwa laporan keuangan bertujuan untuk :

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal

yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap

aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam

suatu periode.

3) Fungsi Laporan Keuangan

Laporan keuangan memiliki beberapa fungsi pada perusahaan yaitu:

22
1. Sebagai Alat Untuk Mengetahui Kinerja dan Kondisi Keuangan

Perusahaan

Umumnya sebuah perusahaan melakukan aktifitas usahanya dalam

satu periode tertentu. Untuk melihat operasional perusahaan telah berjalan

baik atau sebaliknya, dapat dianalisa melalui laporan keuangannya. Dalam

laporan keuangan laba-rugi, nampak berapa laba atau keuntungan

perusahaan pada periode yang bersangkutan. Jika laba sesuai dengan atau

lebih tinggi dari kisaran laba yang diharapkan, berarti kinerja perusahaan

telah berjalan dengan baik atau sesuai rencana. Namun sebaliknya jika

perusahaan mengalami kerugian, artinya kinerja perusahaan buruk dan

perlu dilakukan evaluasi serta tindakan lanjutan.

2. Sebagai Dasar Untuk Menyusun Perencanaan Operasional Perusahaan

Setiap aktifitas perlu disusun perencanaan agar berjalan lancar

sesuai ‘rel’-nya. Termasuk juga operasional perusahaan. Penting untuk

menyusun perencanaan keuangan, program kerja, marketing dan

sebagainya agar operasional berjalan sesuai dengan visi dan misi

perusahaan. Dasar untuk menyusun perencanaan tersebut adalah laporan

keuangan. Karena dalam laporan keuangan terdapat posisi keuangan

perusahaan pada periode tertentu sehingga mempermudah penyusunan

perencanaan.

23
3. Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan

Laporan keuangan akan mempermudah pihak manajemen untuk

menyusun perencanaan kerja operasional perusahaan. Di mana hal

tersebut selanjutnya ditetapkan atau diambil menjadi sebuah keputusan

manajemen perusahaan. Tanpa laporan keuangan yang valid dan akurat,

keputusan tidak akan bisa diambil secara tepat.

4. Sebagai Alat Untuk Mengendalikan Perusahaan

Untuk menghindari terjadinya kerugian hingga kebangkrutan,

manajemen perlu melakukan evaluasi-evaluasi kerja sebagai bagian dari

proses pengendalian perusahaan. Melalui laporan keuangan, hal tersebut

bisa dipenuhi. Karena dalam laporan keuangan juga menampakkan

gambaran keuangan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang

5. Sebagai Alat Pertimbangan dan Pertanggungjawaban Pada Pihak

Eksternal Perusahaan

Pihak yang berkepentingan dengan perusahaan meliputi pihak

internal (manajemen) dan pihak eksternal perusahaan. Karena semua

perusahaan memiliki keterlibatan dengan pihak eksternal dalam

menjalankan usahanya. Seperti investor yang ingin menanamkan

modalnya pada perusahaan. Atau kreditur juga perbankan di mana

perusahaan meminjam dana kepada mereka. Di sanalah fungsi laporan

keuangan sebagai bahan pertimbangan. Investor sebagai bahan

pertimbangan apakah ia jadi melakukan investasi pada perusahaan dengan

melihat prospek bisnis yang bagus atau tidak berdasarkan laporan

24
keuangan perusahaan. Atau kreditur serta perbankan sebagai bahan

pertimbangan bagi mereka untuk melihat kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban pembayaran utangnya melalui perhitungan rasio-

rasio tertentu berdasarkan data pada laporan keuangan.

4) Macam-macam Laporan Keuangan

Menurut SAK ETAP (2009), laporan keuangan yang lengkap meliputi:

a. Neraca

Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahan

yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi

keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut. Neraca minimal

mencakup pos-pos berikut: kas dan setara kas; piutang usaha dan piutang

lainnya; persediaan; properti investasi; aset tetap; aset tidak berwujud;

utang usaha dan utang lainnya; aset dan kewajiban pajak; kewajiban

diestimasi; ekuitas.

b. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi menyajikan hubungan antara penghasilan dan

beban dari entitas. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau

sebagai dasar untuk pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian

investasi atau laba per saham. Unsur-unsur laporan keuangan yang secara

langsung terkait dengan pengukuran laba adalah penghasilan dan beban.

Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut:

pendapatan; beban keuangan; bagian laba atau rugi dari investasi yang

menggunakan metode ekuitas; beban pajak; laba atau rugi neto.

25
c. Laporan perubahan ekuitas

Dalam laporan ini menunjukkan Seluruh perubahan dalam ekuitas

untuk suatu periode, termasuk di dalamnya pos pendapatan dan beban

yang diakui secara langsung dalam ekuitasuntuk periode tersebut,

pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang

diakui dalam periode tersebut. Perubahan ekuitas selain perubahan yang

timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik

termasuk jumlah investasi, penghitungan dividen dan distribusi lain ke

pemilik ekuitas selama suatu periode.

d. Laporan arus kas

Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas

dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang

terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

e. Catatan atas laporan keuangan

Yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan

informasi penjelasan lainnya. Catatan atas laporan keuangan berisi

informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif

atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi

pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan

keuangan.

26
II. Harga Pokok Produksi

1) Pengertian Harga Pokok Produksi

Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Bustami dan Nurlela

(2010:49): Kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung,

tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk

dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir. Harga

pokok produksi terikat pada periode waktu tertentu. Harga pokok produksi

akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada persediaan produk dalam

proses awal dan akhir.

Menurut Mulyadi (2015:14) menjelaskan bahwa: Harga pokok produksi

adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau

jasa selama periode bersangkutan. Dengan kata lain, bahwa harga pokok

produksi merupakan biaya untuk memperoleh barang jadi yang siap jual.

Jadi Harga Pokok produksi adalah  jumlah dari biaya-biaya yang

dikeluarkan mulai pada saat pengadaan bahan baku hingga proses akhir

produk yang siap dijual.

2) Manfaat Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2015:65) manfaat dari perhitungan harga pokok

produksi secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Menentukan harga jual produk

Perusahaan yang berproduksi bertujuan memproses produknya

untuk memenuhi persediaan di gudang dengan demikian biaya produk

dihitung untuk jangka waktu tertentu untuk menghasilkan informasi biaya

27
produksi per satuan produk. Biaya produksi per unit merupakan salah satu

data yang dipertimbangkan untuk menentukan harga jual produk.

2. Memantau realisasi biaya produksi

Informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalam jangka waktu

tertentu digunakan untuk memantau apakah proses produksi

mengkonsumsi total biaya produksi sesuai dengan apa yang

diperhitungkan sebelumnya. Dalam hal ini, informasi biaya produksi

digunakan untuk membandingkan antara perencanaan dengan realisasi.

3. Menghitung laba rugi bruto periodic

Laba atau rugi bruto dihitung dengan membandingkan antara harga

jual produk per satuan dengan biaya produksi per satuan. Informasi laba

atau rugi bruto periodik diperlukan untuk mengetahui kontribusi produk

dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi.

4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses

yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.

Saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban

secara periodik, manajemen harus menyediakan laporan keuangan berupa

neraca dan laporan laba rugi yang didalamnya terdapat informasi harga

pokok persediaan produk jadi dan harga pokok persediaan produk dalam

proses. Biaya yang melekat pada produk jadi yang belum terjual, dalam

neraca disajikan dalam harga pokok persediaan produk jadi.

28
B) Profil Perusahaan

Nama usaha yaitu “Siomay Bandung” yang bertempat Kp. Karang Sari RT 007

RW 008 Kel. Citalang Kec. Purwakarta Kab. Purwakarta. usaha siomay ini telah berdiri

sejak tahun 1982. Yang pertama kali didirikan oleh Alm. Bapak Abas. Usaha makanan

ini merupakan usaha turunan yang dijalankan oleh keluarga. Sampai saat ini “Siomay

Bandung” telah berdiri 2 periode dan diteruskan oleh Anak dari Alm. Bapak Abas yaitu

Ibu Epi Ismawati yang berusia 39 tahun selaku pemilik dan Bapak Endang Sukmana

yang berusia 51 tahun sebagai pengelola. Bentuk usaha siomay ini yaitu usaha

perorangan yang memiliki 4 orang karyawan tetap. Yang menjadi sasaran pelanggan

usaha Siomay Bandung ini yaitu semua kalangan masyarakarat. Siomay Bandung ini

telah memiliki aspek legal dan ijin usaha berupa surat surat usaha yang sudah lengkap.

Dokumen perijinan usaha sebagai berikut :

Tabel 2.1

Legalitas UMKM “Siomay Bandung”

Keterangan
Deskripsi Masa Berlaku
Nomor
3214015807810
1. KTP Seumur Hidup
005
93.176.999.6-
2. NPWP Seumur Hidup
409.000

3. SIUP 9120001931453 Selama Menjalankan Usaha

4. Nomor Induk Berusaha (NIB) 9120001931453 Selama Menjalankan Usaha

29
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. KONDISI OBJEKTIF

1) Rencana Kerja

Rencana kerja adalah proses mempersiapkan kegiatan yang akan

dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang diwujudkan melalui serangkaian

rumusan rencana kerja. Adapun rencana kerja yang telah kami susun sebagai

berikut :

1. Silaturahmi dan pemberian surat pengantar

2. Wawancara : Menanyakan sejarah berdirinya perusahaan atau awal

memulai usaha

3. Mengecek kelengkapan surat-surat legalitas

4. Wawancara : Praktek membuat produk

5. Wawancara : Mengenai kapasitas produksi , peralatan yang dimiliki,

melihat tempat untuk produksi siomay (Tata letak, proses produksi),

menanyakan hamabatan dalam berbinis, serta data-data lain yang

dibutuhkan oleh peserta KPB/PKL dan Peserta KPB/PKL melihat dan

membantu proses pembuatan siomay.

6. Dokumentasi : Membuat dokumentasi

30
2) Realisasi Kerja

Realisasi kerja adalah semua tindakan atau proses untuk mewujudkan apa

yang sudah direncanakan pada suatu kegitan rencana kerja. Dimulai dari

menetapkan target yang ingin dicapai dengan batas waktu tertentu, kemudian

dibuat rencana tersebut direlisasikan atau dilaksanakan dalam bentuk tindakan

yang nyata. Adapun realisasi kerja yang telah kami susun sebagai berikut :

1. Melakukan perkenalan dengan pemilik usaha, menyampaikan tujuan

KPB/PKL.

2. Memberikan surat pengantar untuk mengajukan izin KPB/PKL

3. Menyakan waktu kesiapan dari pemilik untuk di wawancarai KBPKL ke

tempat UKM.

4. Wawancara :

 Menanyakan sejarah berdirinya perusahaan atau awal memulai bisnis.

 Mengetahui dan melihat alur proses produksi.

 (Analisis Sumber Daya Manusia) Mengetahui informasi SDM

(karyawan) yang terlibat dalam proses produksi

 Mengetahui tata letak (lay out) produksinya.

5. Wawancara :

 Mengecek kelengkapan surat-surat legalitas

 Peserta KPB/PKL melakukan pengecekan surat-surat yang dimiliki serta

mengecek tanggal masa berlakunya.

 Mendapatkan informasi mengenai hambatan apa saja yang ada didalam

UKM tersebut.

31
 (Analisis Pemasaran) Menanyakan kuantitas produk terjual serta target

pemesanan.

 Mengetahui informasi data keuangan (perbelanjaan atau pengeluaran)

setiap bulannya.

6. Wawancara :

 Peserta KPB/PKL melakukan wawancara mengenai kapasitas produksi ,

peralatan yang dimiliki.

 Peserta KPB/PKL Memberikan saran terhadap masalah yang dihadapi

UKM.

 Peserta KPB/PKL dan membantu proses pembuatan siomay

7. Wawancara :

 (Analisis Data Keuangan) Menayakan sistem pembukuan untuk

pemasukan dan pengeluaran, serta HPP

8. Membuat Dokumentasi dan membuat gambar alur produksi dan

mendokumentasikan kegiatan usaha

9. Memberikan cendramata dan pamitan kepada UMKM

Berikut adalah nama peserta KPB-PKL “Siomay Bandung”

Nama Peserta KPB-PKL Siomay Bandung


Nama NIM Prodi
Atu Adhayati Solihah 030117846 Akuntansi
Ani Liani 030217823 Manajemen
Wildan Nahban Alfaruqi 030218014 Manajemen

32
B. KONDISI UMUM UKM DAN PEMBAHASAN

1) Akar Masalah UMKM Siomay Bandung

Pada UMKM Siomay Bandung ini, terdapat beberapa masalah yang terjadi

dan kami melakukan identifikasi masalah yang ada di UMKM tersebut

diantaranya :

1. Distribusi pemasaran yang masih kurang meluas dan Promosi yang

dilakukan masih manual tidak menggunakan teknologi atau media daring

(online)

Pemilik hanya berfokus terhadap pelanggan lama dan distribusi

pemasaran masih belum luas hanya di daerah terdekat saja, belum

berkeinginan untuk menambah jumlah konsumen lagi dan Kurangnya

pemahaman pemilik UMKM dan karyawan terhadap teknologi media

daring atau online sehingga pemilik tidak memanfaatkan teknologi yang

ada.

2. Tata letak ( Lay Out ) produksi yang kurang optimal

Pemilik masih belum bisa membuat ruangan produksi lebih tertata

dengan baik, sehingga dengan penataan lay out yang kurang tepat dapat

menimbulkan ketidaknyamanan karyawan dalam melakukan proses

produksi. Tata letak ( Lay Out ) produksi yang kurang optimal sehingga

membuat proses produksinya tidak efektif dan efisien.

3. Tidak adanya pencatatan keuangan

33
Pemilik masih belum bisa membuat catatan keuangan yang

sederhana mengakibatkan tidak terkontrolnya pendapatan yang diterima

dan pengeluaran untuk pembelian bahan baku sehingga penggunaan

modalnya menjadi tidak optimal. Sedangkan sebuah usaha itu seharusnya

melakukan pencatatan mengenai kegiatan usahanya agar berguna sebagai

informasi dasar pengambilan keputusan untuk perkembangan usahanya

2) Alternatif Pemecahan Masalah

Adapun solusi berupa alternatif pemecahan masalah dari kami untuk UMKM

Siomay Bandung ini yaitu :

1. Distribusi pemasaran yang masih kurang meluas dan Promosi yang dilakukan

masih manual tidak menggunakan teknologi atau media daring

 Alternatif Pemecahan Masalah :

Melakukan riset pasar untuk menentukan daerah yang akan menjadi

target pasar atau pelanggan baru (lebarkan pasar ke daerah baru).

Memasarkan produk di wilayah Kecamatan Purwakarta dan mengikuti

pameran atau bazar makanan, dan Berkerjasama dengan catering, wedding

organizer dan event organizer yang ada di Purwakarta.

Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya

belajar teknologi atau memanfaatkan media daring dalam berbisnis agar

UMKM dapat melakukan pemasaran menggunakan media online dan produk

dikenal lebih luas lagi.

2. Tata letak ( Lay Out ) produksi yang kurang optimal

34
 Alternatif Pemecahan Masalah :

Memberikan pengetahuan, pemahaman dan gambaran mengenai

pentingnya tata letak ( Lay Out) alur sebuah produksi agar UMKM dapat

melakukan produksinya dengan tepat, efektif dan efisien juga membuat

karyawan lebih nyaman lagi dalam bekerja.

3. Tidak adanya pencatatan keuangan

 Alternatif Pemecahan Masalah :

Memberikan pemahaman kepada UMKM mengenai pentingnya

pelaksanaan pencatatan dan pembukuan dalam suatu usaha, sehingga

pemilik bisa mengukur biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang

diterima dengan jelas.

3) Potensi Yang Ada di UMKM Siomay Bandung

Dibalik permasalahan yang terjadi, adapun potensi yang dimiliki UMKM

Siomay Bandung ini diantaranya :

1. Memiliki citra rasa yang khas pada produk

Bentuk dari citra rasa yang khas dari Siomay Bandung ini menjadi daya

tarik tersendiri bagi konsumen.

2. Branding cukup kuat sudah di kenal di daerah Citalang dan Munjul

Dengan branding yang sudah dikenal masyarakat sekitar UMKM ini

bisa mendapatkan peluang untuk memiliki pelanggan yang loyal terhadap

produk yang dihasilkan UMKM.

3. Tenaga kerja yang ahli dalam bidangnya

35
UMKM Siomay Bandung memiliki karyawan yang ahli dalam

bidangnya, karena ada turun temurun dan warisan dari keluarganya.

4) Cara Menumbuhkan Potensi UMKM

Adapun kami mencoba memberikan saran kepada UMKM Siomay Bandung

ini untuk mengembangkan beberapa potensi yang di miliki UMKM tersebut

diantaranya :

1. Memiliki citra rasa yang khas pada produk


 Cara menumbuhkan potensi :

UMKM Siomay Bandung harus tetap bisa menjaga keutuhan citra rasa

dari siomay yang khas tersebut dan menjaga proses produksi tanpa harus

menggunakan bahan-bahan pengawet dari makanan.

2. Branding cukup kuat sudah di kenal di daerah Citalang dan Munjul


 Cara menumbuhkan potensi :

Pangsa pasar akan lebih luas dan dikenal jika UMKM menggunakan

teknologi internet untuk promosi produknya dan UMKM bisa lebih

memperkenalkan produknya dengan mengikuti seperti acara bazar makanan atau

pameran.

3. Tenaga kerja yang ahli dalam bidangnya

 Cara menumbuhkan potensi :

Para karyawan di UMKM Siomay Bandung harus lebih konsisten pada

pekerjaannya agar keahlian yang dimiliki tetap bermanfaat untuk produk dan

perkembangan usahanya, dan diharapkan pemilik maupun karyawan lebih

36
mengembangkan kreatifitasnya untuk inovasi produk agar memiliki beberapa

varian produk yang lebih banyak lagi.

5) Langkah Implementasi Untuk UMKM Siomay Bandung

1. Alternatif I :
a. Manajemen Pemasaran :
o Memperluas distribusi produk
Langkah 1 : Mencari daerah baru untuk memperluas distribusi produk

Langkah 2 : Mengikuti pameran atau bazar makanan

Langkah 3 : Berkerjasama dengan catering, wedding organizer dan

event organizer yang ada di Purwakarta

o Melakukan pemasaran menggunakan media online

Langkah 1 : Membuatkan akun-akun media sosial seperti Facebook

dan Instagram

Langkah 2 : Membantu memasarkan produk dengan media sosial

pribadi

37
b. Manajemen Operasional : Menjelaskan alur dan gambaran mengenai tata letak

( lay out) produksi

Langkah 1 : Membuatkan alur produksi dengan tata letak (lay out) yang sesuai

Langkah 2 : Merubah kondisi tata letak (lay out) sesuai yang telah dibuatkan.

Lay Out Pada UMKM Siomay Bandung

Gambar 3.1

Kamar mandi

Penyimpanan barang

Jadi

Tempat Masak

Produk

Tempat Produksi

Kamar tidur karyawan

Pintu

38
Implementasi Lay Out UMKM Siomay Bandung

Gambar 3.2

Kamar mandi

Tempat penyimpanan

Bahan baku
Tempat Produksi

Tempat penyimpanan
produk jadi Tempat Memasak
produk

Pintu

 Keterangan :

Model lay out yang digunakan pada UMKM ini yaitu model lay out bentuk U. peserta

PKL hanya mengubah tata letak produksi saja yang dimana kami melihat ketidakefektifan

dalam sistem produksi sehingga pemilik UMKM tidak bisa memanfaatkan beberapa

ruangan yang tersisa sebaiknya digunakan untuk hal yang bermanfaat seperti kami

39
mengubah tata letak kamar tidur karyawan menjadi tempat penyimpanan bahan baku karena

dengan menimpan bahan baku di dalam satu ruangan produksi akan memudahkan karyawan

lebih cepat dalam sistem produksi nantinya. Karena untuk tempat kamar tidur karyawanpun

pemilik UMKM mengatakan tidak pernah dipakai jadi kami peserta PKL menyarankan

kepada pemilik UMKM agar dapat memanfaatkan ruangan tersebut untuk hal yang lebih

penting. Dan jika dilihat bahwa model lay out bentuk U ini sangat cocok diterapkan pada

UMKM Siomay Bandung ini yang dimana model ini terlihat lebih simpel dan mudah

sehingga proses produksi pun mebnjadi efektif dan efisien, selain itu mempersingkat waktu

proses produksi, penggunaan fasilitas yag efsien, menghemat ruangan karena tidak ada

bahan yang terakumulasi dalam proses jarak, pengurangan kebingungan dari bahan tunggu.

selain itu model bentuk U pun berguna untuk mengatasi angka pecahan dalam jumlah

pekerja dan menggabungkan beberapa lini bentuk U menjadi satu lini terpadu. Maksudnya

agar pekerja dapat focus berkerja dalam satu ruangan.

c. Akuntansi : Menjelaskan dan membantu melakukan pencatatan keuangan

Langkah 1 : Memberikan pengarahan mengenai cara melakukan

catatan laporan keuangan sederhana agar UMKM bisa melakukan

pencatatan keuangan dengan baik.

Langkah 2 : Dibuatkan catatan laporan keuangan sederhana seperti

penerimaan dan pengeluaran kas

40
SIOMAY BANDUNG
JURNAL PENGELUARAN KAS
BULAN JULI 2020
Debit Kredit
Keterangan Pembelian Utang Biaya Gaji Biaya Listrik Kas
Minggu ke 1 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Rp 3,135,000
Pembelian Bahan Penolong Rp 583,250 Rp 583,250
Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 Rp 1,395,000
pembelian Gas Rp 147,000 Rp 147,000
biaya Listrik Rp 200,000 Rp 200,000
Minggu ke 2 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Rp 3,135,000
Pembelian Bahan Penolong Rp 583,250 Rp 583,250
Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 Rp 1,395,000
pembelian Gas Rp 147,000 Rp 147,000
Minggu ke 3 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Rp 3,135,000
Pembelian Bahan Penolong Rp 583,250 Rp 583,250
Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 Rp 1,395,000
pembelian Gas Rp 147,000 Rp 147,000
Minggu ke 4 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Rp 3,135,000
Pembelian Bahan Penolong Rp 583,250 Rp 583,250
Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 Rp 1,395,000
pembelian Gas Rp 147,000 Rp 147,000
Jumlah pengeluaran Rp 15,461,000 - Rp 5,580,000 Rp 200,000 Rp 21,241,000
Total Rp 21,241,000

SIOMAY BANDUNG
JURNAL PENGELUARAN KAS
BULAN AGUSTUS 2020
Debit Kredit
Keterangan Pembelian Utang Biaya Gaji Biaya Listrik Kas
Minggu ke 1 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Rp 3,135,000
Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Rp 463,750
Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 Rp 1,395,000
pembelian Gas Rp 147,000 Rp 147,000
biaya Listrik Rp 200,000 Rp 200,000
Minggu ke 2 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Rp 3,135,000
Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Rp 463,750
Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 Rp 1,395,000
pembelian Gas Rp 147,000 Rp 147,000
Minggu ke 3 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Rp 3,135,000
Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Rp 463,750
Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 Rp 1,395,000
pembelian Gas Rp 147,000 Rp 147,000
Minggu ke 4 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Rp 3,135,000
Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Rp 463,750
Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 Rp 1,395,000
pembelian Gas Rp 147,000 Rp 147,000
Jumlah pengeluaran Rp 14,983,000 - Rp 5,580,000 Rp 200,000 Rp 20,763,000
Total Rp 20,763,000

41
SIOMAY BANDUNG
JURNAL PENGELUARAN KAS
BULAN AGUSTUS 2020
Debit Kredit
Keterangan Pembelian Utang Biaya Gaji Biaya Listrik Kas
Minggu ke 1 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Rp 3,135,000
Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Rp 463,750
Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 Rp 1,395,000
pembelian Gas Rp 147,000 Rp 147,000
biaya Listrik Rp 200,000 Rp 200,000
Minggu ke 2 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Rp 3,135,000
Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Rp 463,750
Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 Rp 1,395,000
pembelian Gas Rp 147,000 Rp 147,000
Minggu ke 3 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Rp 3,135,000
Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Rp 463,750
Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 Rp 1,395,000
pembelian Gas Rp 147,000 Rp 147,000
Minggu ke 4 Pembelian Bahan Baku Rp 3,135,000 Rp 3,135,000
Pembelian Bahan Penolong Rp 463,750 Rp 463,750
Biaya Tenaga Kerja 5 (orang) Rp 1,395,000 Rp 1,395,000
pembelian Gas Rp 147,000 Rp 147,000
Jumlah pengeluaran Rp 14,983,000 - Rp 5,580,000 Rp 200,000 Rp 20,763,000
Total Rp 20,763,000

SIOMAY BANDUNG
JURNAL PENERIMAAN KAS
Debit Kredit
Keterangan Kas Pot. Penjualan Piutang Penjualan
Minggu ke 1 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 23,250,000 - - Rp 23,250,000
Minggu ke 2 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 23,250,000 - - Rp 23,250,000
Minggu ke 3 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 23,250,000 - - Rp 23,250,000
Minggu ke 4 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 23,250,000 - - Rp 23,250,000
Total Penerimaan Bulan Juli Rp 93,000,000
Minggu ke 1 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 - - Rp 18,750,000
Minggu ke 2 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 - - Rp 18,750,000
Minggu ke 3 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 - - Rp 18,750,000
Minggu ke 4 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 - - Rp 18,750,000
Total Penerimaan Bulan Agustus Rp 75,000,000
Minggu ke 1 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 - - Rp 18,750,000
Minggu ke 2 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 - - Rp 18,750,000
Minggu ke 3 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 - - Rp 18,750,000
Minggu ke 4 Penjualan Siomay 5 (gerobak) Rp 18,750,000 - - Rp 18,750,000
Total Penerimaan Bulan September Rp 75,000,000

42
 Keterangan:

Tujuan dari dibuatkannya laporan pengeluaran dan pemasukan sederhana ini agar

UMKM dapat melakukan pencatatan setiap transaksi dalam penjualan produksinya

dengan seacara sederhana dan mudah dipahami oleh pemilik serta pengelola UMKM.

43
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan kegiatan KPB-PKL di UMKM Siomay Bandung, maka kami

selaku peserta KPB-PKL menyimpulkan permasalahan yang ada dan kami mengetahui

bagaimana penerapan manajemen usaha pada UMKM tersebut. Yang dimana di UMKM

tersebut belum sepenuhnya mencapai tujuan majemen usaha. mengelola suatu usaha

bukan hal yang mudah untuk dilakukan, sebgai seorang pengusaha harus memastikan

usaha tersebut harus berjalan dengan lancar dan tentunya harus mencapi target yang telah

dibuat. Untuk itu melakukan manajemen usaha hal yang wajib dilakukan. Manajemen

usaha tidak hanya diterapkan untuk bisnis besar saja, semua lini bisnis dari usaha kecil

sebaiknya menerapkan manajemen usaha. Kami selaku peserta KPB-PKL mencoba

memberikan pemahaman kepada UMKM Siomay Bandung agar bisa menerapkan

manajemen usaha pada usahanya agar usaha kecil ini menjadi berkembang dan sukses,

yaitu dengan menetapkan strategi pemasaran yang baik.

Selain itu kami selaku peserta KPB-PKL menemukan beberapa masalah yang ada

di UMKM Siomay Bandung masalah yang pertama pada penerapan manajemen

pemasarannya mengenai distribusi pemasaran masih kurang meluas dan promosi yang

dilakukan masih secara manual tidak menggunakan teknologi atau media sosial. Maka

dari itu kami selaku peserta KPB-PKL memebantu membuatkan akun akun media sosial

seperti facebook, instagram untuk promosi produk, dan juga kami mempromosikan di

akun media sosial kami secara pribadi. Masalah yang kedua pada penerapan manajemen

operasionalnya yaitu tata letak ( Lay Out ) produksi yang kurang optimal sehingga

44
membuat proses produksinya tidak efektif dan efisien. Maka kami selaku peserta KPB-

PKL memberikan pemahaman kepada UMKM tentang gambaran tata ketak lay out

produksi yang baik, dan kami mencoba menerapkannya pada proses produksi di UMKM

tersebut. Dan masalah yang ketiga yaitu pada penerapan sistem akuntansi yang dimana

UMKM tersebut tidak mempunyai catatan keuangan sehingga kami selaku peserta KPB-

PKL memberikan pemahaman kepada UMKM mengenai pentingnya sebuah catatan

keuangan dan kami membuatkan catatan keuangan sederhana seperti penerimaaan dan

pengeluaran kas agar UMKM bisa mengontrol kondisi keuangan diusahanya.

B. SARAN

1. Bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa/i lebih memperdalam lagi pengetahuan yang dapat

membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan menyalurkan ilmu yang

telah diterima untuk membantu industri-industri UMKM dalam mengembangkan dan

memperluas usahanya.

2. Bagi UMKM

a. Bagi pemilik sekaligus pengelola hendaknya lebih meningkatkan aspek

manajemen pemasaran guna kelancaran dan kemajuan usaha nya.

b. Bagi pemilik sekaligus pengelola semoga bisa konsisten dalam penerapan

manajemen operasional nya khusus nya memperhatikan tata letak produksi

agar lebih efektif dan efisien dan untuk kenyamanan para karyawan juga.

45
c. Diharapkan UMKM Siomay Bandung bisa memahami mengenai

pencaratan keuangan sederhana dan UMKM lebih konsisten dalam

pencatatan seperti penerimaan dan pengeluaran kas.

d. Diharapkan UMKM Siomay Bandung bisa menerapkan beberapa saran

yang telah kami ajukan dan semoga karyawan UMKM Siomay Bandung

bisa lebih konsisten untuk memperbaiki peningkatan usahanya.

46
DAFTAR PUSTAKA

Adi, M Kwartono. 2007. Analisis Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta: Andi

Offset.

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 2.Edisi

ke 13. Jilid 2 : Erlangga

Heizer, Jay & Rennder, Barry. 2009 “Manajemen Operasi Edisi 9, Buku 1” Jakarta : Salemba

Empat

Bahri, Syaiful.(2016).Pengantar Akuntansi.Yogyakarta:Andi

47
LAMPIRAN – LAMPIRAN sampe
bawah

48
Lampiran I
SIOMAY BANDUNG
HARGA POKOK PRODUKSI
BULAN JULI 2020
NO KETERANGAN JUMLAH UNIT HARGA/UNIT TOTAL
A. Bahan baku dan bahan penolong
BBB:
Tepung Terigu 120 Kg Rp 28,000 Rp 3,360,000
Ikan Tengiri 60 kg Rp 48,000 Rp 2,880,000
Tepung Kanji 100 kg Rp 51,000 Rp 5,100,000
Ayam 25 kg Rp 48,000 Rp 1,200,000
Total Bahan Baku Rp 12,540,000
Bahan Penolong:
Kol 15 kg Rp 6,000 Rp 90,000
Tahu 300 biji Rp 114,000
Kentang 15 Kg Rp 19,000
Pare 15 Kg Rp 42,000
Garam 3 kg Rp 15,000
Penyedap Rasa Rp 19,000
Kacang Tanah 12 kg Rp 35,000 Rp 420,000
Cabe merah 15 kg Rp 28,000 Rp 420,000
Cabe Rawit 15 kg Rp 20,000 Rp 300,000
Gula merah 8 kg Rp 14,000 Rp 112,000
Merica 10 Pcs Rp 3,000 Rp 30,000
Bawang Daun 12 Kg Rp 10,000 Rp 120,000
Bawang Merah 10 Kg Rp 22,000 Rp 220,000
Bawang Putih 10 Kg Rp 26,000 Rp 260,000
Kecap 8 pcs Rp 19,000 Rp 152,000
Total Bahan penolong Rp 2,333,000
Total Bahan baku dan bahan penolong Rp 14,873,000
B. Biaya tenaga kerja langsung
Karyawan produksi 5 Orang Rp 5,580,000
BOP
1. BOP variabel:
Gas Rp 147,000
Biaya Listrik Rp 200,000
C 2. BOP Tetap:
Biaya penyusutan Rp 390,930
Total BOP Rp 737,930
TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI Rp 21,190,930

49
SIOMAY BANDUNG
HARGA POKOK PRODUKSI
BULAN AGUSTUS 2020
NO KETERANGAN JUMLAH UNIT HARGA/UNIT TOTAL
A. Bahan baku dan bahan penolong
BBB:
Tepung Terigu 120 Kg Rp 28,000 Rp 3,360,000
Ikan Tengiri 60 kg Rp 48,000 Rp 2,880,000
Tepung Kanji 100 kg Rp 51,000 Rp 5,100,000
Ayam 25 kg Rp 48,000 Rp 1,200,000
Total Bahan Baku Rp 12,540,000
Bahan Penolong:
Kol 12 kg Rp 6,000 Rp 72,000
Tahu 300 biji Rp 114,000
Kentang 10 Kg Rp 19,000
Pare 12 Kg Rp 42,000
Garam 2 kg Rp 15,000
Penyedap Rasa Rp 19,000
Kacang Tanah 10 kg Rp 35,000 Rp 350,000
Cabe merah 10 kg Rp 28,000 Rp 280,000
Cabe Rawit 10 kg Rp 20,000 Rp 200,000
Gula merah 6 kg Rp 14,000 Rp 84,000
Merica 8 Pcs Rp 3,000 Rp 24,000
Bawang Daun 9 Kg Rp 10,000 Rp 90,000
Bawang Merah 9 Kg Rp 22,000 Rp 198,000
Bawang Putih 9 Kg Rp 26,000 Rp 234,000
Kecap 6 pcs Rp 19,000 Rp 114,000
Total Bahan penolong Rp 1,855,000
Total Bahan baku dan bahan penolong Rp 14,395,000
B. Biaya tenaga kerja langsung
Karyawan produksi 5 Orang Rp 5,580,000
BOP
1. BOP variabel:
Gas Rp 147,000
Biaya Listrik Rp 200,000
C 2. BOP Tetap:
Biaya penyusutan Rp 390,930
Total BOP Rp 737,930
TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI Rp 20,712,930

50
SIOMAY BANDUNG
HARGA POKOK PRODUKSI
BULAN SEPTEMBER 2020
NO KETERANGAN JUMLAH UNIT HARGA/UNIT TOTAL
A. Bahan baku dan bahan penolong
BBB:
Tepung Terigu 120 Kg Rp 28,000 Rp 3,360,000
Ikan Tengiri 60 kg Rp 48,000 Rp 2,880,000
Tepung Kanji 100 kg Rp 51,000 Rp 5,100,000
Ayam 25 kg Rp 48,000 Rp 1,200,000
Total Bahan Baku Rp 12,540,000
Bahan Penolong:
Kol 12 kg Rp 6,000 Rp 72,000
Tahu 300 biji Rp 114,000
Kentang 10 Kg Rp 19,000
Pare 12 Kg Rp 42,000
Garam 2 kg Rp 15,000
Penyedap Rasa Rp 19,000
Kacang Tanah 10 kg Rp 35,000 Rp 350,000
Cabe merah 10 kg Rp 28,000 Rp 280,000
Cabe Rawit 10 kg Rp 20,000 Rp 200,000
Gula merah 6 kg Rp 14,000 Rp 84,000
Merica 8 Pcs Rp 3,000 Rp 24,000
Bawang Daun 9 Kg Rp 10,000 Rp 90,000
Bawang Merah 9 Kg Rp 22,000 Rp 198,000
Bawang Putih 9 Kg Rp 26,000 Rp 234,000
Kecap 6 pcs Rp 19,000 Rp 114,000
Total Bahan penolong Rp 1,855,000
Total Bahan baku dan bahan penolong Rp 14,395,000
B. Biaya tenaga kerja langsung
Karyawan produksi 5 Orang Rp 5,580,000
BOP
1. BOP variabel:
Gas Rp 147,000
Biaya Listrik Rp 200,000
C 2. BOP Tetap:
Biaya penyusutan Rp 390,930
Total BOP Rp 737,930
TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI Rp 20,712,930

51
ARUS KAS
SIOMAY BANDUNG
JULI 2020
I Arus Kas Operasi
Biaya Bahan Baku Rp 12,540,000
Biaya Bahan Penolong Rp 2,333,000
Total kas untuk aktivitas operasi Rp 14,873,000

II Arus Kas Investasi


Wajan Besar Rp 800,000
Wajan Kecil Rp 300,000
Kompor Rp 900,000
Turub Seng Rp 320,000
Perlengkapan Rp 269,000
Total kas untuk aktivitas investasi Rp 2,589,000
Rp 17,462,000
III Arus Kas Pendanaan
Modal Disetor Rp 40,000,000
Total kas untuk aktivitas pendanaan Rp 40,000,000

Kas Bersih Rp 22,538,000

52
ARUS KAS
SIOMAY BANDUNG
AGUSTUS 2020
I Arus Kas Operasi
Biaya Bahan Baku Rp 12,540,000
Biaya Bahan Penolong Rp 1,855,000
Total kas untuk aktivitas operasi Rp 14,395,000

II Arus Kas Investasi


Wajan Besar Rp 800,000
Wajan Kecil Rp 300,000
Kompor Rp 900,000
Turub Seng Rp 320,000
Perlengkapan Rp 269,000
Total kas untuk aktivitas investasi Rp 2,589,000
Rp 16,984,000
III Arus Kas Pendanaan
Modal Disetor Rp 40,000,000
Total kas untuk aktivitas pendanaan Rp 40,000,000

Kas Bersih Rp 23,016,000

53
ARUS KAS
SIOMAY BANDUNG
Sep-20
I Arus Kas Operasi
Biaya Bahan Baku Rp 12,540,000
Biaya Bahan Penolong Rp 1,855,000
Total kas untuk aktivitas operasi Rp 14,395,000

II Arus Kas Investasi


Wajan Besar Rp 800,000
Wajan Kecil Rp 300,000
Kompor Rp 900,000
Turub Seng Rp 320,000
Perlengkapan Rp 269,000
Total kas untuk aktivitas investasi Rp 2,589,000
Rp 16,984,000
III Arus Kas Pendanaan
Modal Disetor Rp 40,000,000
Total kas untuk aktivitas pendanaan Rp 40,000,000

Kas Bersih Rp 23,016,000

54
NERACA
SIOMAY BANDUNG
JULI 2020
ASET
Aset Lancar:
Kas Rp 22,538,000
Persediaan Rp 14,873,000
Perlengkapan Rp 269,000
Total Aset Lancar Rp 37,680,000

Aset Tetap:
Tanah
Bangunan
Peralatan Rp 2,320,000
Total Aset Tetap Rp 2,320,000
Total Aset Rp 40,000,000

LIABILITAS DAN EKUITAS


Liabititas:

Ekuitas:
Modal Usaha Rp 40,000,000

Total Liabititas dan Ekuitas Rp 40,000,000

55
NERACA
SIOMAY BANDUNG
AGUSTUS 2020
ASET
Aset Lancar:
Kas Rp 23,016,000
Persediaan Rp 14,395,000
Perlengkapan Rp 269,000
Total Aset Lancar Rp 37,680,000

Aset Tetap:
Tanah
Bangunan
Peralatan Rp 2,320,000
Total Aset Tetap Rp 2,320,000
Total Aset Rp 40,000,000

LIABILITAS DAN EKUITAS


Liabititas:

Ekuitas:
Modal Usaha Rp 40,000,000

Total Liabititas dan Ekuitas Rp 40,000,000

56
NERACA
SIOMAY BANDUNG
Sep-20

ASET
Aset Lancar:
Kas Rp 23,016,000
Persediaan Rp 14,395,000
Perlengkapan Rp 269,000
Total Aset Lancar Rp 37,680,000

Aset Tetap:
Tanah
Bangunan
Peralatan Rp 2,320,000
Total Aset Tetap Rp 2,320,000
Total Aset Rp 40,000,000

LIABILITAS DAN EKUITAS


Liabititas:

Ekuitas:
Modal Usaha Rp 40,000,000

Total Liabititas dan Ekuitas Rp 40,000,000

57
Penjualan Siomay Bandung
Bulan Juli 2020
No VARIAN Qty HARGA JUMLAH
1 Siomay 400 Rp 1,000 Rp 400,000
2 Tahu 120 Rp 1,000 Rp 120,000
3 Pare 33 Rp 1,000 Rp 33,000
4 Kol 34 Rp 1,000 Rp 34,000
5 Kentang 33 Rp 1,000 Rp 33,000
Jumlah dari 1 Gerobak siomay Rp 620,000
Total 5 Gerobak siomay Rp 3,100,000
Total 1 Bulan Rp 93,000,000
Penjualan Siomay Bandung
Bulan Agustus 2020
No VARIAN Qty HARGA JUMLAH
1 Siomay 300 Rp 1,000 Rp 300,000
2 Tahu 100 Rp 1,000 Rp 100,000
3 Pare 33 Rp 1,000 Rp 33,000
4 Kol 34 Rp 1,000 Rp 34,000
5 Kentang 33 Rp 1,000 Rp 33,000
Jumlah dari 1 Gerobak siomay Rp 500,000
Total 5 Gerobak siomay Rp 2,500,000
Total 1 Bulan Rp 75,000,000
Penjualan Siomay Bandung
Bulan September 2020
No VARIAN Qty HARGA JUMLAH
1 Siomay 300 Rp 1,000 Rp 300,000
2 Tahu 100 Rp 1,000 Rp 100,000
3 Pare 33 Rp 1,000 Rp 33,000
4 Kol 34 Rp 1,000 Rp 34,000
5 Kentang 33 Rp 1,000 Rp 33,000
Jumlah dari 1 Gerobak siomay Rp 500,000
Total 5 Gerobak siomay Rp 2,500,000
Total 1 Bulan Rp 75,000,000

58
SIOMAY BANDUNG
LABA RUGI
Per Bulan Juli - September 2020
BULAN
NO KETERANGAN JULI AGUSTUS SEPTEMBER
1 Penjualan Rp 93,000,000 Rp 75,000,000 Rp 75,000,000
Total Pendapatan Rp 93,000,000 Rp 75,000,000 Rp 75,000,000

2 Biaya Tetap
BOP Rp 390,930 Rp 390,930 Rp 390,930

3 Biaya Variabel
Bahan Baku Rp 12,540,000 Rp 12,540,000 Rp 12,540,000
Bahan Penolong Rp 2,333,000 Rp 1,855,000 Rp 1,855,000
BOP Variabel Rp 347,000 Rp 347,000 Rp 347,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 5,580,000 Rp 5,580,000 Rp 5,580,000
Total Biaya Variabel dan Biaya tetap Rp 21,190,930 Rp 20,712,930 Rp 20,712,930
Laba Kotor Rp 71,809,070 Rp 54,287,070 Rp 54,287,070

4 EBIT
pajak 0,5% Rp 35,904 Rp 271,435 Rp 271,435
EAT Rp 71,773,166 Rp 54,015,635 Rp 54,015,635

59
60
Form 1 : PKL-KPB 2020

RENCANA KERJA PESERTA

PKL STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN PURWAKARTA TAHUN 2020

Nama : 1. Atu Adhayati Solihah

2. Ani Liani

3. Wildan Nahban Alfaruqi

Nama Perusahaan : UMKM Siomay Bandung

Alamat Perusahaan : Kp. Karang Sari RT 007 RW 008 Kel. Citalang, Purwakarta

PROGRAM YANG TARGET YANG


NO. ALOKASI WAKTU
DIRENCANAKAN DIRENCANAKAN

1. Silaturahmi dan Pemberian Perkenalan dengan pemilik usaha, 1 kali kunjungan


surat pengantar menyampaikan tujuan KPB/PKL,
memberikan surat pengantar untuk
mengajukan izin KPB/PKL, serta
meminta waktu kesiapan dari pemilik
untuk di wawancarai.

2. Wawancara Menanyakan sejarah berdirinya 1 kali kunjungan


perusahaan atau awal memulai bisnis.

3. Mengecek kelengkapan surat- Peserta KPB/PKL melakukan 1 kali kunjungan


surat legalitas pengecekan surat-surat yang dimiliki
serta mengecek tanggal masa
berlakunya.

61
4. Wawancara Peserta KPB/PKL melakukan
wawancara mengenai kapasitas 1 kali kunjungan
Praktek Membuat produk
produksi , peralatan yang dimiliki,
melihat tempat untuk produksi
siomay (Tata letak proses produksi),
menanyakan hamabatan dalam
berbinis, serta data-data lain yang
dibutuhkan oleh peserta KPB/PKL
dan Peserta KPB/PKL melihat dan
membantu proses pembuatan siomay.

5. Wawancara (Analisis Pemasaran) Menanyakan 1 kali kunjungan


kuantitas produk terjual serta target
pemesanan.

(Analisis Sumber Daya Manusia)


Mengetahui informasi SDM
(karyawan) yang terlibat dalam
proses produksi.
(Analisis Data Keuangan)
Menayakan sistem pembukuan untuk
pemasukan dan pengeluaran, serta
HPP.

6. Dokumentasi Membuat dokumentasi 1 kali kunjungan

Purwakarta, Oktober 2020

Mengetahui Suvervisor Ketua Kelompok

( ) ( )

62
Form 2 : PKL-KPB 2020

RELISASI KERJA PESERTA

PKL STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN PURWAKARTA TAHUN 2020

Nama : 1. Atu Adhayati Solihah

2. Ani Liani

3. Wildan Nahban Alfaruqi

Nama Perusahaan : UMKM Siomay Bandung

Alamat Perusahaan : Kp. Karang Sari RT 007 RW 008 Kel.Citalang, Purwakarta

PROGRAM YANG HAMBATAN DAN TINDAK


NO. REALISASI PROGRAM
DIRENCANAKAN LANJUT

1. Tanggal : 15 Agustus 2020  Melakukan perkenalan dengan


pemilik usaha, menyampaikan tujuan
Silaturahmi dan Pemberian
KPB/PKL.
surat penganta

2. Tanggal : 19 Agustus 2020  Tanggal 19 Agustus 2020, kami


memberikan surat pengantar untuk - Karena, minggu
Pemberian surat pengantar
mengajukan izin KPB/PKL dan kemarin pemilik UKM
menyakan waktu kesiapan dari tidak ada di tempat.
pemilik untuk di wawancarai serta meminta waktu
KBPKL ke tempat UKM. kesiapan dari pemilik
untuk di wawancarai
KBPKL ke tempat
UKM.

3. Tanggal : 23 Agustus 2020  Menanyakan sejarah berdirinya


Wawancara perusahaan atau awal memulai - Kondisi pada saat
bisnis. bertanya sejarah dan
alur produksi sedikit

63
 Mengetahui dan melihat alur proses
produksi. tidak kondusif karena,
 (Analisis Sumber Daya Manusia) pemilik UKM sedang
Mengetahui informasi SDM fokus memproduksi
(karyawan) yang terlibat dalam produk, sehingga
proses produksi membuat kami lebih
 Mengetahui tata letak (lay out) fokus memperhatikan
produksinya. secara langsung
bagimana proses alur
produksi.

4. Tanggal: 6 September 2020  Peserta KPB/PKL melakukan


pengecekan surat-surat yang dimiliki - Memberikan solusi
Mengecek kelengkapan surat-
serta mengecek tanggal masa disetiap akar masalah
surat legalitas
berlakunya. yang dimiliki UKM
 Mendapatkan informasi mengenai - UKM tidak
hambatan apa saja yang ada didalam sepenuhnya memiliki
UKM tersebut. data keuangan
 (Analisis Pemasaran) Menanyakan sehingga membuat
kuantitas produk terjual serta target kami kesulitan dalam
pemesanan. menganalisis aspek
 Mengetahui informasi data keuangan keuangan
(perbelanjaan atau pengeluaran)
setiap bulannya.

Tanggal : 14 September 2020  Peserta KPB/PKL melakukan


wawancara mengenai kapasitas
Wawancara + Membantu
produksi , peralatan yang dimiliki.
membuat produk
 Peserta KPB/PKL Memberikan
saran terhadap masalah yang
dihadapi UKM.
 Peserta KPB/PKL dan membantu
proses pembuatan siomay.

64
5. Tanggal : 23 September 2020 (Analisis Data Keuangan) Menayakan
sistem pembukuan untuk pemasukan dan - UKM tidak
Wawancara
pengeluaran, serta HPP. sepenuhnya memiliki
data keuangan
sehingga membuat
kami kesulitan dalam
menganalisis aspek
keuangan

6. Tanggal : 24 September 2020 Membuat dokumentasi

Dokumentasi Membuat gambar alur produksi dan


mendokumentasikan kegiatan usaha

7. Tanggal : 05 Oktober 2020 Peserta KPB-PKL melakukan kunjungan


terakhir dan memberikan cendramata
Memberikan cendramata dan
kepada UMKM
pamitan

Purwakarta, Okober 2020

Mengetahui Dosen Pembimbing Ketua Kelompok

( Indra Maulana., SE., MM ) ( )

65
Form 3 : PKL-KPB
2020
KARTU KENDALI HARIAN
PKL DAN KPB STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN TAHUN 2020
NAMA MAHASISWA :
1. Atu Adhayati
2. Ani Liani
3. Wildan Nahban Alfaruqi
NAMA PERUSAHAAN : UMKM Siomay Bandung

TANDA
NO. WAKTU KEGIATAN TUJUAN
TANGAN
1.  1 Jam  Bimbingan Konsultasi PKL  Agar lebih memahi  
maksud dan tujuan
PKL
 
Agar mengetahui
sejauh mana
2. 1 jam Bimbingan Laporan PKL Bab 1-2 perkembanagn
laporan PKL

Agar mengetahui
3. 1 jam Bimbingan Laporan PKL Bab 1-4
sejauh mana
perkembanagn
laporan PKL

Agar bisa
4. 1 Jam Bimbingan Revisi menindaklanjuti
keasalahan pada
laporan PKL

Agar peserta PKL


5. 1 jam Bimbingan dan pemberian saran oleh bisa lebih fokus
dosen pembimbing untuk nanti
persiapan seninar
PKL

66
6. 30 menit Pengecekan kembali laporan PKL dan
pendandatanganan lembar persetujuan

Purwakarta, ….., ………… 2020


Mengetahui, Mahasiswa,
Sipervisor

( ) ( )

Form 4 : PKL-KPB 2020

IDENTIFIKASI UMKM

I. PESERTA PKL

67
Atu Adhayati Solihah (030117846)
NAMA MAHASISWA : Ani Liani (030217823)
Wildan Nahban Alfaruqi (030218014)
PROGRAM STUDI : Akuntansi & Manajemen
No Telepon/HP : 083816294273

II. INFORMASI UMUM TENTANG PERUSAHAAN


Nama Perusahaan : Siomay Bandung
Kp. Karang Sari RT 007 RW 008 Kel. Citalang Kec. Purwakarta Kab.
Alamat :
Purwakarta.
No Telepon : 083100473380
No Fax :
Nama Pemilik : Epi Ismawati
Nama Pengelola : Endang Sukmana
Jenis Kelamin : Laki-laki, Perempuan
Usia (Tahun) : <20 20-30 31-40 41-50 >50
SD Akademi Tidak
Pendidikan : SLTP SLTA
S1/S2/S3 Sekolah

A INFORMASI UMUM TENTANG USAHA PERUSAHAAN


. 1. Bentuk usaha

Perorangan CV PT Koperasi Firma

2. Tahun Memulai usaha

1982

3. Aspek Legal dan Ijin Usaha

Keterangan
Deskripsi Ada Tidak
Nomor, masa berlaku

KTP 3214012810690004
NPWP 93.176.999.6-409.000
SIUP 9120001931453
TDP
Keterangan Domisili

68
SITU
Akta Pendirian
Akta Perubahan
Nomor Induk Berusaha (NIB) 9120001931453
Listrik,Gas dan
Pertanian Pertambangan Perindustrian
Air

Perdagangan,
Pengangkutan Jasa-jasa Dunia
Konstruksi Restoran dan
dan Pergudangan Usaha
Hotel

Jasa-jasa Sosial Sebutkan: Industri berbasis daging lumatan dan


Lain-lain
Masyarakat surimi (siomay)

69
5.4. Jenis Produk
Sektor Usaha/ Jasa

1. Siomay
6. pemasaran

Lokal % Regional % Ekspor %

7. Jumlah Karyawan selama 3 tahun terakhir

TAHUN Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

Jumlah Karyawan 3 4

8. Penjelasan mengenai umur dan pengalaman dibidang usaha yang sama dari pemilik dan pengelola

PENGALAMAN
NO DESKRIPSI UMUR KETERANGAN
(TH)

Pemilik 39 tahun
1.
Pengelola 51 tahun
2.
9. Penjelasan mengenai pelanggan dan supplier dalam 3 tahun terakhir. Mencantumkan contact person
pelanggan utama dan supplier utama.

Sistem
Pelanggan Utama Alamat Telepon
Pembayaran

Konsumen Semua Citalang Langsung


Kalangan
Konsumen Semua Munjul Langsung
Kalangan
Dst ....

Sistem
Supplier Utama Alamat Telepon
Pembayaran

Dst ....

70
Form 5 : PKL-KPB 2020

IDENTIFIKASI MASALAH DAN POTENSI

PKL STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN 2020

I. Masalah Pokok/Potensi Utama

Masalah Potensi

1. Distribusi pemasaran yang masih 1. Memiliki citra rasa yang khas pada
produk
kurang meluas dan Promosi yang

dilakukan masih manual tidak 2. Branding cukup kuat sudah di kenal

menggunakan teknologi atau media di daerah Citalang dan Munjul

daring (online) 3. Tenaga kerja yang ahli dalam

2. Tata Letak ( Lay Out ) produksi bidangnya

yang kurang optimal

3. Tidak adanya pencatatan keuangan

II. Kesimpulan Analisa :

1. Pemecahan Masalah :

a. Manajemen Pemasaran :

 Melakukan riset pasar untuk menentukan daerah yang akan menjadi

target pasar atau pelanggan baru (lebarkan pasar ke daerah baru).

Memasarkan produk di area kecamatan purwakarta dan mengikuti

pameran atau bazar makanan, dan berkerjasama dengan catering,

wedding organizer dan event organizer yang ada di Purwakarta

71
 Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya belajar

teknologi atau memanfaatkan media daring dalam berbisnis agar

UMKM dapat melakukan pemasaran menggunakan media online dan

produk dikenal lebih luas lagi.

b. Manajemen Operasional :

 Memberikan pengetahuan, pemahaman dan gambaran mengenai

pentingnya tata letak ( Lay Out) alur sebuah produksi agar UMKM dapat

melakukan produksinya dengan tepat, efektif dan efisien juga membuat

karyawan lebih nyaman lagi dalam bekerja.

c. Akuntansi :

 Memberikan pemahaman kepada UMKM mengenai pentingnya

pelaksanaan pencatatan dan pembukuan dalam suatu usaha, sehingga

pemilik bisa mengukur biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang

diterima dengan jelas.

2. Penguatan Potensi :

a. Memiliki citra rasa yang khas pada produk

 UMKM Siomay Bandung harus tetap bisa menjaga keutuhan citra rasa

dari siomay yang khas tersebut dan menjaga proses produksi tanpa harus

menggunakan bahan-bahan pengawet dari makanan.

b. Branding cukup kuat sudah di kenal di daerah Citalang dan Munjul

 Pangsa pasar akan lebih luas dan dikenal jika UMKM

menggunakan teknologi internet untuk promosi produknya dan

72
UMKM bisa lebih memperkenalkan produknya dengan mengikuti

seperti acara bazar makanan atau pameran.

c. Tenaga kerja yang ahli dalam bidangnya

 Para karyawan di UMKM Siomay Bandung harus lebih konsisten

pada pekerjaannya agar keahlian yang dimiliki tetap bermanfaat

untuk produk dan perkembangan usahanya, dan diharapkan

pemilik maupun karyawan lebih mengembangkan kreatifitasnya

untuk inovasi produk agar memiliki beberapa varian produk yang

lebih banyak lagi.

III. Rekomendasi :

1. Alternatif I :

 Manajemen Pemasaran : Memperluas distribusi produk seperti membuka seperti kedai

siomay, Mempromosikan produk ke sosial media

 Manajemen Operasional : Mengatur kembali tata letak produksi agar lebih efektif

 Keuanangan : Membuatkan catatan keuangan sederhana

IV. Langkah Implementasi :

Alternatif I : Manajemen Pemasaran

 Memperluas distribusi produk

Langkah 1 : Mencari daerah baru untuk memperluas distribusi

Langkah 2 : Mengikuti pameran atau bazar makanan

73
Langkah 3 : berkerjasama dengan catering, wedding organizer dan event organizer yang

ada di Purwakarta

 Melakukan pemasaran menggunakan media online

Langkah 1 : Membuatkan akun-akun media sosial seperti Facebook dan Instagram

Langkah 2 : Membantu memasarkan produk dengan media sosial pribadi

Alternatif II : Manajemen Operasional

Langkah 1 : Membuatkan alur produksi dengan tata letak (lay out) yang sesuai

Langkah 2 : Merubah kondisi tata letak (lay out) sesuai yang telah dibuatkan

Alternatif III : Akuntansi

Langkah 1 : : Memberikan pengarahan mengenai cara melakukan catatan laporan

keuangan sederhana

Langkah 2 : Dibuatkan catatan laporan keuangan sederhana.

Purwakarta, 2020
Supervisor Mahasiswa,

(………………………………….) (…………………………………. )

74
DOKUMENTASI KPB/PKL STIE DR KHEZ MUUTAQIEN

DI UMKM SIOMAY BANDUNG-CITALANG PURWAKARTA

75
76
DOKUMENTASI LEGALITAS

UMKM SIOMAY BANDUNG –CITALANG PURWAKARTA

77
78
79
80

Anda mungkin juga menyukai