Anda di halaman 1dari 3

Analisis SWOT

Strength

Dari segi kekuatan, edible film sepenuhnya ramah lingkungan dan merubah citra dalam industri
pengemasan. Bukan hanya tidak berbahaya bagi lingkungan, edible film juga nyaman untuk dikonsumsi
oleh konsumen karena lapisan film yang dengan mudah meleleh jika bersentuhan dengan air liur. Edible
film juga dapat mengurangi produksi limbah kemasan yang dihasilkan oleh rumah tangga. Biaya
pembuatan yang lebih rendah dan waktu produksi yang lebih singkat menjadi salah satu alasan edible
film lebih efisien dibanding kemasan pada umumnya.

Weakness

Kelemahan dari edible film ini adalah teknologi ini masih sangatlah baru dipasaran, sehingga
tidak semua konsumen mengetahui dan mempercayai mengenai edible film tersebut. Konsumen yang
belum pernah mendengar tentang edible film mungkin akan kurang percaya terhadap teknologi
tersebut.

Opportunities

Ada banyak peluang dan potensi dalam pengembangan edible film ini, salah satunya adalah
industri kemasan makanan yang sangat besar dan akan terus berkembang. Lalu seiring dengan
meningkatnya kesadaran konsumen mengenai betapa pentingnya lingkungan akan meningkatkan
motivasi mereka terhadap produk yang ramah lingkungan.

Threats

Masuknya pesaing baru merupakan salah satu ancaman yang pasti ada, kompetitor-kompetitor
yang ada mungkin akan berinovasi dengan edible film dalam bentuk yang lebih baik. Penambahan
komposisi pada pembuatan edible film menjadi salah satu ancaman yang mungkin akan dilakukan oleh
kompetitor. Tantangan yang lain adalah persepsi dan kebiasaan konsumen dimana konsumen selalu
membuka dan membuang plastik kemasan sebelum mengonsumsinya. (sitasi dari Leong Teen Wei &
Rashad Yazdanifard)

Leong Teen Wei & Rashad Yazdanifard (PDF) Edible Food Packaging as an Eco-friendly Technology using
Green Marketing Strategy (researchgate.net)
S.W.O.T

Strength

~ Edible film sebagai alternatif yang dapat digunakan oleh produsen makanan sebagai kemasan ramah
lingkungan yang akan meminimalkan penumpukan sampah kemasan plastik tidak ramah lingkungan.

~ Target dari edible film terfokus pada masyarakat milenial yang semakin maju dan berkembang karena
teknologi dan modernisasi tetapi tidak diimbangi dengan sikap melestarikan lingkungan.

~ edible film dibuat untuk memudahkan konsumen, karena lapisan edible film dapat dikonsumsi dan
aman bagi pencernaan.

Weakness

~ kepercayaan konsumen terhadap edible film bisa saja tidak terkontruksi, hal ini bisa disebabkan oleh
kurangnya pemahaman dan presepsi berbeda terhadap edible film yang karakteristiknya hampir sama
seperti plastik pada umumnya.

~ tidak semua jenis makanan dapat dikemas menggunakan edible film, bisa terjadi karena tidak
sesuainya beberapa faktor antara zat yang terkandung dalam makanan dan edible film

~ teknologi yang masih baru di pasaran membuat edible film tidak dapat dengan mudah dan bebas
digunakan siapapun khususnya produk lokal domestik.

Opportunities

~ dengan memperkenalkan edible film secara jelas dan perencanaan komunikasi yang baik tentang
tujuan penggunaan edible film yang bermanfaat bagi lingkungan, maka edible film memiliki
kemungkinan besar untuk dapat diterima masyarakat.

~ akan timbul kesadaran dan perubahan sosial terhadap edible film yang digunakan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang lebih bersih dan mengurangi penggunaan kemasan
plastik yang sulit ter urai.

Threats

~ berbagai hambatan dikhawatirkan akan datang dari kompetitor terdahulu yang bergerak di bidang
yang sama, namun merasa tersaingi, tidak menerima keberadaan edible film yang memberikan
alternatif plastik yang mudah terurai juga ramah lingkungan yang mulai memasuki pasar industri dan
domestik.

~ kehawatiran terhadap Kompetitor yang tidak jujur dalam pembuatan edible film, karena menginginkan
keuntungan lebih dan tidak memikirkan bagaimana dampak bagi kesehatan konsumen (jika membuat
edible film yang bisa dimakan).

~ akan ada banyak kompetitor yang bermunculan seiring berjalannya waktu dan perkembangan
teknologi, dan diharapkan kompetitor memiliki tujuan yang sesungguhnya melestarikan lingkungan,
bukan mendahulukan kepentingan pribadi atau kelompok.
~ masyarakat yang seiring berjalannya waktu semakin berkembang dengan kemutakhiran teknologi dan
modernisasi tetapi tidak diimbangi dengan pengetahuan yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan
sehingga terjadi ketimpangan lingkungan hidup yang berkelanjutan. (L. T. Wei & Yazdanifard, 2013; L.
Wei & Yazdanifard, 2013)

References

Wei, L. T., & Yazdanifard, R. (2013). Strategi.


Wei, L., & Yazdanifard, R. (2013). Edible Food Packaging as an Eco-friendly Technology using Green
Marketing Strategy. Global Journal of Commerce & Management Perspective, 2(6), 8–11.
http://www.gifre.org/admin/papers/gjcmp/Packaging-vol-2-6-gjcmp.pdf

Anda mungkin juga menyukai