Anda di halaman 1dari 41

BAB 2

PROTISTA PROKARIOTIK: BAKTERI

FIRAT MEIYASA
Department of Aquatic Products Technology
Faculty of Science and Technology
Christian University Wirawacana Sumba
FIRAT MEIYASA, 2017
OUTLINE
 MORFOLOGI BAKTERI
 KLASIFIKASI BAKTERI
 KULTIVASI, REPRODUKSI
DAN PERTUMBUHAN
BAKTERI

FIRAT MEIYASA, 2017


 Morfologi bakteri

Bakteri: mikrobia prokariotik uniselular,


berkembang biak secara
aseksual dengan pembelahan
sel. Bakteri tidak berklorofil
kecuali beberapa yang bersifat
fotosintetik.

FIRAT MEIYASA, 2017


Cara hidup bakteri :
 dapat hidup bebas
 parasitik,
 saprofitik,
 patogen pada manusia, hewan dan tumbuhan.
Habitatnya tersebar luas di alam, dalam tanah,
atmosfer (sampai +10 km diatas bumi), di dalam lumpur,
dan di laut.

FIRAT MEIYASA, 2017


 Bakteri mempunyai bentuk dasar: bulat, batang, dan lengkung.
 Bentuk bakteri juga dapat dipengaruhi oleh umur dan syarat
pertumbuhan tertentu.
 Bakteri dapat mengalami
 involusi, yaitu perubahan bentuk yang disebabkan faktor
makanan, suhu, dan lingkungan yang kurang menguntungkan
bagi bakteri.
 pleomorfi, yaitu bentuk yang bermacam-macam dan
teratur walaupun ditumbuhkan pada syarat pertumbuhan
yang sesuai.
 Umumnya bakteri berukuran 0,5-10 µ.

FIRAT MEIYASA, 2017


Bakteri mempunyai struktur sel yang penting, antara lain:
 Kapsul: Merupakan struktur polisakarida longgar yang
melindungi sel dari fagositosis dan desikasi (kekurangan).
 Lipopolisakarida: melindungi bakteri Gram-negatif dari lisis
 Fimbria atau Pili: Bulu-bulu tipis khusus yang membantu adhesi
ke sel pejamu dan kolonisasi.
 Flagela: Organ pergerakan (lokomasi) bakteri, membuat organisme
mampu untuk menemukan sumber nutrisi dan menembus mukus
pejamu. Flagela dapat tunggal atau multipel, dapat berada di salah
satu ujung sel.

FIRAT MEIYASA, 2017


 Lendir: Materi polisakarida yang disekresikan oleh beberapa
bakteri yang tumbuh dalam lapisan biofilm, melindungi
organisme tersebut dari serangan imunitas dan eradikasi
oleh antibiotik.
 Spora: Suatu bentuk yang inert secara metabolik, dipicu
oleh kondisi lingkungan yang tidak cocok; sebagai adaptasi
untuk kelangsungan hidup jangka panjang, sehingga
memungkinkan bakteri untuk tumbuh kembali pada kondisi
yang sesuai.

FIRAT MEIYASA, 2017


FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
KLASIFIKASI BAKTERI
o Untuk klasifikasi bakteri berdasarkan sifat
morfologi, biokimia, fisiologi dan serologi.
o Hasil pewarnaan mencerminkan perbedaan
dasar dan kompleks pada sel bakteri
(struktur dinding sel), sehingga dapat
membagi bakteri menjadi 2 kelompok, yaitu
bakteri Gram-positif dan bakteri Gram-negatif.

FIRAT MEIYASA, 2017


1. Bakteri Gram-negatif
 Bakteri Gram Negatif Berbentuk Batang (Enterobacteriacea).
Bakteri gram negatif berbentuk batang habitatnya adalah usus
manusia dan binatang.
Enterobacteriaceae meliputi (Escherichia, Shigella, Salmonella,
Enterobacter, Klebsiella, Serratia, Proteus). Beberapa organisme
seperti Escherichia coli merupakan flora normal dan dapat
menyebabkan penyakit, sedangkan yang lain seperti salmonella
dan shigella merupakan patogen yang umum bagi manusia.

FIRAT MEIYASA, 2017


Pseudomonas, Acinobacter dan Bakteri Gram Negatif lain.
Pseudomonas aeruginosa bersifat invasive dan toksigenik,
mengakibatkan infeksi pada pasien dengan penurunan daya
tahan tubuh dan merupakan patogen nosokomial yang
penting.
Vibrio Campylobacter, Helicobacter, dan Bakteri lain yang
berhubungan. Mikroorganisme ini merupakan spesies
berbentuk batang Gram-negatif yang tersebar luas di alam.
Vibrio ditemukan didaerah perairan dan permukaan air.

FIRAT MEIYASA, 2017


 Haemophilus, Bordetella, dan Brucella.
Gram negatif Hemophilis influenza tipe b merupakan
patogen bagi.
 Yersinia, Franscisella dan Pasteurella.
Berbentuk batang pendek Gram-negatif yang
pleomorfik. Organisme ini bersifat katalase positif,
oksidase positif, dan merupakan bakteri anaerob
fakultatif.

FIRAT MEIYASA, 2017


2. Bakteri Gram-positif
 Bakteri gram positif pembentuk spora: Spesies Bacillus
dan Clostridium.
Kedua spesies ini terdapat dimana-mana, membentuk
spora, sehingga dapat hidup di lingkungan selama
bertahun-tahun. Spesies Basillus bersifat aerob,
sedangkan Clostridium bersifat anaerob obligat.

FIRAT MEIYASA, 2017


 Bakteri Gram-positif Tidak Membentuk
Spora: Spesies Corynebacterium, Listeria,
Propionibacterium, Actinomycetes.
Beberapa anggota genus Corynebacterium
dan kelompok Propionibacterium merupakan
flora normal pada kulit dan selaput lender
manusia .

FIRAT MEIYASA, 2017


 Staphylococcus (tidak berspora)
Berbentuk bulat, biasanya tersusun bergerombol yang tidak
teratur seperti anggur. Beberapa spesies merupakan anggota
flora normal pada kulit dan selaput lendir, yang lain
menyebabkan supurasi (nanah) dan bahkan septikemia fatal.
Staphylococcus yang patogen sering menghemolisis darah,
mengkoagulasi plasma dan menghasilkan berbagai enzim
ekstraseluler. Tipe Staphylococcus yang berkaitan dengan medis
adalah Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan
Staphylococcus saprophyticus.

FIRAT MEIYASA, 2017


 Streptococcus
Merupakan bakteri gram-positif berbentuk bulat
yang mempunyai pasangan atau rantai pada
pertumbuhannya.
Beberapa Streptococcus merupakan flora normal
manusia tetapi lainnya bisa bersifat patogen pada
manusia. Diantaranya; Streptococcus pyogenes,
Streptococcus agalactiae, dan jenis Enterococcus.

FIRAT MEIYASA, 2017


Beberapa jenis bakteri mampu
menghasilkan spora baik di luar sel
(eksospora) maupun di dalam sel
(endospora). Spora merupakan sel
bakteri yang dorman (tidak aktif) yang
terbentuk karena kondisi lingkungan
yang kurang menguntungkan. Spora
ini tahan terhadap radiasi sinar
ultraviolet, panas dan kekeringan serta
tahan terhadap bahan kimiawi seperti
desinfektan.

FIRAT MEIYASA, 2017


Beberapa ciri bakteri gram positif dan gram negatif

FIRAT MEIYASA, 2017


FIRAT MEIYASA, 2017
Kultivasi, Reproduksi dan
Pertumbuhan Bakteri

Persyaratan Nutrisi Bakteri


Tipe-tipe Nutrisi Bakteri
Kondisi Fisik yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan Bakteri
Reproduksi Bakteri
Pertumbuhan Bakteri

FIRAT MEIYASA, 2017


 Untuk menelaah bakteri di laboratorium, kita harus dapat
menumbuhkan bakteri tersebut dalam biakan murni.
 Jenis nutrien yang sesuai
 Lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi
pertumbuhannya
 Persyaratan nutrien ada yang sederhana maupun rumit
 Tumbuh pada suhu renda atau suhu tinggi
 Ada yang membutuhkan oksigen atau yg lain menghambat
oksigen

FIRAT MEIYASA, 2017


 Persyaratan Nutrisi Bakteri
1. Sumber Energi 3. Nitrogen
-Tumbuhan = Fototrop -Tumbuhan = N-anorganik
-Hewan= Kemotrof (KNO3)
-Bakteri = Fototrof dan Kemotrof -Hewan= N-Organik (
2. Karbon Protein, Peptida, Asam amino)
-Tumbuhan = Autotrof -Bakteri = Beragam ( N2, N-
-Hewan= Heterotrof Anorganik, N-Organik)
-Bakteri = Autotrof (Foto dan
Kemo), heterotrof

FIRAT MEIYASA, 2017


4. Belerang ( Sulfur) 6.Vitamin
-Tumbuhan = Sulfur anorganik Hewan = Ditambahkan dalam
-Hewan = Sulfur organik makanannya
-Bakteri = Organik dan Bakteri = Sintesa seluruh
anorganik kebutuhannya or perlu
5. Logam ( Na, Ca, Mg, Mn, Fe, penambahan 1 atau lebih vitamin
Zn, Cu, Co), di butuhkan dalam dalam mediumnya.
jumlah sangat kecil ppm. 7. Air = Nutrien bakteri harus ada
dalam bentuk larutan

FIRAT MEIYASA, 2017


FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
FIRAT MEIYASA, 2017
THE END

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai