Anda di halaman 1dari 22

NUTRISI INANG

Disusun oleh :

Kania Cahyati_A 202 005


M. Zidane Mulia Akbar_A 202 006
Interaksi antara Mikroba dan Inang
Ketika mikroorganisme menyerang jaringan tubuh, awalnya bertemu fagosit dari inang. Jika
fagosit berhasil menghancurkan penyerang, tidak ada kerusakan lebih lanjut yang dilakukan pada
inang. Tetapi jika patogen mengatasi pertahanan inang, maka mikroorganisme dapat merusak sel
inang dengan empat cara dasar. Salah satunya dengan menggunakan nutrisi inang.
Sel Inang Dan Bakteri

Sumber : microbiologydata.com
Nutrisi Inang
KBBI

Nutrisi
Proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh

Inang
Organisme tempat parasit tumbuh dan makan
Jenis-Jenis Inang (Host)
Jenis Inang (Host) Fungsi
Host Definitif Host tempat parasit hidup tumbuh menjadi dewasa dan
berkembang biak secara seksual.

Host Perantara Tempat parasit tumbuh menjadi bentuk infektif yang


siap ditukarkan kepada host (manusia).

Host Reservosir Hewan yang mengandung parasit yang menjadi sumber


infeksi bagi manusia.

Host Paratenik hewan yang mengandung stadium infektif parasit, dan


stadium infektif ini dapat ditularkan menjadi dewasa
pada host definitif.
Pengaruh Parasit Pada Inang
Efek Langsung

Cedera mekanik, dapat ditimbulkan oleh tekanan parasit akibat pertumbuhan yang lebih besar,
misalnya:
Kista hidatidosa menyebabkan penyumbatan saluran. efek merusak dari zat beracun pada
Plasmodium falciparum, menghasilkan zat beracun yang dapat menyebabkan kerasnya dan gejala
lainnya. pengambilan nutrisi, cairan, dan metabolit oleh parasit dapat menghasilkan penyakit
melalui persaingan dengan host untuk mendapatkan nutrisi.
Pengaruh Parasit Pada Inang
Efek Tidak Langsung

Reaksi imunologis, kerusakan jaringan dapat disebabkan oleh respons imunologi host, misalnya:
1. Sindrom nefritis setelah infeksi Plasmodium.
2. Proliferasi berlebihan dari jaringan tertentu karena invasi oleh beberapa parasit dapat juga
menyebabkan kerusakan jaringan pada manusia, misalnya fibrosis hati setelah pengendapan
ovum dari Schistosoma
Kebutuhan Nutrisi Bakteri
Oksigen Dan Hidrogen

Oksigen dan Hidrogen didapat dari air; dengan demikian air sangat diperlukan untuk pertumbuhan
bakteri. Kadar oksigen yang tepat sangat dibutuhkan untuk keseimbangan pertumbuhan.
Pertumbuhan bakteri aerob misalnya, sangat ditentukan oleh ketersediaan Oksigen, sementara
Oksigen dengan kadar rendah dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang anaerob
Kebutuhan Nutrisi Bakteri
Karbon

Karbon diperoleh bakteri dengan dua cara yaitu :


1. Bakteri autotroph, bakteri yang hidup bebas dan tidak bersifat parasite, menggunakan
Karbondioksida sebagai sumber karbon-nya
2. Bakteri heterotroph, yang merupakan bakteri parasite, menggunakan substansi organic
kompleks, seperti sukrosa sebagai sumber karbondiokasida dan sumber energinya.
Kebutuhan Nutrisi Bakteri
Ion-Ion Organik

Nitrogen Sulfur Fosfat Magnesium

Trace
Kalium
Elemen
Kebutuhan Nutrisi Bakteri
Nutrien Organik

Nutrien organik sangat diperlukan dalam jumlah yang berbeda-beda, tergantung spesies bakteri.
Karbohidrat digunakan sebagai sumber energy dan sebagai bahan awal untuk proses biosintesis
beberapa substansi. Asam amino sangat penting untuk pertumbuhan beberapa bakteri Vitamin,
purin dan Pyrimidin dalam jumlah sedikit diperlukan untuk pertumbuhan bakteri.
Siderophores
Siderophores (Yunani: "pembawa besi") adalah,
senyawa yang mempunyai affinitas tinggi dengan
berat molekul kecil yang berperan mengchelating
besi (Fe3+) disekresikan oleh mikroorganisme seperti
bakteri dan jamur dan melayani terutama untuk
transportasi besi di membran sel. siderophore adalah
salah satu bahan pengikat Fe 3+ terlarut terkuat yang
diketahui.Siderofor juga penting bagi beberapa
bakteri patogen untuk memperoleh zat besi.
Siderophores
• Siderophore juga penting bagi beberapa bakteri patogen untuk memperoleh zat besi.
Pada inang mamalia, zat besi terikat erat dengan protein seperti hemoglobin, transferin,
laktoferin, dan ferritin.

• Homeostasis besi yang ketat menyebabkan konsentrasi bebas sekitar 1024 mol L1,
karenanya ada tekanan evolusioner yang besar pada bakteri patogen untuk
mendapatkan logam ini.

• Pada bakteri patogen, siderofor disintesis untuk mendapatkan besi dari inangnya (Lee
et al., 2007).
Mekanisme Kerja Siderophores
Zat besi diperlukan untuk pertumbuhan sebagian besar bakteri patogen. Namun, konsentrasi besi
bebas dalam tubuh manusia cukup rendah karena sebagian besar besi terikat erat dengan protein
transpor besi, seperti laktoferin, transferin, dan feritin, serta hemoglobin. Untuk memperoleh zat
besi, beberapa patogen mensekresi protein yang disebut siderofor
Mekanisme Kerja Siderophores

Siderofor dilepaskan ke dalam media, di mana mereka mengambil besi dari protein pengangkut
besi dengan mengikat besi lebih erat. Setelah kompleks besi-siderofor terbentuk, ia diambil oleh
reseptor siderofor pada permukaan bakteri. Kemudian besi dibawa ke dalam bakteri. Dalam
beberapa kasus, besi dilepaskan dari kompleks untuk masuk ke dalam bakteri; dalam kasus lain,
besi masuk sebagai bagian dari kompleks.
Mekanisme Kerja Siderophores
Sebagai alternatif untuk akuisisi besi oleh siderophores, beberapa patogen memiliki
reseptor yang mengikat langsung ke protein transpor besi dan hemoglobin. Kemudian
ini dibawa ke bakteri langsung bersama dengan besi. Juga, ada kemungkinan bahwa
beberapa bakteri menghasilkan racun (dijelaskan segera) ketika kadar zat besi rendah.
Racun membunuh sel inang, melepaskan zat besi mereka dan dengan demikian
membuatnya tersedia untuk bakteri.
Bakteri penghasil siderophores

Beberapa bakteri penghasil siderophore yang telah digunakan dalam bidang pertanian diantaranya P.
aeruginosa , P. flourescens, , P. putida dan Bacillus sp. . Menurut Meyer (2000)
Pada bakteri Gram positif, termasuk spesies Bacillus, siderofor berikatan dengan protein membran
spesifik (specific membrane-anchored substrate-binding proteins / SBPs).
Siderofor kemudian ditransportasikan melalui membran sitoplasma ke komponen permease dari
transporter ABC-type dengan bantuan ATP. Untuk beradaptasi pada kondisi lingkungan yang
bervariasi, mikroorganisme biasanya memproduksi lebih dari satu macam siderofor (Zawadzka et al.,
2009).
Bacillus sp.
Taksonomi
Superdomain Biota
Superkingdom Prokaryota
● Bacillus subtilis, dikenal juga sebagai
Domain Bachteria
hay bacillus or grass bacillus, adalah
Subkingdom Posibachteria
bakteri Gram-positif, katalase-positif,
ditemukan di dalam tanah dan saluran Filum Firmicutes
pencernaan manusia Kelas Bacili
Ordo Bacillales
Famili Bacilaceae
Genus Bacillus
Spesies Bacillus subtilis
Morfologi Bacillus Sp.

Bakteri Bacillus subtilis merupakan salah satu jenis bakteri


Gram positif dan berbentuk basil (batang) yang dapat
membentuk endospora berbentuk oval di bagian sentral.
Koloni bakteri pada media agar berbentuk bulat sedang, tepi
tidak teratur, permukaan tiidak mengkilat dan berwarna
kecoklatan. Bacillus subtilis mempunyai panjang 2-3 μm dan
lebar 0,7-0,8 μm. Bacillus subtilis dapat hidup dikondisi
dengan adanya oksigen atau tidak ada oksigen sehingga
disebut sebagai mikroorganisme anaerobik fakultatif (Jawetz
dkk., 2005)
Patologi Bacillus sp.
● Bacillus subtillis dapat menyebabkan meningitis endokarditis, infeksi mata, dan lain lainnya
(Rahim et al., 1994). Bacillus subtilis dikenal sebagai penyebab keasaman makanan kaleng.
Hal itu terjadi karena fermentasi gula yang dikandung dari bahan pangan tersebut (Buckle et
al., 1985).
● Bacillus subtilis tidak patogen pada manusia, namun pada beberapa kasus bakteri ini diisolasi
dari infeksi manusia (U.S. Environmental Protection Agency, 2007)
● Bakteri Bacillus subtilis merupakan bakteri gram positif yang menyebabkan penyakit dengan
mengganggu sistem imun, misalnya Gastroenteritis akut dan meningitis (Sudarwati, 2018).
Daftar Pustaka
Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H. & Wootton, M., 1985. Ilmu Pangan, diterjemahkan oleh Purnomo, H. &
Adiono. Jakarta. Universitas Indonesia Press.

Jawetz, E., Melnick, J.L. & Adelberg, E.A. 2005. Mikrobiologi Kedokteran, diterjemahkan oleh Mudihardi, E.,
Kuntaman, Wasito, E. B., Mertaniasih, N. M., Harsono, S., Alimsardjono, L., Edisi Jakarta : Penerbit Salemba
Medika

Tortora, J. Gerard, et al. 2018. Microbiology an introduction. 10 th edition. San Fransisco: Benjamin Cummings

Zawadzka, A. M., Kim, Y., Maltseva, N., Nichiporuk, R., Fan, Y., Joachimiak, A., dan Raymond, K. N. 2009.
Characterization of A Bacillus subtilis Transporter for Petrobactin, An Anthrax Stealth Siderophore.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai