A. Bakteri
Bakteri adalah organisme golongan prokariotik, dimana organisme ini tidak
memiliki memban inti sehingga informasi genetic berupa DNA tidak terlokalisir dalam
tempat khusu (nukeus). DNA bakteri berbentuk sirkuler, panjang dan biasanya disebut
nucleoid. Bakteri juga memiliki DNA ekstrakromosomal berbentuk kecil dan sirkuler yang
bergabung menjadi plasmid.
B. Klasifikasi Bakteri
1. Berdasarkan respon terhadap pewarnaan gram
Berdasarkan respon terhadap pewarnaan gram, bakteri dibedakan menjadi dua
macam yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Perbedaan dari kedua
bakteri ini adalah dari struktur dinding selnya. Dinding sel bakteri gram positif terdiri
dari lapisan peptidoglikan homogen dengan ketebalan sekitar 20 – 80 nm yang
terletak di luar lapisan membrane plasma. Sementara dinding sel bakteri gram negatif
ketebalan lapisan peptidoglikannya antara 2 – 7 nm dan dilapisi oleh membran luar
dengan ketebalan 7-8 nm. Dengan begini bakteri gram positif karena memiliki
peptidoglikan yang lebih tebal dibandingkan dengan bakteri gram negatif. Hal ini
menjadikan bakteri ini akan terlihat berwarna ungu dibandingkan dengan bakteri
gram negatif yang akan menghasilkan warna pink jika dilakukan pewarnaan gram.
Dalam pewarnaan gram digunakan beberapa larutan seperti kristal violet, iodine,
alcohol dan safranin. Ketika sediaan dilarutkan dengan kristal violet lalu kemudian
iodin, warna ungu dari larutan kristal violet ini akan ditahan oleh struktur
peptidoglikan bakteri ditambah dengan penahanan oleh larutan iodin. Kemudian
ketika sediaan disirami alkohol yang bisa menghapus zat warna ungu dari Kristal
violet tadi, oleh karena pori-pori peptidoglikan yang sempit ditambah dengan adanya
iodin maka zat warna ungu tersebut sulit untuk terhapus oleh alkohol sehingga akan
tetap terlihat berwarna ungu. Sementara oleh karena struktur pori peptidoglikan dari
bakteri gram negatif yang lebih besar, maka akan lebih mudah bagi larutan alkohol
untuk menetralisir atau menghapus zatwarna ungu yang ada di peptidoglikan
sehingga akan terlihat warna pink setelah pemberian safranin.
2. Berdasarkan kebutuhan bakteri akan oksigen
Kebutuhan utama bakteri akan oksigen menjadikan bakteri dibagi menjadi
dua yaitu bakteri anaerob dan aerob. Bakteri anaerob dibagi lagi menjadi anaerob
obligat, anaerob fakultatif dan beberapa bakteri mikroaerofilik. Bakteri anaerob
obligat artinya adalah bakteri tersebut harus dalam kondisi bebas dari oksigen untuk
dapat hidup, dan akan mati ketika ada oksigen (mis: Clostridium). Bakteri anaerob
fakultatif adalah bakteri yang dapat hidup dengan kondisi lingkungan terdapat
roksigen maupun tidak. Untuk istilah mikroaerofilik artinya bahwa bakteri jenis ini
bisa tumbuh di lingku ngan dengan konstentrasi oksigen yang rendah namun akan
mati jika konsentrasi oksigennya tinggi (Alfvin Fox, 2011). Sementara bakteri
aerob hanya tergolong kedalam aerob obligat, yaitu bakteri yang harus
membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya (mis: Mycobacterium
tuberculosis)
Aerob Obligat
Bakteri Obligat
Anaerob Fakultatif
Mikroaerofilik
3. Berdasrkan bentuk
– Basil berbentuk seperti batang (bacillus= batang). Contohnya Bacillus
subtilis(bakteri penghasil antibiotik basitriasin da subtilin), E coli, Proteus,
Pseudomonas
– Kokus(Coccus) berbentuk seperti bola-bola kecil dengan ukuran rata- rata 1
mikron. Contohnya Nitrosococcus (bakteri yang membantu menyuburkan
tanah), Staphylococcus, dan Streptococcus
– Spirilum berbentuk gelombang seperti spiral. Contohnya Rhodospirillum
rubrum(bakteri fotosintetil yang memiliki pigmen hijau dan merah).
– Vibrio berbentuk seperti tanda baca koma. Controhnya Vibrio cholera
(bakteri penyebab kolera), Vibrio sp.
– Spriroseta, berbentuk seperti spiral ulir seperti sekrup. Tubuhnya memanjang
dan memendek saat bergerak. Contohnya Treponema pallidum(penyebab
penyakit sifilis).
4. Berdasarkan bentuk dan sifat pengecatan gram
gram +
Batang
gram -
Bakteri
gram +
Kokus
gram -
a. Bakteri batang gram positif
Actinomyces
Lactobacillus
Propionibacterium
Eubacterium
Bifidobacterium
Bifidobacterium merupakan satu genus bakerti yang berbentuk basil anaerob,
gram positif, non motil, dan tidak memproduksi spora. Bakteri tersebut
pertama kali diisolasi dari feses bayi dan yang membuatnya menarik perhatian
karena manfaatna yang sangat penting untuk organisme host. Kemudian
bifidobacterium yang diisolasi dari oral cavity yaitu, bifidobacterium dentium,
bifidobacterium breve, bifidobacterium inopinatum, dan bifidobacterium
denticolenu (Science direc).
Arachnia
Sebuah genus nonmotile, non-spora, bakteri anaerob fakultatif (family
Actinomycetaceae) merupakan batang gram-positif, bercabang, diphtheroid
(0,2-0,3 dengan 3,0-5,0 mcm dan lebih lama). Organisme ini menghasilkan
mikrokoloni filamen. Metabolisme mereka bersifat fermentatif. Asam
propionat dan asetat terutama dihasilkan dari glukosa. Katalase tidak
diproduksi. Dinding sel mengandung asam diaminopimelic tetapi tidak
arabinose. Organisme ini bersifat patogen bagi manusia, menyebabkan
canaliculitis lakrimal dan aktinomikosis khas. Jenis spesiesnya adalah
Arachnia propionica.
Clostridium
Prevotella
Prevotella intermediaadalah bakteri anerob Gram negatif, berpigmen
hitam dan merupakan organisme patogen penyakit periodontal.
P.intermedia berbentuk batang dan umumnya hidup dalam poket
periodontal memiliki membran lapisan peptidoglikan tipis. Ketika plak
terbentuk maka dapat terjadi peningkatan jumlah cairan sulkus gingiva di
dalam mulut. Kemudian, pertumbuhan Prevotella intermedia distimulasi
oleh masuknya cairan sulkus yang mengandung nutrisi seperti vitamin K
dan hemin, dan berperan penting untuk pertumbuhan mikroba. Kondisi
pertumbuhan yang ideal untuk Prevotella intermedia ialah pada pH sedikit
basa dan suhu konstan antara 34 dan 36°Celcius.
Porphyromonas
Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri melanogenik,
nonsakarolitik, dan bagian dari koloni bakteri Gram negatif
anaerob berpigmen hitam. Bakteri P. gingivalis banyak
ditemukan dalam plak gigi dan bakteri tersebut menyebabkan
perubahan patologis jaringan periodontal dengan pengaktifan
respon imun dan inflamatori pejamu, yang secara langsung
memengaruhi sel-sel periodonsium. Porphyromonas gingivalis
memproduksi berbagai faktor virulensi patogenik seperti
lipopolisakarida dan hydrogen sulfide, yang dapat
menginduksi pejamu untuk melepaskan IL-1 dan TNF-α.
Porphyromonas gingivalis adalah etiologi utama dalam
pembentukan dan perkembangan periodontitis kronis.
Kolonisasi P. gingivalis pada celah gingiva merupakan
langkah awal dalam perkembangan periodontitis kronis.
Namun, tidak selalu menyebabkan kerusakan periodontal,
tetapi merupakan prasyarat untuk terjadinya periodontitis
kronis. Pada orang dewasa, P. gingivalis dapat di deteksi pada
periodontal yang sehat dan yang sakit, meskipun pada
umumnya jumlah mikroorganisme lebih rendah dibandingkan
di daerah yang sakit. Habitat utama P. gingivalisadalah plak
subgingiva dalam celah gingiva.
Fusobacterim