Anda di halaman 1dari 4

Pemindahan bahan atau material handling merupakan istilah terjemahan dari material handling

adalah suatu aktivitas yang sangat penting dalam kegiatan produksi dan memiliki kaitan erat dengan
perencanaan tata letak fasilitas produksi (Wignjosoebroto, 2000).
Material Handling Planning Sheet (MHPS) merupakan suatu tabel yang digunakan untuk
menghitung biaya penanganan bahan. Disini dilakukan minimasi biaya penanganan bahan tetapi
dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip pemindahan bahan, prinsip-prinsip tersebut adalah
seluruh aktivitas pemindahan harus direncanakan, mengoptimasi aliran bahan dengan
merencanakan sebuah urutan operasi dan pengaturan peralatan, mengurang mengkombinasi dan
menghilangkan pergerakan atau peralatan yang tidak diperlukan, memanfaatkan prinsip gravitasi
bagi pergerakan bahan jika memungkinkan, meningkatkan jumlah, ukuran dan berat muatan yang
dipindahkan, menggunakan peralatan pemindahan yang mekanis dan otomatis, mengurangi waktu
non produktif dari peralatan dan tenaga kerja (Apple 1990).
Material Handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam
perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi
dari tempat asal ketempat tujuan yang telah ditetapkan. Pemindahan material dalam hal ini adalah
bagaimana cara yang terbaik untuk memindahkan material dari satu tempat proses produksi
ketempat proses produksi yang lain. Pada dasarnya kegiatan material handling adalah kegiatan
tidak produktif, karena pada kegiatan ini bahan tidaklah mendapat perubahan bentuk atau
perubahan nilai, sehingga sebenarnya akan mengurangi kegiatan yang tidak efektif dan mencari
ongkos material handling terkecil. Menghilangkan transportasi tidaklah mungkin dilakukan, maka
caranya adalah dengan melakukan hand-off, yaitu menekan jumlah ongkos yang digunakan untuk
biaya transportasi. Menekan jumlah ongkos transportasi dapat dilakukan dengan cara: menghapus
langkah transportasi, mekanisasi atau meminimasi jarak (Unikom, 2011).
Berikut ada beberapa istilah yang umumnya dijumpai dalam pembahasan mengenai material
handling (Mercubuana, 2010). Transport, adalah pemindahan bahan dalam satuan berat (unit load)
atau continers melalui suatu lintasan yang jaraknya lebih dari 5 feet atau sekitar 1,5 meter.Transper,
adalah pemindahan bahan melalui lintasan yang jaraknya kurang dari 5 feet atau sekitar 1,5
meter. Bulk Material, yaitu baha material yang dalam pemindahan tidak
memerlukan bag,barrel, bottle, drum, dan lain-lain. Unit load, manunjukan sejumlah packaged unit
tertentu yang bisa di muat dalam skid box, pallets, dan lan-lain. Rehandle, adalah aktivitas
penurunan muatan yang ada dalam pallets, box, skid, dan lain-lain (Mercubuana, 2010).
Pemindahan barang adalah bagian dari sistem industri yang memberi pengaruh tentang hubungan
dan kondisi fisik dari bahan atau material produk terhadap proses produksi tanpa adanya
perubahan-perubahan akan kondisi atau bentuk material produk itu sendiri. Prinsip didalam
menetapkan sistem pemindahan bahan yang optimal adalah konsep the best handling is no
handling at all. Material handling adalah aliran bahwa yang harus direncanakan dengan secermat-

cermatnya sehingga material akan bisa dipindahkan pada saat dan menuju lokasi yang tepat (Binus,
2004).

Kegunaan Material Handling


Dalam merancang tata letak pabrik, maka aktivitas pemindahan bahan (material handling)
merupakan salah satu faktor yang cukup penting untuk diperhatikan dan diperhitungkan. Aktivitas
pemindahan tersebut dapat ditentukan dengan terlebih dahulu memperhatikan aliran bahan yang
terjadi dalam suatu operasi. Selanjutnya hal yang harus diperhatikan adalah tipe layout yang akan
digunakan. Ongkos material handling adalah ongkos yang dikeluarkan untuk melakukan
pemindahan material dari satu departemen menuju departemen yang lain untuk dilakukannya
proses produksi selanjutnya. Tujuan ongkos material handling adalah menjaga atau
mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan memberikan perlindungan terhadap
material (Mercubuana, 2010).
Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi Menghemat penggunaan luas lantai. Mengurangi beban
manusia dan kecelakaan. Meningkatkan semangat kerja. Mengurangi biaya handling atau
penanganan. Mengurangi biaya overhead. Mengurangi biaya produksi (Mercubuana, 2010).
Kegunaan luas lantai adalah saat digunakan dalam membantu untuk perhitungan Ongkos
MaterialHandling antar departemen, sesuai dengan luas lantai hasil perhitungan. Beberapa aktivitas
pemindahan bahan yang perlu diperhitungkan adalah sebagai berikut. Pemindahan bahan dari
gudang bahan baku (receiving) menuju departemen fabrikasi maupun
departemen assembling.Pemindahan bahan yang terjadi dari satu departemen menuju departemen
yang lainnya.Pemindahan bahan dari departemen assembling menuju gudang bahan jadi
(shipping). Alat angkut yang dipergunakan (Binus, 2004).

Peralatan Material Handling


Peralatan material handling yang biasanya dipergunakan dalam suatu perusahaan pabrik dapat
dibedakan atas sebagai berikut: Fixed path equipment yaitu peralatan material handling yang sudah
tetap (fixed) digunakan suatu proses produksi,dan dapat digunakan untuk maksud-maksud lain.
Sifat-sifat dari fixed path equipment ialah: biasanya tergantung atau ditentukan oleh proses
produksi. Sifatnya sudah tetap (fixed) tidak fleksibel, karena hanya digunakan untuk mengangkut
barang-barang atau bahan-bahan secara terus-menerus dan tidak dapat digunakan untuk maksud
yang lain. Mesin-mesin atau peralatan ini biasanya menggunakan kekuatan tenaga listrik.
Contohfixed path equipment adalah: ban berjalan (conveyor), ada yang diletakkan di atas ruang dan
ada di lantai, derek (cranes), lift (elevator), kereta api (Unikom, 2011).

Varied Path Equipment, yaitu peralatan material handling yang sifatnya fleksibel dapat dipergunakan
untuk bermacam-macam tujuan dan tidak khusus untuk mengangkut atau memindahkan bahanbahan/barang-barang tertentu. Sifat-sifat dari varied ialah: biasanya tidak tergantung dari proses
produksi. Dapat dipergunakan bermacam-macam operasi. Mesin-mesin atau peralatan semacam ini
biasanya digunakan dengan kekuatan tenaga manusia atau tenaga mesin (motor). Contoh
dari varied path equipment adalah bermacam-macam truk, forktruck atauforklift, kereta dorong
(Mercubuana, 2010).
Pemilihan jenis alat angkut didasari terhadap besar beban material yang harus dipindahkan, dimana
jenis alat angkut yang dipergunakan bergantung pada spesifikasi alat angkut dalam melakukan
operasinya. Beberapa alat-alat angkut yang biasa dipergunakan adalah: Alat angkut dengan
menggunakan tenaga manusia <20 kg. Alat angkut dengan menggunakan walky pallet(20-50 kg).
Alat angkut dengan menggunakan lift truck (di atas 50 kg). Setelah ditentukan alat angkut yang akan
digunakan, maka selanjutnya dapat ditentukan ongkos alat angkut berdasarkan jarak tempuh (meter
gerakan). Seperti telah dikatakan bahan plant lay out dan material handlingseharusnya berjalan
bersamaan. Oleh karena itu plant lay out yang dibuat haruslah mencerminkan banyaknya kebutuhan
atas kegiatan material handling dari suatu tingkat proses ke tingkat proses berikutnya (Mercubuana,
2010).
Faktor-faktor material handling yang perlu dipertimbangkan dalam plant lay out yang baru ialah
disediakannya gang-gang kecil atau ruang gerak (aisles) yang cukup lebar untuk menempatkan
dengan aman jenis-jenis peralatan yang mekanis, dan dapat menampung muatan yang terbesar
yang dihadapkan serta cukup bagi tempat bergerak orang-orang yang berjalan sejajar. Menyediakan
tempat atau ruangan yang cukup untuk berjalannya pekerjaan, sehingga dapat dihindarinya
rehandling sebelum pengolahan dilakukan. Menyimpan barang agar supaya barang tersebut tetap
dalam keadaan yang baik untuk dikerjakan. Jangan sekali-kali meletakkan bahan-bahan lepas di
atas lantai, kecuali bila tidak dapat dihindarkan sama sekali, karena hal ini membutuhkan pekerjaan
dengan tangan untuk mengangkut dan membongkar bahan-bahan tersebut setiap kali dipindahkan
(Mercubuana, 2010).
Meniadakan kamar-kamar penyimpanan yang terpencil dan dipagari di mana mungkin, kecuali
kalau: bahan-bahan harus disimpan secara teliti sekali, bahan-bahan mudah hilang, rusak atau
dicuri, bahan-bahan tidak segera dapat diperoleh, karena waktu pengiriman bahan-bahan tersebut
lama. Kamar penyimpanan yang dipagari membutuhkan sistem pemindahan yang khusus baik untuk
penerimaan maupun pengeluaran barang, dan biasanya administrasinya khusus pula. Mengadakan
suatu sistem pemindahan barnag-barang sisa atau scrap dari bahan-bahan bekas yang dibuang.
Merencanakan pos-pos pengawasan sebagai suatu bagian dari arus pekerjaan. Menghindarkan
semua gerakan yang menyilang (zig-zag yang melalui arus yang berlaku umum (general line of
flow). Merencanakan pekerjaan-pekerjaan pengepakan pada akhir aliran atau arus pekerjaan untuk
menghindarkan pekerjaan pengepakan dan pengangkutan kembali. Dalam merencanakan tempat-

tempat penerimaan dan pengiriman barang, kekuatan lantai harus dibuat sedemikian rupa, sehingga
memudahkan masuknya kendaraan pengangkut/pemindah bahan (Mercubuana, 2010).

Anda mungkin juga menyukai