MODUL PERTEMUAN 3
DISUSUN OLEH
DR. IR. NOFIERNI, MM
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2020
Modul minggu ketiga berkaitan dengan tahapan dan proses pengembangan produk serta bentuk
organisasi yzng diperlukan. Proses pengembangan produk merupakan proses yang komplek dan
memerlukan panduan dalam implementasinya. Melalui berbagai proses implementasi dari para ahli
dalam praktek pengembangan produk dapat dikelompokkan menadi 3 bagian utama (lihat Gambar 1)
yaitu :
1. Perancangan konsep
2. Pengembangan produk
3. Pelaksanaan proyek pengembangan produk
Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat
berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen riset dan pengembangan, konsumen,
ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan
manajemen puncak. Biasanya gagasan yang muncul dari sisi teknologi pemisahaan cenderung
akan dirunuskan dalam technological terms (misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada
desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) atau karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih
ringan dan kecil).
Proses pengembangan produk mengikuti tahapan yang sistematis. Dalam buku Ulrich
tahapan pengenbangan produk terdiri atas 6 fase secara generik. Fase tersebut terdiri atas :
1. Perencanaan
2. Pengembangan Konsep
3. Perancangan pada tingkat system
4. Perancangan pada tingkat detail
5. Pengujian dan perbaikan
6. Produksi dan ramp-up
Seperti yang dijelaskan dalam bukunya Ulrich menggambarkan proses tersebut secara
berurutan yang dapat digambarkan seperti berikut :
Poses pengembangan produk secara generic tersebut dapat diuraikan menjadi tahapan
yang lebih detil seperti pada Gambar 3. Dimulai dengan perencanaan dengan memastikan
pernyataan misi yang menjelaskan secara ringkas uraian produk yang akan dikembangkan.
Pernyataan misi dapat dibuat sejelas mungkin sebagai panduan bagi tim dlam mengembangkan
produk.
Tahapan tersebut terdiri atas :
1. Identifikasi Kebutuhan pelanggan
2. Menentukan target sesifikasi
3. Mengembangkan konsep produk
4. Memilih konsep produk
Untuk pengembangan konsep produk dapat dilakukan dengan beberapa strategi yang
secara umum merupakan strategi adaptasi seperti pada gambar berikut :
Model adaptasi pegembangan produk yang paling umum (generic adalah model market pull,
dimana perusahaan mengawali dengan mengan peluang pasar. Tindakan lanjut untuk
menemukan teknologi yang sesuai diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Jika
memilih strategi pengembangan technology push maka perusahaan telah memiliki teknologi
baru dan memperkenalkan kepada pasar/pelanggan sehingga memperoleh segmen yang sesuai.
Perusahaan dalam mengembangkan produk juga dapat memilih strategi yang akan
digunakan. Dua garis besar pengembangan produk dapat menggunakan strategi reaktif dan
strategi proaktif dengan beberapa metode untuk memperoleh keunggulan sepeti pada gambar
berikut :
Strategi reaktif merupakan cara perusahaan untuk merespon dari pihak pesing. Beberapa
strategi seperti bertahan (defensive), strategi imitative dengan cara melakukan tindakan meniru,
strategi second but better memungkinkan perusahaan menjadi pengikut dengan metode adan
hasil yang lebih baik. Strategi reaktif merupakan cara merespon (responsive) terhadap kondisi
yang dilakukan pihak lain.
Berbeda dengan strategi raktif, dalam strategi Proactive, berarti bahwa perusahaan harus
aktif dalam mengembangkan produk dan pasar. Tidak bereaksi setelah adaaksi dari pihak
eksternal seperti munculnya produk atau strategi baru dari pesaing. Pada strategi proaktif
perusahaan harus fokus dalam pengembangan teknologi (R&D) dan pengenalan produk pada
konsumen ( marketing) atau pengembangan menggunakan akuisisi dan aliansi.
Pertimbangan pemilihan strategi reaktif atau proaktif ditentukan kemampuan perusahaan dan
pertimbangan kondisi bisnis. Beberapa pertimbangan pemilihn dapat menggunakan kriteria sebagai
berikut :
Growth Opportunities
Scale of Market
Competition
Keberhasilan dan kesuksesan dalam strategi pengembangan produk tidak hanya keberhasilan
kerjasama antara bagian R&D dan Marketing saja, tetapi juga dari bagian Produksi dan finansial.
Kolaborasi dari emapat fungsi utama dalam perusahaan menentukan keberhasilan proses
pengembangan dan perancangan produk. Integrasi ke emapat fungsi tersebut dapat dgambarkan
sebagai berikut :
Gambar 6 . Kolaborasi dan interpretasi yang tidak sesuai hasil pengembangan produk
Pembentukan tim pengembangan produk dapat dalam struktur berdasarkan beberapa model
seperti 3 model organisasi berikut :