Disusun Oleh:
Fajar Ayu Nugraheni
H0819049
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ii
iii
Penyusun
DAFTAR ISI
iii
iv
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBARv
DAFTAR TABEL vi
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Praktikum 2
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3
II. TINJAUAN PUSTAKA4
A. POM QM for Windows 4
B. Inventory dan EOQ 6
C. Forecasting 7
D. PERT 9
E. CPM 12
F. Linear Programming 13
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 16
A. Manajemen Persediaan dengan EOQ 16
B. Peramalan Produksi dengan Forecasting 28
C. Penjadwalan dan Pengawasan dengan PERT 39
D. Penjadwalan dan Pengawasan dengan CPM 48
E. Optimasi dengan Linear Programming 55
PENUTUP 63
A. Kesimpulan 63
B. Saran 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
v
DAFTAR TABEL
v
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengambilan keputusan di dalam dunia bisnis menjadi hal yang sangat
penting terutama dalam hal manajemen produksi dan operasi. Pendekatan
dalam pengambilan keputusan bisnis secara sederhana dapat dibagi ke dalam
dua bagian yakni pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kualitatif adalah pendekatan dengan menggunakan pengalaman, intuisi,
perkiraan, emosi dalam pengambilan keputusan. Pendekatan kuantitatif adalah
pendekatan ilmiah menggunakan proses matematis untuk menentukan
keputusan terbaik. Salah satu aplikasi komputer untuk menyelesaikan
persoalan metode kuantitatif yaitu POM QM for Windows.
Program POM QM for Windows sendiri adalah sebuah program
komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang produksi
dan operasi yang bersifat kuantitatif. POM QM for Windows memiliki
tampilan grafis yang menarik dan kemudahan pengoperasian yang menjadikan
POM QM for Windows sebagai alternatif aplikasi guna membantu pengambilan
keputusan seperti misalnya menentukan kombinasi produksi yang sesuai agar
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Menentukan order pembelian
barang agar biaya perawatan menjadi seminimal mungkin, menentukan
penugasan karyawan terhadap suatu pekerjaan agar dicapai hasil yang
maksimal, dan lain sebagainya.
Mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan mendapatkan pemahaman secara
konseptual dan kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal secara manual
untuk dapat memanfaatkan software POM QM for Windows secara optimal.
Mahasiswa perlu mempelajari Software POM QM for Windows dalam kegiatan
praktikum guna menjadi tempat penerapan teori yang diberikan pada saat
perkuliahan berlangsung. Mahasiswa dapat menambah wawasan tentang
penerapan teori dalam manajemen produksi dan operasi, menambah
1
2
2
2
.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana melakukan manajemen persediaan dengan EOQ menggunakan
software POM for Windows ?
2. Bagaimana penyelesaian ramalan produksi dengan forecasting
menggunakan software POM for Windows ?
3. Bagaimana melakukan penjadwalan dan pengawasan dengan PERT
menggunakan software POM for Windows ?
4. Bagaimana melakukan penjadwalan dan pengawasan dengan CPM
menggunakan software POM for Windows ?
5. Bagaimana melakukan optimasi dengan linear programming menggunakan
software POM for Windows ?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan pelaksanaan praktikum Manajemen Produksi dan Operasi adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan manajemen
persediaan dengan EOQ menggunakan software POM for Windows.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penyelesaian ramalan
produksi dengan forecasting menggunakan software POM for Windows.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penjadwalan dan
pengawasan dengan PERT menggunakan software POM for Windows.
4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penjadwalan dan
pengawasan dengan CPM menggunakan software POM for Windows.
5. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan optimasi dengan
linear programming menggunakan software POM for Windows.
2
3
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
4
5
oleh banyak siswa di dunia sejak pengenalan pertamanya pada tahun 1987.
Versi Windows pertama dari POM disebut POM for Windows telah dirilis
pada 1996. POM dan QM pada tahun 1997 ditawarkan untuk bersamaan
dalam paket perangkat lunak yang sama. Versi dari POM-QM for
Windows yang termasuk POM for Windows dan QM for Windows di
dalamnya, saat ini telah tersedia (Cvetic dan Ilic, 2015).
Program POM-QM for Windows merupakan program komputer yang
didesain untuk menyelesaikan persoaalan secara matematis yang
berhubungan dengan metode kuantitatif, ilmu manajerial, dan riset operasi.
POM-QM for Windows juga dapat digunakan untuk melengkapi Ilmu
Keputusan. termasuk Manajemen Produksi dan Operasi, metode
kuantitatif, ilmu manajemen, atau riset operasi. POM QM for Windows
merupakan software yang dirancang untuk melakukan perhitungan yang
diperlukan pihak manajemen unutk mengambil keputusan di bidang
produksi dan pemasaran. QM adalah kepanjangan dari Quantitatif Method
yang merupakan perangkat lunak dan menyertai buku-buku teks seputar
manajemen operasi. Aplikasi ini gabungan dari QM dan POM, jika
dibandingkan dengan POM windows modul-modul yang tersedia pada QM
for Windows lebih banyak (Widodo et al., 2020).
Program POM QM for Windows dijalankan dengan konfigurasi
minimal komputer adalah IBM atau kompatibelnya. Processor minimal
386 dan hanya dapat dijalankan melalui Windows versi 3.1 atau diatasnya
dengan minimum RAM 3 MB. Disk Drive minimal 1 Drove (3.5”). Materi
praktikum yang menggunakan POM for Windows hanya akan dibatasi
dengan lima buah model dari 20 model yang ada yaitu Linnear
Programming, Transportation, Assignment dan Inventory. Model bisa
berbentuk gambar, simulator atau prototype, matematis atau grafik, dan
lain-lain. Pengambilan keputusan dapat dibantu dengan banyak alat
analisis
(Parinduri dan Syafwan, 2018).
6
pada banyak faktor dan variasi, sehingga suatu perkiraan lebih baik
diberikan rentang. Project Evaluation and Review Technique (PERT)
digunakan untuk proyek yang terjadi secara berulang dan juga metode ini
dapat mengukur tingkat keberhasilan proyek. Project Evaluation and
Review Technique (PERT) memakai distribusi probabilitas berdasarkan
waktu masing-masing aktifitas ada tiga waktu (Rahayu dan Gama, 2018).
E. CPM
Critical Path Method atau CPM adalah suatu metode yang dirancang
untuk mengoptimalkan biaya proyek di mana dapat ditentukan kapan
pertukaran biaya dan waktu harus dilakukan untuk memenuhi jadwal
penyelesaian proyek dengan biaya seminimal mungkin. CPM digunakan
untuk menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang sudah pernah
dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah
diketahui oleh evaluator. CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu
pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan
suatu proyek. CPM fokus utamanya menakankan pada ketepatan biaya,
dan tanda panah menandakan kegiatan (Irwansyah, 2013).
CPM menyediakan jadwal yang direncanakan untuk membantu tim
proyek dan membentuk dasar untuk memeriksa kinerja jadwal proyek
dengan membandingkan kemajuan tugas aktual dengan yang
direncanakan. CPM adalah cara untuk mengevaluasi berapa lama waktu
yang dibutuhkan setiap tugas sebelum seseorang dapat menyelesaikan
proyek keseluruhan. CPM merencanakan dan mengontrol sejumlah besar
aktivitas yang memiliki ketergantungan kompleks pada desain dan
konstruksi pada isu-isu yang memerlukan fungsi waktu dan biaya.
Perkiraan waktu yang digunakan dalam CPM menunjukkan waktu normal,
dan tautan ke pertukaran antara penyelesaian pada saya dan biaya proyek.
CPM juga dapat diartikan sebagai urutan aktivitas jaringan proyek yang
menambah durasi terpanjang. Urutannya mengatur waktu sesingkat
mungkin untuk menyelesaikan proyek. Metode Jalur Krial membantu
13
dalam pengelolaan proyek dalam dua cara yang berbeda: Lintasan maju
dan mundur (Cynthia, 2020).
Critical Path Method (CPM), adalah metode untuk merencanakan
dan mengawasi proyek-proyek merupakan sistem yang paling banyak
dipergunakan diantara semua sistem lain yang memakai prinsip
pembentukan jaringan. Dengan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui
dengan pasti, demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. CPM adalah model
manajemen proyek yang mengutamakan biaya sebagai objek yang
dianalisis. CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha
mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan atau percepatan
waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. CPM pertama kali
digunakan di Inggris pada pertengahan tahun 50-an pada suatu proyek
pembangkit tenaga listrik, kemudian dikembangkan (Malingkas,2013).
CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha
mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan atau percepatan
waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. Single duration
estimate atau perkiraan waktu (durasi) tunggal untuk setiap kegiatan. Cara
ini dapat dilakukan apabila durasi dapat diketahui denga akurat dan tidak
terlalu berfluktasi. Pendekatan CPM menggunakan cara ini karena CPM
beranggapan bahwa setiap fluktasi dapat diatasi dengan fungsi kontrol.
Implementasi CPM dapat menggunakan aplikasi pembantu dengan nama
POM for windows agar pengerjaannya lebih mudah (Banjarnahor, 2018).
CPM atau Critical Path Method merupakan dasar dari sistem
perencanaan dan pengendalian kemajuan pekerjaan yang didasarkan pada
network atau jaringan kerja. CPM membuat asumsi bahwa waktu aktivitas
yang diketahui dengan pasti sehingga hanya diperlukan satu faktor untuk
setiap aktivitas. Salah satu keuntungan CPM yaitu CPM cocok untuk
formulasi, penjadwalan, dan mengelola berbagai kegiatan disemua
kontruksi, karena menyediakan jadwal yang dibangun secara empiris.
14
16
17
Tahapan :
Diketahui :
Demand (D) = 6.500 unit
Unit cost = Rp 1.500,-
Setup cost (S) = Rp 2.000,- + Rp 3.500,- + Rp 2.500,- + Rp 4.000,-
= Rp 12.000,-
Holding cost (H) = (15% x Rp 1.500,-) + (10% x Rp 1.500,-)
= Rp 225,- + Rp 150,-
= Rp 375,-
Lead time = 14 hari
Screenshoot langkah-langkah pengerjaan :
9.991.868,-. Umur persediaan sebesar 36,5 hari yang diperoleh dengan cara
365 hari (1 tahun terdapat 365 hari) dibagi dengan 10. Daily demand rate
sebesar 17.81 yang diperoleh dari demand dibagi days per year. Reorder
point sebesar 249.32 unit yang diperoleh dari daily demand rate dikalikan
lead time.
PT. BIG BOSS merencanakan akan menghasilkan 80.000 unit produk
jadi setiap tahun. Setiap unit memerlukan 2 kg bahan baku dengan harga per
kg Rp 50,00. Persediaan awal bahan baku 12.000 kg dan persediaan akhir
yang diinginkan 21.000 kg. Biaya pemesanan Rp 7.000,00 perpesanan dan
biaya penyimpanan 15%. Pengiriman memerlukan waktu 4 minggu. Tentukan
berapa kuantitas pemesanan yang paling optimal?
Tahapan :
Diketahui :
Demand (D) = (80.000 x 2) + 21.000 – 12.000
3. Isi identitas Title, Reorder point (Compute reorder point). Klik OK.
22
unit. Frekuensi orderan sebesar 8.9 kali per tahun. Biaya total persediaan pada
perusahaan sebesar Rp157.500,- dan biaya total sebesar Rp7.682.160,-. Daily
demand rate sebesar 202.74 yang diperoleh dari demand dibagi days per year.
Reorder point sebesar 16176.71 unit yang diperoleh dari daily demand rate
dikalikan lead time.
PT SEJAHTERA pada tahun yang akan datang membutuhkan bahan baku
sebanyak 240.000 Unit. Harga bahan baku per unit adalah Rp2.000. biaya pesan untuk
setiap kali melakukan pemesanan adalah sebesar Rp150.000, sedangkan biaya
penyimpanan adalah sebesar 25% dari nilai rata – rata persediaan. Berapa jumlah
pemesanan paling ekonomis?
Tahapan :
Diketahui :
Demand (D) = 240.000 unit
Unit cost = Rp 2.000,-
Setup cost (S) = Rp 150.000,-
Holding cost (H) = 25% x Rp 2.000,-
= Rp 500,-
Screenshoot langkah-langkah pengerjaan :
1. Klik Module, kemudian pilih Inventory
3. Isi identitas Title, Reorder point (No reorder point). Klik OK.
Period Demand
Januari 2.550
Februari 2.580
Maret 2.610
April 2.586
Mei 2.566
Juni 2.596
Juli 2.616
Agustus 2.640
September 2.690
Oktober 2.702
November 2.727
Desember 2.739
langkah-langkah pengerjaan:
a. Klik Module, lalu pilih Forecasting
3) Chart/diagram
3)
Chart/diagram
3 1-2-4-6-7-8 3 + 6 + 6 + 4 + 4 = 23
Sumber: Software POM QM For Windows
Dengan demikian dapat diketahui bahwa jalur kritisnya adalah A-C-F-
H-I atau pada diagram PERT disimbolka dalam urutan angka 1-2-4-6-7-8.
Waktu yang dibutuhkan adalah 23 bulan (apabila diasumsikan 1 bulan =
30 hari, maka = 690 hari). Nilai 23 didapatkan melalui penjumlahan dari
jalur 1-2-4-6-7-8. Berdasarkan gambar output, dapat diperoleh nilai Early
Start, Early Finish, Late Start, Late Finish, Slack, Standard Deviation,
Variance. Kegiatan A, C, F, H, dan I memiliki nilai S = 0 yang artinya
jalur yang dilewati oleh kegiatan-kegiatan tersebut adalah jalur kritis, dan
hal tersebut sesuai dengan perhitungan sebelumnya dimana jalur kritisnya
adalah A-C-F-H-I.
Slack adalah waktu bebas dari aktivitas, yang berarti waktu yang
dimiliki oleh aktivitas dapat melakukan pemunduran waktu tanpa
berdampak pada mundurnya waktu proyek secara keseluruhan. Menurut
Putra dan Gandhi (2019), aktivitas kritikal ditandai dengan nilai Slack = 0.
Yang berarti aktivitas tersebut tidak memiliki waktu bebas. Aktivitas
kritikal tersebut harus segera dilaksanakan setelah aktivitas sebelumnya
selesai dilakukan. Sehingga aktivitas kritikal dapat menyelesaikan
waktunya tanpa harus mengganggu atau memperlambat waktu total
proyek.
3. Input data
3. Input data
X Y RHS Dual
Maximize 20.000 30.000
Constraint 1 1 2 400 10.000
Constraint 2 1 1 240 10.000
Constraint 3 0 1 180 0
Solution 80 160 6.400.000
Sumber: software POM QM for Windows
58
Sediaan waktu
30 jam 60 jam 72 jam
operasi
Sumber : Data Sekunder
Buatlah rumusan masalahnya dalam LP dan tentukan titik optimalnya dengan
metode grafis.
Screenshot Langkah-Langkah pengerjaan :
1. Klik Module pada main menu, pilih Linear Progamming
X Y RHS Dual
Maximize 3.000 2.000
Constraint 1 2 1 30 500
Constraint 2 2 3 60 0
61
Constraint 3 4 3 72 500
Solution 9 12 51.000
Sumber: software POM QM for Windows
1. Fungsi Tujuan
Memaksimumkan Z = 3000M + 2000N
2. Fungsi Kendala
Kendala 1: 2M+ 1N ≤ 30
Kendala 2: 2M +3Y ≤ 60
Kendala 3: 4M +3N ≤ 72
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh solusi optimal untuk
produksi produk M adalah 9 unit dan produksi produk N adalah 12 Unit yang
akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 51.00.000,-. PT Agribisnis untuk
mengoptimalkan laba harus memproduksi produk M sebanyak 9 unit dan
produksi produk N adalah 12 unit Grafik di atas menunjukkan bahwa bagian
yang berwarna merupakan daerah yang layak jumlah produksinya yang
dihasilkan. Dari empat titik yang terbentuk, diperoleh kombinasi optimum
dengan nilai M sebesar 9 dan nilai N sebesar 12. Nilai ini menunjukkan bahwa
produksi optimal perusahaan diperoleh saat nilai M dan N sebesar nilai
tersebut. Pada grafik juga terdapat garis ungu putus-putus, yakni garis
62
A. Kesimpulan
Berdasasrkan praktikum Manajemen Produksi dan Operasi yang
menggunakan POM QM for Windows, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
a. Manajemen persediaan dengan EOQ menggunakan software POM QM
for Windows.
Manajemen persediaan adalah sebuah proses untuk mengatur
persediaan barang dalam suatu perusahaan. Kegiatan yang selalu
dilakukan dalam manajemen persediaan dimulai dari cara mendapatkan
persediaan, menyimpannya sampai persediaan tersebut dimanfaatkan.
Jenis persediaan disini dapat berupa barang dalam proses, barang jadi,
bahan baku, bahan pembantu, serta barang suku cadang. Economic Order
Quantity (EOQ) merupakan metode manajemen persediaan yang
menentukan jumlah pemesanan/pembelian yang harus dilakukan dan
berapa banyak jumlah yang harus dipesan agar biaya total menjadi
minimum.
b. Peramalan produksi dengan forecasting menggunakan software POM QM
for Windows
Posisi peramalan sangat dibutuhkan bagi perusahaan karena
peramalan merupakan sumber input untuk menentukan perencanaan bisnis
dan perencanaan produksi perusahaan sehingga hasil peramalan akan
sangat menentukan langkah ke depan yang harus diambil oleh perusahaan.
Perusahaan dalam memperkirakan penjualan dan penggunaan produk
dapat menggunakan metode forecasting. Metode forecasting merupakan
salah satu metode yang digunakan untuk perencanaan serta pengendalian
produksi. Metode forecasting dibagi menjadi dua, yakni peramalan secara
kualitatif dan peramalan secara kuantitatif. Peramalan yang digunakan
pada praktikum ini yaitu peramalan secara kuantitatif yaitu peramalan
yang berkaitan dengan hitungan matematis.
63
64
Abdurrasyid et al. 2019. Implementasi Metode PERT dan CPM pada Sistem
Informasi Manajemen Proyek Pembangunan Kapal. J Ilmu Komputer
dan Informatika. Vol 5(1) : 28-36.
Akhmad. 2018. Manajemen Operasi. Bogor : Azkiya Publishing
Akinola, G. O., & Odesola, O. T. (2018). Information and Communications
Technology and Inventory Management amongst Breweries in Nigeria.
Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence.
4(1): 39-45.
Alamsyah, Ismail, R.S., dan Hidayat, T. 2020. Analisa Perhitungan Pekerjaan
Reparasi Kapal dengan Metode Critical Path Method (CPM). J. Specta
4(1): 84-91.
Angelin A dan Silvi A. 2018. Analisis Penjadwalan Proyek New Product
Development Menggunakan PERT Dan CPM. Jurnal Ilmiah Teknik
Industri. 6(1) : 63-70.
Aprilyanti, S. 2019. Optimasi Keuntungan Produksi pada Industri Kayu PT.
Indopal Harapan Murni Menggunakan Linear Programming. J.
Penelitian dan Aplikasi Sistem & Teknik Industri 13(1): 1-8.
Ayu, E M, Hartama, D, Andani, S R, Solikhun, dan Hardinata, J T. 2020. Linear
progamming dalam mengoptimalkan produksi industry keripik pada
home industry buk tini. Prosiding Seminar Nasional Riset Information
Science. Vol 2 : 293-299.
Balogun, O. S., Jolayemi, E. T., Akingbade, T. J., & Muazu, H. G. 2012. Use of
linear programming for optimal production in a production line in Coca–
Cola bottling company, Ilorin. International Journal of Engineering
Research and Applications. 2(5) : 2004-2007.
Banjarnahor, Walson W. D., Pristiwanto. 2018. Analisis Pelaksanaan Proyek
Perumahan Dengan Metode CPM (Critical Path Method) dan PERT
(Project Evaluation and Review Technique) (Studi Kasus Proyek
Perumahan Citra Turi). J Pelita Informatika. 6(3) : 363-368.
Cvetic, B. dan Ilic, O. R. 2015. Using educational software to enhance the
teaching & learning in computer integrated manufacturing: Material
requirements planning module. Computer Applications in Engineering
Education. 23(5): 682-693.
Cynthia, O.U. Implementation of project evaluation and review technique (PERT)
and critical path method (CPM): a comparative study. International
Journal of Industrial and Operations Research 3(4): 1-9.
Fachri, S. (2020). Big Data: Forecasting Menggunakan Python. Jakarta: Kreatif
Gondowijoyo, F., & Sondak, M. R. (2017). Sistem Inventory Management Untuk
Meningkatkan Volume Penjualan Di Toko Hokky Krian. Business
Management Journal. Vol 12(1), 141–164.
Hafizah, Tugiono, &Maya, W.R (2019). Penerapan Data Mining Dalam
Memprediksi Jumlah Penumpang Pada CV. Surya Mandiri Sukses
dengan Menggunakan Metode Regresi Linier. Jurnal Teknologi Sistem
Informasi dan Sistem Komputer TGD, 2(1), 54-61.
https://doi.org/10.53513/jsk.v2i1.93.
Hakim, L., Paramu, H., dan Gusminto, E.B. 2018. Penerapan Linear Programming
dalam Penentuan Kombinasi Produk Guna Memaksimalkan Laba pada
UD Putera Sroedji Jember. J. Bisnis dan Manajemen 12(3): 300.312
Indah, D. R., & Sari, P. (2019). Penerapan Model Linear Programming Untuk
Mengoptimalkan Jumlah Produksi Dalam Memperoleh Keuntungan
Maksimal (Studi Kasus pada Usaha Angga Perabot). Jurnal Manajemen
Inovasi (JMI), 10(2): 98–115.
Irwansyah, Edy. Sistem Informasi Geografis: Prinsip Dasar dan Pengembangan
Aplikasi. Yogyakarta: Digibooks.
Isabella, Y. 2016. Pemilihan Rute Terpendek Dengan Menggunakan Software
POM QM For Windows 3 (Studi Kasus Jalan Sangga Buana 2-
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya). Media Ilmiah Teknik
Sipil, 4(2): 124-132.
Iwan,. Yulianto, A. 2018. Analisa Peramalan Permintaan Mobil Mitsubishi
Xpander dengan Tiga Metode Forecasting. Cakrawala Jurnal
Humaniora 18(2):249-256.
Iwawo et al. 2016. Penerapan Metode CPM Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus
Pembangunan Gedung Baru Kompleks Eben Haezar Manado). Jurnal
Sipil Statik. 4(9) : 551-558
Julita, R., Syafwan, M., & Rudianto, B. (2019). Metode Jalur Kritis dan
Pendekatan Program Linier pada Masalah Manajemen Proyek. Jurnal
Matematika UNAND, 4(4), 161-172.
Lik, Ade. 2017. Analisis Penerapan Forecasting Dalam Penentuan Anggaran
Penjualan dan Implikasinya Terhadap Peningkatan Penjualan
Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen 4(1):195-202.
Malingkas, Grace Y., Tisano Tj. A., Huibert T. 2013. Menganalisis Sensitivitas
Keterlambatan Durasi Proyek Dengan Metode CPM (Studi Kasus :
Perumahan Puri Kelapa Gading). J Sipil Statik 1(19) : 603-607.
Marlina, E., Harahap, E. 2018. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan
Resiliensi Matematik Melalui Pembelajaran Program Linier Berbantuan
QM for Windows. Matematika, 17(2): 59-70.
Martin, V. (2020). Forecasting the volatility of asset returns: The informational
gains from option prices. International Journal of Forecasting,
5(12):126-139.
Ngusman. (2018). Perencanaan Jumlah Produksi Optimum Dengan Metode
Linear Pada UD Muktijaya Cor di Ciamis. Jurnal Media Teknologi,
05(01), 1–14.
Parinduri, I., Syafwan, H. 2018. Teknik Riset Operasi Menggunakan POM QM fir
Windows 3. Yogyakarta: Deepublish.
Putra YE dan Herry KG. 2019. Analisis Jalur Kritis Pada Proyek Relokasi Mesin
Flexo Dengan Metode CPM dan PERT. Jurnal InTent. 2(1) : 65-75 ISSN
: 2654-9557.
Pradityarahman N., dan Hidayat, N. 2020. Produksi Alat Pelindung Diri K3.
Yogyakarta: Yayasan Pondok Rakyat.
Prakoso, I.A., Kusnadi, & Nugraha, B. (2021). Peramalan Penjualan Produk
dengan Metode Regresi Linear dan Aplikasi POM-QM di PT XYZ.
Scientific Journal Widya Teknik, 20(1), 17-20.
https://doi.org/10.33508/wt.v20i1.3158
Putramasi, A. et al. 2018. Forecasting Sebagai Decision Support Systems Aplikasi
dan Penerapannya Untuk Mendukung Proses Pengambilan Keputusan.
Jurnal Sistem Komputer. 8(1):19-27.
Rahayu N dan Gama HN. 2018. Evaluasi Penjadwalan Proyek Dengan Metode
PERT Pada Pembuatan Pabrik PT. Daya Kobelco. Journal Industrial
Servicess. 3(2) : 7-12.
Reicita, F. A. 2019. Analisis Perencanaan Produksi Pada PT. Armstrong Industri
Indonesia Dengan Metode Forecasting Dan Agregat Planning. Jurnal
Ilmiah Teknik Industri, Vol. 7 (3): 160 – 168.
Shofa, H. 2017. Sistem Informasi Persediaan Barang Menggunakan Metode
Economic Order Quantity Pada Goodrich Gallery Semarang. Jurnal
Ilmiah Komputer Akuntansi. Vol. 10 (1):1-13.
Suparwata, D. O., & Pomolago, R. (2019). Arahan Pengelolaan Optimasi Faktor
Produksi Pada Agribisnis Buah. Journal of Agritech Science, 3(2), 97–
103.
Trihudiyatmanto, A. 2017. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ ) (Studi
Empiris Pada CV. Jaya Gemilang Wonosobo). Jurnal PPKM III. 1(1):
220 – 234
Vohra, R. V. 2011. Mechanism design: a linear programming approach (Vol. 47).
Cambridge University Press.
Wardah S., dan Iskandar. 2016. Analisis Peramalan Penjualan Produk Keripik Pis
ang Kemasan Bungkus (Studi Kasus : Home Industry Arwana Food Tem
bilahan). Teknik Industri 11(3): 135-142.
Widodo, A., Makhsun, M., dan Hindasyah, A. 2020. Analisis pengendalian
persediaan bahan baku pvc compound menggunakan metode abc analisis
dan eoq berbasis pom-qm for windows v5.2. Jurnal Informatika. 5(2):
188-197.
Wijaya, et al. 2020. Manajemen Operasi Produksi. Medan: Yayasan Kita Menulis
.
BUKTI TIPUS
C. Forecasting
Bukti Buku
D. PERT
Bukti Buku
Bukti Jurnal Nasional
E. CPM
Bukti Buku
Bukti Jurnal Nasional
Bukti Jurnal Internasional
F. Linear Programming
Bukti Buku
Bukti Jurnal Nasional