ByKanya Anindita
24/11/2021
3821
Linkedin
Perusahaan tentu sudah biasa dengan istilah gudang atau pergudangan. Gudang identik dengan lokasi
di mana semua jenis barang produksi disimpan, baik bahan baku atau barang jadi. Untuk memastikan
bahwa semua pesanan di gudang terpenuhi, perusahaan memerlukan sistem manajemen, khususnya
manajemen pergudangan.
Manajemen pergudangan atau manajemen gudang adalah tindakan mengatur dan mengontrol seluruh
elemen yang ada di gudang dan memastikan semuanya berjalan secara optimal. Pengelolaan pada
gudang mencakup mulai dari pengaturan tata letak gudang, pengontrolan inventaris, pemeliharaan
peralatan, pengecekan barang yang masuk dan keluar, pengambilan, pengepakan, dan pengiriman
barang, hingga penggunaan sistem manajemen gudang otomatis.
Manajemen pergudangan memang melibatkan proses yang begitu banyak dan terkesan sangat
kompleks. Kali ini kami akan membantu Anda memahami aspek-aspek dan tips pengelolaan gudang
secara detail, namun lebih sederhana.
Daftar Isi
Mengatur Tata Letak Gudang
o Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan
o Menentukan Nama Lokasi di Gudang
Mengoptimalkan Manajemen Stok di Gudang
o Praktekan Analisis ABC
o Tips Menerima Stok Baru di Gudang
Mempercepat Proses Pemenuhan Pesanan (Order Fulfillment)
o Pengambilan Barang
o Mengemas Pesanan Secara Efisien
o Kirim Pesanan Secara Cepat dan Akurat!
Mengevaluasi dan Mengukur Performa Manajemen Pergudangan
o Proses Penerimaan
o Pengembalian Pesanan
o Proses Pengambilan
o Lead Time
Memilih Sistem Manajemen Pergudangan yang Tepat
Kesimpulan
Kepraktisan adalah yang utama di sini. Menggunakan kombinasi alfanumerik sederhana akan
memudahkan pengambil barang. Misalnya, Anda dapat memulai dengan menyertakan label untuk
baris rak, rak, dan wadah penyimpanan:
Sebagai contoh, Anda dapat menyimpan baju wanita berwarna hitam berukuran medium di baris A,
rak A, dan wadah penyimpanan 2. Baju pria berwarna hitam di baris B, rak B, dan wadah
penyimpanan 1, dan seterusnya.
Gudang yang lebih besar membutuhkan nama lokasi yang lebih detail.
Penentuan nama lokasi sangat tergantung pada ukuran fasilitas, kompleksitas operasional gudang
Anda, dan faktor-faktor lainnya. Tetapi intinya, semakin besar fasilitas gudang Anda, semakin detail
Anda harus melabeli setiap lokasi di gudang Anda.
1. Kategori A: Produk-produk yang frekuensi penjualannya paling tinggi, 20% dari produk-
produk ini berkontribusi pada 70-80% penjualan tahunan.
2. Kelas/kategori B: Produk-produk yang frekuensi penjualannya sedang, 30% dari produk-
produk ini berkontribusi pada 15-25% penjualan tahunan.
3. Kategori C: Produk-produk yang frekuensi penjualannya paling rendah, 50% dari
produk-produk ini hanya berkontribusi pada 5% penjualan tahunan.
Jadi, Anda dapat menaruh produk-produk dalam kategori A paling dekat dengan meja pengemasan,
sementara produk-produk dalam kategori C dapat terletak pada posisi paling jauh dari meja
pengemasan.
Anda bahkan bisa menaruh barang-barang yang berukuran kecil, namun banyak dibeli bersamaan
dengan produk-produk yang paling laku, di samping meja pengemasan untuk menghemat waktu
pengambilan barang.
Saran: Jangan takut untuk mengubah penyimpanan produk Anda. Produk-produk dalam kategori A
tidak akan selalu sama. Bisa jadi produk-produk yang paling banyak terjual di pertengahan tahun
malah menjadi tidak laku di akhir tahun. Jadi, sebaiknya Anda mengganti tata letak produk
berdasarkan musim, tren, dan faktor-faktor lain juga.
Kesalahan atau inefisiensi dalam proses ini akan memengaruhi seluruh rantai pasokan. Jadi,
sebaiknya Anda menggunakan solusi yang mendukung efisiensi. Penggunaan sistem warehouse
management yang menyediakan fitur mobile scanner adalah salah satunya.
Dengan sistem manajemen pergudangan otomatis, penanganan barang yang masuk ke gudang akan
menjadi jauh lebih cepat dan akurat. Daripada harus duduk di depan komputer dan secara manual
mencari dan memperbarui setiap produk, Anda cukup memindai produk atau purchase order,
memperbarui jumlah stok, dan memasukkannya dalam lokasi tertentu di gudang
melalui smartphone Anda.
Pengambilan Barang
Pengambilan barang memang tampak mudah, tetapi ini akan berbeda ketika Anda memiliki ratusan
atau bahkan ribuan barang dengan jenis yang berbeda di gudang Anda. Faktanya, sebagian besar
waktu pemenuhan order terbuang hanya untuk mencari barang. Jadi, penting bagi Anda untuk
menerapkan strategi pengambilan barang yang tepat. Berikut ini adalah empat metode pengambilan
barang yang paling umum:
1. Single Order
Metode single order merupakan metode pengambilan yang paling dasar, biasanya digunakan
oleh retailer atau wholesaler yang baru memulai bisnisnya. Sederhananya, pengambil barang akan
memilih satu pesanan pada satu waktu secara keseluruhan sebelum pindah ke yang berikutnya.
Sebaiknya hindari metode ini jika Anda mengirim lebih dari 20 pesanan pelanggan sehari.
2. Batch Picking
Pengambil barang diberikan batch yang berisi daftar pesanan, lalu ia mengambil semuanya sekaligus,
dan kemudian kembali ke meja pengepakan. Ia kemudian akan diberikan batch baru untuk
mengambil barang-barang lain. Jumlah pesanan yang dialokasikan untuk setiap batch biasanya antara
10 dan 30, tergantung pada ukuran fisik produk Anda dan jumlah pesanan rata-rata.
Gunakan metode ini jika Anda memiliki jumlah pesanan tinggi dengan jumlah produk satuan atau
sedikit per pesanan. Tetapi, jika Anda memiliki banyak produk per pesanan, maka metode ini kurang
cocok diimplementasikan.
Baca juga: 5 Tips Mempercepat Pengambilan Barang untuk Meningkatkan Produktivitas di
Gudang
3. Zone Picking
Dalam metode ini, pengambil barang ditugaskan untuk mengambil produk yang disimpan di dalam
zona tertentu dalam satu waktu. Ia harus melalui semua area yang berisi barang-barang yang dipesan,
mengambilnya dan menaruhnya ke wadah, kemudian kembali ke meja pengepakan.
Metode ini sangat bagus untuk mencegah para pengambil barang menghalangi satu sama lain dan
cocok digunakan oleh pengecer yang biasa memiliki banyak pesanan dengan beberapa jenis produk.
Hindari metode ini jika Anda hanya mengirim pesanan tunggal atau hanya memiliki sedikit staf
pengambil barang.
4. Wave Picking
Mirip dengan zone picking, tetapi pengambil barang ditugaskan untuk mengambil barang dari
beberapa zona sekaligus dalam satu waktu. Kemudian, pengemas barang harus menggabungkan
seluruh barang yang terpisah untuk setiap pesanan.
Metode ini lebih cepat dari zone picking, tetapi waktu pengemasan menjadi agak lama, karena
pengemas perlu menghabiskan lebih banyak waktu menggabungkan pesanan sebelum dikirim.
Metode ini cocok digunakan oleh pengecer yang biasa mengirimkan banyak pesanan dengan banyak
jenis barang dan membutuhkan proses pengambilan yang super cepat.
Catatan: Dengan sistem manajemen inventaris otomatis, proses wave picking bahkan dibuat lebih
cepat lagi, karena pengambilan dijadwalkan secara otomatis. Penugasan dibagi dalam beberapa sesi
(wave) berdasarkan tanggal, SKU, metode pengiriman, dan lain-lain. Sistem ini mengurangi human
error dengan membantu pengambil barang menargetkan barang mana yang akan diambil berikutnya.
Ukuran kotak Anda dapat berpengaruh besar pada biaya operasional. Semakin besar ukuran kotak
Anda, semakin banyak juga biaya yang keluar untuk membayar kurir. Memiliki terlalu banyak
pilihan ukuran kotak juga akan membingungkan staf pengepakan, jadi sebaiknya pilih beberapa
ukuran saja berdasarkan ukuran barang yang sering terjual.
Selanjutnya, perhatikan juga bahan kemasan yang Anda gunakan. Pastikan bahan-bahan yang
digunakan benar-benar melindungi barang Anda ketika diantar dan pada saat transit, tetapi juga tidak
terlalu menambah berat produk dan menyebabkan tingginya biaya pembelian serta pengirimannya.
Penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh pada hal ini sehingga Anda akan dapat mengeliminasi
yang tidak perlu dan mengganti kemasan produk Anda dengan bahan-bahan yang lebih efisien
1. Menimbang paket
2. Mencetak label pengiriman yang relevan (dan faktur, jika belum melakukannya)*
3. Tandai status pesanan sebagai ‘Dikirimkan’ pada sistem
4. Kirim email ‘konfirmasi pengiriman’ ke pelanggan (Sistem manajemen inventaris yang
terintegrasi dengan sistem manajemen penjualan dapat melakukan ini untuk Anda secara
otomatis)
*EQUIP Inventory memudahkan Anda untuk mencetak label dan dokumen-dokumen keperluan
pengiriman lainnya secara instan
Proses Penerimaan
Cek berapa lama waktu yang biasanya habis untuk menerima barang, termasuk bagaimana staf Anda
mencatat barang yang masuk dan bagaimana mereka menaruh barang-barang yang baru datang. Cara
manual biasanya menyebabkan proses pencatatan dan pembaruan inventaris menjadi sangat lama.
Oleh karena itu, penting untuk mengadopsi sistem manajemen gudang otomatis.
Pengembalian Pesanan
Ketahui alasan-alasan mengapa pesanan pelanggan kembali ke gudang Anda. Ini bisa saja karena
kesalahan produk, kesalahan alamat, keterlambatan pengiriman, kerusakan pada saat transit, dan lain-
lain. Menganalisis masalah ini akan membantu meningkatkan kinerja pergudangan Anda secara
signifikan.
Proses Pengambilan
Mengukur ketepatan proses pengambilan dapat memberikan wawasan pada Anda mengenai kinerja
pengambilan barang di gudang Anda. Berikut ini adalah formula untuk mengukurnya:
Lead Time
Lead time adalah waktu yang dibutuhkan pelanggan untuk menerima pesanan, disebut juga sebagai
waktu tunggu pesanan. Semakin singkat waktu tunggu pesanan, semakin senang pelanggan Anda
menerima produk Anda. Pastikan bahwa pengiriman yang cepat tetap tidak mengurangi kondisi
produk Anda sedikit pun.
Dengan sistem manajemen gudang otomatis, Anda dapat memastikan semuanya agar lebih
terorganisir, terlacak dan terdokumentasi dengan baik. WMS dapat meminimalisir Human
error sehingga akurasi menjadi optimal. Serta operasional menjadi lebih cepat dan sederhana.
Namun, menemukan sistem manajemen pergudangan yang tepat bisa sedikit membingungkan.
Untuk memudahkan perjalanan Anda mendapatkan WMS yang terbaik untuk bisnis Anda, cari tahu
jawaban dari beberapa pertanyaan berikut ini:
Kesimpulan
Pergudangan adalah tugas yang sangat kompleks, khususnya pada perusahaan besar. Meski begitu
strategi dan implementasi solusi otomatis yang tepat dapat membuat kegiatan ini menjadi jauh lebih
sederhana. Menggunakan Warehouse Management Software dapat mengoptimalkan efisiensi multi-
gudang sekaligus memaksimalkan penggunaan ruang.
Semuanya bermuara pada pengaturan tata letak gudang yang baik, manajemen stok barang yang
efisien, evaluasi dan pengukuran performa manajemen gudang, dan penggunaan WMS yang tepat.
Penempatan dan pendataan barang yang sistematis membuat pengambilan barang menjadi lebih cepat
& efisien. Hasilkan penghematan biaya penyimpanan akibat pemborosan pemakaian rak. Sistem
WMS dari HashMicro terintegrasi penuh dengan modul manajemen pembelian, manajemen
inventaris, dan sistem akuntansi untuk menunjang bisnis Anda.