AKTIVITAS PERGUDANGAN
3.1. Receiving
Merupakan penerimaan order dari pengirim, quality control, inspeksi barang dan
memberikan lokasi penyimpanan tugas dan bahkan pelabelan (Paul dan Lestari, 2015).
Menurut Budihardjo, M. (2014. Hal. 9), aktivitas penerimaan barang terdiri dari
tiga hal penting, yaitu :
o Transfer
Adalah pemindahan bahan melalui lintasan yang jaraknya kurang dari 5 feet
atau sekitar 1,5 meter.
o Order selection
Adalah merupakan aktivitas pemindahan barang dari gudang penyimpanan atau
dari lokasi picking untuk kemudian disiapkan untuk proses pengiriman.
o Shipping (loading)
Pengiriman dan juga meliputi proses pembuatan dokumen barang yang akan
dikirim. (Bartholdi dan Hackman, 2014)
Aktivitas put away adalah aktivitas peletakkan barang yang telah di cek
(sesuai dengan dokumen) dan telah dicatatkan ke dalam sistem menuju ke tempat
penyimpanan barang dengan aman dan sesuai dengan lokasi. Dalam aktivitas put
away, terdapat dua hal penting yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya, antara lain :
3.3. Storage
3.4. Picking
Aktivitas tambahan terjadi seiring adanya tren pada rantai pasokan seperti
aktivitas labeling, kitting, re-packing, repairs dan assembly.Hal ini berefek pada tata
gudang yang membutuhkan kapasitas dan peralatan spesial.(Tompkins et al., 2010;
dalam Bartholdi dan Hackman, 2014) ketika mendeterminasi objektif pada gudang,
maka aktivitas tambahan harus diterapkan.
3.6. Packing
Bartholdi dan Hackman (2014) Setelah proses picking dan aktivitas tambahan,
maka dilanjutkan dalam pengemasan produk, dimana mencangkup proses penyortiran
dan pengecekan pemenuhan pesanan yang membutuhkan peralatan special maupun
kapasitas ruang. Proses packing berbeda tergantung penanganan produk, misal pada
pemuatan packing unit barang maka keseluruhan unit akan ditempatkan dalam satuan
palet untuk proses pengiriman.
3.7. Shipping
Pengiriman atau shipping adalah bagian penting dalam suatu rantai persediaan
yang berfungsi untuk menyiapkan dan mengirimkan barang ke customer.
Transportasi berhubungan dengan model transportasi apa yang dipakai agar efektif
dan efisian, baik dari sisi biaya, kecepatan waktu pengiriman dan ketepatan waktu
(Yunarto, 2006).
Agent adalah pihak pihak seperti broker (pedagang perantara yang biasanya
dibayar dengan imbalan komisi) dan sales agent (agen penjualan), broker dan sales
agent akan mencari pembeli, bertindak di pihak penjual, negosiasi dengan pembeli,
tetapi tidak memiliki barang yang diperdagangkan itu.
Facilitator adalah pihak ketiga yang tidak terlibat proses jual beli barang dan
tidak memiliki barang yang diperdagangkan, tugas facilitator hanyalah untuk
membantu dan kemudian ia dibayar atas bantuan yang diberikannya
Daftar Pustaka:
Apple, James M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Terjemahan
Nurhayati M.T Edisi ketiga. Bandung : ITB.
Bartholdi, J. J., & Hackman, S. T. (2014). Warehouse & Distribution Science.
Atlanta: Georgia Institute of Technology.
Budihardjo, M. 2014. Warehouse Check Up. Jakarta: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya
Grup).
Pandiangan, Syarifuddin. 2017. Operasional Manajemen Pergudangan. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Paul, Y., & Lestari, Y. D. (2015). Managing Stock In Warehouse: A Case Study Of A
Retail Industry In Jakarta. Journal Of Business and Management, 4 (7), 830-
843.