Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok ke-3

Week 8

1. Jelaskan perbedaan antara Material Resources Planning (MRP) dan Just In Time (JIT)?
Jawab:
Material Resources Planning (MRP) mempunyai upaya dimana mengurangi tingkat persediaan
yang dibutuhkan dengan meningkatkan akurasi Teknik peramalan untuk menjadwalkan pembelian
yang lebih baik guna memenuhi kebutuhan produksinya. Perusahaan yang menggunakan MRP
akan menggunakan prakiraan penjualan untuk menyiapkan jadwal terperinci yang menentukan
jumlah setiap produk jadi yang akan diproduksi dalam waktu tertentu, seperti 3 bulan ke depan.
Penjadwalan dan spesifikasi Teknik untuk setiap produk mengidentifikasi jumlah bahanb= baku,
atau suku cadang, atau juga persediaan yang dibutuhkan dalam produksi dan titik waktu kapan
mereka akan dibutuhkan. Sehingga MRP ini mengurangi ketidakpastian mengenai kapan bahan
baku itu dibutuhkan dan memungkinkan perusahaan untuk membawa lebih sedikit persediaan.
Sedangkan Just In Time (JIT) mengusahakan meminimalkan jika tidak sepenuhnya menghilangkan.
Yang dimaksud adalah barang persediaan. Persediaan barang jadi dengan membeli dan
memproduksi barang hanya sebagai respon terhadap penjualan actual, bukan penjualan yang
sebenarnya, bukan juga yang diperkirakan. Sehingga berakibat pengiriman dengan jumlah kecil
bahan, maupun suku cadang, maupun persediaan langsung ke lokasi tertentu yang membutuhkan
mereka saat dibutuhkan saja pengiriman massal yang jarang ke pusat penerimaanya dan fasilitas
penyimpanannya. Oleh karena itu pabrik yang menggunakan system JIT akan memiliki beberapa
tempat penerimaan, yang masing-masing ditugaskan untuk menerima pengiriman barang yang
dibutuhkan di pusat kerja terdekat.

Perbedaan yang lain dan paling utama adalah penjadwalan produksi. Dimana MRP menjadwalkan
produksi untuk memenuhi penjualan yang diperkirakan sehingga menciptakan jumlah yang
optimal dri persediaan produksi barang jadi. Sistem JIT menjadwalkan produksi untuk menanggapi
permintaan pelanggan dengan demikian hanpir menghilangkan pesediaan barang jadi. Tetapi
mereka perlu membawa cukup jumlah bahan baku yang menyesuaikan prosuksi dengan cepat
dalam menanggapi permintaan konsumen.

2. Dalam penentuan vendor atau supplier, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan. Jelaskan
apa saja yang menjadi pertimbangan dari penentuan vendor atau supplier?
Yang menjadi pertimbangan dari penentuan vendor atau supplier adalah
a. Harga
b. Kualitas barang
c. Kendala dalam melakukan pengiriman (dependability in making deliveries)

ACCT6331 – Accounting Information System and Internal Control


Yang menjadi perhatian selain hal di atas adalah evaluasi supplier atau vendor dengan baik
dengan melibatkan lebih dari sekedar membandingkan harga. Perusahaan juga mengeluarkan
biaya seperti pengerjaan ulang dan scrap yang berkaitan dengan kualitas produk yang dibeli.
Selain itu biaya yang terkait dengan kinerja pengiriman. Ketergantungan terhadap supplier sangat
penting bagi perusahaan yang menggunakan system JIT karena keterlambatan pengiriman dapat
membuat seluruh system terhenti.
Jawab:
 Harga Penawaran, harga yang ditawarkan oleh pemasok dalam melakukan transaksi
dengan perusahaan.
 Mutu pemasok, kualitas kondisi perusahaan pemasok.
 Keandalan dalam ketepatan, hal ini menjadi penting baik ketepatan barang yang
diproduksi maupun keandalan dalam servis yang diberikan oleh perusahaan.
 Ketersediaan produk, kondisi dimana fleksibilitas ketersediaan tipe produk atau jumlah
produk yang ada dalam antisipasi jika terjadi perubahan dari permintaan pelangganya.
 Memastikan apakah vendor/supplier yang akan dipakai bisa menyanggupi tingkat
produksi yang kita inginkan.
 Pertimbangan mengenai kebijakan pengembalian produk sebagai solusi untuk mencegah
kerugian yang tidak diingnkan di kemudian hari.

3. PT. Bangau Jaya telah mempekerjakan Anda untuk mereview kontrol internalnya untuk
pembelian, penerimaan, penyimpanan, dan penerbitan bahan mentah. Anda melakukan observasi
sebagai berikut:
a. Bahan mentah atau raw material, yang sebagian besar terdiri dari komponen elektronik
berbiaya tinggi, disimpan di gudang yang terkunci. Personel gudang termasuk seorang
supervisor dan empat staf. Semuanya terlatih dengan baik, kompeten, dan memiliki
koordinasi yang memadai. Bahan mentah dikeluarkan dari gudang hanya dengan izin
tertulis atau lisan oleh supervisor produksi.
b. Tidak ada catatan persediaan perpetual yang disimpan, oleh karena itu, pegawai gudang
tidak menyimpan catatan barang yang diterima atau dikeluarkan. Untuk mengimbanginya,
pegawai gudang melakukan penghitungan persediaan fisik setiap bulan.
c. Setelah penghitungan fisik, pengawas gudang mencocokkan jumlah yang ada dengan
tingkat pemesanan yang telah ditentukan sebelumnya. Jika hitungan di bawah lebih rendah
dibandingkan pemesanan, supervisor memasukkan nomor bagian pada daftar permintaan
bahan yang dikirim ke petugas hutang. Petugas bagian hutang menyiapkan pesanan
pembelian untuk setiap item dalam daftar dan mengirimkannya ke pemasok yang terakhir
kali membeli bagian tersebut.
d. Pegawai gudang menerima bahan yang dipesan pada saat kedatangan mereka. Pegawai
akan menghitung semua item dan memverifikasi bahwa jumlahnya sesuai dengan jumlah

ACCT6331 – Accounting Information System and Internal Control


pada bill of lading. Bill of lading kemudian diparaf, diberi tanggal, dan disimpan di gudang
untuk dijadikan laporan penerimaan/receiving report

Anda diminta :
1. Jelaskan kelemahan yang ada pada sistem pengadaan atau expenditure PT. Bangau Jaya?
Jawab:
Yang menjadi kelemahan dari system pengadaan atau expenditure dari PT Bangau Jaya
adalah tidak adanya pencatatan keluar masuk untuk barang persediaan di Gudang. Hal ini
menyebabkan kurang untuk bisa dipertanggungjawabkan karena tidak ada crosscheck
barang yang keluar dan masuk atas barang persediaan. Selain itu tidak bisa crosscheck
dengan bagian pembelian barang persediaan, berapa barang yang dibeli dan yang masuk
Gudang. Selain itu juga tidak ada crosscheck dengan bagian penjualan atas barang
persediaan yang sudah dikeluarkan. Sehingga informasi yang ada kurang akurat. Selain itu
juga akan mempersulit untuk perhitungan pajaknya. Jika ini terus berlangsung akan besar
kemungkinan terjadinya fraud.
2. Berikan rekomendasi yang dapat meminimalisir kelemahan yang ada pada sistem
pengadaan atau expenditure PT. Bangau Jaya?
Jawab:
Pencatanan secara perpetual untuk barang persediaan sangat diperlukan untuk
meminimalisir kelemahan pengadaan atau expenditure PT Bangau Jaya. Agar informasi
yang dihasilkan lebih bisa dipertanggungjawabkan dan meminimalkan terjadinya fraud.
3. Diskusikan bagaimana prosedur kontrol tersebut akan diimplementasikan dengan baik
dalam sistem ERP terintegrasi dengan menggunakan perkembangan Teknologi informasi
terkini?
Jawab:
Dalam system ERP pesanan pembelian harus disetujui dengan cara pengontrolan siapa saja
yang diperbolehkan memasuk atau menjadi supplier perusahaan.

4. PT. Angin Maumere adalah perusahaan perseorangan berskala menengah yang memasok
peralatan bubuy ke produsen di Jawa. Korporasi berusia 10 tahun dan menggunakan sistem ERP
terintegrasi. Kantor administrasi terletak di gedung pusat kota Semarang, dan departemen
produksi, pengiriman, dan penerimaan bertempat di gudang yang telah direnovasi beberapa blok
jauhnya.

Pelanggan memesan di situs Web perusahaan, melalui faks, atau telepon. Semua penjualan secara
kredit, tujuan FOB. Periode tahun lalu, penjualan telah meningkat secara dramatis, tetapi 15% dari
penjualan kredit harus dihapuskan sebagai piutang tidak tertagih, termasuk beberapa pesanan
online dalam jumlah besar kepada pelanggan pertama kali yang menolak memesan atau
menerima barang dagangan.Pesanan pelanggan diambil dan dikirim ke gudang, di mana pesanan

ACCT6331 – Accounting Information System and Internal Control


tersebut ditempatkan di dekat dok pemuatan dalam urutan abjad berdasarkan nama pelanggan.
Dok pemuatan digunakan baik untuk pengiriman keluar ke pelanggan dan untuk penerimaan
pengiriman masuk. Ada 10 hingga 20 pengiriman masuk setiap hari, dari berbagai sumber.

Peningkatan volume penjualan telah mengakibatkan terjadinya sejumlah kesalahan dimana


pelanggan salah mengirimkan barang. Ada juga beberapa penundaan pengiriman karena barang
yang seharusnya tersedia tidak dapat ditemukan di gudang. Meskipun persediaan sistem
perpetual dipertahankan, tidak ada penghitungan fisik persediaan selama dua tahun. Jika ada
barang yang hilang, staf gudang menuliskan informasi tersebut di buku log. Seminggu sekali, staf
gudang menggunakan buku log untuk memperbarui catatan inventaris.

Sistem dikonfigurasikan untuk menyiapkan faktur penjualan hanya setelah staf pengiriman
memasukkan jumlah sebenarnya yang dikirim ke pelanggan, dengan demikian memastikan bahwa
pelanggan hanya ditagih untuk barang yang benar-benar dikirim.

Anda diminta :
Identifikasi setidaknya tiga kelemahan yang ada pada siklus pendapatan/revenue cycle PT. Angin
Maumere.
Jawab:
Kelemahan
Jelaskan permasalahan yang dihasilkan dari setiap kelemahan tersebut.
Jawab:
Berikan rekomendasi yang dapat meminilasir kelemahan-kelemahan tersebut?
Jawab:

---oOo---

ACCT6331 – Accounting Information System and Internal Control

Anda mungkin juga menyukai