control
b)
2. Tarik kesimpulan mengenai infernal controlatas persediaan. Jika dari test transaksi
auditor tidak menemukan kesalahan yang berarti, maka auditor bisa menyimpulkan
bahwa internal control atas persediaan berjalan efektif. Karena itusubstantive test atas
persediaan bisa dipersempit.
2.
List
(Inventory
Compilation) dan
lakukan
prosedur
Periksa unit price dari raw material(bahan baku), work in process(barang dalam
proses), finished goods (barang jadi) dan supplies(bahan pembantu).
5.
Lakukan rekonsiliasi jika stock opname dilakukan beberapa waktu sebelum atau
sesudah tanggal neraca.
6.
Periksa cukup tidaknya allowance for slow moving (barang-barang yang bergerak
lambat), barang-barang yang rusak dan barang-barang yang ketinggalan mode.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan buat usulan adjustment jika
diperlukan.
13.
Periksa apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
1.
Rp. 150.000.000
Rp. 350.000.000
(Rp.430.000.000)
Rp. 70.000.000
Ada beberapa hal yang harus dilakukan auditor sebelum pelaksanaan stock opname:
1.
Pembatasan semininal mungkin ke luar masuknya barang pada waktu pelaksanaan stock opname.
Prosedur cut-off, yaitu mencatat nomor dan tanggal terakhir dari receiving
report dan issuing report/shipping report.
Bin-tag tersebut mencantumkan: nama dan jenis barang, nomor kode barang, satuan dan
jumlah unit, dan diberi nomor urut tercetak (prenumbered).
2. Lakukan peninjauan gudang sebelum stock opname dilakukan, untuk mendapat
gambaran mengenai lokasi gudang, dan apakah barang-barang di gudang telah disusun
rapih menurut jenis dan kelompoknya. Jika ditemukan barang-barang masih tercampur
antara jenis yang satu dengan jenis yang lainnya, auditor bisa meminta klien untuk
merapihkan dulu penyusunan barang-barang tersebut dan kemungkinan menunda
pelaksanaan stock opname, agar bisa diperoleh hasil perhitungan yang akurat
Contoh Denah Lokasi Gudang
TEAM II
B
C
Gudang Bahan Baku
Gudang Barang Dalam Proses
Pembantu
TEAM I
TEAM III
A
Gudang Bahan
Baku
D
Gudang Barang
Jadi
TEAM IV
3. Siapkan tim audit yang akan ditugaskan untuk melakukan observasi atas pelaksanaan
stock opname yang dilakukan klien, beserta perlengkapan yang dibutuhkan. Misalnya
lokasi gudang/ persediaan terletak di tengah hutan (perusahaan kayu), tentunya harus
menyiapkan obat anti malaria (pil kina), membawa sepatu karet, dan lain-lain.
Sewaktu pelaksanaan observasi stock opname, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan,diantaranya:
a. Di hari pertama harus diberikan penjelasan (briefing) kepada para pelaksana
stock opname mengenai cara-cara stock opname, dipimpin oleh penanggung
jawab stock opname dan dihadiri tim auditor
b. Saat stock opname dilakukan, klien harus menghitung 100%, sedangkan
auditor mengamati apakah perhitungan sudah dilakukan sesuai dengan
physical invemtory instruction agar hasilnya betul-betul akurat.
Saat mengamati, auditor ikut menghitung bersama-sama klien dan
mencatatnya dalam inventory count sheet.
Beberapa contoh cara menghitung perhitungan persediaan:
60 cm
80 cm
Rata- rata =
60+ 80
=70 cm
2
Satuan untuk minyak bumi disebut barrel (bbl), untuk miyak sawit digunakan
liter.
Meteran
Tanki
Minyak
Tinggi
Permuka
an
Minyak
Canting
d. Selesai pelaksanaan stock opname, auditor harus membuat laporan/ memo
mengenai pelaksanaan stock opname dan hasil observasi auditor. Memo
tersebut harus mencakup kesimpulan auditor apakah stock opname sudah
dilakukan sesuai dengan physical inventory instruction dan hasilnya akurat
dan bisa dipercaya.
2. Minta Daftar Hasil Stock Opname (Final Inventory List/Inventory Compiltation), yang
salah satu bentuknya adalah sebagai berikut:
No.
Nama Barang
No. Kode
Satuan
1stCount
QUANTITY
2ndCount
Per Stock Card
Selisih
Unit
Urut
1
2
3
4
5
H2SO4
Alkohol
Glukosa
Kardus
Olie Mesin
RM 15795
RM 1003
RM 1005
P 075
S 037
Liter
Galon
Pak
Pcs
Liter
50
100
500*
1000
5000
50
101
502
1000
5000
50
101
502
1000
5000
Price
10.000
5.000
10.000
500
4.000
25
Barang jadi A
FG 013
Botol
10.000
10.000
10.000
1.000
Value
500.000
500.000
5.000.00
0
500.000
20 Juta
10 Juta
Jumlah
150 Juta
*Karena terjadi selisih antara hitungan pertama dan kedua, maka dilakukan hitungan ketiga dengan disaksikan auditor,
ternyata jumlahnya 502
Harus diperhatikan jangan terjadi kesalahan tulisan dalam satuan, misalnya 1 pak berisi 5 kg,
wakyu menghitung yang ada 500 kg tetapi ditukiskan 500 pak, sehingga jumlah rupiahnya
(value) menjadi salah.