Anda di halaman 1dari 8

Bab 5 KERANGKA DASAR KONSEPTUAL

Bab ini membahas rincian kerangka dasar konseptual FASB. Bab ini dimulai dengan suatu pembahasan atas tiga ciri utama dari kerangka dasar: 1. Tujuan akuntansi 2. Karakteristik-karakteristik kualitatif informasi akuntansi yang berguna. 3. Konsep-konsep mendasar dalam akuntansi. Hirarki unsur-unsur dalam suatu Kerangka Dasar Konseptual untuk Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Tujuan tujuan Dasar

Tujuan tujuan Tambahan

Karakteristik kualitatif

Informasi yang dibutuhkan

Fundamental akuntansi dan pelaporan

Standar-standar akuntansi dan pelaporan

Standar-standar interpretasi

Penerapan-penerapan praktik akuntansi untuk situasi tertentu oleh manajemen dan auditor

Istilah-istilah hierarki yang ditunjukkan dalam peraga 5.2 didefinisikan oleh FASB dengan cara berikut: 1. Tujuan 2. Informasi yang dibutuhkan 3. Karakteristik kualitatif 4. Fundamental 5. Standar 6. Interpretasi 7. Praktik TUJUAN-TUJUAN AKUNTANSI Accounting research Study No.1 menyatakan tujuan akuntansi adalah: 1. Untuk mengukur sumberdaya yang dimiliki oleh satuan usaha tertentu. 2. Untuk menunjukan tuntutan-tuntutan terhadap dan kepentingan dalam satuan usaha tersebut. 3. Untuk mengukur perubahan dalam sumberdaya, tuntutan dan kepentingan tersebut. 4. Untuk menetapkan perubahan itu pada periode waktu yang dapat ditentukan. 5. Untuk menanyakan hal-hal diatas dalam nilai uang sebagai satuan umum. Kelompok Pemakai FASB berpendapat bahwa pemegang saham, investor lain, dan kreditor adalah pemakai utama akuntansi. FASB mempersempit focus mereka bahkan lebih jauh pada investor dengan menyatakan bahwa: tujuan pada dasarnya berasal dari kebutuhan informasi pemakai luar yang kurang berwenang untuk menyusun informasi keuangan yang mereka inginkan dari perusahaan dan karenanya harus menggunakan informasi yang dikomunikasikan manajemen kepada mereka. Kebutuhan pemakai

Setiap kelompok pemakai dapat mempunyai tujuan yang berbeda untuk pelaporan keuangan. FASB dan AICPA mengakui bahwa kekuatan argument-argumen yang mendukung laporan tujuan khusus, tetapi menentang balik bahwa pemakai mempunyai cukup kesamaan sehingga serangkaian laporan tujuan umum mencukupi. Seperti dinyatakan oleh APB Statement No. 4 : penekanan dalam akuntansi keuangan pada informasi tujuan umum didasarkan pada anggapan bahwa sejumlah besar pemakai membutuhkan informasi yang sama. Informasi tujuan umum tidak dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan khusus dari masing-masing pemakai. Dengan perkataan lain, laporan tujuan umum dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan sejumlah terbesar pemakai yang mungkin ada. Akuntabilitas Professor Carnegie, Yuji Ijiri berusaha menghimpun berbagai pihak yang bersangkutan dalam suatu model akuntabilitas yang didalamnya ia menggambarkan adanya akuntor, akuntee, dan akuntan. Ia mengemukakan bahwa dalam : Suatu kerangka dasar berdasarkan akuntabilitas, tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan suatu system arus informasi yang adil diantara akuntor dan akuntee berdasarkan hubungan akuntabilitas yang mendasari, akuntee menpunyai hak tertentu untuk mengetahui; pada saat yang sama kerangka dasar ini mengakui bahwa akuntor juga mempunyai hak untuk melindungi rahasia. Lebih banyak informasi mengenai akuntor tidak selalu lebih baik. Mungkin lebih baik dari sudut pandang akuntee tetapi tidak demikian halnya dari keseluruhan hubungan akuntabilitas. Ikhtisar Tujuan kerangka dasar konseptual, meskipun begitu banyak waktu, upaya, dan uang yang telah dicurahkan kedalamnya, tidak memecahkan pertanyaan yang menghantui teori akuntansi. Seseorang dapat membuat pertanyaan mengenai jenis pemakai dan kegunaa dari informasi yang diberikan.

Karakteristik Kualitatif karakteristik kualitatif pada mulanya didefinisikan sebagai sifat informasi yang penting agar membuatnya berguna. Board membedakan antara kualitas khusus-pemakai dan khususkeputusan, klasifikasi yang pertama memfokuskan pada kualitas-kualitas yang berhubungan dengan pemakai, misalnya pemakai yang berpengetahuan mungkin menemukan beberapa informasi yang tidak relevan karena mereka sudah mengetahuinya. Dipihak lain karakteristik seperti ketepatan waktu tidak bergantung kepada pemakai, karena semua pemakai menginginkan informasi yang tepat waktu. Informasi lain bersifat khusus bagi keputusan tertentu. Manfaat dan Biaya Inormasi harus bermanfaat-biaya, yaitu manfaatnya harus melebihi biayanya. Seperti yang dikemukakan oleh FASB : Sebagian besar biaya penyediaan informasi keuangan pada awalnya adalah pada penyusun, sementara manfaat diperoleh baik oleh penyusun maupun pemakai. Akhirnya biaya dan manfaat menyebar sangat luas. Biaya itu sebgain besar diteruskan kepada pemakai informasi dan pada konsumen barang dan jasa. Manfaat juga dianggap diteruskan kepada konsumen dengan menjamin pemasokan barang dan jasa dan pemberfungsian pasar yang lebih efisien. Tetapi, sekalipun biaya dan manfaat tidak ditelusuri diluar penyusun dan pemakai informasi, untuk menyatakn sesuatu yang tepat mengenai kejadiannya sulit. Relevansi Relevansi telah didefinisikan secara beraneka ragam. Pada dasarnya informasi yang relevan adalah informasi yang mempunyai hubungan dengan masalah yang dihadapi. Suatu konsep keputusan-relevan adalah standar utama dalam ASOBAT, dimana dinyatakan bahwa: relevansi mensyaratkan bahwa informasi harus berhubungan dengan atau dihubungkan secara bermanfaat dengan tindakan yang dirancang untuk memudahkan atau memberikan hasil yang diinginkan.

Relevansi sebagai fungsi dari : Nilai peramalan. Konsep nilai peramalan diturunkan dari model penilaian investasi yang didefinisikan oleh FASB dalam daftar istilah SFAC 2 sebagai: kualitas informasi yang membantu pmakai untuk meningkatkan kemungkinan peramalan dengan benar hasil kejadian masa lalu atau sekarang. Nilai Umpan Balik. Informasi mengenai hasil dari satu keputusan seringkali

merupakanmasukan kunci dalam pengambilan keputusan berikutnya, informasi jenis ini seringkali disebut umpan balik. Ketepatan Waktu. Ketepatan waktu menunjukan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu yang teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang pada gilirannya m,ungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai. Relevansi, Informasi, dan Data. Konsep relevansi memungkinkan seseorang untuk membuat perbedaan yang berguna antara informasi dan data. Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang mempunyai pengaruh mengejutkan pada si penerima. Lebih lanjut, informasi harus mengurangi ketidakpastian, mengkomunikasikan pesan bagi pengambil keputusan yang mempunyai nilai lebih besar daripada biayanya dan secara potensial menimbulkan tanggapan bagi si pengambil keputusan. Selanjutnya, titik awal pemilihan data untuk penyajian adalah untuk menjamin bahwa data itu sedikitnya merupakan informasi; jika tidak data itu tidak dapat relevan. Kejujuran Penyajian. FASB mendefinisikan kejujuran penyajian sebagai : kesesuaian atau persetujuan antara suatu ukuran atau deskripsi dan fenomena yang dimaksudkan untuk digambarkan (beberapa menyebutnya keabsahan). Dapat Diuji. Ini adalah definisi yang ditulis oleh FASB ketika mendefinisikan dapat diuji dalam daftar istilah untuk SFAC 2 sebagai : kemampuan melalui kosensus diantara para pengukur untuk menjamin bahwa informasi itu menyajikan apa yang dimaksudkan untuk dinyatakan atau bahwa metode pengukuran yang dipilih telah digunakan tanpa kekeliruan atau bias.

Kenetralan. Istilah kenetralan sangat berhubungan, tetapi tidak identik, dengan istilah bebas dan bias. Kenetralan berarti bahwa seseorang tidak memihak pada sesuatu hasil yang ditentukan lebih dulu. Kenetralan terutama penting bagi FASB, karena badan itu telah memutuskan sebagai suatu kebijakan yang tidak mengizinkan standarnya digunakan untuk mengejar sasaran ekonomi atau politis tertentu. Ini berarti bahwa FASB bertekad untuk m,engejar konsekuensi-konsekuensi ekonomi tertentu. Daya Banding Daya banding didefinisikan sebagai: kualitas informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengidentifikasikan kesamaan dan perbedaan antara dua set fenomena ekonomi. Keseragaman. Tujuan keseragaman mendorong penyajian laporan keuangan oleh

perusahaan yang berbeda dengan menggunakan prosedur, konsep pengukuran, klasifikasi, dan metode pengungkapan akuntansi yang sama, demikian pula format dasar yang sama dalam laporan. Tujuan utama daya banding haruslah memudahkan pengambilan keputusan peramalan dan keuangan oleh kreditor, investor, dan lainnya. Konsistensi. Konsistensi dapat, dan harus, diinterpretasikan lebih luas sebagai berarti pengungkapan, setiap periode, dari semua informasi relevan yang penting bagi pemakai untuk prediksi. Maka konsistensi menjadi suatu sarana untuk mencapai relevansi dan bukan tujuan dalam dirinya sendiri. Akan halnya keseragaman, konsistensi pengungkapan lebih penting daripada konistensi prosedur. Materialitas Menurut SFAC 2, sifat dasar dari materialitas adalah: adalah mungkin bahwa penilaian dari orang rasional yang mengandalkan pada laporan itu akan diubah atau dipengaruhi oleh pemasukan atau koreksi dari pos itu. Jeni unsur dimana materialitas bias terlibat dalam keputusan mengungkapkan atau tidak mengungkapkan mencakup yang berikut ini:

1. Data kuantitatif. Seperti unsur-unsur yang mempengaruhi laba bersih dan penilaian aktiva. 2. Luas penggabungan atau perincian data kuantitatif dalam laporan keuangan. 3. Data kuantitatif yang tidak dapat diestimasi secara cukup akurat yang harus dimasukan dalam laporan. 4. Segi-segi kuantitatif yang harus diungkapkan oleh frasa atau kalimat deskriptif. 5. Hubungan khusus antara perusahaan dan individu atau kelompok tertentu yang mempengaruhi hak dan kepentingan individu atau kelompok lain. 6. Rencana dan harapan manajemen yang relevan. Fundamental Dasar bagi banyak pembahasan diambil dari APB Statement no.4 yang tampak secara singkat sebelum Kerangka Dasar Konseptual dan merupakan usaha terakhir Accounting Principle Board untuk membuat suatu kerangka dasar bagi pertimbangan pertimbangannya. Satuan Usaha Definisi satuan usaha (entity) akuntansi penting karena ia mendfinisikan bidang kepentingan dan dengan demikian mempersempit kemungkinan objek kegiatan dan karakteristik mereka yang bias dipilih untuk dimasukkan dalam laporan keuangan. Satuan uasaha akuntansi seperti itu bisa individual, persekutuan atau perusahaan legal atau kelompok konsolidasi yang bergerak dalam aktivitas baik mencari laba atau kegiatan nirlaba. Kelangsungan Hidup Usaha Alas an memasukan konsep kelangsungan hidup dalam serangkaian fundamental umumnya adalah untuk mendukung teori manfaat dari penilaian atau untuk mendukung penggunaan biaya historis sebagai lawan nilai likuidasi. Kelangsungan hidup mengasumsikan beberapa hubungan antara masa lalu dan masa datang. SAS 59 mencoba untuk memenuhi tujuan informasi ini dengan mensyaratkan paragraph yang bersifat menjelaskan dari auditor apabila ada keraguan mendasar mengenai kemampuan

satuan usaha untuk berlanjut sebagai perusahaan bersinambungan untuk periode waktu yang wajar. Ketidak-pastian dan Konservatisme Ketidak-pastian dalam akuntansi timbul dari dua sumber utama. Pertama, akuntansi umumnya berhubungan dengan satuan usaha yang diharapkan mempunyai kelangsungan hidup dimasa dating. Kedua, pengukuran akuntansi seringkali diasumsikan merupakan pernyataan moneter mengenai kekayaan yangmensyaratkan taksiran jumlah masa datangyang tidak pasti. Istilah konservatisme umumnya digunakan untuk mengartikan bahwa akuntan harus melaporkan yang terendah dari beberapa nilai yang mungkin untuk aktiva dan pendapatan dan yang tertinggi dari beberapa nilai yang mungkin untuk kewajiban dan beban. Ini juga menyiratkan bahwa beban harus diakui segera dan bahwa pendapatan harus diakui nanti, bukan segera. Jadi, pesimisme diasumsikan lebih baik daripada optimism dalam pelaporan keuangan. Unit Moneter Dalam banyak kasus, unit moneter menyediakan unit pengukuran terbaik, khususnya dimana agregasi penting atau diinginkan. Akan tetapi, unit moneter mempunyai kendalanya sendiri sebagai suatu metode mengkomunikasikan informasi. Batasan atau kendala yang paling seriu adalah karena kenyataan bahwa nilai unit moneter tidak stabil sepanjang waktu. Karena banyak peramalan dan keputusan harus diandalkan pada perbandingan yang sah atas data akuntansi sepanjang waktu, tidak adanya unit moneter yangstabil bahwa data akuntansi yang didasarkan pada harga pertukaran masa lalu harus dijabarkan kedalam nilai moneter kini agar relevan dan dapat diandalkan untuk membuat peramalan dan mengambil keputusan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai