Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil
audit. Tahap ini sangat penting dan dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus. Keputusan yang diambil auditor selama tahap penyelesaian ini untuk mencapai hasil audit yang optimal. Tanggung jawab auditor dalam menyelesaikan audit dibagi menjadi tiga kategori berikut ini: 1. Menyelesaikan pekerjaan lapangan 2. Mengevaluasi Temuan 3. Berkomunikasi dengan klien MENYELESAIKAN PEKERJAAN LAPANGAN Dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditor melakukan prosedur-prosedur audit tertentu guna memperoleh bukti tambahan. Prosedur-prosedur tersebut meliputi:
1. Melakukan review peristiwa – peristiwa kemudian.
2. Membaca notulen – notulen rapat. 3. Mendapatkan bukti tentang tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan. 4. Mendapatkan surat pernyataan dari klien. 5. Melakukan prosedur analitis. 1. Melakukan Review Peristiwa – peristiwa Kemudian
Tanggung jawab auditor dalam menentukan kewajaran laporan
keuangan klien tidak terbatas pada pemeriksaan atas kejadian dari transaksi yang terjadi sampai dengan tanggal neraca. Tipe Peristiwa Kemudian Prosedur Pengauditan dalam Periode Kemudian Pengaruh atas Laporan Auditor 2. Membaca Notulen Rapat
Notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, komite
– komitenya, sepertinya komite keuangan dan komite audit, mungkin berisi hal – hal penting bagi suatu audit. Auditor harus memastikan bahwa semua notulen hasil rapat yang diselenggarakan selama periode diperiksa dan selama periode sejak tanggal neraca sampai dengan akhir pekerjaan lapangan telah disediakan klien untuk direview. 3. Mendapatkan Bukti tentang Tuntutan Hukum, Klaim, dan Keputusan Pengadilan
FASB mendefinisikan kontingensi (contingency) sebagai adanya kondisi,
situasi, atau sejumlah keadaan yang tidak pasti, baik yang bersifat menguntungkan maupun yang merugikan yang kepastiannya akan tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih kejadian di masa datang. Pertimbangan Audit
Surat Pertanyaan Audit
Pengaruh Jawaban terhadap Laporan Auditor
4. Mendapatkan Surat Pernyataan dari Klien
Untuk memenuhi standar pekerjaan lapangan ketiga auditor harus
mendapatkan surat pernyataan dari manajemen.Manfaat surat pernyataan dari manajemen adalah:
a. Mengkonfirmasi pernyataan lisan yang telah diberikan kepada auditor.
b. Mendokumentasikan ketepatan pernyataan tersebut secara berkelanjutan.
c. Mengurangi kemungkinan terjadinya salah pengertian tentang pernyataan
manajemen. Isi Surat Pertanyaan Manajemen Pengaruh terhadap Laporan Auditor 5. Melaksanakan Prosedur Analitis
Prosedur analitis diperlukan dalam tahap penyelesaian suatu audit
sebagai suatu review menyeluruh (akhir) atas laporan keuangan. SA 329 tentang Prosedur Analitis menyatakan bahwa tujuan prosedur analitis yang diterapkan dalam tahap review menyeluruh suatu audit adalah untuk membantu auditor dalam menilai kesimpulan yang diperoleh dan dalam mengevaluasi laporan keuangan secara keseluruhan. EVALUASI TEMUAN AUDIT Penilaian temuan dilakukan auditor dengan dua tujuan:
1. Menetapkan jenis pendapat yang akan diberikan dan
2. Menentukan apakah standar auditing telah dipenuhi dalam audit.
UNTUK MEMENUHI TUJUAN PENILAIAN TEMUAN, AUDITOR MELAKUKAN LANGKAH-LANGKAH BERIKUT:
Membuat penetapan akhir tentang materialitas dan risiko audit.
Mengevaluasi apakah terdapat keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melangsungkan usahanya (going concern). Melakukan review teknis atas laporan keuangan. Merumuskan pendapat dan membuat konsep laporan auditor. Melakukan review akhir terhadap kertas kerja. KOMUNIKASI DENGAN KLIEN
Komunikasi antar auditor dengan klien pada penutupan audit melibatkan
komite audit dan manajemen. Komunikasi dengan komite audit membicarakan hal- hal berkenaan dengan :
Pengendalian internal klien.
Pelaksanaan audit.
Sementara komunikasi dengan manajemen dilakukan melalui surat manajemen.
1. MENGKOMUNIKASIKAN HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN PENGENDALIAN INTERNAL
AU 325, mempersyaratkan auditor untuk menyampaikan kondisi-kondisi
yang dapat dilaporkan ( reportable condition ), yang didefinisikan sebagai hal yang “ merupakan kekurangan yang signifikan atau operasi pengendalian internal yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kemampuan perusahaan untuk mencatat, memproses, mengikhtisarkan dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.” Kondisi yang dapat dilaporkan mungkin bersngkutan dengan unsur pengendalian internal. Penentuan suatu kekurangan yang dapat dilaporkan dipengaruhi oleh hal-hal seperti ukuran entitas, kerumitan operasinya, struktur organisasinya, dan karakteristik kepemilikannya. 2. MENGKOMUNIKASIKAN HAL-HAL YANG BERKENAAN DENGAN PELAKSANAAN AUDIT
AU 380, Komunikasi dengan komite audit mensyaratkan auditor
untuk menyampaikan hal-hal tertentu berkenaan dengan pelaksanaan audit kepada mereka yang bertanggung jawab mengawasi proses laporan keuangan. Biasanya dibebankan kepada komite audit dari dewan komisaris atau satu kelompok dengan wewenang yang sama dengan komite keuangan. 3. MENYIAPKAN SURAT MANAJEMEN
Selama melaksanakan penugasan audit, auditor mengamati banyak
kegiatan tentang organisasi dan operasi bisnis klien. Ketika selesai melakukan suatu audit, banyak auditor menganggap bermanfaat untuk menulis surat kepada manajemen, yang dikenal sebagai surat manajemen ( management letter ) yang memuat rekomendasi yang tidak termasuk dalam komunilasi dengan komite audit. TANGGUNG JAWAB SETELAH AUDIT
Tanggung jawab auditor setelah audit ( postaudit responsibility )
mencakup pertimbangan atas :
Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal dan penerbitan laporan auditor.
Penemuan fakta yang ada.
Penemuan prosedur yang dihilangkan.
1. PERISTIWA KEMUDIAN ANTARA TANGGAL DAN PENERBITAN LAPORAN
Interval waktu antara satu sampai tiga minggu biasanya berlaku
antara akhir pekerjaan lapangan dan penerbitan laporan audit. SAS 1 , Dating of the independent Auditor’s Report ( AU 530 ), menyatakan bahwa auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk mengajukan pertanyaan atau melaksanakan suatu prosedur audit apapun selama periode waktu ini guna menemukan peristiwa kemudian yang material. 2. PENEMUAN FAKTA YANG ADA PADA TANGGAL LAPORAN
Auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk menemukan fakta
yang ada setelah audit (tetapi tidakdiketahui) pada tanggal laporan audit. Nanum SAS 1, Subsequent Discovery of Fact Existing at the Date of the Auditor’s Report ( AU 561 ), menunjukkan dalam AU 561.04 bahwa jika ( 1 ) auditor menyadari adanya fakta tersebut dan ( 2 ) fakta itu mungkin mempengaruhi laporan yang telah dikeluarkan , maka auditor diwajibkan untuk mereliabilitas informasi itu. Apabila penyelidikan lebih lanjut menguatkan eksistensi fakta itu dan auditor merasa yakin bahwa informasi ini penting bagi mereka yang mengandalkan pada laporan keuangan, maka auditor harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah ketergantungan pada pelaporan audit itu di masa depan. 3. PENEMUAN PROSEDUR YANG DIHILANGKAN Setelah tanggal laporan audit, auditor dapat menyimpulkan bahwa satu atau lebih prosedur audit yang dipandang perlu dalam situasi-situasi bersangkutan telah dihilangkan dari audit. Penemuan prosedur yang dihilangkan dapat berasal dari review setelah penugasan yang dilaksanakan selama program pengendalian mutu perusahaan atau selama review horizontal ( peer review ) oleh akuntan publik dari luar. Ketika menemukan suatu prosedur yang telah dihilangkan, auditor harus menilai kepentingan hal itu bagi kemampuannya saat ini untuk mendukung pendapat yang dinyatakan atas laporan keuangan. SAS 46 juga menunjukkan jika auditor memutuskan bahwa pendapatnya tidak dapat didukung dan ia yakin bahwa orang-orang saat ini mengandalkan pada laporan itu, maka auditor harus segera melaksanakan prosedur yang dihilangkan atau prosedur alternatif yang akan memberikan dasar yang memuaskan atas pendapatnya. TAMBAHAN PERTANYAAN