Anda di halaman 1dari 20

RESUME

TEORI AKUNTANSI

Fitri Leris Febriana Sianturi (1402160114)


Andi Nurul Rafika (1402164360)
Rita Agustina Ritonga (1402160017)

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
2019
BAB V : KERANGKA DASAR KONSEPTUAL

HIRARKI UNSUR-UNSUR

Istilah-istilah dalam hierarki yang ditunjukkan dalam peraga 5-2 didefinisikan oleh
FASB ddengan cara :

1. Tujuan adalah ‘’sesuatu ke arahnya upaya diarahkan, suatu arahan atau akhir
tindakan, suatu sasaran’’. Tujuan ini adalah subjek dari SFAC 1.
2. Informasi yang dibutuhkan ‘’mencakup identifikasi kategori yang luas dari informasi
akuntansi keuangan yang dibutuhkan oleh pemakai.’’.
3. Karakteristik kualitatif, ‘’ciri-ciri informasi akuntansi yang cenderung untuk
menambah kegunaannya’’.
4. Fundamental, ‘’konsep dasar yang mendasari pengukuran transaksi dan kejadian dan
mengungkapkannya dalam cara yang berarti bagi pemakai informasi akuntansi’’.
5. Standar, ‘’ pemecahan umum atas masalah-masalah akuntansi keuangan’’.
6. Interpretasi, ‘’menjernihkan, menjelaskan, atau menguraikan secara panjang lebar
standar akuntansi dan pelaporan sebagai suatu alat bantu bagi penerapannya dalam
praktik akuntansi’’.
7. Praktik, ‘’sarana untuk mencapai tujuan-tujuan dasar dari laporan keuangan’’.

TUJUAN-TUJUAN AKUNTANSI

Pendekatan awal untuk mendefinisikan tujuan-tujuan akuntansi berfokus pads perhitungan


dan penyajian laba bersih yang dihasilkan dari aturan realisasi dan penandingan tertentu
dengan neraca yang menghubungkan periode kini ke periode mendatang. Oleh karena itu,
penekanannya adalah proses pengumpulan data dan format laporan keuangan.
Accounting research Study No.1 menyatakan tujuan akuntansi adalah:
1. Untuk mengukur sumberdaya yang dimiliki oleh satuan usaha tertentu.
2. Untuk menunjukan tuntutan-tuntutan terhadap dan kepentingan dalam satuan usaha
3. Untuk mengukur perubahan dalam sumberdaya, tuntutan dan kepentingan tersebut.
4. Untuk menetapkan perubahan itu pada periode waktu yang dapat ditentukan.
5. Untuk menanyakan hal-hal diatas dalam nilai uang sebagai satuan umum
Definisi-defini ini berlaku sebagai suatu dasar untuk penekanan pada neraca dan
laporan rugi laba sebagai ukuran-ukuran kekayaan dan perubahan dalam kekayaan.
Dadalah ketidakmampuan untuk mendefinisikan hal itu secara cukup jelas untuk
memungkinkan kesepakatan baik pada pemilihan unsur tepat yang dicakup, ataupun pada
pengukurannya.
KELOMPOK PEMAKAI

FASB berpendapat bahwa pemegang saham, investor lain, dan kreditor adalah
pemakai
utama akuntansi.mereka menyimpulkan dari asumsi-asumsi metreka mengenai kelompok
pemakai utama bahwa pelaporan keuangan harus berguna untuk pengambilan keputusan
investasi, kredit, dan keputusan sejenis.kritik-kritik menanggapi bahwa keputusan semacvam
itu didasarkan pada berbagai data dan prakiraan yang sebagian besar bersifat ekonomi dan
bahwa peran akuntansi hanyalah untuk ‘’meneguhkan data ini’’. Dengan kata lain, kritikus
menganggap bahwa nilai umpan balik informasi akuntansi adalah lebih penting daripada nilai
peramalan.
FASB mempersempit focus mereka bahkan lebih jauh pada investor dengan
menyatakan bahwa:
“tujuan pada dasarnya berasal dari kebutuhan informasi pemakai luar yang kurang berwenang
untuk menyusun informasi keuangan yang mereka inginkan dari perusahaan dan karenanya
harus menggunakan informasi yang dikomunikasikan manajemen kepada mereka.”

TUJUAN PEMAKAI

Setiap kelompok pemakai dapat mempunyai tujuan yang berbeda untuk pelaporan
keuangan.
FASB dan AICPA mengakui bahwa kekuatan argument-argumen yang mendukung laporan
tujuan khusus, tetapi menentang balik bahwa pemakai mempunyai cukup kesamaan sehingga
serangkaian laporan tujuan umum mencukupi. Seperti dinyatakan oleh APB Statement No.
4:
“penekanan dalam akuntansi keuangan pada informasi tujuan umum didasarkan
pada
anggapan bahwa sejumlah besar pemakai membutuhkan informasi yang sama. Informasi
tujuan umum tidak dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan khusus dari masing-masing
pemakai.”
Dengan perkataan lain, laporan tujuan umum dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan
sejumlah terbesar pemakai yang mungkin ada.
AKUNTABILITAS
proffesor Carnegie, Yuji Ijiri berusaha menghimpun berbagai pihak yang
bersangkutan
dalam suatu model akuntabilitas yang didalamnya ia menggambarkan adanya
akuntor,
akuntee, dan akuntan. Ia mengemukakan bahwa dalam :
Suatu kerangka dasar berdasarkan akuntabilitas, tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan
suatu system arus informasi yang adil diantara akuntor dan akuntee… berdasarkan hubungan
akuntabilitas yang mendasari, akuntee menpunyai hak tertentu untuk mengetahui; pada saat
yang sama kerangka dasar ini mengakui bahwa akuntor juga mempunyai hak
untuk

melindungi rahasia. Lebih banyak informasi mengenai akuntor tidak selalu lebih
baik.
Mungkin lebih baik dari sudut pandang akuntee tetapi tidak demikian halnya
dari
keseluruhan hubungan akuntabilitas

IKHTISAR

Tujuan kerangka dasar konseptual, meskipun begitu banyak waktu, upaya, dan uang
yang
telah dicurahkan kedalamnya, tidak memecahkan pertanyaan yang menghantui
teori
akuntansi. Seseorang dapat membuat pertanyaan mengenai jenis pemakai dan kegunaa dari
informasi yang diberikan, tetapi tanpa bukti sulit untuk membuat pernyataan yang
meyakinkan. Akibatnya, kerangka dasar tidak cenderung melemah.
KARAKTERISTIK KUALITATIF
karakteristik kualitatif pada mulanya didefinisikan sebagai sifat informasi yang
penting agar
membuatnya berguna. Board membedakan antara kualitas khusus-pemakai dan
khusus-
keputusan, klasifikasi yang pertama memfokuskan pada kualitas-kualitas yang berhubungan
dengan pemakai, misalnya pemakai yang berpengetahuan mungkin menemukan beberapa
informasi yang tidak relevan karena mereka sudah mengetahuinya. Dipihak lain karakteristik
seperti ketepatan waktu tidak bergantung kepada pemakai, karena semua pemakai
menginginkan informasi yang tepat waktu. Informasi lain bersifat khusus bagi keputusan
tertentu.
manfaat dan biaya
Informasi harus bermanfaat-biaya, yaitu manfaatnya harus melebihi biayanya. Seperti
yang
dikemukakan oleh FASB :
Sebagian besar biaya penyediaan informasi keuangan pada awalnya adalah pada penyusun,
sementara manfaat diperoleh baik oleh penyusun maupun pemakai. Akhirnya biaya dan
manfaat menyebar sangat luas. Biaya itu sebgain besar diteruskan kepada pemakai informasi
dan pada konsumen barang dan jasa. Manfaat juga dianggap diteruskan kepada konsumen
dengan menjamin pemasokan barang dan jasa dan pemberfungsian pasar yang lebih efisien.

Tetapi, sekalipun biaya dan manfaat tidak ditelusuri diluar penyusun dan pemakai informasi,
untuk menyatakn sesuatu yang tepat mengenai kejadiannya sulit.”

Relevansi

Relevansi telah didefinisikan secara beraneka ragam. Pada dasarnya informasi yang
relevan
adalah informasi yang mempunyai hubungan dengan masalah yang dihadapi. Informasi dapat
mempunyai suatu hubungan sedikitmya dalam tidak tiga cara yaitu dengan mempengaruhi
tujuan, dengan mempengaruhi pemahaman, dan dengan mempengaruhi keputusan.
Suatu konsep keputusan-relevan adalah standar utama dalam ASOBAT, dimana dinyatakan
bahwa:
“relevansi… mensyaratkan bahwa informasi harus berhubungan dengan atau dihubungkan
secara bermanfaat dengan tindakan yang dirancang untuk memudahkan atau memberikan
hasil yang diinginkan.”
Relevansi sebagai fungsi dari :
Nilai peramalan.
Konsep nilai peramalan diturunkan dari model penilaian investasi yang
didefinisikan oleh FASB dalam daftar istilah SFAC 2 sebagai: “kualitas informasi yang
membantu pmakai untuk meningkatkan kemungkinan peramalan dengan benar hasil kejadian
masa lalu atau sekarang.
Agar data akuntansi relevan dengan pengambilan keputusan oleh investor, hal itu harus
menyediakan masukan kedalam model keputusan investor. Dan karena hanya harapan obyek
dan kejadian masa dating yang relevan untuk model keputusan ini, maka dilanjutkan bahwa
agar data akuntansi relevan, hal itu harus menyediakan atau memunkinkan prediksi obyek
atau kejadian masa datang.

Nilai umpan balik

Informasi mengenai hasil dari satu keputusan seringkali merupakan masukan kunci dalam
pengambilan keputusan berikutnya. Informasi jenis ini seringkali disebut umpan balik. Ini
sering digambarkan dengan termostat, yang tidak hanya “memutuskan pada suhu berapa
ruangan diatur tetapi terus mencari umpan balik dengan memantau ruangan guna
menyesuaikan suhu bila diperlukan.

Ketepatan waktu

Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi tidaklah mungkin tanpa ketepatan
waktu. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan penting pada publikasi laporan
keuangan. Akumulasi, peringkasan, dan penyajian selanjutnya informasi akuntansi harus
dilakukan secepat mungkin untuk menjamin terjadinya informasi sekarang ditangan pemakai.
Ketepatan waktu juga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun
waktu yang teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang pada
gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai

Relevansi, informasi, dan data

konsep relevansi memungkinkan seseorang untuk membuat perbedaan yang berguna antara
informasi dan data. Data dapat didefiniskan sebagai pengukuran atau deskriptif dari obyek
atau kejadian. Jika data sudah diketahui, atau tidak berkepentingan bagi orang
dikomunikasikan, maka data itu bukan informasi. Informasi dapat didefinisikan sebagai data
yang mempunyai pengaruh mengejutkan pada sipenerima. Lebih lanjut, informasi harus
mengurangi ketidakpastian, mengkomunikasikan pesan bagi pengambil keputusan yang
mempunyai nilai lebih besar daripada biayanya dan secara potensial menimbulkan tanggapan
bagi si pengambil keputusan.

KEANDALAN

Keandalan, karakteristik khusus-keputusan utama lain, didefinisikan dalam SFAC 2 sebagai:

Kualitas informasi yang menjamin bahwa informasi secara wajar bebas dari kesalahan dan
bias dan secara jujur menyajikan apa yang dimaksudkan untuk dinyatakan

Keandalan, menurut FASB, adalah suatu fungsi dari:

 Kejujuran
 Dapat diperiksa
 Netralitas

Kejujuran penyajian

Jika seseorang tergantung pada informasi, sangat penting bagi informasi tersebut untuk
melaporkan secara jujur fenomena yang dimaksudkan untuk dinyatakan. Sebagai contoh,
dengan menggunakan ilustrasi FASB itu sendiri. Dengan mengingat ilustrasi ini FASB
mendefiniskan kejujuran penyajian sebagai:

Kesesuaian atau persetujuan antara suatu ukuran atau deskriptif dan fenomena yang
dimaksudkan untuk digambarkan(beberapa menyebutnya keabsahan).

Dapat diuji

Kata verify (menguji atau membuktikan) diturunkan dari kata Latin verus yang artinya
kebenaran. Menguji suatu berarti menetapkan kebenaran. Kebenaran tampaknya menyiratkan
bahwa penukuran berada terpisah dari orang yang membuat pengukuran.

Ini adalah definisi yang ditulis oleh FASB ketika mendefinisikan dapat diuji dalam daftar
istilah untuk SFAC 2 sebagai:

Kemampuan melalui konsesus di antara para pengukur untuk menjamin bahwa informasi itu
menyajikan apan yang dimaksudkan untuk dinyatakan atau bahwa metode pengukuran yang
dipilih telah digunakan tanpa kekeliruan atau bias.

Kenetralan
Bias, menurut FASB, adalah kecenderungan dari suatu ukuran untuk jatuh lebih sering pada
satu sisi yang lain dari yang dimaksud kan bukan cenderung jatuh secara sama pada masing-
masing sisi. Maka bebas dari bias berarti kemampuan prosedur pengukuran untuk
memberikan suatu deskriptif akurat dari atribut yang dipertimbangkan itu.

Intilah kenetralan sangat berhubungan tetapi tidak identik, dengan istilah bebas dari bias.
Kenetralan berarti bahwa seseorang tidak memihak pada suatu hasil yang ditentukan lebih
dulu.

DAYA BANDING

daya banding didefinisikan sebagai:

kualitas informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengidentifikasi kesamaan dan


perbedaan antara dua set fenomena ekonomi.

Keseragaman

Istilah keseragaman meyiratkan bahwa kejadian yang serupa diperhitungkan kesamaannya.


Ahli teori akuntansi Harry Wolk, Jere Francis, dan Michael Tearney membedakan antara
keseragaman terbatas dan keseragaman kaku. Mereka mendefinisikan yang terakhir sebagai
“penetapan suatu metode untuk transaksiyang umum serupa, sekalipun mungkin ada situasi-
situasi yang relevan.

Keseragaman di antara perusahaan dalam pelaporan keuangan mereka sering kali dianggap
untuk menyajikan tujuan yang diinginkan untuk kepentingan mereka sendiri yaitu tujuan
keseragaman seringkali mendorong penyajian laporan keuangan oleh perusahaan yang
berbeda dengan menggunakan prosedur, konsep pengukuran, klasifikasi, dan metode
pengungkapan akuntansi yang sama, demikian pula format dasar yang sama dalam laporan.

konsistensi

konsistensi dalam penggunaan prosedur akuntansi sepanjang waktu disyaratkan karena


kesulitan pembuatan prediksi berdasarkan data seri waktu yang tidak diukurdan diklasifikasi
dalam cara yang sama sepanjang waktu. jika metode atau prosedur pengukuran yang berbeda
digunakan, sulit untuk memproyeksikan kecenderungan atau membedakan pengaruh dari
periode ke periode pada perusahaan yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal atau
memisahkan fluktasi yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi internal dan eksternal.
Konsistensi dapat,harus diinterpretasikan lebih luas sebagai berarti pengungkapan setiap
periode dari semua informasi relevan yang penting bagi pemakai untuk membuat prediksi.
Maka konsistensi menjadi satu sarana untuk mencapai relevansi dan bukan tujuan dalam
dirinya sendiri. Akan halnya keseragaman,konsistensi pengungkapan lebih penting daripada
konsistensi prosedur.

MATERIALITAS

Materialitas yang dijelaskan oleh FASB sebagai karakteristik pervasif, sangat mirip dengan
konsep relevansi dalam banyak hal. Seperti ditunjukkan di atas konsep relevansi menyiratan
bahwa semua informasi harus disajikan yang dapat membantu dalam memprediksi jenis
informasi yang dibutuhkan dalam proses keputusan atau mungkin membanu secara langsung
dalam pengambilan keputusan. Menurut SFAC 2, sifat dasar dari materialitas adalah

Bahwa penilaian dari orang rasional yang mengandalkan pada lapora itu akan diubah atau
dipengaruhi oleh pemasukan atau koreksi dari pos itu

Materialitas bisa juga dilihat sebagai suatu kendala ditentukan oleh ketidakmampuan pemakai
spesifik untuk menangani sejumlah besar rincian. Informasi keuangan yang mungkin relevan
bagi investasi dan keputusan lain secara umum dapat disediakan secara cukup rinci, terutama
dengan meluasnya penggunaan komputer dan peralatan komunikasi lain.

Materialitas bisa berhubungan dengan pentingnya perubahan nilai, perbaikan kesalahan


dalam laporan sebelumnya, atau pada beberapa sarana pengungkapan data yang
dikuantifikasi dan penjelasan atau kualifikasi data ini yang relevan.

FUNDAMENTAL

Kerangka dasar konseptual, adalah beberapa konsep dan unsur yang mendasari pengukuran
transaksi yang diistilahkan oleh FASB sebagai fundamental. Unsur-unsur laporan keuanfan
yaitu aktiva, kewajiban, dan sebagainya.

SATUAN USAHA

Definisi satuan usaha akuntansi penting karena ia mendefinisikan bidang kepentingan dan
dengan demikian mempersempit kemungkinan obyak dan kegiatan dan karakteristik mereka
yang bisa dipilih untuk dimasukkan dalam laporan keuangan. Dalam pendekatan ini batasan-
batasan satuan usaha ekonomi dapat didefinisikan:
1. Dengan menentukan individu atau kelompok yang berkepentingan
2. Dengan menentukan sifat kepentingan individu atau kelompok tersebut.

Jadi pendekatan ini berorientasi pada kepentingan pemakai laporan keuangan. Kedua
pendekatan bisa mengarah pada kesimpulan yang sama, tetapi yang terakhir yaitu pendekatan
lebih berorientasi pemakai bisa mengarah pada suatu pemilihan informasi yang berbeda
daripada yang pertama yaitu pendekatan ekonomi. Disamping itu pendekatan pemakai bisa
memperluas batasan-batasan satuan usaha dengan mencakup beberapa kegiatan lingkungan
seperti usaha untuk memperbaiki hubungan sosiologis dalam perusahaan atau dalam
masyarakat.

KELANGSUNGAN HIDUP USAHA

Suatu asumsi yang pada umumnya dibuat mengenai sifat satuan usaha akuntansi yang relevan
adalah bahwa kebanyakan unit ekonomi diorganisasikan untuk beroperasi sepanjang suatu
periode waktu yang tidak terbatas. Karena itu sering kali dikemukakan bahwa ini adalah
suatu langkah logis untuk mengakui bahwa satuan usaha harus dipandang sebagai tetap
beroperasi secara tidak terbatas dalam keadaan normal.

Alasan memasukkan konsep kelangsungan hidup dalam serangkaian fundamental umumnya


adalah untuk mendukung teori manfaat dari penilaian, atau dalam beberapa kasus untuk
mendukung teori manfaat dari penilaian atau dalam beberapa kasus untuk mendukung
penggunaan biaya historis sebagai lawan nilai likuidasi seperti disebutkan sebelumnya, tujuan
pelaporan keuangan adalah untuk memungkinkan investor dan yang lainnya untuk membuat
peramalan. Kelangsungan hidup mengasumsikan beberapa hubungan antara masa lalu dan
masa datang meskipun tidak harus msa datan akan merupakan pengulangan masa lalu.

PERIODISITAS

Konsep periodisitas merujuk pada kenyataan bahwa akuntan mengukur laba sepanjan periode
kalender yang biasa seperti satu tahun, satu triwulan atau satu bulan. Seperti dinyatakan Luca
Pacioli “buku harus ditutup setiap tahu, khususnya dalam persekutuan karena akuntansi
seringkali dibuat untuk persahabatan yang berlangsung lama” pentingnya konsep ini berdasar
pada kenyataan bahwa laba relatif mudah diukur sepanjang seluruh masa hidup suatu proyek.
Secara umum, laba seumur hidup proyek sama dengan kas yang diperoleh sepanjang masa
hidup proyek.
KETIDAKPASTIAN DAN KONSERVATISME

Ketidakpastian dalam akuntansi timbul dari dua sumber utama. Pertama, akuntansi umumnya
berhubungan dengan satuan usaha yang diharapkan mempunyai kelangsungan hidup dimasa
datang. Karena alokasi seringkali dibuat antara masa lalu dan sekarang, asumsi harus dibuat
mengenai logika alokasi-alokasi ini berdasarkan harapan masa datang. Meskipun beberpa
asumsi dan harapan mengenai alokasi ini bisa disahkan diperiode mendatang, banyak alokasi
tidak pernah dapat diuji secara lengkap. Kedua, pengukuran akuntansi reingkali diasumsikan
merupakan pernyataan moneter mengenai kekayaan yang masyarakatnya taksiran jumlah
masa datang yang tidak pasti. Keandalan taksiran-taksiran ini bisa sangat bervariasi. Tidak
ada kuantifikasi moneter dari kekayaan dapat diketahui dengan pasti.

Istilah konservatisme umumnya digunakan untuk mengartikan bahwa akuntan harus


melaporkan yang terendah dari beberapa nilai yang mungkin untuk aktiva dan pendapatan
dan yang tertinggi dari beberapa nilai yang mungkin untuk beban dan kwajiban. Ini juga
menyiratkan bahwa beban harus diakui segera dan bahwa pendapatan harus diakui nanti.
Oleh karena itu lebih cenderung dinilai dibawah harga pertukaran kini daripada diatasnya dan
perhitungan laba mungkin menghasilkan yang terendah dari beberapa jumlah alternatif. Jadi
pesimisme disumsikan lebih baik daripada optimisme dalam pelaporan keuangan.

Konservatisme, pada yang terbaik adalah metode sangat buruk untuk memperhitungkan
adanya ketidakpastian dalam penilaian dan laba. Paling buruk ini mengakibatkan
penyimpanan sepenuhnya atas data akuntansi. Bahaya utamanya adalah karena konsevatisme
adalah metode yang sangat kasar, pengaruhnya berubah-ubah. Karena itu dapat
diinterpretasikan dengan tepat bahkan oleh pembaca yang sangat terinformasi.

UNIT MONETER

Dalam banyak kasus unit moneter menyediakan unit pengukuran terbaik khususnya diaman
agregrasi penting atau diinginka. Akan tetapi unit pengukuran terbaik, khususnya dimana
agregrasi penting atau diinginkan. Akan tetapi unit moneter mempunyai kendalanya sendiri
sebagai suatu metode mengkomunikasikan informasi. Batasan atau kendala yang paling
serius adalah karena kenyataan bahwa nilai unit moneter tidak stabil sepanjang waktu. karena
banyak peramalan dan keputusan harus diandalkan pada perbandingan yang sah data
akuntansi sepanjang waktu, tidak adanya unit moneter yang stabil berarti bahwa data
akuntansi yang didasarkan pada harga pertukaran masa lalu harus dijabarkan ke dalam nilai
moneter kini agar relevan dan dapat diandalkan untuk membuat peramalan dan mengambil
keputusan yang tepat.

KESIMPULAN

Kerangka Dasar Konseptual tetap menjadi upaya paling mutakhir untuk menciptakan suatu
konstitusi untuk memecahkan masalah-masalah dalam menetapkan standar akuntansi.
Negara-negara lain, seperti Inggris, Kanada telah menggali gagasan itu, tetapi sampai
sekarang tak satupun mengikuti Amerika Serikat. Langkahnya pengikut mencerminkan
pendapat awal profesor New York, Lee Seidler bahwa “tidak ada kerangka dasar konseptual
tidak berguna sama sekali. Bahasa dan perisitilahannya semuanya merupakan latihan
intelektual yang sangat berharga. Mereka memberikan apayang mereka harus berikan suatu
kerangka dasar konseptual yang didalamnya perdebatan yang membuahkan hasil tentang
standar dapat dilakukan. Apa yang belum dilakukan adalah memberika suatu pernyataan
tunggal yang daripadanya standar dapat diturunkan tanpa debar berkepanjangan.

Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC)

Bagian yang telah diselesaikan dari conceptual framework disebut SFAC. Disamakan
dengan APB Statement No 4. dalam satu aspek: tidak membentuk prinsip-prinsip
akuntansi berterima umum (GAAP) dan tidak ditujukan sebagaimana Rule 203 pada Rules of 
Conduct ofAICPA yang melarang penyimpangan dari GAAP. Hal tersebut dianggap sebagai kelemahan,
meski mengecewakan terdapat manfaat penting yaitu: menghindari munculnya krisis
akibatkegagalan dalam mengikuti standar, dan lebih terbuka untuk perubahan yang
mendukung prosesevolusi dalam penyusunan struktur metateori.

SFAC No. 1: Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises


SFAC No. 1 berisi tujuan pelaporan. Tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk
menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan
ekonomi. Pada paragraph 34 menekankan bahwa pelaporan keuangan harus
memberikan informasi yang dapat digunakan oleh kreditur untuk mengambil keputusan
mengenai kredit dan oleh investor untuk pengambilan keputusan investasi. Paragraph 37
menekankan bahwa pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang dapat
digunakan untuk memprediksi aliran kas di masa yang akan datang. Paragraph 40
menekankan bahwa pelaporan keuangan harus memberi informasi mengenai sumber
daya ekonomi dalam perusahaan, klaim terhadap sumber-sumber tersebut dan pengaruh
transaksi-transaksi, peristiwa dan perubahan lingkungan terhadap sumber-sumber
tersebut. Paragraph 42 menekankan bahwa pelaporan keuangan harus memberi
informasi mengenai kinerja keuangan selama periode tertentu. Paragraph 43
menekankan bahwa pelaporan keuangan harus memberikan informasi mengenai kinerja
perusahaan dengan cara mengukur laba dan komponen-komponennya. Paragraph 49
menekankan bahwa pelaporan keuangan harus memberi informasi mengenai bagaimana
perusahaan mendapatkan uang tunai dan mengembangkannya. Paragraph 50
menekankan bahwa pelaporan keuangan harus memberikan informasi tentang
bagaimana manajemen mempertanggung jawabkan sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Paragraph 52 menekankan bahwa pelaporan keuangan harus mempunyai
manfaat bagi manajemen.
SFAC No.2 berhubungan dengan karakteristik kualitatif informasi akuntansi. Istilahqualitative
characteristics digunakan pada APB Statement 4, tetapi konsep yang dibahas berasal dariASOBAT.
Pembuat keputusan berada di puncak diagram , menunjukkan orientasi fungsi akuntansi
keuangan adalah melayani kebutuhan keputusan pengguna. SFAC 1 mengasumsikan
laporankeuangan harus ditujukan pada inti yang sama dari kebutuhan informasi yang serupa dan
penggunadiasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai terhadap informasi dan laporan
keuangan.Kemampuan untuk meng

erti pada SFAC 2 disebut „user 


-
spesific quality‟.
Oleh karena penggunadianggap memiliki pengetahuan yang memadai maka informasi sendiri bisa memiliki
tingkatkomprehensibitas. Karakteristik kualitas akuntansi yang spesifik pada SFAC No.2
diletakkan di baw
ah judul „decision usefulness‟ dengan penekanan pada pembuat keputusan
dan kebutuhannya.
Benefit > Cost
 Batasan ini merupakan bagian yang paling sulit dari conceptual framework untuk
diterapkandalam praktik. Manfaat (benefit) informasi akuntansi dinyatakan dengan kegunaan
informasiakuntansi tersebut untuk berbagai kelompok pemakai (terutama inverstor dan
kreditur) dalam proses pengambilan keputusan.
Relevance
Menurut FASB dalam SFAC nomor 2:
  Relevant accounting information is capable of making a difference in a  decision
by helpingusers to form predictions about the outcomes of past, present, and future events or
to confirm orcorrect prior expectations. Information can make a difference to decisions by
improving decisionmakers' capacities to predict or by providing feedback on
earlier expectations.
 (Informasi akuntansi yang relevan adalah mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusandengan
membantu pengguna untuk membentuk prediksi tentang hasil dari peristiwa masa
lalu,sekarang, dan masa depan atau untuk mengkonfirmasi atau membenarkan harapan
sebelumnya.Informasi dapat membuat sebuah perbedaan terhadap keputusan dengan meningkatkan
kapasitas pembuat keputusan untuk memprediksi atau dengan memberikan umpan balik terhad
ap harapansebelumnya).
 
Relevansi memiliki 2 aspek utama: predictive value dan feedback value, serta 1 aspek tambahan:ketepatan
waktu.Predictive valueSeperti dalam dokumen sebelumnya prediktive value merujuk pada
kegunaan input untuk prediksi seperti cash flow dan earning power daripada menjadi
perkiraan aktual sendiriFeedback valueFeedback value berhubungan dengan meng-konfirmasi
atau mengoreksi ekspektasi pembuatkeputusan. Hal ini merujuk pada menentukan posisi
perusahaan dan tumpang tindih dengansejauh mana mana manajemen telah menjalankan fungsinya.
Jika ditinjau lebih luas, feedbackvalue terkait dekat dengan pertanggungjawaban. Informasi yang
menyediakan kualitas iniharus mempengaruhi atau berdampak predictive value. Karenanya, muncul dua
pengertian pada istilah feedback value yang agak membingungkan. Walaupun hal tersebut tida
kmempengaruhi keterkaitan antara predictive dan feedback value.TimelinessKetepatan waktu
sebenarnya meruapakan sebuah constraint terhadap kedua aspek utama
relevansi. Agar relevan, informasi harus tepat waktu, artinya harus „tersedia pada pembuat
keputusan sebelum (informasi tersebut) kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi
keputusan‟. Terdapat pertentangan antara ketepatan waktu
 dengan dua aspek utama relevansikarena informasi akan lebih lengkap dan akurat jika batasan
waktunya dilonggarkan.Karenanya sering terjadi trade-off antara ketepatan waktu dengan kedua aspek
utama relevansi tersebut.
Possible Inconsistency BeetweenPredivtive Value and Feedback Value
 Predivtive Value dan Feedback Value yang merupakan karakteristik kualitatif 
 – 
 diturunkandari tujuan menyediakan informasi yang bermanfaat untuk memprediksi cash flow dan
untuk pertanggungjawaban. Sejak Trueblood Report sampai SFAC 1 dan kemudian
SFAC 2, (penjelasan)yang sedikit lebih detail ditambahkan pada setiap dokumen yang menggantikan
(dokumen terbaru).Melalui ketiga dokumen ini ditekankan pentingnya pengambilan keputusan
oleh pengguna eksternal.Feedback value berhubungan dengan dua tujuan pengguna: Tujuan
penilaian kinerja manajemen(menentukan seberapa baik manajemen telah bekerja, dinyatakan sebagai
menyetujui atau tidakmenyetujui ekspektasi relatif pada pertanggungjawabannya) dan Tujuan
pembuatan keputusan.

 
 penyusuna standar, maka hasil pembuatan kebijakan akuntansi harus ditentukan dengan hati-
hati,namun tanpa kepastian.

 
The Complementary Roles of Representatif Faithfulness and
  Economic Consequences
 Ingram dan Rayburn (1989) mengambil keduanya dalam proses penyusunan standar.Berdasarkan
pendekatan full cost, suatu negara bahkan benua harus dipertimbangkan sebagai costcenter. Komponen
defenisi pada SFAC 6 penting, tetapi tidak memadai untuk mendefenisikan assetsecara penuh. Bahkan
pergantian kepada current valuastion tidak menghilangkan masalah tingkatagregasi
pencapaian representatif faithfulness. Ingram dan Rayburn berpandangan faithfulness
ofrepresentation sering menjadi masalah dalam menggunakan aturan pengukuran (atau
kalkulasi aturan,
sebagaimana Sterling) daripada „memetakan realitas‟ yang menentukan angka yang benar sari sudut
 pandang representatif faithfulness. Karena representatif faithfulness tidak menggunakan
sesuatu yangrelatif mudah dipastikan pada kenyataan objektif, maka proses pembuatan standar
memerlukan pertimbangan atas konsekuensi ekonomi: bagaimana pengguna, penyiap dan piha
k lain yang
terpengaruh oleh „bakal‟ standar akuntansi.
 Ingram dan Rayburn menyimpulkan Representatif Faithfulness dan Economic Consequences
bukanalternatif dalam penyusunan standar, melainkan keduanya bersifat komplementer
(salingmelengkapai).

 
The Preeminence of the Economic Consequences ViewDaley dan Tranter (1990) memilih sikap yang
bertentangan dengan Ruland.
Mereka berpandangan Economic Consequences sudah tercakup dalam conceptual framework
 – 
sebagaimanaonta masuk ke dalam tenda dengan menyelipkan hidungnya di bawah kain penutup tenda,
meskipunFASB berusaha mengutamakan representatif faithfulness dalam penyusunan standar
akuntansi.Alasannya adalah FASB tidak biasa netral dalam menentukan relevansi dan
reliabilitas informasiakuntansi yang diberikan terhadap batasan trade-off biaya/manfaat.
Daley dan Tranter memandangtrade-off biaya manfaat meliputi kesimpulan yang luas dari isu
Economic Consequences KesimpulanRuland bahwa trade-off manfaat lebih besar dari biaya sebagai
ambang materialitas untukmenentukan kegunaan standar akuntansi: manfaat pada pengguna harus lebih besar
dari biaya persiapannya. Pembahasan batasan tersebut pada SFAC 2 ditekankan pada isu-isu
tentang kenyataan bahwa penyusun pada awalnya menanggung beban mengumpulkan, memp
roses dan menyebarkaninformasi kepada pengguna dan hanya sedikit membahas dampak
distribusi pada kelompok penggunayang berbeda (misalnya manfaat off-balance-sheet
financing untuk investor berbeda dengan kreditur).Daley dan Tranter juga benar, karena tidak
diragukan trade-off biaya manfaat berhubungan dengankonsekuensi ekonomi berkaitan dengan
biaya mempersiapkan informasi untuk pengguna.
Aspek penyusunan standar pada dasarnya adalah bagian dari proses yang harus dipandang seb
agai tipekhusus konsekuensi ekonomi. Dengan kata lain, penyusun standar secara langsung
mempengaruhi biaya persiapan informasi sebagai akibat sebuah standar yang dihasilkan. Pada 
sudut ini, netralitasmemainkan peran yang tepat karena fokusnya berhubungan dengan relevansi dan
realibilitas. Daley
 
dan Tranter tidak percaya bahwa netralitas dapat jadi komponen reliabilitas karena batasan
reliabilitasmembawa konsekuensi ekonomi Dari perspektif teori relevansi dan reliabilitas
merupakankarakteristik utama yang harus diperhatikan penyusun standar.
Concervatism
Konservatisme dibahas pada SFAC 2 dan disebut convention. SFAC 2 tidak menyokong
 pengaturan „pelaporan yang lebih rendah‟
 
atau „pelaporan yang lebih tinggi‟ asset atau income.
 Pengaturan understatement bertentangan dengan representational faithfulness, netralitas dan
keduaaspek utama relevansi. Konservatisme berhubungan dengan pengungkapan sebuah konsep
pentingyang tidak dibahas dalam SFAC 2.
Comparability and Consistency
 Kemudian, dalam SFAC nomor 2 disebutkan terdapat
  secondary and  interactive qualities
 yaitu
Comparability (Including 
 
Consistency).
 Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapatdibandingkan antara satu perusahaan dengan
perusahaan yang lain dalam satu industri yang sama(perbandingan horizontal) atau membandingkan
perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda(perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar
dan ukuran tertentu.Dalam definisi lebih luas, SFAC nomor 2 mendefinisikan komparabilitas
sebagai kualitasatau pernyataan yang memiliki karakteristik umum. Jadi perbandingan
normal komparabilitasmerupakan suatu perhitungan atas karakteristik yang umum. Hal itu
mengakibatkan perbandinganvalid hanya dimungkinkan apabila pengukuran yang digunakan,
yaitu kuantitatif atau rasio, secaranyata mewakili karakteristik dari subjek yang
diperbandingkan.Konsistensi dalam penerapan metode akuntansi selama suatu rentang waktu mengacu
padakualitas penting yang memungkinkan angka-angka akuntansi menjadi lebih berguna. Dalam
formatstandar laporan auditor 
 
menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan “sesuai dengan prinsip
akuntansi yang lazim yang secar 
a konsisten diterapkan.” Konsistensi penggunaan prinsip akuntansi
dari suatu periode ke periode yang lain mendukung kegunaan laporan keuangan bagi pemakai melaluiwacana
analisis dan pemahaman atas data komparatif.Sebagaimana komparabilitas, konsistensi lebih
merupakan suatu kualitas dari keterhubunganantara dua angka akuntansi daripada suatu
kualitas angka dengan dirinya sendiri, dalam konteks nilairelevan dan reliabilitas. Penggunaan yang
konsisten dari suatu metode akuntansi, apakah dari
suatu periode ke periode yang lain pada suatu perusahaan, atau dalam suatu periode meliputi b
eberapa perusahaan, adalah suatu kebutuhan tetapi bukan merupakan suatu syarat cukup dari
komparabilitas.
Materiality
Karakteristik terakhir yang disebutkan dalam SFAC nomor 2 adalah
materiality
yangmerupakan bagian sifat ambang batas untuk pengakuan
  (threshold for recognition).
Materialitasadalah sebuah konsep luas yang berhubungan dengan karakteristik kualitatif,
terutama relevansi dankeandalan. Materialitas dan relevansi keduanya didefinisikan dalam
hal apa yang mempengaruhi ataumembuat suatu perbedaan bagi pembuat keputusan. Sebuah
keputusan untuk tidak mengungkapkan

 
informasi yang pasti mungkin bisa dibuat, karena investor tidak memiliki kebutuhan
informasisemacam itu (tidak relevan) atau karena jumlah yang terlibat terlalu kecil untuk
membuat perbedaan(tidak material). Suatu item akan dianggap material jika pencantuman
atau pengabaian item tersebutmempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan
keuangan. Baik faktor-faktorkuantitatif maupun kualitatif harus dipertimbangkan dalam
menentukan apakan suatu item materialatau tidak.

 
 penyusuna standar, maka hasil pembuatan kebijakan akuntansi harus ditentukan dengan hati-
hati,namun tanpa kepastian.

 
The Complementary Roles of Representatif Faithfulness and
  Economic Consequences
 Ingram dan Rayburn (1989) mengambil keduanya dalam proses penyusunan standar.Berdasarkan
pendekatan full cost, suatu negara bahkan benua harus dipertimbangkan sebagai costcenter. Komponen
defenisi pada SFAC 6 penting, tetapi tidak memadai untuk mendefenisikan assetsecara penuh. Bahkan
pergantian kepada current valuastion tidak menghilangkan masalah tingkatagregasi
pencapaian representatif faithfulness. Ingram dan Rayburn berpandangan faithfulness
ofrepresentation sering menjadi masalah dalam menggunakan aturan pengukuran (atau
kalkulasi aturan,
sebagaimana Sterling) daripada „memetakan realitas‟ yang menentukan angka yang benar sari sudut
 pandang representatif faithfulness. Karena representatif faithfulness tidak menggunakan
sesuatu yangrelatif mudah dipastikan pada kenyataan objektif, maka proses pembuatan standar
memerlukan pertimbangan atas konsekuensi ekonomi: bagaimana pengguna, penyiap dan piha
k lain yang
terpengaruh oleh „bakal‟ standar akuntansi.
 Ingram dan Rayburn menyimpulkan Representatif Faithfulness dan Economic Consequences
bukanalternatif dalam penyusunan standar, melainkan keduanya bersifat komplementer
(salingmelengkapai).

 
The Preeminence of the Economic Consequences ViewDaley dan Tranter (1990) memilih sikap yang
bertentangan dengan Ruland.
Mereka berpandangan Economic Consequences sudah tercakup dalam conceptual framework
 – 
sebagaimanaonta masuk ke dalam tenda dengan menyelipkan hidungnya di bawah kain penutup tenda,
meskipunFASB berusaha mengutamakan representatif faithfulness dalam penyusunan standar
akuntansi.Alasannya adalah FASB tidak biasa netral dalam menentukan relevansi dan
reliabilitas informasiakuntansi yang diberikan terhadap batasan trade-off biaya/manfaat.
Daley dan Tranter memandangtrade-off biaya manfaat meliputi kesimpulan yang luas dari isu
Economic Consequences KesimpulanRuland bahwa trade-off manfaat lebih besar dari biaya sebagai
ambang materialitas untukmenentukan kegunaan standar akuntansi: manfaat pada pengguna harus lebih besar
dari biaya persiapannya. Pembahasan batasan tersebut pada SFAC 2 ditekankan pada isu-isu
tentang kenyataan bahwa penyusun pada awalnya menanggung beban mengumpulkan, memp
roses dan menyebarkaninformasi kepada pengguna dan hanya sedikit membahas dampak
distribusi pada kelompok penggunayang berbeda (misalnya manfaat off-balance-sheet
financing untuk investor berbeda dengan kreditur).Daley dan Tranter juga benar, karena tidak
diragukan trade-off biaya manfaat berhubungan dengankonsekuensi ekonomi berkaitan dengan
biaya mempersiapkan informasi untuk pengguna.
Aspek penyusunan standar pada dasarnya adalah bagian dari proses yang harus dipandang seb
agai tipekhusus konsekuensi ekonomi. Dengan kata lain, penyusun standar secara langsung
mempengaruhi biaya persiapan informasi sebagai akibat sebuah standar yang dihasilkan. Pada 
sudut ini, netralitasmemainkan peran yang tepat karena fokusnya berhubungan dengan relevansi dan
realibilitas. Daley
 
dan Tranter tidak percaya bahwa netralitas dapat jadi komponen reliabilitas karena batasan
reliabilitasmembawa konsekuensi ekonomi Dari perspektif teori relevansi dan reliabilitas
merupakankarakteristik utama yang harus diperhatikan penyusun standar.
Concervatism
Konservatisme dibahas pada SFAC 2 dan disebut convention. SFAC 2 tidak menyokong
 pengaturan „pelaporan yang lebih rendah‟
 
atau „pelaporan yang lebih tinggi‟ asset atau income.
 Pengaturan understatement bertentangan dengan representational faithfulness, netralitas dan
keduaaspek utama relevansi. Konservatisme berhubungan dengan pengungkapan sebuah konsep
pentingyang tidak dibahas dalam SFAC 2.
Comparability and Consistency
 Kemudian, dalam SFAC nomor 2 disebutkan terdapat
  secondary and  interactive qualities
 yaitu
Comparability (Including 
 
Consistency).
 Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapatdibandingkan antara satu perusahaan dengan
perusahaan yang lain dalam satu industri yang sama(perbandingan horizontal) atau membandingkan
perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda(perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar
dan ukuran tertentu.Dalam definisi lebih luas, SFAC nomor 2 mendefinisikan komparabilitas
sebagai kualitasatau pernyataan yang memiliki karakteristik umum. Jadi perbandingan
normal komparabilitasmerupakan suatu perhitungan atas karakteristik yang umum. Hal itu
mengakibatkan perbandinganvalid hanya dimungkinkan apabila pengukuran yang digunakan,
yaitu kuantitatif atau rasio, secaranyata mewakili karakteristik dari subjek yang
diperbandingkan.Konsistensi dalam penerapan metode akuntansi selama suatu rentang waktu mengacu
padakualitas penting yang memungkinkan angka-angka akuntansi menjadi lebih berguna. Dalam
formatstandar laporan auditor 
 
menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan “sesuai dengan prinsip
akuntansi yang lazim yang secar 
a konsisten diterapkan.” Konsistensi penggunaan prinsip akuntansi
dari suatu periode ke periode yang lain mendukung kegunaan laporan keuangan bagi pemakai melaluiwacana
analisis dan pemahaman atas data komparatif.Sebagaimana komparabilitas, konsistensi lebih
merupakan suatu kualitas dari keterhubunganantara dua angka akuntansi daripada suatu
kualitas angka dengan dirinya sendiri, dalam konteks nilairelevan dan reliabilitas. Penggunaan yang
konsisten dari suatu metode akuntansi, apakah dari
suatu periode ke periode yang lain pada suatu perusahaan, atau dalam suatu periode meliputi b
eberapa perusahaan, adalah suatu kebutuhan tetapi bukan merupakan suatu syarat cukup dari
komparabilitas.
Materiality
Karakteristik terakhir yang disebutkan dalam SFAC nomor 2 adalah
materiality
yangmerupakan bagian sifat ambang batas untuk pengakuan
  (threshold for recognition).
Materialitasadalah sebuah konsep luas yang berhubungan dengan karakteristik kualitatif,
terutama relevansi dankeandalan. Materialitas dan relevansi keduanya didefinisikan dalam
hal apa yang mempengaruhi ataumembuat suatu perbedaan bagi pembuat keputusan. Sebuah
keputusan untuk tidak mengungkapkan

 
informasi yang pasti mungkin bisa dibuat, karena investor tidak memiliki kebutuhan
informasisemacam itu (tidak relevan) atau karena jumlah yang terlibat terlalu kecil untuk
membuat perbedaan(tidak material). Suatu item akan dianggap material jika pencantuman
atau pengabaian item tersebutmempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan
keuangan. Baik faktor-faktorkuantitatif maupun kualitatif harus dipertimbangkan dalam
menentukan apakan suatu item materialatau tidak.
Simpulan nya adalah SFAC No. 2: Qualitative Characteristics of Accounting
Information
SFAC 2 berisi karakteristik kualitatif informasi akuntansi. Manfaat informasi akuntansi
tercermin pada besarnya manfaat yang diperoleh pengguna untuk mengambil keputusan.
Karakteristik kulatitatif informasi akuntansi dalan SFAC 2 ini adalah:
1. Understandability/Mudah Dimengerti: Kualitas informasi yang memungkinkan
pengguna untuk memahami isinya.
2. Relevance: Kemampuan informasi untuk membuat perbedaan dalam keputusan
dengan membantu pengguna untuk membentuk prediksi tentang hasil kejadian
masa lalu, sekarang, dan masa depan atau mengkoreksi ekspektasi sebelumnya.
3. Predictive Value: Kualitas informasi yang membantu pengguna untuk
memprediksi secara tepat terhadap akibat terjadinya peristiwa masa lalu atau
sekarang
4. Feedback Value: Kualitas informasi yang memungkinkan pengguna untuk
mengkoreksi ekspektasi sebelumnya.
5. Timelines: Memiliki informasi yang tersedia untuk pembuat keputusan sebelum
informasi tersebut kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi keputusan
6. Reliability: Kualitas informasi yang menjamin informasi yang bebas dari
kesalahan/bias dan merepresentasikan apa yang diwakili sesuai dengan faktanya.
7. Verifiability: Kemampuan untuk memastikan bahwa informasi menyajikan apa
yg seharusnya disajikan atau bahwa metode pengukuran yang dipilih dapat
digunakan tanpa kesalahan/bias.
8. Neutrality: Tidak ada informasi yang bias untuk mencapai hasil yang telah
ditentukan atau untuk menginduksi modus perilaku tertentu.
9. Representational Faithfulness: Tolok ukur atau mendeskripsikan sesuai dengan
faktanya
10. Comparability/Dapat Dibandingkan: Kualitas informasi memungkinkan
pengguna untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua
fenomena ekonomi.
11. Consistency: Kesesuaian dari periode ke periode dengan kebijakan dan prosedur
yang tidak berubah.
12. Materialitas: Besarnya kelalaian/salah saji pada informasi akuntansi, sehingga
memungkinkan pengambilan keputusan menggunakanan Informasi yang telah
diubah atau salah saji.
DAFTAR PUSTAKA
Eldon S. Hendriksen, Michael F Van Breda, 2000. Teori Akunting. Jilid Satu. Batam:
aaaaaaInteraksara.
https://www.scribd.com/doc/197493301/SFAC-NO-1
https://www.scribd.com/doc/197493301/SFAC-NO-2

Anda mungkin juga menyukai