Soal II
PT Great Ocean adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
real estate. Saat ini PT Great Ocean sedang menjalankan proyek
pembangunan rumah tinggal 2 lantai dengan tipe 120/200. Proyek
ini memiliki masa pengerjaan 7 bulan pada 2 periode yang
berbeda, yaitu 2 bulan (November-Desember) pada tahun 2012 dan
5 bulan (Januari-Mei) berikutnya pada tahun 2013. Rumah ini
sudah dipesan oleh pelanggan dengan nilai kontrak penjualan
Rp953.093.046. Pelanggan sudah membayar uang muka sebesar
20% dari nilai kontrak. Total estimasi biaya sampai proyek selesai
sebesar Rp 632.493.561. Bagaimanakah perlakuan akuntansi untuk
mengakui pendapatan dalam Laporan Keuangan 31 Desember
2012? Biaya untuk proyek ini pada periode pembangunan
November-Desember 2012 adalah sebesar Rp 280.715.432.
Jawab:
Kasus ini juga merupakan penyimpangan dari standar pengakuan
pendapatan saat penjualan. Yaitu perusahaan hendak mengakui
besarnya pendapatan pada saat pendapatan tersebut belum selesai
terbentuk (proses pembentukan belum dipenuhi). Metoda yang
umum digunakan untuk mengakui pendapatan saat kemajuan
produksi adalah metode persentase penyelesaian (percentageofcompletion method), sedangkan bila perusahaan mengakui
pendapatan saat produksi selesai maka metoda kontrak-selesai
(completed-contract method) dapat digunakan.
Secara konseptual, pendapatan sudah ada sejak proyek sudah mulai
dikerjakan. Hal ini didukung oleh konsep upaya dan hasil. Dengan
demikian, meskipun pendapatan belum terbentuk secara penuh,
secara teoritis pendapatan sudah ada (syarat pembentukan
dipenuhi). Kontrak pembelian antara PT Great Ocean dengan
pembeli merupakan syarat terealisasinya pendapatan. Oleh karena
itu, perusahaan sudah dapat mengakui terjadinya pendapatan
selama November-Desember 2001. Perlakuan akuntansi untuk
mencatat transaksi ini adalah:
Terima uang muka
Kas
Rp 190.618.609
Piutang
Rp762.474.437
Pendapatan kontrak tangguhan
Rp953.093.046
Pendapatan yg diakui selama November-Desember 2012 dengan
menggunakan metoda persentase penyelesaian dijurnal dengan:
Mengakui pendapatan 31 Desember 2012:
Pendapatan kontrak tangguhan Rp422.982.694,Pendapatan kontrak*
Rp422.982.694,*Persentase penyelesaian berdasarkan cost to cost method:
(Rp280.715.432/ Rp632.493.561) = 44,38%
*Besarnya pendapatan yang diakui adalah:
44,38% x Rp953.093.046 = Rp422.982.694,-.
PSAK 45 AKUNTANSI NIRLABA
Soal III
Dengan mengacu PSAK 45 Akuntansi Nirlaba, jelaskan
pengakuan, pengukuran, dan penyajian investasi yang
mendatangkan pendapatan secara permanen dalam organisasi
nirlaba.
Jawab:
Pengakuan
diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
(a) kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat
ekonomik masa depan dari aset tersebut; dan
(b) biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Pengukuran
Investasi dicatat sebesar nilai pasar atau nilai apraisal, dan
penghasilan (atau kerugian) yang telah terealisasiakan atau belum
terealisasikan dapat dilihat dari laporan aktivitas. Entitas
menginvestasikan kelebihan kas di atas kebutuhan harian dalam
1
investasi lancar.
Penyajian
aktiva yang disumbangkan untuk investasi yang mendatangkan
pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsur terpisah
dalam kelompok aktiva bersih yang penggunaannya dibatasi secara
permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
Pada CaLK investasi yang mendatangkan pendapatan secara
permanen dijelaskan sebagai berikut
Soal V
PT Love Others, sebuah organisasi kesehatan dan kesejahteraan
sukarela nirlaba swasta, menerima bantuan tunai sebesar
Rp500juta dari Bapak Surya pada 15 November 2009. Bapak
Surya menyatakan bahwa bantuannya digunakan untuk pengadaan
peralatan bagi organisasi. PT Love Others menggunakan bantuan
tersebut untuk memperoleh peralatan seharga Rp 500 juta pada
Januari 2010. Berdasarkan PSAK 45 Akuntansi Nirlaba,
bagaimana PT Love Others mencatat transaksi tersebut pada
laporan keuangan 31 Desember 2009 (termasuk tentukan apakah
kontribusi Rp500juta tersebut dilaporkan pada laporan kegiatan
sebagai pendapatan tidak terbatas atau laporan posisi keuangan
sebagai pendapatan tertangguh yang terbatas sementara atau
laporan posisi keuangan sebagai pendapatan tertangguh yang tidak
terbatas atau laporan kegiatan sebagai pendapatan yang terbatas
sementara).
Berikan alasan Saudara dengan PSAK yang relevan
Jawab:
Pendapatan tersebut dicatat sebagai liabilitas pada laporan posisi
keuangan per 31 Desember 2009 sebagai pendapatan tertangguh
yang terbatas sementara.
Soal IV
Berikan penjelasan mengenai klasifikasi secara fungsional dalam
laporan aktivitas organisasi nirlaba.
Jawab:
Paragraf 29-32 PSAK 45:
Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus
menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi
fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan
aktivitas pendukung.
Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu para
penyumbang, kreditur, dan pihak lain dalam menilai pemberian
jasa dan penggunaan sumber daya. Disamping penyajian
klasifikasi beban secara fungsional, organisasi nirlaba dianjurkan
untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban menurut
sifatnya. Misalnya, berdasarkan gaji, sewa, listrik, bunga,
penyusutan.
Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan
barang dan jasa kepada para penerima manfaat, pelanggan, atau
anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi organisasi.
Pemberian jasa tersebut merupakan tujuan dan hasil utama yang
dilaksanakan melalui berbagai program utama.
Aktivitas pendukung meliputi semua aktivitas selain program
pemberian jasa. Umumnya, aktivitas pendukung meliputi aktivitas
manajemen dan umum, pencarian dana, dan pengembangan
anggota.
500jt
Jan 2010:
pendapatan tertangguh yang terbatas sementara. 500jt
Pendapatan hibah yg terbatas sementara
Peralatan
Kas
500jt
500jt
500jt
c.
Tahun 2011:
Soal VII
Penjualan
73.500.000
(53.500.000)
Jawab:
20.000.000
(6.000.000)
14.000.000
d.
Saldo laba awal 2011 adalah Rp 20.000.000 dan saldo laba akhir
Rp 34.000.000
e.
Tarif PPh 30% untuk tahun 2012 dan 2011. Tidak ada
penghasilan dan beban lainnya.
f.
a.
b.
Jawab:
(Panduan Implementasi PSAK 25 Contoh 1)
a. Dampak ke lapkeu
Koreksi kesalahan pada kasus tersebut berdampak pada periode
pelaporan 2011 dan 2012. Sedangkan tahun 2010 tidak mengalami
perubahan. Berikut dampak perubahannya:
2011
2012
Uraian
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Sesudah
73.500
73.500
104.000
104.000
Penjualan
HPP
(53.500)
(60.000)
(86.500)
(80.000)a.
Laba sblm PPh
20.000
13.500
17.500
24.000b.
PPh
(6.000)
(4.050)
(5.250)
(7.200)c.
Laba
14.000
9.450
12.250
16.800d.
e.
Uraian
Laba Ditahan
(setelah ditutup)*
* perhitungan
2011
Sebelum
Sesudah
2012
Sebelum
Sesudah
19.000
14.450
31.250
31.250
(5.000
+14.000)
(5.000
+9.450)
(19.000
+12.250)
(14.450
+16.800
b. Perlakuan akuntansi.
Laporan keuangan 2011 disajikan kembali untuk mengoreksi
kesalahan persediaan di 2011.
Jurnal untuk mengoreksi kesalahan pada 2011, yaitu dengan
menjurnal:
Laba ditahan
6.500
Persediaan
6.500
Sedangkan pada tahun 2012 tidak perlu menjurnal, karena
persediaan sudah disesuaikan pada tahun 2011. Sehingga secara
otomatis saldo awal persediaan 2012 sudah terkoreksi. (asumsi
kesalahan diketahui sebelum tutup buku 2012).
b.
Jawab:
a. - Tingkat bunga yang digunakan = actual paid = 5%
Db. Beban Bunga (5%*5M)
250jt
Kr. Kas
250jt
- Nilai akun aset keuangan per 31 Desember 2010
Disesuaikan dengan nilai wajar obligasi (jika FV > BV
diakui keuntungan, jika FV < BV diakui kerugian)
b.
c.
1)
2)
Soal XIV Individually significant transaction outside normal3)
day-to-day business operations
Entitas E secara tidak langsung berada di bawah pengendalian
Pemerintah I. Berdaarkan perjanjian tanggal 1 Januari 2011 antara4)
Entitas E dan Pemerintah I, Entitas E dan Pemerintah I sepakat
untuk membentuk suatu konsorsium untuk pengembangan,
pembiayaan, dan operasi Pusat Pengembangan dan Penelitian.
Entitas E akan melakukan sub-lease satu lantai gedung kantor
utamanya untuk dijadikan kantor operasi dalam rangka proyek
bersama Pemerintah I tersebut. Pada 31 Desember 2011, total5)
modal Entitas E dalam proyek tersebut bernilai Rp 70 milyar dan6)
total pembayaran sewa kantor operasi Rp 1 milyar sebagai
pendapatan sewa.
Berdasarkan PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi,
jelaskan/ilustrasikan hal-hal yang harus diungkapkan dalam
Laporan Keuangan Entitas E terkait kasus di atas.
Jawab:
Pengungkapan pada Lapkeu
Pada tanggal 1 Januari 2011 entitas E, suatu entitas yang mana
pemerintah I memiliki saham sebesar x% dari saham yang beredar,
Entitas E melakukan transaksi diluar operasi bisnis normal perusahaan.
Entitas E dan Pemerintah I sepakat untuk membentuk suatu konsorsium
untuk pengembangan, pembiayaan, dan operasi Pusat Pengembangan
dan Penelitian. Entitas E melakukan sub-lease satu lantai gedung kantor
utamanya untuk dijadikan kantor operasi dalam rangka proyek bersama
Pemerintah I tersebut. Total modal Entitas E dalam proyek tersebut
bernilai Rp 70 milyar dan total pembayaran sewa kantor operasi Rp 1
milyar sebagai pendapatan sewa.
entitas yang:
3.528
(a) tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
Pinjaman jangka pendek termasuk kategori setara kas
(b) menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
Perusahaan membagikan dividen 2011 sebesar Rp 448.000.000
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh
pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat Investasi aset tidak lancar selama tahun 2011 Rp 200.000.000
langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga
Anda diminta untuk menyiapkan Laporan Arus Kas 31 Desember
pemeringkat kredit.
2011 dengan metode tidak langsung.
1.2 Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:
Jawab:
(a) entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam
Format Laporan Arus Kas:
proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar
modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar
modal; atau
(b) entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk
sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,
pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan
bank investasi.
1.3 Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat
menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat
regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.
Soal XVIII Laporan Arus Kas
Anda adalah Akuntan PT Ordinary yang baru saja menyelesaikan
penyusunan laporan keuangan 31 Desember 2011 sebagai berikut
Laporan Pendapatan Komprehensif 31 Desember 2011
(dalam Rp juta)
Laba kotor
Pendapatan bunga
Beban administratif
Biaya keuangan
Laba sebelum pajak
Beban PPh
Laba tahun berjalan
Neraca (dalam Rp juta)
2011
Aset tetap
3.528
Investasi
Persediaan
840
Piutang dagang
2.184
Pinjaman jangka pendek
290
Kas
11
Total aset
6.853
4.138
140
(2.178)
(420)
1.680
(784)
896
2010
2.828
140
572
1.764
6
5.310
Saham biasa
Saham preferen
Laba ditahan
1.120
896
1.456
840
840
1.008
952
721
672
1.036
6.853
280
668
616
1.058
5.310
Salam dan Salam Paralel merupakan akad jual beli muslam fiih
(barang pesanan) dengan penangguhan pengiriman oleh muslam
ilaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan segera oleh pembeli
sebelum barang pesanan tersebut diterima sesuai dengan syaratsyarat tertentu.
Istishna dan Istishna Paralel adalah akad jual beli antara almustashni (pembeli) dan as-shani (produsen yang juga bertindak
sebagai penjual). Berdasarkan akad tersebut, pembeli menugasi
produsen untuk menyediakan al-mashnu (barang pesanan) sesuai
spesifikasi yang disyaratkan dan menjualnya dengan harga yang
disepakati. Cara pembayaran dapat berupa pembayaran di muka,
cicilan, atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu.
Informasi tambahan:
tahun 2011.
Informasi tentang aset tidak lancar (dalam Rp juta)
31 Desember 2011
Nilai perolehan
5.432
Akumulasi penyusutan
(1.904)
10