Anda di halaman 1dari 4

PERENCANAAN BISNIS

Dosen Pembimbing:
I Made Dwi Hita Darmawan, S.Ak., M.Sc.

Nama : I Wayan Andika Buana Putra


NIM : 2201010036
Prodi : Sistem Informasi
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis dan Manajemen

Fakultas Teknologi Informasi dan Desain


PRIMAKARA UNIVERSITY
2023/2024

1
Perencanaan Bisnis Lanjutan

Bicara tentang bisnis selalu melibatkan elemen strategi. Langkah pertama yang harus diambil
oleh perusahaan, baik kecil maupun besar, adalah membuat perencanaan bisnis yang solid. Rencana bisnis
ini merupakan panduan strategis untuk mencapai tujuan yang telah kita tetapkan. Kemampuan untuk
menyusun rencana bisnis yang sesuai dengan situasi yang nyata adalah indikator kesiapan dalam
menghadapi persaingan bisnis yang ketat dan penuh risiko. Tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis selalu
berhubungan dengan pengambilan risiko. Namun, risiko ini bisa dikelola dengan baik melalui pengambilan
keputusan yang cerdas dan analisis peluang yang tepat. Tanpa kemampuan menganalisis risiko, bisnis bisa
menghadapi kegagalan.
Bisnis bukan hanya tentang mencari keuntungan semata. Bisnis juga harus memperhatikan aspek
manajemen dan strategi yang baik agar bisa bertahan dan tumbuh dalam jangka panjang. Fokus hanya pada
uang dan keuntungan tanpa perencanaan yang matang akan sulit untuk mencapai kesuksesan. Oleh karena
itu, perencanaan bisnis yang baik sebelum memulai usaha sangat penting untuk menghadapi berbagai risiko
yang mungkin muncul. Business Plan adalah instrumen penting dalam mencapai kesuksesan bisnis. Ini
digunakan untuk proyeksi dan analisis, membantu kita sebagai pengambil keputusan dalam merencanakan
langkah-langkah di masa depan. Business Plan juga memberikan arahan strategis untuk merinci tujuan dan
cara mencapai sasaran yang diinginkan. Adapun alasan mengapa perlu memiliki Business Plan:
1. Identifikasi kebutuhan Business Plan menguraikan semua kebutuhan bisnis, termasuk modal,
sumber daya manusia, suplai, dan biaya operasional. Ini membantu dalam merencanakan
bagaimana memenuhi semua kebutuhan ini.
2. Fokus pada tujuan Business Plan harus mencakup visi, misi, dan tujuan yang spesifik. Ini
membantu dalam merencanakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut dan
memastikan fokus dan konsistensi dalam menjalankannya.
3. Mendapatkan investasi Bagi perusahaan yang membutuhkan investor, Business Plan adalah
alat yang sangat penting. Ini mencakup detail kebutuhan modal, biaya operasional, target
penjualan, dan perhitungan pengembalian modal. Sebuah Business Plan yang solid dan realistis
dapat meyakinkan calon investor tentang potensi bisnis.
4. Menghadapi persaingan Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
dalam Business Plan membantu kita merumuskan strategi pemasaran yang efektif dan fleksibel.
Business Plan perlu diperbarui secara berkala untuk mengatasi faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi bisnis.
Menurut Jogiyanto (2005, 46) SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahankelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan
eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.. Terdapat dua jenis lingkungan yang memiliki dampak
signifikan dalam analisis SWOT, yaitu lingkungan internal dan eksternal. Analisis SWOT membantu kita
mengidentifikasi potensi pertumbuhan perusahaan dengan mempertimbangkan bagaimana kita
memanfaatkan faktor-faktor eksternal sebagai tambahan kekuatan, sekaligus memperhatikan pengaruh
lokal dari lingkungan internal. Faktor-faktor eksternal cenderung memiliki prioritas yang lebih tinggi dalam
menentukan strategi, karena seringkali berada di luar kendali perusahaan (exogen), sementara faktor
internal dapat lebih mudah dikendalikan.
1. Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
Kekuatan (Strengths) adalah faktor internal yang ada di dalam perusahaan dan dapat
digunakan untuk memajukan perusahaan. Kekuatan hanya akan menjadi keunggulan
kompetitif jika relevan dengan lingkungan sekitarnya atau mempengaruhi lingkungan sekitar.
Perbandingan kekuatan perusahaan dengan pesaing dapat membantu mengukur sejauh mana
keunggulan tersebut. Kelemahan (Weaknesses) adalah aspek internal yang perlu diperhatikan.

2
Tidak semua kelemahan harus diperbaiki, terutama jika tidak berdampak signifikan pada
lingkungan sekitar. Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) mencakup:
a) Sumber daya yang dimiliki Merujuk pada berbagai sumber daya yang dimiliki oleh
organisasi, seperti SDM (sumber daya manusia), peralatan, teknologi, infrastruktur,
dan lainnya
b) Keuangan atau aspek finansial Mencakup kondisi keuangan organisasi, termasuk
pendapatan, pengeluaran, hutang, dan likuiditas.
c) Kelebihan atau kelemahan internal organisasi Merujuk pada aspek-aspek internal
organisasi, seperti budaya perusahaan, manajemen, struktur organisasi, proses internal,
dan lainnya.
d) Pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang berhasil maupun yang gagal). Merujuk
pada pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh organisasi dari keberhasilan dan
kegagalan sebelumnya dalam berbagai inisiatif atau proyek.
2. Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman)
Peluang (Opportunities) bisa diidentifikasi dengan membandingkan analisis internal
perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dengan analisis internal kompetitor. Penting untuk
memprioritaskan peluang berdasarkan probabilitas keberhasilannya, sehingga tidak semua
peluang perlu ditargetkan. Ancaman (Threats) melibatkan faktor-faktor eksternal yang dapat
mengganggu bisnis. Seperti peluang, faktor-faktor ini perlu dievaluasi berdasarkan dampak dan
probabilitasnya. Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) mencakup:
a) Tren industri atau pasar Merujuk pada perubahan-perubahan signifikan dalam industri
atau pasar yang dapat memengaruhi organisasi.
b) Aspek budaya, sosial, politik, ideologi, dan ekonomi Merujuk pada faktor-faktor yang
berasal dari budaya, sosial, politik, ideologi, dan ekonomi yang dapat memengaruhi
organisasi.
c) Sumber modal yang tersedia Mengacu pada ketersediaan dana eksternal yang dapat
digunakan untuk mendukung kegiatan organisasi.
d) Peraturan pemerintah Merujuk pada perubahan dalam peraturan atau kebijakan
pemerintah yang dapat memengaruhi cara organisasi beroperasi.
e) Kemajuan teknologi Mengacu pada perubahan dalam teknologi yang dapat
mempengaruhi cara organisasi berinovasi dan bersaing.
f) Peristiwa-peristiwa yang berpengaruh Merujuk pada peristiwa tak terduga yang dapat
memengaruhi kondisi bisnis organisasi.
g) Faktor-faktor lingkungan Mengacu pada faktor-faktor lingkungan seperti perubahan
iklim atau isu-isu lingkungan yang dapat mempengaruhi operasi organisasi.

3
DAFTAR PUSTAKA

Mashuri, D. N. (2020). ANALISIS SWOT SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN DAYA SAING . JPS (Jurnal

PerbankanSyariah), 97-112.

Munawaroh, M., Rimiyati, H., & Hindasah, L. (2019). PERENCANAAN BISNIS Untuk Program Strata 1.

Yogyakarta: LP3M UMY.

Anda mungkin juga menyukai