Anda di halaman 1dari 12

Modul Manajemen Strategis

Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i

2013

Page 1

Modul Manajemen Strategis

2013

BAB I
KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGIK

Tujuan Pembelajaran :
1. Mengetahui keuntungan manajemen stratejik
2. Menjelaskan pengaruh globalisasi dan sistem perdagangan elektronik
mempengaruhi manajemen stratejik
3. memahami model-model dasar manajemen stratejik
4. mengiditentifikasi faktor-faktor pedorong perubahan startejik
5. memahami model-model pembuatan keputusan stratejik

Latar Belakang
Dunia memasuki era baru yang diindikasikan dengan ditinggalkannya era
manual dan era industri kepada era pengetahuan (knowledge era), perubahan
ini mendorong perubahan dunia menjadi lebih progressive yang kemudian
mendorong perusahaan untuk mengalihkan orientasi bisnis yang berbasis
sumber

daya

(resources-based

business)

menuju

knowledge

based

business/company (bisnis berdasarkan pengetahuan), perubahan orientasi ini


di tandai dengan membesarnya investasi pada sumber daya manusia (SDM),
teknologi informasi, penelitian dan pengembangan (RnD). Re-orientasi tersebut
diyakini sebagai upaya pencapaian sustainable competitive advantage atau
pencapaian daya saing berkelanjutan (Dedeng, 2010). Pencapaian daya saing
berkelanjutan merupakan upaya dalam meningkatkan nilai ekonomis sumber
daya yang dihasilkan melalui pengelolaan asset tidak berwujud, yang dalam
bahasa lain sering di sebut knowledge atau intellectual Capital (Ramirez,
2007).
Kecepatan perubahan bisnis menuntut organisasi membuka diri terhadap
perubahan tersebut jika tidak ingin tertinggal dalam persaingan, maka
kemampuan perusahaan dalam menyesuaikan lingkungan bisnis menjadi
sangat strategis sebagai upaya penyusunan langkah strategi dan kebijakan
bisnis, maka tujuan utama yang harus dicapai oleh perusahaan adalam
mempertahankan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif berkelanjutan

Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i

Page 2

Modul Manajemen Strategis

2013

atau sustainable competitive advantage bagi organisasi hanya dapat di capai


dengan langkah-langkah strategis.
Kunci perumusan pembuatan strategi yang tepat sangat tergantung pada
kemampuan perusahaan melakukan analisis lingkungannya, baik lingkungan
eksternal atau lingkungan internal. Perubahan lingkungan bisnis eksternal yag
cepat menjadi faktor penentu arah perubahan organisasi, padahal lingkungan
eksternal merupakan faktor yag sulit untuk dikendalikan oleh perusahaan, yang
kondisinya

berbeda

dengan

lingkungan

internal

yang

relative

mudah

dikendalikan oleh perusahaan. Lingkungan eksternal dan internal perusahaan


menjadi faktor penentu bagi kemampuan bersaing perusahaan juga tidak
terlepas dari kemampuan menganalisis dan mendiagnosis sebagai bahan
perencanaan dan pembuatan strategi perusahaan.
Kekuatan dan kelemahan organisasi sebagai hasil analisis lingkungan
internal, atau organizational analysis, terkonsentrasi pada analisis terhadap
identifikasi dan pengembangan sumber daya organisasi dan kompetensinya
(Wheelan, Hunger, 2008:106) artinya faktor strategi internal juga akan
menentukan bagi upaya organisasi dalam mencapai keunggulan bersaing yag
berkelanjutan. Resources atau sumber daya organisasi merupakan aset-aset
dasar pembentukan organisasi, yag terdiri dari aset-aset phisik, seperti gedung,
peralatan dan lokasi, sumber daya manusia dalam artian jumlah dan
kemampuannya, dan aset-aset organisasi seperti budaya dan reputasi
(Wheelan, Hunger, 2008:106), dari pandangan di atas maka setidaknya sumber
daya organisasi di bagi menjadi dua bagian besar yaitu aset-aset fisik dan nonfisik, atau dalam istilah lain disebut sumberdaya berwujud dan sumber daya
tidak berwujud (Jhonson and Kaplan, 1987:202 dalam Richard Hall, 1993).
Ketika kemudian arah perkembangan lingkungan eksternal membutuhkan
organisasi generic, yang cepat meyesuaikan diri maka sumber daya yang
dibutuhkanya lebih besar pada sumber daya tidak berwujud, karena
karakteristiknya sangat fleksibel dan cepat berubah. Rumitnya adalah sumber
daya ini relative sulit diukur, beda dengan sumber daya berwujud yang nilainya
mudah diukur, tetapi kemudian sumber daya tidak berwujud ini yang mampu

Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i

Page 3

Modul Manajemen Strategis

2013

untuk membuat sumber daya berwujud menjadi lebih berarti dan mampu
menciptakan keuntungan bagi organisasi. Degan kata kata lain adalah
organisasi

harus

mampu

meningkatkan

penguasaan

dan

kemampuan

(capability) sumber daya tidak berwujud untuk mendorong organisasi memilki


kemampuan mencapai keuggulan kompetitif berkelanjutan.
Perubahan bisnis yang sangat cepat berdampak pada peta persaingan
usaha yang sangat cepat berubah, sampai dengan awal 1990-an kita setiap
hari dikenalkan dengan produk-produk eletronik buatan jepang yang era
sebelumnya dikuasai oleh Eropa dan Amerika, dewasa ini produk-produk Asia
Timur seperti Korea Selatan dan RRC juga mulai menggeser pasar elektronik
Jepang di pasar Indonesia. Perebutan pasar yang sangat kentara dan
bergantian saling mendominasi tidak terlepas dari bagaimana perusahanperusahaan tersebut membuat dan melaksanakan strategi-strategi jitu dan
berorientasi jauh kedepan. Tidaklah mengherankan ketika kelengahan dan
General Motor yang dahulu mendominasi penjualan mobil kemudian di geser
oleh Honda dan Toyota bahkan di kampungnya sendiri Amerika Serikat, atau
bergesernya dominasi Xerox produsen mesin foto copy terbesar oleh Canon
yang unggul dalam inovasi dan variasi produk yang dihasilkannya. Contoh
dalam kenyataan menjukan bahwa perusahaan yang meminpin dapat dengan
cepat tertinggal karena kesulitan beradaptasi dengan perubahan, atau yang
lebih buruk, gagal menciptakan perubahan. Setidaknya manajemen organisasi
ditantang untuk senantiasa berada dan siap dengan perubahan.
Menjadi awal jawaban kita bahwa perusahaan yang mampu bersaing pada
era bisnis dewasa ini adalah perusahaan yang dibangun dan dikelola secara
strategis. Perusahaan tidak hanya berjalan dengan aturan-aturan lama dan
baku, perhitungan-perhitungan trend hasil observasi pasar, tapi perusahaan
yang mampu melihat masa yang akan datang dan mampu merencanakan
tujuan bisnis yang lebih luas dan lebih strategis. Konsepsi sederhana tentang
organisasi perusahaan strategis adalah perusahaan yang mampu menjawab
dengan jelas tiga pertanyaan kunci strategis yaitu :

Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i

Page 4

Modul Manajemen Strategis

2013

1. Dimana organisasi sekarang? (bukan apa yang sungguh-sungguh kita


harapkan!)
2. Jika tidak ada perubahan yang dibuat, dimana perusahaan akan
berada dalam satu tahun ini; dua tahun; tiga tahun; lima tahun; sepuluh
tahun?, Apakah jawaban dapat di terima?
3. Jika jawaban tidak dapat diterima, tindakan khusus apa yang
sebaiknya dilakukan oleh manajemen? resiko dan hasil apa yang
dilibatkan?

Bidang Ilmu Manajemen Strategis


Strategic management is that set of managerial decisions and actions that
determines the long-run performance of a corporation, includes environment
scanning, strategy formulation, strategy implementation, and evaluation and
control. (Wheelan&Hunger, 2010:3).

Manajemen Strategis adalah ilmu dan seni untuk pembuatan (formulating),


penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan
strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan
dimasa yang akan datang. (Husein Umar, 2002:17)

Kebijakan Bisnis : berorientasi pada manajemen umum dan cenderung


melihat kedalam dan lebih menekankan pada integrasi yang sesuai banyak
aktifitas fungsional dalam perusahaan.

Manajemen strategis sebagai suatu bidang ilmu menggabungkan kebijakan


bisnis dengan lingkungan dan tekanan strategis, oleh karena itu istilah
manajemen strategis menggantikan istilah kebijakan bisnis sebagai suatu
bidang ilmu.

Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i

Page 5

Modul Manajemen Strategis

2013

Evolusi Manajemen Strategis


Banyak konsep dan teknik dalam manajemen strategis, awalanya
manajemen strategis lebih banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan
besar yang beroperasi di banyak industri, dewasa ini manajer-manajer
professional disemua organisasi menggunakan manajemen strtegis dalam
menghilangkan resiko dari kesalahan, kesalam pembiayaan dan menghadapi
kondisi krisis ekonomi, dan menjaga organisasi dalam kondisi competitive.
Manajemen strategi dalam perusahaan berkembang melalui tahapan :
Tahap 1-

Perencanaan

Keuangan

Dasar:

mencari

pengendalian

operasional yang lebih baik melalui pemenuhan anggaran


Tahap 2-

Perencanaan berbasis peramalan: mencari perencanaan yang


lebih efektif untuk pertumbuhan dengan mencoba meramalkan
masa yang akan dating, melebihi dari tahun berikutnya

Tahap 3-

Perencanaan berorientasi keluar (perencanaan strategis):


mencari cara untuk meningkatkan respon terhadap pasar dan
persaingan dengan mencoba berfikir lebih strategis

Tahap 4-

Manajemen Strategis: mencari cara untuk mengelola sumua


sumber daya guna mengembangkan keunggulan kompetitif dan
membantu kesuksesan di masa yang akan datang.

Keuntungan Manajemen Strategis


Banyak hasil penelitian yang menunjukan bahwa perusahaan yang
menggunkan manajemen strategis lebih baik kinerjanya disbanding yang tidak,
dengan kata lain terdapat hubungan atau pengaruh antara sumber daya
organisasi dan strategis, struktur dan proses secara positif dengan kinerja
organisasi.

Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i

Page 6

Modul Manajemen Strategis

2013

Hasil survey menunjukan keuntungan manajemen strategis antara lain :

Pemahaman yang jelas dari visi perusahaan

Fokus yang kuat terhadap kepentingan strategis

Meningkatkan

pemahaman

bersama

terhadap

perubahan

globalisasi

mendorong

lingkungan

Tantangan Manajemen Strategis


1.

Dampak globalisasi
Sekarang

segala

sesuatu

telah

berbah,

perusahaan dalam melakukan bisnis pada pasar internasional. Untuk


meraih skala ekonomis dilakukan dengan cara meminimalkan biaya,
yang nantinya meminimalkan harga yang selama ini digunakan untuk
dapat

berkompetisi,

perusahaan

sekarang

mulai

berfikir

global

(mendunia) dengan pasar internasional.


Sebagai perusahaan yang berorientasi global, manajemen strategis
menjadi jalan yang penting untuk menjaga supaya jalan pengembangan
pasar internasional

dan posisi perusahaan memiliki

keunggulan

kompetitif dalam jangka panjang


2. Electronic commerce
Electronic commerce adalah perdagangan dengan menggunkan internet
sebagai alat untuk mengatur bisnis
Globalisasi dan perdagangan elektronik merupakanantangan yang nyata bagi
bisnis

dan

manajemen

strstegis

sekarang,

perusahaan

harus

dapat

menyesuikan diri dengan lingkungannya, teori population ecology bertujuan


untuk bagaimana suatu perusahaan dapat stabil dalam lingkungan persaingan,
yaitu ketika perusahaan mengadaptasi dan dan merubah kondisi.
Manajemen strategis sekarang menjadi pendorong untuk memperolah
poin penting yang menolong operasional perusahaan sukses pada lingkungan
yang dinamis dan kompleks. Fleksibilitas strategis memerlukan komitment
jangka panjang untuk membangun dan memberdayakan sumberdaya utma,
kebutuhan ini yang menjadikan perusahaan menjadi organisasi pembelajar
(learning organization an organization skilled at creating, acquiring, and

Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i

Page 7

Modul Manajemen Strategis

2013

transferring knowledge and at modifying its behavior to reflect new


knowledge and insight). Organisasi pembelajar merupakan komponen utama
yang membuat organisasi dapat berkompetisi dalam lingkungan yang dinamis.
Learning organization, dilakukan dengan :
1. Memecahkan masalah dengan sistematis
2. Uji coba dengan pendekatan-pendekatan baru
3. Belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman sejarang orang lain
4. Transper pengetahuan dengan cepat dan efisien dalam organisasi

Model Dasar Manajemen Strategik

Environmental
scanning

Strategy
formulation

Strategy
implementation

Evaluation and
control

(source : Wheelen & Hunger (2010:11)

Elemen dasar Manajemen strategis :


-

Analisis lingkungan

Formulasi strategi

Implementasi strategi

Kontrol dan Evaluasi

1. Environmental scanning (Analisis lingkungan)

Environmental scanning, is the monitoring, evaluating, and


disseminating of information from the external and internal
environments to key people within the corporation. (analisis lingkunga
merupakan proses pengamatan, evaluasi dan pengayaan informasi
dari luar dan dari dalam sebagai kunci bagi pelaksana perusahaan)

Tujuan analisis lingkungan adalam mengidentifikasi faktor strategis


(strategic factor-external and internal elements that will
determine the future of the corporation), langkah mudah untuk

Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i

Page 8

Modul Manajemen Strategis

2013

melakukan analisis lingkungan adalah dengan menggunakan SWOT


Analysis-Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Treats.

Gambar 1.2 Variabel lingkungan


source : Wheelen & Hunger (2012:16)
2. Strategy formulation (Perumusan Strategi)

Strategy formulation is the development of long-range plans for the


effective management of environmental opportunities and threats, in
light of corporate strengths and weaknesses (SWOT).

Includes : mendefinisikan misi perusahaan, mendorong tujuan


spesifik, membangun strategis dan menyusun arah kebijakan

3. Strategy implementation
Strategy implementation, merupakan proses dimana strategi dan
kebijakan dilaksanakan, proses ini dilakukan dengan menyusun

Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i

Page 9

Modul Manajemen Strategis

2013

program-program, anggaran dan prosedur. Proses ini harus meliputi


perubahan kultur, strktur dan atau manajemen system dalam organisasi.

4. Evaluation and control


Evaluation
perusahaan

and

control,

dan

merupakan

kinerja

yang

proses

memonitor

dihasilkannya,

kinerja

aktivitas
sekarang

dibandingkan dengan kinerja masa lalu, manajer dalam seluruh tingkatan


menyampaikan informasi hasil sebagai bahan koreksi dan pemecahan
masalah.

Penyusunan Keputusan Strategis


Keputusan strategis tidak seperti keputusan-keputusan lain dalam organisasi,
keputusan strategis dibuat untuk pandangan jauh kedepan bagi organisasi,
untuk itu keputusan yang dibuat harus memiliki ciri :
1.

Rare : keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus,


yang tidak dapat ditiru.

2.

Consequential : keputusan-keputusan strategis yang memasukan


sumber daya penting dan menuntut banyak komitment

3.

Directive

keputusan-keputusan

strategis

yang

menetapkan

keputusan yang dapat ditiru dan dijadikan dasar bagi keputusankeputusan lain dan tindakan-tindakan lain di masa yang akan datang
untuk organisasi secara keseluruhan.
Model Pembuatan Keputusan Strategis
Mintzbergs

Modes

(Pendekata

penyususan

keputusan

strategis

Minzberg) :
1. Entrepreneurial mode, strategi dibuat oleh seorang penguasa. Focus
strategi pada kesempatan; masalah dinomor duakan. Strategi dipandu
oleh visi langsung dari pemilik usaha, bersifat langsung dan keputusan
yang mutlak. Tujuan dominan adalah pertumbuhan usaha.

Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i

Page 10

Modul Manajemen Strategis


2. Adaptive mode,

2013

Model adaptif lebih cenderung merupakan reaktif

dalam pemecahan masalah yang timbul dari pada proaktif terhadap


kesempatan. Strategy yang dibuat lebih cenderung pada perubahan
perlahan.
3. Planning Mode, model perencanaan merupakan model pembuatan
keputusan strategis yang mengandalkan informasi untuk menganalisas
situasi, dan menyusun langkah alternative strategi, dan memilihnya
dengan

lebih

rasional.

Pendekatan

ini

menekankan

pada

dua

pendekatan proaktif mencari kesempatan dan raktif memecahkan


masalah yang timbul.
4. Logical incrementalism (Quinn), pendekatan ini merupakan gabungan
dari pendekatan sebelumnya, dalam model ini top manajer memiliki ide
sendiri untuk misi dan tujuan perusahaan, dalam model ini masih bersifat
parsial dan coba-coba belum merupakan formula total strategis.
Proses penyusunan keputusan strategis
Pendekatan-pendekatan model penyusunan strategi di atas masingmasing memiliki kekuatan dan kelemahan, untuk mendorong penyusunan
rencana strategis lebih baik, berikut langkah-langkahnya :
1. Evaluate current performance, yaitu langkah evaluasi kinerja saat ini
meliputi (a) return on investment, profitability dan (b) menilai dan
mengeavluasi misi, tujuan, strategi dan kebijakan sekarang.
2. Review corporate governance, yaitu menilai kinerja dewan direksi dan
top manajemen
3. Scan and assess the external environment untuk factor-faktor
strategis yang menadi peluang dan hambatan
4. Scan assess the internal corporate environment untuk menilai factor
strategis seperti kekuatan (hususnya core competensi) dan kelemahan.

Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i

Page 11

Modul Manajemen Strategis

2013

5. Analize Strategic (SWOT) factor untuk (a) penentuan titik utama


masalah dan (b) review dan merevisi misi dan tujuan perusahaan.
6. Generate, evaluate, and select the best alternative strategy untk
menindaklanjuti hasil analisis tahap seleumnya.
7. Implement selected strategies melalui program, anggaran dan
prosedur
8. Evaluate implemented strategies melalui system upan balik dan
kendali aktifitas untuk meminimumkan penyimpangan dari rencana.

Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i

Page 12

Anda mungkin juga menyukai