Anda di halaman 1dari 69

UTS Manajemen Strategik

Fernaldi Christianus / 01541200134 / 9B

1. Jelaskan dengan komprehensif apa yang saudara ketahui tentang Strategic Management
sebagai sebuah ilmu, seni dan alat (tool) dalam mengelola sebuah perusahaan atau
organisasi lainnya. Jelaskan pula elemen2 penting yang harus dilalui dalam proses
penyusunan sebuah Strategic Management Plan.
Jawab :
Strategik manajemen yang dikenal sekarang tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi
mengalami tahapan yang sangat penting. Pada awal dekade 1950-an, tema utama masih
berkisar pada anggaran dan pengendalian keuangan (Budgeting and Financial
Controlling). Pada saat itu, manajemen perusahaan menggunakan anggaran sebagai alat
perencanaan dan pengendalian melalui sasaran keuangan yang ditetapkan. Menuju
akhir tahun 1950-an, teori pengelolaan strategi berkembang dengan menekankan pada
integrasi fungsional atau perpaduan fungsi produksi, pemasaran, keuangan, dan sumber
daya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Gordon Howell
merekomendasikan pendidikan bisnis atau mata kuliah kebijakan bisnis sebagai mata
kuliah wajib untuk pendidikan bisnis.
Pada dekade 1960-an, fokus utama strategi bergeser ke arah Perencanaan
Korporat yang merupakan rencana yang rumit dengan ramalan terperinci tentang
kondisi ekonomi dan pasar khusus. Pandangan ini didukung oleh Alfred Sloan dalam
bukunya My Years with General Motors dan Albert Chandler dalam bukunya yang
berjudul Strategy and Structure. Pada dekade 1970-an, berkembanglah Perencanaan
Strategis Perusahaan Corporate Strategic Planning yang menekankan pada integrasi
fungsi manajemen yang kemudian dirumuskan dalam perencanaan dan kebijakan
strategi perusahaan. Pada dekade 1980-an, muncul konsep Manajemen Strategi yang
menekankan pada pengembangan keahlian internal perusahaan dengan menggunakan
kompetensi inti Adan responsif terhadap perubahan lingkungan eksternal.
Strategik manajemen merupakan proses yang membantu organisasi dalam
mengenali tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana mencapai hasil yang bernilai.
Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini
dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam ekonomi global yang memungkinkan
pergerakan barang dan jasa di antara berbagai negara, perusahaan-perusahaan harus
semakin kompetitif. Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai kerangka kerja
untuk menyelesaikan masalah strategis di dalam organisasi, terutama berkaitan dengan
persaingan. Hal ini menuntut agar para manajer dapat berpikir lebih kreatif dan
strategis. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan alternatif
yang lebih banyak, dibangun dari analisa yang lebih teliti, akan menghasilkan hasil
yang menguntungkan. Ada beberapa manfaat yang diperoleh organisasi jika
menerapkan manajemen strategik, yaitu dapat memberikan arah jangka panjang yang
jelas, membantu organisasi beradaptasi pada perubahan, membuat organisasi menjadi
lebih efektif, mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin berisiko. Untuk mengenal pengertian dari strategik
manajemen berikut merupakan pengertian dari beberapa ahli.
 Barney, 2007:27 Manajemen strategis (strategic management) dapat dipahami
sebagai proses pemilihan dan penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi adalah
pola alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi dapat
mempertahankan kinerjanya.
 Grant, 2008:10 Strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai
penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi
menguntungkan. Dengan kata lain, manajamen strategis terlibat dengan
pengembangan dan implementasi strategi-strategi dalam kerangka pengembangan
keunggulan bersaing.
 Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (2006,XV) Manajemen
strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa
yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang
bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-
masa ini dibanding masa-masa sebelumnya.Dalam perekonomian global yang
memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara,
perusahaanperusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari
perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk
kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan
laba diatas rata-rata.
 David 2005:5 Seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan
and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu
mencapai obyektifnya. Hunger dan Wheelen 2006:4 Serangkaian keputusan dan
tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis
terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk
mencapai keberhasilan organisasi.Manajemen strategis di katakan efektif apabila
memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah
pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk kami.Komunikasi
merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis. Dapat dipahami bahwa fokus dari
manajemen strategis terletak pada integrasi dari manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, riset dan pengembangan, serta sistem informasi
komputer untuk meraih kesuksesan organisasi. Manajemen strategis dianggap efektif
ketika berhasil memberitahukan seluruh karyawan mengenai tujuan bisnis, arah bisnis,
kemajuan menuju pencapaian tujuan, serta pelanggan, pesaing, dan rencana produk
kami. Komunikasi menjadi kunci utama dalam mencapai keberhasilan manajemen
strategis.
Strategi disusun pada dasarnya untuk membentuk respons terhadap perubahan
eksternal yang relevan dari suatu organisasi. Perubahan eksternal tersebut tentunya
akan dijawab dengan memperhatikan kemampuan internal dari suatu organisasi.
Sampai seberapa jauh suatu organisasi dapat memanfaatkan kesempatan dan
meminimalkan ancaman dari luar untuk memperoleh manfaat yang maksimal dengan
mengoptimalkan keunggulan organisasi yang dimiliki pada saat ini. Ketidakmampuan
atau ketidakpedulian untuk melihat perubahan lingkungan eksternal ini akan membuat
terkejut suatu organisasi. Oleh karena itu, strategi berguna untuk menjaga,
mempertahankan, meningkatkan kinerja serta keunggulan bersaing dari suatu
organisasi. Terdapat beberapa hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa organisasi
yang mempunyai rencana yang jelas, lebih unggul kinerjanya dibandingkan dengan
organisasi tanpa rencana yang jelas. Sebagai contoh yaitu Thune dan House (1970)
mempelajari kinerja 36 perusahaan obat-obatan sampel di USA, perusahaan makanan,
kimia, baja, minyak dan pabrik mesin. Dengan menggunakan lima ukuran kinerja yaitu
penjualan, pengembalian ekuitas, pengembalian modal, harga saham, dan pendapatan
per saham terbukti bahwa kinerja perusahaan yang menggunakan rencana yang
diformulasikan dengan baik dalam perencanaan lebih unggul dibandingkan perusahaan
tanpa perencanaan formal.
Adapun peran dari strategik manajemen ini adalah supaya organisasi atau
perusahaan dapat mencapai tujuan dan aspirasi yang diinginkan, penerapan strategik
manajemen menjadi sangat penting untuk memastikan pencapaian yang optimal. Peran
strategik manajemen sangatlah krusial dalam organisasi karena akan membantu setiap
unit atau departemen dalam organisasi untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab
mereka dengan sebaik mungkin. Terutama dalam era saat ini, di mana setiap organisasi
dan perusahaan berusaha untuk memperluas pasar dan meningkatkan keuntungan
mereka. Semua ini membutuhkan strategi dan taktik yang tepat untuk memastikan
bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan dengan efektif
dan efisien. Persaingan yang ketat menuntut pemahaman yang baik tentang mekanisme
pasar, kecepatan dan ketepatan pengiriman produk, dan nilai tambah yang dapat
diciptakan. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi sangatlah penting dan
dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti kreativitas, kapasitas, teknologi, dan jangkauan
pemasaran. Hal ini tercermin dalam produk yang ditawarkan, produktivitas yang tinggi,
dan pelayanan yang baik. Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya
saing organisasi, baik bersifat nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas
hal pokok berikut :
 Pertumbuhan dan keberlanjutan
Hal ini ditandai dengan aktivitas yang lebih besar dari organisasi yang nantinya
akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan sumber daya manusia. Kondisi
tersebut dicapai melalui kolaborasi antar individu yang dapat menciptakan sinergi
dalam pengembangan organisasi sesuai dengan siklus organisasi (pemahaman,
pertumbuhan, kematangan, dan peremajaan dengan kondisi penurunan, stabil, dan
meningkat) yang dipertimbangkan dari faktor internal dan eksternal yang
dipengaruhi oleh perubahan, baik fundamental, bertahap, dan radikal dari
keinginan konsumen, serta persaingan yang ketat dalam situasi yang tidak pasti dan
penuh risiko.
 Berpikir strategik
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini dan
esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam
mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada
pemetaan kemampuan (superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA,
SDM dan SDB) dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-faktor makro
seperti politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya
pembelajaran organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh.
Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan
luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang maupun ancaman yang
ditemui sesuai dengan fase fase berikut : pembentukan kelompok kerja,
inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Hal tersebut
dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep strategi, baik yang klasik (siklus
hidup produk dan SWOT), modern (BCG/Shell, A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI
dan Porter) dan alternatif yang dalam implementasinya sangat ditentukan oleh
besar dimensinya atau tema tertentunya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Manajemen Strategis merupakan proses


manajemen yang bertujuan untuk mencapai visi dan misi organisasi, menjaga hubungan
organisasi dengan lingkungan, khususnya dengan memperhatikan kepentingan para
pemangku kepentingan, memilih strategi yang tepat, melaksanakan strategi tersebut,
dan mengendalikan strategi untuk memastikan bahwa tujuan dan misi organisasi dapat
tercapai. Manajemen strategi ini berfokus pada pengintegrasian manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/ operasi, riset dan pengembangan, sistem informasi
komputer untuk mencapai kesuksesan organisasi. Hal ini menunjukan bahwa tujuan
dari manajemen strategik merupakan ;
 Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.
 Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi sertamelakukan
berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam
pelaksanaan strategi.
 Terus memperbaharui strategi yang telah dirancang agar tetap relevan dengan
perubahan lingkungan eksternal.
 Terus mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis yang ada.
 Terus berinovasi pada produk agar selalu memenuhi kebutuhan konsumen.

Keuntungan dari penerapan strategi manajemen adalah dengan memanfaatkan


kerangka kerja Manajemen Strategis untuk menyelesaikan setiap permasalahan
strategis dalam perusahaan, terutama yang terkait dengan persaingan. Hal ini akan
mendorong para manajer untuk berpikir secara kreatif atau berpikir secara strategis.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan Manajemen
Strategi, yaitu:
 Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
 Membantu organisasi beradaptasi pada perubahanperubahan yang terjadi .
 Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif.
 Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan
yang semakin berisiko.
 Mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di
masa yang akan datang.
 Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka
pada tahap pelaksanaannya.
 Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
 Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.

Namun strategik manajemen ini memiliki beberapa resiko ketika melibatkan


manajer yang mengolola agar strategik didalam perusahaan tersebut dapat berjalan
dengan lancer. Resiko ini perlu diperhitungkan sebagai masalah yang harus dihapi oleh
perushaan agar tujuan dan cita cita suatu perushaan dapat dicapai dengan efektif dan
efesien. Dengan mengenali beberapa factor yang dapat menjadi sumber masalah
didalam perushaan lebih awal akan menuntut para pemangku yang berperan penting
didalam perusahaan dapat mengambil tindakan antisipasi yang sesuai dan menyiapkan
banyak langkah alternatif yang cocok untuk menghadapi masalah tersebut. Ini juga
termasuk dalam perencanaan strategik manajemen dalam mencapai tujuan perushaan
dengan memanfaatkan keunggulan dari suatu organisasi terutama untuk bagian dari
pengelolaan sumber daya tenaga kerja yang ada. Berikut merupakan beberapa resiko
yang berpotensi timbul karena keterlibatan manajer dalam melakukan proses dalam
perencanaan strategik manajemen, yaitu :
 Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen strategik mungkin
mempunyai pengaruh negatif pada tanggung jawab operasional.
 Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung dalam
penerapannya maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi untuk
keputusan-keputusan yang diambil dalam proses perencanaan.
 Akan timbul kekecewan dari para bawahan yang berpartisipasi dalam penerapan
strategi karena tidak tercapainya tujuan dan harapan mereka.
Untuk mengatasi munculnya resiko yang berpotensi terjadi maka para manajer
perlu dilatih untuk mengurangi atau meminimalkan risiko-risiko tersebut dengan cara:
 Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban para manajer agar mereka dapat
mengalokasikan waktu yang lebih efisien.
 Membatasi para manajer pada proses perencanaan untuk membuat janji-janji
mereka terhadap kinerja yang benar-benar dapat dilaksananakan oleh mereka dan
bawahannya.
 Mengatisipasi dan menanggapi keinginan-keinginan bawahan, misalnya usulan
atau peningkatan dalam ganjaran.

Sebagai suatu kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan


mengembangkan kemapuan manajemen internalnya guna mencapai tujuan yang
diinginkan dengan mengarahkan segenap potensi dan strategi serta taktik yang tepat
untuk diaplikasikan. Pengelolaan strategis dapat dijelaskan sebagai pendekatan yang
obyektif, logis, dan sistematis untuk membuat keputusan penting di dalam suatu
organisasi. Proses ini bertujuan untuk menyusun informasi kualitatif dan kuantitatif
dengan cara yang memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif dalam situasi
yang tidak pasti. Berdasarkan pada pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi sangat
penting untuk membuat keputusan strategis yang baik. Terutama dalam situasi yang
sangat tidak pasti atau memiliki sedikit preseden.
Pengelolaan strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi harus terus
memantau peristiwa dan kecenderungan internal dan eksternal sehingga dapat
melakukan perubahan yang tepat pada waktu yang tepat. Teknologi informasi dan
globalisasi adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat dewasa
ini. Arus informasi yang cepat menghapus batas-batas negara sehingga orang dari
seluruh dunia dapat melihat sendiri bagaimana cara orang lain hidup. Dunia menjadi
tanpa batas dengan warga global, pesaing global, pelanggan global, pemasok global,
dan distributor global.
Dalam strategik manajemen pula sangat penting untuk mengembangkan suatu
perusahaan untuk meningkatkan pendapatan yang dimiliki perusahaan. Pengembangan
ini dilakukan untuk menyesuaikan pasar yang bersifat dinamis atau berubah ubah dari
waktu kewaktu. Untuk menjamin agar perusahaan menjadi berkelanjutan dan tidak
mati, maka sangat penting untuk mengembangkan perusahaan dari berbagai aspek. Hal
ini juga dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terus muncul didalam
perusahaan kedepannya. Maka dari itu langkah Pertama yang harus dilakukan adalah
manajemen perlu secara detail mengindentifikasi aktifitas yang perlu dikerjakan baik
langsung maupun tidak langsung sejak disusunnya proposal kegiatan, pengujian dan
penilaian, proses perencanaan program dan kegiatan, implementasi, pengendalian dan
pengawasan. Langkah Kedua yang perlu dilakukan untuk menganalisis profil/postur
organisasi adalah mencari keterkaitan dari berbagai aktivitas rantai kegiatan tersebut,
baik antar aktifitas pokok (fungsi utama) dan aktifitas penunjang (fungsi pelayanan).
Langkah Ketiga yaitu mencoba mencari sinergi potensial yang mungkin dapat
ditemukan diantara output yang dihasilkan oleh setiap aktifitas yang dimiliki oleh
organisasi. Berikut merupakan keuntungan yang bisa didapat dalam mengembangkan
suatu perusahaan.
 Pertumbuhan dan kelangsungan hidup
Dalam lingkungan bisnis yang penuh persaingan, penting bagi perusahaan untuk
terus tumbuh dan berkembang. Dengan mengembangkan strategi manajemen yang
efektif, perusahaan dapat mengenali peluang baru, mengatasi tantangan, dan
memperluas jangkauan mereka. Hal ini membantu perusahaan tetap relevan,
bersaing di pasar, dan mencapai kelangsungan hidup jangka panjang.
 Peningkatan keunggulan bersaing
Strategi manajemen yang baik membantu perusahaan membangun keunggulan
bersaing yang membedakan mereka dari pesaing. Melalui pengembangan strategi
yang unik, perusahaan dapat menawarkan produk atau layanan yang lebih baik,
efisien, inovatif, atau bernilai tambah bagi pelanggan mereka. Keunggulan ini
dapat membantu perusahaan memperoleh pangsa pasar yang lebih besar dan
meningkatkan keuntungan mereka.
 Penyesuaian terhadap perubahan pasar
Pasar bisnis terus berkembang dengan cepat, termasuk perkembangan teknologi,
perubahan kebijakan, pergeseran tren konsumen, dan faktor-faktor lainnya. Dengan
mengembangkan strategi manajemen yang responsif, perusahaan dapat dengan
cepat menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Mereka dapat mengenali tren baru,
menyesuaikan operasi mereka, dan memanfaatkan peluang baru yang muncul.
Kemampuan untuk menyesuaikan diri memungkinkan perusahaan tetap relevan
dan menghindari kekakuan yang dapat menghambat pertumbuhan mereka.
 Peningkatan efisiensi dan efektivitas
Strategi manajemen yang efektif membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas operasional mereka.

Dalam rangka mengembangkan perusahaan secara efektif, penting untuk


melakukan analisis pasar yang menyeluruh, melibatkan karyawan dan pemangku
kepentingan dalam proses pengambilan keputusan, dan terus memantau dan
mengevaluasi strategi yang diterapkan untuk memastikan relevansi dan
keberhasilannya seiring waktu. Terdapat 4 elemen didalam menerapkan strategik
manajemen yaitu:

1. SWOT
Yang pertama adalah analisis lingkungan sekitar, ini merupakan langkah untuk
melakukan tindakan memonitoring, mengevaluasi, dan mencari informasi dari
lingkungan eksternal maupun internal bagi orang-orang penting dalam perusahaan.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi factor faktor strategis elemen eksternal dan
internal yang akan menentukan masa depan perusahaan. Penyusunan strategi,
khususnya perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang biasanya berkaitan
dengan visi, misi dan kebijaksanaan suatu instansi. Biasanya penyusunan strategi
dimulai dengan melakukan analisa situasi untuk mendapatkan kesesuaian antara
peluang eksternal dan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan kelemahan
internal.
Swot merupakan analisis internal dan eksternal lingkungan sekitar, ini dilakukan
dalam jangka waktu yang panjang. Swot analisis juga berperan penting karena
membantu organisasi dalam mengidentifikasi berbagai faktor di dalam internal dan
eksternal, sehingga akan mempengaruhi berjalannya strategi yang telah direncanakan.
Ada beberapa alasan yang menunjukan keunggulan swot sehingga menjadi elemen
yang penting ketika membuat strategi manajemen, yaitu:
 Dapat mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan perusahaan secara internal.
Melalui analisis swot perusahaan dapat mengidentifikasi strengths dan weakness
yang mereka miliki secara internal, sehingga perusahaan dapat memahami apa
yang sebaiknya mereka lakukan, apa pilihan yang paling tepat yang secara efektif
dan efisien dapat dilakukan untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Dengan
menyadari weakness suatu perusahaan, maka akan menuntut perusahaan untuk
mengidentifikasi kelemahan tersebut lalu mengambil tindakan untuk
memperbaikinya dan sebisa mungkin untuk mengurangi terjadinya resiko.
Perusahaan dapat memakai analisis tersebut untuk menjadi lebih baik lagi dan
menciptakan keunggulan yang kompetitif.
 Melalui analisis swot perusahaan dapat mengenali peluang pasar terbaik yang dapat
mereka dapatkan.
 Melalui analisis swot dengan menganalisa opportunities eksternal dapat membantu
perusahaan untuk memahami tentang tren pasar, perkembangan industri, perubahan
teknologi, atau kebutuhan konsumen yang terus berubah dan berkembag dari waktu
ke waktu. Melalui analisis tersebut akan membantu perusahaan untuk mengarahkan
strategi mereka agar dapat dimanfaatkan dengan tepat sekaligus mendapatkan
keuntungan kompetitif.
 Dapat dipergunakan dalam menghadapi suatu ancaman. Melalui analisis swot dapat
membantu perusahaan untuk mengidentifikasi threats eksternal yang dapat
menghambat tercapainya cita cita suatu perusahaan. Ancaman ini dapat berasal dari
pesaing, perubahan regulasi, pergeseran pasar, dan faktor-faktor lain yang dapat
merugikan suatu perusahaan. Jika perusahaan dapat menyadari ancaman ancaman
tersebut, maka perusahaan dapat merumuskan strategi untuk mengatasinya atau
mengurangi dampak buruk dari ancaman tersebut yang diterima oleh perusahaan.
 Menentukan strategi yang efektif. Melalui pertimbangan kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman melalui analisis swot, perusahaan dapat mengembangkan
strategi yang efektif dan berfokus pada faktor-faktor yang paling penting. SWOT
analisis membantu organisasi dalam pengambilan keputusan strategis yang lebih
terinformasi, memastikan bahwa strategi yang dipilih sesuai dengan kondisi internal
dan eksternal yang ada.

Dari analisa SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya kita dapat menghasilkan
beberapa alternatif strategi yang mungkin dapat diterapkan. Komponen SWOT ini
dapat digunakan lebih lanjut dalam pembuatan matriks SWOT atau lebih dikenal
dengan sebutan matriks TOWS. Matriks TOWS dapat mengilustrasikan peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi suatu perusahaan dapat dipadukan dengan kekuatan
dan kelemahan internal perusahaan tersebut. Evaluasi dan pemantauan kinerja. Analisis
swot penting tidak hanya untuk perencanaan strategis awal, tetapi juga untuk
pemantauan dan evaluasi kinerja yang berkelanjutan. Perusahaan dapat menggunakan
analisis swot dari waktu ke waktu untuk menilai kemajuannya, mengidentifikasi
perubahan yang telah terjadi dan membuat perubahan strategis yang diperlukan.

2. Strategic Direction
Setelah melakukan analisis swot maka langkah selanjutnya adalah menentukan
arah suatu perusahaan atau disebut juga dengan strategic direction yang berupa visi dan
misi suatu perusahaan. Strategic direction sendiri merupakan langkah yang akan kita
ambil dalam mewujudkan cita cita dari suatu perusahaan untuk merealisasikan visi dan
misi perusahaan. Melalui strategic direction tersebut akan melibatkan perusahaan untuk
menganalisis kembali perihal strategi bersaing yang efektif. Adanya strategic direction
yang baik membuat suatu perusahaan dapat mengarahkan sumber daya yang tepat,
mengoptimalkan kinerja, mengambil keputusan yang tepat, dan dapat memposisikan
diri secara kompetitif di pasar.
Tanpa adanya arah strategis yang jelas, tentu saja perusahaan akan menghadapi
kebingungan, ketidakpastian, dan kesulitan untuk mencapai tujuan jangka panjang
mereka. Berikut merupakan beberapa alasan yang membuat strategic direction ini
menjadi salah satu langkah yang penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan yaitu:
 Membuat fokus pada sasaran dan prioritas
Strategic direction dapat membantu mengarahkan perusahaan pada tujuan jangka
panjang yang spesifik dan prioritas strategis yang telah ditetapkan. Dengan memiliki
pandangan jelas tentang arah strategis, perusahaan dapat menghindari keraguan dan
kebingungan dalam pengambilan keputusan, serta dapat mengalokasikan sumber
daya dengan efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
 Sebagai alat pendukung perencanaan dan pengambilan keputusan
Strategic direction juga memberikan bimbingan yang penting dalam perencanaan
strategis dan pengambilan keputusan. Dalam menghadapi pilihan strategis,
perusahaan dapat merujuk pada arah strategis yang telah ditetapkan untuk
memastikan bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan visi dan misi perusahaan,
serta mendukung pencapaian tujuan jangka panjang.
 Membangun identitas dan diferensiasi
Strategic direction berperan untuk membantu perusahaan mengembangkan identitas
yang unik dan membedakan diri dari pesaing. Dengan menetapkan arah strategis
yang khas, perusahaan dapat membangun citra merek yang kuat, memahami nilai-
nilai inti yang ingin mereka sampaikan kepada pelanggan, dan mengarahkan upaya
mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar yang spesifik.
 Menyesuaikan dengan perubahan lingkungan
Dengan adanya strategic direction yang tepat memungkinkan perusahaan untuk
memantau dan menyesuaikan strategi mereka dalam menghadapi perubahan
lingkungan yang dinamis. Dengan memiliki arah strategis yang fleksibel, perusahaan
dapat merespons perubahan tren pasar, perkembangan teknologi, perubahan regulasi,
dan faktor-faktor eksternal lainnya dengan cepat dan efisien.
 Mendorong kinerja organisasi
Strategic direction berfungsi sebagai pendorong bagi seluruh organisasi. Dengan
memiliki arah strategis yang jelas dan disepakati, semua anggota organisasi
memiliki panduan yang sama dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan bersama.

Strategic direction ini sangatlah penting, oleh sebab itu perusahaan dapat
menerapkan strategic direction ini. Ada beberapa bentuk pengaplikasian dari strategic
direction ini yang diterapkan dalam suatu perusahaan, yaitu:
 Visi dan misi
Visi dan misi perusahaan adalah pernyataan yang mengungkapkan tujuan jangka
panjang dan nilai-nilai inti perusahaan. Visi menggambarkan gambaran masa depan
perusahaan yang diinginkan, sedangkan misi merangkum tujuan inti, nilai dan
kontribusi perusahaan kepada pelanggan dan masyarakat.
 Tujuan strategis
Sasaran strategis adalah sasaran yang ditetapkan perusahaan untuk mencapai visi
dan misinya. Sasaran strategis membantu mengalokasikan sumber daya dan fokus
pada pencapaian yang terkait dengan arah strategis perusahaan.
 Nilai dan budaya perusahaan
Nilai-nilai perusahaan mencerminkan prinsip dan keyakinan perusahaan. Budaya
organisasi adalah model perilaku, norma dan sikap yang mendasari interaksi dan
efektivitas dalam organisasi. Nilai dan budaya perusahaan memberikan kerangka
etis dan strategis yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan operasi di seluruh
perusahaan.
 Fokus pasar
Orientasi strategis juga dapat mencakup orientasi pasar perusahaan. Ini termasuk
menentukan segmen pasar sasaran, menyesuaikan produk dan layanan dengan
kebutuhan pelanggan, dan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai dan
mempertahankan pangsa pasar yang diinginkan.
 Pengembangan dan inovasi produk
Strategic direction juga dapat dikaitkan dengan pengembangan dan inovasi produk.
Organisasi dapat menetapkan pedoman strategis yang berfokus pada pengembangan
produk baru, peningkatan kualitas, atau inovasi proses bisnis untuk membedakan
diri dari persaingan dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah.
Kemitraan dan aliansi strategis, sebuah perusahaan dapat mengambil arah
strategis dengan menjalin kemitraan dan aliansi strategis dengan organisasi lain. Ini
mungkin termasuk berkolaborasi dalam teknologi, penjualan, penelitian dan
pengembangan, atau membuka pasar baru. Kemitraan dan aliansi strategis dapat
membantu perusahaan memperluas jangkauan mereka dan mengoptimalkan kompetensi
dan sumber daya yang ada.

3. Create Strategic
Setelah menentukan strategic direction yang tepat pada perusahaan, maka langkah
selanjutnya adalah create strategic yang digunakan untuk mewujudkan tujuan dari suatu
perusahaan. Dimana langkah ini akan menentukan perangkat perangkat yang sesuai
dengan strategic direction. Berikut merupakan langkah langkah yang digunakan dalam
menetapkan strategi di dalam suatu perusahaan.
 Melakukan analisa lingkungan, yaitu menganalisis lingkungan internal dan eksternal
perusahaan. Ini berarti mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan, serta peluang dan ancaman eksternal yang mempengaruhi kinerja dan
strategi perusahaan.
 Definisi visi dan misi, dengan melakukan orientasi strategis jangka panjang yang
diinginkan didefinisikan sebagai visi dan misi perusahaan. Visi adalah gambaran
masa depan yang dicita-citakan perusahaan, sedangkan misi merangkum tujuan inti,
nilai-nilai dan kontribusi perusahaan kepada pelanggan dan masyarakat.
 Menetapkan tujuan strategis, untuk mencapai visi dan misi perusahaan ditetapkan
sasaran strategis yang tepat dan terukur. Sasaran strategis harus terkait dengan arah
strategis perusahaan dan berfungsi sebagai titik acuan untuk mengukur kemajuan
dan keberhasilan.
 Analisis swot, dengan melakukan penilaian kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang dihadapi organisasi. Analisis ini membantu mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal untuk dipertimbangkan saat mengembangkan strategi.
 Pemilihan strategi, strategi alternatif dikembangkan berdasarkan hasil analisis dan
tujuan strategis. Ini membutuhkan pilihan pendekatan umum untuk mencapai tujuan
perusahaan, seperti strategi pertumbuhan, strategi diferensiasi, strategi fokus, atau
strategi integrasi.
 Pengembangan rencana yang akan diterapkan, melakukan perencanaan aksi
terperinci disusun untuk menerapkan strategi yang dipilih. Rencana ini mencakup
aktivitas, tanggung jawab, jadwal, dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan strategis perusahaan.
 Implementasi dan pemantauan, strategi yang dikembangkan diimplementasikan
melalui berbagai langkah dan tindakan. Selama implementasi, organisasi juga
memantau dan mengevaluasi keefektifan strategisnya untuk memastikan pencapaian
target dan perubahan yang diperlukan.
 Penyesuaian dan inovasi, trategi perusahaan harus secara berkala dievaluasi dan
disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis, kebutuhan pelanggan dan
perkembangan internal perusahaan. Inovasi juga merupakan bagian penting dalam
menciptakan strategi yang berkelanjutan dan kompetitif.

4. Implementasi Strategi
Setelah menetapkan strategi yang sesuai dengan arah dari tujuan perusahaan,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi strategi. Implementasi
strategi sendiri merupakan penerjemahan dari rencana yang strategis menjadi suatu
tindakan nyata, lalu mengintegrasikannya ke dalam operasional sehari hari suatu
perusahaan. Hal ini melibatkan koordinasi sumber daya, pembagian tanggung jawab,
menerima perubahan yang terjadi didalam perusahaan, dan mengarahkan para
karyawan untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan. Berikut merupakan
beberapa langkah penting dalam implementasi suatu strategi.
 Adanya komunikasi yang efektif
Penting untuk mengkomunikasikan strategi dengan jelas dan terbuka di seluruh
organisasi. Komunikasikan visi, misi, tujuan, dan rencana aksi kepada karyawan di
semua tingkatan. Pastikan pemahaman bersama tentang strategi dan minat masing-
masing individu dalam mencapai tujuan ini.
 Mengalokasi tanggung jawab dan kepemimpinan
Dengan menentukan tanggung jawab dan peran yang jelas terkait dengan
implementasi strategi. Pastikan bahwa ada seorang pemimpin yang bertanggung
jawab untuk melaksanakan strategi dan menyediakan otoritas dan sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
 Pengaturan sumber daya
Dengan melakukan identifikasi dan alokasikan sumber daya yang diperlukan,
termasuk keuangan, tenaga kerja, teknologi dan infrastruktur, untuk mendukung
pelaksanaan strategi. Memastikan bahwa sumber daya yang ada selaras dengan
prioritas strategis dan dapat digunakan secara efektif.
 Perencanaan taktis
Ubah rencana strategis menjadi rencana taktis yang lebih detail dan detail. Tentukan
langkah-langkah konkret, tenggat waktu dan indikator kinerja terukur. Hancurkan
rencana taktis menjadi aktivitas harian, mingguan, bulanan, dan tahunan yang dapat
dilacak dan dilacak.
 Monitoring dan evaluasi
Menetapkan sistem pemantauan dan evaluasi untuk mengukur kemajuan menuju
sasaran strategis. Secara teratur memantau kinerja dan mengidentifikasi perubahan
yang diperlukan untuk meningkatkan atau memodifikasi implementasi strategi.
Gunakan Key Performance Indicators (KPI) untuk mengukur pencapaian tujuan.
 Kerjasama dan koordinasi
Memastikan kolaborasi yang kuat dan koordinasi yang efektif antara departemen
dan tim organisasi. Mendobrak silo dan membina kolaborasi antara unit bisnis atau
fungsional yang berbeda memperkuat eksekusi strategis.
 Memanajemen perubahan
Menerapkan strategi seringkali membutuhkan perubahan pada proses, budaya atau
struktur organisasi. Kelola perubahan melalui komunikasi yang jelas, keterlibatan
karyawan, pelatihan, dan dukungan yang tepat untuk mengatasi hambatan atau
hambatan potensial.
 Fleksibilitas dan inovasi
Memperhatikan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi saat menerapkan strategi.
Sistem operasi terus berubah, jadi penting untuk bereaksi cepat terhadap perubahan
dan mengidentifikasi peluang baru. Dorong inovasi dan eksperimen untuk
meningkatkan efektivitas strategis dan temukan cara baru untuk mencapai tujuan.

Semua elemen ini disusun dan dilakukan agar perusahaan dapat memperoleh
kepuasan dari key stakeholders termasuk pekerja, director, dan investor. Kepuasan ini
sangat penting untuk memastikan keberlangsungan dari perusahaan itu sendiri, setiap
key stakeholders merupakan individu atau kelompok yang memiliki pengaruh terhadap
kinerja dan hasil dari suatu perusahaan. Berikut merupakan alasan bahwa key
stakeholders memiliki peranan yang sangat penting dalam perusahaan mencapai
tujuannya.
 Menjaga hubungan baik
Kepuasan pemangku kepentingan membantu menjaga hubungan baik antara
perusahaan dan pemangku kepentingan eksternal seperti pelanggan, mitra bisnis,
pemasok, dan masyarakat. Hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan
tersebut dapat mempengaruhi citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan dan
mendukung kerjasama yang saling menguntungkan.
 Kredibilitas dan reputasi
Ketika sebuah perusahaan berhasil memenuhi harapan dan kebutuhan para
pemangku kepentingannya, maka reputasi perusahaan akan meningkat. Para
pemangku kepentingan melihat perusahaan sebagai entitas yang dapat diandalkan,
jujur, dan berprioritas. Reputasi yang baik dapat memberikan keunggulan kompetitif
dan mempengaruhi persepsi pelanggan dan pasar secara keseluruhan.
 Dukungan dan kerjasama
Pemangku kepentingan yang puas lebih cenderung aktif menawarkan dukungan dan
berkolaborasi dengan organisasi. Ini dapat berupa dukungan keuangan, akses ke
sumber daya, peluang kemitraan atau dukungan bisnis. Bekerja dengan pemangku
kepentingan dapat saling menguntungkan dan memperluas jangkauan dan
kemampuan organisasi.
 Pelanggan loyal
Kepuasan pelanggan adalah bagian penting dari kepuasan pemangku kepentingan.
Pelanggan yang puas biasanya menjadi pelanggan setia yang terus menggunakan
produk atau jasa perusahaan dan merekomendasikan perusahaan tersebut kepada
orang lain. Pelanggan yang puas juga cenderung memberikan umpan balik,
pengalaman, dan peringkat positif, yang membantu membangun citra positif dan
mendukung pertumbuhan bisnis.
 Daya tarik bagi investor
Investor dan pengusaha sangat mementingkan kepuasan pemangku kepentingan
mereka. Investor cenderung lebih tertarik pada perusahaan yang memiliki hubungan
baik dengan pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya, karena ini
dapat dilihat sebagai indikator potensi keberhasilan dan stabilitas jangka panjang
perusahaan. Kepuasan pemangku kepentingan dapat mempengaruhi minat investor
dan mendukung pertumbuhan dan nilai perusahaan.
 Keberlanjutan dan tanggung jawab sosial
Kepuasan pemangku kepentingan juga terkait dengan tanggung jawab sosial dan
pembangunan berkelanjutan. Perusahaan yang berkomunikasi dan merespon
kebutuhan dan kepentingan pemangku kepentingan dapat membangun citra sebagai
perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

Implementasi strategi ini perlu dijaga keberlangsungannya agar tujuan dan


rencana yang telah disusun dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu diperlukan
evaluasi dan kontrol yang dilakukan secara berkala. Evaluasi dan kontrol tentang
mengukur apa yang dapat dihasilkan atau diraih oleh perusahaan. Hal ini berarti
membandingkan antara kinerja perusahaan dengan hasil yang diharapkan perusahaan.
Kinerja adalah hasil akhir dari suatu aktivitas. Ukuran apa yang dipilih untuk mengukur
kinerja tergantung pada unit organisasi yang akan dinilai dan tujuan yang akan dicapai.
Tujuan yang telah dibuat terlebih dahulu pada bagian formulasi strategi dari proses
manajemen strategik (seperti profitabilitas, pangsa pasar, pengurangan biaya dan
sebagainya) harus digunakan semestinya untuk mengukur kinerja perusahaan jika
strategi tersebut telah diimplementasikan. Sebagai hasil akhir suatu aktivitas, termasuk
ke dalam kinerja adalah hasil yang aktual dari proses manajemen strategik. Praktik
strategik manajemen dijustifikasi dalam hal stabilitasnya dalam hal maningkatkan
kinerja perusahaan, khususnya yang diukur dengan laba dan tingkat pengembalian
investasi. Dalam evaluasi dan kontrol yang efektif, manajer harus mencari informasi
yang jelas dan tidak bias dari bawahannya. Dari informasi tersebut dapat diketahui apa
sebenarnya yang terjadi dan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Ketika mengevaluasi kinerja, perlu dipertimbangkan ukuran yang sesuai.
Beberapa ukuran, seperti ROI, dianggap tepat untuk menilai kemampuan perusahaan
atau divisi dalam mencapai tujuan profitabilitas. Namun, ukuran ini tidak cukup untuk
menilai tujuan lain perusahaan, seperti tanggung jawab sosial atau pengembangan
karyawan. Meskipun profitabilitas merupakan tujuan utama perusahaan, perlu
dikembangkan pengukuran profitabilitas yang lebih tepat. Ini disebut steering control,
karena mengukur variabel yang mempengaruhi profitabilitas masa depan. Selain itu,
perlu dipertimbangkan jenis pengendalian yang digunakan. Pengendalian dapat
difokuskan pada kinerja aktual, aktivitas yang menghasilkan kinerja, atau sumber daya
yang digunakan dalam menghasilkan kinerja. Pengendalian perilaku mengatur
bagaimana sesuatu harus dilakukan melalui kebijakan, aturan, standar prosedur dan
operasi, dan perintah dari atasan. Pengendalian output berfokus pada hasil akhir dari
perilaku melalui penggunaan target tujuan dan kinerja. Pengendalian input
memfokuskan pada sumber daya, seperti pengetahuan, keahlian, kemampuan, nilai, dan
motivasi karyawan.

2. Jelaskan dan berikan contoh-contoh yang konkrit tentang beberapa pendekatan atau
perspektif (approaches and perspectives) dalam melihat Ilmu Strategic Management
tersebut di atas.
Jawab :
1. Traditional view
Merupakan pandangan yang melihat disiplin bisnis dimana melihat ekonomi
perusahaan bisnis dengan entitas ekonomi. Padangan ini memiliki pendekatan yang
lebih konservatif dan berfokus pada pencapaian keunggulan yang kompetitif melalui
strategi yang terencana dengan baik. Pandangan tradisional ini cenderung relevan dalam
konteks bisnis dikarenakan perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan kompleks yang
semakin meningkat akan mendorong perkembangan pendekatan manajemen strategis
menjadi lebih adaptif, inovatif, dan fleksibel. Pandangan ini juga mendasarkan diri
kepada pemahaman dan penerapan prinsip prinsip yang telah mapan dalam manajemen
strategis. Terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pada pandangan
tradisional, yaitu:
 Analisis lingkungan eksternal, pendekatan tradisional menekankan pentingnya
menganalisis lingkungan eksternal perusahaan, termasuk faktor-faktor industri,
persaingan, tren pasar, dan perubahan kebijakan. Analisis ini membantu perusahaan
memahami peluang dan ancaman di lingkungan bisnisnya serta mengidentifikasi
posisi kompetitifnya.
 Analisis sumber daya dan kompetensi, pendekatan tradisional juga
mempertimbangkan analisis internal perusahaan, termasuk sumber daya dan
kompetensi yang dimilikinya. Perusahaan harus mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan internalnya, serta memanfaatkan sumber daya dan kompetensi yang
unik dan berharga untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
 Pengembangan rencana strategis, dalam pandangan tradisional, penting untuk
mengembangkan rencana strategis yang terperinci dan berorientasi pada jangka
panjang. Rencana strategis ini mencakup visi, misi, tujuan, dan langkah-langkah
yang akan diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana ini memberikan arah
yang jelas bagi perusahaan dan memandu pengambilan keputusan strategis.
 Struktur organisasi terencana, pendekatan tradisional mendorong penggunaan
struktur organisasi yang terencana. Struktur organisasi yang jelas dan terstruktur
membantu memastikan koordinasi yang efektif, pengambilan keputusan yang tepat,
dan implementasi strategi yang konsisten.
 Pengukuran kinerja finansial, pendekatan tradisional menekankan pada pengukuran
kinerja finansial sebagai indikator utama keberhasilan strategi. Metrik seperti laba,
pendapatan, ROI (Return on Investment), dan pertumbuhan penjualan digunakan
untuk mengevaluasi pencapaian strategi. Fokus utama adalah pada keberlanjutan
dan peningkatan kinerja keuangan perusahaan.
 Tindakan perencanaan dan kontrol, pendekatan tradisional memandang
perencanaan dan kontrol sebagai langkah penting dalam manajemen strategis.
Perusahaan harus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi
strategi serta mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan untuk memastikan
pencapaian tujuan strategis.

Dalam kombinasi, pemikiran dan kontribusi dari teori organisasi klasik, analisis
industri, manajemen strategis, dan pendekatan tradisional keuangan membentuk dasar
pandangan tradisional dalam manajemen strategis. Pandangan ini bertujuan untuk
mencapai keunggulan kompetitif melalui perencanaan strategis, analisis lingkungan,
pengelolaan sumber daya, implementasi yang efektif, dan pengukuran kinerja
keuangan. Di dalam pandangan tradisional menganut beberapa perspektif penting yang
harus dianalisis yaitu,
 Keunggulan yang kompetitif, dimana perusahaan akan selalu mengupayakan untuk
mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya di pasar. Mereka
berfokus pada keunggulan yang menjadi daya tarik konsumen yang berbeda
dengan para pesaing, seperti biaya yang lebih rendah, diferensiasi produk, layanan
pelanggan yang lebih baik atau unggul, teknologi yang lebih modern, dan masih
banyak hal lain. Dengan demikian akan memungkinkan perusahaan untuk
memperoleh target pasar yang lebih besar lagi, serta mendapatkan keuntungan
yang lebih tinggi dan juga dapat bertahan dari persaingan pasar yang semakin
sengit.
 Implementasi dan kontrol, dimana perusahaan implementasi strategi sebagai tahap
penting dalam manajemen strategis. Dengan mengalokasikan sumber daya dengan
efektif dan efisien maka akan membangun struktur organisasi yang efektif,
melakukan koordinasi kegiatan, dan mengawasi pelaksanaan strategi secara berkala
untuk memastikan bahwa perencanaan yang dilakukan berjalan sesuai dengan
tujuan perusahaan. Selain itu melakukan evaluasi dan pengukuran kinerja dapat
membantu mengenai pengendalian untuk memantau kemajuan, dapat
mengidentifikasi masalah, serta membantu mengambil tindakan korektif.
 Fokus pada keuntungan dan kepuasan pemegang saham, dimana perusahaan akan
mengutamakan keuntungan dan kepuasan para pemegang sahamnya sebagai tujuan
utama dalam strategi manajemen. Melalui usaha dalam meningkatkan keuangan
perusahaan seperti laba, pertumbuhan pendapatan, dan nilai dari suatu saham. Hal
ini bertujuan untuk memenuhi ekspektasi dari para pemegang saham dan
memastikan keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.

Pada awalnya pandangan ini muncul karena perkembangan ekonomi, disiplin


bisnis, dan perusahaan konsultan.pendekatan ini muncul di abad 20 akhir, dimana saat
itu banyak ahli ekonomi dan bisnis aktif dalam mempelajari bidang persaingan industri.
Topik-topik ini meliputi konsentrasi industri, diversifikasi, diferensiasi produk, dan
kekuatan pasar. Namun, sebagian besar penelitian ekonomi pada waktu itu berfokus
pada industri secara keseluruhan, dan beberapa di antaranya bahkan berasumsi bahwa
perbedaan perusahaan individu tidak menjadi masalah. Bidang lain juga mempengaruhi
pemikiran manajemen strategis awal, termasuk pemasaran, keuangan, psikologi, dan
manajemen. Pada masa tersebut juga kemajuan di bidang akademik cenderung lebih
lambat, sehingga banyak perusahaan konsultan besar mulai mengembangkan model dan
teori mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan klien mereka. Hal ini
menyebabkan para pelaku pembelajaran seperti mahasiswa dengan mudah mengadopsi
banyak dari model ini ke dalam artikel dan pembelajaran mereka.
Akhirnya, sebuah konsensus mulai membangun mengenai apa yang termasuk
dalam proses manajemen strategis. Proses tradisional untuk mengembangkan strategi
terdiri dari analisis internal dan lingkungan eksternal perusahaan untuk sampai pada
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman organisasi menggunakan swot analisis.
Hasil dari analisis situasi ini, seperti proses yang disebut sebagai dasar untuk
mengembangkan misi, tujuan, dan strategi. Secara umum, perusahaan harus memilih
strategi yang memanfaatkan kekuatan organisasi dan peluang lingkungan atau
mengatasi kelemahan organisasi dan ancaman lingkungan. Setelah strategi dirumuskan,
rencana penerapannya ditetapkan dan dilaksanakan.
Namun pendekatan tradisional yang digunakan untuk pengembangan strategi juga
memiliki beberapa gagasan yang perlu dievaluasi ulang bagi para ahli manajemen
strategik. Sehingga hal utama yang paling mempengaruhi pandangan ini adalah
lingkungan, ini juga disebut sebagai determinisme lingkungan. Menurut pandangan
deterministic, manajemen yang baik dikaitkan dengan penentuan strategi mana yang
paling sesuai dengan lingkungan, teknis, dan manusia yang ada pada lingkungan
tersebut. Untuk memahami lebih lanjut berikut merupakan diagram yang menunjukkan
proses dari manajemen strategik pandangan tradisional.

Organisasi yang dapat bertahan dan berkembang adalah organisasi yang dapat
beradaptasi dengan kekuatan yang ada. Hal ini ditunjukan dengan adanya kemampuan
untuk menyelaraskan keterampilan dan sumber daya dari organisasi lain, dengan
adanya kebutuhan dan tuntutan lingkungan yang dapat menjadi sumber keunggulan
kompetitif. Namun, setelah tinjauan kritis terhadap determinisme lingkungan, seorang
peneliti terkenal pernah berpendapat: Ada kesimpulan yang lebih mendasar yang bisa
ditarik dari analisis sebelumnya yaitu, strategi perusahaan tidak dapat diprediksi, juga
tidak diprediksi dan juga keputusan strategis yang dibuat oleh manajer tidak bisa
diasumsikan sebagai produk dari kekuatan deterministik di lingkungan perusahaan.
Akan tetapi sebaliknya, sifat dari konsep strategi mengasumsikan agen manusia yang
mampu mengambil tindakan yang berusaha membedakan perusahaan seseorang dari
para pesaing.
Pada dasarnya, sebuah perusahaan besar dapat memutuskan untuk tidak bersaing
dalam lingkungan tertentu. Namun, sebagai alternatif, perusahaan dapat mencoba untuk
mempengaruhi lingkungan agar tidak terlalu bermusuhan dan lebih kondusif bagi
kesuksesan organisasi. Proses ini disebut enactment, yang berarti bahwa perusahaan
dapat mempengaruhi lingkungannya. Adapun prinsip dari enactment ini adalah
berlakunya asumsi bahwa organisasi tidak harus patuh terhadap kekuatan yang ada di
lingkungan mereka, namun mereka dapat menciptakan lingkungan mereka melalui
aliansi strategis dengan para pemangku kepentingan, investasi dalam teknologi terbaru,
periklanan, politik, dan berbagai aktivitas lainnya. Akan tetapi tidak semua organisasi
dapat mempengaruhi lingkungan dengan dominan, sehingga organisasi yang lebih kecil
cenderung memiliki kemampuan yang terbatas untuk mempengaruhi beberapa
komponen lingkungan mereka sendiri.
Misalnya, sebuah restoran kecil perusahaan mungkin memiliki waktu yang sulit
mempengaruhi lembaga pemerintah nasional dan administrator. Namun, organisasi
yang lebih kecil sering bersatu dalam kelompok perdagangan, seperti National
Restaurant Association, untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah tentang isu-isu
mendesak seperti upah minimum, kebijakan imigrasi, dan biaya perawatan kesehatan.
Juga, mereka dapat membentuk aliansi dengan entitas lain. Aliansi Hotel Global adalah
salah satu contohnya, di mana Omni Hotels, Kempinski Hotels & Resorts, Pan Pacific
Hotels and Resorts, Rydges Hotels & Resorts, Marco Polo Group, Dusit Hotels &
Resorts, dan Landis Hotels & Resorts telah bergabung untuk bersaing melawan mega
chain.
Perusahaan dapat menggunakan diplomasi dan advokasi untuk mempengaruhi
kebijakan pemerintah, peraturan industri, atau norma sosial yang mempengaruhi
lingkungan bisnis. Ini melibatkan partisipasi dalam diskusi publik, berkontribusi pada
pembuatan kebijakan, dan menjalin hubungan dengan pemangku kepentingan yang
berpengaruh. Perusahaan juga dapat memberikan pengaruh kepada lingkungan dengan
mengembangkan produk dan layanan yang inovatif. dengan adanya solusi yang lebih
baik serta efisien dan efektif dapat mempertahankan suatu perusahaan secara
berkelanjutan serta perusahaan dapat mempengaruhi tren industri, lalu menciptakan
permintaan pasar baru dan memimpin perubahan di sektor industri mereka. Hal ini juga
didukung dengan riset dan pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan
melakukan riset dan pengembangan yang lebih mendalam, akan membawa suatu
perusahaan untuk memahami tren pasar, perkembangan teknologi modern, dan
kebutuhan dari konsumen yang selalu berubah dari waktu ke waktu. Maka sebab itu
perusahaan dapat mengembangkan produk dan strategi yang relevan dan inovatif, yang
dapat mempengaruhi dinamika pasar dan pesaing
Adanya tanggung jawab sosial perusahaan juga memiliki pengaruh terhadap
lingkungan,hal ini dilihat melalui praktek tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Dengan mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan, melakukan investasi sosial, atau
memperhatikan masalah lingkungan, perusahaan dapat membangun citra yang positif
dan mempengaruhi opini publik serta perilaku konsumen. Salah satu bagian yang
penting dalam mempengaruhi lingkungan adalah komunikasi. Komunikasi yang efektif
adalah kunci untuk mempengaruhi lingkungan. Perusahaan dapat menggunakan saluran
komunikasi seperti media sosial, publikasi, acara industri, atau pertemuan dengan
pemangku kepentingan untuk menyampaikan pesan strategis mereka, memperkuat citra
perusahaan, dan mempengaruhi persepsi dan tindakan orang lain.
Oleh sebab itu, bahkan perusahaan kecil pun dapat memberikan pengaruh yang
kuat pada lingkungan sekitar perusahaannya. Kuncinya adalah memahami bahwa
perusahaan tidak harus memiliki adaptasi sepenuhnya dengan kekuatan yang ada di
lingkungan operasional. Akan tetapi sebagian dapat mempengaruhi aspek-aspek
tertentu dari lingkungan di mana ia bersaing. Di Dalam pandangan tradisional terdapat
beberapa strategi yang menjadi dasar agar pandangan ini dapat dilakukan antara lain
adalah
 Keunggulan biaya, sasaran dari strategi ini adalah menjadi perusahaan yang biaya
produksinya lebih rendah dibandingkan pesaing dalam industri yang sama.
Tujuan perusahaan adalah untuk mengoptimalkan efisiensi operasional,
mengurangi biaya produksi dan mencapai skala ekonomi yang lebih besar.
Keunggulan biaya dapat memberi perusahaan keunggulan kompetitif dengan
menurunkan harga produk atau meningkatkan margin keuntungan.
 Diferensiasi, strategi diferensiasi adalah tentang menciptakan produk atau
layanan yang unik dan yang menurut pelanggan berharga. Perusahaan fokus pada
faktor-faktor seperti kualitas, inovasi, desain, branding atau layanan pelanggan
yang sangat baik untuk membedakan diri dari persaingan. Diferensiasi yang kuat
memungkinkan perusahaan untuk menarik pelanggan yang loyal dan bersedia
untuk membayar produk atau layanan premium yang ditawarkan.
 Fokus, strategi fokus adalah tentang memusatkan upaya pada segmen pasar yang
sempit atau target pasar tertentu. Perusahaan mencoba memahami kebutuhan dan
preferensi pelanggan segmen tersebut dan menawarkan produk atau layanan yang
lebih memuaskan daripada pesaing mereka. Fokus dapat berarti berfokus pada
segmen geografis tertentu, kelompok pelanggan, atau kebutuhan.
 Integrasi vertical, strategi integrasi vertikal mencakup integrasi berbagai fungsi ke
dalam rantai nilai perusahaan. Perusahaan dapat memilih antara integrasi ke
belakang (backward integration) melalui akuisisi atau kontrol pemasok mereka,
atau integrasi ke depan (akuisisi atau kontrol saluran distribusi mereka). Integrasi
vertikal memungkinkan organisasi mengelola kualitas, mengurangi
ketergantungan pada pihak ketiga atau meningkatkan efisiensi operasional.
 Ekspansi pasar, strategi perluasan pasar melibatkan perluasan geografis atau
diversifikasi produk untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar. Perusahaan
dapat memasuki pasar baru dengan produk yang sudah ada atau membawa
produk baru ke pasar yang sudah ada jika diinginkan. Seiring pertumbuhan pasar,
perusahaan dapat mencapai pertumbuhan yang lebih besar dan memanfaatkan
peluang di pasar baru atau yang belum dimanfaatkan.

Dalam pandangan tradisional strategi manajemen, perusahaan sering memilih


salah satu atau kombinasi dari dasar-dasar strategi ini untuk mencapai tujuan jangka
panjang mereka dan memperoleh keunggulan kompetitif. Penting bagi perusahaan
untuk mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal, analisis industri, dan
kebutuhan pelanggan dalam memilih dan menerapkan dasar strategi yang sesuai. Akan
tetapi, pandangan tradisional ini memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan yang
dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan, sehingga perusahaan dapat memutuskan
apakah pandangan ini dapat menjadi opsi terbaik yang dapat mereka gunakan atau
tidak. berikut merupakan kelebihan dan kelemahan dari pandangan tradisional.
Kelebihannya antara lain adalah sebagai berikut:
 Fokus pada keuntungan finansial, artinya pendekatan tradisional dalam strategi
manajemen sangat berorientasi pada mencapai keuntungan finansial yang tinggi.
Hal ini penting untuk pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang perusahaan.
 Analisis kuantitatif yang kuat, pandangan tradisional menggunakan alat dan
metode analisis yang kuat, seperti analisis SWOT, analisis lima kekuatan Porter,
dan analisis rantai nilai. Ini membantu perusahaan dalam mengidentifikasi
peluang dan ancaman di lingkungan eksternal, serta kekuatan dan kelemahan
internalnya.
 Fokus pada efisiensi operasional, strategi tradisional seringkali berfokus pada
mencapai efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi. Hal ini dapat
membantu perusahaan meningkatkan profitabilitas dan daya saing mereka di
pasar.
 Kepemimpinan pada biaya, pendekatan tradisional mengenali pentingnya
memilih antara keunggulan biaya (cost leadership) atau diferensiasi sebagai basis
strategi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan upaya mereka
pada faktor-faktor yang dapat memberikan keunggulan kompetitif.

Kekurangannya antara lain adalah sebagai berikut :


 Fokus terlalu sempit, pendekatan tradisional seringkali terlalu fokus pada aspek
keuangan dan operasional, dan mengabaikan faktor-faktor sosial, lingkungan, dan
etis yang juga penting dalam manajemen strategis. Hal ini dapat mengakibatkan
kurangnya perhatian terhadap dampak sosial dan lingkungan perusahaan.
 Kurangnya inovasi, dalam pandangan tradisional, inovasi seringkali dianggap
sebagai risiko yang tidak perlu atau terlalu mahal. Ini dapat membatasi kemampuan
perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan memanfaatkan peluang
baru.
 Kurangnya fleksibilitas, pendekatan tradisional seringkali menghasilkan rencana
strategis yang panjang dan kaku. Ketika lingkungan bisnis berubah dengan cepat,
perusahaan mungkin sulit untuk menyesuaikan strategi mereka dengan fleksibilitas
yang diperlukan.

Penting untuk diingat bahwa pandangan tradisional dalam strategi manajemen


masih memiliki nilai dan relevansi dalam banyak situasi bisnis. Namun, pengakuan
terhadap kekurangan-kekurangan ini telah mendorong perkembangan pendekatan yang
lebih holistik dan berorientasi pada stakeholders dalam manajemen strategis. Sebagai
contoh nyata perusahaan yang masih menerapkan pendekatan tradisional dalam
manajemen strategis adalah IBM (International Business Machines Corporation). IBM,
sebuah perusahaan teknologi dan layanan informasi multinasional yang berbasis di
Amerika Serikat, telah ada sejak tahun 1911 dan telah mengembangkan tradisi
manajemen strategis yang lebih konservatif. Berikut merupakan bagaimana perusahaan
IBM dalam menerapkan traditional view dalam strategik manajemen yang
dilaksanakannya.
 Analisis SWOT, IBM mempergunakan analisis SWOT untuk mengenali kekuatan
dan kelemahan internal perusahaan serta peluang dan ancaman di pasar global.
Analisis ini menolong mereka memahami posisi persaingan mereka dan
mengenali area di mana mereka bisa memperoleh keuntungan persaingan.
 Seleksi strategi berdasarkan pemikiran rasional, IBM cenderung mengadopsi
pemikiran rasional dalam seleksi strategi. Mereka melakukan analisis mendalam
terhadap data dan informasi yang tersedia, seperti trend pasar, kebutuhan
pelanggan, dan perkembangan teknologi, untuk memilih strategi yang paling
masuk akal dan bisa menghasilkan keuntungan jangka panjang.
 Fokus pada keunggulan persaingan, IBM telah lama fokus pada menciptakan dan
mempertahankan keunggulan persaingan di pasar teknologi. Mereka berusaha
untuk menjadi pemimpin dalam inovasi, penelitian dan pengembangan, serta
menyediakan solusi teknologi yang unggul dalam hal keandalan, kinerja, dan
keamanan.
 Perencanaan jangka panjang, IBM mengadopsi perencanaan jangka panjang
dalam pengembangan strategi mereka. Mereka merumuskan visi jangka panjang
dan tujuan perusahaan, yang kemudian diterjemahkan ke dalam rencana aksi dan
strategi operasional yang lebih spesifik untuk mencapai visi tersebut.
 Kontrol dan evaluasi kinerja, IBM menerapkan sistem kontrol dan evaluasi
kinerja yang ketat. Mereka memakai berbagai indikator kinerja seperti
pendapatan, laba bersih, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, dan inovasi produk
sebagai acuan untuk mengukur pencapaian strategis dan melakukan penyesuaian
jika diperlukan.

Meskipun IBM tetap menerapkan pendekatan tradisional dalam manajemen


strategis mereka, perusahaan ini juga telah berupaya untuk beradaptasi dengan
perkembangan pasar dan teknologi yang cepat. Mereka terus berinovasi dan melakukan
transformasi strategis untuk tetap relevan dan kompetitif dalam era digital. Contoh
lainnya adalah PT Astra International, perusahaan konglomerat Indonesia yang
bergerak di berbagai sektor seperti otomotif, agribisnis, pertambangan, infrastruktur,
dan jasa keuangan, telah lama menerapkan pendekatan tradisional dalam manajemen
strategis. Berikut merupakan penerapan traditional view yang diterapkan oleh PT Astra
International yang ada di Indonesia sebagai berikut.
 Analisis SWOT, Astra International menggunakan analisis SWOT untuk menilai
kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, serta peluang dan ancaman di pasar.
Analisis ini membantu mereka mengidentifikasi potensi pertumbuhan, menghadapi
persaingan, dan menyesuaikan strategi bisnis mereka.
 Pilih strategi berdasarkan pemikiran rasional, Astra International berusaha untuk
menggunakan pemikiran yang rasional dalam memilih strategi bisnis. Mereka
melakukan analisis mendalam terhadap data dan informasi pasar, tren industri, dan
faktor ekonomi untuk memilih strategi yang menurut mereka paling masuk akal dan
selaras dengan visi dan misi perusahaan.
 Fokus pada keunggulan kompetitif, Astra International telah lama berfokus untuk
menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif di berbagai sektor.
Mereka berusaha menjadi pemimpin pasar dengan menyediakan produk dan layanan
berkualitas tinggi, meningkatkan efisiensi operasional, dan membangun hubungan
jangka panjang dengan mitra bisnis.
 Perencanaan jangka panjang, Astra International memiliki pandangan jangka
panjang dalam mengembangkan strategi bisnisnya. Mereka merumuskan visi dan
tujuan bisnis jangka panjang, yang kemudian diterjemahkan ke dalam rencana
tindakan yang lebih rinci untuk mencapai tujuan tersebut.
 Pemantauan dan evaluasi kinerja, Astra International melakukan monitoring dan
evaluasi kinerja yang ketat untuk memastikan tercapainya tujuan strategis. Mereka
menggunakan indikator kinerja seperti penjualan, laba bersih, pangsa pasar dan
kepuasan pelanggan untuk mengukur kinerja dan melakukan penyesuaian jika
diperlukan.

Walaupun Astra International masih menerapkan pendekatan tradisional dalam


manajemen strategis, perusahaan ini juga menyadari pentingnya beradaptasi dengan
perkembangan teknologi dan tren bisnis yang baru. Mereka terus melakukan inovasi
dan transformasi strategis guna mempertahankan posisi kompetitif di pasar yang
semakin dinamis.

2. Resourced View Based


Kajian strategic management yang berkembang secara dinamis, membawa sebuah
kondisi riil terhadap keberagaman kinerja organisasi. Sebagian organisasi berhasil
membangun keunggulan bersaing dengan cepat, sebagian lagi dalam waktu yang lama.
Dan sebaliknya, ada sebagian organisasi yang tidak bisa bertahan lama, bahkan tidak
mampu membangun keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Realitas ini bisa
dijelaskan dari kerangka strategic management, yang berangkat dari hasil pemikiran era
modern dengan menggunakan pendekatan contingency.
Untuk menjelaskan realitas tersebut, setidaknya ada dua perspektif. Pertama,
perspektif market based view, yang menggambarkan tentang structure conduct
performance paradigm pada level industri organisasi yang bersangkutan. Sejalan
dengan itu, Barney juga menegaskan, inti dari paradigma ini adalah, dampak dari
kekuatan pasar yang dimiliki perusahaan dalam meningkatkan harga diatas tingkat
kompetisi yang berlangsung. Jika sebuah perusahaan masuk ke dalam industri, dimana
perusahaan menghadapi kekuatan pasar yang penuh dengan hambatan. Maka perbedaan
performance yang dimilikinya itu, dapat menjadikan perusahaan bertahan menghadapi
hambatan itu. Sedangkan perspektif kedua, atas gejala perbedaan di atas adalah kurang
fokusnya perusahaan terhadap struktur industri dan kekuatan pasar, serta perbedaan
efektivitas dan efisiensi kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk merespon
kebutuhan pelanggan.
Dua jawaban di atas, bukan berada pada posisi kontradiktif. Tapi lebih saling
melengkapi. Paradigma pertama (market view), pada kondisi tertentu sangat perlu
untuk diterapkan di beberapa kondisi di pasar oligopoli dan monopoli. Sedangkan
paradigma yang mengedepankan pada bekerjanya efektivitas dan efisiensi kemampuan
yang dimiliki perusahaan akan lebih sesuai diterapkan pada kondisi di mana persaingan
di dalam industri berjalan kompetitif dan sesuai dengan kondisi ketika tingkat hambatan
masuk kedalam industri itu tidak ada ataupun tidak efektif.
Sejalan dengan yang di bahas diatas, mengatakan bahwa terdapat dua pendekatan
yang terpolarisasi mengenai bagaimana beberapa perusahaan memiliki kinerja yang
superior dibanding dengan perusahaan lain dan konsekuensinya terhadap kaitannya
dengan penciptaan nilai, yakni pendekatan yang didasarkan pada ekonomi organisasi
industrial, dan mengambil orientasi pasar eksternal (market based view) agar sesuai
dengan isu tersebut. Kedua, pendekatan RBV/Resource Based View yang menguji
sumber daya dan kapabilitas perusahaan yang memungkinkan perusahaan
menghasilkan tingkat pengembalian (rate of return) yang tinggi dan keunggulan
bersaing yang berkelanjutan.
Berdasarkan penjelasan di atas, ruang lingkup strategic management dalam
menciptakan strategi dalam rangka penciptaan superioritas kinerja, bisa dijelaskan dari
market power explanation (eksternal orientation), dan resource based explanation
(internal orientation). Hal ini diperkuat dengan pendapat dikotomis yang dikemukakan
Lepoutre yang mengatakan bahwa perspektif manajemen strategik terdiri dari dua,
yakni Outside-in (fokus pada lingkungan eksternal adalah faktor utama dalam
membangun keunggulan bersaing). Asumsi yang melandasi perspektif ini adalah
keunggulan bersaing berkelanjutan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kekuatan
lingkungan dimana sebuah perusahaan beroperasi. Sedangkan perspektif kedua, yang
merupakan kebalikan dari perspektif pertama adalah Inside-out (fokus pada lingkungan
internal adalah faktor utama dalam membangun keunggulan bersaing). Sejalan dengan
peneliti-peneliti di atas, Waard juga berpendapat, bahwa dua perspektif Inside-out dan
outside-in sebagai paradigma dalam manajemen stratejik dengan menempatkan
resource based view dan dynamic capabilities sebagai bagian dari perspektif inside out.
Outside in approach, oleh beberapa pihak sering disebut sebagai market based
view, dengan melihat pasar sebagai sesuatu yang statis. Sehingga firm dituntut untuk
bisa menempatkan diri pada pasar dengan tepat. Sehingga fokus kompetisinya ada pada
level industri, yang berimplikasi pada pangsa pasar/market share yang pada akhirnya
dimiliki sebuah firm. Sementara resource based view, yang merupakan bagian dari
inside-out approach, lebih berorientasi pada pengenalan sumber daya internal
perusahaan, agar sumber daya tersebut menjadi valuable,rare, inimitable dan non
substitutable. Aspek perubahan kurang mendapatkan perhatian dari kedua pendekatan
tersebut. Sementara sebuah organisasi dituntut untuk selalu berubah sesuai dengan
dinamika lingkungannya. Oleh karena itu dynamic capabilities view hadir untuk
memenuhi sebuah tuntutan agar sebuah perusahaan menciptakan sumber daya yang
dinamis sesuai dengan tuntutan perubahan, dan berkembang setiap saat.
Inti dari resource based theory, adalah competitive advantage sebuah organisasi
akan tercapai jika sebuah organisasi mampu mengelola/memproses dengan baik sumber
daya yang dimilikinya. Setiap organisasi memiliki sumber daya yang terdiri dari
sumber daya manusia, sumber daya fisik, sumber daya organisasi dan sumber daya
finansial. Sementara itu, pengelolaan sumber daya yang baik, akan membawa sebuah
perusahaan mencapai keunggulan bersaing.), Konsep resource based view fokus pada
respon corporate dalam dinamika lingkungan secara statis dan bersifat resource
picking/proses untuk memilih dan mengumpulkan kombinasi sumber daya yang
sinergis terhadap pertumbuhan perusahaan dan hanya fokus pada sumber daya.
Sementara lebih menekankan pada proses memetakan kembali terhadap sumber daya
yang ada/reconfigurating menjadi kompetensi fungsional yang baru.

Sumber daya tersebut harus memiliki beberapa karakteristik diantaranya VRIN,


yakni Valuable/berharga dan mampu sebagai leverage demi terciptanya efektivitas
organisasi , rare/langka dan sangat diminati/high demand, immitability/sulit ditiru, not
Substitute/sulit dicari penggantinya. Namun firm capability, tidak menjamin sebuah
organisasi akan mampu terus beradaptasi, di tengah dinamika lingkungan yang selalu
memberikan ancaman sekaligus peluang. Untuk itu harus dibutuhkan sebuah dynamic
capability guna menghasilkan sustainable competitive advantage.
Kapabilitas sangat penting bagi perusahaan. Memiliki kapabilitas dapat
merupakan langkah awal agar memiliki keunggulan bersaing, dengan menjadikan
kompetensi dan sumber daya internal sebagai pendorong utama. Kapabilitas sendiri
terdiri dari gabungan proses, kognisi dan pengetahuan. Sedangkan dynamic
capabilities/ kapabilitas dinamik sendiri terdiri dari mikrofondasi proses, pengetahuan,
keterampilan, sumber daya dan kognisi yang spesifik. Berkaitan dengan kedua hal
tersebut, pandangan kapabilitas dinamik/dynamic capabilities view (DCV) lebih
bermanfaat dari pada resource based view (RBV) dalam situasi ekonomi yang
bergejolak.Namun DCV dan RBV bersama sama merupakan faktor-faktor sukses yang
kritis agar bisnis dapat sukses. Hal itu juga ditegaskan oleh beberapa peneliti yang pada
intinya dynamic capabilities approach merupakan kepanjangan dari resource based
view, yang di dalamnya menganalisis sumber keunggulan bersaing dalam kondisi
karakteristik industri yang berubah secara cepat.

Terdapat 4 tahap perkembangan strategic management, diantaranya tahap basic


financial planning, tahap forecast based planning, tahap external oriented planning
(strategic planning) dan tahap strategic management. Berbagai pihak, akhirnya
merasakan berbagai keuntungan dari konsep strategic management, diantaranya lebih
mempermudah mengidentifikasi dan memperjelas arah dan kebijakan perusahaan,
semakin mudah dalam mempertajam fokus strategi yang sangat penting bagi organisasi
dan mudah memahami perubahan dinamika lingkungan yang semakin cepat.
Environmental scanning adalah tahap dimana individu kunci di dalam sebuah
organisasi melakukan monitoring, evaluasi dan pengolahan informasi yang berasal dari
lingkungan eksternal dan internal organisasi. Tujuan utama aktivitas ini adalah
mengidentifikasi strategic factors, yang berasal dari kedua lingkungan tersebut, yang
mempunyai pengaruh terhadap masa depan organisasi. Sebagian besar peneliti yang
membahas environmental scanning, pada umumnya lebih fokus pada bahasan tentang
kekuatan-kekuatan yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan bagaimana
kekuatan-kekuatan tersebut mempunyai dampak terhadap perusahaan.
Pandangan perspektif ini sering juga dikenal dengan perspektif internal dimana
berbasis atau berfokus pada sumber daya hotel dan kemampuan internal hotel.
Pandangan resource-based view juga mencakup dalam pengevaluasian, pengelolaan
serta penentu kompetensi suatu hotel yang dapat memberikan keunggulan atau
kelebihan kepada hotel itu sendiri. Jika suatu perusahaan memiliki kompetensi dan
kemampuan pengelolaan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain
tentunya hal ini akan menguntungkan hotel. Melalui hal ini, dapat dibuktikan bahwa
proposisi hotel dengan susunan organisasi dan kemampuan pengelolaan yang baik akan
menghasilkan hotel yang berkualitas tinggi yang akan mengungguli hotel saingan
mereka.
Susunan organisasi atau kepemimpinan yang baik dan efektif sangat penting dan
berpengaruh untuk kinerja organisasi. Sulit untuk menentukan apa yang menjadi
parameter untuk menentukan apakah susunan organisasi atau kepemimpinan suatu
perusahaan baik atau tidaknya. Meskipun pemimpin merupakan sumber kompetensi
yang penting bagi suatu organisasi, pemimpin bukan satu-satunya sumber daya penting
yang membuat perbedaan.
Menurut perspektif manajemen strategi sumber daya ini, hotel atau organisasi
terdiri dari sekumpulan sumber daya, yang termasuk dalam kategori umum diantaranya
adalah
1. Sumber daya keuangan, termasuk semua sumber daya moneter yang dimiliki oleh
perusahaan.
2. Sumber daya fisik, seperti tanah, bangunan, peralatan, lokasi, dan akses perusahaan.
3. Sumber Daya Manusia, yang berkaitan dengan keterampilan, latar belakang, dan
pelatihan manajer dan karyawan, serta cara mereka dilatih atau training.
4. Pengetahuan dan pembelajaran organisasi.
5. Sumber daya organisasi umum, termasuk reputasi perusahaan, nama merek, paten,
kontrak, dan hubungan dengan pemangku kepentingan eksternal.

Suatu hotel atau perusahaan sebagai kumpulan sumber daya memiliki implikasi
yang luas. Contohnya, umumnya peran penting dari seorang manajer menjadi
memperoleh, mengembangkan, mengelola, dan membuang sumber daya. Jika di suatu
hotel atau lembaga usaha lain manajernya mampu menanggung pekerjaan yang lebih
baik maka perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dengan memiliki
sumber daya yang unggul. Salah satu keunggulannya adalah tidak diperlukan tambahan
biaya yang dikeluarkan untuk merekrut sumber daya manusia lainnya. Keunggulan
kompetitif yang seperti ini yang dapat menguntungkan hotel secara berkelanjutan.
Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dapat menyebabkan dihasilkannya kinerja
organisasi yang lebih tinggi dari normal atau rata-rata dalam periode yang panjang.
Dapat diambil contoh dari Hotel Marriott yang telah berhasil memanfaatkan sumber
dayanya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dibandingkan hotel lain. Banyak
yang percaya bahwa akuisisi dan pengembangan organisasi unggul sumber daya
nasional adalah alasan yang paling penting bahwa suatu hotel atau perusahaan
dikatakan lebih sukses daripada yang lain.
Sebagian besar sumber daya yang dapat diperoleh atau dikembangkan oleh suatu
perusahaan terkait langsung dengan perusahaan tersebut oleh stakeholders. Misalnya,
sumber daya keuangan terkait erat dengan membangun kerja yang baik hubungan
dengan perantara keuangan. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga
terkait dengan manajemen yang efektif dari stakeholders organisasi. Sumber daya
organisasi mencerminkan pemahaman organisasi tentang harapan masyarakat dan
keterkaitan yang dimiliki yang ditetapkan oleh stakeholders.
Salah satu contoh perusahaan yang menerapkan resourced base view adalah
Apple Inc. Diamana telah mengadopsi RBV untuk mengembangkan strategi mereka
dengan fokus pada pengelolaan sumber daya yang unik dan berharga yang dimiliki
perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh penerapan RBV dalam strategi Apple.
 Desain dan inovasi produk, Apple Inc. dikenal karena kreasi produk yang inovatif
dan berkualitas tinggi. Mereka memanfaatkan sumber daya internal seperti tim
desain yang ahli dan kepemilikan hak kekayaan intelektual untuk membuat produk
yang membedakan mereka dari pesaing. Pendekatan ini memungkinkan Apple
untuk menciptakan keunggulan bersaing melalui diferensiasi produk.
 Rantai pasokan terintegrasi, Apple telah membangun rantai pasokan terintegrasi
yang kuat untuk mendukung produksi dan distribusi produk mereka. Dengan
mengawasi aspek kunci dari rantai pasokan mereka seperti manufaktur,
pengiriman, dan distribusi, Apple dapat memanfaatkan sumber daya internal
mereka secara efektif dan memaksimalkan kualitas dan waktu penyelesaian
produk.
 Kekuatan merek, Apple membangun dan mempertahankan kekuatan merek yang
kuat melalui investasi dalam pengembangan merek, pemasaran, dan layanan
pelanggan yang unggul. Merek Apple yang terkenal dan kesetiaan pelanggan yang
tinggi menjadi sumber daya yang berharga dan sulit ditiru oleh pesaing.
 Pengetahuan dan keterampilan karyawan, Apple mengakui pentingnya
pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam menciptakan dan mengelola
inovasi. Perusahaan ini menginvestasikan sumber daya dalam pengembangan
karyawan mereka melalui pelatihan dan pengembangan, memastikan bahwa
mereka memiliki keahlian yang unik dan mendukung strategi perusahaan.
 Kekuatan hubungan dengan pemasok dan mitra, Apple membangun hubungan
yang dekat dengan pemasok dan mitra strategisnya. Ini memberikan akses ke
sumber daya dan teknologi yang langka dan bernilai tinggi yang dapat digunakan
Apple dalam mencapai keunggulan bersaing.

Melalui penerapan Resource-Based View, Apple Inc. telah mampu


memanfaatkan sumber daya internal mereka yang unik dan berharga untuk
menciptakan keunggulan kompetitif dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan
dalam industri teknologi.

3. Stakeholder view
Perspektif stakeholders adalah pendekatan manajemen strategis yang
menekankan pentingnya untuk mempertimbangkan kepentingan dan pengaruh dari
berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan. Pendekatan ini membutuhkan fokus
yang eksklusif pada pemegang saham dengan tujuan mengidentifikasi, memahami dan
secara aktif berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan perusahaan.
Pemangku kepentingan adalah individu, kelompok, atau entitas yang memiliki
kepentingan langsung atau tidak langsung di perusahaan dan dapat dipengaruhi oleh
keputusan dan operasi perusahaan. Ini mungkin termasuk karyawan, pelanggan,
pemasok, pemegang saham, masyarakat, pemerintah, LSM, media dan lingkungan.
Setiap pemangku kepentingan memiliki kepentingan, kebutuhan, nilai dan harapan
yang berbeda dari perusahaan.
Pendekatan stakeholder view menganggap bahwa perusahaan tidak hanya
bertanggung jawab kepada pemegang saham untuk mencapai keuntungan finansial,
tetapi juga harus mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi yang
lebih luas. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mencapai keberlanjutan jangka
panjang dengan mengelola hubungan dengan semua stakeholders dengan bijak.
Berikut adalah beberapa aspek penting dalam pandangan stakeholders:
 Identifikasi stakeholders, perusahaan perlu mengidentifikasi stakeholder yang
relevan dan signifikan dalam konteks bisnis mereka. Hal ini melibatkan
mengidentifikasi individu, kelompok, atau entitas yang dapat mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh perusahaan, serta menentukan kepentingan dan kebutuhan mereka.
 Pemahaman kepentingan dan kebutuhan stakeholders, setelah stakeholder
diidentifikasi, perusahaan perlu memahami kepentingan dan kebutuhan mereka. Ini
melibatkan analisis mendalam tentang ekspektasi, tujuan, nilai, preferensi, dan
kekhawatiran stakeholder terkait dengan perusahaan.
 Keterlibatan stakeholders, perusahaan harus melibatkan stakeholders dalam
proses pengambilan keputusan dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk
berkontribusi, memberikan masukan, dan berpartisipasi secara aktif. Ini dapat
dilakukan melalui konsultasi, dialog terbuka, pertemuan pemangku kepentingan,
kelompok kerja, atau mekanisme partisipatif lainnya.
 Pemantauan dan responsif terhadap stakeholders, perusahaan perlu memantau
dan mengevaluasi dampak keputusan dan kegiatan mereka terhadap stakeholders. Ini
melibatkan pemantauan kinerja sosial, lingkungan, dan ekonomi perusahaan serta
responsif terhadap masalah atau kekhawatiran yang diungkapkan oleh stakeholders.
 Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR),
pendekatan stakeholder view mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik bisnis
yang bertanggung jawab secara sosial. Ini mencakup memperhatikan keberagaman dan
inklusi, mempertimbangkan dampak lingkungan, memperhatikan hak asasi manusia.

Stakeholder view dalam strategic management memiliki akar sejarah dan asal
usulnya yang berasal dari perkembangan konsep dan pemikiran manajemen dalam
beberapa dekade terakhir. Pada tahun 1960-an, konsep tanggung jawab sosial
perusahaan (corporate social responsibility/CSR) mulai muncul, yang menekankan
pentingnya perusahaan menjalankan kegiatan bisnis mereka dengan memperhatikan
dampak sosial dan lingkungan. Konsep ini mengarah pada perluasan pandangan
tradisional yang hanya mempertimbangkan kepentingan pemegang saham. Pada tahun
1980-an, teori "strategic management stakeholder" oleh R. Edward Freeman menjadi
salah satu sumbangan utama terhadap pemahaman stakeholder view dalam strategic
management. Freeman berpendapat bahwa perusahaan harus mempertimbangkan
kepentingan dan kebutuhan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) dalam
pengambilan keputusan strategis mereka, dan bukan hanya memfokuskan pada
pemegang saham.
Selama dekade berikutnya, pemikiran dan penelitian lebih lanjut berkembang di
bidang stakeholder view. Para ahli memperluas pemahaman tentang siapa saja yang
dapat dianggap sebagai stakeholders, serta bagaimana perusahaan dapat berinteraksi
dan bekerja sama dengan mereka untuk mencapai tujuan bersama. Teori stakeholder
view juga menerima pengaruh dari gerakan sosial dan perkembangan dalam etika
bisnis. Kesadaran akan isu-isu seperti keberlanjutan, keadilan sosial, lingkungan hidup,
dan hak asasi manusia memainkan peran penting dalam memperkuat pandangan
stakeholder view dalam praktik manajemen. Seiring waktu, stakeholder view telah
menjadi pendekatan yang lebih diterima dan dipraktikkan dalam manajemen strategis.
Banyak perusahaan mengakui bahwa mencapai keberhasilan jangka panjang tidak
hanya melibatkan keuntungan finansial semata, tetapi juga memperhatikan hubungan
dan dampak mereka terhadap stakeholders yang beragam.
Dalam beberapa tahun terakhir, stakeholder view semakin mendapatkan perhatian
dalam konteks korporat dan pembuatan kebijakan publik. Regulasi dan standar
keberlanjutan yang semakin ketat juga telah mendorong perusahaan untuk lebih fokus
pada pemikiran stakeholder dalam mengembangkan strategi dan operasi mereka.
Dengan demikian, asal usul stakeholder view dapat ditelusuri kembali ke perluasan
konsep tanggung jawab sosial perusahaan pada tahun 1960-an, dan pengembangan teori
stakeholder view oleh R. Edward Freeman pada tahun 1980-an. Sejak itu, konsep ini
terus berkembang dan menjadi bagian penting dari disiplin manajemen strategis.
Pada intinya stakeholders view berpusat pada business ethic dan social
responsibility. Stakeholder view dalam strategic management memiliki hubungan erat
dengan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dan
etika bisnis. Ketiga konsep ini saling terkait dan saling mempengaruhi dalam konteks
pengelolaan perusahaan secara holistik dan bertanggung jawab.
1. Stakeholder View dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Stakeholder view menekankan pentingnya mempertimbangkan kepentingan
dan kebutuhan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) perusahaan, selain
hanya fokus pada pemegang saham. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
juga mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan,
dan ekonomi yang lebih luas dari kegiatan bisnis mereka.
Dengan pendekatan stakeholder view, perusahaan mengidentifikasi
stakeholders yang relevan dan signifikan, memahami kepentingan dan kebutuhan
mereka, dan berusaha untuk memenuhi harapan dan meminimalkan dampak negatif
pada mereka. Tanggung jawab sosial perusahaan mencakup komitmen untuk
mempertahankan keberagaman, menjaga lingkungan, melibatkan masyarakat, dan
menghormati hak asasi manusia. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip stakeholder
view dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan strategi perusahaan.

2. Stakeholder View dan Etika Bisnis


Etika bisnis melibatkan prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang diterapkan
dalam kegiatan bisnis. Stakeholder view mendorong perusahaan untuk
mempertimbangkan nilai-nilai dan etika dalam hubungan dengan berbagai
stakeholders mereka. Hal ini mencakup transparansi, kejujuran, integritas, dan
keadilan dalam interaksi dengan karyawan, pelanggan, pemasok, masyarakat, dan
lingkungan.
Stakeholder view mengakui bahwa keputusan bisnis tidak hanya didasarkan
pada pertimbangan keuntungan finansial semata, tetapi juga harus memperhatikan
implikasi etis dari tindakan perusahaan terhadap stakeholders. Misalnya, ketika
membuat keputusan yang dapat mempengaruhi lingkungan, perusahaan harus
mempertimbangkan dampaknya terhadap ekosistem dan kesehatan masyarakat.
Dengan adopsi stakeholder view, perusahaan dapat membangun reputasi yang kuat,
memperoleh kepercayaan dari stakeholders, dan meminimalkan risiko reputasi dan
hukum yang terkait dengan pelanggaran etika bisnis.
Secara keseluruhan, stakeholder view, tanggung jawab sosial perusahaan, dan
etika bisnis saling terkait dalam upaya perusahaan untuk menjalankan bisnis dengan
cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dengan mempertimbangkan
kepentingan dan dampak stakeholders, serta menerapkan nilai-nilai etis, perusahaan
dapat mencapai tujuan bisnis jangka panjang yang sejalan dengan keberlanjutan
sosial, lingkungan, dan ekonomi. Gambar berikut menunjukan pandangan
stakeholders yang berpusat pada perusahaan.
Perspektif ini mengakui bahwa perusahaan tidak hanya bertanggung jawab
kepada pemegang saham, tetapi juga kepada berbagai kelompok yang memiliki
kepentingan atau terpengaruh oleh aktivitas perusahaan. Berikut adalah penjelasan
mengenai view of the firm dari perspektif stakeholders:
 Pemegang Saham (Shareholders)
Pemegang saham adalah pemilik perusahaan dan mereka memiliki kepentingan
finansial utama. Pandangan mereka tentang perusahaan seringkali berfokus pada
maksimalisasi nilai perusahaan dan keuntungan yang diperoleh dari investasi mereka.
 Karyawan (Employees)
Karyawan merupakan aset penting dalam perusahaan. Pandangan mereka tentang
perusahaan mencakup aspek seperti keadilan dalam gaji dan imbalan, kondisi kerja
yang aman, kesempatan pengembangan karir, dan keadilan dalam kebijakan
pengelolaan sumber daya manusia.
 Pelanggan (Customers)
Pelanggan adalah kelompok yang sangat penting bagi perusahaan. Pandangan mereka
tentang perusahaan melibatkan kualitas produk atau layanan yang diberikan, harga yang
wajar, pelayanan pelanggan yang baik, dan nilai yang diperoleh dari interaksi dengan
perusahaan.
 Pemasok (Suppliers)
Pemasok menyediakan bahan baku, produk, atau layanan yang diperlukan oleh
perusahaan. Pandangan mereka tentang perusahaan mencakup aspek seperti keadilan
dalam negosiasi kontrak, pembayaran yang tepat waktu, hubungan kerja yang saling
menguntungkan, dan keberlanjutan hubungan bisnis.
 Komunitas lokal
Perusahaan beroperasi di suatu komunitas dan memiliki dampak sosial dan lingkungan
pada lingkungan sekitarnya. Pandangan komunitas lokal tentang perusahaan meliputi
keberlanjutan lingkungan, kontribusi terhadap pembangunan ekonomi lokal, kepatuhan
terhadap peraturan dan standar sosial, serta keterlibatan dalam inisiatif sosial dan
kegiatan masyarakat.
 Pemerintah dan regulator
Pemerintah memiliki peran dalam mengatur dan mengawasi aktivitas perusahaan.
Pandangan pemerintah dan regulator tentang perusahaan mencakup kepatuhan terhadap
peraturan dan undang-undang, ketaatan terhadap standar lingkungan, kontribusi pajak,
dan ketaatan terhadap norma sosial yang ditetapkan.

Pandangan stakeholders ini menggambarkan pentingnya perusahaan dalam


menjaga keseimbangan dan memenuhi kepentingan berbagai pihak yang berbeda.
Manajemen strategis yang baik harus mampu memperhatikan dan merespons
kepentingan dan tuntutan dari semua stakeholders ini agar perusahaan dapat beroperasi
secara berkelanjutan dan memperoleh keunggulan kompetitif dalam jangka panjang.
Didalam suatu perusahaan akan melibatkan pengintegrasian kepentingan dan
harapan dari berbagai kelompok ke dalam proses perumusan strategi perusahaan.
Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa strategi yang dirumuskan tidak
hanya menguntungkan pemegang saham, tetapi juga mempertimbangkan kepentingan
dan kebutuhan stakeholders lainnya. Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat
diadopsi dalam strategi formulation dari perspektif stakeholders:
 Pendekatan kolaboratif
Pendekatan ini melibatkan kolaborasi aktif dengan berbagai stakeholders untuk
mendapatkan masukan dan pemahaman yang lebih baik tentang kepentingan dan
harapan mereka. Perusahaan dapat melibatkan pemegang saham, karyawan, pelanggan,
pemasok, komunitas lokal, dan pemerintah/regulator dalam proses perumusan strategi.
Dengan melibatkan mereka secara langsung, perusahaan dapat memperoleh wawasan
yang lebih kaya dan memastikan bahwa kepentingan semua pihak dipertimbangkan.
 Analisis stakeholder
Pendekatan ini melibatkan identifikasi dan analisis mendalam tentang stakeholder yang
relevan dengan perusahaan. Analisis ini mencakup mengidentifikasi kepentingan,
kebutuhan, preferensi, dan kekuatan serta kelemahan masing-masing stakeholder.
Dengan memahami lebih baik stakeholder dan perspektif mereka, perusahaan dapat
mengembangkan strategi yang lebih holistik dan dapat diterima oleh berbagai
kelompok.
 Responsif terhadap kepentingan stakeholder
Pendekatan ini mendorong perusahaan untuk merespons kepentingan dan harapan
stakeholder dalam strategi mereka. Ini melibatkan mempertimbangkan implikasi
strategi terhadap pemangku kepentingan dan mengambil langkah-langkah untuk
memenuhi atau mengatasi kekhawatiran mereka. Misalnya, perusahaan dapat
mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan, memperbaiki kondisi kerja,
meningkatkan kualitas produk atau layanan, atau berkontribusi pada komunitas lokal
sebagai tanggapan terhadap kepentingan stakeholder tersebut.
 Pendekatan berkelanjutan (Sustainability-oriented Approach)
Pendekatan ini menempatkan keberlanjutan sebagai prinsip utama dalam strategi
perusahaan. Perusahaan mengakui bahwa keberhasilan jangka panjang mereka
tergantung pada keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Strategi yang dirumuskan mencakup praktik bisnis yang bertanggung jawab secara
sosial dan lingkungan serta berupaya mengurangi dampak negatif terhadap stakeholder
dan lingkungan.

Pendekatan ini pada intinya akan menganalisis kekuatan ekonomi, pengaruh


politk, hak dan tuntutan bagi para pemangku untuk mendorong perusahaan untuk
melihat stakeholders sebagai mitra strategis dan membangun hubungan saling
menguntungkan dengan mereka. Dengan melibatkan stakeholders secara aktif dan
mempertimbangkan kepentingan mereka, perusahaan dapat meminimalkan konflik,
memperkuat reputasi perusahaan, dan menciptakan nilai jangka panjang bagi semua
pihak yang terlibat. Di dalam perspektif stakeholders suatu perusahaan terdapat faktor-
faktor atau aset yang memungkinkan perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan
posisi unggul dalam industri atau pasar yang mereka hadapi. Pandangan ini mengakui
bahwa keunggulan kompetitif tidak hanya bergantung pada kepentingan pemegang
saham, tetapi juga harus memperhatikan kepentingan dan kontribusi dari berbagai
kelompok stakeholders. Berikut adalah beberapa contoh source of competitive
advantages dari perspektif stakeholders:
 Karyawan (Employees),
Karyawan yang berkualitas tinggi, terlatih dengan baik, dan termotivasi menjadi
sumber keunggulan kompetitif. Perusahaan yang mampu menarik, mengembangkan,
dan mempertahankan karyawan yang berbakat dapat memiliki tim yang produktif dan
inovatif, meningkatkan kualitas produk atau layanan, dan memberikan pengalaman
pelanggan yang lebih baik.
 Pelanggan (Customers)
Pelanggan yang puas dan setia dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif. Jika
perusahaan dapat memberikan nilai tambah yang unik, pengalaman pelanggan yang
superior, dan layanan pelanggan yang baik, mereka dapat membangun hubungan jangka
panjang dengan pelanggan dan menciptakan loyalitas yang kuat.
 Pemasok (Suppliers)
Kerjasama yang kuat dengan pemasok dapat memberikan keunggulan kompetitif.
Pemasok yang handal, berkualitas tinggi, dan memberikan inovasi dapat membantu
perusahaan mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendapatkan
akses ke teknologi atau bahan baku yang unggul.
 Inovasi dan R&D (Research and Development)
Kemampuan perusahaan untuk berinovasi dan melakukan penelitian dan
pengembangan yang berkelanjutan dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif.
Inovasi produk, proses, atau model bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
atau menghadapi tantangan pasar dapat memberikan perusahaan keunggulan yang sulit
ditiru oleh pesaing.
 Reputasi Perusahaan dan Merek (Company Reputation and Brand)
Reputasi yang baik dan merek yang kuat dapat memberikan keunggulan kompetitif.
Perusahaan yang dikenal karena etika bisnis yang tinggi, tanggung jawab sosial, dan
kualitas produk atau layanan yang konsisten dapat menarik pelanggan, mendapatkan
kepercayaan, dan membedakan diri dari pesaing.
 Hubungan dengan Komunitas dan Pemerintah (Community and Government
Relations)
Hubungan yang baik dengan komunitas lokal dan pemerintah dapat menjadi sumber
keunggulan kompetitif. Perusahaan yang terlibat dalam inisiatif sosial, mendukung
pembangunan ekonomi lokal, dan mematuhi peraturan dan standar yang berlaku dapat
membangun dukungan dan reputasi positif di mata stakeholders dan memperoleh
keuntungan kompetitif.

Sehingga menjadi sangat penting untuk memperhatikan kepentingan stakeholders


dalam menciptakan keunggulan kompetitif, hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa
perusahaan tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial saja. Dalam stakeholders
view para pemangku dapat dibedakan antara manajemen pemangku kepentingan
internal dan manajemen pemangku kepentingan eksternal. Perbedaannya terletak pada
pemangku kepentingan yang terlibat dan hubungan serta cara mengelola keterlibatan
mereka.
 Manajemen pemangku kepentingan internal, adalah tentang mengelola hubungan
dengan pemangku kepentingan internal organisasi. Pemangku kepentingan internal
adalah individu atau kelompok yang terlibat langsung dalam operasi, keputusan, dan
operasi organisasi sehari-hari. Contoh pemangku kepentingan internal adalah
karyawan, manajer, direktur, dan pemilik bisnis. Manajemen pemangku kepentingan
internal berfokus pada membangun dan memelihara hubungan yang baik antara
berbagai bagian dan tingkatan organisasi. Tujuannya adalah sinergi, efisiensi dan
kepuasan karyawan. Tujuan manajemen pemangku kepentingan internal adalah untuk
memastikan bahwa kepentingan dan tujuan individu dan kelompok internal dapat
diwujudkan secara seimbang.
 Manajemen pemangku kepentingan eksternal, adalah tentang mengelola hubungan
dengan pemangku kepentingan eksternal organisasi. Pemangku kepentingan eksternal
adalah orang atau kelompok di luar organisasi yang tertarik atau mungkin terpengaruh
oleh aktivitas organisasi. Contoh pemangku kepentingan eksternal adalah pelanggan,
pemasok, mitra bisnis, komunitas lokal, pemerintah, dan masyarakat umum.
Manajemen pemangku kepentingan eksternal berfokus pada membangun dan
memelihara hubungan yang saling menguntungkan dengan pemangku kepentingan
eksternal. Tujuannya adalah untuk memahami dan memenuhi kebutuhan, keinginan,
dan harapan para pemangku kepentingan eksternal tersebut. Tujuan manajemen
pemangku kepentingan eksternal adalah untuk memastikan bahwa organisasi
mempertimbangkan dan menanggapi secara efektif kepentingan dan kebutuhan
pemangku kepentingan eksternal dalam pengambilan keputusan dan implementasi
strategi.
Pada intinya perbedaan antara manajemen pemangku kepentingan internal dan
manajemen pemangku kepentingan eksternal terletak pada pemangku kepentingan yang
terlibat (internal vs. eksternal) dan fokusnya (hubungan internal organisasi versus
hubungan eksternal). Kedua aspek tersebut penting saat menggerakkan pemangku
kepentingan sebagai bagian dari manajemen strategis untuk mencapai keberhasilan
jangka panjang organisasi. Berikut merupakan gambaran secara ringkas mengenai
perbedaan internal dan ekternal dari para pemangku kepentingan dari suatu perushaan.
Contoh dari perusahaan yang mengguanakan stakeholder view dalam
menjalankan strategik manajemen adalah Patagonia yang merupakan perusahaan
pakaian luar ruangan yang terkenal dan berkomitmen untuk praktik bisnis yang
bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
Dalam pendekatan stakeholder view, Patagonia mengakui bahwa keberhasilan
jangka panjang perusahaan tidak hanya bergantung pada kepentingan pemegang saham,
tetapi juga melibatkan kepentingan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder)
lainnya. Beberapa contoh penerapan pendekatan stakeholder view dalam strategi
Patagonia adalah sebagai berikut:
 Perhatian pada lingkungan
Patagonia sangat memperhatikan kelestarian lingkungan. Mereka secara aktif
berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan melalui penggunaan bahan baku
yang ramah lingkungan, pemulihan produk, dan kampanye perlindungan lingkungan.
Dalam pengambilan keputusan strategis, kepentingan lingkungan menjadi faktor yang
sangat penting.
 Keterlibatan masyarakat
Patagonia berusaha menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat setempat di
wilayah-wilayah di mana mereka beroperasi. Mereka bekerja sama dengan komunitas
lokal dalam proyek-proyek konservasi, mendukung organisasi nirlaba lokal, dan
berusaha menciptakan dampak positif bagi masyarakat setempat.
 Karyawan dan budaya perusahaan
Patagonia sangat memperhatikan kepuasan karyawan dan menciptakan budaya kerja
yang inklusif dan berkelanjutan. Mereka memberikan insentif dan fasilitas yang
memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan karyawan, serta mendorong partisipasi
mereka dalam pengambilan keputusan perusahaan.
 Transparansi dan akuntabilitas
Patagonia berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang transparan dan akuntabel
terhadap semua pemangku kepentingan. Mereka secara terbuka berbagi informasi
tentang praktik bisnis mereka, dampak lingkungan, dan upaya kesejahteraan sosial yang
dilakukan.
 Fokus pada kualitas produk dan layanan
Patagonia juga menganggap konsumen sebagai salah satu pemangku kepentingan
utama. Mereka berusaha menyediakan produk berkualitas tinggi yang ramah
lingkungan, serta memberikan layanan pelanggan yang unggul.

Melalui pendekatan stakeholder view, Patagonia telah membangun citra merek


yang kuat dan berhasil memperoleh keuntungan sambil memperhatikan dampak sosial
dan lingkungan dari kegiatan bisnis mereka. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan
untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan dengan pemangku kepentingan dan
mewujudkan tujuan jangka panjang yang lebih luas.

4. Combined perspective
Perspektif gabungan dalam manajemen strategis mengacu pada pendekatan yang
menggabungkan berbagai teori dan perspektif untuk memahami dan menganalisis
strategi perusahaan secara holistik. Pendekatan ini mengakui kompleksitas dan
dinamika yang terlibat dalam pengambilan keputusan strategis. Dalam perspektif
gabungan, manajer yang strategis tidak terikat pada satu teori atau model tertentu, tetapi
memadukan berbagai pendekatan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih
komprehensif tentang strategi perusahaan. Manajer juga menggunakan elemen-elemen
dari berbagai pendekatan tersebut untuk mengembangkan wawasan yang lebih
komprehensif tentang strategi perusahaan. Pendekatan ini memungkinkan pengakuan
terhadap kompleksitas dan keunikan setiap situasi organisasi, serta memperkuat
kemampuan manajer untuk mengambil keputusan strategis yang efektif dan responsif
terhadap tantangan dan peluang yang dihadapi. Beberapa perspektif yang sering
digabungkan dalam pendekatan ini meliputi:
 Pendekatan ekonomi
Mengacu pada analisis ekonomi dalam memahami bagaimana organisasi mencapai
keunggulan kompetitif melalui faktor-faktor seperti biaya produksi, diferensiasi
produk, dan pengaruh pasar.
 Pendekatan sosial
Mengakui dampak sosial organisasi dan tanggung jawab sosialnya terhadap berbagai
pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, komunitas lokal, dan
lingkungan.
 Pendekatan sumber daya dan kemampuan
Mendasarkan analisis strategis pada sumber daya internal perusahaan, termasuk aset
fisik, keahlian, karyawan, merek, dan hubungan dengan pemasok dan pelanggan.
 Pendekatan institusional
Menyoroti pentingnya norma, nilai, dan kebiasaan yang mengatur perilaku organisasi
dalam lingkungan sosial dan politik yang lebih luas.
 Pendekatan evolusioner
Menganggap strategi sebagai hasil dari proses evolusi dan pembelajaran organisasi
dari pengalaman masa lalu, dengan mempertimbangkan adaptasi, seleksi, dan retensi
dari pilihan strategis yang berhasil.
Contoh perusahaan yang menerapkan combination view didalam strategik
manajemennya adalah :
 Procter & Gamble (P&G)
P&G adalah perusahaan global dalam industri barang konsumen yang menggunakan
pendekatan kombinasi dalam manajemen strategis. Mereka menggabungkan beberapa
elemen strategis, seperti inovasi produk, diferensiasi merek, pengembangan pasar
global, dan penggunaan teknologi untuk mencapai keunggulan kompetitif.
P&G berfokus pada inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi
pelanggan. Mereka memiliki portofolio merek yang luas dan membangun diferensiasi
melalui kualitas produk, fitur unik, dan penelitian yang canggih. Selain itu, P&G juga
melihat peluang di pasar global dan berinvestasi dalam pengembangan pasar di
berbagai negara.
Perusahaan ini juga memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi
operasional dan interaksi dengan pelanggan. Mereka menggunakan analitik data untuk
memahami perilaku konsumen dan tren pasar, serta menerapkan teknologi dalam rantai
pasok mereka untuk memperbaiki kecepatan, kualitas, dan keandalan produk.
 Nike Inc.
Nike adalah perusahaan terkemuka di industri olahraga dan pakaian atletik yang
mengadopsi pendekatan kombinasi dalam strategi mereka. Nike menggabungkan
inovasi produk, diferensiasi merek, pemasaran kreatif, dan pengembangan pasar global.
Nike terus mendorong inovasi produk dengan pengembangan teknologi baru dan desain
yang menarik. Mereka menciptakan produk atletik yang tidak hanya berkinerja tinggi,
tetapi juga bergaya dan sesuai dengan tren mode saat ini. Nike juga menggunakan
penekanan pada merek dan citra merek yang kuat untuk membedakan diri mereka dari
pesaing.
Selain itu, Nike melakukan pemasaran yang kreatif dan melibatkan atlet dan selebriti
terkenal dalam kampanye mereka. Pendekatan ini membantu mereka membangun
hubungan emosional dengan pelanggan dan memperluas basis konsumen mereka. Nike
juga memiliki kehadiran global yang kuat, dengan strategi pengembangan pasar di
berbagai negara untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
 Amazon.com Inc.
Amazon adalah perusahaan e-commerce global yang menggunakan pendekatan
kombinasi dalam strategi manajemen mereka. Mereka menggabungkan inovasi
teknologi, pengalaman pelanggan yang personal, ekspansi bisnis, dan diversifikasi
produk dan layanan.Amazon terus mendorong inovasi dalam teknologi dan sistem e-
commerce mereka. Mereka mengembangkan layanan dan fitur baru seperti One-Day
Delivery, Amazon Prime, dan Amazon Echo untuk meningkatkan pengalaman belanja
pelanggan. Amazon juga menggunakan analitik data untuk mempersonalisasi
rekomendasi produk dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Selain itu, Amazon melakukan ekspansi bisnis yang agresif melalui akuisisi
perusahaan dan pengembangan pasar internasional. Mereka memperluas jangkauan
produk dan layanan mereka dari e-commerce ke sektor lain seperti cloud computing
(AWS), konten streaming (Amazon Prime Video), dan produk-produk konsumen
elektronik (Amazon Kindle).

3. Jelaskan dan berikan contoh-contoh mengenai proses Analisis lingkungan luar (external
environment analysis) yang biasa dilakukan oleh perusahaan2 besar yang professional
setiap tahunnya secara terus-menerus. Hasil analisis lingkungan ini biasanya
dipergunakan sebagai dasar informasi masukan yang sangat essensial bagi perusahaan
untuk menyusun Strategic Management Plan mereka.
Jawab :
Proses yang dilakukan oleh perusahaan besar secara terus-menerus untuk memahami
faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi strategi dan kinerja bisnis mereka.
Proses ini membantu perusahaan dalam mengidentifikasi peluang dan ancaman yang
muncul di lingkungan bisnis mereka, serta merencanakan strategi yang sesuai untuk
menghadapinya. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan dalam proses
analisis lingkungan eksternal :
 Pengumpulan Informasi
Perusahaan akan mengumpulkan informasi mengenai faktor-faktor eksternal yang
relevan dengan bisnis mereka, seperti kondisi pasar, tren industri, pesaing, perubahan
regulasi, inovasi teknologi, dan isu-isu sosial atau lingkungan yang dapat
mempengaruhi bisnis perusahaan.
 Analisis PESTEL
PESTEL merupakan kerangka kerja analisis yang digunakan dalam studi lingkungan
bisnis. Kerangka kerja ini membantu organisasi dalam memahami faktor-faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan kinerja mereka. PESTEL
mewakili enam elemen utama yang harus dipertimbangkan dalam analisis tersebut.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai setiap elemen PESTEL:
o Political (Politik)
Faktor politik mencakup pengaruh pemerintah dan kebijakan politik terhadap
bisnis. Hal ini meliputi peraturan, kebijakan, stabilitas politik, tingkat korupsi,
kestabilan kebijakan, peraturan perdagangan, dan hubungan internasional.
Perubahan dalam faktor politik ini dapat memiliki dampak signifikan terhadap
operasi dan strategi bisnis suatu organisasi.
o Economic (Ekonomi)
Faktor ekonomi mencakup kondisi ekonomi suatu negara atau wilayah. Hal ini
meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, kebijakan fiskal dan
moneter, pengangguran, dan stabilitas mata uang. Faktor ekonomi dapat
mempengaruhi daya beli konsumen, permintaan pasar, biaya produksi, dan
ketersediaan sumber daya finansial.
o Sociocultural (Sosial dan Budaya)
Faktor sosial dan budaya mencerminkan nilai-nilai, norma, dan tren sosial
dalam masyarakat. Hal ini termasuk demografi, gaya hidup, preferensi
konsumen, perubahan tren, dan pandangan masyarakat terhadap lingkungan
dan keberlanjutan. Perubahan dalam faktor sosial dan budaya dapat
mempengaruhi permintaan produk atau layanan, citra merek, dan preferensi
konsumen.
o Technological (Teknologi)
Faktor teknologi melibatkan kemajuan teknologi dan inovasi dalam industri
dan masyarakat secara luas. Hal ini mencakup perkembangan teknologi
informasi, kecerdasan buatan (AI), digitalisasi, Internet of Things (IoT), dan
perkembangan teknologi lainnya. Perubahan teknologi dapat mempengaruhi
cara kerja, operasional, dan strategi bisnis suatu organisasi.
o Environmental (Lingkungan)
Faktor lingkungan mencakup isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Hal ini
meliputi perubahan iklim, polusi, kebijakan lingkungan, ketersediaan sumber
daya alam, dan kesadaran masyarakat terhadap perlindungan lingkungan.
Organisasi perlu memperhatikan dampak lingkungan dari operasinya dan
mengembangkan praktik bisnis yang berkelanjutan.
o Legal (Hukum)
Faktor hukum mencakup regulasi dan peraturan yang berlaku dalam
lingkungan bisnis. Hal ini mencakup peraturan industri, hak kekayaan
intelektual, persaingan, keamanan produk, perlindungan konsumen, dan
peraturan ketenagakerjaan.
 Evaluasi strategi terhadap pesaing
Perusahaan akan mengevaluasi pesaing utama mereka, meliputi strategi mereka,
kekuatan dan kelemahan, serta respon terhadap perubahan lingkungan bisnis. Ini dapat
melibatkan pemantauan pesaing langsung melalui riset pasar, analisis laporan
keuangan, atau memantau aktivitas pesaing secara online.
 Analisis perubahan dan tren
Perusahaan akan mengevaluasi tren dan perubahan signifikan dalam industri mereka,
seperti perubahan teknologi, preferensi konsumen, demografis, atau regulasi. Ini
membantu perusahaan dalam mengidentifikasi peluang baru atau ancaman yang
muncul, serta menyesuaikan strategi mereka dengan perubahan tersebut.
Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam
menganalisis lingkungan eksternal dan faktor ini saling terkait dan saling
mempengaruhi. Organisasi yang mampu memahami dan mengantisipasi perubahan
dalam faktor-faktor ini akan lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan
peluang yang ada dalam lingkungan eksternal mereka. Contoh konkret dari perusahaan
yang menerapkan analisis eksternal dalam strategi manajemen adalah Coca-Cola
Company. Perusahaan ini secara rutin melakukan analisis lingkungan luar untuk
memahami faktor-faktor luar yang dapat berdampak pada bisnis mereka. Berikut adalah
contoh bagaimana Coca-Cola menerapkan analisis lingkungan luar:
 Analisis PESTEL:
Coca-Cola memantau faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan
hukum yang dapat mempengaruhi operasi bisnis mereka. Misalnya, perusahaan
mengikuti perubahan regulasi terkait minuman beralkohol dan gula, kebijakan pajak,
perubahan tren konsumen terkait gaya hidup sehat, dan inovasi teknologi dalam
produksi dan distribusi minuman.
 Analisis perubahan dan tren
Coca-Cola memperhatikan perubahan tren konsumen terkait kesehatan dan gaya hidup,
preferensi rasa dan kemasan, serta perubahan regulasi yang berkaitan dengan
lingkungan. Perusahaan ini berupaya menghadapi permintaan konsumen yang berubah
dengan memperkenalkan produk yang lebih sehat dan mengurangi penggunaan plastik.
 Analisis pesaing
Coca-Cola memantau aktivitas pesaing utama seperti PepsiCo dan Dr Pepper Snapple
Group. Mereka menganalisis strategi pesaing, produk dan promosi yang ditawarkan,
serta inisiatif pemasaran yang dilakukan oleh pesaing. Hal ini membantu Coca-Cola
untuk merespons persaingan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
Dengan terus memeriksa lingkungan eksternal, Coca-Cola dapat menemukan
peluang pasar yang belum tergarap, meramalkan risiko yang mungkin timbul, dan
menyesuaikan rencana dan tindakan mereka sesuai dengan perubahan di lingkungan
bisnis.
Contoh lainnya adalah Toyota Motor Corporation menerapkan analisis
lingkungan eksternal dalam strategi manajemen mereka. Toyota secara rutin melakukan
analisis lingkungan untuk memahami faktor-faktor eksternal yang berpotensi
mempengaruhi industri otomotif dan bisnis mereka. Berikut adalah contoh penerapan
analisis lingkungan eksternal oleh Toyota:
 Analisis PESTEL
Toyota memperhatikan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan,
dan hukum yang mempengaruhi bisnis otomotif. Misalnya, mereka memantau
perubahan kebijakan pemerintah terkait regulasi emisi, insentif fiskal untuk mobil
ramah lingkungan, tren konsumen terkait preferensi kendaraan yang hemat bahan
bakar, serta perkembangan teknologi baru seperti mobil listrik atau otonom.
 Analisis perubahan dan tren
Toyota memperhatikan perubahan tren konsumen, seperti permintaan terhadap mobil
listrik atau mobilitas berbagi, serta perubahan preferensi pembeli terkait keamanan,
kenyamanan, atau teknologi terkait kendaraan. Perusahaan ini juga memantau tren
lingkungan dan perubahan regulasi terkait pengurangan emisi gas rumah kaca dan
perlindungan lingkungan.
 Analisis pesaing
Toyota mengikuti kegiatan pesaing utama dalam industri otomotif. Mereka
menganalisis strategi pesaing, model kendaraan yang ditawarkan, harga, promosi, dan
layanan purna jual. Analisis ini membantu Toyota untuk tetap bersaing dan
mengembangkan strategi diferensiasi yang unik.
Dengan melakukan evaluasi lingkungan eksternal yang konsisten, Toyota mampu
mengantisipasi perubahan dalam sektor otomotif, menanggapi kecenderungan
konsumen, memproduksi kendaraan yang sesuai dengan regulasi terbaru, dan
memaksimalkan keunggulan kompetitif mereka dalam hal teknologi, efisiensi bahan
bakar, dan kehandalan kendaraan.

4. Jelaskan dengan rinci dan komprehensif apa dan bagaimana sebuah perusahaan
mempersiapkan dan menentukan Strategic Direction sebagai Visi dan Misi perusahaan.
Untuk memperkuat penjelasan saudara/i maka ada baiknya dilengkapi dengan contoh-
contoh konkrit.
Jawab :
Strategic direction merupakan keputusan jangka panjang yang menetapkan
orientasi strategis suatu organisasi. Ini meliputi pandangan, tujuan, nilai-nilai, dan
target strategis yang akan mengarahkan aktivitas organisasi dalam jangka waktu yang
lebih besar. Strategi arah menyediakan petunjuk tentang tujuan jangka panjang yang
ingin dicapai oleh organisasi, bagaimana organisasi ingin memposisikan dirinya di
pasar, dan nilai-nilai yang ingin dipromosikan. Berikut merupakan aspek penting yang
menyusun strategic direction :
 Visi:
Visi organisasi adalah gambaran jangka panjang yang diinginkan atau cita-cita
yang dikehendaki oleh suatu organisasi. Visi menggambarkan keadaan ideal atau
tujuan yang ingin dicapai organisasi di masa depan. Ini adalah pandangan yang
menginspirasi dan mengarahkan organisasi dalam mengambil langkah-langkah
strategis dan membuat keputusan yang relevan. Berikut ini adalah beberapa
karakteristik dan pentingnya visi organisasi:
o Inspiratif
Visi organisasi harus menginspirasi dan memotivasi anggota organisasi serta
membangkitkan semangat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ini harus
mencerminkan aspirasi yang tinggi dan menggugah imajinasi.
o Jangka panjang
Visi organisasi biasanya melihat ke masa depan jangka panjang, mencakup
periode waktu yang lebih luas, seperti 5 hingga 10 tahun ke depan. Ini
membantu organisasi untuk memvisualisasikan keadaan yang diharapkan di
masa mendatang dan mengarahkan upaya mereka dalam mencapai visi
tersebut.
o Berorientasi ke misi
Visi organisasi berhubungan erat dengan misi organisasi. Misi merujuk pada
tujuan utama organisasi dan alasan eksistensinya. Visi merupakan ekspresi
dari misi tersebut dalam bentuk cita-cita yang lebih besar dan tujuan jangka
panjang yang ingin dicapai.
o Mengarahkan pengambilan keputusan
Visi organisasi memberikan panduan dan arahan dalam pengambilan
keputusan strategis. Setiap langkah atau keputusan yang diambil harus sesuai
dengan visi organisasi dan membantu mewujudkannya. Visi membantu
menghindari keputusan yang bersifat jangka pendek dan sejalan dengan tujuan
jangka panjang.
o Mengarahkan identitas dan budaya organisasi
Visi organisasi membentuk identitas dan budaya organisasi. Visi yang kuat dan
terkait erat dengan nilai-nilai inti organisasi membantu menciptakan iklim
kerja yang positif, memberikan arah bagi perilaku anggota organisasi, dan
memengaruhi cara organisasi beroperasi.
o Komunikasi dan pemersatu
Visi organisasi menjadi sarana komunikasi yang penting untuk
mengartikulasikan arah dan tujuan organisasi kepada semua pemangku
kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat
umum. Visi juga menjadi faktor pemersatu yang menggalang orang-orang di
organisasi untuk bekerja bersama-sama untuk mencapai visi tersebut.
o Ukuran keberhasilan
Visi organisasi memberikan tolok ukur keberhasilan jangka panjang. Ketika
organisasi berhasil mencapai visi yang ditetapkan, ini menunjukkan
pencapaian tujuan utama organisasi dan memberikan penghargaan serta
motivasi untuk terus berkembang.
 Misi:
Fungsi misi di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang signifikan
dalam hubungannya dengan arah strategis. Misi perusahaan menjelaskan tujuan inti
perusahaan, mengenali tujuan yang ingin dicapai, dan memberikan arahan strategis
yang lebih detil dalam mencapai visi perusahaan. Berikut adalah penjabaran tentang
peran misi dalam kaitannya dengan arah strategis:
o Menentukan fokus
Misi perusahaan membantu menentukan fokus utama perusahaan dalam
bisnisnya. Ini mengarahkan perusahaan pada sektor bisnis tertentu, produk
atau layanan yang ditawarkan, dan segmen pasar yang dituju. Misalnya, misi
perusahaan mungkin berfokus pada penyediaan solusi teknologi bagi bisnis
kecil dan menengah, atau pada menyediakan produk makanan organik
berkualitas tinggi.
o Memberikan arah strategis
Misi perusahaan memberikan arah strategis kepada manajemen dan karyawan.
Ini membantu mengarahkan upaya organisasi menuju pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan. Misi perusahaan yang jelas dan terkait dengan visi membantu
mengkomunikasikan kepentingan jangka panjang perusahaan kepada seluruh
organisasi, sehingga memungkinkan koordinasi dan kerja tim yang lebih baik.
o Membentuk identitas perusahaan
Misi perusahaan membantu membentuk identitas perusahaan dan
membedakan perusahaan dari pesaing. Misi yang unik dan jelas membantu
menciptakan citra dan reputasi perusahaan di mata pelanggan, karyawan,
investor, dan pemangku kepentingan lainnya. Misalnya, perusahaan mungkin
memiliki misi yang berfokus pada inovasi, keunggulan produk, atau
keberlanjutan lingkungan, yang dapat menjadi bagian penting dari identitas
dan citra perusahaan tersebut.
o Mengarahkan pengambilan keputusan
Misi perusahaan memberikan panduan dalam pengambilan keputusan
strategis. Ketika perusahaan menghadapi pilihan strategis, misi berfungsi
sebagai kerangka acuan untuk mengevaluasi opsi dan memilih yang paling
konsisten dengan tujuan dan nilai perusahaan. Misi membantu menghindari
pengambilan keputusan yang bertentangan dengan arah strategis yang
diinginkan dan memastikan bahwa keputusan strategis yang diambil sejalan
dengan tujuan jangka panjang perusahaan.
Dalam konteks strategic direction, misi perusahaan berperan sebagai
landasan yang mengarahkan keputusan strategis dan tindakan perusahaan.
Misi yang kuat dan terkait erat dengan visi perusahaan membantu
menciptakan konsistensi, fokus, dan keselarasan dalam upaya strategis
perusahaan.
 Nilai-nilai:
Nilai-nilai organisasi adalah prinsip-prinsip dan keyakinan yang mendasari
budaya dan perilaku perusahaan. Mereka mencerminkan apa yang dianggap penting
dan dijunjung tinggi oleh perusahaan dan menjadi panduan dalam mengambil
keputusan, berinteraksi dengan pemangku kepentingan, dan menjalankan operasi
sehari-hari. Nilai-nilai organisasi memberikan arah moral dan etis, serta membantu
membangun identitas perusahaan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai
nilai-nilai organisasi:
o Identitas dan budaya perusahaan
Nilai-nilai organisasi membentuk identitas dan budaya perusahaan. Mereka
menggambarkan karakteristik unik dari perusahaan, seperti kolaborasi,
inovasi, integritas, kepuasan pelanggan, tanggung jawab sosial, atau keadilan.
Nilai-nilai ini membantu membedakan perusahaan dari yang lain dan
membentuk pola pikir dan perilaku karyawan.
o Panduan pengambilan keputusan
Nilai-nilai organisasi menjadi panduan dalam pengambilan keputusan. Mereka
membantu karyawan dalam mempertimbangkan implikasi moral, etika, dan
dampak jangka panjang dari tindakan mereka. Nilai-nilai yang kuat dan jelas
membantu menciptakan konsistensi dalam pengambilan keputusan dan
memastikan bahwa keputusan yang diambil sejalan dengan visi, misi, dan
tujuan perusahaan.
o Orientasi pelanggan dan pemangku kepentingan
Nilai-nilai organisasi sering kali menekankan pentingnya orientasi pelanggan
dan kepuasan pemangku kepentingan. Mereka menempatkan kepentingan
pelanggan, karyawan, masyarakat, dan lingkungan sebagai prioritas utama.
Dengan memiliki nilai-nilai ini, perusahaan dapat menciptakan hubungan yang
kuat dengan pemangku kepentingan, memenuhi kebutuhan mereka, dan
membangun kepercayaan.
o Perilaku karyawan dan budaya organisasi
Nilai-nilai organisasi mempengaruhi perilaku karyawan dan membentuk
budaya organisasi. Mereka menjadi pedoman dalam interaksi antar karyawan,
kerja tim, komunikasi, etika kerja, dan profesionalisme. Nilai-nilai yang
diterapkan secara konsisten membantu membangun budaya yang positif dan
kolaboratif di dalam perusahaan.
 Tujuan Strategis:
Tujuan strategis adalah sasaran jangka panjang yang ingin dicapai oleh organisasi.
Tujuan ini harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batasan waktu.
Tujuan strategis memberikan fokus dan prioritas dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan organisasi. Mereka mengarahkan upaya organisasi ke arah pencapaian visi
dan misi.
Strategic direction mampu untuk memberikan panduan yang jelas dan terarah
bagi organisasi. Ini membantu dalam mengambil keputusan, mengalokasikan sumber
daya, mengembangkan produk, memilih pasar target, memutuskan investasi, dan
melakukan perubahan organisasi. Dengan memiliki arah strategis yang jelas,
organisasi dapat mengarahkan usaha mereka dengan efektif untuk mencapai tujuan
jangka panjang dan mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar. Berikut ini
adalah penjelasan mengenai tujuan strategis dalam kaitannya dengan strategic
direction:
o Membimbing pencapaian visi dan misi
Tujuan strategis membimbing perusahaan dalam mencapai visi dan misi yang
telah ditetapkan. Visi dan misi mencerminkan tujuan jangka panjang yang
ingin dicapai oleh perusahaan. Tujuan strategis membantu menghubungkan
tujuan jangka panjang tersebut dengan tindakan konkret yang harus diambil
oleh perusahaan.
o Menetapkan arah dan fokus
Tujuan strategis membantu menetapkan arah dan fokus perusahaan. Mereka
memberikan panduan tentang area strategis yang harus diutamakan dan
ditekankan oleh perusahaan. Contohnya, tujuan strategis dapat mencakup
perluasan pasar, diversifikasi produk, peningkatan efisiensi operasional, atau
pengembangan keunggulan bersaing.
o Mengukur pencapaian
Tujuan strategis memberikan ukuran yang jelas untuk mengukur pencapaian
perusahaan. Mereka menetapkan parameter dan target yang harus dicapai
dalam jangka waktu tertentu. Ini memungkinkan perusahaan untuk
mengevaluasi sejauh mana mereka telah mencapai tujuan strategis mereka dan
melakukan koreksi jika diperlukan.
o Mendorong inisiatif dan tindakan
Tujuan strategis mendorong perusahaan untuk mengambil inisiatif dan
tindakan yang sesuai dengan arah strategis yang telah ditetapkan. Mereka
memberikan fokus dan kejelasan kepada seluruh organisasi tentang prioritas
dan langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan tersebut.
Tujuan strategis mempengaruhi pengalokasian sumber daya, pengambilan
keputusan, dan perencanaan taktis di semua tingkatan perusahaan.
o Membangun keunggulan bersaing
Tujuan strategis membantu perusahaan dalam membangun keunggulan
bersaing di pasar. Dengan menetapkan tujuan strategis yang relevan dengan
lingkungan bisnis dan kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat mengarahkan
usaha mereka untuk menciptakan nilai tambah yang unik dan membedakan
diri dari pesaing
Dengan memiliki tujuan strategis yang jelas, perusahaan dapat
memandu dan mengarahkan langkah-langkah strategis mereka. Tujuan
strategis memberikan kerangka kerja yang terukur dan terarah untuk
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi bisnis yang
diperlukan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
Oleh sebab itu sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki strategic
direction lalu mengembangkannya. Berikut adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh perusahaan untuk menetapkan dan mempersiapkan Strategic
Direction:
 Analisis lingkungan:
Perusahaan melakukan evaluasi lingkungan eksternal dan internal. Ini mencakup
pemahaman tentang faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan
hukum yang mempengaruhi industri dan bisnis perusahaan. Evaluasi internal
melibatkan penilaian kekuatan dan kelemahan internal perusahaan.
Evaluasi lingkungan membantu perusahaan memahami tren pasar, peluang bisnis,
ancaman, dan keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan. Ini memberikan
wawasan tentang perubahan yang terjadi di pasar dan lingkungan bisnis yang perlu
direspons oleh perusahaan.
 Pengembangan Visi:
Visi adalah pandangan jangka panjang yang diinginkan oleh perusahaan. Dalam tahap
ini, perusahaan merumuskan visi yang menentukan arah dan aspirasi perusahaan
dalam jangka waktu yang lebih luas.
 Visi harus memotivasi, menginspirasi, dan mencerminkan tujuan yang menarik bagi
seluruh organisasi. Perusahaan mengkomunikasikan visi ini secara luas kepada
karyawan dan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan pemahaman dan
komitmen bersama.
 Penetapan Misi:
Misi adalah pernyataan tujuan utama dan alasan eksistensi perusahaan. Dalam tahap
ini, perusahaan merumuskan misi yang menggambarkan tujuan bisnis utama dan
kontribusi perusahaan kepada masyarakat atau pelanggan. Misi harus mencerminkan
identitas perusahaan, nilai-nilai yang dijunjung tinggi, dan pandangan tentang cara
mencapai visi. Misi juga harus relevan dengan pasar sasaran dan menggambarkan
nilai yang perusahaan tawarkan.
 Interaksi dan pelaksanaan:
Setelah arah dan tujuan ditetapkan, perusahaan secara aktif berinteraksi dan
mengintegrasikannya ke dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Interaksi yang efektif
mengenai arah dan tujuan memastikan pemahaman yang jelas dan dukungan dari
seluruh organisasi. Perusahaan mengembangkan strategi interaksi yang mencakup
pertemuan, presentasi, pelatihan, dan saluran interaksi internal yang tepat. Selain itu,
perusahaan mengintegrasikan arah dan tujuan ke dalam kebijakan, prosedur,
pengambilan keputusan, pengembangan produk, dan aktivitas bisnis lainnya. Ini
memastikan bahwa arah strategis perusahaan terwujud dalam praktik sehari-hari.
 Evaluasi dan pembaruan
Arah Strategis perusahaan perlu dievaluasi secara teratur untuk memastikan relevansi
dan kesesuaian dengan perubahan lingkungan bisnis. Perusahaan memonitor
perkembangan industri, tren pasar, serta mengumpulkan umpan balik dari pemangku
kepentingan. Jika diperlukan, perusahaan memperbarui arah dan tujuan mereka untuk
mencerminkan kondisi yang berubah. Ini memungkinkan perusahaan untuk tetap
relevan dan responsif terhadap perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan.
Dengan mempersiapkan dan menentukan strategic direction yang kuat dalam
bentuk visi dan misi, perusahaan dapat memberikan arah yang jelas, tujuan yang
terukur, dan identitas yang kuat kepada seluruh organisasi. Ini membantu dalam
mengarahkan upaya perusahaan menuju pencapaian tujuan jangka panjang dan
membangun keunggulan kompetitif di pasar.
Namun sebelum menyusun strategic direction yang tepat sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, maka terlebih dahulu perusahaan harus menganalisis tentang
factor factor yang ada di lingkungan perusahan untuk menentukan arah dan
pembentukan strategi yang jelas. Pengaruh-pengaruh ini secara kolektif membentuk
arah strategis suatu organisasi. Penting bagi organisasi untuk memahami pengaruh-
pengaruh ini, melakukan analisis mendalam, dan mengambil keputusan strategis yang
tepat berdasarkan pemahaman yang baik tentang lingkungan dan konteks di mana
mereka beroperasi. Berikut ini adalah beberapa pengaruh umum yang memengaruhi
arah strategis:
 Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal mencakup faktor-faktor di luar organisasi yang dapat
mempengaruhi arah strategisnya. Ini meliputi faktor-faktor ekonomi, politik, sosial,
teknologi, dan hukum yang dapat membentuk peluang dan ancaman bagi organisasi.
Perubahan dalam lingkungan eksternal ini dapat mempengaruhi pemilihan strategi
organisasi, seperti pengembangan produk baru, ekspansi ke pasar baru, atau
penyesuaian operasional.
 Pelanggan dan pasar
Keinginan, kebutuhan, dan perilaku pelanggan merupakan faktor penting yang
mempengaruhi arah strategis. Permintaan pasar, preferensi pelanggan, tren konsumen,
dan umpan balik dari pelanggan dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang
dan menentukan strategi yang sesuai. Perusahaan perlu memahami dengan baik
pelanggan mereka dan memantau perubahan dalam preferensi pelanggan serta
kebutuhan pasar untuk tetap relevan dan beradaptasi.
 Persaingan industri
Persaingan dalam industri juga merupakan faktor yang memengaruhi arah strategis.
Organisasi harus memahami lanskap persaingan, kekuatan persaingan, dan tingkat
persaingan di dalam industri mereka. Hal ini akan membantu mereka
mengembangkan strategi yang kompetitif, seperti diferensiasi produk, inovasi,
penurunan harga, atau strategi fokus untuk menghadapi pesaing.
 Sumber daya dan kemampuan internal
Sumber daya dan kemampuan internal organisasi, seperti keahlian, teknologi, modal,
dan sumber daya manusia, juga mempengaruhi arah strategis. Organisasi perlu
menganalisis dan mengevaluasi sumber daya yang dimilikinya serta
memanfaatkannya dengan efektif untuk mencapai keunggulan kompetitif. Sumber
daya yang terbatas atau kemampuan yang terbatas dapat membatasi pilihan strategis
dan mendorong organisasi untuk mengarahkan upaya mereka ke arah yang paling
memungkinkan.
 Nilai dan budaya organisasi
Nilai, keyakinan, dan budaya organisasi juga mempengaruhi arah strategis. Nilai-nilai
dan budaya yang dianut oleh organisasi akan memengaruhi tujuan jangka panjang,
visi, dan orientasi strategis. Misalnya, organisasi yang mengutamakan inovasi dan
keunggulan produk akan cenderung mengembangkan strategi yang berfokus pada
penelitian dan pengembangan produk baru.
 Pemangku Kepentingan (Stakeholders)
Pemangku kepentingan organisasi, seperti pemilik, karyawan, pemasok, dan
masyarakat, juga dapat mempengaruhi arah strategis. Harapan, kepentingan, dan
kebutuhan pemangku kepentingan ini harus dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan strategis. Organisasi perlu mempertimbangkan dampak strategi mereka
terhadap pemangku kepentingan dan menjaga hubungan yang saling menguntungkan
dengan mereka.
 Inovasi teknologi
Perkembangan teknologi dapat memiliki dampak signifikan pada arah strategis suatu
organisasi. Perubahan teknologi dapat menciptakan peluang baru atau mengubah cara
organisasi beroperasi. Organisasi perlu memantau perkembangan teknologi yang
relevan dengan industri mereka dan mempertimbangkan bagaimana mengintegrasikan
inovasi teknologi ke dalam strategi mereka.
 Regulasi dan kebijakan pemerintah
Peraturan dan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi arah strategis suatu
organisasi. Regulasi yang ketat, perubahan kebijakan, atau perubahan dalam
lingkungan hukum dapat membatasi atau membuka peluang bagi organisasi.
Organisasi perlu memahami dan mematuhi regulasi yang berlaku serta mengikuti
perubahan kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi kegiatan mereka.
 Perubahan Demografi dan Sosial
Perubahan dalam demografi dan faktor sosial juga dapat memengaruhi arah strategis
suatu organisasi. Perubahan dalam preferensi konsumen, tren sosial, nilai-nilai
masyarakat, dan kebutuhan pasar yang berkaitan dengan demografi dapat
mempengaruhi strategi pemasaran, pengembangan produk, dan orientasi pasar
organisasi.
 Perkembangan Ekonomi
Keadaan ekonomi secara keseluruhan dapat memiliki dampak besar pada arah
strategis suatu organisasi. Faktor-faktor seperti siklus bisnis, tingkat inflasi, tingkat
suku bunga, dan stabilitas ekonomi secara umum dapat mempengaruhi keputusan
strategis terkait pertumbuhan, investasi, harga, dan pengeluaran.
 Perubahan Lingkungan Fisik
Perubahan dalam lingkungan fisik, seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan,
atau ketersediaan sumber daya alam, dapat mempengaruhi arah strategis suatu
organisasi. Organisasi perlu mempertimbangkan dampak mereka terhadap lingkungan
dan mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan untuk menghadapi tantangan
lingkungan yang ada.
 Tekanan dan Tantangan Kompetitif
Persaingan yang ketat dalam industri dan tekanan dari pesaing dapat mempengaruhi
arah strategis suatu organisasi. Organisasi perlu memahami pesaing mereka, melacak
tren industri, dan mengembangkan strategi yang memungkinkan mereka untuk tetap
kompetitif dan memenangkan persaingan.
Dalam mengelola pengaruh-pengaruh ini, organisasi perlu melakukan analisis
yang cermat dan merencanakan strategi yang adaptif. Mereka harus dapat
mengidentifikasi peluang, mengatasi tantangan, dan mengelola risiko yang mungkin
muncul dalam lingkungan operasional mereka.
Salah satu contoh nyata perusahaan yang menerapkan strategic direction
adalah perusahaan teknologi Apple Inc. Berikut merupakan penerapan strategi
direction yang dilakukan oleh perusahaan Apple Inc:
 Visi
Tujuan Apple adalah untuk menjadi perusahaan teknologi yang inovatif dan
memimpin di seluruh dunia dengan menyediakan produk-produk yang revolusioner
dan pengalaman pengguna yang luar biasa. Pendekatan Apple terhadap desain produk
yang elegan, kecanggihan teknologi, dan fokus pada pengalaman pengguna yang
intuitif mencerminkan visi ini.
 Misi
Misi Apple adalah untuk memberikan produk-produk inovatif kepada pelanggan di
seluruh dunia dengan fokus pada keunggulan desain, kinerja, dan integrasi yang
mulus antara perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan. Misi ini mencerminkan
komitmen Apple untuk memberikan produk-produk yang menarik dan memberikan
nilai tambah kepada pengguna.
 Nilai-nilai
Apple menganut nilai-nilai seperti inovasi, kualitas, desain yang hebat, kemudahan
penggunaan, dan kepedulian terhadap lingkungan. Nilai-nilai ini tercermin dalam
produk-produk Apple yang dikenal karena desain yang elegan, performa yang kuat,
dan keandalan yang tinggi.
 Implementasi
Apple mengintegrasikan strategic direction mereka ke dalam semua aspek bisnis
mereka. Dalam pengembangan produk, mereka berfokus pada inovasi dan desain
yang memenangkan penghargaan, serta memiliki proses pengembangan yang ketat
dan memperhatikan kualitas produk. Apple juga mengarahkan upaya pemasaran
mereka untuk mempromosikan pengalaman pengguna yang unik dan
mengkomunikasikan nilai-nilai perusahaan mereka kepada pelanggan. Selain itu,
Apple terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk menjaga
kepemimpinan inovasi mereka dan menghadapi persaingan yang ketat di industri
teknologi.
Dengan menerapkan strategic direction yang kuat, Apple telah berhasil
membangun merek yang ikonik dan menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar
di dunia. Mereka terus mengembangkan produk-produk revolusioner, seperti iPhone,
iPad, dan MacBook, yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan mereka.
Lalu perusahaan selanjutnya adalah perusahaan dibidang food and beverage
khususnya untuk minuman kopi yaitu Starbuck Company. Berikut merupakan
penerapan strategic direction yang dilakukan oleh Starbuck Company:
 Visi
Visi Starbucks adalah "Membangkitkan dan menjaga semangat manusia - satu
individu, satu cangkir, dan satu lingkungan pada satu waktu." Visi ini menekankan
pada pentingnya interaksi personal, pengalaman yang bermakna, dan keterlibatan
dalam komunitas di sekitar kedai kopi mereka.
 Misi
Misi Starbucks adalah "Membangkitkan dan menjaga semangat manusia - satu
individu, satu cangkir, dan satu lingkungan pada satu waktu, dengan menyediakan
kopi berkualitas tinggi dan pengalaman pelanggan yang unik." Misi ini menekankan
pada pentingnya kualitas kopi yang tinggi dan menciptakan pengalaman pelanggan
yang istimewa.
 Nilai-nilai
Starbucks menganut nilai-nilai seperti keadilan sosial, keberlanjutan, kebersamaan,
dan kualitas. Nilai-nilai ini tercermin dalam pendekatan Starbucks terhadap etika
bisnis, keterlibatan dengan petani kopi, inisiatif keberlanjutan mereka, dan komitmen
mereka untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah.
 Implementasi
Starbucks menerapkan arah strategis mereka melalui konsistensi merek dan
pengalaman pelanggan yang unik. Mereka menawarkan berbagai macam kopi
berkualitas tinggi dan minuman khusus dengan fokus pada kepuasan pelanggan.
Starbucks juga memiliki program tanggung jawab sosial dan keberlanjutan yang kuat,
seperti program C.A.F.E. Practices yang mendukung praktik pertanian berkelanjutan
dan program kemitraan dengan komunitas lokal. Perusahaan ini juga berinovasi dalam
pelayanan dan pengalaman pelanggan, dengan pengenalan teknologi seperti aplikasi
pemesanan mobile dan sistem penghargaan yang memberikan manfaat kepada
pelanggan setia.
Melalui penerapan arah strategis yang jelas, Starbucks telah berhasil
membangun merek global yang kuat dan menciptakan pengalaman khas di industri
kopi. Mereka terus berkembang dengan memperluas jaringan kedai mereka.
Lalu contoh yang terakhir adalah perusahaan pakaian olahraga Nike Inc.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai implementasi strategic direction oleh Nike:
 Visi
Visi Nike adalah "To bring inspiration and innovation to every athlete in the world."
(Untuk membawa inspirasi dan inovasi kepada setiap atlet di dunia). Visi ini
menekankan pada tujuan perusahaan untuk memberikan inspirasi kepada atlet di
semua tingkatan dan menghasilkan inovasi yang mendorong prestasi atletik.
 Misi
Misi Nike adalah "To bring innovation and inspiration to every athlete* in the world."
(Untuk membawa inovasi dan inspirasi kepada setiap atlet di dunia). Misi ini
menunjukkan komitmen Nike untuk terus menciptakan produk-produk yang inovatif
dan memberikan motivasi kepada atlet untuk mencapai potensi terbaik mereka.
 Nilai-nilai
Nike menganut nilai-nilai seperti keunggulan kinerja, inovasi, keberagaman,
keberlanjutan, dan komunitas.
Nilai-nilai ini tercermin dalam produk-produk Nike yang dirancang untuk
meningkatkan performa atlet, inisiatif keberlanjutan perusahaan, serta keterlibatan
Nike dalam komunitas olahraga di seluruh dunia.
 Implementasi
Nike mengimplementasikan strategic direction mereka dengan fokus pada desain
produk yang inovatif dan kualitas yang tinggi. Mereka terus berinovasi dalam
pengembangan material, teknologi, dan desain untuk memenuhi kebutuhan atlet.
Perusahaan ini juga aktif dalam berbagai kampanye pemasaran dan sponsor olahraga
yang mempromosikan semangat atletik dan memberikan inspirasi kepada komunitas
atlet.Nike juga memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan, dengan mengambil
langkah-langkah untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kondisi
kerja di rantai pasokan mereka.
Melalui penerapan strategic direction yang kuat, Nike telah berhasil
membangun merek yang ikonik dan menjadi salah satu pemimpin di industri pakaian
olahraga. Mereka terus berinovasi dan memperluas jangkauan produk mereka, serta
terlibat dalam inisiatif yang mendukung komunitas atletik global.

5. Jelaskan dengan rinci dan komprehensif tentang konsep Resource-Based View dalam
Ilmu Strategic Management.
Jawab:
Resource based view (RBV) ialah sebuah gagasan dalam bidang manajemen strategis
yang menekankan pentingnya sumber daya dan kemampuan internal perusahaan sebagai
sumber keunggulan kompetitif. Menurut RBV, sumber daya yang bernilai, langka, sulit
ditiru, dan tidak dapat digantikan oleh pesaing dapat menjadi landasan keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan. Berikut ini merupakan penjabaran mendetail mengenai konsep Resource
based view:
 Sumber Daya (Aset)
Sumber daya mengacu pada kekayaan, kapabilitas, dan keunggulan yang dimiliki oleh
perusahaan. Ini meliputi kekayaan fisik seperti tanah, pabrik, dan peralatan, sumber
daya manusia, pengetahuan dan keahlian, merek, hubungan dengan pelanggan dan
pemasok, teknologi, dan budaya perusahaan. Sumber daya dapat dibagi menjadi dua
jenis: sumber daya fisik yang dapat dilihat (tangible), seperti kekayaan fisik, dan
sumber daya yang tidak dapat dilihat (intangible), seperti merek dan pengetahuan
yang sulit ditiru oleh pesaing.
 Kemampuan
Kemampuan merujuk pada kemampuan perusahaan untuk mengurus,
menggabungkan, dan melaksanakan sumber daya dengan berkesan. Kemampuan
merangkumi proses perniagaan, keahlian fungsi, sistem pengurusan, dan budaya
organisasi. Kemampuan yang unik dan sukar ditiru oleh pesaing dapat memberikan
keunggulan kompetitif yang berterusan.
 Keunggulan Kompetitif
Kelebihan bersaing adalah keadaan di mana syarikat mempunyai sumber daya dan
kemampuan yang memberikan keuntungan yang signifikan berbanding pesaing.
Kelebihan bersaing boleh merangkumi kos yang lebih rendah, perbezaan produk,
akses ke pasaran yang sukar ditiru, kesetiaan pelanggan, atau kecekapan.
 Karakteristik sumber daya yang berkelanjutan
Sumber daya yang berkelanjutan adalah sumber daya yang memberikan keunggulan
kompetitif yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Karakteristik sumber
daya yang berkelanjutan termasuk:
a. Nilai: Sumber daya harus memberikan nilai tambah kepada perusahaan dengan
menciptakan produk atau layanan yang diinginkan oleh pelanggan.
b. Kejaran : Sumber daya yang langka atau sulit ditemukan oleh pesaing memberikan
keunggulan kompetitif.
c. Imitabilitas : Sumber daya yang sulit ditiru oleh pesaing memberikan keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan.
d. Substitusi :Sumber daya yang tidak dapat digantikan dengan mudah oleh pesaing
memberikan keunggulan kompetitif.
 Implikasi strategis
Resource-Based View memiliki implikasi strategis yang penting. Perusahaan harus
mengidentifikasi, mengembangkan, dan memanfaatkan sumber daya dan kemampuan
internal yang langka, berharga, tidak dapat ditiru, dan tidak dapat digantikan oleh
pesaing. Perusahaan harus fokus pada membangun keunggulan kompetitif
berdasarkan sumber daya dan kemampuan internal yang unik dan sulit ditiru oleh
pesaing. Pilihan strategi seperti diferensiasi produk, fokus pada segmen pasar tertentu,
pengembangan teknologi, atau pengembangan keunggulan operasional dapat menjadi
konsekuensi dari Resource-Based View.
Resource based view memberikan pandangan yang berbeda dalam
menganalisis keunggulan kompetitif perusahaan dengan menekankan pentingnya
sumber daya dan kemampuan internal. Dalam melaksanakan strategic management,
perusahaan dapat menggunakan RBV sebagai kerangka kerja untuk mengidentifikasi
dan memanfaatkan sumber daya yang unik dan sulit ditiru, sehingga menciptakan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Selain itu ada beberapa tahapan yang
penting untuk diperhatikan didalam pandangan ini yaitu:
 Identifikasi sumber daya dan kemampuan inti
Tahap awal dari RBV adalah mengenali sumber daya dan kemampuan inti yang
dimiliki oleh perusahaan. Sumber daya dan kemampuan inti ini seharusnya dapat
memberikan keuntungan yang berkelanjutan dalam persaingan. Sumber daya inti
dapat berupa teknologi, merek, hubungan dengan pelanggan, keterampilan spesifik,
budaya perusahaan, atau aset fisik tertentu yang memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
Kemampuan inti melibatkan proses bisnis yang efisien, manajemen yang terampil,
adaptabilitas yang tinggi, inovasi, atau kemampuan lain yang sulit ditiru oleh pesaing.
 Penilaian nilai dan keunikan sumber daya
Setelah mengenali sumber daya dan kemampuan inti, perusahaan harus menilai nilai
dan keunikan sumber daya tersebut. Nilai sumber daya dapat dilihat dari
kontribusinya terhadap keuntungan perusahaan dan kemampuannya untuk
menciptakan nilai tambah bagi pelanggan. Keunikan sumber daya menunjukkan
apakah sumber daya tersebut langka atau sulit ditiru oleh pesaing. Jika sumber daya
tersebut umum atau mudah ditiru, maka keuntungan dalam persaingan akan sulit
dipertahankan.
 Pemanfaatan dan pengembangan sumber daya
RBV menekankan pentingnya pemanfaatan dan pengembangan sumber daya secara
efektif untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Pemanfaatan sumber daya
melibatkan penggunaan yang efisien dan efektif dari sumber daya yang ada.
Perusahaan harus mengalokasikan sumber daya secara strategis untuk mendukung
tujuan strategis dan mencapai keunggulan kompetitif. Pengembangan sumber daya
melibatkan upaya untuk meningkatkan atau mengubah sumber daya yang ada, serta
mengembangkan kemampuan baru yang relevan dengan lingkungan bisnis dan
persaingan.
 Perlindungan dan pertahanan keunggulan kompetitif
 RBV menyoroti perlunya melindungi dan mempertahankan keunggulan kompetitif
yang didasarkan pada sumber daya dan kemampuan inti. Perlindungan dapat
dilakukan melalui paten, hak kekayaan intelektual, kontrak jangka panjang dengan
pemasok atau pelanggan, atau pengembangan hubungan yang kuat dengan pelanggan.
Pertahanan keunggulan kompetitif melibatkan upaya untuk mempertahankan
keunggulan tersebut melalui inovasi terus-menerus, peningkatan kualitas,
pengembangan merek yang kuat, atau keunggulan operasional.
 Evaluasi dan pengembangan strategi
RBV memberikan kontribusi dalam evaluasi strategi perusahaan. Perusahaan dapat
mengevaluasi apakah strategi mereka memanfaatkan sumber daya dan kemampuan
inti yang dimiliki secara optimal. RBV juga dapat menjadi landasan untuk
pengembangan strategi baru yang berfokus pada pengembangan dan pemanfaatan
sumber daya dan kemampuan inti yang baru.
Contoh perusahaan yang menerapkan RBV adalah Google. Google memiliki
sumber daya inti yang kuat dalam bentuk teknologi pencarian yang canggih, algoritma
yang rumit, data pelanggan yang besar, serta keahlian dalam pengembangan produk
dan inovasi. Sumber daya dan kemampuan ini memberikan keunggulan kompetitif
yang sulit ditiru oleh pesaing, dan Google terus memanfaatkan dan mengembangkan
sumber daya tersebut untuk menjaga posisinya sebagai pemimpin dalam industri
pencarian dan teknologi digital.
Pandangan perspektif ini sering juga dikenal dengan perspektif internal
dimana berbasis atau berfokus pada sumber daya hotel dan kemampuan internal hotel.
Pandangan resource-based view juga mencakup dalam pengevaluasian, pengelolaan
serta penentu kompetensi suatu hotel yang dapat memberikan keunggulan atau
kelebihan kepada hotel itu sendiri. Jika suatu perusahaan memiliki kompetensi dan
kemampuan pengelolaan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain
tentunya hal ini akan menguntungkan hotel. Melalui hal ini, dapat dibuktikan bahwa
proposisi hotel dengan susunan organisasi dan kemampuan pengelolaan yang baik
akan menghasilkan hotel yang berkualitas tinggi yang akan mengungguli hotel
saingan mereka.
Susunan organisasi atau kepemimpinan yang baik dan efektif sangat penting
dan berpengaruh untuk kinerja organisasi. Sulit untuk menentukan apa yang menjadi
parameter untuk menentukan apakah susunan organisasi atau kepemimpinan suatu
perusahaan baik atau tidaknya. Meskipun pemimpin merupakan sumber kompetensi
yang penting bagi suatu organisasi, pemimpin bukan satu-satunya sumber daya
penting yang membuat perbedaan.
Pemikiran ekonomi juga mempengaruhi perspektif manajemen strategi sumber
daya. Hal ini dibuktikan oleh seorang ekonom bernama David Ricardo yang dimana
hampir berabad-abad menyelidiki bahwa semakin tinggi modal yang dimiliki maka
keuntungan yang dihasilkan suatu hotel juga akan semakin tinggi. Dengan memiliki
kualitas sumber daya yang unggul maka kinerja yang dihasilkan oleh sumber daya
tersebut pun juga akan semakin baik. Untuk merekrut sumber daya yang memiliki
potensi tinggi dalam meningkatkan kinerja perusahaan juga diperlukan modal yang
lebih. Selain dalam hal sumber daya, pemikiran ekonomi juga sangat berguna di
bidang lainnya seperti fasilitas dan sebagainya.
Baru-baru ini, ekonom lain yang bernama Edith Penrose memperluas
pandangan Ricardo dan menyatakan bahwa berbagai keterampilan dan kemampuan
yang dimiliki oleh hotel dapat menghasilkan kinerja yang unggul. Hotel sendiri dapat
dikatakan sebagai kerangka administratif yang mengoordinasikan kegiatan berbagai
kelompok dan individu, dan juga sebagai sekumpulan sumber daya produktif. Ia
mempelajari efek dari berbagai keterampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh
organisasi, menyimpulkan bahwa berbagai keterampilan dan sumber daya dapat
mempengaruhi kinerja kompetitif.
Menurut perspektif manajemen strategi sumber daya ini, hotel atau organisasi
terdiri dari sekumpulan sumber daya, yang termasuk dalam kategori umum
diantaranya adalah

1. Sumber daya keuangan, termasuk semua sumber daya moneter yang dimiliki oleh
perusahaan.
2. Sumber daya fisik, seperti tanah, bangunan, peralatan, lokasi, dan akses perusahaan.

3. Sumber Daya Manusia, yang berkaitan dengan keterampilan, latar belakang, dan
pelatihan manajer dan karyawan, serta cara mereka dilatih atau training.
4. Pengetahuan dan pembelajaran organisasi.

5. Sumber daya organisasi umum, termasuk reputasi perusahaan, nama merek, paten,
kontrak, dan hubungan dengan pemangku kepentingan eksternal.
Suatu hotel atau perusahaan sebagai kumpulan sumber daya memiliki
implikasi yang luas. Contohnya, umumnya peran penting dari seorang manajer
menjadi memperoleh, mengembangkan, mengelola, dan membuang sumber daya. Jika
di suatu hotel atau lembaga usaha lain manajernya mampu menanggung pekerjaan
yang lebih baik maka perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dengan
memiliki sumber daya yang unggul. Salah satu keunggulannya adalah tidak
diperlukan tambahan biaya yang dikeluarkan untuk merekrut sumber daya manusia
lainnya. Keunggulan kompetitif yang seperti ini yang dapat menguntungkan hotel
secara berkelanjutan. Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dapat menyebabkan
dihasilkannya kinerja organisasi yang lebih tinggi dari normal atau rata-rata dalam
periode yang panjang. Dapat diambil contoh dari Hotel Marriott yang telah berhasil
memanfaatkan sumber dayanya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif
dibandingkan hotel lain. Banyak yang percaya bahwa akuisisi dan pengembangan
organisasi unggul sumber daya nasional adalah alasan yang paling penting bahwa
suatu hotel atau perusahaan dikatakan lebih sukses daripada yang lain.
Sebagian besar sumber daya yang dapat diperoleh atau dikembangkan oleh
suatu perusahaan terkait langsung dengan perusahaan tersebut oleh stakeholders.
Misalnya, sumber daya keuangan terkait erat dengan membangun kerja yang baik
hubungan dengan perantara keuangan. Selain itu, pengembangan sumber daya
manusia juga terkait dengan manajemen yang efektif dari stakeholders organisasi.
Sumber daya organisasi mencerminkan pemahaman organisasi tentang harapan
masyarakat dan keterkaitan yang dimiliki yang ditetapkan oleh stakeholders.

Anda mungkin juga menyukai