Anda di halaman 1dari 21

1.

JUDUL-JUDUL JURNAL, BUKU, SKRIPSI, TESIS, DISERTASI


KEWIRAUSAHAAN

1. PENGARUH PEMBELAJARAN LIFE SKILL DIKLAT KIMIA PRODUKTIF DAN


PRESTASI BELAJAR DIKLAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT
BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KIMIA INDUSTRI THERESIANA
SEMARANG

2. PENGARUH KONSEP DIRI, PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT


KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT
BERWIRAUSAHA SISWA KELAS 3 SMK NEGERI 2 SEMARANG TAHUN
AJARAN 2010/2011

3. PENGARUH PENJUALAN TERHADAP LABA PADA HOME INDUSTRI


SANDAL DI DUSUN SUMBER AWAN DAN DUSUN NGUJUNG DESA
TOYOMARTO KECAMATAN SINGOSARI

4. HUBUNGAN ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN INTENSI


BERWIRAUSAHA (Studi Empiris pada Siswa SMKN 7 Yogyakarta)

5. TINJAUAN TERHADAP DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM


ORGANISASI BISNIS DAN UPAYA UNTUK MEREALISASIKAN MANFAAT
POSITIFNYA

6. KAJIAN BISNIS FRANCHISE MAKANAN DI INDONESIA

7. PERANAN UNIVERSITAS DALAM MEMOTIVASI SARJANA MENJADI


YOUNG ENTREPRENEURS (Seri Penelitian Kewirausahaan)

8. PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN KECAKAPAN


VOKASIONAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (Survey pada SMK Bidang
Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Bangka)

9. MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN MASA PERSIAPAN PENSIUN (Studi


Deskriptif pada Model Pelatihan Kewirausahaan Masa Persiapan Pensiun PT. Pupuk
Kaltim oleh Muvi Consulting di Bandung)

10. PENGARUH MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP


MINAT ENTREPRENEUR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
SIPIL
11. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STUDENT
TEAM-ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN (Experimen Pada Kelas X di SMK
Pasundan 3 Cimahi)

12. PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP


KESIAPAN BERWIRAUSAHA (Survei terhadap proses pembelajaran mata diklat
kewirausahaan di SMK PGRI 1 Cimahi)

13. PENGARUH DIKLAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT


BERWIRAUSAHA SISWA (survey pada peserta diklat kewirausahaan untuk
SMA/SMK Se-Jawa Barat)

14. STUDI KORELASIONAL HASIL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP


PENINGKATAN SIKAP KEMANDIRIAN USAHA PADA ALUMNI PROGRAM
APW (AHLAK PLUS WIRAUSAHA) DAARUT TAUHIID BANDUNG

15. PENGARUH WIRAUSAHA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR INDIVIDU


PADA DISTRIBUTOR MULTI LEVEL MARKETING “ X” DI MALANG

16. ANALISIS KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN DALAM MEMBANGUN


USAHA KECIL

17. PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP SIKAP


KEWIRAUSAHAAN (suvei pada siswa XI jurusan Pemasaran di SMK Negeri Kota
Bandung)

BUKU:

18. Entrepreneurship and historical explanation

19. Kewirausahaan (Entrepreneurship)

20. BEHIND A POWERFUL IMAGE, MENGENGGAM STRATEGI DAN KUNCI-


KUNCI SUKSES MENANCAPKAN IMAGE PERUSAHAAN YANG KOKOH
 Judul yang di pilih, yaitu ;
1. PENGARUH DIKLAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT
BERWIRAUSAHA SISWA (survey pada peserta diklat kewirausahaan untuk
SMA/SMK Se-Jawa Barat)

2. ANALISIS KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN DALAM MEMBANGUN


USAHA KECIL

3. PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN KECAKAPAN


VOKASIONAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (Survey pada SMK
Bidang Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Bangka)

Alasan :
Mengapa saya memilih judul tersebut, karena saya sangat tertarik untuk mengetahui
seberapa besar minat peserta didik yang memilih jurusan kewirausahaan di dalam memulai
bisnis kecil dan menengah. Mengingat bahwa menjadi seorang wirausahawan memiliki
peluang kerja yang tinggi.

2. DEFINISI-DEFINISI

 Definisi Strategi
1. Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan,
yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat
dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9,
1989).

2. Menurut Alfred Chandler: The determination of the basic long-term goals and
objectives of an enterprise, and the adoption of courses of action and the
allocation of resources necessary for carrying out these goals. Penentuan tujuan
jangka panjang dasar dan tujuan perusahaan, dan adopsi kursus tindakan dan
alokasi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tujuan ini.

3. Kata “strategi” berasal dari turunan kata bahasa Yunani, “stratēgos”. yang dapat
diterjemahkan sebagai ‘komandan militer’ pada zaman demokrasi Athena.

4. Porter (1985) mengatakan bahwa strategi adalah alat yang sangat penting untuk
mencapai keunggulan bersaing.
5. Adrew (1980) mengatakan bahwa strategi adakah kekuatan motivasi untuk
stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer, karyawan, konsumen,
kontinuitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupu
tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua
tindakan yang dilakukan perusahaan.

6. Argyris et. al. (1985) mengatakan bahwa strategi merupakan respon secara
terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eskternal serta
kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.

7. Hamel & Prahald (1995) mengatakan strategi merupakan tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapka oleh para pelanggan di
masa depan.

8. Arnoldo C. Hax dan Nicholas S. Manjluk (1991), “The Strategy Process and
Concept: a pragmatic approach”, Prentice Hall International Ed.,
mendefinisikan strategi sebagai cara menuntun perusahaan pada sasaran utama
pengembangan nilai korporasi, kapabilitas manajerial, tanggungjawab
organisasi, dan sistem administrasi yang menghubungkan pengambilan
keputusan strategik dan operasional pada seluruh tingkat hirarki, dan melewati
seluruh lini bisnis dan fungsi otoritas perusahaan.

9. John A. Pearce II dan Richard B. Robinson Jr., (2003), “Strategic Management,


formulation, implementation and control”, Irwin McGraw-Hill., mendefinisikan
strategi sebagai seperangkat keputusan dan tindakan yang menghasilkan
formulasi dan implementasi dari rencana yang didesain untuk mencapai tujuan.

10. Fred R. David dalam bukunya “Strategic Management: Concepts and Cases”
mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi,
likuidasi dan joint venture. Sedangkan manajemen strategis dapat didefinisikan
sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta
mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memungkinkan suatu
organisasi untuk mencapai tujuannya.

11. WF Glueck dan LR Jauch dalam buku “Manajemen strategis dan kebijakan
perusahaan”. mendefinisikan strategi sebagai rencana yang disatukan, luas dan
berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan
tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
12. Menurut Wikipedia: Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang
berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah
aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat
koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang
sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien
dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih
sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering
kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut.

13. Menurut Henry Mintzberg: A pattern in a stream of decisions or actions. Sebuah


pola dalam arus keputusan atau tindakan. Kutipan dari buku Pengantar
Manajemen Strategik Kontemporer, Strategik di Tengah Operasional / J.
Hutabarat dan M. Huseini, dikatakan bahwa: Dalam bidang manajemen, definisi
mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli dan
pengarangnya.

14. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate
Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka
panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber
daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan
memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).

15. James Brian Quinn, dan John Voyer (1995). The Strategy Process. Prentice-
Hall, Inc., mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu: strategi sebagai
PERSPECTIF, strategi sebagai POSISI, strategi sebagai PERENCANAAN,
strategi sebagai POLA kegiatan, dan strategi sebagai “PENIPUAN” (Ploy) yaitu
muslihat rahasia. Sebagai Perspektif, di mana strategi dalam membentuk misi,
misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas. Sebagai Posisi, di
mana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai Perencanaan, dalam hal strategi
menentukan tujuan performansi perusahaan. Sebagai Pola kegiatan, di mana
dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.

16. Pengertian Umum


Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus
pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau
upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

17. Pengertian khusus


Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat)
dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi
hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa
yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola
konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu
mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

18. Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi
bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan
produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint
venture (David, p.15, 2004).

19. Menurut James Brian Quin: The pattern or plan that integrates an organization’s
major goals, policies, and action squences into a cohesive whole. Pola atau
rencana yang mengintegrasikan tujuan utama organisasi, kebijakan, dan
tindakan squences menjadi satu kesatuan yang kohesif.

20. Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan


yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik
(Hariadi, 2005).

 Definisi Kewirausahaan
1. (Soeharto Prawiro, 1997).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai
bisnis (start-up fase) dan pengembangan bisnis (pertumbuhan ventura).

2. (Acmad Sanusi, 1994)


Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku
yang membentuk dasar dari sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,
taktik, kiat, proses, dan hasil bisnis.

3. Frank Knight (1921)


Wirausaha mencoba untuk memprediksi dan merespon perubahan
pasar. Definisi ini menekankan peran pengusaha dalam menghadapi
ketidakpastian pada dinamika pasar. Wirausahawan Sebuah diperlukan
untuk melaksanakan fungsi manajerial dasar seperti arah dan kontrol.

4. Harvey Leibenstein (1968, 1979)


Kewirausahaan mencakup kegiatan kegiatann yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar
belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau fungsi
produksi komponen belum sepenuhnya diketahui.
5. Israel Kirzner (1979)
Pengusaha mengakui dan bertindak berdasarkan peluang pasar.
Kewirausahaan Center di Miami University of Ohio: Kewirausahaan
sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi
untuk kehidupan. Visi ini dapat menjadi ide-ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik menjalankan sesuatu.

6. Kewirausahaan (Inggris:Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,


mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

7. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber
acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon
(1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri
(self-employment).[rujukan?] Seorang wirausahawan membeli barang saat
ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan
harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana
seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli
lainnya.

8. Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-


peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein
(1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum
terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya.

9. Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan


sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang
wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari
manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa,
persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul.

10. Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang ungkin
dihadapinya. Dalam konteks bisnis.
11. Pendapat lain menurut Kasmir (2006:4) “Wirausaha adalah orang yang
berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan”.

12. Peter F. Drucker


Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (kemampuan untuk membuat yang baru dan berbeda).

13. Thomas W Zimmerer


Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk
memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang-peluang
yang dihadapi orang setiap hari.

14. Andrew J Dubrin


Kewirausahaan adalah Seseorang yang mendirikan dan menjalankan upaya
inovatif (Kewirausahaan adalah orang WHO mendirikan dan
Mengoperasikan sebuah bisnis yang inovatif).

15. Robbins & Coulter


Kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau sekelompok
individu menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari
peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan
dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli apa sumber daya
yang saat ini dikendalikan.

16. Thomas W. Zimmerer (dalam Suryana 2001:2), kewirausahaan adalah hasil


dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan kreativitas dan keinovasian
dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Kreativitas oleh
Zimmerer diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide
baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan
dan menghadapi peluang. Sedangkan keinovasian diartikan sebagai
kemampuan untuk menerapkan kreatvitas dalam rangka memecahkan
persoalan-persoalan dan peluang untuk mempertinggi dan meningkatkan
taraf hidup. Jadi dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan
disiplin ilmu yang sistematis untuk menerapkan sikap kreatif dan inovasi
dalam mengembangkan ide-ide baru guna menghadapi persaingan bisnis
atau usaha.

17. Suyana (2009:2) bahwa “Entrepreneurship are not only born but also made”
artinya kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan
pengalaman lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan.
18. Berwirausaha menurut Meredith (dalam Suryana, 2001:7) adalah
memadukan perwatakan pribadi, keuangan, dan sumber daya. Oleh karena
itu, berwirausaha merupakan sebuah pekerjaan atau karier yang harus
bersifat fleksibel, dan imajinatif, mampu merencanakan, mengambil resiko,
mengambil keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan untuk mencapai
tujuan. Syarat berwirausaha harus memiliki kemampuan untuk menemukan
dan mengevaluasi peluang, mengumpulkan sumber-sumber daya yang
diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-
peluang itu. Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di
pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru
dan berbeda agar dapat bersaing.

19. Michael Morris (2009:7) kewirausahaan adalah kegiatan proses umumnya


melibatkan masukan berikut kesempatan. pada atau lebih individu proaktif,
konteks organisasi; risiko; inovasi dan sumber daya dapat menghasilkan
hasil berikut perusahaan ventureor baru nilai produk baru atau proses
keuntungan keuntungan pribadi dan pertumbuhan.

20. Joseph Schumpeter dalam Globalization and the Nordic Success 2010
menyatakan bahwa "Pengusaha, sebagai inovator, menciptakan peluang
keuntungan dengan merancang produk baru, proses produksi, atau strategi
pemasaran".

 Definisi Strategi Kewirausahaan


1. Kewirausahaan strategis adalah salah satu yang lumayan baru. Ide
utamanya adalah bahwa kesempatan-seeking dan keunggulan-seeking-
mantan subyek sentral dari kewirausahaan bidang, yang kedua subyek
sentral dari manajemen strategis bidang adalah proses yang perlu
dipertimbangkan bersama-sama.

2. Strategi bisnis Adalah menetapkan prioritas bagi perusahaan dan tim


manajemen dan membantu Anda menarik dan mempertahankan para
pekerja berbakat yang di butuhkan. Meskipun masing-masing departemen
di perusahaan dapat fokus pada prioritas yang berbeda untuk menyelesaikan
tugas tertentu, prioritas ini tidak boleh bertentangan dengan arah strategis
perusahaan secara keseluruhan.

3. Kewirausahaan melibatkan mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang


kewirausahaan. Namun, untuk menciptakan nilai yang paling perusahaan
kewirausahaan juga perlu bertindak secara strategis. Ini panggilan untuk
integrasi pemikiran kewirausahaan dan strategis. Kami menjelajahi
kewirausahaan strategis di beberapa domain organisasi penting untuk
memasukkan jaringan eksternal dan aliansi, sumber daya dan pembelajaran
inovasi, organisasi dan internasionalisasi.

4. Strategi kewirausahaan adalah hasil negosiasi, adaptasi, imajinasi (terhadap


dinamika inovatif) atau reproduksi (pola kewirausahaan sudah didefinisikan
oleh orang lain). Tertentu strategi dapat menjadi penting ketika menguji
perbedaan antar kelompok atau antar kelompok dalam kewirausahaan atau
wirausaha.

5. Kewirausahaan Strategis memungkinkan perwira perusahaan untuk secara


bersamaan memanfaatkan keunggulan kompetitif mereka saat ini dan
mengeksplorasi untuk inovasi yang akan menjadi dasar dari keunggulan
kompetitif besok.

6. Hitt,Ireland&Hoskisson (2005) mengatakan bahwa Kewirausahaan


Strategis (Strategic Entrepreneurship) yang biasanya dilakukan oleh
perserorangan dan badan usaha adalah mengambil langkah-langkah
kewirausahaan dengan perspektif strategis, berperilaku menggiatkan
pencarian kesempatan usaha dan keunggulan kompetitif dan merencanakan
dan mengimplementasikan strategi kewirausahaan untuk menciptakan
keuntungan.

7. Strategi dapat juga diartikan sebagai suatu kelompok keputusan tentang


tujuan-tujuan apa yang akan diupayakan pencapaiannya, tindakan-tindakan
apa yang perlu dilakukan, dan bagaimana cara memanfaatkan sumber-
sumber daya guna mencapai tujuan-tujuan tersebut. Strategi sesuatu
perusahaan bersifat dinamik, dan ia muncul sedikit demi sedikit, sewaktu
perusahaan yang bersangkutan berkembang, dan ia senantiasa perlu direvisi.
Sewaktu pimpinan perusahaan yang bersangkutan melihat adanya peluang-
peluang untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan, atau munculnya sesuatu
kebutuhan untuk menyesuaikan pendekatan-pendekatan bisnis, terhadap
kondisi-kondisi yang berubah.

8. Strategi bisnis yang dijalankan Rasulullah s.a.w. meliputi strategi operasi,


strategi sumberdaya manusia, strategi keuangan , dan strategi pemasaran. Al
Qur’an memberikan tuntunan dalam menjalankan bisnis hendaknya
menggunakan jihad fi sabilillah dengan harta dan jiwa atau dalam bahasa
manajemen menggunakan strategi di jalan Allah dengan mengoptimalkan
sumberdaya. Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, “Rasulullah SAW pernah
ditanya mengenai usaha apakah yang paling baik ?” Beliau menjawab,
“Usaha seseorang dengan tangannya sendiri, dan perdagangan yang jujur.”
(Thabrani dalam Al Ausath dan para perawinya terpercaya).
9. Strategi kewirausahaan
Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan
dan dapat bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang
teknik, produk yang unik, dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar
yang terbatas. Ada beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam
kondisi pertumbuhan, yaitu: Perubahan produk barang dan jasa, Strategi
yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan
jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha, Kemampuan untuk
memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan pengembangan,
proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka penambahan
sumber daya manusia, Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki
keterampilan yang unik untuk mengimplementasikan strategi, Analisis
pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan stategi
bersaing, Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan
untuk memodifikasi strategi dalam menghadapi perubahan permintaan
pelanggan dan perilaku strategi persaingan baru, Penentuan harga barang
atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang, Interaksi perusahaan
dengan masyarakat luas, Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat
terhadap aliran kas.

10. Strategi bagi Pemimpin Pasar (Market Leader)


Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada
masa pertumbuhan, maka strateginya Bersikap menyerang dan agresif
untuk mempertahankan pangsa pasar. Wirausaha harus siap memperbaiki
strategi bersaingnya agar tetap dapat mempertahankan reputasi terbaik di
mata pelanggan, Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif. Dalam posisi
mi, setiap departemen secara efektif menemukan keunggulan bersaing dan
secara bertahap dapat membangun hambatan masuk ke segmen pasar yang
dipilih untuk bersaing dan Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan
yang berhasil tidak memiliki tantangan. Perusahaan yang pasif
mempertahankan pasamya akan selalu mengundang pesaing untuk
memasuki pasar. Kegagalan dalam mempertahankan strategi akan
memperlemah perusahaan dalam menanggapi serangan dan pesaing. Bila
demikian maka, pesaing akan menjadi pemimpin pasar (market leader)
yang baru.

11. Manajemen strategis adalah proses yang berkelanjutan yang mengevaluasi


dan mengendalikan bisnis dan industri di mana perusahaan terlibat; menilai
kompetitornya dan tujuan set dan strategi untuk memenuhi semua pesaing
yang ada dan potensial, dan kemudian mengkaji kembali setiap strategi
tahunan atau kuartalan [yaitu teratur] untuk menentukan bagaimana telah
dilaksanakan dan apakah telah berhasil atau kebutuhan penggantian dengan
strategi baru untuk memenuhi keadaan berubah, teknologi baru, pesaing
baru, lingkungan ekonomi baru, atau. sosial baru, finansial, atau lingkungan
politik. " (Lamb, 1984: ix)

12. Definisi strategi bisnis adalah rencana jangka panjang dari tindakan yang
dirancang untuk mencapai tujuan tertentu atau serangkaian tujuan dan
sasaran. Strategi adalah permainan rencana manajemen untuk memperkuat
kinerja perusahaan. Ini menyatakan bagaimana bisnis harus melakukan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tanpa manajemen strategi tidak
memiliki peta jalan untuk membimbing mereka. Membuat strategi bisnis
adalah fungsi. manajemen inti harus dikatakan bahwa memiliki strategi
yang baik dan melaksanakan strategi dengan baik, tidak menjamin
kesuksesan. Organisasi dapat menghadapi keadaan yang tak terduga dan
kondisi buruk bukan karena kesalahan mereka sendiri.

13. Kepemimpinan strategis adalah "tidak lebih dari kemampuan untuk


mengantisipasi, mempersiapkan, dan mendapatkan diposisikan untuk masa
depan Ini adalah kemampuan untuk memobilisasi dan memusatkan sumber
daya dan energi pada hal-hal yang membuat perbedaan dan akan posisi
Anda untuk sukses di masa depan."

14. "Strategi kewirausahaan memungkinkan orang untuk menjadi inovatif,


kreatif, dan bertanggungjawab atas keputusan yang mereka buat" (dikutip
dalam Meyer & Heppard, 2000, hal. 10). Dari perspektif strategi organisasi,
hasil ini mungkin sangat diinginkan. Alasan untuk ini adalah bahwa
kemampuan strategis menyebar di seluruh perusahaan dan individu untuk
meningkatkan pemberdayaan mereka merupakan dasar untuk berhasil
mengembangkan dan menerapkan strategi (Liedtka & Rosenblum, 1996).
Dengan mengejar strategi kewirausahaan, perusahaan menempatkan dirinya
dalam posisi untuk secara teratur dan sistematis mengenali dan
memanfaatkan peluang kewirausahaan (Eisenhardt, Brown, & Leher, 2000).
Singkatnya, apa strategi kewirausahaan dilakukan atau dapat dilakukan
untuk suatu perusahaan telah menjadi subjek banyak diskusi (Irlandia, Hitt,
Camp, & Sexton, 2001; Kuratko, Irlandia, Covin, & Hornsby, 2005).

15. Unit Bisnis Strategis (SBU) adalah unit usaha mandiri dalam Perusahaan
berorientasi pada sumber daya optimasi bertujuan memaksimalkan nilai
Perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan kepada pelanggan
internal partai dan ketiga.

16. Strategi Perusahaan - berkaitan dengan keseluruhan tujuan dan ruang


lingkup bisnis untuk memenuhi harapan stakeholder. Ini merupakan tingkat
penting karena sangat dipengaruhi oleh investor dalam bisnis dan bertindak
untuk memandu pengambilan keputusan strategis di seluruh bisnis. Strategi
perusahaan sering dinyatakan secara eksplisit dalam sebuah "pernyataan
misi".

17. Unit Bisnis Strategi - yang bersangkutan lebih banyak dengan bagaimana
bisnis bersaing dengan sukses dalam pasar tertentu. Ini menyangkut
keputusan strategis tentang pilihan produk, memenuhi kebutuhan
pelanggan, mendapatkan keuntungan lebih dari pesaing, memanfaatkan atau
menciptakan peluang baru dll.

18. Strategi Operasional - berkaitan dengan bagaimana setiap bagian dari bisnis
ini disusun untuk memberikan perusahaan dan unit bisnis arah tingkat
strategis. Strategi operasional karena itu berfokus pada isu-isu sumber daya,
proses, orang dll.

19. Manajemen strategis adalah bidang yang berhubungan dengan inisiatif yang
diinginkan dan muncul besar diambil oleh manajer umum atas nama
pemilik, yang melibatkan pemanfaatan sumber daya, untuk meningkatkan
kinerja perusahaan dalam lingkungan eksternal mereka. Hal ini menuntut
menetapkan misi organisasi, visi dan tujuan, mengembangkan kebijakan
dan rencana, sering dalam hal proyek dan program, yang dirancang untuk
mencapai tujuan tersebut, dan kemudian mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan rencana, proyek dan program. Sebuah
balanced scorecard sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja
keseluruhan bisnis dan kemajuan ke arah tujuan. Penelitian terbaru dan ahli
teori manajemen terkemuka telah menganjurkan bahwa strategi harus
dimulai dengan harapan stakeholder dan menggunakan balanced scorecard
diubah yang mencakup semua pemangku kepentingan.

20. Manajemen strategis adalah tingkat aktivitas manajerial dalam penetapan


tujuan dan lebih dari Taktik. Manajemen strategis memberikan arahan
menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang Studi
Organisasi. Di bidang administrasi bisnis ini berguna untuk berbicara
tentang "keselarasan strategis" antara organisasi dan lingkungannya atau
"konsistensi strategis." Menurut Arieu (2007), "ada konsistensi strategis bila
tindakan dari sebuah organisasi yang konsisten dengan harapan manajemen,
dan ini pada gilirannya merupakan dengan pasar dan konteks." Manajemen
strategis tidak hanya mencakup tim manajemen tetapi juga dapat mencakup
Direksi dan stakeholder lainnya organisasi. Hal ini tergantung pada struktur
organisasi.
 Definisi Minat
1. Minat didefinisikan berbeda oleh beberapa orang ahli namun memiliki
tujuan yang sama. Masing-masing ahli mendefinisikannya sesuai dengan
pandangan dan disiplin keilmuan masing-masing. Keinginan atau minat dan
kemauan atau kehendak sangat memengaruhi corak perbuatan yang akan
dilakukan seseorang. Minat/keinginan erat hubungannya dengan perhatian
yang dimiliki. Karena perhatian mengarahkan timbulnya kehendak pada
seseorang. Kehendak atau kemauan ini juga erat hubungannya dengan
kondisi fisik seseorang misalnya dalam keadaan sakit, capai, lesu atau
mungkin sebaliknya yakni sehat dan segar. Juga erat hubungannya dengan
kondisi psikis seperti senang, tidak senang, tegang, bergairah dan
seterusnya (Sobur, 2003:246).

2. Menurut kamus lengkap psikologi, minat (interest) adalah (1) satu sikap
yang berlangsung terus menerus yang memolakan perhatian seseorang,
sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap objek minatnya, (2)
perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan, atau objek itu
berharga atau berarti bagi individu, (3) satu keadaan motivasi, atau satu set
motivasi, yang menuntun tingkah laku menuju satu arah (sasaran) tertentu
(dalam Chaplin, 2008:255).

3. Definisi minat menurut Shaleh (2004:262) adalah suatu kecenderungan


untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau
situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan
senang.

4. Rast, Harmin dan Simon (dalam Mulyati, 2004:46) menyatakan bahwa


dalam minat itu terdapat hal-hal pokok diantaranya: (1) adanya perasaan
senang dalam diri yang memberikan perhatian pada objek tertentu, (2)
adanya ketertarikan terhadap objek tertentu, (3) adanya aktivitas atas objek
tertentu, (4) adanya kecenderungan berusaha lebih aktif, (5) objek atau
aktivitas tersebut dipandang fungsional dalam kehidupan dan (6)
kecenderungan bersifat mengarahkan dan mempengaruhi tingkah laku
individu.

5. Menurut Decroly, minat itu adalah pernyataan suatu kebetulan yang tidak
terpenuhi. Kebutuhan itu timbul dari dorongan hendak memberi kepuasan
kepada suatu instink. Minat anak terhadap benda-benda tertentu dapat
timbul dari berbagai sumber antara lain perkembangan instink dan hasrat,
fungsi-fungsi intelektual, pengaruh lingkungan, pengalaman, kebiasaan,
pendidikan dan sebagainya.
6. Minat menurut Mahfudz Shalahuddin adalah perhatian yang mengandung
unsur-unsur perasaan.

7. Menurut reza natadipura, ‘minat adalah bakat’. Apakah minat anda adalah
bakat anda? Apakah anda seorang yang benar-benar paham akan hal itu?
Disini saya berperan bukan sebagai moderator ataupun seorang dosen yang
sedang menerangkan kepada anda bahwa minat adalah bakat. Hal yang saya
lakukan disini mencoba membangun sugesti anda, bagaimana minat anda
bisa menjadi bakat. Tapi saya rasa anda memiliki minat pada suatu hal,
coba terus dekatkan ketertarikan anda pada suatu hal yang anda sebut
dengan minat. Pelajari dan terus tekuni, insyaallah hasilnya akan luar biasa,
minat anda adalah bakat anda. Coba anda bayangkan apabila seseorang
tidak pernah menyadari bahwa ia memiliki bakat bahkan dia tidak memiliki
minat kepada apapun, akan sangat mengerikan kedengarannya bagi saya.

8. Dikutip Slameto Minat adalah suatu kecenderungan yang menetap atau


subjek merasa tertarik pada bidang yang ditekuni dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang tersebut. Menurut Hilgard seperti yang dikutip
Slameto (2003:57) menjelaskan bahwa minat adalah kencenderungan untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rangsangan. Minat dan
interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita
cenderung atau merasa tertarik pada benda, orang, atau kegiatan. Dengan
demikian minat merupakan kencenderungan hati seseorang yang terarah
pada suatu objek tertentu yang dinyatakan dalam berbagai tindakan, karena
adanya suatu perhatian.

9. Menurut Ahmad Fauji minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh.Berdasarkan Definisi-definisi di atas,bisa disimpulkan bahwa
minat adalah kecenderungan jiwa yangrelative menetap kepada diri
seseorang dan biasanya disertai dengan perasaan senang. Menurut Berhard
"minat" timbul atau muncul tidaksecara tiba-tiba, melainkan timbul akibat
dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajaratau bekerja,
dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab
partisipasi dalam kegiatan.

10. Menurut (Syaiful, 2000:132) Minat merupakan kecederungan yang menetap


untuk diperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang
berminat terhadap suatu aktivitas akan mempunyai kecenderungan dalam
memperhatikan aktivitas tersebut secara konsisten dan dengan rasa senang.
Minat dengan kata lain adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan
pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada menyuruh (Syaiful, 2000:132).
11. Menurut (hamka, 2003) minat merupakan suatu dorongan yang secara sadar
timbul dari diri seseorang untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Belajar
dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku, namun tidak semua
perubahan tingkah laku dapat dianggap belajar. Perubahan yang timbul
karena proses belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas. Demikian
jiga dengan meditasi, pelaksanaan meditasi merupakan sarana latihan untuk
mengkonsentrasikan pikiran terhadap suatu obyek yang telah ditetapkan.
Apabila seseorang telah dapat berkonsentrasi maka akan ada perubahan
tingkah laku, karena tinggkal laku eseorang dapat dikontro lemalui pikiran
(hamka, 2003).

12. Menurut Reber (dalam Muhibbin : 1999), minat tidak termasuk istilah yang
populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada
faktor – faktor internal lainya seperti : pemusatan perhatian, keingintahuan,
motivasi, dan kebutuhan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa minat
sangat perlu dibangkitkan dalam proses belajar mengajar.

13. Pengertian Minat menurut Tidjan (1976 :71) adalah gejala psikologis yang
menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan
senang. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai
pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu
atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek
tersebut.

14. Menurut Drs. Dyimyati Mahmud (1982), Minat dalah sebagai sebab yaitu
kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada
orang situasi atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain, atau minat
sebagai akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya
seseorang atau sesuatu obyek, atau karena berpartisipasi dalam suatu
aktifitas. Berdasarkan definisi tersebut dapatlah penulis kemukakan bahwa
minat mengandung unsur-unsur sebagai berikut: Minat adalah suatu gejala
psikologis Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek
karena tertarik. Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi
sasaran Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk
melakukan kegiatan guna mencapai tujuan. Berdasarkan beberapa
Pengertian Minat menurut alhi tersebut penulis simpulkan bahwa minat
adalah gejala psikologis yang menunjukan bahwa minat adanya pengertian
subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut
menarik perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung
kepada obyek tersebut.

15. Menurut adam April 10, 2011 Minat jika disebutkan dalam bahasa inggris
adalah interest, jika dalam bahasa jerman adalah interese. Menurut kamus
besar bahasa Indonesia (KBBI), minat adalah kecendrungan hati yang
tinggi terhadap sesuatu. Minat juga berarti gairah atau keinginan.

16. Kutipan Harismaulana minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan


suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat
atau dekat hubungan tersebut, semakin besar pula minat yang ada pada
seseorang. Secara umum minat dapat diartikan sebagai rasa ketertarikan
yang ditunjukan oleh individu kepada suatu objek.

17. Menurut Crow dan Crow minat atau interestbisa berhubungan dengan daya
gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang,
benda dan kegiatan.

18. Untuk mencapai prestasi yang baik disamping kecerdasan juga minat, sebab
tanpa adanya minat segala kegiatan akan dilakukan kurang efektif dan
efesien. Dalam percakapan sehari-hari pengertian perhatian dikacaukan
dengan minat dalam pelaksanaan perhatian seolah-olah kita menonjolkan
fungsi pikiran, sedangkan dalam minat seolah-olah menonjolkan fungsi
rasa, tetapi kenyataanya apa yang menarik minat menyebabkan pula kita
kita berperhatian, dan apa yang menyebabkan perhatian kita tertarik
minatpun menyertai kita.” (Dakir. 1971 : 81)

19. Menurut stevano nugroho, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati
seseorang akan diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa
senang.

20. Menurut kamus besar bahasa Indonesia


Minat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kecenderungan hati
yang tinggi terhadap suatu gairah keinginan.

 Definisi Bakat
1. Munurut Suganda Pubakawatja, Bakat sebagai “Benih dari suatu sifat, yang
baru akan nampak nyata, jika mendapat kesempatan atau kemungkinan
untuk berkembangan”.

2. Dyke Bingham (dalam Ny. Moesono;1989), mengatakan bakat adalah suatu


kondisi atau seranagkaian karakteristik dari kemampuan seseorang untuk
memcapai sesuatu dengan sedikit latihan (khusus) mangenai pengetahuan,
keterampilan, atau serangkaian, respon misalnya kemampuan berbahasa,
mengarang lagu, dll.
3. Sarlito Wirawan Sarwono (1979), Bakat adalah kondisi dalam diri
seseoarang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai
kecakapan, penetahuan dan keterampilan khusus. Stamboel Muanandir dan
Munandar (1987:2) Mendefinisikan, bakat adalah kemampuan alamiah
untuk memperoleh pengetahuan atau ketrampilan, yang relative bisa
bersifat umum.

4. Munandir ((2001:15-16) mengatakan, bahwa bakat sering dikatakan


merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, dengan kata lain bersifat
keturunan. Pandangan ini sering kita dengar secara umum sebagaimana
para ahli dan orang awam.

5. Suzuki (1993:1-2) mempunyai pandangan yang menarik tentang bakat. Ia


beranggapan kata sejak lahir digunakan secra ceroboh didalam pernyataan
sejak lahir ketika kita mengatakan anak mempunyai bakat sejak lahir
sebenarnya telah berusia lima atau enam tahun. Ketika kita melihat bayi
yang baru lahir tentu kita tidak akan pernah bisa memastikan apakah bayi
tersebut nantinya jadi pemain bola yang baik, pemain music ataukah
menjadi seorang sasatrawan.

6. Freeman (Fudyartanta, 2005) mendefinisikan bakat sebagai suatu


kombinasi karakteristik yang berkapasitas individual untuk memperoleh
(melalui latihan) beberapa pengetahuan khusus, keterampilan ataupun suatu
respon yang terorganisir. Misalnya saja kemampuan berbahasa, untuk
menjadi pemusik ataupun untuk melakukan pekerjaan mekanik.

7. Fudyartanta (2005) mengemukakan bahwa bakat merupakan kemampuan


yang lebih menonjol daripada yang lain, baik secara intelektual (teoritis)
maupun secara praktis, dimana kedua-duanya memiliki posisi kualitas yang
tinggi.

8. Guildford (Sunaryo, 2004) mengemukakan bahwa bakat bertalian dengan


kecakapan untuk melakukan sesuatu.

9. Sukardi (Sunaryo, 2004) mengartikan bakat sebagai suatu kondisi atau


kualitas yang dimiliki oleh individu yang memungkinkan dirinya dapat
berkembang di masa yang akan datang.

10. Branca (Fudyartanta, 2005) mengemukakan bahwa bakat merupakan


kemampuan yang dipandang sebagai suatu indikasi seberapa baik individu
dapat mempelajari pengetahuan atau keterampilan tertentu melalui
pelatihan kemudian mempraktekkannya.
11. Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna
sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan
latihan. Bakat juga berbada dengan kapasitas (capacity) dengan
sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di masa yang
akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal.(Conny Semiawan
1987)

12. Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan


keterampilan, baikyang bersifat umum maupun yang bersifat khusus
( Conny Semiawan 1987 ). Bakat umum apabila kemampuan yang berupa
potensi tersebut bersifat umum. Misalnya bakat intelektual secara umum,
sedangkan bakat khusus apabila kemampuan bersifat khusus. Misalnya
bakat akademik, social, dan seni kinestetik. Bakat khusus biasanya disebut
talent sedangkan bakat umum (intelektual) biasanya disebut gifted .

13. Bakat adalah tingkat kemampuan yang tinggi yang berhasil dicapai
seseorang dalam keterampilan tertentu, demikian menurut (Tedjasaputra,
2003). Menampilkan bakat dibutuhkan motivasi kuat yang disebut minat,
yakni kebebasan seseorang memilih segala sesuatu yang disukai, disenangi
dan ingin dilakukan. (Gardner 1993) mengganti istilah bakat dengan “
kecerdasan “ yang berupa kecerdasan umum maupun kecerdasan khusus.

14. S.C. Utami Munadar (1985, mengatakan Bakat pada umumnya diartikan
sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu
dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Berbeda dengan bakat
“kemampuan” merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai
hasil dari pembawaan dan latihan.

15. Kartini Kartono (1979), mendefinisikan bakat adalah mencakup segala


faktor yang ada pada individu sejak awal pertama dari kehidupan nya, yang
kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian,kecakapan,dan
keterampilan khusus tertentu.

16. Lyman (Fudyartanta, 2005) mendefinisikan bakat sebagai kombinasi


karakteristik alami dan yang dipelajari, dimana mengindikasikan kapasitas
seseorang untuk mengembangkan kecakapannya dalam beberapa
keterampilan. Biasanya menyiratkan aspek intelektual atau keterampilan
dibandingkan aspek emosi atau karakteristik kepribadian.

17. Chaplin (2002) mengartikan aptitude (bakat, ketangkasan, kecerdasan,


kesanggupan, kecenderungan) sebagai kapasitas untuk berprestasi di
kemudian hari.

18. Woodworth dan Marquis (Sunaryo, 2004) mendefinisikan bakat sebagai


suatu kemampuan manusia yang terdiri dari achievement atauactual ability
(dapat diukur dengan tes tertentu),capacity atau ability (tidak dapat diukur
secara langsung) dan aptitude (kualitas psikis yang hanya dapat
diungkapkan dengan tes).

19. Bakat merupakan suatu kemampuan spesifik yang memberikan individu


suatu kondisi untuk memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan
atau keterampilan tertentu setelah melalui latihan (ADI DHARMA PUTRA,
2010).

20. Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan


potensi ( potential ability ) yang masih perlu pengembangan dan latihan
lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih potensial atau masih laten, bakat
memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan
sistematis agar dapat terwujud ( Utami Munandar 1992 ).
SUMBER REFERENSI

http://www.psychologymania.com/2011/08/defenisi-minat-menurut-beberapa-
ahli.html
http://www.peutuah.com/pengertian-minat-dan-bakat/
http://pgtk--darunnajah.blogspot.com/2011/04/pengertian-minat.html
http://pgtk--darunnajah.blogspot.com/2011/04/pengertian-minat.html.
http://pgtk--darunnajah.blogspot.com/2011/04/pengertian-minat.html
http://pgtk--darunnajah.blogspot.com/2011/04/pengertian-minat.html
http://pgtk--darunnajah.blogspot.com/2011/04/pengertian-minat.html
http://adhyce-tesbakat.blogspot.com/
http://wwwpesertadidikcom.blogspot.com/
http://muhzuchri.blogspot.com/2009/11/definisi-bisnis-kewirausahaan-etika.html
http://tirman.wordpress.com/strategi-kewirausahaan/
http://repository.upi.edu/
http://www.garuda-indonesia.com/investor-relation/company-profile/organization-
group/strategic-business-unit
http://tutor2u.net/business/strategy/what_is_strategy.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Strategic_management
http://www.rapid-business-intelligence-success.com/definition-of-business-
strategy.html
http://www.ehow.com/about_6464068_meaning-strategic-leadership-business_.html
http://findarticles.com/p/articles/mi_hb6648/is_1_33/ai_n31342272/
http://openarchive.cbs.dk/bitstream/handle/10398/8249/SMG%20WP
%207_2011.pdf?sequence=1
http://www.entrepreneurship.org/en/resource-center/defining-your-business-
strategy.aspx
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/smj.196/abstract
http://www.abaco-project.eu/documents/CatarinaReisOliveira-5-11-09.pdf
http://resources.talcie.org/topics-and-activities/introduction-to-strategic-
entrepreneurship

Anda mungkin juga menyukai