2
3
KATA PENGANTAR
Tujuan penyusunan modul ini untuk mempermudah dosen dan mahasiswa dalam
proses pembelajarannmata kuliah Manajemen Strategi. Modul ini disusun
berdasarkan beberapa buku dan artikel yang terkait, dissamping menyajikan teori
juga menyajikan contoh sehingga lebih mudah untuk dipahami. Puji syukur
kehadapan Tuhan Yang maha Esa modul ini dapat diselesaikan sesuai dengan
rencana, dan semoga bermanfaat. Modul ini tentu belum sempurna dan memerlukan
penyempurnaan kedepan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Lembaga
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa atas dukungannya
dalampenyelesaian modul ini.
4
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………1
KATA PENGANTAR………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………….3
DESKRIPSI MATA KULIAH………………………………………..4
A. PROGRAM PEMBELAJARAN 1………………………………..5
KONSEP-KONSEP DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN
STRATEGI
B. PROGRAM PEMBELAJARAN 2………………………………15
VISI DAN MISI
C. PROGRAM PEMBELAJARAN 3………………………………20
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL PERUSAHAAN
D. PROGRAM PEMBELAJARAN 4………………………………27
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
A. UNIT PEMBELAJARAN I
KONSEP-KONSEP DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGI
I.CPMK :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan ruang lingkup dan sejarah
perkembangan manajemen strategis.
2. Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan definisi kosep-
konsep manajenen Strategi
3. Mahasiswa memahami pentingnya Manajemen strategi dalam
organisasi
awal yang cukup kuat kokohnya disiplin ilmu ini, seperti; Alfred D. Chandler,
Philip Selznick, Igor Ansoff, dan Peter Drucker.Peter Drucker adalah ahli teori
strategi yang produktif, ia menulis lusinan buku manajemen, dengan karir yang
mencakup lima dekade. Kontribusinya untuk manajemen strategis banyak tetapi
terdapat dua yang paling penting. Pertama, dia fokus pada pentingnya tujuan.
Sebuah organisasi tanpa tujuan yang jelas seperti kapal tanpa kemudi. Pa da awal
1954 ia mengembangkan teori manajemen berdasarkan tujuan. Konsep ini
dipromosikan menjadi teori tentang manajemen berdasarkan tujuan (MBO).
Prosedur menetapkan tujuan dan memantau kemajuan Anda ke arah itu harus
merembes ke seluruh organisasi, dari atas ke bawah menurut Drucker. Sistem
manajemen strategis Drucker' (DSMS). DSMS terdiri dari nilai-nilai yang
ditentukan secara manusiawi pada kesejahteraan individu, organisasi, dan
masyarakat ( Joseph A. Maciariello, 2018). Perkembangan Manajemen Strategi
dijelaskan menjadi tahap-tahap berikut (Wijiharjono, 2013):
Pertama, secara historis manajemen strategik pada mulanya disebut
sebagai kebijakan bisnis (business policy). Manajemen strategik dirintis oleh
sekolah-sekolahbisnis di Amerika Serikat, seperti the Wharton School di
Universitas Pennsylvania danHarvard Business School di Universitas Harvard.
Sampai sekitar awal tahun 1970-an,pendekatan yang digunakan dalam kajian
manajemen strategik adalah lintas disiplin (Rumelt et al. (1994).
Kedua, terdapat tujuh teori utama yang digunakan para peneliti/penulis
artikel.Ketujuh teori tersebut masing-masing adalah: Pertama, teori keunggulan
bersaing(competitive advantage). Kedua, teori dinamika strategi (dynamic theory
of strategy).Ketiga, teori berbasis sumber daya (resource-based view). Keempat,
teori strategiglobal (theory of global strategy). Kelima, teori berbasis organisasi
(organizationallybasedtheory). Keenam, teori kelembagaan (institutional theory).
Ketujuh, teoriekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).
Ketiga, berdasarkan pengujian empirik terhadap perkembangan teori
strategi,teori berbasis sumber daya (resource-based view) merupakan teori yang
paling handaldalam menjelaskan kekuatan internal perusahaan. Sedangan teori
keungulan bersaing(competitive advantage), lebih mampu menjelaskan perusahaan
8
Menurut Michael Polter : Basis unit analisis sebuah teori strategi, menurut
Porter (1991), harus secara strategis memperjelas atau mempertegas tujuan akhir
dari bisnis atau industri. Perusahaan dapat membagi sumber daya, aktivitas, dan
keterampilan lintas bisnis yang berbeda. Nilai kompetitif tindakan dapat diukur
melalui produk atau pelayanan kepada para pembeli. Pendekatan ini merupakan
strategi pada level perusahaan.
d. Tujuan jangka panjang memiliki kaitan dengan jangka pendek karena dengan
adanya jangka pendek dapat menambah cakupan dan kekhususan dalam
mengidentifikasi apa yang harus diselesaikan guna mencapai tujuan-tujuan jangka
13
panjang. Kaitan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang harus menyerupai
penurunan jangka panjang yang bersifat dasar menjadi tujuan jangka pendek yang
spesifik di bidang-bidang operasi kunci. Penurunan tersebut memiliki keunggulan
tambahan yaitu menyediakan referensi yang jelas untuk komunikasi dan negoisasi,
yang mungkin diperlukan untuk mengintregasikan dan mengoordinasikan tujuan
dan aktivitas pada tingkat operasi. ( Robinson, 2008)
V. REFERENSI
Mie Augier, David J. Teece ,Drucker, Peter: The Drucker Strategic Management
System,
Rumelt, Ricahard P., D.E. Schendel, dan D.J. Tecee. 1994. Fundamental Issues
in Strategy; A Research Agenda. Boston, Massachusetts: Harvard Business School
Press.
15
David, F. R. & David, F., R. (2015). Strategic Management Concepts and Cases, A
Competitive Advantage Approach, 15th edition. London: Pearson Education
Limited.
Wheelen, T.L., and J.D. Hunger. (2012). Strategic Management and Business
Policy. Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall
Pearce/Robinson, Manajemen Strategi (Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian), Penerbit Salemba Empat: Jakarta, 2008, Hal. 272-278.
16
B.UNIT PEMBELAJARAN II
VISI DAN MISI
I.CPMK :
Misi adalah pernyataan yang dibentuk untuk memperjelas kewajiban dan sasaran
yang dapat diukur oleh sebuah organisasi. Pernyataan misi dibuat untuk panduan
bekerja karyawan dan pemimpin organisasi serta membantu mengukur apakah
perencanaan strategis telah sejalan dengan tujuan keseluruhan organisasi tersebut.
Pernyataan misi juga membantu organisasi mendeskripsikan sasaran perusahaan
sekarang dan di masa depan. Jika perusahaan mengalami perubahan atau pergeseran
bisnis yang besar, sangat masuk akal untuk merevisi pernyataan tersebut agar
selaras dengan nilai dan sasaran perusahaan.
bersifat eksternal, fokus pada pasar dan pelanggan, dan menspesifikasikan pada
usaha tertentu. Organisasi dibedakan berdasarkan misinya, yaitu berorientasi laba
atau nirlaba. Misi organisasi/perusahaan adalah tujuan atau alasan mengapa
organisasi hidup. Pernyataan misi yang disusun dengan baik mendifinisikan tujuan
mendasar dan unik yang membedakan suatu peru sahaan dengan perusahaan lain,
dan mengidentifikasi jangkauan operasi perusahaan dalam produk yang ditawarkan
dan pasar yang dilayani. Jadi, misi perusahaan pada hakekatnya menjelaskan
kegunaan 2dan alasan mengapa suatu perusahaan ada. Ia merupakan raison d etre
perusahaan. Misi merupakan rangkaian kegiatan utama yang harus dilakukan
organisai/perusahaan untuk mencapai visinya. ‟ Menurut Peter Drucker, untuk
merumuskan misi, organisasi/ perusahaan harus mengajukan pertanyaan : “in what
businesses are we in or s hould be in?“ (dalam bisnis apa kita b erada, atau
seharusnya ada?). Adanya misi perusahaan diharapkan arsitektur strategi
perusahaan menjadi lebih transparan bagi para stakeholders. Bentuk misi
perusahaan sangat beragam bentuk, panjang, isi dan spesifikasi nya. Misi
perusahaan biasanya memberikan gambaran yang jelas tentang ciri pokok produk
yang ditawarkan dan teknologi yang digunakan oleh peusahaan, kebutuhan
konsumen yang hendak dipenuhi dan konsumen yang hendak dituju, serta karakter,
pasar dimana perusa haan akan bersaing, komitmen terhadap karyawan, filosofi diri
serta citra perusahaan yang diharapkan diperoleh dari masyarakat. Misi perusahaan
yang telah ditetapkan dan didokumentasikan yang ditandai dengan adanya
spesifikasi karakter, keunggulan dan keun ikan perusahaan yang mampu
membedakannya dengan para pesaing akan banyak membawa manfaat bagi
perusahaan yang bersangkutan. Manfaat penetapan misi adalah : a. b. Membantu
memfokuskan sumberdaya secara umum. Membantu memastikan bahwa organisasi
tidak terlibat dalam konflik kepentingan. c. Berfungsi sebagai dasar pemikiran
umum untuk mengalokasikan sumberdaya organisasi. (Kuncoro,2008)
1. Manajemen SDM
2.Pemasaran
22
MANAGEMENT
3.Apakah manajer pada tiap level hirarki merencanakan pekerjaan dengan efektif.
ASPEK PEMASARAN
Fungsi pemasaran:
ASPEK KEUANGAN
Kondisi keuangan seringkali dianggap sebagai ukuran terbaik posisi kompetitif su
atu perusahaan dan daya Tarik keseluruhan terhadap investor. Menentukan
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan sangat penting
untuk merumuskanstrategi secara efektif.
Kekuatan dan kelemahan perusahaan berdasarkan rasio keuangannya.
-Apakah perusahaan mudah mendapatkankebutuhan pendanaannya untuk jangka
pendek maupun jangka panjang?
-Apakah perusahaan cukup dalam modal kerjanya?
-Apakah prosedur dalam penganggaran modalnya efektif?
-Apakah kebijakan pembayaran dividennyadapat diterima?
-Apakah perusahaan mempunyai hubungan yang baik dengan investor dan
pemegang saham.
- Apakah manajer keuangannya berpengalamandan cukup pelatihannya
ASPEK OPERASIONAL
2. Aspek pemasaran :
3.Aspek keuangan :
4.Aspek personalia
-Laba menngkat
KELEMAHAN :
- penataan proses produksi (lay out) kurang bagus
- Kurang promosi
- Liquiditas rendah
-Tingkat perputaran karyawan dan absensi tinggi
4. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN IFE MATRIK.
1.Membuat daftar faktor-faktor penting dari lingkungan internal baik kekuatan dan
kelemahan.
2.Menentukan bobot dimulai dari 0,0 sangat tidak penting samapai 1,sangat penting
(total bobot =1,0) yang berpengaruh terhadap posisi perusahaan.
27
Contoh :
V. REFRENSI
28
D. UNIT PEMBELAJARAN IV
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
I. CPMK :
1.Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi
lingkungan eksternal perusahaan.
2. Mahasiswa harus mampu mengidentifikasi lingkungan
Eksternal perusahaan
3 Mahasiswa harus mampu mengidentifikasi peluang dan
ancaman perusahaan.
1. Lingkungan Makro.
2. Lingkungan Persaingan.
3. Lingkungan Internasional
a. pengaruh ekonomi.
2. Inflasi/deflasi.
30
3. Kebijakan moneter.
4. Kebijakan fiskal.
4. Agama.
5. Peran gender.
6. Bahasa.
1. Ideologi Negara.
2. Stabilitas politik.
3. Lembaga politik.
4. Hubungan internasional.
5. Peran pemerintah
d.pengaruhteknologi
yang bervariasi
e.pengaruh kompetitip
31
Faktor-faktoreksternal
Faktor Ekonomi:
Faktor Pemerintah:
+Pemerintahmemberisubsidi
Faktor Teknologi:
Faktor Pemasok :
Faktor Pelanggan:
Peluang :
+Pemerintahmemberisubsidi
Ancaman :
-Munculbarangsubstitusi
Contoh :
V. Referensi
34
E. UNIT PEMBELAJARAN V
JENIS-JENIS STRATEGI
I CPMK :
II BAHAN KAJIAN :
JENIS-JENIS STRATEGI
3.Integrasi horizontal
4.Pengembangan pasar
5. Pengembangan Produk
6.penetrasi pasar
7.Diversifikasi konsentrik
8. Diversifikasi Horisonta;
9. Usaha patungan
35
10. Pengurangan
11. Penciutan
12. Liquidasi
13. kombinasi
3.Integrasi horizontal
4.Pengembangan pasar
5. Pengembangan Produk
6.Penetrasi pasar
7.Diversifikasi konsentrik
Menambah produk baru yang berhubungan dengan produk yang sudah ada.
pedoman related diversifikasi startegi memungkinkan menjadi strategi yang
efektif:perusahaan bersaing dalam industry yang lambat.produk baru yang
berhubungan ditambahkan akan menaikkan penjualan produk yang ada, produk
baru yang berhubungan ditambahkan akan dita)arkan dengan harga yang bersaing,
produk baru yang berhubungan ditambahkan memiliki tingkat penjualan musiman
yg akanmengimbangi titik tertinggi dan terendah penjualan produk yang
ada,produk yang ada berada pada tahap penurunan dalam siklus.perusahaan
memiliki managemen yang kuat.
8. Diversifikasi Horisontal
menambah produk baru yang tidak berhubungan dengan produk yang sudah ada.
pendapatan yang di dapat dari produk yang sudah ada bertambah dengan menambah
produk baru yangtidak berhubungan,perusahaan berkompetisi dalam pasar dengan
persaingan tinggi.Saluran distribusi produk yang sudah ada dapat digunakan untuk
produk yang baru,produk yang baru dapat menyeimbangkan pola siklus produk
yang sudah ada,industri produk yang sudah ada mengalami penurunan penjualan
dan profit,perusahaan memiliki modal dan manajerial yang dapat bersaing dalam
industry yang baru.perusahaan memiliki kesempatan menjual produk baru yang
tidak berhubungan yang menarik kesempatan berinvestasi.Terdapat sinergi antara
perusahaan yang membutuhkan dan dibutuhkan.asar produk yang sudah ada telah
38
9. Usaha patungan
11. Penciutan, diverstiture dengan menjual asset produktif seperti divisiatau bagian
dari perusahaan untuk memnuhi kebutuhan cash untuk berinvestasi lain yang lebih
menguntungkanperusahaan untuk memnuhi kebutuhan cashuntuk berinvestasi lain
yang lebih menguntungkan.Pedoman: perusahaan telah melakukan retrenchment
namun gagal mencapai peningkatan .Sebuah divisi memerlukan sumber daya lebi
39
12. Liquidasi
13. Kombinasi
2. Ketika produk penjual pesaing pada pokoknya sama dan pasokna tersedia dari
semua penjual.
3.&etika ada beberapa cara untuk mencapai diferensiasi produk yang memiliki nilai
bagi pembeli.".
4.Ketika sebagian besar pembeli menggunakan produk dengan cara yang sama.
5.Ketika pembeli hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk berpindah dari satu
penjual ke penjual yang lain.
6.Ketika pembeli begitu besar dan memiliki daya tawar yang signifikan untuk
meminta penurunan harga.
Tipe 1 :Strategi biaya rendah, Menawarkan produk atau jasa kepada konsumen pada
harga terendah yang tersedia di pasar.
Menawarkan produk atau jasa kepada konsumen pada nilai harga terbaik yang
tersedia di pasar.
yang lebih tinggi. Resiko lainnya adalah pesaing bisa jadidengan cepat mencari cara
untuk meniru fitur-fitur diferensiasi.-iferensiasi sangat efektif dalam kondisi
kondisi berikut:Ketika ada banyak cara untuk mendiferensiasi produk atau jasa dan
banyak pembeli memandang perbedaan inisebagai sesuatu yang bernilai!.&etika
kebutuhan dan penggunaan pembeli beragam3.&etika tidak banyak perusahaan
pesaing yang mengikuti pendekatan diferensiasi serupa.".&etika perubahan
teknologi berlangsung cepat dan kompetisi terjadi di seputar fitur-fitur produk yang
berubahsangat pesat.
Fokus
2. Ketika pemimpin pasar tidak melihat ceruk tersebut penting bagi keberhasilan
mereka
3.Ketika pemimpin pasar menganggap terlalu mahal atau sulit untuk memenuhi
kebutuhan khusus dari ceruk pasartarget di samping tetap memperhatikan
kebutuhan konsumen arus utama mereka".
Tipe 1.Fokus biaya rendah. Menawarkan produk atau jasa kepada sekelompok kecil
konsumen pada harga terendah yang tersedia di pasar.Tipe 2 :Fokus nilai terbaik,
42
Menawarkan produk atau jasa kepada sekelompok kecil konsumen pada harga
terbaik yang tersedia di pasar.
F. PEMBELAJARAN VI
ARTIKEL/JURNAL
Kiki Alibasah
Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK SumedangEmail :
kikialibasah78@gmail.com
ABSTRAK
STMIK Sumedang merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berada
di kabupaten Sumedang. STMIK Sumedang membuka jurusan yang
berhubungan dengan keilmuan teknologi informasi. Dewasa ini permasalahan
yang muncul bukan lagi sempitnya lahan pekerjaan tapi para calon pekerja
harus mempunyai kemampuan dalam menghadapi persaingan. Salah satu
kemampuan yang berpotensi saat ini yaitu mampu bekerja dengan menggunakan
komputer. Peluang tersebut yang perlu diambil oleh STMIK Sumedang untuk
menjadi perguruan tinggi swasta yang dapat menjawab tantangan yang terjadi
saat ini. Untukitu perlu adanya suatu kajian berupa analisis terhadap lingkungan
bisnis baik itu dari segi internal maupun eksternal. Dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan SWOT Analysis dengan menggunakan beberapa tools
analisis yaitu Value Chain Analysis, PEST Analysis, FiveForces Analysis, dan
Matrix SWOT. Penelitian ini akan menghasilkan suatu rumusan tentang
bagaimana memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang untuk
menutupi/mengantisipasi kelemahan dan ancaman sehingga hasil akhirnya
adalah berupa usulan strategis bisnis.
Kata Kunci : SWOT Analysis, lingkungan internal, ekternal, usulan strategis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Melihat persaingan antar perguruan tinggi swasta saat ini memang sangat ketat
43
STMIK Sumedang salah dari beberapa perguruan tinggi swasta yang ada d i kabupaten
Sumedang yang bergerak di bidang Informasi dan Komputer yang mencoba menjawab
tantangan tersebut. Adapun langkah yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk melihat
kondisi/posisi STMIK Sumedang saat ini yaitu dengan melakukan analisis terdapat lingkungan
bisnis internal dan eksternal. Sebagai salah satu cara untuk kedepannya memberikan kualitas
terbaik untuk para calon mahasiswa.
Dari permasalahan tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat potensi baik itu dalam
hal positif dan negatif sehingga akan dapat terlihat gambaran tentang posisi STMIK Sumedang
pada saat ini. Maka dari itu dilakukanlah analisis lingkungan bisnis internal dan eksternal di
STMIK Sumedang.
PEMBAHASAN
Analisis Value Chain
Menurut David, analisis rantai nilai (value chain analysis – VCA) mengacu pada prosesyang
dengannya perusahaan menentukan biaya yang terkait dengan aktivitas organisasionaldari
pembelian bahan mentah sampai produksi dan pemasaran produk tersebut. (2009;227) [1]
Analisis Value Chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadidalam
organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
Gambar 1. Diagram Value Chain (Ward and Peppard 2002;265) [4] Aktivitas
5. Services : adalah semua aktivitas yang dibutuhkan agar produk dan/atau jasa yang telah
dibeli oleh konsumen tetap berfungsi dengan baik setelah produk dan/jasa tersebut terjual
dan sampai di tangan pelanggan.
Aktivitas Sekunder terdiri dari :
1. Procurement : adalah pengadaan berbagai masukan atau sumber daya untuk suatu
perusahaan/organisasi.
2. Human-Resource Management : meliputi segala aktivitas yang menyangkut perekrutan,
pemecatan, pemberhentian, penentuan upah dan kompensasi, pengelolaan, pelatihan, dan
pengembangan sumber daya manusia.
3. Product and Technology Development : menyangkut masalah peralatan, perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), prosedur, dan pengetahuan teknis yang digunakan
dalam proses tranformasi dari masukan menjadi keluaran dalam suatu
perusahaan/organisasi.
4. Infrastructure : digunakan untuk mendukung keperluan-keperluan suatu perusahaan dan
menyelaraskan kepentingan dari berbagai bagian, yang terdiri dari bagian -bagian atau
departemen-departemen seperti bagian akuntansi, hukum (legal), keuangan (finance),
perencanaan (planning), bagian umum (public affairs), pengukuran kualitas (quality
assurance), dan manajemen umum (general management).
Gambar 2. Lima Kekuatan Bersaing Porter (Ward And Peppard, 2002;95) [4]
2. Berikan bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1.0 (paling penting)
sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi
strategis perusahaan.
3. Hitung rating (dalam kolom 3), untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua
variabel yang termasuk kategori kekuatan) diberikan nilai mulai dari +1 sampai dengan +4
(sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata atau dengan pesaing utama dan
variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
5. Pergunakan kolom 5 untuk memberikan komentar mengapa faktor-faktor tertentu dipilih
dan bagaimana nilai pembobotannya dihitung.
6. Jumlahkan nilai pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total nilai pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Nilai total ini dapat
digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam
kelompok industri yang sama.
Kekuatan
Kelemahan
Total
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Nilai total ini dapat digunakan
untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri
yang sama.
Peluang
Ancaman
Total
Identifikasi Lingkungan
a. Analisis Lingkungan Internal Bisnis
Analisis lingkungan internal yaitu melihat proses bisnis yang sedang berjalan saat inidan fasilitas
yang tersedia, untuk mengukur hal tersebut maka digunakan analisis Value Chain. Yang
nantinya akan dapat tentang kekuatan dan kelemahan yang dimiliki STMIK Sumedang.
50
Setelah dilakukan analisis SWOT ternyata STMIK Sumedang berada pada kuadran
Diversifikasi, dimana pada kuadran ini yang artinya STMIK Sumedang meskipun
menghadapi berbagai ancaman tapi dapat menggunakan kekuatan dari segi internal untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang.
54
f. Matriks SWOT
Tabel 9. Matriks SWOT
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang sudah lakukan menggunakan SWOT Analysis didapatlah
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh STMIK Sumedang, yang
kemudian dilakukan kajian kembali dengan menggunakan beberapa tools analisis yaitu Value
Chain Analysis, PEST Analysis, Five Forces Analysis, dan Matrix SWOT sehingga dapat
disimpulkan bahwa STMIK Sumedang berada pada kuadran Diversifikasi, dimana pada kuadran
ini STMIK Sumedang meskipun menghadapi berbagai ancaman tapi dapat menggunakan
kekuatan dari segi internal untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. Sehingga untuk
menjawab tantangan yang ada saat ini STMIK Sumedang harus melakukan strategi yang sudah
dirumuskan yaitu SO, ST, WO, dan WT untuk mengembangkan STMIK Sumedang untuk
kedepannya.
Saran
Adapun saran yang ingin diberikan untuk perkembangan selanjutnya baik kepada
pengembang maupun tingkatan manajemen yaitu :
1. Analisis lingkungan bisnis internal dan eksternal perlu dilakukan secara berkala untuk
melihat posisi STMIK Sumedang pada saat ini.
2. Mengimplementasikan rumusan strategi untuk mengembangkan STMIK Sumedang.
55
DAFTAR PUSTAKA
[1 ] David, Fred R., (2009), Manajemen Strategis Konsep. Edisi 12. Salemba Empat, Jakarta.
[2 ] Rangkuti, F., (2003), Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta, PT.Gramedia
Pustaka Utama.
[3 ] Rangkuti, F., (2006), Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta, PT.Gramedia
Pustaka Utama.
[4 ] Ward, J. & Peppard, J., (2002), Strategic Planninng for Information System 3th, England,John Wiley and
Sons Ltd.
V.REFERENSI.
David, F. R. & David, F., R. (2015). Strategic Management Concepts and Cases, A Competitive Advantage
Approach, 15th edition. London: Pearson Education Limited
Machmuda
Program Studi Teknik Industri S.1, Institut Teknologi Nasional Malang Email :
machmuda3003@gmail.com
Abstrak, Usaha mebel UD. Berkah jaya merupakan salah satu usaha rumahan yang bergerak di bidang mebel.
Usaha mebel UD. Berkah Jaya hanya memproduksi satu macam produk yaitu meja makan. Usaha mebel UD.
Berkah Jaya ini mempunyai kendala dalam mengembangkan usahanya, karena tingginya tingkat pesaing sesama
56
usaha mebel. Penelitian ini menggunakan Anaisis SWOT yang bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan
dan masalah – masalah apa saja yang dihadapi di UD. Berkah Jaya dalam memasarkan produk meja makan.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah posisi perusahaan berada pada posisi kuadran tiga (Turn
Arround) dengan titik koordinat (-0,135 ; 0,46) ini memposisikan perusahaan pada peluang besar terhadap pasar
namun disaat yang bersamaan perusahaan juga mengalami kelemahan internal. Dengan usulan strategi
memaksimalkan kualitas sumber daya manusia, melakukankoordinasi jadwal pengiriman barang barang antara
perusahaan dengan distributor, menciptakan varian produk, meningkatkan kualitas produk dan pelayanan,
meningkatkan kegiatan promosi
156
157
157
158
Uji Validitas Tabel 2. Hasil uji validitas pada usaha mebel UD. Aji
Hasil uji validitas pada usaha mebel UD. Berkah Jaya
Sedangkan hasil uji validitas pada usaha mebel UD. Aji Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel SWOT
sebagai berikut :
Indikator Alpha ( α )
Strengths (Kekuatan) 0,716
Weakness (Kelemahan) 0,678
Opportunities 0,721
(Peluang)
Thereats (Ancaman) 0,738
Sumber : Pengolahan data kuisioner dengan SPSS
vers.15
158
159
Indikator Alpha ( α )
Strengths (Kekuatan) 0,613
Weakness (Kelemahan) 0,713
Opportunities (Peluang) 0,685
Thereats (Ancaman) 0,736 Tabel 8. Hasil pengolahan data Ancaman
Sumber : Pengolahan data kuisioner dengan SPSS vers.15 (Threats) usaha mebel UD. Berkah Jaya
Pengolahan Data
159
160
Tabel 12. Hasil pengolahan data Ancaman Berdasarkan total skor tersebut diperoleh titik
koordinat posisi pada masing – masing usaha mebel
(Threats) usaha mebel UD. Aji UD. Berkah Jaya dan usaha mebel UD. Aji pada
diagram analisis SWOT, sehingga dapat diketahui
dimana posisi kuadran masing – masing usaha
mebel mebel UD. Berkah Jaya dan usaha mebel UD.
Aji yang sesuai dengan koordinatnya.
Jenis Varibel Total Skor Nilai Penelitian menunjukkan bahwa kinerja masing –
Total skor untuk variabel 2,71 masing usaha mebel dapat ditentuakn oleh
Strenghts kombinasi variabel internal dan variabel eksternal.
Total skor untuk variabel 2,98 Analisis SWOT
Weakness
Total skor untuk variabel 3,22 Analisis SWOT dapat ditentukan dengan
Opportunities menggunakan rumus vektoral. Dibawah ini
Total skor untuk variabel 2,30 merupakan perhitungan untuk usha mebel UD.
Threats Berkah Jaya titik masing – masing variabel
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner diketahui :
Sedangkan hasil skor untuk masing – masing variabel di
usaha mebel UD. Aji adalah :
160
161
2 2
= 0,165
Gambar 3. Diagram Analisis SWOT ussaha mebel
Y= (∑O-∑T) = (3,54 – 2,00) UD. Aji Jaya (Hasil Pengolahan Data)
2 2 Keterangan Diagram :
= 0, 77 Berdasarkan gambar 3. diagram analisis SWOT
Jadi titik koordinatnya adalah ( 0,165 ; 0,77 ) diketahui bahwa usaha mebel Aji berada pada posisi
aggressive, usaha mebel UD. Aji mempunyai potensi
untuk berkembang dalam mengembangkan pemasaran
produk mebel dan perusahaan dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang, tetapi kelemahan dan ancama
yang ada tetap harus diperhatikan. Untuk menyusun
variabel – variabel strategis perusahaan maka
digunakan matrik SWOT.
161
162
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dalam penelitian yang
telah dilakukan di usaha mebel UD. Berkah Jaya,
yaitu :
162
163
163
164
Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil peelitian ini yaitu :
164
165
V.REFERENSI.
David, F. R. & David, F., R. (2015). Strategic Management Concepts and Cases, A
Competitive Advantage Approach, 15th edition. London: Pearson Education Limited
165