Anda di halaman 1dari 39

21

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Teori Analisis dan Strategi Bersaing


1. Pengertian Analisis
a. Menurut Dwi Prastowo Darminto dan Rifka Julianty kata analisis di
artikan sebagai penguraian suatu produk atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk
memeperoleh perngertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan.1
b. Menurut Komaruddin analisis merupakan suatu kegiatan berfikir
untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga
dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungan satu sama lain dan
fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.2
c. Peter Salim dan Yenni Salim analisis adalah penyelidikan terhadap
suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk
mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab, penyebab
sebenarnya, dan sebagainya).3
d. Suharso dan Ana Retnoningsih (2005), analisis adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk
perkara dan sebagainya). 4
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis
adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) ke dalam bagian-bagiannya
berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai pengertian tentang
prinsip-prinsip dasarnya.

1
Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua,
(Yogyakarta: AMP YKPN, 2002) , 52
2
Komaruddin, , Ensiklopedia Manajemen, Edisi ke-5, (Jakarta : Bmi Aksara. 2001), 53
3
Peter Salim dan Yenny Salim., Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta:Modern
English Press,2002), 346
4
Suharso dan Ana Retnoningsih. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Lux
,(Semarang:Widya Karya, 2005), 465
22

2. Pengertian Strategi
Strategi sangat penting untuk menentukan kesuksesan organisasi,
dengan menggunakan manajemen stratejik, manajer pada semua tingkatan
dari suatu perusahaan dapat berinteraksi dalam penyusunan perencanaan
strategi dan mengimplementasikan strategi.5
Pengertian strategi menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a. Menurut Husein Umar, strategi didefinisikan sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi disertai penyusunan suatu cara atau
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.6
b. Menurut AB Susanto strategi diartikan sebagai keputusan dan
tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada setiap level
organisasi. Dan sebagai catatan kata startegik memiliki asosiasi
dengan istilah tingkat tinggi, berdampak besar dan bersifat jangka
panjang.7
c. Menurut Itami yang dikutip oleh Mudrajad Kuncoro strategi adalah
menentukan kerangka kerja dari aktivitas bisnis perusahaan dan
memberikan pedoman untuk mengkordinasikan aktivitas, sehingga
perusahaan dapat menyesuaikan dan mempengaruhi lingkungan
yang selalu berubah. Strategi mengatakan dengan jelas lingkungan
yang diinginkan oleh perusahaan dan jenis organisasi seperti apa
yang hendak dijalankan.8
d. Menurut Steiner dan Miner yang di kutip oleh Yosal Iriantara
strategi adalah formulasi misi, tujuan dan objektif dasar organisasi,
strategi- strategi program dan kebijakan untuk mencapainya dan

5
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,(Jakarta:
Erlangga, 2006), 2.
6
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action (Jakarta: PT. Gramedia Pustakama,
2003), 31.
7
AB Susanto, Manajemen Strategik Komprehensif,(Jakarta : Erlangga, 2005),2.
8
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, 1.
23

metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa strategi


diimplementasikan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.9
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi
adalah suatu cara yang dilakukan oleh para pengambil keputusan untuk
mencapai keunggulan bersaing terhadap peluang dan ancaman eksternal serta
kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi
mengacu pada visi, misi dan tujuan perusahaan yang bersangkutan.
3. Manfaat Strategi
Rumusan strategi yang baik mempunyai manfaat yaitu mendorong
pemahaman kondisi perusahaan yang sebenarnya, mengatasi konflik yang
disebabkan pengembangan perusahaan yang tidak jelas, pemanfaatan sumber
daya perusahaan, memenangkan persaingan perusahaan yang ketat, dan
mampu membantu perusahaan mencapai tujuan dan memecahkan perusahaan
yang rumit.10
Manfaat dari strategi yaitu kegiatan perumusan (formulasi) strategi
mempekuat kemampuan perusahaan mencegah masalah, keputusan strategi
yang didasarkan pada kelompok mungkin sekali dihasilkan dari alternatif
yang terbaik yang ada, keterlibatan karyawan dalam perumusan strategi
meningkatkan pemahaman mereka akan adanya hubungan produktivitas-
imbalan di setiap rencana strategi sehingga mempertinggi motivasi mereka,
dan tumpang tindih kegiatan diantara individu dan kelompok berkurang
karena partisipasi dalam peumusan strategi memperjelas adanya perbedaan
peran masing-masing.11
Berdasarkan penyataan di atas dapat penyusun simpulkan bahwa
manfaat strategi adalah bisa membantu memecahkan masalah dengan
mempertimbangkan segala risiko dan usaha pencapaian tujuan setiap
perusahaan.

9
Yosal Iriantara, Manajemen Strategis Public Relations,(Jakarta: Ghalia
Indonesia,2004,),12.
10
Tripomo dan Udan, Manajemen Strategis (Bandung: Rekayasa Sains, 2005), 20.
11
Pearce dan Robinson, Manajemen Strategik, Formulasi, Implementasi dan
Pemgendalian,30.
24

4. Pengertian Pesaing
Pengertian pesaing menurut para ahli adalah sebagai berikut
a. Menurut Kasmir pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan
atau menjual barang atau jasa yang sama atau mirip dengan produk
yang kita tawarkan12
b. Menurut Sofjan Assasuri pesaing suatu usaha meliputi mereka yang
berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan pelanggan yang
sama dan menyediakan penawaran yang serupa kepada pelanggan
itu.13
c. Menurut Mudrajad Kuncoro pesaing dalam perspektif industri
adalah organisasi yang membuat produk atau jasa yang sama.
Sebagai contoh pada industri minyak, otomotif dan industri tekstil.
Pesaing pada masing- masing industri ini memproduksi tipe produk
atau jasa yang hampir sama.14
d. Menurut Boyd, Walker dan Larreche menyatakan bahwa pesaing
(Competitor) adalah struktur industri, sepak terjang berbagai
kekuatan persaingan yang mempengaruhi kemampuan suatu
industri.15
Dapat disimpulkan bahwa pesaing adalah perusahaan yang
menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan
produk yang ditawarkan dan memberikan pemahaman pada posisi pasar,
kepemimpinan, harga dalam industri, teknologi industri, produk pasar, pangsa
pasar.
5. Pengertian Strategi Bersaing
Husein Umar menyatakan bahwa strategi bersaing adalah perumusan
untuk meningkatkan daya saing perusahaan di mata pelanggan atau calon
pelanggan. Strategi bersaing memberikan keunggulan sehingga

12
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.258
13
Sofjan Assauri, Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,1996), 2.
14
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, 87
15
Boyd, Walker dan Larreche,, Manajemen Pemasaran; Suatu Pendekatan Strategis
dengan Orientasi Global, Perj Herujati Purwoko, (Jakarta: Erlangga, 2000), 248.
25

membedakannya dengan perusahaan lain dan menimbulkan persaingan sehat


dengan pelanggan tersegmentasi.16
Michael Porter menyatakan bahwa Strategi bersaing adalah
kombinasi antara akhir (tujuan) yang ingin di capai oleh perusahaan dengan
alat (kebijakan) dimana perusahaan berusaha sampai kesana.17
Suwarsono Muhammad menyatakan bahwa perusahaan berusaha
memproduksi dan memasarkan barang dan jasa dengan strategi bersaing yang
menjadikan keunggulan dari perusahaan lain18
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi bersaing adalah
bagaimana upaya yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan dalam
memenangkan sebuah pasar yang menjadi pasar sasarannya dengan cara
memberikan keunggulan-keunggulan dalam bersaing, menganalisis pesaing
serta melaksanakan strategi bersaing yang efektif.
B. Konsep Dasar Strategi Bersaing
Dalam mengkaji strategi bersaing perlu diketahui bahwa strategi akan
berbeda-beda antar industri antar perusahaan dan bahkan antar situasi. Namun ada
sejumlah strategi bersaing yang sudah banyak diketahui umum dan dapat
diterapkan dalam berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-
strategi ini dikelompokan dalam strategi bersaing generik Michael Porter.Strategi
ini adalah suatu pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli
pesaing dalam industri sejenis. Berikut ini penjabaran dari konsep dasar strategi
bersaing ini terdiri dari macam-macam strategi bersaing, syarat-syarat strategi
bersaing, kriteria strategi bersaing dan risiko strategi bersaing.
1. Macam- Macam Strategi Bersaing
Ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi
memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan
fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum (strategi

16
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action ,34.
17
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, terjemahaan
Suryanto Sigit, (Tanggerang: Karisma Publishing Group, 2007), 70.
18
Suwarsono Muhammad, Manajemen Strategik; Konsep dan Kasus (Yogyakarta: UPP
AMP YKPN, 2004), 258.
26

generik).19Masing-masing strategi bersaing generik mencakup jalur yang


secara mendasar berbeda-beda menuju keunggulan bersaing,
mengkombinasikan pilihan akan keunggulan bersaing yang akan dikehendaki
dengan cakupan target strategik tempat keunggulan bersaing akan dicapai.
Strategi keunggulan biaya dan strategi diferensiasi mencari keunggulan
bersaing dalam beragam segmen industri yang luas, sedangkan strategi fokus
mengejar keunggulan biaya (fokus biaya) atau diferensiasi (fokus
diferensiasi) dalam segmen yang sempit.20

Biaya yang lebih rendah Diferensiasi

Keunggulan biaya Diferensiasi


Sasaran
Luas

Fokus biaya Fokus diferensiasi


Sasaran
Sempit

Gambar 2.1
Tiga strategi Bersaing Generik

Tindakan spesifik yang diperlukan untuk mengimplementasi masing-


masing strategi bersaing generik yang layak untuk setiap industri. Meskipun
memilih dan mengimplementasikan suatu strategi generik tidak mudah ini
adalah jalur logis untuk mencapai keunggulan bersaing yang harus dipelajari
dalam industri manapun. Pemikiran yang melandasi konsep strategi generik
adalah bahwa keunggulan bersaing merupakan inti dari strategi apapun, dan
mencapai keunggulan bersaing mengharuskan perusahaan untuk menentukan
pilihan jika suatu perusahaan ingin memiliki keunggulan bersaing tertentu ia
harus memilih jenis keunggulan bersaing yang akan dicapainya serta cakupan
pasar tempat perusahaan akan mencapainya.21

19
David Hunger dan Thomas Wheleen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2003), , 259.
20
Michael Porter, Keunggulan Bersaing, 11.
21
Michael Porter, Keunggulan Bersaing, 12.
27

Menurut Porter jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya dalam


persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus memilih prinsip berbisnis
yaitu produk dengan harga tinggi atau produk dengan biaya rendah bukan
kedua-duanya.22 Adapun pengertian tiga strategi bersaing generik sebagai
berikut:
a. Keunggulan biaya atau biaya rendah
Strategi keunggulan biaya adalah strategi yang digunakan
organisasi apabila organisasi ingin menjadi pemimpin pasar berbasis
biaya rendah dengan basis pelanggan yang luas. Biaya di sini
merupakan total biaya produksi, dan bukan pada harga. Pada strategi ini
organisasi berfokus pada bagaimana perusahaan mampu memproduksi
barang dan jasa dengan biaya rendah. Perusahaan yang mampu
menciptakan biaya produksi rendah tentu saja mampu menjual
produknya dengan harga yang lebih rendah dari pesaing, tetapi masih
bisa menghasilkan keuntungan bagi perusahaannya.23
Dalam strategi ini ,perusahaan mempunyai cakupan pasar yang
luas dan melayani banyak segmen industri bahkan mungkin juga
beroperasi dalam sejumlah industri yang berkaitan keluasan cakupan
pasar perusahaan seringkali penting untuk mencapai keunggulan
biaya.24
Sebuah perusahaan yang unggul dalam produksi berbiaya
rendah mampu menggunakan keunggulan biayanya untuk menawarkan
harga yang lebih rendah atau untuk menikmati margin yang lebih
tinggi. Dengan hal tersebut, perusahaan dapat secara efektif
mempertahankan diri dalam perang harga, menyerang pesaing dengan
harga rendah untuk merebut pangsa pasar.25

22
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action ,35.
23
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif ,90
24
Michael Porter, Keunggulan Bersaing, 11.
25
Taufiq Amir, Manajemen Strategik konsep dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Wakli
Pers,2011),155.
28

Posisi biayanya memberikan kepada perusahaan tersebut


ketahanan terhadap rivalitas dari para pesaing karena biayanya lebih
rendah memungkinkannya untuk tetap dapat menghasilkan laba setelah
para pesaingnya mengorbankan laba mereka demi persaingan. Posisi
biaya rendah melindungi perusahaan dari pembeli yang kuat karena
pembeli hanya dapat menggunakan kekuatannya untuk menekan harga
sampai tingkat harga dari pesaing paling efisien berikutnya26
b. Diferensiasi
Strategi bersaing yang kedua adalah mendiferensiasikan produk
atau jasa yang ditawarkan perusahaan, yaitu menciptakan sesuatu yang
baru yang dirasakan oleh keseluruhan industri sebagai hal yang unik.
Strategi diferensiasi menuntut perusahaan untuk memilih atribut yang
dapat membedakan dirinya dari para pesaing. Atribut yang dipilih
hendaknya berbeda dari atribut yang dipilih pesaing. Perusahaan harus
benar -benar unik agar dapat menikmati harga premium.27
Kemampuan untuk menjual produk yang inovatif dengan harga
premium merupakan cara efektif untuk memperoleh keunikan. Produk
yang sudah tidak diminati oleh konsumen biasanya akan menjadi
produk yang usang dan lambat laun akan mengurangi kemampuan
perusahaan memperoleh laba. Proses desain yang inovatif ditambah
dengan penciptaan nilai yang tinggi memungkinkan produk yang
bersangkutan akan memperoleh sambutan yang tinggi, baik oleh
pelanggan utama maupun pasar baru. Keunikan produk juga dapat
diperoleh dengan menggunakan input(bahan baku) yang berkualitas
dalam proses penciptaan barang dan jasa. Produk yang berkualitas
biasanya tercipta dari bahan baku yang berkualitas.28
Strategi diferensiasi dirancang untuk menarik pelanggan yang
memiliki sensitifitas khusus untuk satu atribut produk. Atribut produk

26
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, 72.
27
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi ,73.
28
Amirullah, Manajemen Strategi Teori Konsep Kinerja, (Jakarta : Mitra Wacana Media,
2015), 105
29

juga dapat menjadi saluran pemasaran dimana perusahaan


menyampaikan citranya akan keunggulan, fitur yang dimiliki serta
jaringan yang mendukungnya. Oleh karena itu, iklan memainkan peran
penting dalam pembangunaan dan penentuan elemen yang berbeda dari
merek suatu perusahaan.29
Perusahaan yang dapat mencapai dan melestarikan
diferensiasinya akan menjadi perusahaan di atas rata-rata dalam
industrinya jika harga premium yang ditetapkannya melebihi biaya
tambahan yang dikeluarkan untuk memperoleh keunikan. Oleh karena
itu perusahaan diferensiator harus selalu mencari cara melakukan
diferensiasi yang memungkinnya menikmati harga premium yang lebih
besar daripada biaya diferensiasi. Perusahaan diferensiator tidak boleh
mengabaikan posisi biayanya, karena harga premiumnya akan menjadi
tidak berarti jika posisi biayanya sangat buruk. Jadi, perusahaan
diferensiator harus berusahan mencapai kesetaraan biaya dengan para
pesaingnya, dengan menekan biaya di semua bidang yang tidak
mempengaruhi usaha diferensiasi.30
c. Fokus
Fokus berbeda dengan strategi lain karena menekan pilihan
akan cakupan bersaing yang sempit dalam suau industri. Dengan
mengoptimalkan strategi untuk segmen pasar, penganut strategi fokus
berusaha untuk mencapai keunggulan bersaing di dalam segmen sasaran
walaupun tidak memiliki keunggulan bersaing secara keseluruhan.31
Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan dengan
demikian akan mampu melayani target strateginya yang sempit secara
lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing yang bersaing lebih
luas.32 Strategi fokus dibagi menjadi dua yaitu:

29
Jemsly Hutabarat, Matini Huseini, Peoses, Formasi & Implementasi Manajemen
Strategik Kontenporer Operasionalisasi Strategi, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo 2006) 21.
30
Michael Porter, Keunggulan Bersaing, 13.
31
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
79.
32
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, 76.
30

1) Fokus biaya
Perusahaan mengusahakan keunggulan biaya dalam
segmen sasarannya, Strategi ini dilakukan dengan menawarkan
produk dan jasa dengan harga rendah dari pesaing, produk ini
ditujukan kepada segmen pasar yang lebih sempit. Melalui strategi
ini, perusahaan dapat menghindari konfrontasi langsung dengan
pesaing. Perusahaan lebih fokus untuk melayani segmen pasar
tertentu, dengan alasan bahwa pada segmen yang dipilih akan lebih
efisien dibanding pesaingnya.Tujuan strategi ini adalah melayani
konsumen pada segmen yang sensitif terhadap harga. Strategi ini
akan berhasil jika: target market niche33 cukup menguntungkan
dan menawarkan pertumbuhan potensial, sangat sulit bagi pesaing
untuk bisa masuk dalam industri tersebut, dan industri mempunyai
banyak segmen.34
2) Fokus diferensiasi
Perusahaan mengusahakan diferensiasi dalam segmen
sasarannya. Strategi ini dilakukan dengan menawarkan produk dan
jasa yang beda/unik dari produk dan jasa yang ditawarkan pesaing
kepada pangsa pasar yang lebih sempit. Pada strategi ini,
perusahaan sangat yakin bahwa dengan melayani produk yang
unik/beda pada segmen pasar yang sempit akan bisa diperoleh
keuntungan tinggi, dengan alasan segmen yang dipilih akan lebih
efisien dibanding pesaingnya. Tujuan strategi ini adalah melayani
konsumen pada segmen sempit yang sensitif terhadap atribut
produk atau jasa35
Apabila perusahaan dapat mencapai keunggulan biaya yang dapat
dipertahankan (fokus biaya) atau diferensiasi (fokus diferensiasi) dalam

33
Produk atau jasa yang khusus ditujukan untuk memuaskan kebutuhan pasar secara
sepesifik.
34
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif,80.
35
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif,80.
31

segmennya dan segmen tersebut menarik secara struktural, maka penganut


strategi fokus akan menjadi perusahaan yang berkinerja tinggi di dalam
industrinya.36 Strategi ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan
dengan demikian akan mampu melayani target strateginya yang sempit
secara lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing yang bersaing secara lebih
luas. Sebagai akibatnya, perusahaan akan mencapai diferensiasi karena
mampu memenuhi kebutuhan target tertentu dengan lebih baik, atau
mencapai biaya yang lebih rendah dalam melayani target ini atau bahkan
mencapai kedua-duanya.37
Bila perusahaan memilih strategi ini, maka perusahaan akan memilih
satu atau beberapa kelompok segmen dalam suatu industri kemudian mereka
akan mengembangkan strategi yang sesuai untuk segmen tersebut yang tidak
bisa dilayani dengan baik oleh pesaing lain yang memiliki cakupan pasar
lebih luas. Melalui optimalisasi strategi ini, perusahaan yang memilih
cakupan strategi fokus akan memperoleh keunggulan kompetitif pada segmen
pasar tertentu meskipun mereka tidak memiliki keunggulan kompetitif dalam
industri secara keseluruhan.38
Seperti telah dibahas dalam keunggulan biaya dan diferensiasi
posisi-posisi ini memberikan perlindungan terhadap setiap kekuatan
persaingan. Strategi fokus dapat digunakan untuk memilih target yang paling
tidak rentan terhadap produk pengganti atau di mana pesaing adalah yang
paling lemah.
2. Syarat- Syarat strategi bersaing
Untuk menjadikan suatu perusahaan unggul diperlukan strategi
bersaing yang baik. Strategi tersebut harus memenuhi kriteria persyaratan
yang telah ditentukan sebelumnya. Syarat strategi bersaing tersebut tergambar
dalam tabel berikut:39

36
Suwarsono Muhammad, Manajemen Strategik; Konsep dan Kasus, 265.
37
. Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, 75.
38
Ismail Sholihin, Manajemen Strategik, (Jakarta : Gelora Aksara Pratama, 2012), 198.
39
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, 77.
32

Strategi Generik Keterampilan dan Sumber Syarat Umum Organisasional


Daya yang di Syaratkan
Keunggulan
biaya  Investasi modal dan  Pengendalian biaya yang
akses modal yang ketat
terus menerus  Laporan pengendalian
 Keterampilan teknik biaya yang sering dan rinci
 Produk dirancang  Tanggung jawab dan
untuk kemudahan organisasi testruktur
pembuatannya  Insentif yang didasarkan
 Desain yang pada pemenuhan target
sederhana kuantitatif
 Sistem distribusi
rendah biaya

Diferensiasi
 Kemampuan  Koordinasi yang cermat
pemasaran yang kuat dalam pemasaran serta
 Keahlian teknik poduk riset dan pengembangan
 Kemampuan kuat  Kerolayan untuk memikat
dalam penelitian tenaga kerja ilmuan, atau
 Reputasi perusahaan karyawan kreatif yang
dalam kepemimpinan sangat terampil
kualitas atau teknologi
 Tradisi lama industri
atau kombinasi unik
yang diambil dari
bisnis lain
 Kerjasama kuat dari
saluran distribusi

Fokus
 Kombinasi dari a. Kombinasi dari kebijakan
kebijakan tersebut tersebut diarahkan pada
diarahkan pada target target strategis
strategis

Tabel.2.1
Syarat strategi bersaing
33

3. Karakteristik Strategi Bersaing


Karakteristik–karakteristik strategi bersaing generik dapat ditinjau dari
banyak segi yaitu:40
a. Target strategi
1) Keunggulan biaya mempunyai target pasar yang lebih luas
2) Diferensiasi mempunyai pasar yang lebih luas
3) Fokus mempunyai keunggulan biaya yang lebih rendah dari
pesaing atau atribut khusus/unik untuk segemen pasar yang
lebih sempit
b. Garis produk
1) Keunggulan biaya, membuat produk dengan sedikit variasi
2) Diferensiasi, membuat produk dengan banyak variasi
3) Fokus, membuat produk yang spesial yang ditujukan pada
segmen pasar yang sempit.
c. Penekanan produk
1) Keunggulan bersaing mengidentifikasi penurunan biaya
secara terus-menerus tanpa mengorbankan kualitas dan
atribut produk yang penting
2) Diferensiasi, menciptakan value bagi pembeli dan ciptakan
produk yang superior
3) Fokus membuat produk dengan harga murah atau unik yang
ditujukan untuk pangsa pasar yang sempit
d. Strategi bertahan
1) Keunggulan biaya, menawarkan harga ekonomis dan bertujuan
untuk mempertahankan keunggulan biaya
2) Diferensiasi, mengkomunikasikan point perbedaan dengan
cara yang kredibel dan berusaha secara terus-menerus
melakukan inovasi untuk menghindari imitasi pesaing

40
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
81-82.
34

3) Fokus, membuat produk dengan harga murah dibanding


pesaing atau menawarkan produk unik yang ditujukan untuk
pangsa pasar yang sempit dan perusahaan tidak perlu masuk ke
segmen pasar lain atau menambah kategori produk untuk pasar
yang luas.
4. Risiko Strategi bersaing
Pada dasarnya risiko dalam menerapkan strategi bersaing generik
ada dua yaitu pertama gagal untuk menerapkan atau mempertahankan dan
kedua nilai keunggulan strategis yang diberikan oleh suatu strategi
berkurang dengan evolusi industri. Ketiga strategi ini didasarkan atas
pembangunan jenis pertahanan yang berbeda terhadap kekuatan-kekuatan
persaingan dan tidaklah mengherankan jika ini melibatkan macam risiko
yang berbeda.41
Strategi bersaing generik mempunyai banyak manfaat bagi
perusahaan untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Namun dalam
implementasinya, strategi tersebut sering menghadapi banyak risiko
diantarannya sebagai berikut:42
a. Keunggulan biaya
1) Adanya perubahan teknologi, yang menyebabkan investasi
atau pengalaman masa lalu menjadi tidak bermanfaat atau
hilang.
2) Pendatang baru atau pesaing meniru/menjiplak pengalaman
biaya rendah.
3) Produk tidak terlalu berkembang, karena perhatian terlalu
tertuju kepada biaya, sehingga (cenderung) kurang
mampu/menyadari perlunya perubahan produk.
4) Minat pembeli berubah ke hal-hal pembeda (diferensiasi).

41
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, 82.
42
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
83-84.
35

b. Diferensiasi
1) Apabila, Pembeli tidak melihat adanya keunikan yang
signifikan pada barang tersebut,maka perusahaan menjadi
rentan terhadap pesaing
2) Apabila keunikan itu dengan mudah ditiru atau maraknya
imitasi
3) Perbedaan harga premium dengan harga barang pesaing yang
menggunakan strategi keunggulan biaya rendah terlampau jauh,
strategi diferensiasi sulit diterapkan.
c. Fokus
1) Strategi fokus ditiru, segmen sasaran menjadi tidak menarik
secara struktur, struktur terkikis, dan permintaan menghilang
2) Pesaing yang mengincar target yang lebih luas mengganggu
segmen yang digarap, perbedaan segmen tidak jelas, dan
keunggulan lini produk yang luas bertambah
3) Ada perusahaan penganut strategi fokus baru menciptakan sub
segmen dalam industri.
Perusahaan menerapkan lebih dari satu bahkan semua strategi
generik.Perusahaan yang menerapkan semua strategi generik, tetapi gagal
mencapai sesuatupun dikatakan „terperangkap di tengah‟. Perusahaan yang
seperti itu berada pada posisi yang tidak menguntungkan karena pemimpin
biaya, diferensiator, atau penganut strategi fokus akan memiliki posisi yang
lebih baik untuk bersaing dalam segmen manapun. Terperangkap ditengah
sering merupakan manifestasi dari ketidak bersediaan perusahaan untuk
membuat pilihan secara tegas mengenai cara bersaing. Perusahaan
mengusahakan keunggulan bersaing melalui segala cara dan tidak mencapai
satupun karena pencapaian jenis keunggulan bersaing yang berbeda biasanya
memerlukan tindakan yang berbeda pula.43
Perusahaan yang terjepit di tengah-tengah harus mengambil
keputusan strategis yang mendasar. Perusahaan ini harus mengambil langkah-

43
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, 78.
36

langkah yang diperlukan untuk mencapai keunggulan biaya atau setidaknya


menyamai pesaing, yang biasanya membutuhkan investasi yang agresif untuk
melakukan modernisasi dan mungkin juga untuk merebut bagian pasar, atau
dapat juga perusahaan mengarahkan dirinya kepada target tertentu (fokus),
atau mencapai kekhasan tertentu (diferensiasi). Pemilihan diantara ketiga
hal tersebut haruslah didasarkan pada kemampuan dan keterbatasan
perusahaan. Untuk menerapkan masing-masing strategi generik dengan
berhasil diperlukan sumber daya, kekuatan, susunan organisasi dan gaya
manajerial yang berbeda. 44
Jika sudah terjepit ditengah tengah biasanya, membutuhkan waktu
dan usaha yang tekun agar perusahaan dapat lepas dari posisi yang tidak
menguntungkan ini. Namun demikian, ada kecenderungan bagi perusahaan
yang sedang dalam kesukaran untuk berputar putar terus di antara ketiga
strategi generik. Karena ketidak konsistenan yang ada dalam menerapkan
ketiga strategi ini, pendekaatan seperti ini hampir selalu berakhir dengan
kegagalan.
C. Strategi Bersaing Dalam Islam
Islam sebagai sebuah aturan hidup yang khas, telah memberikan aturan–
aturannya yang rinci untuk menghindarkan munculnya permasalahan akibat
praktik persaingan yang tidak sehat. Al-Qur‟an juga memperingatkan kepada para
pesaing untuk tidak menjadikan dirinya serakah, dengan berlomba-lomba untuk
mendapatkan keuntungan duniawi sebanyak-banyaknya. Karena sikap demikian
akan menjadikan manusia lalai dan lengah. Hal ini Allah nyatakan dalam surat At-
Takasur ayat 1-5.45

            

        


Artinya: 1. Bermegah-megahan Telah melalaikan kamu, 2.Sampai kamu
masuk ke dalam kubur.Janganlah begitu, 3. kelak kamu akan mengetahui (akibat

44
Michael Porter, Keunggulan Bersaing,15.
45
Al-Quran Surat At-Takasur, 601.
37

perbuatanmu itu) ,4. Dan janganlah begitu, kelak kamu akan Mengetahui.
Janganlah begitu, 5. jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin (Al-
Quran Surat At-Takasur ayat 1-5)
Quraish Shihab menafsirkan ayat diatas sebagai berikut:
Kelengahan mengantar manusia bersaing tanpa batas sampai- sampai
mengantar mereka ke kubur. Persaingan itu juga tidak akan berhenti sampai kamu
telah menziahi kubur dalam arti sampai kamu dikuburkan. Memang menumpuk
harta atau memperbanyak anak dan pengikut apabila motivasinya adalah
persaingan, karena yang bersaing tidak akan pernah puas, selalu saja tergambar
dalam benaknya harta, kedudukan yang lebih tinggi serta pengikut dan pengaruh
yang lebih besar dari apa yang diperolehnya.Dalam kaitannnya dengan persaingan
tidak sehat dalam menumpuk harta dan memperbanyak pengikut. Hati-hatilah!
Jangan lakukan persaingan semacam itu, kelak kamu akan menegtahui akibatnya.
Sekali lagi hati-hatilah kelak kamu akan mengetahui. Persaingan merebutkan
kemegahan duniawi begitu pula memperbanyak anak dan pengikut tidak akan
membawa kebahagian dan kepuasan bagi setiap yang terlibat serta tidak
mengantar kepada hakikat dan tujuan kehidupan itu sendiri.46
Hadist tentang persaingan yang tidak sehat adalah sebagai berikut:47

‫َن‬ ِ َ‫الزن‬
َّ ‫اد َع ْن ْاْلَ ْع َر ِج َع ْن أَبِي ُه َريْ َرَة أ‬ ٍ ِ‫ت َعلَى مال‬
ِّ ‫ك َع ْن أَبِي‬ ُ ْ‫ال قَ َرأ‬
َ َ‫َح َّدثَنَا يَ ْحيَى بْ ُن يَ ْحيَى ق‬
َ
ِ ‫ال إِيَّا ُكم والظَّ َّن فَِإ َّن الظَّ َّن أَ ْك َذب الْح ِد‬
َ َ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ ِ َ ‫رس‬
‫سوا‬
ُ‫س‬َّ ‫يث َوََل تَ َح‬ َ ُ َْ َ ‫ول اللَّه‬ َُ
‫اد اللَّ ِه إِ ْخ َوانا‬ ِ
َ َ‫ضوا َوََل تَ َدابَ ُروا َوُكونُوا عب‬ُ َ‫اس ُدوا َوََل تَبَاغ‬َ ‫سوا َوََل تَ َح‬ ُ َ‫سوا َوََل تَنَاف‬
ُ‫س‬ َّ ‫َوََل تَ َج‬
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata;
Aku membaca kitab Malik dari Abu Az Ziyad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah
berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta.
Janganlah mencari-cari isu; janganlah mencari-cari kesalahan; janganlah saling
bersaing; janganlah saling mendengki; janganlah saling memarahi; dan
janganlah saling membelakangi (memusuhi)! Tetapi, jadilah kalian hamba-hamba
Allah yang bersaudara." (HR Muslim)

46
M Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran,Vol 15,
487-489.
47
Lidwa Pusaka i-Software Kitab 9 Imam Hadist, Muslim, Kitab: Berbuat baik,
menyambut silaturahmi dan adab, Bab: Larangan mencari-cari kesalahan orang lain, bersaing
dan buruk sangka, No. Hadist 4646.
38

Baginda rasulullah Saw menyikapi persaingan dalam bisnisnya cukup


sederhana. Justru di antara mereka (Rasulullah dan para pedagang Makkah),
ketika hendak pergi berdagang ke Syam, misalnya, justru berangkat secara
rombongan. Mereka saling bahu membahu, dan saling bantu- membantu. Mereka
bukan saling jegal menjegal. Itulah kenapa mereka disebut khalifah dagang yang
bisa diartikan rombongan, bukan saingan. Apa yang dipraktikan Rasulullah SAW
berlanjut pula dalam diri sahabatnya semisal Ustman bin Affan dan Abdurrahman
bin Auf. Tak jarang kedua sahabat Rasulullah yang terkenal kaya ini, ketika
melihat ada yang kehabisan modal atau bangkrut dalam bisnisnya, justru
ditolongnya dengan suntikan modal segar. Meskipun bisnis mereka bergerak di
wilayah produk yang sama dengan bisnis yang digeluti Ustman bin Affan dan
Abdurrahman bin Auf. 48
1. Strategi Bersaing Positif dan Negatif
Apakah persaingan ini baik atau tidak bagi suatu usaha, sangat
tergantung kepada kemampuan pengusahanya. Persaingan bagaikan dua sisi
mata uang, di satu sisi memberikan pengaruh positif, tetapi disisi lain
persaingan mengakibatkna dampak buruk (negatif). Pada esensianya
persaingan merupakan gabungan dari individu-individu yang tergabung
dalam suatu tatanan yang saling berusaha untuk mencapai suatu target
tertentu. Setiap individu dalam persaingan akan memperoleh dampak positif
jika mereka bersaing dalam kebaikan. Bukan sekedar objeknya, tetapi
subjeknya (pelakunya) harus positif, sehingga persaingan bukanlah
persaingan, tetapi merupakan kerja sama untuk meraih kesuksesan bersama.
Karena bagaimanapun pemenang dalam persaingan adalah mereka yang
mampu menembar nilai- nilai positif.49
a. Strategi Bersaing Positif
Persaingan yang memberikan dampak positif adalah persaingan yang
sehat dan dalam kebaikan. Kompetisi atau persaingan usaha dalam

48
Ustad Rich dan Laode, Rasulullah’s Business School,(Jakarta : Santri Maha karya
utama, 2012), 464, Lihat pula dalam buku Shirah Rasulullah dan Shirah Shabah
49
Gelhorn dan Gunawan Wijaya, Seri Hukum Bisnis: Merger dalam Perspektif Monopoli,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), 7
39

pengertian yang positif dan independent sebagai jawaban terhadap


upaya dalam segi keuntungan untuk menarik pembeli agar mencapai
untung.50 Dengan melihat beberapa istilah di atas dapat dikatakan
bahwa apapun istilah yang di pakai, semuanya berkaitan tiga hal
yaitu :
1) Pencegahan atau peniadaan praktek monopoli
2) Menjamin persaingan yang sehat
3) Melarang persaingan yang tidak jujur
b. Strategi Bersaing Negatif
Persaingan memberikan dampak negatif ketika persaingan tersebut
bernuansa kecurangan dan motif- motif keburukan. Strategi bersaing
negatif di sebut juga persaingan usaha tidak sehat. Persaingan tidak
sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan
kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang
dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau
menghambat persaingan usaha.51 Strategi bersaing negatif biasanya
mengandung unsur:52
1) Gharar yaitu ketidakpastian dalam suatu akad, baik mengenai
kualitas atau kuantitas obyek akad maupun mengenai
penyerahannya.
2) Taghrir yaitu upaya mempengaruhi orang lain, baik dengan
ucapan maupun tindakan yang mengandung kebohongan, agar
terdorong untuk melakukan transaksi.
3) Jahalah yaitu ketidakjelasan dalam suatu akad, baik mengenai
obyek akad, kualitas atau kuantitas (shifat)-nya, harganya
(tsaman), maupun mengenai waktu penyerahannya.

50
Ningrum Natasya Sirait, Hukum Persaingan di Indonesia, (Pustaka Bangsa Press,
Medan, 2004) ,1
51
Laras Raisa Rahmani, strategi bersaing di pasar modern dan tradisional (kasus kecap
segitiga daerah tonjong),(skripsi, Fakultas Syariah dan ekonomi islam IAIN Syekh Nurjati
Cirebon, 2015),31
52
Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 80/Dsn-Mui/Iii/2011
40

4) Ihtikar yaitu membeli suatu barang yang sangat diperlukan


masyarakat pada saat harga mahal dan menimbunnya dengan
tujuan untuk menjualnya kembali pada saat harganya lebih
mahal.
5) Ghabn yaitu ketidak seimbangan antara dua barang (obyek)
yang dipertukarkan dalam suatu akad, baik segi kualitas
maupun kuantitasnya
6) Ghabn Fahisy yaitu ghabn tingkat berat, seperti jual-beli atas
barang dengan harga jauh di bawah harga pasar.
7) Talaqqi al-rukban yaitu bagian dari ghabn; yaitu jual-beli atas
barang dengan harga jauh di bawah harga pasar karena pihak
penjual tidak mengetahui harga tersebut.
8) Tadlis yaitu tindakan menyembunyikan kecacatan obyek akad
yang dilakukan oleh penjual untuk mengelabui pembeli seolah
olah obyek akad tersebut tidak cacat.
9) Tanajusy/Najsy yaitu tindakan menawar barang dengan harga
lebih tinggi oleh pihak yang tidak bermaksud membelinya,
untuk menimbulkan kesan banyak pihak yang berminat
membelinya.
10) Ghisysy yaitu salah satu bentuk tadlis; yaitu penjual
menjelaskan/memaparkan keunggulan/keistimewaan barang
yang dijual serta menyembunyikan kecacatannya.
11) Dharar yaitu tindakan yang dapat menimbulkan bahaya atau
kerugian pihak lain
c. Pihak-pihak yang bersaing
Manusia merupakan pusat pengendali persaingan bisnis. Ia akan
menjalankan bisnisnya terkait dengan pandangannya tentang bisnis yang
digelutinya termasuk persaingan yang terjadi di dalamnya. Bagi seorang
muslim, bisnis yang dilakukan adalah dalam rangka memperoleh dan
mengembangkan kepemilikan harta. Harta yang diperoleh adalah rezeki yang
merupakan karunia yang telah ditetapkan Allah. Tugas manusia adalah
41

melakukan usaha untuk mendapatkan rezeki dengan cara yang sebaik-


baiknya. Salah satunya dengan jalan berbisnis, ia tidak akan takut akan
kekurangan rezeki atau kehilangan rezeki hanya karena anggapan rezeki itu di
ambil pesaing. 53
Hal ini dijelaskan dalam ayat Al-quran Al-Mulk ayat 15.54

           

  


Artinya : Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya.
dan Hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.(Al-Quran
Surat Al-Mulk ayat 15)
Keyakinan bahwa rezeki semata-mata datang dari Allah SWT akan
menjadi kekuatan ruhiyah bagi seorang pembisnis muslim. Keyakinan ini
menjadi landasan sikap tawakal yang kokoh dalam berbisnis. Selama
berbisnis, ia senantiasa sandarkan segala sesuatunya kepada Allah. Manakala
bisnisnya memenangkan persaingan, ia bersyukur. Sebaliknya, ketika
terpuruk dalam bersaing, ia bersabar. Intinya, segala keadaan ia hadapi
dengan sikap positif tanpa meninggalkan hal-hal prinsip yang telah Allah
perintahkan kepadanya. Seorang muslim akan memandang bahwa bisnis
hanyalah sebagai pelaksanaan perintah Allah untuk mencari karunianya yang
tersebar di seluruh penjuru bumi. Karena itu, tidak terpikir olehnya untuk
menghalalkan segala cara untuk sekedar memenangkan “persaingan”. Bagi
seorang muslim persaingan adalah berebut menjadi yang terbaik, terbaik
dalam produk yang bermutu, harga bersaing “tidak membanting harga,
maupun merugikan konsumen”, dan dengan pelayanan total.55
Dalam Qur‟an Surat An-Naba ayat 10-11 sebagai berikut:56

53
Muhamad Islmail Yusanto dan Muhamad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis
Islam,92.
54
Al-Quran Surat Al-Mulk, 564.
55
Muhamad Islmail Yusanto dan Muhamad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis
Islam, 93.
56
Al- Quran Surat An-Naba, 583.
42

       

Artinya Dan kami jadikan malam sebagai pakaian57Dan kami jadikan


siang untuk mencari penghidupan,(Al-Quran: An-Naba ayat 10-11)
Dijelaskan bahwa dalam hal kerja, Islam memerintahkan setiap
muslim untuk memiliki etos kerja yang tinggi, sebagaimana Allah telah
memerintahkan umatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Dengan
landasan ini, persaingan tidak lagi diartikan sebagai usaha mematikan pesaing
lainnya, tetapi dilakukan untuk memberikan sesuatu yang terbaik dari usaha
bisnisnya58
d. Cara Bersaing
Berbisnis adalah bagian dari muamalah. Karenanya, bisnis juga tidak
terlepas dari hukum-hukum yang mengatur masalah muamalah. Karenanya
persaingan bebas yang menghalalkan segala cara merupakan praktik yang
harus dihilangkan karena bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah
Islam. Dalam berbisnis, setiap orang akan berhubungan dengan pihak pihak
lain seperti rekan bisnis dan pesaing bisnis. Sebagai hubungan interpersonal,
seorang pembisnis muslim tetap harus berupaya memberikan pelayanan
terbaik kepada mitra bisnisnya. Hanya saja, tidak mungkin bagi pebisnis
muslim bahwa pelayanan terbaik itu diartikan juga memberikan “servis”
dengan hal yang dilarang syariah. Pemberian suap untuk memuluskan
negosiasi, misalnya, jelas dilarang syariat. Atau dengan cara memberikan
umpan perempuan, sebagaimana telah menjadi hal lumrah dalam praktik
bisnis sekarang.59
Puncak dari kompetisi adalah pandangan yang berkesinambungan,
munculnya prestasi dari salah satu pihak, kemudian diikuti oleh yang lainnya
sehingga mengalahkannya. Demikianlah seterusnya. Oleh karena itu, tidak

57
Malam itu disebut sebagai pakaian Karena malam itu gelap menutupi jagat sebagai
Pakaian menutupi tubuh manusia.
58
Muhamad Islmail Yusanto dan Muhamad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis
Islam, 93.
59
Muhamad Islmail Yusanto dan Muhamad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis
Islam,94.
43

berarti apa-apa jika menang untuk sementara kemudian diikuti dengan


kekalahan sebelum berakhir, karena akhirnya adalah pelajaran. Sebagaimana
kita saksikan dalam beberapa kompetisi olahraga dan peperangan, demikian
juga dalam dunia usaha.60
Al-Quran dalam surat Al-muthaffifin ayat 25-27 sebagai berikut:61

          

     


Artinya: Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak
(tempatnya),Laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya
orang berlomba-lomba.Dan campuran khamar murni itu adalah dari
tasnim.(Quran Al-Muthaffifin 25-27).
Artinya bahawa terakhir akan mendapatkan minuman dari tasnini
yang berbau kasturi. Itulah daerah yang boleh menjadi tempat berkompetisi.
Bayangkanlah ada dua orang laki-laki yang sedang berkompetisi, salah
satunya telah mendahului yang lain, maka yang lain pun yang tertinggal
berusaha mengejarnya, kemudian dia berhasil melampauinya. Yang pertama
pun berusaha lagi untuk mendahuluinya. Demikianlah kondisi sebuah
perlombaan. Jika salah satunya lemah atau bermalas-malasan, dia akan tetap
statis pada posisinya, dia tidak akan bisa mengejar yang mendahuluinya
sehingga timbul dalam dirinya rasa dengki atau dendam terhadap pesaingnya,
sehingga timbul dalam dirinya rasa dengki atau dendam terhadap pesaingnya,
kemudian menyimpan rasa dengki itu dalam hati (hingga menjadi duri dan
penyakit),dan dia tidak akan mencari jalan keluar supaya dapat mengejar dan
mendahuluinya. Dengan demkian, dapat dikatakan bahwa kompetisi atau
persaingan tersebut sudah tidak sehat. Hal itu menyebabkan timbulnya
keinginan agar prestasi yang dicapai pesaingnya runtuh.62

60
Ali Muhammad Taufiq, Praktik Manajemen Berbasis Al-Quran, (Jakarta : Gema
Insani, 2004),138.
61
Al-Quran Surat Al-Muthafiffin, 588.
62
Ali Muhammad Taufiq, Praktik Manajemen Berbasis Al-Quran, 139
44

Dalam berhubungan dengan rekan bisnis, setiap pebisnis muslim


harus memperhatikan hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan akad-akad
bisnis. Dalam berakad, haruslah sesuai dengan kenyataan tanpa manipulasi.
Misalnya, memberikan sampel produk dengan kualitas yang sangat baik,
padahal yang dikirimkan itu memiliki kualitas jelek.mampu meningkatkan
kualitas penjualan dan menarik para pembeli tanpa menghancurkan pedagang
lainnya.63
Hanya ada satu cara untuk melenyapkan semua pesaing kita yaitu
ketika kita mulai berhenti memusuhinya dan berubah mencintainya, sebab
pesaing , kata orang bijak bukanlah musuh kita tapi mitra yang akan membuat
kita semakin berkembang, pesaing akan memperbesar pasar, sebab tanpa
persaingan industri tak akan berkembang dan yang paling penting pesaing
merangsang kita untuk selalu berpikir kreatif.64
e. Produk atau jasa yang dipersaingkan
Beberapa keunggulan produk yang dapat digunakan untuk
meningkatkan daya saing adalah sebagai berikut:65
a. Produk
Produk usaha bisnis yang dipersaingkan baik barang maupun jasa
harus halal. Spesifikasinya harus sesuai dengan apa yang diharapkan
konsumen untuk menghindari penipuan, kualitas terjamin dan berdaya
saing.
b. Harga
Bila ingin memenangkan persaingan, maka harga harus
kompetitif. Dalam hal ini tidak diperkenankan membanting harga
dengan tujuan menjatuhkan pesaing.

63
Muhamad Islmail Yusanto dan Muhamad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis
Islam,95.
64
Ustad Rich dan Laode, Rasulullah’s Business School,(Jakarta : Santri Maha karya
utama, 2012), 457.
65
Muhamad Islmail Yusanto dan Muhamad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis
Islam, 96.
45

c. Tempat
Tempat harus baik, bersih, sehat dan nyaman agar dapat menarik
pelanggan
d. Pelayanan
Pelayanan harus diberikan dengan ramah, tapi tidak boleh
dengan mendekati maksiat.
e. Layanan purna jual
Layanan purna jual ini merupakan servis yang diberikan kepada
konsumen sesuai akad yang telah disepakati. Layanan purna jual
biasanya berupa jaminan mutu untuk produk yang ditawarkan.
D. Lingkungan Bisnis Perusahaan
Lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi dua lingkungan, yaitu lingkungan
internal dan ekternal. Lingkungan eksternal dibagi kedalam dua kategori yaitu
lingkungan jauh dan lingkungan industri, sementara itu lingkungan internal
merupakan aspek apek yang ada di dalam perusahaan.66 Berikut ini paparan
mengenai lingkungan ektsternal dan internal perusahaan
1. Lingkungan eksternal
Perusahaan perlu untuk menganalisis dan memahami lingkungan
eksternalnya. Oleh karena itu lingkungan eksternalnya mempengaruhi pilihan
strategis perusahaan dan keputusan- keputusan yang dibuat berdasarkan
pilihan tersebut. Hasil identifikasi perusahaan tentang lingkungan eksternal
disesuaikan dengan lingkungan internal. Pencocokan kedua lingkungan ini
merupakan dasar untuk menentukan kesesuaian dengan misi strategisnya, dan
untuk mengambil tindakan-tindakan dalam mencapai daya saing yang
strategis.67
a. Lingkungan eksternal jauh
1) Faktor hukum
Komponen hukum adalah undang-undang, peraturan, dan
keputusan pemerintah yang mengatur perilaku usaha. Komponen
66
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action , 74
67
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif.,31
46

politik/hukum ini dalam suatu periode waktu tertentu akan


menentukan operasi perusahaan. Sehingga manajer tidak mungkin
mengabaikan hukum-hukum maupun peraturan yang ada di suatu
Negara.68 Arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah menjadi
faktor penting bagi para pengusaha untuk berusaha. Beberapa hal
utama yang harus diperhatikan adalah : Undang-undang tentang
lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar
negeri, stabilitas pemerintahan, perturan tentang keamanan dan
kesehatan kerja dan sistem perpajakan.69
2) Faktor ekonomi
Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan masa yang
akan datang dapat mempengaruhi keberuntungan dan strategi
perusahaan. Setiap segi ekonomi dapat membantu atau menghambat
usaha mencapai tujuan perusahaan dan menyebabkan keberhasilan
ataupun kegagalan strategi. Beberapa faktor kunci yang perlu
diperhatikan dalam menganalisis ekonomi suatu daerah atau Negara
adalah: silkus bisnis, inflasi, suku bunga, investasi, harga-harga
produk, produktivitas dan tenaga kerja.70
3) Faktor Sosial
Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan
dengan aneka ragam kelompok masyarakat yang dilayaninya,
pentingnya dampak faktor sosial sangat penting pula disadari oleh
para pengambil strategik. Berbagai faktor seperti keyakinan sistem
nilai yang dianut, sikap opini dan bahkan gaya hidup harus dikenali
secara tepat.71
Komponen sosial budaya merujuk kepada karakteristik
demografi serta perilaku, sikap, dan norma-norma umum dari
penduduk dalam suatu masyarakat tertentu. Pertama, perubahan

68
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action, 77
69
Sedamaryanti, Manajemen Strategis, (Bandung : Refika Aditama, 2014), 119
70
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action , 76
71
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik , 73
47

karakteristik demografi seperti, jumlah penduduk dengan


keterampilan khusus, pertumbuhan atau pengurangan dari golongan
populasi tertentu, mempengaruhi cara perusahaan menjalankan
usahanya. Kedua, perubahan sosial budaya dalam perilaku, sikap, dan
norma-norma juga mempengaruhi permintaan akan produk dan jasa
suatu usaha72
4) Faktor Teknologi
Dewasa ini perkembangan teknologi mengalami kemajuan
yang pesat, baik di bidang bisnis maupun di bidang yang mendukung
kegiatan bisnis. Sebenarnya teknologi itu tidak hanya mencakup
penemuan-penemuan yang baru saja tetapi juga meliputi cara-cara
pelaksanaan atau metode-metode baru dalam mengerjakan suatu
pekerjaan artinya bahwa memberikan suatu gambaran yang luas,
yang meliputi mendesain, menghasilkan dan mendistribusikan setiap
kegiatan usaha yang diinginkan untuk berjalan terus-menerus harus
selalu mengikuti perkembangan-perkembangan teknologi yang dapat
diterapkan pada produk atau jasa yang dihasilkan atau pada cara
operasinya.73
b. Lingkungan industri
Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek
persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Akibatnya faktor-faktor
yang mempengaruhi kondisi persaingan seperti ancaman - ancaman dan
kekuatan-keuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi
persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis. Michael E porter
mengemukakan konsep competitive Strategy yang menganalisis
persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut lima
kekuatan bersaing.74

72
Sedamaryanti, Manajemen Strategis, 119
73
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action, 77
74
Mudjrada Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif., 26
48

Pendatang Baru

Ancaman Pendatang Baru

Daya Tawar menawar


Pemasok Daya tawar menawar
Pesaing industri pembeli
Persaingan
Pemasok diantara Pembeli
perusahaan yang
ada

Ancaman Produk atau


Jasa Subtitusi

Produk subtitusi

Gambar 2.2
Lima Faktor Persaingan yang Menentukan Kemampuan Industri

1) Ancaman pendatang baru


Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri
tergantung pada rintangan masuk yang ada, digabung dengan reaksi dari
para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh si pendatang
baru. Jika rintangan atau hambatan ini besar dan atau pendatang baru
memperikarakan akan ada perlawanan yang keras dari muka-muka
lama, maka ancaman masuknya pendatang baru rendah.75
Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah
implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi
bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber
daya produksi yang terbatas. Hal ini merupakan ancaman bagi
perusahaan yang sudah ada. 76

75
Michael Porter, Strategi Bersaing, konsep-konsep Pokok, 6.
76
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action,78.
49

2) Ancaman persaingan sesama industri


Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan
kinerja perusahaan. Dalam situasi persaingan oligopoli, perusahaan
mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar.
Sedangkan, pada persaingan pasar sempurna, biasanya akan
memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal harga
produk. Persaingan yang semakin tajam menuntut kemampuan yang
lebih tinggi dari para perumus kebijakan stratejik dalam perusahaan
agar dengan demikian strategi yang dirumuskan memungkinkan
organisasi meraih keuntungan, mempertahankan eksistensi dan
77
menempuh jalur pertumbuhan dan perkembangan.
3) Ancaman produk pengganti (subtitusi)
Produk subtitusi ialah barang- barang dan jasa berbeda dari
luar industri yang melakukan fungsi serupa dengan produk yang
dihasilkan oleh industri tersebut. Produk subtitusi ini akan
mengnacam apabila produk subtitusi tersebut keberhasilannya
cenderung meningkat, biaya perpindahannya rendah, produk
subtitusi dari industri yang potensi labanya tinggi, dan harga produk
subtitusi lebih rendah sedangkan kualitas dan kapabilitasnya sama
atau lebih besar dari produk yang disainginya.78
4) Kekuatan tawar menawar Pemasok
Pemasok menjadi kuat apabila beberapa kondisi berikut
terpenuhi yaitu jumlah pemasok sedikit, produk atau servis yang ada
adalah unik, tidak tersedia produk subtitusi, pemasok mampu
melakukan integarasi ke depan dan mengolah produk yang
dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan.79
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan
mereka menaikan harga atau pengurangan kualitas produk atau

77
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik ,82.
78
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
37.
79
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action,83.
50

servis. Dengan kekuatannya mereka dapat mempengaruhi tingkat


profitabilitas suatu industri yang tidak mampu mengimbangi
kenaikan biaya dengan menaikan harga jualnya. 80
5) Kekuatan tawar menawar pembeli
Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu
mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk,
meningkatkan mutu atau servis, serta mengadu perusahaan dengan
kompetitornya. Daya tawar konsumen semakin tinggi apabila
produk yang ingin dibeli adalah produk yang tidak terdiferensiasi.
Untuk menghindari laba yang diterima terlalu rendah, maka
perusahaan dapat melakukan antisipasi dengan cara memberikan
garansi produk atau pelayanan khusus.81
2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah proses mengidentifikasi dan
mengevaluasi karakteristik perusahaan seperti kegiatan produksi, pemasaran,
keuangan, sumber daya manusia, dan manajemen. Melalui lingkungan
internal akan diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, sehingga
perusahaan dapat mengetahui kinerja masa lalu dan dapat memproyeksi
kondisi masa depan.
a. Kegiatan produksi
Kata produksi berasal dari kata production, yang secara umum
dapat diartikan membuat (produce) suatu produk dari berbagai bahan
baku lain.82 Kegiatan produksi operasi usaha paling tidak dapat dilihat
dari keteguhan dalam prinsip efisiensi, efektivitas, dan produktivitas.
Fungsi produksi/operasi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang
mengubah input menjadi barang atau jasa.83

80
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
37.
81
Amirullah, Manajemen Strategi Teori Konsep Kinerja,57
82
Suyadi Prawirosentoso,Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2007), 8.
83
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action, 85.
51

b. Kegiatan pemasaran
Tujuan perusahaan memproduksi dan memasarkan suatu produk
baik perusahaan dagang ataupun jasa selalu berpatokan kepada apa yang
ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan dalam
memasarkan produknya dapat bersifat jangka pendek atau jangka
panjang.84Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses
mengidentifikasi, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi
85
kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. . Kegiatan
pemasaran diasosiasikan dengan pembelian produk dan jasa oleh
konsumen akhir dan faktor pendorong yang membuat mereka melakukan
pembelian. Termasuk didalamnya proses pemasangan iklan, promosi,
usaha penjualan, penentuan harga, analisis pelanggan,penyeleksian
saluran distribusi dan hubungan saluran distribusi.86
c. Keuangan
Dana dibutuhkan dalam operasional perusahaan. Oleh karena itu
faktor-faktor yang perlu diperhitungkan adalah kemampuan perusahaan
memupuk modal jangka pendek dan jangka panjang, pengelolaan
keuangan, hubungan baik dengan penanam modal dan pemegang
saham..87
Aspek keuangan berhubungan dengan cara mencari sumber dana
yang paling cepat guna membiayai kegiatn perusahaan, bagaimana dana
tersebut dialokasikan, dan bagimana perusahaan mengontrol dana
tersebut.
d. Manajemen
Yang dilihat dari aspek ini para pengelola usaha dan struktur yang
ada. Proyek akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang
profesional mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan

84
Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis,( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006) 63.
85
Fred R David, Manajemen Strategi, 172.
86
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, 48.
87
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif.., 84.
52

mengendalikan agar tidak terjadi penyimpangan. Beberapa aktifitas


manajemen diantaranya: 88
1) Perencanaan
Perencanaan adalah proses dimana seseorang menentukan
apakah akan menjalankan suatu usaha, cara yang paling efektif untuk
mencapai tujuan yang diharapkan, dan menyiapkan bagaimana
mengatasi kesulitan.
2) Pengorganisasian
Tujuan pengorganisasian adalah untuk mencapai usaha
terkoordinasi dengan mendefinisikan hubungan pekerjaan dan
otoritas. Perusahaan yang terorganisasi dengan baik biasanya telah
memotivasi manajer dan karyawan yang berkomitmen untuk
mencapai keberhasilan organisasi.
3) Pengendalian
Fungsi pengendalian dari manajemen mencakup semua
aktivitas yang dijalankan untuk memastikan operasi aktual sesuai
dengan operasi yang direncanakan.
4) Pemberian motivasi
Pemberian motivasi dapat didefinisikan sebagai proses
mempengaruhi orang untuk mencapai tujuan tertentu.
5) Pengelolaan staf.
Pengelolaan staf dapat juga disebut manajemen personalia,
mencakup aktivitas seperti pelatihan, pengembangan, pemberian
perhatian, pendisiplinan, dan lain-lain.
e. Sumber Daya Manusia
Manusia merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan.
Oleh karena itu manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif di
kalangan karyawan perusahaan. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan
antara lain adalah langkah – langkah yang jelas mengenai manajemen

88
Fred R David, Manajemen Strategi (Jakarta: Salemba Empat, 2006), 171
53

SDM, keterampilan dan motivasi kerja produktivitas, dan sistem


imbalan.89
3. Analisis SWOT
SWOT merupakan akronim dari Strength (kekuatan), dan Weakness
(kelemahan) internal perusahaan, serta Opportunities (peluang), Threat
(ancaman) lingkungan eksternal yang dihadapinya. Analisis SWOT
merupakan teknik historis yang terkenal di mana para manajer menciptakan
gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis perusahaan. Analisis
ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari
kesesuaian yang baik antara sumber daya internal perusahaan (kekuatan dan
kelemahan), dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman).90
a. Peluang (Opportunity)
Peluang atau opportunity merupakan situasi utama yang
menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Kecenderungan
utama merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi atas segmen
pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam kondisi persaingan
atau regulasi, perubahan teknologi dan membaiknya hubungan dengan
pembeli atau pemasok dapat menjadi peluang bagi perusahaan.
b. Ancaman (Weakness)
Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang
utama bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang
diinginkan. Ancaman merupakan penghalang utama bagi perusahaan
dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan. Masuknya pesaing
baru, pertumbuhan pasar yang lamban, meningkatnya kekuatan tawar
menawar dari pembeli atau pemasok utama,perubahan teknologi, dan

89
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action…, 85
90
Pearce II, John A, Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategik:Formulasi
,Implementasi, dan Pengendalian, terj. Nia Pramita Sari, 156
54

direvisinya atau pembaruan peraturan dapat menjadi penghalang bagi


keberhasilan suatu perusahaan.91
c. Kekuatan (Strength)
Kekuatan merupakan sumber daya yang dikendalikan oleh atau
tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih
unggul dibandingkan dengan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan dari sumber daya dan kompetensi
yang tersedia bagi perusahaan.
d. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu
atau lebih sumber daya suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya,
yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara
efektif.
E. Pengembangan Produk
1. Pengertian produk
Produk berarti segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan yang
ditawarkan suatu perusahaan. Produk suatu perusahaan haruslah memiliki
suatu keunggulan ataupun kelebihan dibandingkan produk yang dihasilkan
perusahaan Suatu produk tidak dapat dilepaskan dari pemuasan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Suatu produk juga tidak dapat dikatakan memiliki
nilai jual jika produk tersebut tidak menarik bagi konsumen untuk
mendapatkan gambaran jelas mengenai produk tersebut, para ahli
mempunyai gambaran tentang definisi produk itu. 92
Pengertian produk itu sendiri menurut Djaslim Saladin terbagi dalam
beberapa pengertian, yaitu93

91
Pearce II, John A, Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategik:Formulasi
,Implementasi, dan Pengendalian, terj. Nia Pramita Sari, 157
92
E Jerome McCarthy dan William D.Perreault, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta :
Erlangga, 1994), 178
93
Djaslim Saladin, Unsur-unsur inti Pemasaran dan Manajemen
Pemasaran,(Bandung : Mandar Maju, 1996),6
55

a. Dalam pengertian sempitnya, produk adalah sekumpulan sifat-sifat


fisik dan kimia yang berwujud yang dihimpun dalam suatu bentuk
yang serupa dan yang telah dikenal.
b. Dalam pemgertian secara luas, produk adalah sekelompok sifat-sifat
yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) yang
didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik,
prestise pengecer dan pelayanan yang diberikan produsen dan
pengecer yang dapat diterima konsumen sebagai kepuasan yang
ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen.
c. Secara umumnya, produk itu diartikan secara ringkas sebagai segala
sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau
keinginan manusia, baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Dari beberapa definisi tentang produk tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa produk adalah suatu bentuk barang atau jasa, yang
ditawarkan dan telah dibuat sedemikian rupa untuk ditawarkan atau dijual,
dimiliki, dan digunakan atau dikonsumsikan agar dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Atribut- Atribut produk
Produk dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok:94
a. Barang tidak tahan lama (Non Durable Goods)
Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu
atau beberapa kali penggunaan,Seperti bir dan sabun, karena
barang- barang ini sering dibeli
b. Barang tahan lama (Durable Goods)
Merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama
seperti kulkas, alat-alat mesin dan pakaian. Produk- produk tahan
lama biasanya memerlukan penjualan personal dan jasa, menuntut
margin yang lebih tinggi dan memerlukan garansi penjual yang
lebih banyak

94
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, terj Bob Sabran (Jakarta:
Erlangga, 2009), 6
56

c. Jasa (Service)
Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah
habis. Akibatnya jasa biasanya memerlukan kendali kualitas ,
kredibilitas pemasok dan kemampuan adaptasi yang lebih besar.
Contohnya : salon potong rambut, nasihat hukum dan perbaikan
peralatan.
3. Pengertian pengembangan produk
Pengembangan produk (product development) yaitu pembuatan
produk baru oleh suatu perusahaan untuk menggantikan produk yang sudah
ada. Pengembangan produk sangatlah penting untuk mempertahankan
pengistimewaan produk dan untuk meningkatkan pangsa pasar.
Penyempurnaan produk adalah unsur yang terpenting dalam
mempertahankan siasat umum yang diberlakukan oleh suatu perusahaan.
Tujuan pengembangan produk yaitu untuk memberitahukan kepada para
pelanggan bahwa perusahaan masih memiliki kekuatan persaingan yang
begitu penting untuk mempertahankan kesetiaan mereka.95
4. Tujuan pengembangan produk
Tujuan pengembangan Produk adalah sebagai berikut:96
a. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas
b. Untuk menambah omzet penjualan
c. Untuk memenangkan persaingan
d. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi
e. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang
sama
f. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan
g. Untuk mencegah kebosanan konsumen
h. Untuk menyederhanakan produk, pembungkus

95
Djaslim Saladin, Unsur-unsur inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, 14
96
Djaslim Saladin, Unsur-unsur inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, 17
57

5. Strategi pengembangan Produk


Dalam era globalisasi terdapat beberapa kecenderungan yang
mungkin terjadi di bidang pengembangan produk yaitu:97
a. Proses pengembangan produk yang lebih baik, lebih canggih, lebih
berkualitas, lebih murah dibandingkan dengan produk sebelumnya
sebagai akibat perubahan yang begitu cepat dalam bidang
teknologi.
b. Pengembangan produk dalam era globalisasi dituntut untuk
menjadi unggulan baik dalam arti komparatif maupun daya saing.
Unggul dalam bidangnya (profesional), kualitas produk,
pengembangan desain produk, inovatif, dan kreatif
Strategi Pengembangan produk ada 3 aspek sebagai berikut:98
a. Mengembangkan fitur-fitur produk baru
1) Melakukan adaptasi (terhadap ide dan pengembangan lainnya)
2) Melakukan modifikasi (mengubah warna, gerakan, suara,
aroma,bentuk, ukuran)
3) Memperbesar (lebih kuat, panjang, tebal dan nilai ekstra)
4) Memperkecil (lebih kecil, pendek, ringan)
5) Melakukan substitusi (dengan bahan baku, proses, atau
kekuatan lainnya)
6) Mengatur kembali (pola, tata letak, urutan, atau komponen
lainnya)
7) Membelik (menukar posisi)
8) Menggabungkan ( mencampur, memilih, merakit, tujuan, daya
tarik, ide)
b. Mengebangkan variasi mutu
c. Mengembangkan model dan ukuran tambahan
Strategi produk yang perlu dan harus dilakukan oleh suatu
perusahaan dalam mengembangkan produknya adalah sebagai berikut:
97
Zulian Yamit, Manajemen Kualitas,105
98
Pearce II, John A, Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategik:Formulasi
,Implementasi, dan Pengendalian… 215
58

a. Menentukan logo dan motto


Logo merupakan ciri khas suatu produk dalam perusahaan,
sedangkan motto merupakan serangkaian kata yang berisikan misi dan
visi perusahaan dalam melayani masyarakat. Dalam menentukan logo
dan motto perlu beberapa pertimbangan yaitu;Harus memiliki arti,
harus menarik perhatian, dan harus mudah diingat.99
b. Menciptakan merek
Merek merupakan tanda bagi konsumen untuk mengenal
barang atau jasa yang ditawarkan yang berupa; nama, istilah, simbol,
desain, atau kombinasi semuanya. Agar merek mudah dikenal
masyarakat maka ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu
diantaranya mudah diingat, terkesan hebat dan modern, memiliki
arti,dan menarik perhatian.
c. Menciptakan kemasan
Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli
dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Kemasan juga
mempengaruhi pengalaman produk dikemudian hari.100 Pengemasan
yang inovatif sering kali merupakan faktor yang menemukan bagi para
konsumen. Sebaliknya jika sebuah produk sangat mirip dengan produk
pesaingnya, kemasannya mungkin menciptakan kesan yang
membedakan yang dapat meningkatkan penjualan. Kemasan merupakan
pembungkus suatu produk. Penciptaan kemasan pun harus menambah
berbagai persyaratan, seperti; Kualitas kemasan (tidak mudah rusak),
bentuk, ukuran, dan desain menarik ,warna menarik.101
d. Keputusan label
Label merupakan sesuatu yang diletakkan pada produk yang
ditawarkandan merupakan bagian dari kemasan. Sebuah label
merupakan sarana, informasi yang penting bagi konsumen. Ini juga

99
Djaslim Saladin, Unsur-unsur inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, 32
100
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, 27
101
Justin G longencker, Carlos W Moore, J.wIlliam Petty, Kewirausahaan: Manajemen
Usaha Kecil,( Jakarta : Salemba Empat, 2000), 360
59

meliputi informasi pada perawatan produk dan kegunaannya dan


mungkin bahkan memberikan informasi bagaimana membuang produk
tersebut.Di dalam label harus dijelaskan;Siapa yang membuat,dimana
dibuat, Kapan dibuat,cara menggunakannya,waktu kadaluarsa,dan
informasi lain. 102
Sebuah produk baru tidak harus mewakili sebuah sebuah
penemuan yang terkenal. Kebanyakan produk baru hanya merupakan
pengembangan dari produk yang sudah ada. Produk yang sudah ada
menjadi sudah usang, atau kurang bermanfaat untuk masa sekarang.
Langkah-langkah penting untuk menciptakan produk baru;103
1) Mengembangkan ide produk, yaitu untuk menentukan apa yang
dibutuhkan konsumen.
2) Menilai kelayakan ide produk, yaitu menentukan antara
keuntungan dan biaya yang dikeluarkan.
3) Merancang dan menguji produk, yaitu menentukan konsumen yang
akan membeli dan dengan produk yang dibeli.
4) Mendistribusikan dan mempromosikan produk, yaitu membuat
konsumen pada target pasar dan mengetahui keberadaan produk.
5) Pengawasan paska produk, yaitu menentukan antara kebutuhan
produk yang akan diperbaiki dengan biaya.

102
Justin G longencker, Carlos W Moore, J.wIlliam Petty, Kewirausahaan: Manajemen
Usaha Kecil, 361
103
Zulian Yamit, Manajemen Kualitas.., 109

Anda mungkin juga menyukai