BAB II
KAJIAN TEORI
1
Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua,
(Yogyakarta: AMP YKPN, 2002) , 52
2
Komaruddin, , Ensiklopedia Manajemen, Edisi ke-5, (Jakarta : Bmi Aksara. 2001), 53
3
Peter Salim dan Yenny Salim., Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta:Modern
English Press,2002), 346
4
Suharso dan Ana Retnoningsih. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Lux
,(Semarang:Widya Karya, 2005), 465
22
2. Pengertian Strategi
Strategi sangat penting untuk menentukan kesuksesan organisasi,
dengan menggunakan manajemen stratejik, manajer pada semua tingkatan
dari suatu perusahaan dapat berinteraksi dalam penyusunan perencanaan
strategi dan mengimplementasikan strategi.5
Pengertian strategi menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a. Menurut Husein Umar, strategi didefinisikan sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi disertai penyusunan suatu cara atau
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.6
b. Menurut AB Susanto strategi diartikan sebagai keputusan dan
tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada setiap level
organisasi. Dan sebagai catatan kata startegik memiliki asosiasi
dengan istilah tingkat tinggi, berdampak besar dan bersifat jangka
panjang.7
c. Menurut Itami yang dikutip oleh Mudrajad Kuncoro strategi adalah
menentukan kerangka kerja dari aktivitas bisnis perusahaan dan
memberikan pedoman untuk mengkordinasikan aktivitas, sehingga
perusahaan dapat menyesuaikan dan mempengaruhi lingkungan
yang selalu berubah. Strategi mengatakan dengan jelas lingkungan
yang diinginkan oleh perusahaan dan jenis organisasi seperti apa
yang hendak dijalankan.8
d. Menurut Steiner dan Miner yang di kutip oleh Yosal Iriantara
strategi adalah formulasi misi, tujuan dan objektif dasar organisasi,
strategi- strategi program dan kebijakan untuk mencapainya dan
5
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,(Jakarta:
Erlangga, 2006), 2.
6
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action (Jakarta: PT. Gramedia Pustakama,
2003), 31.
7
AB Susanto, Manajemen Strategik Komprehensif,(Jakarta : Erlangga, 2005),2.
8
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, 1.
23
9
Yosal Iriantara, Manajemen Strategis Public Relations,(Jakarta: Ghalia
Indonesia,2004,),12.
10
Tripomo dan Udan, Manajemen Strategis (Bandung: Rekayasa Sains, 2005), 20.
11
Pearce dan Robinson, Manajemen Strategik, Formulasi, Implementasi dan
Pemgendalian,30.
24
4. Pengertian Pesaing
Pengertian pesaing menurut para ahli adalah sebagai berikut
a. Menurut Kasmir pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan
atau menjual barang atau jasa yang sama atau mirip dengan produk
yang kita tawarkan12
b. Menurut Sofjan Assasuri pesaing suatu usaha meliputi mereka yang
berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan pelanggan yang
sama dan menyediakan penawaran yang serupa kepada pelanggan
itu.13
c. Menurut Mudrajad Kuncoro pesaing dalam perspektif industri
adalah organisasi yang membuat produk atau jasa yang sama.
Sebagai contoh pada industri minyak, otomotif dan industri tekstil.
Pesaing pada masing- masing industri ini memproduksi tipe produk
atau jasa yang hampir sama.14
d. Menurut Boyd, Walker dan Larreche menyatakan bahwa pesaing
(Competitor) adalah struktur industri, sepak terjang berbagai
kekuatan persaingan yang mempengaruhi kemampuan suatu
industri.15
Dapat disimpulkan bahwa pesaing adalah perusahaan yang
menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan
produk yang ditawarkan dan memberikan pemahaman pada posisi pasar,
kepemimpinan, harga dalam industri, teknologi industri, produk pasar, pangsa
pasar.
5. Pengertian Strategi Bersaing
Husein Umar menyatakan bahwa strategi bersaing adalah perumusan
untuk meningkatkan daya saing perusahaan di mata pelanggan atau calon
pelanggan. Strategi bersaing memberikan keunggulan sehingga
12
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.258
13
Sofjan Assauri, Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,1996), 2.
14
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, 87
15
Boyd, Walker dan Larreche,, Manajemen Pemasaran; Suatu Pendekatan Strategis
dengan Orientasi Global, Perj Herujati Purwoko, (Jakarta: Erlangga, 2000), 248.
25
16
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action ,34.
17
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, terjemahaan
Suryanto Sigit, (Tanggerang: Karisma Publishing Group, 2007), 70.
18
Suwarsono Muhammad, Manajemen Strategik; Konsep dan Kasus (Yogyakarta: UPP
AMP YKPN, 2004), 258.
26
Gambar 2.1
Tiga strategi Bersaing Generik
19
David Hunger dan Thomas Wheleen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2003), , 259.
20
Michael Porter, Keunggulan Bersaing, 11.
21
Michael Porter, Keunggulan Bersaing, 12.
27
22
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action ,35.
23
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif ,90
24
Michael Porter, Keunggulan Bersaing, 11.
25
Taufiq Amir, Manajemen Strategik konsep dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Wakli
Pers,2011),155.
28
26
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, 72.
27
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi ,73.
28
Amirullah, Manajemen Strategi Teori Konsep Kinerja, (Jakarta : Mitra Wacana Media,
2015), 105
29
29
Jemsly Hutabarat, Matini Huseini, Peoses, Formasi & Implementasi Manajemen
Strategik Kontenporer Operasionalisasi Strategi, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo 2006) 21.
30
Michael Porter, Keunggulan Bersaing, 13.
31
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
79.
32
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, 76.
30
1) Fokus biaya
Perusahaan mengusahakan keunggulan biaya dalam
segmen sasarannya, Strategi ini dilakukan dengan menawarkan
produk dan jasa dengan harga rendah dari pesaing, produk ini
ditujukan kepada segmen pasar yang lebih sempit. Melalui strategi
ini, perusahaan dapat menghindari konfrontasi langsung dengan
pesaing. Perusahaan lebih fokus untuk melayani segmen pasar
tertentu, dengan alasan bahwa pada segmen yang dipilih akan lebih
efisien dibanding pesaingnya.Tujuan strategi ini adalah melayani
konsumen pada segmen yang sensitif terhadap harga. Strategi ini
akan berhasil jika: target market niche33 cukup menguntungkan
dan menawarkan pertumbuhan potensial, sangat sulit bagi pesaing
untuk bisa masuk dalam industri tersebut, dan industri mempunyai
banyak segmen.34
2) Fokus diferensiasi
Perusahaan mengusahakan diferensiasi dalam segmen
sasarannya. Strategi ini dilakukan dengan menawarkan produk dan
jasa yang beda/unik dari produk dan jasa yang ditawarkan pesaing
kepada pangsa pasar yang lebih sempit. Pada strategi ini,
perusahaan sangat yakin bahwa dengan melayani produk yang
unik/beda pada segmen pasar yang sempit akan bisa diperoleh
keuntungan tinggi, dengan alasan segmen yang dipilih akan lebih
efisien dibanding pesaingnya. Tujuan strategi ini adalah melayani
konsumen pada segmen sempit yang sensitif terhadap atribut
produk atau jasa35
Apabila perusahaan dapat mencapai keunggulan biaya yang dapat
dipertahankan (fokus biaya) atau diferensiasi (fokus diferensiasi) dalam
33
Produk atau jasa yang khusus ditujukan untuk memuaskan kebutuhan pasar secara
sepesifik.
34
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif,80.
35
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif,80.
31
36
Suwarsono Muhammad, Manajemen Strategik; Konsep dan Kasus, 265.
37
. Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, 75.
38
Ismail Sholihin, Manajemen Strategik, (Jakarta : Gelora Aksara Pratama, 2012), 198.
39
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, 77.
32
Diferensiasi
Kemampuan Koordinasi yang cermat
pemasaran yang kuat dalam pemasaran serta
Keahlian teknik poduk riset dan pengembangan
Kemampuan kuat Kerolayan untuk memikat
dalam penelitian tenaga kerja ilmuan, atau
Reputasi perusahaan karyawan kreatif yang
dalam kepemimpinan sangat terampil
kualitas atau teknologi
Tradisi lama industri
atau kombinasi unik
yang diambil dari
bisnis lain
Kerjasama kuat dari
saluran distribusi
Fokus
Kombinasi dari a. Kombinasi dari kebijakan
kebijakan tersebut tersebut diarahkan pada
diarahkan pada target target strategis
strategis
Tabel.2.1
Syarat strategi bersaing
33
40
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
81-82.
34
41
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, 82.
42
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
83-84.
35
b. Diferensiasi
1) Apabila, Pembeli tidak melihat adanya keunikan yang
signifikan pada barang tersebut,maka perusahaan menjadi
rentan terhadap pesaing
2) Apabila keunikan itu dengan mudah ditiru atau maraknya
imitasi
3) Perbedaan harga premium dengan harga barang pesaing yang
menggunakan strategi keunggulan biaya rendah terlampau jauh,
strategi diferensiasi sulit diterapkan.
c. Fokus
1) Strategi fokus ditiru, segmen sasaran menjadi tidak menarik
secara struktur, struktur terkikis, dan permintaan menghilang
2) Pesaing yang mengincar target yang lebih luas mengganggu
segmen yang digarap, perbedaan segmen tidak jelas, dan
keunggulan lini produk yang luas bertambah
3) Ada perusahaan penganut strategi fokus baru menciptakan sub
segmen dalam industri.
Perusahaan menerapkan lebih dari satu bahkan semua strategi
generik.Perusahaan yang menerapkan semua strategi generik, tetapi gagal
mencapai sesuatupun dikatakan „terperangkap di tengah‟. Perusahaan yang
seperti itu berada pada posisi yang tidak menguntungkan karena pemimpin
biaya, diferensiator, atau penganut strategi fokus akan memiliki posisi yang
lebih baik untuk bersaing dalam segmen manapun. Terperangkap ditengah
sering merupakan manifestasi dari ketidak bersediaan perusahaan untuk
membuat pilihan secara tegas mengenai cara bersaing. Perusahaan
mengusahakan keunggulan bersaing melalui segala cara dan tidak mencapai
satupun karena pencapaian jenis keunggulan bersaing yang berbeda biasanya
memerlukan tindakan yang berbeda pula.43
Perusahaan yang terjepit di tengah-tengah harus mengambil
keputusan strategis yang mendasar. Perusahaan ini harus mengambil langkah-
43
Michael Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy) Edisi Revisi, 78.
36
44
Michael Porter, Keunggulan Bersaing,15.
45
Al-Quran Surat At-Takasur, 601.
37
perbuatanmu itu) ,4. Dan janganlah begitu, kelak kamu akan Mengetahui.
Janganlah begitu, 5. jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin (Al-
Quran Surat At-Takasur ayat 1-5)
Quraish Shihab menafsirkan ayat diatas sebagai berikut:
Kelengahan mengantar manusia bersaing tanpa batas sampai- sampai
mengantar mereka ke kubur. Persaingan itu juga tidak akan berhenti sampai kamu
telah menziahi kubur dalam arti sampai kamu dikuburkan. Memang menumpuk
harta atau memperbanyak anak dan pengikut apabila motivasinya adalah
persaingan, karena yang bersaing tidak akan pernah puas, selalu saja tergambar
dalam benaknya harta, kedudukan yang lebih tinggi serta pengikut dan pengaruh
yang lebih besar dari apa yang diperolehnya.Dalam kaitannnya dengan persaingan
tidak sehat dalam menumpuk harta dan memperbanyak pengikut. Hati-hatilah!
Jangan lakukan persaingan semacam itu, kelak kamu akan menegtahui akibatnya.
Sekali lagi hati-hatilah kelak kamu akan mengetahui. Persaingan merebutkan
kemegahan duniawi begitu pula memperbanyak anak dan pengikut tidak akan
membawa kebahagian dan kepuasan bagi setiap yang terlibat serta tidak
mengantar kepada hakikat dan tujuan kehidupan itu sendiri.46
Hadist tentang persaingan yang tidak sehat adalah sebagai berikut:47
َن ِ َالزن
َّ اد َع ْن ْاْلَ ْع َر ِج َع ْن أَبِي ُه َريْ َرَة أ ٍ ِت َعلَى مال
ِّ ك َع ْن أَبِي ُ ْال قَ َرأ
َ ََح َّدثَنَا يَ ْحيَى بْ ُن يَ ْحيَى ق
َ
ِ ال إِيَّا ُكم والظَّ َّن فَِإ َّن الظَّ َّن أَ ْك َذب الْح ِد
َ َصلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق ِ َ رس
سوا
ُسَّ يث َوََل تَ َح َ ُ َْ َ ول اللَّه َُ
اد اللَّ ِه إِ ْخ َوانا ِ
َ َضوا َوََل تَ َدابَ ُروا َوُكونُوا عبُ َاس ُدوا َوََل تَبَاغَ سوا َوََل تَ َح ُ َسوا َوََل تَنَاف
ُس َّ َوََل تَ َج
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata;
Aku membaca kitab Malik dari Abu Az Ziyad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah
berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta.
Janganlah mencari-cari isu; janganlah mencari-cari kesalahan; janganlah saling
bersaing; janganlah saling mendengki; janganlah saling memarahi; dan
janganlah saling membelakangi (memusuhi)! Tetapi, jadilah kalian hamba-hamba
Allah yang bersaudara." (HR Muslim)
46
M Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran,Vol 15,
487-489.
47
Lidwa Pusaka i-Software Kitab 9 Imam Hadist, Muslim, Kitab: Berbuat baik,
menyambut silaturahmi dan adab, Bab: Larangan mencari-cari kesalahan orang lain, bersaing
dan buruk sangka, No. Hadist 4646.
38
48
Ustad Rich dan Laode, Rasulullah’s Business School,(Jakarta : Santri Maha karya
utama, 2012), 464, Lihat pula dalam buku Shirah Rasulullah dan Shirah Shabah
49
Gelhorn dan Gunawan Wijaya, Seri Hukum Bisnis: Merger dalam Perspektif Monopoli,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), 7
39
50
Ningrum Natasya Sirait, Hukum Persaingan di Indonesia, (Pustaka Bangsa Press,
Medan, 2004) ,1
51
Laras Raisa Rahmani, strategi bersaing di pasar modern dan tradisional (kasus kecap
segitiga daerah tonjong),(skripsi, Fakultas Syariah dan ekonomi islam IAIN Syekh Nurjati
Cirebon, 2015),31
52
Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 80/Dsn-Mui/Iii/2011
40
53
Muhamad Islmail Yusanto dan Muhamad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis
Islam,92.
54
Al-Quran Surat Al-Mulk, 564.
55
Muhamad Islmail Yusanto dan Muhamad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis
Islam, 93.
56
Al- Quran Surat An-Naba, 583.
42
57
Malam itu disebut sebagai pakaian Karena malam itu gelap menutupi jagat sebagai
Pakaian menutupi tubuh manusia.
58
Muhamad Islmail Yusanto dan Muhamad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis
Islam, 93.
59
Muhamad Islmail Yusanto dan Muhamad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis
Islam,94.
43
60
Ali Muhammad Taufiq, Praktik Manajemen Berbasis Al-Quran, (Jakarta : Gema
Insani, 2004),138.
61
Al-Quran Surat Al-Muthafiffin, 588.
62
Ali Muhammad Taufiq, Praktik Manajemen Berbasis Al-Quran, 139
44
63
Muhamad Islmail Yusanto dan Muhamad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis
Islam,95.
64
Ustad Rich dan Laode, Rasulullah’s Business School,(Jakarta : Santri Maha karya
utama, 2012), 457.
65
Muhamad Islmail Yusanto dan Muhamad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis
Islam, 96.
45
c. Tempat
Tempat harus baik, bersih, sehat dan nyaman agar dapat menarik
pelanggan
d. Pelayanan
Pelayanan harus diberikan dengan ramah, tapi tidak boleh
dengan mendekati maksiat.
e. Layanan purna jual
Layanan purna jual ini merupakan servis yang diberikan kepada
konsumen sesuai akad yang telah disepakati. Layanan purna jual
biasanya berupa jaminan mutu untuk produk yang ditawarkan.
D. Lingkungan Bisnis Perusahaan
Lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi dua lingkungan, yaitu lingkungan
internal dan ekternal. Lingkungan eksternal dibagi kedalam dua kategori yaitu
lingkungan jauh dan lingkungan industri, sementara itu lingkungan internal
merupakan aspek apek yang ada di dalam perusahaan.66 Berikut ini paparan
mengenai lingkungan ektsternal dan internal perusahaan
1. Lingkungan eksternal
Perusahaan perlu untuk menganalisis dan memahami lingkungan
eksternalnya. Oleh karena itu lingkungan eksternalnya mempengaruhi pilihan
strategis perusahaan dan keputusan- keputusan yang dibuat berdasarkan
pilihan tersebut. Hasil identifikasi perusahaan tentang lingkungan eksternal
disesuaikan dengan lingkungan internal. Pencocokan kedua lingkungan ini
merupakan dasar untuk menentukan kesesuaian dengan misi strategisnya, dan
untuk mengambil tindakan-tindakan dalam mencapai daya saing yang
strategis.67
a. Lingkungan eksternal jauh
1) Faktor hukum
Komponen hukum adalah undang-undang, peraturan, dan
keputusan pemerintah yang mengatur perilaku usaha. Komponen
66
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action , 74
67
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif.,31
46
68
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action, 77
69
Sedamaryanti, Manajemen Strategis, (Bandung : Refika Aditama, 2014), 119
70
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action , 76
71
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik , 73
47
72
Sedamaryanti, Manajemen Strategis, 119
73
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action, 77
74
Mudjrada Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif., 26
48
Pendatang Baru
Produk subtitusi
Gambar 2.2
Lima Faktor Persaingan yang Menentukan Kemampuan Industri
75
Michael Porter, Strategi Bersaing, konsep-konsep Pokok, 6.
76
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action,78.
49
77
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik ,82.
78
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
37.
79
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action,83.
50
80
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
37.
81
Amirullah, Manajemen Strategi Teori Konsep Kinerja,57
82
Suyadi Prawirosentoso,Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2007), 8.
83
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action, 85.
51
b. Kegiatan pemasaran
Tujuan perusahaan memproduksi dan memasarkan suatu produk
baik perusahaan dagang ataupun jasa selalu berpatokan kepada apa yang
ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan dalam
memasarkan produknya dapat bersifat jangka pendek atau jangka
panjang.84Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses
mengidentifikasi, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi
85
kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. . Kegiatan
pemasaran diasosiasikan dengan pembelian produk dan jasa oleh
konsumen akhir dan faktor pendorong yang membuat mereka melakukan
pembelian. Termasuk didalamnya proses pemasangan iklan, promosi,
usaha penjualan, penentuan harga, analisis pelanggan,penyeleksian
saluran distribusi dan hubungan saluran distribusi.86
c. Keuangan
Dana dibutuhkan dalam operasional perusahaan. Oleh karena itu
faktor-faktor yang perlu diperhitungkan adalah kemampuan perusahaan
memupuk modal jangka pendek dan jangka panjang, pengelolaan
keuangan, hubungan baik dengan penanam modal dan pemegang
saham..87
Aspek keuangan berhubungan dengan cara mencari sumber dana
yang paling cepat guna membiayai kegiatn perusahaan, bagaimana dana
tersebut dialokasikan, dan bagimana perusahaan mengontrol dana
tersebut.
d. Manajemen
Yang dilihat dari aspek ini para pengelola usaha dan struktur yang
ada. Proyek akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang
profesional mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan
84
Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis,( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006) 63.
85
Fred R David, Manajemen Strategi, 172.
86
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, 48.
87
Endah Prapti Lestari, Pemasaran Strategik Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif.., 84.
52
88
Fred R David, Manajemen Strategi (Jakarta: Salemba Empat, 2006), 171
53
89
Husein Umar, Strategik Manajemen In Action…, 85
90
Pearce II, John A, Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategik:Formulasi
,Implementasi, dan Pengendalian, terj. Nia Pramita Sari, 156
54
91
Pearce II, John A, Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategik:Formulasi
,Implementasi, dan Pengendalian, terj. Nia Pramita Sari, 157
92
E Jerome McCarthy dan William D.Perreault, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta :
Erlangga, 1994), 178
93
Djaslim Saladin, Unsur-unsur inti Pemasaran dan Manajemen
Pemasaran,(Bandung : Mandar Maju, 1996),6
55
94
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, terj Bob Sabran (Jakarta:
Erlangga, 2009), 6
56
c. Jasa (Service)
Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah
habis. Akibatnya jasa biasanya memerlukan kendali kualitas ,
kredibilitas pemasok dan kemampuan adaptasi yang lebih besar.
Contohnya : salon potong rambut, nasihat hukum dan perbaikan
peralatan.
3. Pengertian pengembangan produk
Pengembangan produk (product development) yaitu pembuatan
produk baru oleh suatu perusahaan untuk menggantikan produk yang sudah
ada. Pengembangan produk sangatlah penting untuk mempertahankan
pengistimewaan produk dan untuk meningkatkan pangsa pasar.
Penyempurnaan produk adalah unsur yang terpenting dalam
mempertahankan siasat umum yang diberlakukan oleh suatu perusahaan.
Tujuan pengembangan produk yaitu untuk memberitahukan kepada para
pelanggan bahwa perusahaan masih memiliki kekuatan persaingan yang
begitu penting untuk mempertahankan kesetiaan mereka.95
4. Tujuan pengembangan produk
Tujuan pengembangan Produk adalah sebagai berikut:96
a. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas
b. Untuk menambah omzet penjualan
c. Untuk memenangkan persaingan
d. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi
e. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang
sama
f. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan
g. Untuk mencegah kebosanan konsumen
h. Untuk menyederhanakan produk, pembungkus
95
Djaslim Saladin, Unsur-unsur inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, 14
96
Djaslim Saladin, Unsur-unsur inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, 17
57
99
Djaslim Saladin, Unsur-unsur inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, 32
100
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, 27
101
Justin G longencker, Carlos W Moore, J.wIlliam Petty, Kewirausahaan: Manajemen
Usaha Kecil,( Jakarta : Salemba Empat, 2000), 360
59
102
Justin G longencker, Carlos W Moore, J.wIlliam Petty, Kewirausahaan: Manajemen
Usaha Kecil, 361
103
Zulian Yamit, Manajemen Kualitas.., 109