STRATEGI OPERASI
Oleh,
Pengampuh:
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat beserta
salam hendaknya dilimpahkan kepada baginda Rasulullah ﷺ.
Selanjutnya saya ucapkan terima kasih kepada bapak Dosen mata kuliah Manajemen
Proyek & Aplikasi Investasi yaitu Bapak Burhan Rifuddin,S.E.,M.M yang telah
memberikan tugas ini adapun judul makalah ini adalah “ Strategi Operasi“.
Semoga makalah yang saya paparkan ini dapat memberikan pemahaman dan
menambah pengetahuan kita semua. Sebelumnya saya juga merasa dalam penulisan
makalah ini masih ada kekurangan, untuk itu saya mengharapkan saran dan masukan
yang membangun untuk kesempurnaan makalah saya ini, selanjutnya atas partisipasi
semua pihak saya ucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A. Peran Strategi Operasi Dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan.......... 3
B. Perumusan Strategi Operasi Yaitu Visi, Misi, Core Competency,
Keunggulan Bersaing Dari Produk Positioning.................................. 7
C. Keputusan Strategi Dalam Operasi Yaitu Produk/Jasa, Proses Dan
Teknologi, Kapasitas Dan Fasilitas, Sumber Daya Manusia,
Kualitas, Dan Sistem Operasi.............................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi operasi tidak hanya sebagai teknik menghasilkan produk dan jasa
perusahaan saja, namun juga harus mampu memberikan kekuatan bersaing pada suatu
bisnis melalui dimensi prioritas kompetitifnya. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa, Perusahaan-perusahaan yang menggunakan berbagai strategi operasi
memiliki kinerja yang tinggi daripada mereka yang tidak menggunakan strategi
tersebut. Namun, tidak semua strategi operasional mampu memberikan manfaat yang
optimal bagi kinerja perusahaan.
Menurut Haming dan Mahfud (2011) keberadaan strategi operasi dalam suatu
perusahaan merupakan sebagai penspesifikasian strategi perusahaan pada bidang
operasi, mewujudkan sasaran strategi, penjelas atas arah yang harus dituju di bidang
produksi, alat untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan melalui kegiatan operasi,
perumusan tentang desain proses dan infrastruktur.
1
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada makalah ini
sebagai berikut:
1. Bagaimana peran strategi operasi dalam pencapaian perusahaan?
2. Bagaimana perumusan strategi operasi?
3. Bagaimana keputusan strategi dalam operasi?
B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan dari makalah ini
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peran strategi operasi dalam pencapaian perusahaan.
2. Untuk mengetahui perumusan strategi operasi.
3. Untuk mengetahui keputusan strategi dalam operasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tidak dapat menariknya kembali. Strategi juga “ menetapkan perusahaan macam apa
dan bagaimana seharusnya”, hal ini berarti bahwa keputusan stratejik yang dibuat
perusahaan seharusnya mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan yang
nantinya akan menentukan sukses tidaknya perusahaan dalam lingkungan yang
kompetitif. Keunggulan kompetitif termasuk bagaimana mencapai dan
mempertahankannya merupakan konsep kunci dalam manajemen strategik. Untuk
mencapai keunggulan kompetitif sangat penting memahami lingkungan persaingan di
mana usaha organisasi berada. Persaingan adalah keadaan ketika organisasi
berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan – seperti
konsumen, pangsa pasar, peringkat survey atau sumber daya yang dibutuhkan
(Mudrajad Kuncoro, 2006: 86). Tingkat kompetisi yang paling tinggi akan terjadi
dalam situasi persaingan murni di mana terdapat banyak penjual dan derajat
diferensiasi produk antar penjual tidak ada.
Untuk dapat mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus memiliki
strategi bersaing yang “tepat”. Menurut Porter dalam Mudrajad Kuncoro (2006: 90),
terdapat dua faktor yang diperhitungkan dalam mencapai strategi bersaing yang
“tepat”. Pertama, didasarkan pada keunggulan kompetitif organisasi. Keunggulan
kompetitif ini hanya akan diperoleh lewat salah satu dari dua sumber: bisa dari
keunggulan menciptakan biaya rendah (cost leadership), atau dari kemampuan
organisasi untuk menjadi berbeda (differentiation) dibanding para pesaingnya. Faktor
kedua dalam pendekatan ini cakupan produk-pasar (competitive scope) di mana
organisasi saling bersaing satu sama lain dalam pasar yang luas dan sempit.
Gabungan dari kedua faktor ini membentuk strategi dasar dari strategi bersaing
generik Porter, yaitu: 1) kepemimpinan biaya (cost leadership) adalah strategi yang
digunakan oleh organisasi apabila organisasi ingin menjadi pemimpin pasar berbasis
biaya rendah dengan basis pelanggan yang luas; 2) deferensiasi (defferentiation)
adalah strategi yang digunakan oleh organisasi apabila organisasi ingin bersaing
dengan pesaingnya dalam hal keunikan produk dan jasa yang ditawarkan. Bisa dalam
bentuk: gengsi dan brand image, teknologi, inovasi, fitur, jasa layanan pelanggan,
jaringan dealer; dan 3) Fokus (berbasis biaya atau deferensiasi) organisasi dengan
4
strategi fokus melayani kebutuhan spesifik ceruk pasar (market niche). Organisasi
bisa memilih fokus berbasis biaya atau deferensiasi. Strategi operasi terdiri dari
empat elemen, yaitu:
1. Mission
Setiap operasi harus memiliki misi yang dihubungkan dengan strategi bisnis
dan disetujui oleh strategi fungsional lainnya. Misi operasi harus diturunkan dari
strategi bisnis utama yang telah diseleksi ke unit bisnis, misalnya: strategi bisnisnya
adalah kepemimpinan produk, maka misi operasinya adalah menekankan pengenalan
produk baru dan fleksibilitas untuk menyesuaikan produk dengan perubahan
kebutuhan pasar.
2. Distinctive Competence
Operasi yang lebih baik dari yang lainnya. Hal ini mungkin berdasarkan
sumber daya yang unik (human or capital) yang sulit untuk ditiru dan atau
berdasarkan kepemilikan atau hak paten dalam teknologiatau inovasi-inovasi dalam
operasi yang sulit ditiru. Distinctive competence ini harus sesuai dengan misi operasi.
Distinctive competence mungkin digunakan untuk menentukan strategi bisnis utama
yang dilakukan selama bisnis berjalan, hal ini merupakan sesuatu yang penting untuk
kesuksesan bisnis.
3. Operation Objectives
Empat tujuan utama dari operasi: cost, quality, delivery dan flexibility. Tujuan
harus diturunkan dari misi dan merupakan pernyataan dari misi secara kuantitatif dan
dapat diukur.
4. Operation Policy
Mengindikasikan bagaimana tujuan operasi akan dicapai. Operation Policy
seharusnya dikembangkan untuk masing-masing kategori keputusan utama (process,
quality systems, capacity dan inventory).
5
Berikut ini adalah model strategi operasi :
6
yaitu seluruh aktivitas yang menjadikan perusahaan mempunyai keunggulan
bersaing.
7
3) Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan
perkembangan zaman.
4) Memiliki nilai yang memang diinginkan oleh anggota
organisasi perusahaan.
2. Core Competency
Core competencies adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki suatu
perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya, dimana keunggulan inilah yang
membuat produk perusahaan tersebut lebih bernilai titik Hal ini menjadi suatu
persyaratan penting bagi perusahaan yang ingin menciptakan nilai dan memenangkan
persaingan di pasar.
Konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Prahalan dan Gary HamelPada
sebuah literatur di tahun 1990 bertajuk “The Core competence of the Corporation”.
Terungkap bahwa dalam jangka panjang, tingkat persaingan ditentukan oleh
kemampuan dalam membangun Core Competence, dengan biaya yang lebih rendah
dan lebih cepat dari pesaing. Core competence sendiri merupakan serangkaian
8
kombinasi dari skill, knowledge maupun attitude. Terdapat tiga pengujian untuk
identifikasi suatu Core competence :
Core competence tidak bisa dibangun dengan mudah, melainkan kan melalui
sebuah proses yang continue dan dilakukan terus-menerus, seluruh unit bisnis saling
mendukung sehingga strategi menjadi fokus .
Jadi sebelum memasuki persaingan pada bisnis kita harus mampu terlebih
dahulu menciptakan Core competency agar nantinya mempunyai keunggulan dan
nilai untuk bersaing di ranah internasional. apabila produk sudah memenuhi ketiga
syarat di atas, maka dapat dikatakan bahwa tersebut memilik core competency dan
layak untuk maju dan bersaing dipasar.
9
Keunggulan bersaing akan membangun kecakapan untuk performa
aktivitas yang ebih dari lawan usaha atau lebih efektif dari pesaing, dengan kata
lain perusahaan membangun keunggulan bersaing ketika memanfaatkan kekuatan
untuk beberapa aktivitas lebih dari performanya (A Pit,1996)
Sebuah perusahaan menempati posisi keunggulan bersaing adalah
disebabkan keunggulan komparatif dalam sumber daya menghasilkan nilai superior
pada biaya yang lebih rendah. Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan
memandang perusahaan sebagai suatu keseluruhan. Keunggulan bersaing berasal dari
banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendesain,
memproduksi, memasarkan, menyerahkan, dan mendukung produknya.
Ada dua jenis keunggulan bersaing yaitu :
a. Keunggulan biaya merupakan inti dari setiap strategi bersaing.
Untuk mencapai keunggulan biaya, sebuah perusahaan bharus bersiap
menjadi produsen berbiaya rendah dalam industrinya. Perusahaan harus
memiliki banyak segemen, bahkan beroperasi dalm industri terkait. Sumber
keunggualn biaya bervariasi dan tergantung kepada struktur industri. Sumber
tersebut mencakup: pengerjaan skala ekonomi, teknologi milik sendiri, akses ke
bahan mentah, dan lain-lain. Bila perusahaan dapat mencapai dan
mempertahankan keunggulan biaya, maka akan menjadi perusahaan dengankinerja
rata-rata dalam industri asal dapat menguasai harga pada, atau dekat, rata-rata
industri.
b. Diferensiasi. Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk tiap industri
dan pada umumnya dapat di dasarkan kepada produk, sistem penyerahan, pendekatan
pemasaran dan lain-lain. Tiga kondisi yang memungkinkan perusahaan secara
serentak mencpai keunggulan biaya dan diferensiasi adalah:
1) Para pesaing terperangkap di tengah, sehingga tidak memiliki posisi
yang cukup baikuntuk mencapai keunggulan (tidak konsisten).
2) Perusahaan merintis inovasi besar yang memungkinkan penurunan
biaya dan meningkatkan diferensiasi.
10
3) Perusahaan memungkinkan biaya tambahan di tempat lain
dan mempertahankan keunggulan biaya keseluruhan atau mengurangi
biaya diferensiasi dibanding pesaing.
4. Positioning
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di Ingatan konsumen. Sehingga dengan
demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan
perusahaan dalam kaitanya dengan para pesaingnya. bagian perusahaan tindakan
untuk meneliti atau mengidentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk
mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam
pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu
harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-
perbedaan.
Oleh karena itu, strategi positioning merupakan faktor utama dalam
meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding
pesaing-pesaingnya. Dari definisi diatas terkandung pengertian bahwa positioning
berorientasi pada pikiran atau perspektif konsumen. Jadi positioning adalah usaha
untuk menemukan suatu celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image
yang khusus terhadap produk atau merek produk atau bahkan terhadap perusahaan.
Positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada
konsumen yang dituju antara lain:
a. Penentuan posisi menurut atribut
Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut
produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya seperti ukuran, lama keberadaan,
dan seterusnya. Misalnya Disneyland dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan
terbesar di dunia.
b. Penentuan posisi menurut manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu
manfaat tertentu. Misalnya Knotts Berry Farm Memposisikan diri sebagai taman
11
hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di zaman
keemasan Koboy Old West.
12
Kerangka keputusan memperlihatkan hubungan yang erat antara tanggung jawab
manajemen dalam organisasi operasi. Ada lima kelompok tanggung jawab keputusan
yang ada dalam operasi, yaitu:
1. Produk/Jasa
Strategi proses atau process strategy atau transformasi adalah sebuah
pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan
strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa
yang memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam
batas biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih akan mempunyai dampak Jangka
panjang pada efisiensi dan produksi, begitu juga pada fleksibilitas , biaya, dan
kualitas barang yang diproduksi. Semua barang atau jasa dibuat dengan
menggunakan beberapa variasi pada satu dari 4 strategi proses : Fokus pada proses,
fokus berulang, fokus pada produk, dan dan mass customization.
75% dari semua produksi Global berdedikasi untuk membuat produk yang
bervolume rendah, tetapi bervariasi tinggi, pada tempat yang disebut dengan “Job
Shop”. Fasilitas seperti itu diatur sesuai dengan aktivitas atau proses tertentu. dalam
sebuah pabrik proses yang ada mungkin berupa departemen yang menangani
13
pengelasan, penghalusan, dan pengecetan. Fasilitas yang ada berfokus pada proses
dalam (process focused) Dalam arti peralatan, tata letak, Dan pengawasan. Mereka
menyajikan fleksibilitas produk yang tinggi, karena produk berpindah di antara proses
secara sebentar-sebentar (intermittent). Setiap proses di didesain untuk melaksanakan
beragam aktivitas dan menghadapi seringnya perubahan. karena itu disebut juga
sebagai proses intermittent.
b. Fokus berulang
Proses berulang adalah proses produksi yang berorientasi pada produk yang
menggunakan modul. modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan
yang sering berada dalam proses yang kontinu . Lini proses berulang (repetitive
process) sama dengan Lini perakitan klasik. Lini yang sering luas digunakan hampir
seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah tangga. Contoh lini proses berulang
perusahaan makanan cepat saji.
Yaitu proses yang memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah. Proses ini
disebut juga proses kontinu, Sebab mempunyai lintasan produksi yang panjang, dan
kontinu. Contoh produk seperti kaca, kertas, dan baut dibuat melalui suatu proses
yang kontinu. Proses lain yang terfokus pada produk adalah jasa, seperti yang terjadi
pada proses penyembuhan penyakit hernia pada rumah sakit shouldice.
Fokus Mass customization merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat
memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik, dan secara cepat. Mass
customization memberikan variasi produk yang biasanya disediakan oleh manufaktur
dan bervolume rendah atau terfokus pada proses dengan biaya seperti manufaktur
yang bervolume tinggi dan terstandardisasi atau terfokus pada produk.
14
Teknologi telah menjadi suatu faktor dominan dalam bisnis dan dalam
kehidupan kita. Kemajuan teknologi mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap manajemen operasi. Ada dua definisi umum teknologi. Pertama, teknologi
adalah aplikasi ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah manusia.
Definisi teknologi yang lebih sempit, dan digunakan dalam pembahasan selanjutnya
adalah bahwa teknologi Merupakan sekumpulan proses, peralatan, metode prosedur
dan perkakas yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
Keputusan-keputusan seleksi proses dan pemilihan teknologi berhubungan
sangat erat dan saling berkaitan. Tetapi Salah satu keputusan tidak selalu harus
mendahului keputusan yang lain, karena dalam praktek kedua keputusan itu sering
dibuat secara bersamaan. Disamping itu,
Pemilihan teknologi mempengaruhi seluruh aspek operasi-operasi lainnya,
termasuk produktivitas dan kualitas produk. Keputusan teknologi juga mempengaruhi
strategi perusahaan dengan keterikatannya pada proses, peralatan, fasilitas dan
prosedur yang telah dipilih. Jadi, pemilihan teknologi bukan merupakan keputusan
yang tertutup tetapi mempengaruhi semua bagian operasi dan bisnis.
15
b. Teknologi perkantoran. Teknologi perkantoran telah berkembang pesat
dengan ditemukannya mesin mesin ketik elektrik, mesin fotokopi, dan mesin
Imla (dictaphones). Teknologi pengolahan kata yang di komputerisasi kan
sekarang tata kerja perkantoran di masa mendatang.
16
4. Sumber Daya Manusia
Strategi sumber daya manusia dapat menjadi keunggulan bagi suatu
perusahaan di dalam mempertahankan segmen pelanggannya dan untuk merebut
segmen pasar yang baru. Strategi ini dapat dilaksanakan apabila dapat memanfaatkan
batasan-batasan yang ada di dalam pengembangan, antara lain dengan strategi
produk, strategi proses, strategi perbedaan individu, strategi layout, strategi lokasi,
dan penjadwalan kerja. Semua strategi ini akan sangat tergantung pada strategi
rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia.
Sumber daya manusia biasanya mencakup keseluruhan bidang manajemen
personalia, dan juga merupakan salah satu input yang terpenting dalam kegiatan
operasional dalam suatu organisasi, demikian pula pada organisasi bisnis baik yang
bergerak di sektor yang menghasilkan barang maupun jasa. Terlebih pada sektor jasa,
dimana kepuasan konsumen ditentukan oleh pelayanan yang diberikan perusahaan
melalui tenaga kerja yang menjadi operatornya. Oleh karena itu keberhasilan
operasional akan ditentukan dengan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif
dan efisien.
a. Tujuan Strategi Sumber Daya Manusia
Tujuan dari strategi sumber daya manusia ini antara lain untuk menopang
keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, baik yang bergerak di bidang produksi
barang maupun jasa, organisasi bisnis ataupun organisasi non bisnis.Suatu organisasi
baik bisnis maupun non bisnis tidak akan dapat beroperasi tanpa adanya faktor
sumber daya manusia.
Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang berkaitan dengan sumber daya
manusia, sehingga dapat menentukan bakat dan keahlian yang disesuaikan dengan
kebutuhan operasional yang tersedia dalam organisasi. Dibutuhkan cara dalam
pengelolaan dan perancangan tenaga kerja yang tepat guna, sehingga orang-orang
tersebut (tenaga kerja) bias efektif dan efisien.
Agar Tenaga kerja/sumber daya manusia tersebut menjadi efektif dan efisien,
maka yang pertama tenaga kerja itu harus :
17
1) Dimanfaatkan secara efisien dalam lingkup operasional yang ada.
2) Memiliki mutu kehidupan kerja yang baik dalam suasana yang saling terkait
dan saling percaya.
Ada berbagai batasan yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan
mengenai sumber daya manusia, diantaranya adalah sebagai berikut :
18
5. Sistem Operasi
Sistem operasi merupakan sistem yang mengacu pada sistem transformasi
yang menghasilkan barang dan jasa. Gambaran sistem ini tidak hanya menjadi
pijakan untuk definisi jasa dan manufaktur sebagai sistem transformasi, tetapi juga
dasar yang kuat untuk rancangan dan analisis operasi.
Dalam sistem operasi, yang menjadi masukan adalah energi, material, tenaga
kerja, modal dan informasi. Sedangkan sistem operasi yang disandarkan pada kendali
syari’at akan memastikan berjalannya proses transformasi yang amanah, disamping
jaminan halal atas segala masukan yang digunakan serta semua keluaran yang
dihasilkan.
Lingkungan eksternal mempengaruhi ketiga subsistem manajemen operasi.
Sebagai contoh, lingkungan eksternal menyediakan tenaga kerja, bahan mentah yang
menjadi input. Perubahan teknologi dapat mengubah proses transformasi. Produk
yang dihasilkan oleh organisasi dilempar kelingkungan eksternal, tetapi lingkungan
eksternal juga mempengaruhi output yang dihasilkan. Sebagai contoh, perubahan
preferensi konsumen akan mengubah produk yang dihasilkan organisasi menjadi
produk yang lebih sesuai dengan preferensi konsumen tersebut. Alat dan metode
dapat mempengaruhi dan membantu proses transformasi.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk dapat mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus selalu
memperhatikan dan menyesuaikan dengan perubahan lingkungan perusahaan.
Perubahan lingkungan perusahaan terdiri lingkungan internal perusahaan (misalnya:
perubahan ukuran, struktur) dan lingkungan eksternal perusahaan (misalnya:
perubahan keinginan dan harapan konsumen, perubahan teknologi, perusahaan,
pesaing). Penyesuaian dengan lingkungan mengakibatkan adanya perubahan strategi
operasi. Namun pada dasarnya untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui
penetapan dan penerapan strategi operasi bisa dilakukan melalui: kepemimpinan
dalam diferensiasi produk, kepemimpinan dalam biaya dan kepemimpinan dalam
kecepatan menanggapi respon.
Komponen pertama dari operasi yaitu perencanaan strategi dengan unsur-
unsur seperti visi, Misi, dan tujuan strategi organisasi. Strategi operasi adalah suatu
visi fungsi operasi yang menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong untuk
pengambilan keputusan. Visi ini harus Diintegrasikan dengan strategi bisnis dan
sering difleksibelkan pada perencanaan formal. Tiap strategi adalah menegakkan dan
mempertahankan kekuatan unik, atau fokus untuk perusahaan yang membawa pada
keberhasilan. Dalam merumuskan suatu strategi operasi dan persoalan strategi bisnis
suatu analisa harus dibuat dengan lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan
eksternal biasanya mengikuti persaingan, pelanggan, ekonomi, teknologi, dan kondisi
sosial. Lingkungan internal selain dapat membentuk strategi bisnis dan strategi
perusahaan juga dapat membentuk strategi operasional.
20
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
pembaca mengenai Strategi Operasi. Saya menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya membutuhkan kritik dan
saran yang membangun untuk menulis makalah-makalah selanjutnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
23