Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

STRATEGI OPERASI

Oleh,

Ulfiani Dwi Yanti Mappa (18 0401 0141)

Pengampuh:

Burhan Rifuddin, S.E.,M.M.

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) PALOPO
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat beserta
salam hendaknya dilimpahkan kepada baginda Rasulullah ‫ﷺ‬.
Selanjutnya saya ucapkan terima kasih kepada bapak Dosen mata kuliah Manajemen
Proyek & Aplikasi Investasi yaitu Bapak Burhan Rifuddin,S.E.,M.M yang telah
memberikan tugas ini adapun judul makalah ini adalah “ Strategi Operasi“.

Semoga makalah yang saya paparkan ini dapat memberikan pemahaman dan
menambah pengetahuan kita semua. Sebelumnya saya juga merasa dalam penulisan
makalah ini masih ada kekurangan, untuk itu saya mengharapkan saran dan masukan
yang membangun untuk kesempurnaan makalah saya ini, selanjutnya atas partisipasi
semua pihak saya ucapkan terima kasih.

Palopo, 16 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A. Peran Strategi Operasi Dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan.......... 3
B. Perumusan Strategi Operasi Yaitu Visi, Misi, Core Competency,
Keunggulan Bersaing Dari Produk Positioning.................................. 7
C. Keputusan Strategi Dalam Operasi Yaitu Produk/Jasa, Proses Dan
Teknologi, Kapasitas Dan Fasilitas, Sumber Daya Manusia,
Kualitas, Dan Sistem Operasi.............................................................12

BAB III PENUTUP.............................................................................................20


A. Kesimpulan.........................................................................................20
B. Saran...................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strategi operasi tidak hanya sebagai teknik menghasilkan produk dan jasa
perusahaan saja, namun juga harus mampu memberikan kekuatan bersaing pada suatu
bisnis melalui dimensi prioritas kompetitifnya. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa, Perusahaan-perusahaan yang menggunakan berbagai strategi operasi
memiliki kinerja yang tinggi daripada mereka yang tidak menggunakan strategi
tersebut. Namun, tidak semua strategi operasional mampu memberikan manfaat yang
optimal bagi kinerja perusahaan.

Schroder (1989) menjelaskan bahwa, strategi operasi merupakan suatu visi


fungsi operasi yang menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong untuk
pengambilan keputusan. Dengan demikian strategi operasi merupakan pola
pengambilan keputusan operasi yang efektif agar mampu bersaing dengan perusahaan
lain dengan menggunakan empat elemen yang meliputi biaya, mutu, pengiriman, dan
fleksibilitas.

Menurut Haming dan Mahfud (2011) keberadaan strategi operasi dalam suatu
perusahaan merupakan sebagai penspesifikasian strategi perusahaan pada bidang
operasi, mewujudkan sasaran strategi, penjelas atas arah yang harus dituju di bidang
produksi, alat untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan melalui kegiatan operasi,
perumusan tentang desain proses dan infrastruktur.

1
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada makalah ini
sebagai berikut:
1. Bagaimana peran strategi operasi dalam pencapaian perusahaan?
2. Bagaimana perumusan strategi operasi?
3. Bagaimana keputusan strategi dalam operasi?

B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan dari makalah ini
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peran strategi operasi dalam pencapaian perusahaan.
2. Untuk mengetahui perumusan strategi operasi.
3. Untuk mengetahui keputusan strategi dalam operasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Strategi Operasi Dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan


Strategi sangat penting dibuat sebelum memulai usaha dan saat usaha sedang
berjalan. Berikut ini diberikan beberapa pengertian strategi. Strategi adalah penentuan
tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi
sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Chandler, 1962 dalam Mudrajad Kuncoro, 2006). Strategi adalah pola sasaran,
tujuan dan kebijakan/ rencana umum untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan, yang
dinyatakan dengan mendefinisikan apa bisnis yang dijalankan oleh perusahaan, atau
yang seharusnya dijalankan oleh perusahaan (Andrews, 1971 dalam Mudrajad
Kuncoro, 2006). Strategi operasi adalah menentukan kerangka kerja dari aktivitas
bisnis perusahaan dan memberikan pedoman untuk mengkoordinasikan aktivitas,
sehingga perusahaan dapat menyesuaikan dan mempengaruhi lingkungan yang selalu
berubah. Strategi mengatakan dengan jelas lingkungan yang diinginkan oleh
perusahaan dan jenis organisasi apa yang hendak dijalankan (Itami, 1987 dalam
Mudrajad Kuncoro, 2006). Pitt (2000) dalam Sang (2011), Strategi operasional
adalah pola total keputusan yang membentuk kemampuan jangka panjang dari setiap
jenis usaha dan kontribusi mereka terhadap strategi keseluruhan, melalui rekonsiliasi
kebutuhan pasar dengan sumber daya operasi.
Dari beberapa definisi tersebut terlihat banyak mempunyai kesamaan. Di
mana dalam definisi-definisi tersebut menyatakan “tujuan jangka panjang” dan
“kebijakan umum” yang berarti bahwa strategi seharusnya berkaitan dengan
keputusan “besar” yang dihadapi oleh organisasi dalam melakukan bisnis, yakni
keputusan yang menentukan kegagalan dan kesuksesan organisasi. Penekanan ada
pada “pola kerja” dan “kerangka kerja” berarti strategi berkaitan dengan perilaku
yang konsisten, maksudnya ketika suatu strategi telah ditetapkan, maka perusahaan

3
tidak dapat menariknya kembali. Strategi juga “ menetapkan perusahaan macam apa
dan bagaimana seharusnya”, hal ini berarti bahwa keputusan stratejik yang dibuat
perusahaan seharusnya mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan yang
nantinya akan menentukan sukses tidaknya perusahaan dalam lingkungan yang
kompetitif. Keunggulan kompetitif termasuk bagaimana mencapai dan
mempertahankannya merupakan konsep kunci dalam manajemen strategik. Untuk
mencapai keunggulan kompetitif sangat penting memahami lingkungan persaingan di
mana usaha organisasi berada. Persaingan adalah keadaan ketika organisasi
berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan – seperti
konsumen, pangsa pasar, peringkat survey atau sumber daya yang dibutuhkan
(Mudrajad Kuncoro, 2006: 86). Tingkat kompetisi yang paling tinggi akan terjadi
dalam situasi persaingan murni di mana terdapat banyak penjual dan derajat
diferensiasi produk antar penjual tidak ada.
Untuk dapat mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus memiliki
strategi bersaing yang “tepat”. Menurut Porter dalam Mudrajad Kuncoro (2006: 90),
terdapat dua faktor yang diperhitungkan dalam mencapai strategi bersaing yang
“tepat”. Pertama, didasarkan pada keunggulan kompetitif organisasi. Keunggulan
kompetitif ini hanya akan diperoleh lewat salah satu dari dua sumber: bisa dari
keunggulan menciptakan biaya rendah (cost leadership), atau dari kemampuan
organisasi untuk menjadi berbeda (differentiation) dibanding para pesaingnya. Faktor
kedua dalam pendekatan ini cakupan produk-pasar (competitive scope) di mana
organisasi saling bersaing satu sama lain dalam pasar yang luas dan sempit.
Gabungan dari kedua faktor ini membentuk strategi dasar dari strategi bersaing
generik Porter, yaitu: 1) kepemimpinan biaya (cost leadership) adalah strategi yang
digunakan oleh organisasi apabila organisasi ingin menjadi pemimpin pasar berbasis
biaya rendah dengan basis pelanggan yang luas; 2) deferensiasi (defferentiation)
adalah strategi yang digunakan oleh organisasi apabila organisasi ingin bersaing
dengan pesaingnya dalam hal keunikan produk dan jasa yang ditawarkan. Bisa dalam
bentuk: gengsi dan brand image, teknologi, inovasi, fitur, jasa layanan pelanggan,
jaringan dealer; dan 3) Fokus (berbasis biaya atau deferensiasi) organisasi dengan

4
strategi fokus melayani kebutuhan spesifik ceruk pasar (market niche). Organisasi
bisa memilih fokus berbasis biaya atau deferensiasi. Strategi operasi terdiri dari
empat elemen, yaitu:
1. Mission
Setiap operasi harus memiliki misi yang dihubungkan dengan strategi bisnis
dan disetujui oleh strategi fungsional lainnya. Misi operasi harus diturunkan dari
strategi bisnis utama yang telah diseleksi ke unit bisnis, misalnya: strategi bisnisnya
adalah kepemimpinan produk, maka misi operasinya adalah menekankan pengenalan
produk baru dan fleksibilitas untuk menyesuaikan produk dengan perubahan
kebutuhan pasar.
2. Distinctive Competence
Operasi yang lebih baik dari yang lainnya. Hal ini mungkin berdasarkan
sumber daya yang unik (human or capital) yang sulit untuk ditiru dan atau
berdasarkan kepemilikan atau hak paten dalam teknologiatau inovasi-inovasi dalam
operasi yang sulit ditiru. Distinctive competence ini harus sesuai dengan misi operasi.
Distinctive competence mungkin digunakan untuk menentukan strategi bisnis utama
yang dilakukan selama bisnis berjalan, hal ini merupakan sesuatu yang penting untuk
kesuksesan bisnis.
3. Operation Objectives
Empat tujuan utama dari operasi: cost, quality, delivery dan flexibility. Tujuan
harus diturunkan dari misi dan merupakan pernyataan dari misi secara kuantitatif dan
dapat diukur.
4. Operation Policy
Mengindikasikan bagaimana tujuan operasi akan dicapai. Operation Policy
seharusnya dikembangkan untuk masing-masing kategori keputusan utama (process,
quality systems, capacity dan inventory).

5
Berikut ini adalah model strategi operasi :

1. Pengembangan dan Penerapan Strategi


Saat perusahaan berusaha memahami permasalahan yang ada dalam
pengembangan strategi yang efektif, mereka mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
internal mereka, juga peluang dan ancaman yang ada di lingkungan mereka. Kegiatan
mengevaluasi ini dikenal dengan istilah Analisis SWOT (Stregth, Weakness,
Opportunities dan Threats). Analisis SWOT: menjelaskan kekuatan dan kelemahan
internal, juga peluang serta ancaman dari luar. Diawali dari analisis SWOT
perusahaan memposisikan dirinya untuk mendapatkan keunggulan bersaing dengan
memaksimumkan peluang dan meminimalkan ancaman dari lingkungan,
memaksimalkan keunggulan dan meminimalkan kelemahan organisasi. Selanjutnya
strategi untuk mencapai misi ditetapkan, strategi ini terus menerus dievaluasi
berdasarkan nilai yang diberikan pelanggan dan persaingan yang ada. Dari proses
inilah diidentifikasi sejumlah faktor penentu keberhasilan (Critical Success Factor)

6
yaitu seluruh aktivitas yang menjadikan perusahaan mempunyai keunggulan
bersaing.

2. Meraih Keunggulan Bersaing Melalui Strategi Operasi


Untuk menetapkan strategi bisnis dalam rangka mencapai keunggulan
kompetitif yang tepat maka biasanya ada tiga langkah utama yang dilakukan
perusahaan yaitu:
a. Analisis Lingkungan
Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan
memahami lingkungan, pelanggan, industri dan pesaing.
b. Menetapkan Misi Perusahaan
Menetapkan alasan keberadaan perusahaan dan mengidentifikasi nilai
produk yang akan diciptakan oleh perusahaan.
c. Membentuk Strategi
Membangun keunggulan bersaing seperti harga yang murah,
fleksibilitas rancangan atau isi, mutu, penghantaran yang cepat,
ketergantungan, jasa purna jual, atau lini produk yang luas.

B. Perumusan Strategi Operasi


1. Perumusan Visi dan Misi
Langkah awal dalam membuat strategi adalah perumusan visi dan misi
perusahaan. visi adalah pandangan jauh kedepan, ke mana perusahaan-perusahaan
tersebut akan dibawa atau gambaran Apa yang diinginkan oleh perusahaan titik visi
perusahaan akan menunjukkan suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realistis,
dapat dipercaya, meyakinkan serta mengandung daya tarik.
a. Kriteria visi perusahaan antara lain:
1) Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan.
2) Dapat dikomunikasikan dan dapat dimengerti oleh seluruh
jajaran organisasi perusahaan.

7
3) Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan
perkembangan zaman.
4) Memiliki nilai yang memang diinginkan oleh anggota
organisasi perusahaan.

Sedangkan misi adalah tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk


mewujudkan atau merealisasikan apa yang menjadi visi dari perusahaan. misi
berfungsi sebagai landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh seluruh
personil perusahaan. misi usaha sangat membantu dalam mengembangkan
perusahaan diantaranya:

a. Memberikan arah usaha.

b. Memfokuskan langkah-langkah yang akan diambil.

c. Objektif, target dan program perusahaan dirancang berdasarkan misi


yang sudah dibentuk.
d. Membimbing aksi dalam berbagai tingkat.

e. Membantu mencegah karyawan agar tidak salah melangka.

2. Core Competency
Core competencies adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki suatu
perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya, dimana keunggulan inilah yang
membuat produk perusahaan tersebut lebih bernilai titik Hal ini menjadi suatu
persyaratan penting bagi perusahaan yang ingin menciptakan nilai dan memenangkan
persaingan di pasar. 
Konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Prahalan dan Gary HamelPada
sebuah literatur di tahun 1990 bertajuk “The Core competence of the Corporation”.
Terungkap bahwa dalam jangka panjang, tingkat persaingan ditentukan oleh
kemampuan dalam membangun Core Competence, dengan biaya yang lebih rendah
dan lebih cepat dari pesaing. Core competence sendiri merupakan serangkaian

8
kombinasi dari skill, knowledge maupun attitude. Terdapat tiga pengujian untuk
identifikasi suatu Core competence :

a. Menyediakan akses terhadap berbagai pasar yang luas dan potensial.

b. Memberikan kontribusi yang signifikan terhadap benefit produk bagi


pelanggan.

c. Sulit di-copy/jiplak/diikuti oleh competitor.

Core competence tidak bisa dibangun dengan mudah, melainkan kan melalui
sebuah proses yang continue dan dilakukan terus-menerus, seluruh unit bisnis saling
mendukung sehingga strategi menjadi fokus .

Jadi sebelum memasuki persaingan pada bisnis kita harus mampu terlebih
dahulu menciptakan Core competency agar nantinya mempunyai keunggulan dan
nilai untuk bersaing di ranah internasional. apabila produk sudah memenuhi ketiga
syarat di atas, maka dapat dikatakan bahwa tersebut memilik core competency dan
layak untuk maju dan bersaing dipasar. 

3. Keunggulan Bersaing Dari Produk


Keunggulan bersaing adalah merupakan suatu persatuan yang kuat
antara keunggulan perusahaan dan efektifitas organisasi dalam mengadaptasi
perubahan lingkungan (South,1981). Keunggulan bersaing merupakan penjabaran
kenyataan dari manajemen yang merupakan proses untuk mengidentifikasi,
mengembangkan serta meletakkan keunggulan yang nyata. Segala sumber daya
perusahaan yang mendukung keunggulan bersaing sering dijadikan riset untuk
dijadikan dasarstrategi yang akan diterapkan dalam manajemen  perusahaan
(Rumelt,1984 dan Porter,1985). Day dan Wensley (1998) menyatakan bahwa
penyatuan dasar keunggulan bersaing dari kemampuan-kemampuan serta sumber-
sumber organisasi merupakan faktor penentu dari posisi dan performanya relative
lebih baik dibandingkan dengan pesaing. Aktivitas dari performa perusahaan secara
khusus akan menjadi dasar untuk membangun sumber-sumber yang
memiliki keunggulan bersaing.

9
Keunggulan bersaing akan membangun kecakapan untuk performa
aktivitas yang ebih dari lawan usaha atau lebih efektif dari pesaing, dengan kata
lain perusahaan membangun keunggulan bersaing ketika memanfaatkan kekuatan
untuk beberapa aktivitas lebih dari performanya (A Pit,1996)
Sebuah perusahaan menempati posisi keunggulan bersaing adalah
disebabkan keunggulan komparatif dalam sumber daya menghasilkan nilai superior
pada biaya yang lebih rendah. Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan
memandang perusahaan sebagai suatu keseluruhan. Keunggulan bersaing berasal dari
banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendesain,
memproduksi, memasarkan, menyerahkan, dan mendukung produknya.
Ada dua jenis keunggulan bersaing yaitu :
a. Keunggulan biaya merupakan inti dari setiap strategi bersaing.
Untuk mencapai keunggulan biaya, sebuah perusahaan bharus bersiap
menjadi produsen berbiaya rendah dalam industrinya. Perusahaan harus
memiliki banyak segemen, bahkan beroperasi dalm industri terkait. Sumber
keunggualn biaya bervariasi dan tergantung kepada struktur industri. Sumber
tersebut mencakup: pengerjaan skala ekonomi, teknologi milik sendiri, akses ke
bahan mentah, dan lain-lain. Bila perusahaan dapat mencapai dan
mempertahankan keunggulan biaya, maka akan menjadi perusahaan dengankinerja
rata-rata dalam industri asal dapat menguasai harga pada, atau dekat, rata-rata
industri.
b. Diferensiasi. Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk tiap industri
dan pada umumnya dapat di dasarkan kepada produk, sistem penyerahan, pendekatan
pemasaran dan lain-lain. Tiga kondisi yang memungkinkan perusahaan secara
serentak mencpai keunggulan biaya dan diferensiasi adalah:
1) Para pesaing terperangkap di tengah, sehingga tidak memiliki posisi
yang cukup baikuntuk mencapai keunggulan (tidak konsisten).
2) Perusahaan merintis inovasi besar yang memungkinkan penurunan
biaya dan meningkatkan diferensiasi.

10
3) Perusahaan memungkinkan biaya tambahan di tempat lain
dan mempertahankan keunggulan biaya keseluruhan atau mengurangi
biaya diferensiasi dibanding pesaing.
4. Positioning
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di Ingatan konsumen. Sehingga dengan
demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan
perusahaan dalam kaitanya dengan para pesaingnya. bagian perusahaan tindakan
untuk meneliti atau mengidentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk
mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam
pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu
harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-
perbedaan.
Oleh karena itu, strategi positioning merupakan faktor utama dalam
meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding
pesaing-pesaingnya. Dari definisi diatas terkandung pengertian bahwa positioning
berorientasi pada pikiran atau perspektif konsumen. Jadi positioning adalah usaha
untuk menemukan suatu celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image
yang khusus terhadap produk atau merek produk atau bahkan terhadap perusahaan. 
Positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada
konsumen yang dituju antara lain: 
a. Penentuan posisi menurut atribut 
Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut
produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya seperti ukuran, lama keberadaan,
dan seterusnya. Misalnya Disneyland dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan
terbesar di dunia.
b. Penentuan posisi menurut manfaat 
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu
manfaat tertentu. Misalnya Knotts Berry Farm Memposisikan diri sebagai taman

11
hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di zaman
keemasan Koboy Old West.

c. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan 


Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan
sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misalnya Japanese deer
Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan
singkat .
d. Penentuan posisi menurut pemakai 
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah
kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditunjukkan pada sebuah
atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Misalnya Magic
mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk mencari tantangan.
e. Penentuan posisi menurut pesaing
Di sini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh
dan diposisikan lebih baik daripada pesaing. misalnya: Lion country Safari dapat
beriklan memiliki lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese
deer park.
f. Penentuan posisi menurut kategori produk 
Di sini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
misalnya: Marine Land of The Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai taman
rekreasi tapi sebagai lembaga pendidikan. 
g. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Misalnya Busch
Gardens dapat memposisikan diri sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan
penentuan posisi) seperti kualitas tinggi/harga tinggi atau harga termurah.

C. Keputusan Strategi Dalam Operasi

12
Kerangka keputusan memperlihatkan hubungan yang erat antara tanggung jawab
manajemen dalam organisasi operasi. Ada lima kelompok tanggung jawab keputusan
yang ada dalam operasi, yaitu:

1. Proses, keputusan mengenai proses ini termasuk proses fisik atau


fasilitas yang dipakai untuk memproduksi barang atau jasa.
2. Kapasitas, menghasilkan jumlah produk, waktu, dan tempat yang
tepat.
3. Persediaan, menentukan apa, kapan, dan berapa jumlah yang dipesan.
4. Tenaga kerja, mengelola manusia merupakan area keputusan yang
terpenting karena tidak ada yang dapat dikerjakan tanpa manusia.
5. Kualitas, tanggung jawab operasi yang memerlukan dukungan
organisasi secara keseluruhan.

1. Produk/Jasa
Strategi proses atau process strategy atau transformasi adalah sebuah
pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan
strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa
yang memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam
batas biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih akan mempunyai dampak Jangka
panjang pada efisiensi dan produksi, begitu juga pada fleksibilitas , biaya, dan
kualitas barang yang diproduksi. Semua barang atau jasa dibuat dengan
menggunakan beberapa variasi pada satu dari 4 strategi  proses : Fokus pada proses,
fokus berulang, fokus pada produk, dan dan mass customization.

a. Fokus pada proses 

75% dari semua produksi Global berdedikasi untuk membuat produk yang
bervolume rendah, tetapi bervariasi tinggi, pada tempat yang disebut dengan “Job
Shop”. Fasilitas seperti itu diatur sesuai dengan aktivitas atau proses tertentu. dalam
sebuah pabrik proses yang ada mungkin berupa departemen yang menangani

13
pengelasan, penghalusan, dan pengecetan. Fasilitas yang ada berfokus pada proses
dalam (process focused) Dalam arti peralatan, tata letak, Dan pengawasan. Mereka
menyajikan fleksibilitas produk yang tinggi, karena produk berpindah di antara proses
secara sebentar-sebentar (intermittent). Setiap proses di didesain untuk melaksanakan
beragam aktivitas dan menghadapi seringnya perubahan. karena itu disebut juga
sebagai proses intermittent.

b. Fokus berulang 

Proses berulang adalah proses produksi yang berorientasi pada produk yang
menggunakan modul. modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan
yang sering berada dalam proses yang kontinu . Lini proses berulang (repetitive
process) sama dengan Lini perakitan klasik. Lini yang sering luas digunakan hampir
seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah tangga. Contoh lini proses berulang
perusahaan makanan cepat saji.

c. Fokus pada produk 

Yaitu proses yang memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah. Proses ini
disebut juga proses kontinu, Sebab mempunyai lintasan produksi yang panjang, dan
kontinu. Contoh produk seperti kaca, kertas, dan baut dibuat melalui suatu proses
yang kontinu. Proses lain yang terfokus pada produk adalah jasa, seperti yang terjadi
pada proses penyembuhan penyakit hernia pada rumah sakit shouldice. 

d. Fokus Mass Customization

Fokus Mass customization merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat
memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik, dan secara cepat. Mass
customization memberikan variasi produk yang biasanya disediakan oleh manufaktur
dan bervolume rendah atau terfokus pada proses dengan biaya seperti manufaktur
yang bervolume tinggi dan terstandardisasi atau terfokus pada produk.

2. Proses dan Teknologi

14
Teknologi telah menjadi suatu faktor dominan dalam bisnis dan dalam
kehidupan kita. Kemajuan teknologi mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap manajemen operasi. Ada dua definisi umum teknologi. Pertama, teknologi
adalah aplikasi ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah manusia.
Definisi teknologi yang lebih sempit, dan digunakan dalam pembahasan selanjutnya
adalah bahwa teknologi Merupakan sekumpulan proses, peralatan, metode prosedur
dan perkakas yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
Keputusan-keputusan seleksi proses dan pemilihan teknologi berhubungan
sangat erat dan saling berkaitan. Tetapi Salah satu keputusan tidak selalu harus
mendahului keputusan yang lain, karena dalam praktek kedua keputusan itu sering
dibuat secara bersamaan. Disamping itu,
Pemilihan teknologi mempengaruhi seluruh aspek operasi-operasi lainnya,
termasuk produktivitas dan kualitas produk. Keputusan teknologi juga mempengaruhi
strategi perusahaan dengan keterikatannya pada proses, peralatan, fasilitas dan
prosedur yang telah dipilih. Jadi, pemilihan teknologi bukan merupakan keputusan
yang tertutup tetapi mempengaruhi semua bagian operasi dan bisnis. 

Teknologi yang tersedia dapat dikelompokkan sebagai berikut: 

a. Teknologi pabrik. Ada tingkatan teknologi pabrik, pertama adalah pekerjaan


tangan atau hand made dimana manusia merupakan sumber tenaga dan
pengendali bagi alat-alat yang digunakan. Tingkatan kedua adalah pekerjaan
mesin (machine made), Dimana mesin menyediakan tenaga, tetapi manusia
masih harus mengendalikan peralatan-peralatan.
Teknologi ini menghilangkan pekerjaan-pekerjaan manual tetapi masih
memerlukan manusia untuk mengendalikan mesin. Tingkatan ketiga, di mana proses
telah di otomatisasi kan, mesin merupakan sumber tenaga dan pengendali. Teknologi
ini banyak digunakan dalam industri industri mobil. Perkembangan teknologi ini juga
ditandai dengan dimulainya penggunaan robot-robot dalam industri industri di Jepang
dan negara-negara maju lainnya .

15
b. Teknologi perkantoran. Teknologi perkantoran telah berkembang pesat
dengan ditemukannya mesin mesin ketik elektrik, mesin fotokopi, dan mesin
Imla (dictaphones). Teknologi pengolahan kata yang di komputerisasi kan
sekarang tata kerja perkantoran di masa mendatang. 

c. Industri jasa. Teknologi pelayanan atau penyediaan jasa juga semakin


otomatik. Karena industri jasa sekarang dipandang lebih sebagai aspek
teknikal daripada humanistic. Maka hal ini tidak hanya dapat menghasilkan
biaya biaya yang lebih rendah tetapi juga kualitas yang lebih seragam.

3. Kapasitas dan Fasilitas


Berbicara mengenai strategi proses, tidak akan terlepas dari perencanaan
kapasitas tas dan kualitas. Perencanaan kapasitas adalah keputusan strategi jangka
panjang untuk membangun sumber daya perusahaan secara keseluruhan. Kapasitas
diartikan sebagai output maksimum dari sebuah sistem periode tertentu. Desain
kapasitas diartikan sebagai kapasitas maksimum yang dapat dicapai dibawah kondisi
ideal. Kapasitas efektif (utilization) Diartikan sebagai presentase rancangan kapasitas
yang diharapkan. Tingkat kapasitas (rate capacity) Diartikan sebagai maksimum
kapasitas yang digunakan dari suatu fasilitas tertentu. Secara sederhana, tingkat
kapasitas yang dihitung dengan menggunakan rumus berikut: 

RC = (Capacity) (Utilization) (Eficiency)

Di dalam perencanaan kapasitas terdapat tiga strategi yaitu:

a. Capacity lead strategy, Yaitu kapasitas berada didepan permintaan. Strategi


ini cocok untuk pasar yang ada berkembang saat ini. 
b. Capacity lag strategy, Yaitu kapasitas berada dibawah permintaan. Strategi ini
berpeluang untuk mengalami kerugian. 
c. Average lead strategy, Yaitu kapasitas berada sejajar dengan permintaan di
mana kapasitas yang ada jumlahnya yang tersedia hanya sebanyak permintaan
yang ada. 

16
4. Sumber Daya Manusia
Strategi sumber daya manusia dapat menjadi keunggulan bagi suatu
perusahaan di dalam mempertahankan segmen pelanggannya dan untuk merebut
segmen pasar yang baru. Strategi ini dapat dilaksanakan apabila dapat memanfaatkan
batasan-batasan yang ada di dalam pengembangan, antara lain dengan strategi
produk, strategi proses, strategi perbedaan individu, strategi layout, strategi lokasi,
dan penjadwalan kerja. Semua strategi ini akan sangat tergantung pada strategi
rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia.
Sumber daya manusia biasanya mencakup keseluruhan bidang manajemen
personalia, dan juga merupakan salah satu input yang terpenting dalam kegiatan
operasional dalam suatu organisasi, demikian pula pada organisasi bisnis baik yang
bergerak di sektor yang menghasilkan barang maupun jasa. Terlebih pada sektor jasa,
dimana kepuasan konsumen ditentukan oleh pelayanan yang diberikan perusahaan
melalui tenaga kerja yang menjadi operatornya. Oleh karena itu keberhasilan
operasional akan ditentukan dengan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif
dan efisien.
a. Tujuan Strategi Sumber Daya Manusia
Tujuan dari strategi sumber daya manusia ini antara lain untuk menopang
keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, baik yang bergerak di bidang produksi
barang maupun jasa, organisasi bisnis ataupun organisasi non bisnis.Suatu organisasi
baik bisnis maupun non bisnis tidak akan dapat beroperasi tanpa adanya faktor
sumber daya manusia.
Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang berkaitan dengan sumber daya
manusia, sehingga dapat menentukan bakat dan keahlian yang disesuaikan dengan
kebutuhan operasional yang tersedia dalam organisasi. Dibutuhkan cara dalam
pengelolaan dan perancangan tenaga kerja yang tepat guna, sehingga orang-orang
tersebut (tenaga kerja) bias efektif dan efisien.

Agar Tenaga kerja/sumber daya manusia tersebut menjadi efektif dan efisien,
maka yang pertama tenaga kerja itu harus :

17
1) Dimanfaatkan secara efisien dalam lingkup operasional yang ada.
2) Memiliki mutu kehidupan kerja yang baik dalam suasana yang saling terkait
dan saling percaya.
Ada berbagai batasan yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan
mengenai sumber daya manusia, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Untuk menjawab pertanyaan apa? maka berkaitan dengan keputusan strategi


produk yaitu keahlian dan bakat yang dibutuhkan, bahan yang dibutuhkan dan
masalah keamanan kerja.
2) Untuk mejawab pertanyaan kapan? maka berkaitan dengan keputusan strategi
penjadwalan.
3) Untuk menjawab pertanyaan dimana? maka berkaitan dengan keputusan
strategi lokasi yaitu mempertimbangkan berbagai varibel yang
dipertimbangkan dalam memilih lokasi seperti kondisi iklim maupun suhu
udara, pencahayaan maupun kualitas udara.
4) Untuk menjawab pertanyaan mengenai prosedur? Maka berkaitan dengan
keputusan strategi proses yaitu mempertimbangkan teknologi, mesin maupun
keamanan.
5) Untuk menjawab pertanyaan mengenai siapa? Maka berkaitan dengan
masalah perbedaan individu dari kemampuan fisik maupun mental serta
intelektual.
6) Untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana? Maka berkaitan dengan
keputusan strategi layout (tata letak) sesuai dengan pilihan organisasi
perusahaan.

Dengan mempertimbangkan batasan-batasan tersebut diatas, maka akan dapat


dibuat tiga keputusan dalam strategi sumber daya manusia, yaitu :

1) Perencanaan Tenaga Kerja


2) Desain Pekerjaan
3) Standar Tenaga Kerja 

18
5. Sistem Operasi
Sistem operasi merupakan sistem yang mengacu pada sistem transformasi
yang menghasilkan barang dan jasa. Gambaran sistem ini tidak hanya menjadi
pijakan untuk definisi jasa dan manufaktur sebagai sistem transformasi, tetapi juga
dasar yang kuat untuk rancangan dan analisis operasi.
Dalam sistem operasi, yang menjadi masukan adalah energi, material, tenaga
kerja, modal dan informasi. Sedangkan sistem operasi yang disandarkan pada kendali
syari’at akan memastikan berjalannya proses transformasi yang amanah, disamping
jaminan halal atas segala masukan yang digunakan serta semua keluaran yang
dihasilkan.
Lingkungan eksternal mempengaruhi ketiga subsistem manajemen operasi.
Sebagai contoh, lingkungan eksternal menyediakan tenaga kerja, bahan mentah yang
menjadi input. Perubahan teknologi dapat mengubah proses transformasi. Produk
yang dihasilkan oleh organisasi dilempar kelingkungan eksternal, tetapi lingkungan
eksternal juga mempengaruhi output yang dihasilkan. Sebagai contoh, perubahan
preferensi konsumen akan mengubah produk yang dihasilkan organisasi menjadi
produk yang lebih sesuai dengan preferensi konsumen tersebut. Alat dan metode
dapat mempengaruhi dan membantu proses transformasi.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk dapat mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus selalu
memperhatikan dan menyesuaikan dengan perubahan lingkungan perusahaan.
Perubahan lingkungan perusahaan terdiri lingkungan internal perusahaan (misalnya:
perubahan ukuran, struktur) dan lingkungan eksternal perusahaan (misalnya:
perubahan keinginan dan harapan konsumen, perubahan teknologi, perusahaan,
pesaing). Penyesuaian dengan lingkungan mengakibatkan adanya perubahan strategi
operasi. Namun pada dasarnya untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui
penetapan dan penerapan strategi operasi bisa dilakukan melalui: kepemimpinan
dalam diferensiasi produk, kepemimpinan dalam biaya dan kepemimpinan dalam
kecepatan menanggapi respon.
Komponen pertama dari operasi yaitu perencanaan strategi dengan unsur-
unsur seperti visi, Misi, dan tujuan strategi organisasi. Strategi operasi adalah suatu
visi fungsi operasi yang menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong untuk
pengambilan keputusan. Visi ini harus Diintegrasikan dengan strategi bisnis dan
sering difleksibelkan pada perencanaan formal. Tiap strategi adalah menegakkan dan
mempertahankan kekuatan unik, atau fokus untuk perusahaan yang membawa pada
keberhasilan. Dalam merumuskan suatu strategi operasi dan persoalan strategi bisnis
suatu analisa harus dibuat dengan lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan
eksternal biasanya mengikuti persaingan, pelanggan, ekonomi, teknologi, dan kondisi
sosial. Lingkungan internal selain dapat membentuk strategi bisnis dan strategi
perusahaan juga dapat membentuk strategi operasional.

20
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
pembaca mengenai Strategi Operasi. Saya menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya membutuhkan kritik dan
saran yang membangun untuk menulis makalah-makalah selanjutnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anderson. C. John , Gary Cleveland, Roger G. Schroeder.1989. Operations strategy:


A literature review, Journal of Operations Management, Volume 8, Issue 2,
April 1989, Pages 133-1.

Anoegrahwati Setyoningsih dan Indra Almahdy, 2004. Operations management,


Edisi ketujuh, Salemba Empat, Jakarta.

Erni Widajanti. 2014. Peran Strategi Operasi Dalam Mencapai Keunggulan


Kompetitif Bagi Perusahaan, Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 14,
No. 1, April 2014: 77 – 90.

Darman, “Keuggulan Bersaing”


http://manjstrategi.blogspot.com/2015/12/keunggulan-bersaing.html.

Lip Sarifuddin, “Strategi Sumber Daya Manusia (SDM)”


https://orphalese.wordpress.com/2012/11/24/strategi-sumber-daya-manusia-
sdm/

Tholib, “Sistem dan Strategi Operasi”


http://tholibpoenya.blogspot.com/2014/11/sistem-dan-strategi-operas.html

22
23

Anda mungkin juga menyukai