RUPTUR PERINEUM
A. KONSEP MEDIS
1. Defenisi
rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin ata
bahu pada saat proses persalinan. Bentuk ruptur biasanya tidak teratur
telah lahir lengkap dan kontraksi rahim baik, dapat dipastikan bahwa
2. Etiologi
karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan
(Rukiyah, 2010).
atau kulit perineum. Pada perlukaan tingkat I, bila hanya berupa luka lecet,
c. Tingkat III, perlukaan yang lebih luas dan lebih dalam dari tingkat II yang
Alat reproduksi wanita dibagi atas 2 (dua) bagian yaitu bagian dalam
1) Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari
pria. Ligamentum rotudum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, yang tidak berambut dan
memiliki jaringan serat sensorik yang luas dan sangat peka karena
5) Clitoris
androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf,
6) Vestibulum
vaginae,
ductus glandulae bartolini kanan dan kiri dan duktus skene kanan dan kiri.
7) Introitus/orifisium vagina
berbentuk bulan sabit, bulat, oval, dll. Akibat coitus atau trauma lain,
hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan
robekan.
8) Vagina
dari tepi serviks uteri yaitu rongga di bagian cranial dorsal sampai ke vulva
memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastic. Dilapisi oleh epitel
cerviks uteri.
9) Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot
atas :
1) Uterus
Suatu organ muscular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum
Uterus terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.
2) Serviks Uteri
Terdiri dari 3 komponen utama yaitu : otot polos, jaringan ikat (kolagen
berbagai garam, peptide dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir
3) Corpus Uteri
yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid
5) Vaskularisasi uterus
6) Tuba Fallopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba
kiri dan kanan, panjang 8–14 cm, berfungsi sebagai jalan transfortasi
ovum dari ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri atas 3 lapisan
bersilia. Tuba Fallopii terdiri atas pars interstitialis, pars isthmica, pars
7) Ovarium
Ovarium adalah organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga
jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri atas korteks dan
renalis.
a) Vulva terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris,
banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, dan sangat sensitif.
dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, dll. Akibat coitus atau trauma
lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan
dengan robekan.
b) Perineum
(ruptur).
5. Pemeriksaan Diagnostik
6. Penatalaksanaan
septik
terhadap operator.
rektum) dilakukan penjahitan lapis demi lapis dengan bantuan busi pada
1) Setelah prosedur aseptik dan anti septik, pasang busi rektum hingga
ujung robekan.
2) Mulai penjahitan dari ujung robekan dengan jahitan dan simpul
hingga ke sfingter ani. Jepit kedua sfingter ani dengan klem dan ahit
subkutikuler.
a. Saat mandi
a. Infeksi: Kondisi perineum yang terkena lokhia dan lembab akan sangat
saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat
menyebabkan kematian pada ibu post partum mengingat kondisi ibu post
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Biodata yang perlu dikaji adalah biodata ibu dan suami yang terdiri
b. Riwayat Keluarga
keturunan baik menular atau tidak. Begitu juga dengan status genogram
c. Riwayat Reproduksi
Hal yang ditanyakan pada klien atau keluarga adalah siklus haid, durasi
haid, riwayat haid : kapan pertama haid dan terakhir haid, ini dilakukan
untuk mengetahui kelahiran sesuai bulan atau tidak. Hal yang perlu
ditanyakan adalah riwayat obstetric yang terdiri atas apakah pernah hamil
dan melakukan persalinan pada masa lalu, jumlah anak, keadaan ibu dan
anak, dan bagaimana jenis persalinannya. Hal lain yang perlu ditanyakan
adalah apakah ibu pernah ber – KB , apa jenisnya dan apa ada keluhan
saat menggunakannya.
1) Kebutuhan nutrisi
2) Kebutuhan istirahat
membuat ibu sulit untuk beristirahat. Ibu baru biasa merasa cemas
3) Personal Hygiene
4) Kebutuhan eliminasi
Buang Air Besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai
e. Pemeriksaan Fisik
BB ibu
melahirkan
e) Inspeksi Wajah
- Payudara
hamil.
- Perut
dua kali lipat jauh lebih kendur daripada uterus primipara dan
harus berkontraksi lebih kuat untuk menghasilkan involusi
(Rukiyah,2010)
- Serviks :
Selama 72 jam pertama setelah bayi lahir, volume plasma yang hilang
lebih besar daripada sel darah yang hilang. Penurunan volume plasma
faktor penyebab
kala persalinan
rupture perineum
derajat 1( robek pada jaringan derajat 2 ( robek mengenai derajat 3( otot yang robek
luar dan jaringan kulit ) otot-otot) sampai dengan elevator ani
4. Perencanaan
Intervensi :
dirasakan
nyaman
Rasional : mencegah persepsi pasien tentang tingkat nyeri bertambah
ditandai dengan luka yang bebas dari drainase purulent, bebas infeksi,
Intervensi :
menyentuh genetal
vulva/perineum
Intervensi :
2) Monitor status sirkulasi, warna kulit, turgo kulit,suhu kulit, ritm nadi
dan CRT
pemekatan urin
Ai Yeyeh Rukiyah, 2012, Asuhan Kebidanan Patologi, Trans Info Media, Jakarta