BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian strategi
sebagai "the art of the general" atau seni seorang panglima yang biasanya
1
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), 1092.
11
12
bahwa:
bertujuan untuk membuat dampak yang besar serta jangka panjang kepada
2
Triton, Marketing Strategic (Yogyakarta: Tugu Publisher, 2008), 12-15.
13
pada sub bab sebelumnya, maka sedikitnya ada enam tahapan umum yang
e. Mempertimbangkan keunggulan.
f. Mempertimbangkan berkelanjutan.4
bersumber dari kata strategos yang berkembang dari kata stratos (tentara)
dan kata agein (memimpin). Istilah strategi dipakai dalam konteks militer
3
Ibid., 16.
4
Ibid., 17.
14
digunakan dalam segala hal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya
segala tindakan atau perbuatan itu tidak terlepas dari strategi. Strategi
sebagai berikut:7
a. Strength (keunggulan).
b. Weakness (kelemahan).
c. Opportunity (peluang).
d. Threats (ancaman).
yaitu:8
a. Analisis lingkungan
5
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011),
227.
6
Ibid., 227-228.
7
Rafi’udin dan Maman Abd. Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah (Bandung: CV Pustaka Setia,
2001), 77.
8
Amirullah Haris Budiyono, Pengantar Manajemen (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), 114-122.
15
yang ada untuk mencapai tujuan akhir secara efektif dan efisien.
atau dengan kata lain tujuan adalah sesuatu yang harus dicapai.
c. Perumusan strategi
bahwa strategi yang telah dipilih itu terlaksana dengan tepat dan
pencapaian tujuan.
1. Komunikasi Pemasaran
a. Pengertian pemasaran
penjual yang ingin menukar barang atau jasa dengan uang, dan
masyarakat.9
maupun kelas teri, baik produsen barang atupun jasa, baik negara
oleh pelanggannya.11
9
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus., 834.
10
Husein Umar, Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 1997), 208.
11
Istijanto Oei, Marketing For Everyone (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2009), 2.
18
b. Sasaran Marketing
supaya setiap produk yang kita pasarkan selalu terjual.14 Ada enam
4) Mendayagunakan pelanggan
2. Merek
a. Pengertian merek
12
Ibid., 3.
13
Rendra Widyatama, Pengantar Periklanan (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007), 30.
14
Ibid., 7.
15
Ibid., 28.
19
16
Bilson Simamora, Aura Merek (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), 3.
17
Agus W. Soehadi, Effective Branding (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2005), 2.
20
segmentasi pasar.18
psikologis.”19
18
Bilson Simamora, Aura., 3.
19
Ibid.
21
pemilihan merek kita harus mengetahui dua konsep yaitu imej diri
sendiri (self-image) dan imej merek (brand image). Imej diri sendiri
sesuai.21
20
Ibid., 8-9.
21
Ibid., 10.
22
Ada ratusan ribu merek dan tidak semua merek itu dikenal
22
Ibid., 12.
23
Ibid., 20.
23
seperti:
dapat diucapkan.
24
Ibid., 21.
24
pengertian, yaitu:
1) Atribut
2) Manfaat
3) Nilai
25
Freddy Rangkuti, The Power Of Brands (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002), 2.
25
4) Budaya
5) Kepribadian
yang ia gunakan.
6) Pemakai
b. Strategi merek
Ada tiga elemen pokok yang harus kita kelola dengan baik
untuk membangun merek yang kuat menurut Keller yang dikutip oleh
26
Ibid., 3-4.
26
(protectability).27
yang ingin dicapai dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perusahaan
27
Agus W. Soehadi, Effective., 31.
27
adalah:
kenaikan harga
28
Istijanto, Aplikasi Praktis Riset Pemasaran (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005), 172.
29
Marian Burk, Buku Panduan Perencanaan Pemasaran,terj. Benyamin Molan (Jakarta: Indeks,
2008), 133.
28
30
Ibid., 134.
29
merek yang sama, seperti rasa, bentuk, warna atau ukuran kemasan
baru.31
Rangkuti:
1) Brand identity
31
Freddy Rangkuti, The Power., 38.
30
sebuah identitas.
2) Value proposition
3) Brand position
Posisi merek adalah bagian dari identitas merek dan nilai proposisi
4) Execution
6) Brand system
masing-masing merek.
7) Brand leverage
kelas produk yang ada adalah pilihan lain yang sering kali penting
perbedaan produk.
9) Brand responsibility
manajemen.
c. Ekuitas merek
atau kewajiban, yang dimiliki nama merek atau simbol, yang dapat
maka ekuitas merek menjadi aset. Kalau negatif, maka ekuitas merek
32
Ibid., 229.
33
Bilson Simamora, Aura., 46.
34
Ibid., 47.
33
aset dalam merek, Davis memakai istilah aset merek (brand asset).
adanya aset dalam merek. Hana dan Wozniak juga melihat ekuitas
nilai tambah yang diberikan merek pada produk; ekuitas merek ada
35
Ibid., 48.
36
Ibid., 49.
34
Menurut Keller, ada tiga elemen pokok yang harus kita kelola
dengan baik untuk membangun merek yang kuat, yaitu brand elements,
Brand Elements
Name Memorability
Logo Meaningfulness
Slogan Transferability
Brand Awareness
Jingle Adaptability
Packaging Protectability
Recall
Character
Recognition
Purchase
Consumption
Marketing Programs
37
Ibid., 70.
38
Agus W. Soehadi, Effective Branding (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2005), 32.
35
hal mengenai kualitas produk kepada pembeli. Pembeli yang selalu membeli
Namun merek juga menjadi dasar di mana seluruh cerita mengenai kualitas
produk yang khusus dapat dibangun. Namun merek penjual serta merek
yang bisa saja ditiru oleh pesaing. Selain itu, pemberian merek membantu
nama merek yang terbaik adalah tugas yang sulit. Tugas itu diawali
39
Agus W. Soehadi, Effective Branding (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2005), 31.
40
Sunarto, Manajemen Pemasaran 2 (Yogyakarta: UST Press, 2006), 161.
36
adalah
bahasa asing.
nama merek yang sudah ada. Selain itu, nama merek yang hanya bersifat
Logo dapat berupa sebuah desain grafis, ini adalah yang paling banyak
orang pikirkan tentang logo, atau dapat berupa sepatah serangkaian kata.42
2. Merancang Slogan
atas satu atau beberapa kata. Kata terdiri dari kumpulan huruf. Huruf yang
41
Simon dan Schuster, Marketing An In Introduction, terj. Imam Nurmawan (Jakarta: Erlangga,
1997), 286.
42
Patricia, The Complete Ideal’s Guide, terj. Sugiri (Jakarta:Prenada, 2004), 4.
37
dipilih untuk merancang iklan outdoor harus mudah dibaca dari jarak
tertentu. Spasi di antara huruf, kata, dan garis yang memadai akan
Variasi huruf yang ekstrem atau huruf yang terlalu tipis atau terlalu tebal
43
Kadar dan Khaerul, Komunikasi & Public Relation (Bandung: Pustaka Setia, 2012), 311.
38
3. Pengemasan
4. Program pemasaran
meliputi choosing the value, providing the value, dan communicating the
kemudian menentukan value apa yang sesuai atau yang disukai oleh pasar
tersebut.
mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau
44
Sunarto, Manajemen Pemasaran 2 (Yogyakarta: UST Press, 2006), 165.
45
Ibid., 165-166.
39
otak konsumen agar produk atau merek atau nama mengandung atau
merek atau nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif. Upaya itu
informasi).46
46
Freddy Rangkuti, Marketing Strategy & Competitive Positioning (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2010), 2-3.
40
Marketing Mix
(Bauran Pemasaran)
dapat digunakan adalah nama perusahaan atau parent brand, asal negara,
47
Rendra Widyatama, Pengantar Periklanan (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007), 34.
48
Agus W. Soehadi, Effective Branding (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2005), 35.
41
dari berbagai image atau asosiasi yang dipikirkan oleh konsumen pada
energik, muda dan penuh stamina, maka selebriti pun harus mewakili
lain. Fitur dan harga akan mudah sekali ditiru oleh kompetitor, tetapi
5. Brand Awareness
merek apa saja yang mereka ingat. Top of mind adalah salah satu cara
recall.
49
Frans Royan, Marketing Celebrities (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), 10.
42
pesaing.50
C. Komunikasi persuasif
dua orang atau lebih. Komunikasi yang berasal dari akar kata dalam
50
Agus W. Soehadi, Effective Branding (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2005), 10-11.
51
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 18.
52
Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),
10.
43
Tidak jauh beda dengan Berelson dan Steiner, menurut Weaver bahwa
b. Pesan (message)
53
Rochajat Harun, Komunikasi Organisasi (Bandung: CV. Mandar Maju, 2008), 5-6.
54
Hafied Cangara, Pengantar., 19.
55
Onong Uchjana, Ilmu., 10.
44
kepada penerima)
sumber)
dari penerima)
jalannya komunikasi).56
mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku orang lain, baik secara verbal
maupun nonverbal. Proses itu sendiri adalah setiap gejala atau fenomena
56
Hafied Cangara, Pengantar., 24.
45
atau Lebih, Model Dua Pesan atau Lebih, Model Dua Sumber atau Lebih,
perilaku orang lain dalam sebuah peristiwa, ide ataupun objek lainnya
57
Herdiyan dan Gumgum, Psikologi Komunikasi dan Persuasi (Jakarta: Akademia Permata,
2013), 7.
46
sikap atau keyakinan dengan basis pemikiran logika dan pemberian alasan
(logic & reason). Sementara jenis kedua yaitu persuasi heuristik (heuristic
komunikator.
58
Ibid., 9.
47
antaranya:
tertentu.
yang dihadapi, serta memiliki strategi yang tepat. Ruang lingkup kajian
59
Ibid., 8.
60
Ibid.
48
komponen komunikasi yang harus terlibat secara utuh dan berkaitan satu
komponennya.
a. Komunikator
pesan.61
pesan tidak boleh melihat ada kesan ketidak jujuran pada diri
harus memiliki empati atau kepekaan pada apa yang dirasakan oleh
komunikator.
61
Ibid., 10.
49
b. Pesan Komunikasi
justru berkesan bahwa pesan adalah untuk orang lain. Tidak ada
komunikasi; aspek yang kedua adalah pesan; aspek yang ketiga disebut
pendapat, dan perilaku orang lain baik secara verbal maupun nonverbal.
dipertaruhkan. Oleh karena itu, ia harus memiliki etos yang tinggi. Etos
adalah nilai dari seseorang yang merupakan paduan dan aspek kognisi,
62
Ibid., 11.
50
transitif.
tujuan pesan itu disampaikan dan disalurkan oleh persuader baik secara
pengalaman.
penerima. Pesan bisa berbentuk verbal dan nonverbal. Pesan verbal terdiri
dari pesan verbal yang disengaja dan tak disengaja. Pesan nonverbal juga
dilakukan.
balik bisa berupa bentuk internal dan eksternal. Umpan balik internal
Umpan balik eksternal bisa bersifat langsung, dapat pula tidak langsung.
situasional di mana proses komunikasi persuasif ini terjadi. Hal itu bisa
c. Mampu berempati
lain.
dalam kelompok primer, dan minat khusus sasaran. Selain itu, dapat pula
dilihat dari aspek sasaran pedestrian, sasaran pasif dan kelompok diskusi,
antara lain:
c. Identifikasi masalah
e. Perumusan tujuan
i. Rekonsiderasi.
a. Prinsip indentifikasi
b. Prinsip tindakan
d. Prinsip kejelasan.
D. Konsumen
barang hasil produksi, pemakai jasa.64 Sangat besar sekali manfaatnya bagi
pemasar bila memahami gaya hidup konsumen. Terdapat empat manfaat yang
bisa diperoleh oleh pemasar dari pemahaman gaya hidup konsumen. Pertama,
konsumen.
63
Ibid., 13.
64
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus., 590.
54
media-media yang paling cocok. Tentu saja ukuran kecocokan adalah media
mana paling banyak dibaca oleh kelompok konsumen itu, maka media itulah
E. Akikah
1. Pengertian akikah
Shibbah berkata, “’Aqiqah dan ‘iqqah adalah rambut yang dibawa lahir
oleh bayi manusia dan binatang. Dan, kambing yang disembelih untuk
Akikah artinya memotong rambut bayi atau rambut anak pada hari
ke tujuh. Adapun akikah itu sunnah hukumnya, tetapi sangat di tuntut oleh
65
Nugroho Setiadi, Perilaku Konsumen (Jakarta: Kencana, 2003), 155-156.
66
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar..., 20.
67
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, terj. Mujahidin Muhayan (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2008), 221.
55
digunting rambutnya pada hari itu serta diberi nama.” (H.R. Abu
Dawud)68
yang disembelih pada saat mencukur rambut bayi yang baru lahir.
dibelah ketika bayi dicukur. Pada saat ini, penyembelihan (hewan ternak)
meskipun tidak dengan mencukur rambut bayi atau tidak dilakukan pada
hari-hari tertentu.69
penuh tanggung jawab selalu diutamakan agar menarik minat dan simpati
2. Hukum akikah
adalah orang miskin. Akikah dikerjakan oleh Rasul saw. dan para sahabat
beliau. Diriwayatkan bahwa Nabi saw. berakikah untuk Hasan dan Husain
Ibnu Mas’ud, Fiqih Madzhab Syafi’i (Bandung: Pustaka Setia, 2007), 612.
68
69
Mushtafa Dib Al-Bugha, Ringkasan Fiqih Madzhab Syafi’i,terj. Toto Edidarmo (Jakarta: PT
Mizan Publika, 2012), 652.
56
karena Rasul SAW. melakukan hal itu terhadap Hasan dan Husain.71
Kalau hanya menyembelih seekor saja untuk anak laki-laki, hal itu sudah
memakan sedikit dari daging akikah sebagaimana kurban, kalau akikah itu
3. Waktu penyembelihan
apabila mungkin. Apabila tidak maka pada hari ke empat belas. Apabila
tidak maka pada hari ke-21 sejak hari kelahiran. Akan tetapi, apabila tidak
70
Sayyid Sabiq, Fiqih., 221.
71
Ibid., 222.
72
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994), 481.
73
Sayyid Sabiq, Fiqih., 222.
57
F. Kerangka Pikir
Branding Elements:
Marketing Mix
(Bauran Pemasaran)
Memersuasi konsumen
Kediri yaitu dengan menentukan produk, harga, tempat dan cara promosi
yang dipakai. Promosi yang digunakan Aqiqoh Nurul Hayat Cabang Kediri
association yang dibuat Aqiqoh Nurul Hayat Cabang Kediri nantinya juga