Anda di halaman 1dari 37

STRATEGI PROMOSI WISATA KULINER HALAL

MELALUI PEMASARAN DIGITAL/ONLINE

DISIAPKAN OLEH:
KELOMPOK 3 (TIGA)

1. Oki Satriyan Seno, SE 4. Tirta Riawan Nopiandhika, S.Kep., Ners 7. Dwi Nurcahyo Saputro, S.Ap
2. Risky Sunanto, S.Sos 5. Rivandi, SE., M.Ak 8. Billion Trisnagara, S.STP
3. Ringga Raenaldy Sukma, SE 6. Hasbullah, S.IP 9. Alan Ilham, S.STP
UMKM =
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Dilihat dari laba bersih

Mikro : < Rp. 50 Juta

Kecil : < Rp. 300 Juta

Menengah : < Rp. 500 Juta


JENIS UMKM
1.Kuliner
2.Fashion
3.Agrobisnis
4.Pariwisata, dll
(Rehman et al, 2017)
Promosi merupakan evaluasi perangkat kerja dan teknik pemasaran
yang digunakan untuk meningkatkan kapabilitas produk dan jasa
agar terkesan menarik dengan sentuhan subyek pemasaran
memberikan beberapa manfaat opsi tambahan atau dengan jalan lain
memberikan nilai tambah dan feature produk kepada calon
konsumen sehingga antuasias dan termotivasi untuk membeli
produk atau jasa yang ditawarkan baik secara konvesional maupun
dengan cara digital.
Strategi Pemasaran
1. Philip Kotler namanya memang sudah terkenal di dunia pemasaran. Ia mengatakan bahwa pengertian strategi
pemasaran terdiri dari pola pikir pemasaran yang nantinya dipakai untuk mencapai tujuan pemasaran itu sendiri. Strategi
pemasaran berisi strategi rinci tentang sasaran pasar, penetapan posisi, bauran pemasaran (marketing mix), hingga
anggaran untuk pemasaran.

2. Kurtz (2008) Ada pula Kurtz (2008) yang menjabarkan pendapatnya dalam bentuk tulisan. Ia menulis bahwa strategi
pemasaran itu merupakan keseluruhan program perusahaan dalam menentukan target pasar. Ia menambahkan bahwa
strategi ini bertujuan memuaskan konsumen dengan cara membangun kombinasi dari campuran pemasaran. Campuran
yang dimaksud terdiri dari produk, distribusi, promosi, serta harga.

3. Kotler dan Amstrong (2008) Satu lagi pengertian strategi pemasaran datang dari Kotler dan Amstrong (2008). Kedua
ahli ini menganggap strategi ini sebagai logika pemasaran di mana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai serta
mendapat keuntungan dari relasinya dengan konsumen. Intinya, strategi pemasaran adalah jaring penghubung antara
bisnis dengan konsumen. Strategi yang kamu buat pun pasti tidak hanya terdiri dari satu taktik saja. Mungkin malah
menggabungkan banyak hal misalnya: jejaring tradisional, media digital, iklan cetak/televisi/radio, email langganan, dan
sebagainya.
Konsep Inti Pemasaran
a. Needs Merupakan konsep yang paling mendasar yang melatarbelakangi pemasaran. Kebutuhan manusia adalah
suatu bagian dari rasa kehilangann. Manusia mempunyai beberapa akebutuhan yang komplek antara lain adalah:
kebutuhan fisik untuk makanan, pakaian, kehangatan dan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan individu untuk
pengetahuan dan ekspresi diri.Bila kebutuhan manusia tidak terpenuhu mereka akan berusaha untuk melaukan satu
dari dua ha ini, yakni mencari obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka. Yaitu mencoba untuk mengurangi
kebutuhan mereka.

b. Wants Keinginan mmanusai adalah bentuk yang diambil dari kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan
personalitas individu.

c. Demands Manusia itu mempunyai keinginan yang tak terhingga tetapi mempunyai kemampuan yang terbatas. Jadi
mereka memilih produk yang paling dapat memuaskan kebutuhan mereka setara dengan uang yang mereka miliki.
Bila keinginan ini didukung dengan kemampuan membeli, maka terjadilah demans (permintaan).

d. Products adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, diminta, digunakan atau
dikonsumsi dan bisa jadi dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Konsep produk ini tidak hanya terbatas
pada obyek fisik saja. Segala sesuatu yang dapat memuaskan keinginan dapat disebut dengan seuatu produk.
Strategi Persaingan

1) Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau
konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik,
kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri.
2) Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih semen pasar yang akan dimasuki.
3) Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning adalah untuk membangun
dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar kedalam benak
konsumen.
Unsur Taktik Pemasaran

1) Deferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam


berbagai aspek diperusahaan.

2) Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk, harga,


promosi, dan tempat.
Unsur Nilai Pemasaran

1) Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan
melekat pada suatu perusahaan.

2) Pelayanan atau service yaitu nilai yag berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan
kepada konsumen.

3) Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap
karyawan terlibat dan memiliki rasa tagung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik
secara langsung maupun secara tidak langsung.
Langkah Strategi Pemasaran

a. Marketing manager atau marketing expert harus memulainya dengan membuat suatu analisis atas
factor yang ada dalam lingkungan usaha tersebut. Adapun dasar analisis upaya mengamati hambatan
yang mungking ada dan mengamati berbagai peluang yang ada dimasyarakat, yakni: 1) Menganalisis
hambatan dan kesempatan yang ada dalam lingkungan internal perusahaan. 2) Menganalisis hambatan
dan kesempatan yang mungkin ada dalam pemasarannya sekaligus tingkat persaingannya. 3)
Menganalisis hambatan dan kesempatan yang mungkin ada dalam masyarakat, nasional maupun antar
Negara secara makro.

b. Menganalisis atas dasar kekuatan dan kelemahan sumber daya yang dimiliki perusahaan, yakni
analisis kekuatan dan kelemahan sumber daya manusia, dana yang tersedia, fasilitas yang dimiliki dan
system manajemen yang dipunyai perusahaan.

c. Merumuskan tujuan bisnis, misalnya misi, sasaran, dan tujuan perolehan laba.
d. Merumuskan strategi pemasaran, yakni meliputi: 1) Strategi memasuki peluang pasar
dengan produk yang andal. 2) Strategi memenangkan persaingan. 3) Strategi mencapai
konsumen.

e. Merancang struktur organisasi perusahaan yang jelas, efisien dan efektif, memilih SDM
yang berketerampilan tinggi atau sesuai yang diharapkan perusahaan dalam berbagai
bidang, dan menciptakan kultur perusahaan atau kebiasaan kerja yang professional.

f. Membuat rancangan sistem untuk mendukung keberhasilan organisasi yang telah


direncanakan, yakni: 1) SIM (sistem informasi manajemen) untuk mendukung
pengambilan keputusan yang tepat dan cepat. 2) Melaksanakan seluruh tahap-tahap
kegiatan yang telah direncanakan. 3) Tiap pelaksanaan perlu dikendalikan agar tidak
penyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.
Pemasaran Digital/Online
American Marketing Association menyebutkan
bahwa pemasaran digital dapat dilihat sebagai
sebuah aktivitas, lembaga, dan proses yang
difasilitasi oleh teknologi digital untuk
menciptakan dengan jalan mengkomunikasikan
kelebihan produk sehingga memberikan nilai
tambah bagi pelanggan dan pemangku
kepentingan secara umum lainnya (Kannan & Li,
2017).
Analisa SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metode dalam perencanaan stratejik
yang dipakai untuk mengidentifikasi 4 faktor utama yang mempengaruhi
kegiatan organisasi sepanjang masa. SWOT adalah akronim dari Strenghts
(kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threats
(ancaman). Menurut Sofyan Assauri factor lingkungan/ eksternal yang
dianalisa dalam penyusunan strategi pemasaran adalah keadaan pasar atau
persaingan, perkebangan teknologi, keadaan ekonomi, peraturan dan kebijakan pemerintah,
keadaan sosial budaya dan keadaan politik. Sedangkan factor internal yang dianalisa dalam
penyusunan strategi pemasaran adalah factor yang terkait dengan pelaksanaan fungsi
perusahaan yang meliputi keuangan, pemasaran, produksi serta organisasi dan sumber daya
manusianya.
Matrik SWOT

1. Strategi S-O adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk
merebut peluang.

2. Strategi W-O adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang yang ada.

3. Strategi S-T adalah strategi yang disusun dengan cara mengunakan semua kekuatan untuk
mengatasi ancaman.

4. Strategi W-T adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk
menghindari ancaman.
Analisa & Pembahasan
Dalam makalah ini terdapat dua poin besar yang menjadi perhatian khusus, yaitu
Promosi Wisata Kuliner Halal dan juga Pemasaran Digital. Topik pembahasan utama
dalam makalah ini adalah Bagaimana meninjau Sertifikasi Halal pada produk UMKM
yang berupa makanan/minuma menjadik salah satu bentuk promosi terhadap UMKM,
dengan ditunjang metode pemasaran melalui pemasaran digital.

Jika melihat dari berbagai teori yang sudah dikemukakan pada Tinjauan Pustaka di
atas, maka dalam makalah dapat diberikan beberapa analisa dan pertimbangan.
UMKM 2019
Wajib Sertifikasi Halal
Mengacu pada UU No.34 tahun 2014, di tahun 2019 mendatang
akan berlaku hukum wajib bagi semua produk yang beredar di
Indonesia untuk memiliki sertifikat halal. Ini artinya, produk-
produk UMKM juga wajib bersertifikat halal.

Sertifikasi halal pada dasarnya diperuntukkan bagi produk-produk dalam


satu brand yang sama. LPPOM MUI juga telah melakukan sinkronisasi
dengan BPOM sehingga bisa mendaftarkan PIRT (Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga) dan dokumen lain secara bersamaan.

Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW) Ikhsan


Abdullah menuturkan banyak pelaku UKM dan UMKM yang
tidak mampu membayar tarif sertifikasi halal. Padahal,
mandatory itu juga diwajibkan bagi mereka.
Sertifikasi Halal

Dari Ke
BPJPH Usulkan Agar Biaya
Sertifikasi Halal Tidak
Beratkan UMKM

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mengusulkan Kementerian Keuangan


(Kemenkeu) untuk memberikan keringanan biaya bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) dalam mendapatkan sertifikat halal untuk produknya.

Hal ini terkait dengan kewajiban sertifikasi halal bagi seluruh produk yang beredar di Indonesia
pada 2019. Ketua BPJPH, Sukoso mengatakan, pihaknya memahami kekhawatiran dari para
pelaku UMKM akan biaya yang harus ditanggung untuk mendapatkan sertifikasi halal. Oleh
sebab itu, dia mengusulkan agar UMKM mendapatkan keringanan terkait hal ini.
Alur Terkini
Alur Lama
Manfaat Sertifikasi Halal Bagi Konsumen

1. Memberikan Ketenangan bagi Konsumen


Untuk membuat suatu produk baru, pastinya Anda dipertanyakan bukan tentang kehalalan
produk atau barang tersebut? Konsumen akan menjadi waswas ketika kehalalannya masih
dipertanyakan jika masih belum ada logo halal yang telah disahkan oleh LPPOM MUI.
Mengapa demikian? Karena walaupun mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam,
kebanyakan mereka yakin bahwa kehalalan adalah sebagai tanda penting bagi suatu produk
aman dikonsumsi atau digunakan.

2. Produk Terjamin dan Aman Dikonsumsi atau Dipakai


Mengingat prosedur sertifikasi halal yang ketat, pastinya ini membuat kita menyakini bahwa
produk atau barang kita terjamin untuk dikonsumsi atau dipakai. Tidak hanya makanan saja,
kosmetik pun juga perlu disertifikasi. Ini dikarenakan penggunaan kosmetik untuk dikonsumsi
atau masuk ke dalam tubuh yang mengandung bahan najis adalah haram hukumnya. Maka dari
itu Sekretariat Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni’am Sholeh merasakan bahwa pihaknya juga
perlu mengumunkan standar kehalalan terhadap kosmetik serta obat-obatan dilansir dari
republika.co.id.
Manfaat Sertifikasi Halal Bagi Produsen

Produk Akan Memiliki Unique Selling Point


(USP)

Memiliki Kesempatan Meraih Pasar Halal


Global

Meningkatkan Kemampuan dalam Pemasaran


di Pasar/Negara Muslim
Analisis SWOT
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
 Produk kuliner umkm khas daerah  Motivasi pelaku umkm yang
 Kapasitas modal memadai cenderung labil
 Pasokan bahan baku milik sendiri  Akses wilayah kurang strategis
 Jaringan distribusi luas

Opportunity (Peluang) Threat ( Tantangan)


 Segmen konsumen yang belum  Butuh pendanaan lebih besar.
dilayani  Motivasi pelaku umkm yang
 Potensi wisata kuliner halal untuk cenderung labil
lintas kota bahkan negara  Peningkatan wawasan teknologi
gadget
Kesimpulan
Implementasi tersebut memberikan efek umum yang siginifikan dan berkontribusi positif pada
penggunaan konsep digital marketing sebagai media intermediasi pada peningkatan kinerja UMKM
sehingga bisa direkomendasikan sebagai acuan kreatifitas pemasaran efektif di masa mendatang
terkait dengan resiko yang dihadapi pada persepsi makanan halal pada saat ini. Sisi positif dari
pengetahuan pelaku UMKM pada kepercayaan dan kepuasan konsumen intensitasnya
direkomendasikan dengan sasaran demografik dan karakteristik konsumen yang mengkonsumsi
kuliner halal produksi UMKM di Bogor. Dari jawaban ini dapat diketahui intensitas demografis
pemasaran digital terbukti sangat heterogen jika disilangkan dengan intesitas output yang diterima
pelaku UMKM di kota Bogor secara luas.
Saran
Sebenarnya masih belum merepresentasikan pandangan dan konsumen dalam
produktivitas kuliner halal di wilayah lain yang memiliki background berbeda dimana
banyak institusi dan individu memiliki perspektif yang berbeda. Dalam kasus ini fokus
pada UMKM saja sehingga belum bisa digeneralisasi pada lini bisnis halal lainnya seperti
kosmetik, perbankan dan pelayanan medis. Perlu pembahasan lebih lanjut agar dapat
mengambil subjek pada institusi dan segmentasi yang mendalam pada produk halal di
bisnis yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk memperluas ruang lingkup dan hasil secara
komprehensif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai