PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
1
Manajemen pemasaran mengenal konsep bauran pemasaran ( Marketing mix )
sebagai variable – variable keputusan yang dapat dikendalikan oleh manajemen untuk
mencapai tujuan perusahaan. Di dalam konsep bauran pemasaran ( Marketing mix )
terdapat 7 variabel yaitu produk ( product ), harga ( promotion ) dan tempat (place ) ,
proses ( process ), personil ( personil ), dan fasilitas fisik ( physical facility ).
Analisis tingkat kepuasan pelanggan memberikan landasan yang baik untuk
memahami dan memanfaatkan lebih efektif lagi konsep dan metode – metode
pemasaran produk bagi strategi dan program pemasaran. Strtegi dan program
pemasaran diperlukan untuk mengatasi permasalahan pemasaran yang kompleks
melalui pendekatan terhadap system nyata didalam perusahaan .
2.Idenfikasi masalah
3 Tujuan Penulisan
a.Tujuan Umum
Penilisan ini bertujuan untuk memberikan suatu gambaran suatu perusahaan
besar yaitu PT.Unilever Indonesia Tbk yang mana dalam kasus ini
2
mengambarkan sedang dalam mengalami masalah pasar yang kurang
menguntungkan dengan adanya krisis global dan daya belanja yang
menurun,diharapkan kepada penulis dapat membuatkan suatu solusi
pemecahan permasalah yang di hadapi oleh Perusahaan tersebut.
b.Tujuan Khusus
3
BAB II
Fungsi dari social contract adalah merupakan salah satu altematif untuk
melakukan pendekatan pada etika bisnis. Fungsi ini menunjukkan relevansi teori
contract social dengan pemasaran, memperkenalkan suatu pendekatan berdasarkan
contract social yang lebih sepesifik dan mendemostrasikan kemampuan tersebut
untuk diterapkan pada etika pemasaran. Selanjutnya fungsi social contract dapat
diterapkan pada satu masalah etika pemasaran, yaitu penyuapan. Seperti kita ketahui
bahwa didalam pemasaran seringkali kita mengetahui adanya penyuapan-penyuapan
yang terjadi, tetapi kita tidak dapat menghentikannya dan sudah merupakan suatu
kebiasaan di dunia pemasaran.
4
beraneka ragam. Teori ini berpendapat bahwa fenomena pengendalian diri yang
mutual mengurangi intensitas persaingan tingkat pasar diantara dua perusahaan
dimana hubungan multipasar mereka meningkat. Dari ketiga rangkuman karya ilmiah
dapat diambil suatu kesimpulan atau benang merahnya adalah : Dalam menghadapi
lingkungan bisnis yang global, perusahaan hendaknya telah menyiapkan beberapa
strategi untuk menghadapi persaingan tersebut. Dan untuk menanggulangi hal-hal
lain dalam pemasaran misalnya : penyuapan, perusahaan hendaknya menghadapinya
melalui pendekatan social contract yang telah dijelaskan pada summary ini.
System usaha dapat menghindarkan dari resiko kegagalan ketika memulai
bisnis baru. Karena pihak yang menggunakan atau memanfaatkan merk yang sudah
dikenal, tinggal menjalankan konsep bisnis yang mapan yang telah dirumuskan oleh
pihak pemilik brand. Selain itu , sebagai tanggung jawab terhadap reputasi
perusahaan, pihak pemilik brand wajib memberikan dukungan penuh diantaranya
dalam hal manajemen , teknis, operasional dan standardisasi atau kontrol kualitas
( seperti pasokan bahan baku , peralatan, training ), pemilihan lokasi , periklanan,
pemasaran bahkan promosi. Akan tetapi perlu dicamkan usaha bukanlah jaminan
sukses, melainkan hanyalah seperangkat peralatan untuk sukses. Juga tidak semua
cocok dijadikan mitra yang akan mendukung kemajuan berusaha Anda mungkin
akan bertanya apa keuntungan pemilik brand menjalankan bisnis dengan model
waralaba, dimana chance pembajakan sangat tinggi. Sebagai konsultan waralaba
nasional dan sering bekerjasama dengan konsultan internasional, penulis melihat hal
ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena rahasia usaha ( dagang )
dilindungi oleh hukum. Misalnya pun suatu resep dibajak dalam industri makanan,
maka ia tidak akan mampu bersaing dengan merk asli yang telah dikenal konsumen .
ketika suatu perusahaan pemilik brand terkenal dihadapkan pada keharusan untuk
ekspansi pasar, model bisnis usaha bisa jadi merupakan pilihan tepat. Selain tidak
perlu mengubah struktur manajemen perusahaan, system bisnis itu sendiri akan
5
menghemat biaya ekspansi dibandingkan membuka cabang sendiri yang
membutuhkan investasi besar.
Menurut Kotler, segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki
seperangkat keinginan yang sama ( 2005, p.307 ). Tidak ada cara tunggal untuk
mensegmentasi pasar. Pemasaran harus mencoba sejumlah variable segmentasi yang
berbeda-beda, sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan harapan dapat menemukan
cara terbaik untuk melihat struktur pasar. Lebih lanjut, Kotler, Bowen dan Makens
( 2002,pp.255-261 ) menyatakan bahwa segmentasi dapat dilakukan berdasarkan
variable – variablel dibawah ini :
6
3. Segmentasi perilaku (behavioural segmentation)
Segmen ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pengetahuan, sikap,
tingkat penggunaan atas sebuah produk atau jasa, serta manfaat yang di cari
oleh konsumen dalam membeli sebuah produk atau jasa.
4. Segmentasi psikografis (psychographic segmentation)
Segmentasi ini membagi konsumen menjadi kelompok yang berbeda-beda
berdasarkan karakteristik gaya hidup dan kepribadian konsumen.
Menuru Keller (2003,p.75) salah satu dari empat langkah yang bias di
gunakan untuk membangun sebuah merek yaitu menciptakan kesesuaian
brand image yang di tangkap oleh konsumen dengan brand identity dari
produk yang di bangun atau di ciptakan oleh produsen. Apabila ingin berhasil
dalam pesaingan, perusahaan harus berupaya untuk membangun persepsi
mengenai produk dan jasa mereka sedemikianrupa dengan menyamakan
antara brand identity dengan brand image, sehingga ketika menyebut sebuah
kategori produk , dengan sendirinya yang muncul di dalam ingatan atau benak
konsumen adalah merek perusahaan bukan merek pesaing . Unilever belum
banyak yang menciptakan daya saing pembeda maka brand image yang
tertanam dalam benak konsumen menjadi kabur atau bahkan berbeda dengan
brand identity yang ingin diciptakan atau di bentuk oleh perusahaan .
7
4 Penetapan Posisi Pasar ( Market Positioning )
8
6. penetapan posisi berdasarkan kategori produk.
7. penetapan posisi berdasarkan mutu/harga.
9
BAB. III
PEMBAHASAN
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik
menggunakan sistim pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart
menjadi pemimpin bisnis eceran di amerika serikat. Sistem mili wal-mart
mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung kepada pemasok
ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminal titik pejualan
mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkan transaksi
pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkan
pesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga
dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi
web. Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari
menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.
10
2. Diferensi Produk
11
Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di
Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika
perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan
tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan
juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara
promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan
yang optimal.
Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang
menggunakan ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien
dan praktisi periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi
dengan konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari
pemasaran langsung, PR (Public Relations), promosi penjualan, dan penjualan
personal. Peranan merek produk juga sangat berperan penting, karena merek
merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan. Bahkan dalam satu
perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.
Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program
promosi yang dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan juga
dilakukan oleh Unilever dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada
pelanggan setia pengguna produk Unilever. Dengan program pemasaran ini
12
diharapkan Unilever dapat mencakup pangsa pasar yang luas di pasar konsumen
Indonesia.
Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi perlu
diadakan, jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan salah
satu tujuan pengembangan mutu perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh lapisan
konsumen dalam hal ini adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat dari grand
design tersebut, oleh karena itu sebuah perusahaan unilever dapat fight dengan para
pesaingnya baik dari dunia asing maupun pesaing-pesaing unggulan dalam negeri.
13
Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli
dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever.
1. Advertising
2. Consumer Sales Promotion
3. Trade Promotion and Co-Marketing
4. Packaging. Point Of Purchase
14
5. Personal Selling
6. Public relations
7. Brand Publicity
8. Corporate Advertising
9. The Internet
10. Direct Marketing
11. Experiantial contact: Event, sponsorship
12. Customer Service
13. Word Of Mouth
15
7. Rebates → memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan
bukan pada toko pengecer.
8. Frequency → Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah
kepada program-program yang berkelanjutan seperti menawarkan
konsumen diskon atau hadiah langsung gratis untuk mencapai terjadinya
pengulangan dalam pembelian atau langganan dari merk atau perusahaan
yang sama.
9. Event Sponsorship → Ketika perusahaan mensponsori suatu acara,
membuat merek sangat ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat
kredibilitas merek meningkat bersamaan dengan para penonton di acara.
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila
dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-
daerah atau kawasan tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi
karena Unilever telah memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di
tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan agar setiap negara dapat membeli produk
yang sesuai dengan keinginan dan kebiasaan mengkonsumsi produk yang
sangat erat hubungannya dengan cita rasa negaranya.
16
merupakan produk yang dikembangkan oleh Unilever. Terlebih iklan yang
ditampilkan di media tentang produk kecap bango sangat mencerminkan
negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan
lebih membangun image Unilever dimata konsumen di Indonesia. Konsumen
akan mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap bango karena
terkesan melihat iklan yang ditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya
coba-coba membeli merek tersebut namun setidaknya produk tersebut sangat
dikenal oleh masyarakat.
Oleh karena itu, kualitas sangat penting dalam pembuatan produk. Karena
walaupun promosi yang dilakukan perusahaan sangat baik namun jika kualitas
yang ditawarkan tidak diperhatikan maka promosi yang dilakukan bisa
dibilang sia-sia saja
Kini, Unilever Indonesia telah berusia lebih dari 70 tahun dengan komposisi
kepemilikan saham, Mavibel (Maatschap voor Internationale Bellengginggen)
B.V 85 persen dan publik 15 persen. Langit di Junjung Maurits
mengungkapkan prinsip yang selalu dikedepankan Unilever dalam berbisnis.
Di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung. “Unilever pada dasarnya selalu
mengikuti aturan yang berlaku dimana ia beroperasi,” ujar Maurits. Itulah
alasannya mengapa Unilever Indonesia memutuskan menjadi perusahaan
terbuka.
17
menguasai saham sepenuhnya. Dalam enam tahun terakhir, penjualan
Unilever di Indonesia bertumbuh dua digit atau diatas 10 persen. Omset
penjualan untuk tahun 2004 mencapai US$ 1 miliar. “Tahun 2005 ini, saya
perkirakan pertumbuhan penjualan akan meningkat signifikan dan tetap
berada di atas dua digit,” ujar Maurits optimistis.
Salah satu kendala yang dihadapi yakni banyak orang Indonesia yang enggan
ke luar negeri karena merasa sudah enak berada di Indonesia. Terobosan yang
dilakukan Maurits antara lain mengirim ke luar negeri untuk jangka waktu 1-2
tahun sehingga mereka bisa bekerja pada budaya dan lingkungan kerja yang
berbeda. Ia mengakui kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya
manusia.
18
Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka.
Setelah itu diberikan pelatihan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja
tetapi ditraining di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran dan litbang
(penelitian dan pengembangan). Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh
Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga
kerja tidak langsung.
Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan
satu orang memiliki empat anggota keluarga maka perusahaan menanggung
nasib sekitar 100.000 orang. Pangsa Terbesar Indonesia saat ini menjadi
pangsa pasar kedua terbesar bagi Unilever setelah India, mengalahkan Cina,
Jepang dan Australia. “Indonesia dilihat sebagai permata dari timur oleh
Unilever pusat karena pangsa pasarnya memang sangat besar,” kata Maurits.
Bahkan dua orang yang menduduki CEO Unilever di kantor pusat pernah
bekerja di Indonesia.
Memang saat ini persaingan di industri barang konsumer sangat ketat baik
dari pemain lokal maupun pemain domestik. Pesaing dari luar seperti P&G
sedangkan pesaing lokal seperti Wings. Namun Maurits menganggap positif
yang namanya persaingan karena akan menimbulkan inovasi dan tidak
menyebabkan monopoli di pasar.
19
berani menindak tegas terhadap barang-barang palsu dan selundupan dari
Cina yang menggangu industri secara umum.
Perlindungan hak cipta perlu dilakukan karena dibutuhkan biaya besar dalam
riset dan pengembangan serta biaya iklan. “Hal ini sering membuat kita
sebagai pelaku usaha frustasi karena pemerintah tidak mengambil tindakan
tegas,” ucap Maurits. Di samping itu, Maurits berpendapat pemerintah perlu
membuat infrastruktur yang memadai berupa jalan sehingga pemasaran
produk dapat menjangkau ke seluruh wilayah dengan biaya murah.
Hal ini juga sebagai kompensasi rencana penghapusan subsidi BBM di sektor
industri. Terkait dengan penghapusan subsidi BBM bagi industri, Unilever
kini mengganti penggunaan solar ke gas untuk pabriknya di Cikarang.
Sayang, pasokan gas dari Pertamina tidak konsisten. Jika berniat mengurangi
konsumsi minyak bumi maka penyediaan gas harus dilakukan pemerintah.
Organik Unilever saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan oraganik
seperti peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur
biaya. Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan
anorganik.
20
Maurits menekankan, Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya,
memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer.
Unilever tidak akan berniat menguasai industri dari hulu sampai hilir
meskipun memiliki kemampuan dari segi pendanaan. Pertumbuhan organik
lebih diharapkan,” katanya. Hal ini dibuktikan dengan pendirian kantor
pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang
dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari
Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total
ekspor produk Unilever Indonesia mencapai enam persen dari omset
penjualan.
21
BAB. IV.
1.Kesimpulan
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila
dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-
daerah atau kawasan tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi
karena Unilever telah memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di
tiap-tiap negara
Strategi-strategi yang ditempuh PT. Unilever ini sangat baik dalam dunia
usaha sehingga kendala dan masalah yang dihadapi sangat sedikit dan tidak
menjadi masalah besar dalam peusahaan besar ini
Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1. Periklanan
2. Promosi Penjualan
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
4. Penjualan Secara Pribadi
5. Pemasaran Langsung
Sangat baik dalam dunia usaha sehingga patut ditiru perusahaan lain
disamping kualitas yang bagus
2.Saran
22
bersaing yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun kecantikan merek Lux, yang
merupakan sabun kecantikan pertama yang masuk ke pasaran di Indonesia. Sabun
kecantikan merek Lux memperluas jenis produk sabun mandinya, yang tidak hanya
sabun mandi yang berupa batangan padat tetapi juga berupa sabun mandi cair.
23
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.bisnis.com/ekonomi/perdagangan/7774-daya-beli-
masyarakat-terhadap-produk-halal-lemah?date=2011-01-19 Oleh Rika
Novayanti Published On: 19 January 2011
2. Http://www.scribd.com/doc/8982088/Bab-Ie.com
3. http://marketing-teori.blogspot.com/
5. http:/bisnisukm.com/tips-membuka-rumah-makan.html
6. http//fatkaya.blogspot.com/2010/09/inilah-8-resep-sukses-membuka-
usaha.html
24
10. Simamora, B. (2004). Riset Pemasaran : falsafah, teori dan aplikasi,
Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.
11. Keller, K.L. (2003) Building, measuring, and managing brand equity, (2 nd ed),
canada:Prantice Hall Inc.
14. http://elqorni.wordpress.com/2008/08/01/strategi-promosi-pemasaran/Ahmad
Kurnia
15. http://www.ilmu-marketing.co.cc/2009/05/strategi-promosi-pemasaran.html
25