Format Protokol
Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda centang pada kotak atau
lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian.
A. Judul Penelitian
Evaluasi dampak pembayaran klaim BPJS Kesehatan pada pelayanan kesehatan di RSUD
M.Natsir Solok tahun 2019
Lokasi Penelitian :
Wilayah Kerja RSUD M.Natsir Solok Provinsi Sumatera Barat.
B. Identifikasi
1. Peneliti
(Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan)
Tim Peneliti : Vivi Isweli
Institusi : Universitas Fort De Kock Bukittinggi
Program Studi : Magister Kesehatan Masyarakat
1
C. Komitmen Etik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip-prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan
dipatuhi.
Saya akan mematuhi prinsip-prinsip utama yang tertuang dalam pedoman ini
2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi dengan
judul dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik)
Evaluasi dampak pembayaran klaim BPJS Kesehatan pada pelayanan kesehatan di RSUD
M.Natsir Solok tahun 2019
3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai
kebijakan yang ada untuk mengambil langkah yang diperlukan
Bila terjadi pemalsuan data maka bersedia untuk ditangani sesuai kebijakan yang
ada
(Vivi Isweli)
2
dokumen. Informan untuk penelitian kualitatif sebanyak 20 orang diantaranya Direktur
RSUD M.Natsir Solok, Wakil Direktur Pelayanan, Wakil Direktur Keuangan, Wakil
Direktur umum dan SDM, 4 Orang Dokter spesialis (2 orang yang dinilai baik
dalam melengkapi berkas klaim, 2 orang yang dinilai kurang baik), 1 orang koordinator
rawat inap, 1 Orang kepala Instalasi Rekam Medis, 1 orang coder, 1 orang dari Komite
Medik, 1 orang kepala Instalasi Farmasi, 1 orang BPJS Kesehatan cabang Solok, 1
orang Ketua SPI,1 orang Ketua tim Anti Fraud,1 orang tim penanggung jawab JKN, 1
orang koordinator rawat jalan, 1 orang koordinator casemix dan 1 orang verifikator
BPJS Kesehatan . Analisis data menggunakan teknik metode triangulasi.
2. Justifikasi Penelitian. Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaat nya
untuk penduduk di wilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal)
Penelitian ini perlu dilakukan untuk menganalisis Evaluasi dampak pembayaran
klaim BPJS Kesehatan pada pelayanan kesehatan di RSUD M.Natsir Solok tahun 2019
Pengambilan topik dan bahasan penelitian didasari oleh belum tercapainya target
pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan
E. Isu Etik yang mungkin dihadapi
1. Pendapat peneliti tentang isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan
bagaimana cara menanganinya
Isu etik terutama untuk penelitian kualitatif adalah kerahasiaan dan anonimitas
dan untuk isu etika adalah penyelewengan ilmiah, penipuan dan plagianisme dalam
penelitian
BPJS Kesehatan pada pelayanan kesehatan di RSUD M.Natsir Solok tahun 2019. Studi
ini menemukan 60% klaim dibayarkan dalam satu bulan (N-1) sejak pengajuan klaim, di
3
bawah target 100%. Terdapat kecenderungan keterlambatan penyelesaian klaim sejak
sistem informasi manajemen yang tidak memadai, dan kondisi keuangan BPJS. Ada tiga
masalah utama yang dihadapi rumah sakit sebagai akibat keterlambatan pembayaran: 1)
menghabiskan premi setiap tahun yang akan menutupi biaya pengobatannya tetapi selalu
bahwa sektor asuransi kesehatan menghadapi hambatan yang parah karena meningkatnya
jumlah penolakan dan klaim yang tertunda selama bertahun-tahun. Rata-rata 83,26%
klaim telah dipenuhi dari klaim yang belum diselesaikan. ( Dr. Pranam Dhar,India 2019)
G. Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian
Lokasi penelitian kualitatif berada di wilayah kerja RSUD M.Natsir Solok yang
merupakan RS milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan tipe B RS pendidikan.
Bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dari tahun 2014.
2. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian komunitas yang hanya menggunakan lembar
kuisioner dan wawancara mendalam sebagai sarana pengumpulan data. Lebih
lanjut pada penelitian ini juga menggunakan beberapa acuan data sekunder dan
data primer yaitu data capaian pemantauan wilayah setempat di wilayah tempat
penelitian yang diperoleh langsung dari Dinas Kesehatan Kota Solok.
4
Daerah penelitian di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Solok yang terdiri dari 2
kecamatan dan 13 kelurahan. Daerah yang terluas adalah Kecamatan Lubuk
Sikarah sebesar 35 Km2 dan yang terkecil adalah Kecamatan Tanjung Harapan
yaitu 22,64 Km2. Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan
Kubung, Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok, sebelah Selatan berbatasan
dengan Kacamatan Kubung Kabupaten Solok, sebelah Barat berbatasan dengan
Kecamatan Koto Tangah Kota Padang dan sebelah Timur berbatasan dengan
Kecamatan Kubung, Kecamatan X Koto Diatas, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
H. Disain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian
Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang mendalam mengenai
pelaksanaan Post Natal Care ( PNC ) sebagai bagian Continuum of Care ( CoC ) di
wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Solok Tahun 2020.
Tujuan Khusus
a. Tujuan Kuantitatif
1) Diketahui distribusi frekuensi variabel dependen Post Natal Care (PNC) dan variabel
independen ( supervisi, motivasi, reward and pusnishment, budaya kerja ) sebagai bagian
Continuum of Care ( CoC ) di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Solok tahun 2020.
2) Diketahui hubungan ( supervisi, motivasi, reward dan pusnishment, budaya kerja )
terhadap pelaksanaan Post Natal Care (PNC) sebagai bagian Continuum of Care ( CoC )
di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Solok tahun 2020.
3) Diketahui variabel independen yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan Post Natal
Care (PNC) sebagai bagian Continuum of Care ( CoC ) di wilayah kerja Dinas Kesehatan
Kota Solok 2020.
5
b. Tujuan Kualitatif
Pertanyaan Penelitian
6
mempengaruhi. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November - Desember
2020. Responden yang akan diteliti adalah adalah terhadap 46 responden. Informan
dalam penelitian kualitatif adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, Kepala
Bidang, Kepala Seksi, Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator Kota, Bidan
koordinator Puskesmas dan Ibu nifas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Solok
tahun 2020.
Teknik analisa data untuk penelitian kuantitatif akan menggunakan analisis
univariat, bivariat dan multivariat dan teknik pengolahan data untuk penelitian
kualitatif dengan cara membuat transkrip data, mereduksi data, penyajian data,
menyimpulkan dan menafsirkan data dan teknik analisa data menggunakan metode
triangulasi.
3. Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok perlakuan ditentukan
secara random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah acak atau terbuka.
(Bila bukan ujicoba klinis cukup tulis: tidak relevan)
Tidak relevan
I. Sampling
1. Jumlah subjek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana penentuannya
secara statistik
7
5. Sampling kelompok rentan: alasan mengikut sertakan anak-anak atau orang dewasa yang
tidak mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan, serta
langkah langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko (bila tidak ada, cukup tulis
tidak relevan)
Tidak relevan
J. Intervensi
(pengguna data sekunder/observasi, cukup tulis tidak relevan)
1. Deskripsi dan penjelasan semua intervensi (metode pemberian treatmen, termasuk cara
pemberian, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan (investigasi
dan komparator
Tidak relevan
2. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi selama
penelitian
Tidak relevan
4. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan
Tidak relevan
K. Monitor Hasil
1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran respon
teraputik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-up,
dan, bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan subyek
yang menerima treatmen
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan
8
L. Penghentian Penelitian dan Alasannya
1. Aturan atau kreteria kapan subyek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji klinis, atau,
dalam hal studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non aktipkan, dan kapan
penelitian bisa dihentikan (tidak lagi dilanjutkan)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan
2. Berbagai resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait dengan
setiap rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosedur yang
akan diuji cobakan
Tidak relevan
N. Penanganan Komplikasi
1. Rencana detil bila ada resiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat rencana detil,
2. Adanya asuransi,
3. Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan
4. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak Relevan
O. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya
a. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang faktor risiko kejadian
hipertensi serta referensi bagi peneliti selanjutnya.
b. Bagi Institusi Pendidikan
9
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan rekomendasi untuk penelitian
lebih lanjut dalam mengembangkan keilmuan di bidang kesehatan.
c. Bagi Tempat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi dan bahan masukan bagi
Dinas Kesehatan Kota Solok dalam membuat kebijakan terhadap pelaksanaan Post
Natal Care (PNC) oleh Bidan sebagai bagian Continuum of Care ( CoC ) serta upaya
peningkatan dan pengembangan kualitas pelayanan KIA terutama tentang Post
Natal Care (PNC) di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Solok.
10
Q. Informed Consent
1. Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan prosedur yang
direncanakan untuk mengkomunikasikan informasi penelitian kepada calon subyek,
termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya.
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Informed consent di isi dan di tanda tangani oleh responden yang bersedia menjadi
responden penelitian ini.
R. Wali
1. Adanya wali yang berhak, bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Informed consent juga dapat melibatkan pihak suami atau istri dan anggota
keluarga, namun keputusan akhir tetap berada di tangan calon responden yaitu
pasien penderita hipertensi.
2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi
belum cukup umur
Tidak ada karena responden cukup umur
S. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subyek untuk ikut berpartisipasi, seperti uang,
hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Kemungkinan bujukan atau insentif yang diberikan berupa tanda terima kasih
telah mau ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Seperti cindera mata, atau
hadiah bagi Bidan.
2. Rencana dan prosedur, dan orang yang bertanggung jawab untuk menginformasikan
bahaya atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang
bisa mempengaruhi keberlangsungan keterlibatan subyek dalam penelitian
Tidak ada
11
3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan
Tidak ada
T. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga privasi
dan kerahasiaan selama rekrutmen
Tidak ada
2. Langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang, termasuk
kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali
atas izin dari yang bersangkutan
Tidak ada
3. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subjek dibuat, di mana di
simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi kedaruratan
Tidak ada
4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis
Tidak ada
U. Rencana Analisis
1. Deskripsi tentang rencana rencana analisa statistik, termasuk rencana analisa interim bila
diperlukan, dan kriteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi penghentian
prematur keseluruhan penelitian
Analisa statistik akan dilakukan secara komputerisasi dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
12
Mengklasifikasikan data dan memberikan kode tertentu sesuai dengan alternatif
jawaban yang telah diberikan untuk memudahkan proses memasukkan data pada
software computer.
Setelah semua lembar observasi terisi serta telah melewati pengkodean, maka langkah
selanjutnya adalah memproses data agar data yang sudah di entry dapat dianalisis.
Processing dapat dilakukan dengan cara meng-entry data dari hasil observasi secara
komputerisasi.
Pembersihan data merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang sudah di-entry
V. Monitor Keamanan
1. Rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi lain yang
dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite
independen untuk data dan safety monitoring
Tidak ada
W. Konflik Kepentingan
1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada komite lembaga
tentang adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan
kemudian mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah berikutnya
yang harus dilakukan
Tidak ada
13
X. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumber daya lemah, kontribusi yang dilakukan
sponsor untuk capacity building, untuk telaah ilmiah dan etik dan untuk riset riset
kesehatan di negara tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar
sesuai nilai dan harapan para partisipan dan komunitas tempat penelitian
Tidak ada
2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana
keterlibatan komunitas, dan menunjukkan seluruh sumber yang dialokasikan untuk
aktivitas keterlibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan
dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas
terpetakan untuk memudahkan keterlibatan mereka selama riset, untuk memastikan
bahwa tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu
masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau dokumen ini
Tidak relevan
Z. Publikasi
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiologi, genetik, sosiologi) yang
bisa beresiko berlawanan dengan kemasalahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik
tertentu, dengan meminimalkan resiko kemudharatan kelompok ini dan selalu
mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil
penelitian sedemikian rupa dengan selalu mempertimbangkan harkat dan martabat mereka
Bila hasil riset negatif, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan
melaporkan ke Badan POM
14
Tidak relevan
AA.Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen finansial sponsor
pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subjek riset, dan, bila ada, pada
komunitas
Adriansyah, A., & Sjarif, S. (2016). PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA BIDAN
DALAM PENCAPAIAN CAKUPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS KABUPATEN
KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA. Jurnal IKESMA Volume 12
Nomor 2 September 2016, 12, 141–150.
Agustina, N. (2013). Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Bidan Desa Dalam
Pencapaian Target Cakupan Kunjungan Nifas Di Kabupaten Semarang. 26(4), 1–37.
Ariyanti, D. (2018). Faktor penentu kinerja bidan dalam pelayanan neonatus di puskesmas
gandapura kabupaten bireuen tahun 2018. Institut Kesehatan Hevetia Medan.
Barlian. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Suka Bina Pres.
Bee, M., & Shiroor, A. (2018). Praktik perawatan neonatal di sub-Sahara Afrika : tinjauan
sistematis data kuantitatif dan kualitatif. 0, 1–12.
BPJS Kesehatan. (2014). Panduan Praktis Pelayanan Kebidanan dan Neonatal. 1–14.
https://www.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/c2145cecc7a821fe00e19d57e67bc950
.pdf
15
Dinkes. (2019). Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Solok 2018.
Faradina, N. (2019). Faktor yang memengaruhi kurangnya kinerja bidan dan perawat di
puskesmas padang tiji kabupaten pidie tahun 2019.
Gebrehiwot, G., Medhanyie, A. A., & Gidey, G. (2018). Akses terbuka Pemanfaatan perawatan
pascakelahiran di antara wanita perkotaan di Ethiopia utara : survei cross-sectional. 0, 1–
10.
Hamalik. (2005). Minat Petugas dalam Pelaksanaan Pelayanan Bermutu. Gajah Mada.
Kemenkes RI. (2010). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-
KIA). In Kementrian Kesehatan RI, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat,
Direktorat Bina Kesehatan Ibu. Kementrian Kesehatan.
Kemenkes RI. (2020). Panduan Pelayanan Pasca Persalinan bagi Ibu dan Bayi Baru Lahir.
Kikuchi, K., Yasuoka, J., Nanishi, K., Ahmed, A., Nohara, Y., Nishikitani, M., Yokota, F.,
Mizutani, T., & Nakashima, N. (2018). Postnatal care could be the key to improving the
continuum of care in maternal and child health in ratanakiri, Cambodia. PLoS ONE, 13(6),
1–13. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0198829
Macarayan, E. K., Gage, A. D., Doubova, S. V., Guanais, F., Lemango, E. T., Ndiaye, Y.,
Waiswa, P., & Kruk, M. E. (2018). Assessment of quality of primary care with facility
surveys: a descriptive analysis in ten low-income and middle-income countries. The Lancet
Global Health, 6(11), e1176–e1185. https://doi.org/10.1016/S2214-109X(18)30440-6
Mardiah. (2011). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kinerja Bidan dalam Mendukung
Program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Di Kota Pekanbaru Tahun 2011. Imd, 1–7.
16
Notoadmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta.
Riyanto. (2012). Penerapan Analisis Multivariat Dalam Penelitian Kesehatan. Nuha Medika.
Roets, L., Chelagat, D., & Joubert, A. (2018). Strategies to improve postnatal care in Kenya: A
qualitative study. International Journal of Africa Nursing Sciences, 9, 62–67.
https://doi.org/10.1016/j.ijans.2018.08.003
Rosmiyati. (2016). Jurnal Kesehatan Holistik ( The Journal of Holistic Healthcare ), Volume
10 , No . 3 , Juli 2016 : 1-4 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Jurnal Kesehatan Holistik ( The Journal of Holistic
Healthcare ), Volume 10 , No . 3 , Jul. 10(3), 1–4.
Salla, S. T., Zulkifli, A., & Palutturi, S. (2018). Performance of Health Office Mamberamo
Central. 1(1), 63–72.
Trianita Eka Pamundhi, Ayun Sriatmi, S. P. J. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kinerja bidan dalam pelayanan nifas di Kota Salatiga. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
Journal), 6(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Wahyuni, S., Achadi N, S., & Mawarni, A. (2014). Analisis Masukan Dan Proses Asuhan
Pelayanan Nifas Oleh Bidan Pelaksana Di Wilayah Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun
2014. Jurnal Kebidanan, 3(6), 58–68.
Widya Lestari, D. F. S. (2019). Peran Tenaga Kesehatan dan Kualitas Kunjungan Nifas pada Ibu
Yang memiliki bayi usia 2-12 bulan. Jurnal Kesehatan Mercusuar, 2(1).
Yeji, F., Shibanuma, A., Oduro, A., Debpuur, C., Kikuchi, K., Owusu-Agei, S., Gyapong, M.,
Okawa, S., Ansah, E., Asare, G. Q., Nanishi, K., Williams, J., Addei, S., Tawiah, C.,
Yasuoka, J., Enuameh, Y., Sakeah, E., Wontuo, P., Jimba, M., … Kamiya, Y. (2015).
Continuum of Care in a Maternal, Newborn and Child Health Program in Ghana: Low
Completion Rate and Multiple Obstacle Factors. PLoS ONE, 10(12), 1–23.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0142849
Yuli Andriani. (2012). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kinerja Bidan di Desa dalam
Pelaksanaan Program Jaminan Persalinan di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2012.
17
CC.Lampiran
1. CV Peneliti Utama
2. Sampel Formulir Laporan penelitian
18
9. Subjek mempunyai hak untuk mendapatkan informasi data klinik yang relevan yang
ditemukan dalam penelitian (kecuali Komisi etik menyetujui untuk tidak
memberitahukan kepada subjek, tetapi subjek tetap harus diberitahukan alasannya).
10. Rasa sakit dan tidak nyaman dari intervensi yang disebut risiko dan kemungkinan
bahaya terhadap subyek harus diberitahukan termasuk risiko terhadap kesehatan dan
kesejahteraan subyek dan keluarganya.
11. Potensi keuntungan klinis, kalau ada, merupakan hal yang diharapkan dari
keikutsertaanya dalam penelitian.
12. Harapan keuntungan terhadap komunitas atau masyarakat luas atau kontribusi
terhadap ilmu pengetahuan.
13. Bagaimana masa transisi diatur dan seberapa jauh mereka (subjek) mendapatkan
keuntungan dari intervensi pasca-uji dan apakah mereka akan diminta untuk
membayar mereka (subjek).
14. Risiko kalau mendapatkan perlakuan yang tidak diketahui atau apabila mendapatkan
uji obat yang belum terdaftar.
15. Adanya intervensi atau pengobatan alternative.
16. Adanya informasi yang muncul, baik dari penelitian tersebut atau dari sumber lain.
17. Adanya jaminan privasi subyek dan kerahasiaan data yang didapat dari subjek.
18. Keterbatasan, adanya aturan atau lainnya yang menghalangi peneliti untuk menjaga
kerahasiaan dan kemungkinan adanya pelanggaran kerahasiaan.
19. Adanya konfik kepentingan antara sponsor, peneliti, insitusi, asal dana penelitian dan
bagaimana mengatasi konfik kepentingan tersebut.
20. Apakah peneliti disini hanya sebagai peneliti atau sekaligus sebagai dokter dari
subjek.
21. Tanggung jawab peneliti untuk memberikan pelayanan kesehatan selama dan sesudah
penelitian selesai.
22. Pengobatan dan rehabilisasi akan diberikan secara gratis untuk hal khusus yang
berhubungan dengan penelitian, misalnya cedera dan komplikasi yang berhubungan
dengan penelitian, jenis dan lamanya perawatan, nama dari pelayanan kesehatan atau
organisasi yang akan memberikan pengobatan dan apakah ada dana tersedia untuk hal
tersebut.
19
23. Bagaiman caranya atau oleh siapa apabila subjek atau keluarga subjek atau yang
menjadi tanggungan akan diberi kompensasi apabila terjadi kecacatan atau meninggal
dunia.
24. Apakah dinegara asal subjek kompensasi seperti tersebut diatas dijamin legalitasnya.
25. Bahwa Komisi etik telah memberikan persetujuannya untuk pelaksanaan penelitian
tersebut.
26. Subyek akan diberi informasi apabila terjadi pelanggaran pelaksanaan protokol
penelitian dan bagiamana keamanan dan kesejahteraan subjek akan dijamin.
Untuk kasus khusus, sebelum meminta persetujuan dari individu untuk ikut serta
dalam penelitian, peneliti harus mendapatkan informasi baik secara tertulis atau bentuk
komunikasi lain sehingga individu tersebut mengerti:
1. Untuk uji dengan control, desain penelitian (misal randomisasi atau double-blinding)
subjek tidak akan diberitahukan sampai penelitian selesai dan datanya dibuka.
2. Apabila tidak semua data bisa diinformasikan, subjek supaya dapat menyetujui
apabila hanya diberi informasi yang tidak lengkap dan data lengkap akan diberikan
sebelum data dianalisis, pada saat ini subjek diberi kebebasan untuk menarik data
yang dikumpulkan selama penelitian.
3. Peraturan sehubungan dengan hasil test genetika dan informasi genetik yang
berhubungan dengan keluarga; harus hati-hati dengan hasil penelitian genetika yang
berhubungan langsung dengan keluarga atau lainnya (misalnya asuransi dan pegawai
asuransi) tanpa persetujuan dari subjek.
4. Kemungkinan pemanfaatan hasil penelitian secara langsung atau tidak langsung
terhadap rekam medis atau spesimen biologi dari subyek untuk keperluan lain,
misalnya untuk pengobatan.
5. Untuk pengumpulan, penyimpanan dan pemanfaatan materi biologi dan data yang
berhubungan dengan kesehatan, akan dimintakan PSP yang lebih luas, tetapi hal ini
harus lebih spesifik: untuk kebutuhan biobank, harus disebutkan kondisi dan lamanya
penyimpanan; ada aturan bagaimana akses ke biobank, bagaiman donor dapat
menghubungi petugas biobank dan tetap mendapatkan informasi untuk penggunaan
yang akan datang, apakah terbatas hanya pada penelitian yang sudah berjalan atau
20
akan dilanjutkan dengn penelitian lebih lanjut, menggunakan sebagian atau semua
material yang disimpan,apakah sisa dari material akan dimusnahkan,kalau tidak
disebutkan secara detail bagaimana cara penyimpanannya; subjek mempunyai hak
untuk menentukan penggunaan selanjutnya, menolak penyimpanan dan meminta
supoaya material dimusnahkan.
6. Wanita usia subur (WUS) yang berpartisipasi dalam penelitian kesehatan ada
kemungkinan terjadinya risiko apabila selama penelitian menjadi hamil, terhadap
kehamilannya, janinnya, dan anak yang akan dilahirkan, dan mendapatkan jaminan
tes kehamilan, menggunakan kontrasepsi yang terjamin dan aman, pengguguran legal
sebelum terekspos oleh potensi terpapar oleh bahan teratogenik atau mutagenik.
Kalau legal aborsi atau alat kontrasepsi tidak memungkinkan dan alternative lokasi
penelitian tidak memungkinkan, wanita tersebut harus diberikan informasi tentang:
risiko kehamilan yang tidak diinginkan, dasar abortus yang legal; mengurangi
kesakitan dari aborsi yang tidak aman dan komplikasi yang mengikutinya; dan
apabila kehamilan tidak digagalkan, ada jaminan tindak lanjut tindakan medis untuk
kesehatan ibu dan anak dan semua informasi yang kadang sukar untuk menentukan
sebab terjadinya kecacatan pada anak dan bayi.
7. Dalam hal ibu hamil dan menyusui risiko keikutsertaan dalam penelitian terhadap
kehamilannya, janinnya dan keturunannya, apa yang dilakukan untuk
memaksimalkan keuntungan subyek dan risiko minimal, hal ini sangat sulit
ditentukan penyebab terjadinya kecacatan pada janin dan bayi.
8. Dalam hal korban bencana, umumnya dalam keadaan tertekan, perbedaan antara
penelitian dan kemanusiaan harus jelas.
9. Bila penelitian dilakukan secara online dan memakai alat digital online yang akan
menyangkut individu yang rentan, informasi mengenai kerahasiaan dan privasi dan
keamanan akan dipakai untuk melindungi data mereka; keterbatasan dan risiko akan
tetap ada walaupun dilakukan pengamanan.
21