Anda di halaman 1dari 23

PROTOKOL ETIK PENELITIAN

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNDANA

Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda centang pada kotak atau
lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian.
A. Judul Penelitian
1. Hubungan Perilaku Pemberatasan Sarang Nyamuk 3M plus keluarga dengan Kejadian
DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Wae Nakeng Lembor tahun 2022 (Relationship of 3M
mosquito nest control behavior plus family with the incidence of dengue fever in the working
area of the Wae Nakeng Lembor Health Center Year 2022)
2. Lokasi Penelitian:
Wilayah kerja Puskesmas Wae Nakeng kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat
3. Waktu Penelitian direncanakan (mulai – selesai):
Waktu penelitian dimulai dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2022
Ya Tidak
4. Apakah penelitian ini multi –senter V
v
5. Jika Multi senter apakah sudah mendapatkan V
persetujuan etik dari senter/institusi yang lain
(lampirkan jika sudah)

B. Identifikasi
1. Peneliti
(Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan)
Peneliti Utama (PI) : Elisa Vanti
Institusi : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa
Cendana
Anggota Peneliti : -
Institusi : -
2. Sponsor
Nama :-
Alamat :-

C. Komitmen Etik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip-prinsip yang tertuang dalam pedoman
ini akan dipatuhi
Saya atas nama Elisa Vanti sebagai peneliti utama akan mematuhi prinsip-prinsip
yang tertuang dalam pedoman ini guna mewujudkan etika penelitian yang baik serta
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, sehingga penelitian dapat berjalan
dengan baik serta tidak merugikan berbagai pihak dan kiranya dapat membawa
manfaat yang besar bagi semua orang.

2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya
(isi dengan judul dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik)
Tidak ada
3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani
sesuai kebijakan sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan
Saya atas nama Elisa Vanti sebagai peneliti utama apabila terdapat melakukan
pemalsuan data siap ditangani sesuai dengan kebijakan sponsor untuk dilakukannya
pengambilan langkah yang diperlukan.

Tanda tangan Peneliti Utama


Kupang, 19 Mei 2022

(Elisa Vanti)
D. Ringkasan Usulan Penelitian
1. Ringkasan dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah difahami oleh
awam)
DBD merupakan penyakit menular disebabkan oleh virus Dengue ditularkan melalui gigitan

nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Ismah,et all, 2022).Perilaku menjadi salah satu

faktor terjadinya DBD, yaitu terkait dengan perilaku masyarakat dalam upaya melaksanakan dan

menjaga kebersihan lingkungan (Rojali and Amalia, 2020). Perilaku pemberatasan sarang

nyamuk adalah upaya untuk memutus rantai penularan penyakit, terutama perilaku yang

berkaitan dengan tindakan 3M plus. (Toar, Berhimpong and Langkai, 2021)

Menurut Data WHO, Asia Pasifik menanggung 75% di dunia antara tahun 2004 dan 2010

kasus yang disebabkan oleh Virus Dengue ini, Indonesia negara dengan urutan ke dua kasus

DBD terbesar di antara 30 wilayah negara endemis (Kemenkes RI, 2017). Di indonesia Total

kasus DBD di tahun 2020 tercatat 108.303 kasus dengan IR 40 per 100.000 penduduk.

Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2020, provinsi NTT menempati urutan kedua

angka kesakitan DBD, dengan IR sebesar 107,7 per 100.00 penduduk. Di tahun 2018 DBD

terjangkit pada 18 kabupeten/kota di NTT, dan kabupaten Manggarai Barat menjadi bagian

kabupaten urutan pertama penyumbang kasus tertinggi kasus DBD pada tahun 2018 sebanyak

539 kasus (BPS NTT, 2018). Berdasarkan penyebaran kasus DBD di tahun 2021, puskesmas

Wae Nakeng salah satu bagian dari puskesmas dengan kasus DBD tinggi di Manggarai Barat

jumlah kasus pada tahun 2021 sebesar 107 (Puskesmas Wae Nakeng,2021).
2. Justifikasi Penelitian. Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan,
manfaatnya untuk penduduk di wilayah penelitian ini dilakukan (Negara,  wilayah,
lokal)
Penyakit demam berdarah dengue ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.. Nyamuk ini
tertular virus dengue sewaktu menggigit mengisap darah orang yang sakit DBD.
beberapa faktor risiko terhadap kejadian DBD yaitu manusia (host), virus dan vektor
perantara (agent) dan lingkungan (environment). Ada beberapa faktor yang yang
berpengaruh terhadap kejadian DBD berdasarkan tinjauan pustaka yang meliputi :
pengetahuan, sikap dan perilaku (PSN), mobiltas penduduk ,lingkungan iklim (suhu
udara), kelembapan udara, curah hujan, kecepatan angin, jarak antar rumah, ketinggian
tempat . Timbulnya penyakit DBD bisa disebabkan oleh ketidak seimbangan antara
faktor host (manusia) dengan segala sifatnya (biologis, fisiologis, psikologis, sosiologis)
dan adanya agent sebagai penyebab dan lingkungan yang mendukung. Dalam penelitian
ini komponen yang berperan dalam penularan penyakit DBD adalah host, yaitu terkait
dengan perilaku host terhadap upaya pencegahan DBD. Perilaku manusia yang
menyebabkan terjangkitnya dan menyebarnya DBD kurang melaksanakan perilaku 3M
plus, sehingga penelitian ini perlu dilakukan untuk menganalisis hubungan antara
perilaku PSN 3M plus keluarga dengan kejadian DBD seperti Perilaku meguras,
menutup Tempat penampungan air (TPA), menyingkirkan atau mendaur ulang barang
bekas serta perilaku beresiko menggantung Pakaian dengan kejadian DBD. Hasil
penelitian ini dapat diketahui faktor apa saja yang menjadi penyebab Kejadian DBD
sehingga dapat disusun strategi intervensi dalam pencegahan kejadian DBD di
puskesmas Wae Nakeng Lembor maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Manggari Barat.
Penelitian ini harus dilakukan karena masih terdapat fakta dimasyarakat yang
belum melaksanakan perilaku 3M plus, belum semua masyarakat terutama perilaku
dalam lingkungan keluarga belum melaksanakan 3M plus dibuktikan dengan
meningkatanya kasus DBD diwilayah kerja Puskesmas Wae Nakeng lembor secara
signifikan pada tahun 2021 sebesar 107 kasus.

Alasan dipilihnya penelitian ini, karena pada penelitian-penelitian sebelumnya


belum ada yang melakukan penelitian terkait hubungan perilaku pembertasan sarang
Nyamuk 3M Plus keluarga dengan kejadian DBD di wilayah kerja puskesmas Wae
Nakeng lembor kabupaten Manggarai Barat.

Manfaat dari penelitian ini adalah Untuk memberi informasi dan menambah wawasan

kepada masyarakat tentang pentingnya upaya pengendalian dan pencegahan DBD dalam

upaya memutus rantai penularan penyakit DBD dengan kegiatan pemberatasan sarang

nyamuk dengan3M plus. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan masukan

kepada Dinas Kesehatan kabupaten Manggarai Barat dan puskesmas Wae Nakeng Lembor

guna meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian DBD serta sebagai bahan refrensi

untuk program upaya pencegahan dan pemberatasan penyakit DBD.

E. Isu Etik yang mungkin dihadapi


1. Pendapat peneliti tentang isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan
bagaimana cara menanganinya
Isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini ialah berkaitan dengan
keterbukaan dan kejujuran responden dalam memberikan jawaban dalam kuisioner serta
kemungkinan responden tidak menjawab keseluruhan pertanyaan dalam kuisioner yang
dibagikan. Dari kemungkinan isu etik tersebut, maka cara peneliti untuk menanganinya
adalah dengan menjamin kerahasiaan jawaban responden yang disampaikan di awal
sebelum responden mengisi kuisioner. Terkait kemungkinan responden tidak menjawab
keseluruhan pertanyaan, peneliti akan membuat pertanyaan dalam bentuk lembar
kuesioner wajib dijawab sebelum lanjut ke pertanyaan berikutnya sehingga responden
yang menjawab secara lengkaplah yang bisa mengisi sampai selesai dan bisa
dikumpulkan kembali kepada peniliti. Selain itu juga, responden juga bisa menyamarkan
identitas diri mereka dengan menuliskan inisial pada kolom nama dan pengambilan data
dilakukan secara langsung agar responden bisa mendapatkan penjelasan secara rinci
mengenai tujuan dari penilitian ini.

2. Ringkasan berbagai hasil studi sebelumnya sesuai topik penelitian, termasuk yang
belum dipublikasi yang diketahui para peneliti dan sponsor, dan informasi
penelitian yang sudah dipublikasi, termasuk jika ada kajian-kajian pada binatang.
Maksimum 1 hal

Sutriyaman, Suherdin, dan Wirawati ( 2021) melakukan penelitian mengenai kejadian

demam berdarah dengue dan hubunganya dengan perilaku 3M plus, yang dilakukan di 13

wilayah kerja puskesmas Bandung dengan menggunakan desain observasional analitik dan

pendekatan kasus kontrol, total responden sebanyak 255 peserta. Dalam penelitian tersebut

diketahui bahwa perilaku 3M plus yang memiliki pengaruh terhadap kejadian DBD yaitu

perilaku menguras (P =0,003, OR= 1,840), menutup TPA (p= 0,008 OR=1,632), mendaur

ulang barang bekas (p=0,00, OR = 2,719), menggantung pakaian (p = 0,034, OR= 1482).

jika nilai sig p< 0,05, artinya terdapat hubungan,dan nilai OR > 1, artinya faktor yang diteliti

merupakan faktor resiko. Mereka yang tidak menguras TPA kurang dari sekali seminggu

berpeluang 1,840 kali tertular DBD, menguras TPA lebih dari seminggu dapat memberikan

peluang bagi telur aedes aegypti menjadi nyamuk dewasa. Oleh karena itu perilaku

menguras harus dilakukan secara teratur, sekurang kurangnya seminggu sekali agar nyamuk

tidak dapat berkembangbiak di TPA tersebut.

Lanjutan penelitian Sutriyaman, Suherdin, dan Wirawati (2021) diatas menyatakan,

Menutup TPA juga berpengaruh terhadap kejadian DBD, mereka yang tidak menutup TPA

dengan rapat berpeluang 1,632 kali tertular, Kebiasaan menutup TPA berhubungan dengan

besarnya peluang nyamuk aedes aegypti untuk hinggap dan menempatkan telurnya pada

TPA yang tidak tertutup rapat, sedangkan pada TPA yang selalu tertutup rapat peluang

nyamuk untuk bertelur sangat kecil. Perilaku mendaur ulang berpengaruh terhadap kejadian

DBD, mereka yang tidak mendaur ulang barang bekas berpeluang 2,719 kali tertular DBD,
barang bekas yang dibiarkan berserakan dan dapat menampung air serta membuat genangan

air, sehingga nyamuk aedes aegypti akan bertelur dan berkembangbiak di dalam genangan

air tersebut, Variabel Plus yang diteliti dan memiliki hubungan dengan kejadian DBD yaitu

menggantung pakaian, kebiasaaan menggantung pakaian berpeluang 1,482 kali tertular DBD.

Pakaian yang digantung di dalam ruangan tempat yang disenangi oleh nyamuk aedes aegypti

untuk beristirahat setelah menghisap darah manusia. Setelah beristirahat kemudian pada

saatnya akan menghisap darah manusia kembali sampai nyamuk tersebut memiliki darah

yang cukup untuk pematangan sel telurnya (Sutriyawan, Suherdin and Wirawati, 2021).

Studi penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati dan Ekawati ( 2020) di wilayah kerja

puskesmas Maargasih Kabupaten Bandung dengan desain observasionl menggunakan

pendekatan cross sectional, pada 95 kepala keluarga sebagai responden. Menunjukan,

terdapat hubungan antara kegiatan menguras penampungan air, kegiatan menutup

penampungan air, mendaur ulang barang-arang bekas yang dapat menampung air dan

kebiasaan menggantung baju dengan kejadian DBD. yang ditunjukan dengan nilai

signifikansi yaitu: menguras TPA (p = 0,00), menutup rapat TPA (p= 0,009), mendaur ulang

barang bekas (p= 0,02) dan perilaku menggantung pakaian dalam rumah.(p=0,02). jika nilai

sig ≤ 0,05 artinya terdapat hubungan antara variabel yang diteliti (Kurniawati and Ekawati,

2020).

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Akbar, Syahputra ( 2019) di Kabupaten

Indramayu dengan menggunakan rancangan case control dengan total responden sebanyak

102 responden yaitu 34 kelompok kasus DBD dan 68 kasus kontrol, menunjukan hasil uji

chi square sebesar p=0,015 dan OR=3,470. Penelitian ini menunjukan terdapat hubungan

antara perilaku menggantung pakaian dengan kejadian DBD, dan berpeluang untuk terkena
DBD sebesar 3,470 kali. Perilaku menggantung pakaian merupakan salah satu faktor resiko

terhadap kejadian DBD (Akbar and Syaputra, 2019)

3. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian


Penelitian ini akan di laksanakan di Wilayah kerja Puskesmas Wae Nakeng terletak di
Malawatar Kelurahan Tangge, Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat provinsi
Nusa Tenggara Timur. Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas wae nakeng terdiri
dari 9 desa dan 1 kelurahan. Wilayah kerja Puskesmas Wae Nakeng mempunyai batas-
batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Welak
Sebelah Selatan : Kecamatan Lembor Selatan
Sebelah Timur : Desa Wae mowol (Wilayah kerja puskesmas Wae kanta)
Sebelah Barat : Kecamatan Sanonggoang
4. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan
penelitian
Fasilitas yang menunjang ketepatan penelitian ialah adanya dokumentasi sehingga
membantu ketepatan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan.

5. Informasi demografis/epidemiologis yang relevan tentang daerah penelitian


Puskesmas Wae Nakeng terletak di Malawatar Kelurahan Tangge, Kecamatan Lembor.
Pada posisi koordinat Lintang : S: 080M:42, Bujur : D: 1200M:10, S: 970 dengan
ketinggian: 197 m2.Luas Wilayah kerja ± 168 km2 , terdiri dari dataran rendah, daerah
berbukit serta pegunungan. Sebagian Wilayah kerja Puskesmas Wae Nakeng masih
sangat sulit dijangkau karena terdiri dari bukit dan pegunungan antara Desa yang satu
dengan Desa yang lain. Wilayah kerja Puskesmas Wae Nakeng dapat ditempuh oleh :
kendaraan roda dua, roda 4 dan berjalan kaki. wilayah kerja Puskesmas wae nakeng
terdiri dari 44 dusun, 134 RT dan 48 RW. Dari 9 desa 1 kelurahan wilayah terluas adalah
desa poco rutang dengan luas 29m2, terkecil adalah desa Ngancar dengan luas 6 KM
2. .
F. Desain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel
penelitian
Tujuan Penelitian:
1) Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah Menganalisis hubungan perilaku
pemberatasan sarang nyamuk 3M Plus keluarga dengan kejadian demam
berdarah dengue di wilayah kerja Puskemas Wae Nakeng kecamatan
Lembor tahun 2022.
.
2) Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain:
a) Menganalisis hubungan antara perilaku keluarga dalam menguras

tempat penampungan air (TPA) dengan kejadian Penyakit DBD

di wilayah kerja puskemas Wae Kecamatan Nakeng Lembor tahun

2022.

b) Menganalisis hubungan perilaku keluarga dalam menutup rapat

tempat penampungan air (TPA) dengan kejadian penyakit DBD di

wilayah kerja puskemas Wae Nakeng Kecamatan Lembor tahun

2022.

c) Menganalisis hubungan antara perilaku keluarga dalam mendaur

ulang, menyingkirkan barang bekas dengan kejadian penyakit

DBD di wilayah Kerja puskemas Wae Nakeng Kecamatan Lembor

Tahun 2022.
d) Menganalisis hubungan perilaku keluarga dalam menggantung

pakaian dengan kejadian DBD di wilayah kerja puskemas Wae

Nakeng Kecamatan Lembor Tahun 2022.

a. Hipotesis :
1) Ada hubungan antara perilaku keluarga dalam menguras tempat

penampungan air (TPA) dengan kejadian Penyakit DBD di wilayah

kerja Puskemas Wae Nakeng Kecamatan Lembor tahun 2022.

2) Ada hubungan antara perilaku keluarga dalam menutup rapat tempat

penampungan air (TPA) dengan kejadian DBD di wilayah kerja

Puskemas Wae Nakeng Kecamatan Lembor Tahun 2022.

3) Ada hubungan antara perilaku keluarga dalam mendaur ulang,

menyingkirkan barang bekas dengan kejadian DBD di wilayah kerja

Puskemas Wae Nakeng Kecamatan Lembor Tahun 2022.

4) Ada hubungan antara perilaku keluarga dalam menggantung pakaian

dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskemas Wae Nakeng

Kecamatan lembor Tahun 2022

b. Pertanyaan: Bagaimana hubungan Perilaku 3M plus Keluarga ( perilaku menguras,

menutup TPA, menyingkirkan barang Bekas serta menutup TPA dengan kejadian

DBD di di wilayah kerja Puskemas Wae Nakeng Kecamatan lembor Tahun 2022

c. Asumsi: -

d. Variabel Penelitian:

1) Variabel Dependen : kejadian DBD di di wilayah kerja Puskemas Wae


Nakeng Kecamatan lembor Tahun 2022
2) Variabel Independen :
a) perilaku keluarga dalam menguras tempat penampungan air
(TPA)
b) perilaku keluarga dalam menutup rapat tempat penampungan air
(TPA)
c) perilaku keluarga dalam mendaur ulang, menyingkirkan barang
bekas
d) perilaku keluarga dalam menggantung pakaian
2. Deskipsi detil tentang desain penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan adalah Survey analytic dengan menggunakan

rancangan Case Control. Penelitian Case Control atau kasus kontrol adalah suatu

penelitian (survei) analitik yang menyangkut bagaimana suatu faktor resiko

dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospective (penelitian yang

berusaha melihat kebelakang), yang artinya pengumpulan data dimulai dari efek

atau akibat yang telah terjadi, kemudian dari efek tersebut ditelusuri kebelakang

tentang penyebabnya atau variabel-variabel yang berperan dalam efek tersebut,

dengan kata lain, dalam penelitian restropektif berangkat dari dependent variabel,

kemudian baru dicari independent variabelnya (Notoatmodjo, 2018).

3. Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok perlakuan


ditentukan secara random, (termasuk bagaimana metodenya) dan apakah acak
atau terbuka.
(Bila bukan ujicoba klinis cukup tulis: tidak relevan)
Tidak Relevan
G. Sampling
1. Jumlah subjek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana
penentuannya secara statistik
Penentuan besar sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling, yang dimana
dari semua total populasi yang ada dijadikan sampel penelitian
2. Kriteria partisipan atau subyek dan justifikasi exclude/include. (Guideline 3)
KriteriaInklusi
Kriteria inklusi kelompok kasus :

a. Sampel kasus dalam penelitian ini responden yang memiliki anggota keluarga yang

pernah menderita demam berdarah dengue (DBD) pada bulan Januari sampai Maret

tahun 2022 di Wilayah kerja Puskesmas Wae Nakeng

b. berada di Wilayah kerja Puskesmas Wae Nakeng

c. Penderita DBD masih hidup.

d. Memiliki alamat lengkap yang jelas dan bersedia menjadi responden.

Kriteria Inklusi kelompok kontrol:

a. Masyarakat berada pada wilayah kerja Puskesmas Wae Nakeng Lembor dan tidak

Menderita DBD.

b. berdasarkan lingkungan tempat tinggal atau Tetangga terdekat dari penderita DBD di

wilayah kerja Puskesmas Wae Nakeng Lembor.

c. Memiliki alamat lengkap dan bersedia menjadi responden.

3. Sampling kelompok rentan: alasan mengikutsertakan anak-anak atau orang


dewasa yang tidak mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau
kelompok rentan, serta langkah langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi
resiko (bila tidak ada, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan
H. Intervensi
(pengguna data sekunder/observasi, cukup tulis tidak relevan)
1. Deskripsi dan penjelasan semua intervensi (metode pemberian treatmen, termasuk
cara pemberian, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan
(investigasi dan komparator)
Tidak Relevan
2. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi
selama penelitian
Tidak Relevan
3. Treatmen/Pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau
menjadi kontraindikasi, selama penelitian
Tidak Relevan
4. Testklinis atau lab atau testlain yang harus dilakukan
Tidak Relevan

I. Monitor Hasil
1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran
respon teraputik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran),
prosedur follow-up dan bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan
tingkat kepatuhan subyek yang menerima treatmen(pengguna data sekunder, cukup
tulis tidak relevan)
Tidak Relevan

J. Penghentian Penelitian dan Alasannya


1. Aturan atau kriteria kapan subyek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji
klinis, atau dalam hal studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non
aktipkan dan kapan penelitian bisa dihentikan (tidak lagi dilanjutkan) (pengguna
data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Penghentian penelitian apabila melanggar aturan yang telah ditetapkan dan pengunduran
diri oleh responden dengan alasan tertentu.

K. Adverse Event dan Komplikasi


1. Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi samping, dan syarat
penanganan komplikasi (pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak Relevan
2. Berbagai resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait
dengan setiap rencana intervensi dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap
prosedur yang akan diuji cobakan
Tidak Relevan

L. Penanganan Komplikasi
1 Rencana detil bila ada resiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat rencana detil
2 Adanya asuransi
3 Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan
4 Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian (pengguna data sekunder, cukup
tulis tidak relevan)
Tidak Relevan
M. Manfaat
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya
Manfaat Penelitian ini adalah :
a. Bagi Masyarakat
Untuk memberi informasi dan menambah wawasan kepada masyarakat tentang

pentingnya upaya pengendalian dan pencegahan DBD dalam upaya memutus rantai

penularan penyakit DBD dengan kegiatan pemberatasan sarang nyamuk dengan3M

plus.

b. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat


Sebagai bahan kepustakaan bagi Institusi Pendidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat
dan sebagai salah satu bahan pembelajaran dan aplikasi ilmu bagi mahasiswa dalam
menganalisa masalah yang berkaitan dengan perilaku Kesehatan.
c. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan acuan referensi dan menambah ilmu pengetahuan peneliti baru dalam

melakukan penelitian terkait dengan perilaku pencegahan DBD khususnya perilaku

pemberatasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus.


N. Jaminan Keberlanjutan Manfaat
1. Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang
signifikan,
Tidak relevan
2. Modalitas yang tersedia,
Tidak relevan
3. Pihak-pihak yang akan mendapatkan keberlansungan pengobatan, organisasi yang
akan membayar,
Tidak relevan
4. Berapa lama
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan

O. Informed Consent
1. Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan prosedur yang
direncanakan untuk mengkomunikasikan informasi penelitian kepada calon
subyek, termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya.
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku pemberatasan sarang
nyamuk keluarga melalui 3M plus keluarga yaitu menguras, Menutup,
mendaur/menyingirkan barang bekas dan perilaku menggantung pakaian keluarga.
Penelitian ini dilakukan atas dasar pentingnya Upaya pengendalian dan pemberatasan
demam berdarah dengue sangat diperlukan untuk memutus rantai penularan vektor
penyakit dan mengendalikan tempat perindukan sarang nyamuk dan upaya menghindari
kontak dengan aedes aegypti yang merupakan vektor DBD dan dengan harapan
terjadinya penurunan kasus DBD. Proses pengambilan data dalam penelitian ini dengan
menggunakan kueisoner yang akan dibagikan kepada responden. Adapun pertanyaan
yang diberikan terkait, berdasarkan variabel penelitian yatu perilaku keluarga dalam
menguras, Menutup, mendaur/menyingirkan barang bekas dan perilaku menggantung
pakaian keluarga. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Survey analytic dengan
menggunakan rancangan Case Control. Sampel pada penelitian ini sebanyak 90 orang
yaitu 45 untuk kelompok kasus dan 45 untuk kelompok control.

P. Wali
1. Adanya wali yang berhak, bila calon subyek tidak bisa memberikan informed
consent (pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak Relevan
2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed
consent tapi belum cukup umur
Responden kelompok kasus dalam penelitian ini responden yang memiliki anggota
keluarga yang pernah menderita demam berdarah dengue (DBD) yang berada di
Wilayah kerja Puskesmas Wae Nakeng pada bulan Januari sampai Maret tahun 2022
yaitu berjumlah 45 kasus dan responden pada pada kelompok control menggunakan
metode individual matching berdasarkan lingkungan tempat tinggal atau tetangga
terdekat dari penderita DBD. Perbandingan jumlah sampel kasus dan kontrol dalam
penelitian ini yaitu 1:1. Sampel kontrol dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
berada pada wilayah kerja Puskesmas Wae Nakeng Lembor dan tidak menderita DBD
yaitu berjumlah 45 disesuaikan dengan kelompok kasus.

Q. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subyek untuk ikut berpartisipasi,
seperti uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan
2. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau
partisipan
Tidak relevan

R. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga
privasi dan kerahasiaan selama rekrutmen
Proses rekrutmen responden yaitu dengan mengambil salah satu anggota keluarga
terutama ibu rumah tangga yang memiliki anggota keluarga yang pernah menderita DBD
dan tercatat dalam buku rekam medik puskesmas Wae Nakeng Lembor sebagai
kelompok kasus dan proses rekrutmen responden pada pada kelompok control
menggunakan metode individual matching berdasarkan lingkungan tempat tinggal atau
tetangga terdekat dari penderita DBD .Untuk menjaga privasi selama rekrutmen, peniliti
sendiri yang akan membagikan kuisoner tersebut.
2. Langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang,
termasuk kehati-hatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada
keluarga kecuali atas izin dari yang bersangkutan
Data pribadi responden akan dijaga kerahasianya dengan cara menampilkan kode
responden pada pada laporan hasil penelitian. Kuesioner yang memuat data pribadi akan
diarsipkan secara pribadi oleh peneliti dan dan tidak akan disebarluaskan secara tidak
bertanggung jawab.
3. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subjek dibuat, di
mana di simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi
kedaruratan
Identitas responden ditampilkan dalam bentuk kode, disimpan dalam bentuk softcopy
yang Hanya bisa dibuka oleh peneliti.

4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis
Tidak Relevan

S. Rencana Analisis
1. Deskripsi tentang rencana analisa statistik, termasuk rencana analisa interim bila
diperlukan, dan kriteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi
penghentian prematur keseluruhan penelitian;
Jenis Penelitian yang digunakan adalah Survey analytic dengan menggunakan rancangan

Case Control. Penelitian Case Control atau kasus kontrol adalah suatu penelitian

(survei) analitik yang menyangkut bagaimana suatu faktor resiko dipelajari dengan
menggunakan pendekatan retrospective (penelitian yang berusaha melihat kebelakang),

yang artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi,

kemudian dari efek tersebut ditelusuri kebelakang tentang penyebabnya atau variabel-

variabel yang berperan dalam efek tersebut, dengan kata lain, dalam penelitian

restropektif berangkat dari dependent variabel, kemudian baru dicari independent

variabelnya (Notoatmodjo, 2018). Analisis data menggunakan analisis univariat untuk

melihat distribusi dan frekuensi dan analisis bivariat untuk melihat ada tidaknya

hubungan antar variabel dengan menggunakan uji statistik chi-square dan nilai odds

Ratio( OR).

T. Monitor Keamanan
1. Rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi lain
yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan
komite independen untuk data dan safety monitoring;
Tidak Relevan

U. Konflik Kepentingan
1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa
mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan
pada komite lembaga tentang adanya conflict of interest; komite
mengkomunikasikannya ke komite etik dan kemudian mengkomunikasikan pada
para peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang harus dilakukan
Tidak relevan
V. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumber daya lemah, kontribusi yang
dilakukan sponsor untuk capacity building, untuk telaah ilmiah dan etik dan untuk
riset riset kesehatan di negara tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity
building adalah agar sesuai nilai dan harapan para partisipan dan komunitas
tempat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan
masyarakat khususnya masyarakat wilayah kerja Puskesmas Wae Nakeng terkait dengan
perilaku upaya pecegahan DBD..
2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi
rencana keterlibatan komunitas, dan menunjukkan seluruh sumber yang
dialokasikan untuk aktivitas keterlibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa
yang sudah dan yang akan dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk memastikan
bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan untuk memudahkan keterlibatan
mereka selama riset, untuk memastikan bahwa tujuan riset sesuai kebutuhan
masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan
dalam penyusunan protokol atau dokumen ini
Tidak Relevan

W. Hak atas Data


1. Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik
hak publiksi hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan diberikan
pada para PI draft laporan hasil riset;
Tidak Relevan
Hak data adalah peneliti sendiri
X. Publikasi
1. Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiologi, genetik,
sosiologi) yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas,
masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dengan meminimalkan resiko kemudharatan
kelompok ini dan selalu mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah
penelitian, dan mempublikasi hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu
mempertimbangkan harkat dan martabat mereka
Hasil penelitian akan dipublikasikan dan harus menjaga kerahasiaan data dengan cara :
a. Memastikan hanya peneliti yang dapat mengakses data lengkap subyek penelitian
b. Mengganti nama dan profil responden dengan kode yang hanya diketahui peneliti.
2. Bila hasil riset negatif, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau
dengan melaporkan ke Badan POM
Tidak Relevan

Y. Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding dan deskripsi komitmen finansial
sponsor pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subjek riset dan bila
ada, pada komunitas
Sumber dana berasal dari peneliti dan terlampir pada usulan penelitian, meliputi biaya
penelitian dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Referensi yang dirujuk dalam protokol :

Akbar, H. and Syaputra, E. M. (2019) Faktor Resiko kejadian Demam Berdarah Dengue (
DBD) di Kabupaten Indramayu, Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia
(MPPKI),2(3),pp.159–164.

Ismah, Z. et al. (2022) Epidemiologi Penyakit Menular. Media Sains Indonesia.

Kemenkes RI (2017) InfoDatin Situasi Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Kementrian


kesehatan RI.

Kurniawan, A., Azman and Mustofa, A. Zaenal (2019) Kesehatan Masyarakat di Daerah
Terpencil Perbatasan dan Kepulauan. Yogyakarta

Notoatmodjo, Soekidjo. (2018) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Puskesmas Wae Nakeng (2020) Profil Kesehatan Wae Nakeng tahun 2020. Lembor:
Puskesmas Wae Nakeng tahun 2020.

Rojali and Amalia, A. P. (2020) Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian DBD di


Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, Jurnal Kesehatan Manarang, 6(1), p. 37.

Sutriyawan, A., Suherdin and Wirawati, K. (2021) Kejadian Demam Berdarah Dengue
dan Hubungannya dengan Perilaku 3M Plus, jurnal Unismuhpalu.

Toar, J., Berhimpong, M. Langkai, S. (2021) Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang


Nyamuk dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas
kumelembuai, Jurnal Epidemia Unima, 2(1).
Lampiran

1. CV Peneliti Utama
a. Nama : Elisa Vanti

b. TTL : Daleng , 13 Januari 1999

c. Agama : Khatolik
d. Alamat rumah : Penfui Timur, Jalan Herman Yohanes
e. Asal Instansi : Fakultas Kesehatan Masyarakat – UNDANA

f. Alamat Instansi : Jl. Adisucipto, Penfui-Kota Kupang


g. Alamat e-mail : elisavanti6@gmail.com
h. Telepon : 081339233532
i. Riwayat
Pendidikan
SD : SDI Daleng (2006-2012)
SMP : SMPN 1 Lembor (2012-2015)
SMA : SMAK St Familia Wae Nakeng Lembor
(2015-2018)
Perguruan Tinggi :
Universitas Nusa Cendana, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Tahun 2018- Sekarang

Anda mungkin juga menyukai