Anda di halaman 1dari 14

SAMBUTAN ACARA SOSIALISASI KEMUDAHAN BERUSAHA

“WASPADA INVESTASI ILEGAL”

Undangan :
1. Bapak Septo Soepriyatno – Direktur Bina Usaha
Perdagangan Kementerian Perdagangan RI
2. Bapak Budi Susetiyo – Deputi Direktur MS, EPK dan
Kemitraan Pemda OJK
3. Bapak I Gusti Bagus Adi Wijaya – Kepala Bagian Edukasi
dan Perlindungan Konsumen OJK Regional 8 Bali & Nusa
Tenggara
4. Ibu Ni Luh Gede Eka Suary – Kepala Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kab. Gianyar
5. Ibu Paramita Adnyana – Kepala Bidang Perlindungan
Konsumen dan Tertib Niaga Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Bali
6. Bapak I Putu Gede Widya Kusuma Negara - Kepala Desa
Ketewel
7. Bapak I Wayan Ari Sutama - Bendesa Adat Ketewel
8. Peserta Sosialisasi yang terdiri dari LPM, BPD, Kadus,
Kesling, Klian, Yowana, Saba Desa, Bendesa, Staf, Juru
arah, dan Pecalang.
A. Sekilas Tentang Investasi Ilegal
Investasi adalah salah satu faktor strategis dalam kegiatan
perekonomian. Investasi juga biasa disebut dengan
penanaman modal. Investasi adalah aktivitas penanaman uang
atau modal (aset berharga) untuk tujuan memperoleh
keuntungan. 
Semakin mudahnya informasi yang didapat oleh individu
terkait investasi, membuat makin maraknya penipuan investasi
bodong. Terakhir, berita tentang dugaan penipuan
investasi robot trading Net89 yang melarikan dana sebesar 10
triliun rupiah.
Untuk itu, patut untuk selalu waspada dan kenali ciri-ciri
investasi bodong. Supaya kita tidak tertipu dan terjerumus ke
dalamnya. Biasanya investasi bodong menawarkan sebuah
keuntungan yang besar dan menggiurkan. Dengan begitu, para
korban akan semakin tertarik dan melakukan investasi tanpa
berpikir panjang.
Akan tetapi, bukan keuntungan yang diperoleh, namun justru
akan mendapatkan kerugian jika terjerumus ke dalamnya. Di
Indonesia, masih banyak oknum yang gencar memasarkan
produk investasi bodong.
Biasanya mereka menyasar orang-orang yang memiliki
informasi minim terkait investasi. Jadi, orang-orang tersebut
berpotensi untuk mudah tergiur dengan keuntungan besar
yang mereka tawarkan. Hal tersebut tentu sanggatlah
merugikan.
B. Dibentuknya Satgas Waspada Investasi (SWI) yang
merupakan wadah koordinasi antara 12 kementerian/lembaga.
Untuk mencegah dan menangani tindakan melawan hukum di
bidang penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan
investasi. Selain OJK, daftar K/L yang tergabung di SWI
adalah Bank indonesia (BI), Kementerian Perdagangan,
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam
Negeri, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian
Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kejaksaan, Polri, Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK). Bertujuan mempermudah dalam
pengawasan jika ditemukan kasus investasi,berbentuk
koperasi, perdagangan, saham.
C. Tipe- tipe investasi bodong
1. Investasi Online/ Robot Trading
Seiring perkembangan teknologi yang sudah semakin modern,
modus kejahatan juga mulai mengikuti perkembangan zaman.
Contohnya, investasi bodong yang dilakukan secara online. Tipe
penipuan semacam ini sangat marak terjadi di dunia maya.
Biasanya para pelaku akan mencari atau menarik para
korbannya melalui iklan di media sosial. Dimana mereka
membuat sebuah iklan yang berisi kalimat ajakan untuk
berinvestasi dengan menawarkan keuntungan besar dalam
waktu singkat. Di sisi lain, para pelaku penipuan akan
merencanakan semuanya secara matang, supaya mereka terlihat
profesional dan meyakinkan. Selain itu, para pelaku juga berani
mencantumkan nama OJK, BI, atau bank lain di produk yang
mereka tawarkan. Kemudian para korban akan diberikan laman
website palsu yang digunakan untuk media pendaftaran investasi
dan juga menyetor sejumlah uang. Setelah semuanya sudah
selesai, maka laman website tersebut akan menghilang dan tidak
dapat diakses. Para pelaku akan menghilang tanpa jejak dengan
sejumlah uang yang sudah korban kirimkan.
2. Koperasi Bodong
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa koperasi merupakan
lembaga yang berfungsi membantu dalam mengembangkan
potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya dan juga
masyarakat. Namun baru-baru ini, koperasi simpan pinjam
sempat menjadi kedok dari investasi bodong. Dalam kasus ini,
para korban yang ingin menyimpan uangnya di koperasi akan
dijanjikan sejumlah bunga besar setiap bulannya. Sedangkan
orang-orang yang sudah bergabung menjadi anggota akan
diminta untuk mencari orang-orang untuk menyimpan uangnya di
koperasi tersebut, kemudian mereka akan mendapatkan
sejumlah bonus. Hal tersebut hampir sama dengan sistem bisnis
MLM atau multi level marketing.
3. Arisan Bodong
Modus penipuan ini mirip dengan arisan pada umumnya. Dimana
arisan bodong dilakukan dalam satu kelompok yang menghimpun
sejumlah uang dari para anggotanya. Akan tetapi, dalam arisan
bodong, para pelaku menawarkan keuntungan yang besar setiap
kali ada yang mendapat giliran menang. Dalam hal ini, para
pelaku akan berperan sebagai pihak yang menghimpun dan
menyimpan dana arisan. Jenisnya pun beragam, ada arisan
uang, Iphone, emas, atau barang berharga lain. Sekarang ini,
arisan bodong sudah marak terjadi di media sosial. Modusnya,
para pelaku menawarkan arisan kepada calon korban melalui
media sosial. Disini para korban diminta mentransfer sejumlah
uang, kemudian para korban akan dijanjikan keuntungan yang
besar setiap kali menang. Akan tetapi hal tersebut tidak akan
terjadi, sebab para pelaku akan menghilang dan sejumlah uang
yang sudah ditransfer oleh para korban tidak akan kembali lagi.
C. Ciri- ciri modus investasi bodong
OJK membeberkan enam ciri investasi bodong yang harus
diwaspadai masyarakat sebelum memulai berinvestasi.
1. Informasi terkait proses bisnis investasi tidak jelas. 
2. Menawarkan bonus jika berhasil mendapatkan anggota
baru. 
3. Menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu singkat
dan tanpa risiko. 
4. Menjanjikan aset yang diinvestasikan aman dan memberikan
jaminan pembelian kembali. Investasi yang benar tidak akan
pernah menjanjikan keuntungan pasti dan jaminan
pembelian kembali.
5. Menawarkan produk investasi melalui media sosial, grup
whatsapp, telegram, yang mencantumkan foto artis, tokoh
agama, atau public figure. 
6. Entitas yang menawarkan investasi tidak memiliki izin dari
otoritas yang berwenang. Investasi bodong biasanya tidak
memiliki izin dari otoritas yang berwenang, oleh karena itu
sebaiknya sebelum berinvestasi biasakan untuk mengecek
perusahaan yang menawarkan investasi tersebut sudah
terdaftar atau belum.
D. Contoh Kasus Investasi Bodong Di Bali
Investasi Bodong PT DOK Membuat Ratusan Warga Bali
Tertipu Rp. 55,8 M
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali
menyebut setidaknya 559 orang menjadi korban investasi
bodong PT. Dana Oil Konsorsium (DOK) dengan kerugian
mencapai Rp. 55,8 M. Pihaknya telah menetapkan bos PT DOK I
Nyoman Tri Dana Yasa (INDY) alias Mang Tri sebagai tersangka
dan dijebloskan ke sel tahanan Polda Bali sejak 17 November
2022.
Tersangka menjerat para korban dengan modus menghimpun
dana yang akan dikelola dalam bentuk trading minyak mentah.
Dia mengiming-imingi para korban dengan bunga di atas bunga
bank. Korban disebut akan mendapatkan keuntungan sebanyak
3 persen dari jumlah uang yang diinvestasikan, dan apabila
terkena masalah uangnya akan dikembalikan.
Dalam perjalanan waktu, sekitar dua sampai tiga kali berproses
para investor lancar mendapat beberapa persen keuntungan,
kemudian investor yang bersangkutan menaikkan lagi modalnya.
Para korban baru sadar telah diperdayai setelah perusahaan
tersangka ditutup pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena
tidak memiliki izin atau ilegal.
Polda Bali menyatakan bahwa investasi ilegal yang mulai
beroperasi pada tahun 2020 itu ditutup OJK pada bulan Juni
2021. Dalam oengoperasiannya, inverstasi tersebut juga
mengorbankan salah satu seorang artis asal bali berinisial YS.
INDY dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penggelapan
dan penipuan dengan ancaman penjara paling lama 4 tahun.
Pihak kepolisian masih menunggu surat izin dari Pengadilan
Negeri (PN) Denpasar untuk melakukan penyitaan 18 aset tanah
milik tersangka sebagai barang bukti. Aset tanah itu tersebar di
beberapa kabupaten, yakni Jembrana, Tabanan, Badung,
Denpasar, dan Gianyar. pihaknya juga tidak menutup
kemungkinan akan menetapkan tersangka lain dalam kasus ini.
E. Bentuk Literasi Investasi Ke Warga Bali
Tolak Investasi Bodong, Desa Adat dan 1.000 Pacalang di
Bali Dapat Edukasi Pasar Modal
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI), didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dan bekerja sama dengan PT BRI Danareksa Sekuritas, secara
simbolis melakukan penandatanganan Pencanangan Literasi
serta Inklusi Pasar Modal kepada Desa Adat dan 1.000 Pacalang
di Bali pada Jumat 27 Januari 2023.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan
pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal kepada Desa Adat
dan 1.000 Pacalang di Bali diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman mengenai investasi. 
Program literasi dan inklusi pasar modal ini akan dilakukan
secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan BEI Bali. Dengan
didukung oleh OJK dan PT BRI Danareksa Sekuritas, diharapkan
pemahaman mengenai investasi pasar modal di Desa Adat, serta
para Pacalang di Bali dapat ditingkatkan.
Program ini sekaligus juga sebagai apresiasi pasar modal
Indonesia terhadap Desa Adat serta Pacalang dalam menjaga
kelestarian adat budaya Bali. 
Peran I Nyoman Parta, S.H dalam Advokasi Kasus Investasi Ilegal PT Solid

Gold Berjangka (SGB) Kerugian Senilai Puluhan Millliar (55 M)

Puluhan orang eks nasabah PT SGB merasa ditipu dalam investasi deposito

yang dilakukan orang-orang dari PT SGB. Ditawari deposito fleksibel dengan iming-

iming bunga 5-10 persen tiap bulan, bisa ditarik kapan pun, tidak ada resiko, aman

1000 persen. Namun kenyataannya, tidak ada hasil yang didapatkan, malah diminta

untuk melakukan top up (penambahan deposito dengan akun lain).

Dalam Undang-undang No. 10 tahun 2011 pasal 50 tentang perdagangan

berjangka komoditi dan peraturan Bappeti, seharusnya PT SGB menyampaikan

kepada nasabah adanya resiko sebelum menerima uang nasabah untuk

perdagangan kontrak berjangka. "Kami hanya dijelaskan uang kami untuk deposito,

dijamin aman," keluhnya.


Padahal sebelumnya, DPRD Bali sudah sempat mengeluarkan rekomendasi

kepada Gubernur Bali untuk menutup sementara PT SGB cabang Bali yang terletak

di Jalan Merdeka, Denpasar.

I Nyoman Parta,S.H., bersama komisi VI DPR RI, turun ke Bali menindak

lanjuti pengaduan dugaan penipuan investasi PT. Solid Gold Berjangka (SGB) yang

menelan kerugian nasabah puluhan miliar rupiah. Komisi VI DPR RI pada Rabu

(14/10/2020) mempertemukan perwakilan nasabah yang menjadi korban dugaan

investasi bodong SGB dengan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

(Bappeti).
Yang dirugikan banyak, sekitar 200 orang dengan dana Rp. 55 M. Modus

yang dipakai oleh marketing SGB dengan mencari nasabah dari keluarga inti bapak,

ibu, paman kakak, sepupu. Parta yang menerima pengaduan dari korban membawa

kasus ini ke rapat komisi VI DPR RI dan sempat memfasilitasi pertemuan secara

virtual antara Bappeti dan korban.

Lebih lanjut Bappebti telah mengambil sikap dengan menghentikan

penyetoran modal kepada PT. SGB. Sayangnya Bappebti hanya melakukan

pengawasan apabila ada pengaduan dari masyarakat. Itu pun penyelesaiannya

diupayakan melalui musyawarah. Harusnya Bappebti punya kewenangan preventif

untuk mengaudit keuangan perusahaan yang mencurigakan.

Anda mungkin juga menyukai