I. PENDAHULUAN
1
Dengan capaian kapasitas produksi melebihi 3 miliar dosis per tahun, ke depan ini
akan menjadikan PT Bio Farma (Persero) sebagai produsen terbesar di kawasan. Tidak
hanya itu, dengan investasi sistem digital yang tengah dilakukan, seharusnya proses
yang ada di perusahaan secara end-to-end dari mulai produksi hingga vaksinasi di PT
Bio Farma (Persero) akan terdigitalisasi.
Tahun 2021 ini merupakan tahun yang sangat menantang bagi PT Bio Farma
(Persero). Selain harus membantu pemerintah dalam mengatasi kondisi pandemi, tetapi
juga harus berbenah untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan perusahaan agar
bisa memenuhi harapan pemerintah dalam rangka menjadi regional hub vaksin di
ASEAN.
Bio Farma tercatat sebagai salah satu dari 29 produsen vaksin di dunia yang
telah mendapatkan prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai syarat
telah memenuhi Good Manufacturing Practices (GMP), sehingga vaksin hasil dari Bio
Farma, sudah digunakan di 150 negara. Bahkan, salah satu organisasi Internasional
pernah mempercayai Bio Farma sebagai Presiden, yaitu Developing Countries
Vaccine Manufacturer Network (DCVMN) / Gabungan Produsen Vaksin dari Negara
Berkembang. Bio Farma juga dipercaya dalam pengembangan teknologi transfer
teknologi vaksin untuk kemandirian di negara anggota Organisasi Kerjasama Islam
(OKI), bahkan Bio Farma dijadikan laboratorium rujukan setelah Indonesia ditunjuk
sebagai Center of Excellent vaksin dan bioteknologidi negara-negara OKI.
III. PENDALAMAN
Beberapa poin pendalaman/pertanyaan yang dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan kinerja PT Bio Farma (Persero) di Provinsi Jawa
Barat, khususnya di tahun 2021 ini?
2. Bagaimana dampak pandemi Covid-19 yang memasuki tahun kedua ini terhadap
kinerja karyawan dan manajemen PT Bio Farma (Persero) di Provinsi Jawa Barat
3. Bagaimana roadmap PT Bio Farma (Persero) di Provinsi Jawa Barat kedepan
dalam rangka mendongkrak kinerja dan operasional perusahaan pada periode-
periode mendatang?
4. Terkait dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima akhir tahun 2020
kemarin, sejauh mana realisasi dan pelaksanaannya?
5. Bagaimana perkembangan kapasitas produksi dan penguasaan teknologi vaksin
setelah menerima dana PMN?
6. Apakah dana PMN yang sudah diterima oleh PT Bio Farma (Persero) saat ini
sudah berperan dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan
2
kesehatan serta kemandirian industri farmasi nasional, khususnya di PT Bio
Farma (Persero)?
7. Bagaimana sinergitas PT Bio Farma (Persero) di Provinsi Jawa Barat dengan
perusahaan BUMN lainnya, baik itu yang berada di satu klaster farmasi maupun
di klaster yang berbeda. Serta bagaimana sinergitas yang sudah dilakukan?