Anda di halaman 1dari 35

KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN PROPOSAL

FASILITASI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN


KAPASITAS PRODUKSI BAHAN BAKU OBAT
DAN BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL SERTA
PEMANFAATANNYA (PERIODE KEDUA)

TAHUN 2020

Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian


Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2019

fm@yahoo.com 021-5201590 ext 1188 fax 021-5214873 Halaman 24 dari 29


PERHATIAN

Instansi perguruan tinggi/lembaga penelitian lainnya dapat mengusulkan proposal


hardcopy dan softcopy dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Hardcopy dengan jilid softcover dikirimkan sebanyak 4 (empat) eksemplar, 1
(satu) asli, dan 3 (tiga) fotokopi.
2. Softcopy pdf scan dari proposal.
Isi softcopy pdf proposal harus sama dengan isi proposal versi hardcopy (1
proposal = 1 file pdf filesize maksimal 10 MB).
3. Softcopy Abstrak versi *.doc/*.docx
4. Rencana Anggaran Biaya (RAB) versi *.xlsx

 Softcopy untuk poin 2, 3 dan 4 disimpan dalam satu CD yang sama. Softcopy
dikirim via email ke bbo_prodisfm@yahoo.com dengan SUBJECT:
“PROPOSAL BBO-BBOT 2020 “
(NAMA INSTANSI DAN NAMA KETUA PENELITI)”.
Hardcopy dan CD dikirim dalam satu bundle paket ke:
a.n. Anwar Wahyudi
Kompleks Puskopad Permai Blok A/10 RT 01 / RW 17
Jaka Sampurna, Bekasi Barat 17134
No. Hp: 081285435295

atau Hardcopy dan CD dalam satu bundle paket dapat diantarkan langsung
ke:
u.p. Haviani Rizka Nurcahyaningtyas
No. Hp: 081386181099
Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian
Ged. DR Adhyatma MPH Lt.8 Ruang 807
Kementerian Kesehatan RI
Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9 Jakarta 12950

ISI PROPOSAL DIJAMIN KERAHASIAANNYA


PROPOSAL HARDCOPY DAN SOFTCOPY DITERIMA PALING LAMBAT
HARI JUMAT, 31 JANUARI 2020 JAM 16.00

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 1 dari 34


FASILITASI PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI
BAHAN BAKU OBAT DAN BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL SERTA
PEMANFAATANNYA (PERIODE KEDUA) TAHUN 2020

I. PENDAHULUAN

Rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024 pada kaidah pembangunan nasional


tahun 2020-2024 difokuskan dalam membangun kemandirian, yaitu melaksanakan
pembangunan berdasarkan kemampuan dalam negeri sesuai kondisi masyarakat,
pranata sosial yang ada dan memanfaatkan kelebihan dan kekuatan bangsa
Indonesia. Empat titik membangun kemandirian adalah memiliki kemampuan ilmu
pengetahuan yang mumpuni dalam pembangunan baik pengelolaan sumber daya
alam, tata kelola pemerintahan dan pengambilan keputusan; memiliki kecukupan
sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam memenuhi
kebutuhan pembangunan; mampu mendorong tumbuhnya iptek berkualitas dan
tidak lagi pada prinsip asimetris terhadap bangsa lain dan bernilai budaya bangsa;
memiliki kemampuan mendorong tumbuhnya kreativitas, tanggung jawab, dan
pelayanan kepada bangsa sendiri serta menjadi negara yang selalu aktif, terbuka
dalam bekerja sama dalam memberikan pengaruh terhadap kemajuan bangsa dan
negeri Indonesia.

Dalam hal penguatan sistem kesehatan dan pengawasan obat dan makanan,
rancangan teknokratik pada cakupan ke 3 yaitu pemenuhan dan peningkatan daya
saing sediaan farmasi dan alat kesehatan yang difokuskan pada efisiensi
pengadaan obat dan vaksin dengan mempertimbangkan kualitas produk; penguatan
sistem logistik farmasi real time berbasis elektronik; peningkatan promosi dan
pengawasan penggunaan obat rasional; pengembangan obat, produk biologi,
reagen, dan vaksin bersertifikat halal yang didukung oleh penelitian dan
pengembangan life sciences; dan pengembangan produksi dan sertifikasi alat
kesehatan untuk mendorong kemandirian produksi dalam negeri (Bappenas, 2019,
Rancangan Teknokratik RPJMN 2020 – 2024).

Pada tahun 2019, nilai dari pasar industri kesehatan Indonesia diprediksi akan
mencapai USD 21 Milyar. Dengan jumlah kelas menengah penduduk di Indonesia
diprediksi akan berjumlah sekitar 135 juta jiwa. Neraca perdagangan produk farmasi
dari tahun ke tahun meningkat dengan perkiraan investasi di bidang Industri Farmasi
lebih dari Rp. 59 Triliun pada tahun 2019. Namun disisi lain fluktuasi nilai eksport
dan import masih menunjukkan bahwa import bahan baku obat baik API, Chemical
maupun natural lebih besar dari pada eksport bahan baku obat dan obat tradisional.
Hingga tahun 2018, 72% Industri farmasi dikuasai oleh perusahaan dalam negeri
akan tetapi 95% bahan dasar berasal dari impor (Kemenkes, 2018, Mewujudkan
Akses dan Kemandirian Farmasi dan Alat Kesehatan yang Bermutu 2012 - 2018).

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 2 dari 34


Banyak kebijakan yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan
kemandirian obat dan menurunkan angka impor bahan baku obat dan bahan baku
obat tradisional antara lain dengan diterbitkannya Inpres nomor 6 Tahun 2016
tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan dan
Permenkes Nomor 17 tahun 2017 tentang Rencana Aksi Percepatan
Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan yang difokuskan pada
biopharmaceutical, vaksin, natural dan active pharmaceutical ingredients (API)
kimia.

Kementerian Kesehatan telah memfasilitasi pengembangan dan peningkatan


kapasitas produksi bahan baku obat (BBO) dan bahan baku obat tradisional (BBOT)
dari tahun 2012 hingga tahun 2019 yang berjumlah 175 bahan baku. Fasilitasi ini
bertujuan untuk mendapatkan teknologi produksi BBO dan BBOT tepat guna dan
dokumen master produksi tervalidasi serta yang telah melalui proses optimasi dari
bahan baku yang tersedia atau dikembangkan di Indonesia. Pada fasilitasi tahun
2020 akan difokuskan pada hirilisasi seluruh bahan baku yang tercantum pada
Permenkes Nomor 17 Tahun 2017 dan hasil riset baik yang dibiayai oleh
Kementerian Kesehatan maupun lembaga riset lain yang dapat diterapkan oleh
industri farmasi, industri bahan baku obat, industri obat tradisional, industri ekstrak
bahan alam Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO), Pusat Ekstrak
Daerah (PED).

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Memfasilitasi pengembangan dan peningkatan kapasitas produksi
biopharmaceutical, vaksin, natural dan active pharmaceutical ingredients
(API) kimia sebagai upaya hilirisasi kemandirian obat dan bahan baku
sediaan farmasi.

2. Tujuan Khusus:
 Memfasilitasi kerja sama riset untuk mendorong pengembangan
biopharmaceutical, vaksin, natural dan active pharmaceutical ingredients
(API) kimia antara industri farmasi, industri bahan baku obat, industri obat
tradisional, industri kosmetika, Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA), Pusat
Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO), Pusat Ekstrak Daerah
(PED) dan lembaga riset (perguruan tinggi atau institusi riset lainnya).
 Memperoleh teknologi produksi biopharmaceutical, vaksin, natural dan
active pharmaceutical ingredients (API) kimia dan dokumen master
produksi tervalidasi yang dapat diterapkan oleh industri.
 Hilirisasi hasil fasilitasi pada industri farmasi, industri bahan baku obat,
industri obat tradisional, industri kosmetika, Industri Ekstrak Bahan Alam
(IEBA), Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO), Pusat
Ekstrak Daerah (PED).

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 3 dari 34


III. LUARAN
1. Teknologi produksi biopharmaceutical, vaksin, natural dan active
pharmaceutical ingredients (API) kimia dan dokumen proses produksi
tervalidasi yang dapat diterapkan oleh industri (termasuk CoA dan data uji
stabilitas).
2. Dokumen master produksi
3. Produk BBO, BBOT, dan sediaan jadi.
4. Teknologi tepat guna khusus produksi BBOT simplisia.
5. Dokumen rencana implementasi kerja sama hirilisasi.
6. Tersedianya dokumen perhitungan tekno-ekonomi BBO dan BBOT yang
dapat diterapkan di industri.
7. Tersedianya skema pengembangan bisnis (batasan: hingga dimanfaatkan
oleh industri)

IV. KETENTUAN PENGAJUAN PROPOSAL


1. Kriteria Umum
a. Kegiatan yang diusulkan harus sejalan dengan prioritas riset nasional dan
rencana aksi pengembangan industri farmasi dan alkes.
b. Kegiatan yang diusulkan harus merupakan kelanjutan dari hasil fasilitasi
riset yang sudah mendekati hirilisasi dan siap dimanfaatkan oleh industri.
c. BBO dan BBOT yang dikembangkan harus memiliki potensi penerapan
untuk diproduksi oleh industri dalam negeri.
d. Teknologi pembuatan BBO dan BBOT yang dikembangkan harus
memenuhi ketentuan yang berlaku terkait produksi BBO dan BBOT.
e. Bahan dasar BBO dan BBOT diutamakan yang dihasilkan di dalam negeri
atau merupakan hasil dari sumber daya alam Indonesia.
f. Memiliki kerja sama dengan industri (industri farmasi, industri bahan baku
obat, industri obat tradisional, industri kosmetika, dan industri ekstrak
bahan alam) atau PED dan P4TO.

2. Kriteria Khusus
a. Diutamakan untuk mendukung rencana implementasi Permenkes No. 17
tahun 2017 di mana pengembangan dan produksi BBO dan BBOT
diarahkan kepada 4 pilar yaitu biopharmaceutical, vaksin, natural dan
active pharmaceutical ingredients (API) kimia (Tabel 1, 2, 3, dan 4)
sebagai berikut:

Tabel 1: Rencana pengembangan tiga tahunan untuk produk biopharmaceutical


2016-2018 2019-2021 2022-2025
• EPO (Erythropoetin)* • Blood Fractionation • MAB (Monoclonal
• GCSF (Granulocyte Colony • Growth Hormone Anti Body)
Stimulating Factor) • Interferon • Insulin analogue
• Probiotic • Trastuzumab
• Stem cell protein (Wound care • Insulin
and cosmetics) • MAB (oncology),

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 4 dari 34


• Somatropin Rituximab, Bevacizumab
• EGF (Epidermal Growth Factor)
• Enoxaparin
• Plasma Fractionation (albumin,
Immunogbulin)

Tabel 2: Rencana pengembangan tiga tahunan untuk produk vaksin


2016-2018 2019-2021 2022-2025
• Dengue (Demam Berdarah) • DTaP (Diphteri, • HPV (Human
• MR (Measles Rubella) Tetanus, acellular Papiloma Virus)
• HB (Hepatitis-B) Pertussis) • New TB
• Sabin IPV (Inactivated Polio • Hexavalent Recombinant
Vaccine) • MenACWY
• Rotavirus • New OPV type 2
• Typhoid Vi-Conj • Pneumococcal
• Rotavirus
• Rabies
• BCG (Freezed-Dry)

Tabel 3: Rencana pengembangan tiga tahunan untuk produk natural


2016-2018 2019-2021 2022-2025
• Dehidro-di-Isoeugenol (Ekstrak • Glucosamin • Andrographolide
biji pala) • Omega-3 (anti malaria)
• Curcuma xanthorriza • Resveratrol (anti • Etil-p-metoksi
• Curcuma domestica oksidan alami) Sinamat
• Gingerol • Vinca alkaloid derivates • Ekstrak cacing
• Phylantin (ekstrak daun • Geraniol tanah
meniran)* • Green Chiretta (thrombolisis)
• Piperin (ekstraksi lada hitam) • Aspergillus niger • Piper longum
• Steviosid (pemanis non kalori) • Marine algae • Polygonum
• Xanthorhizol (komponen minyak cuspidatum
atsiri khas temulawak) • Stevia rebaudiana
• Zederone
• Ekstrak sambung nyawa
• Ekstrak temulawak
• Ekstrak seledri (antihipertensi)
• Ekstrak kumis kucing
(antihipertensi)
• Palm sugar
• Ekstrak Cinnamomum burmanii*
• Fitoestrogen (Trigonella foenum-
graceum)
• Dermifix Wound Healing
(Centella asiatica)
• Ekstrak Phaleria macrocarpa*
• Ekstrak Lumbricus rubellus*
• Ekstrak Zingiber officinale
• Ekstrak Lagoerstroia speciosa
• Kaempferia galanga

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 5 dari 34


Tabel 4: Rencana pengembangan tiga tahunan untuk bahan baku aktif obat
2016-2018 2019-2021 2022-2025
• Statin derivates (menurunkan • Ascorbic Acid (vit. C) • Metformin
kadar kolesterol: Simvastatin, • Cephalosporin (7 – • Amlodipine
Atorvastatin, rosuvastatin) ACA) • Glimepiride
• 7-AVCA • Lanzoprazole
• Pantoprazole
• Hydrotalcite
• Clopidogrel • 7-ACCA
• retinol
• Beta-Lactam (Amoxycillin) • 7-ADCA
• Pharma Salt (NaCl pharma- • ARV (Entecavir,
grade) Tenofovir)
• Dextrose pharma-grade • Vitamin B5
• Lyophilisation • Vitamin E
• Pen-G • Folic Acid
• Magnesium stearate • Picolinic Acid
• Paracetamol • Bioflavonoids
• Amoxicillin • Ergocalciferol
• Rifampicin • Colecalciferol
• Neomycin • Biotin
• Phenylpropanolamine • Beta-caroten
• Guaifenesin • Anthocyanoside
• Stevioside • Potassium
• Glucose • Copper
Ket: * sudah diproduksi

b. Pengembangan BBOT simplisia diutamakan untuk tanaman yang


mendukung program pemerintah seperti Saintifikasi Jamu, mendukung
industri obat tradisional dalam negeri, mendukung kebutuhan obat
nasional, serta berpotensi tinggi untuk ekspor.
c. Mencantumkan analisis dan kajian ketersediaan bahan dasar mencakup
daerah penghasil, kapasitas penyediaan bahan per periode tertentu,
kualitas, dan ketersediaannya harus dicantumkan dalam proposal.
d. Mencantumkan hasil penelitian optimasi skala laboratorium.

3. Uji Kesetaraan Fitokimia dan CoA


a. Produk BBOT simplisia, ekstrak dan fraksi bioaktif terstandar harus
dilakukan penetapan kandungan senyawa identitas. Jika belum tercantum
di Farmakope Herbal Indonesia maka dilakukan penetapan kadar
senyawa aktif dan/atau uji kesetaraan kandungan fitokimia menggunakan
senyawa pembanding.
Contoh untuk uji kesetaraan:
1. Pengukuran kadar: 100 g ekstrak kental kulit manggis mengandung 10
mg mangostin.
2. Pengukuran total fenol: 100 g ekstrak setara dengan 10 mg aktivitas
antioksidan kuersetin.
b. Spesifikasi dari target produk hasil pengembangan dan peningkatan
kapasitas produksi BBO dan BBOT harus dicantumkan di dalam laporan
akhir berupa Certificate of Analysis (CoA) sesuai format (lampiran 9) atau

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 6 dari 34


memenuhi persyaratan monografi yang tercantum pada Farmakope
Indonesia atau Farmakope Herbal Indonesia.

4. Uji Aktivitas Farmakologi dan Toksisitas


a. Produk hasil BBO dan BBOT, harus dilaksanakan uji aktivitas farmakologi
secara in vitro dan in vivo kecuali senyawa aktif BBO kimia yang
aktivitasnya sudah diketahui.
b. Produk hasil BBO dan BBOT, harus dilaksanakan uji toksisitas akut dan
sub kronik kecuali senyawa aktif BBO kimia yang toksisitasnya sudah
diketahui.
c. Produk sediaan jadi, harus tetap dilakukan uji seperti pada huruf a dan b.

5. Uji Stabilitas
a. Produk hasil BBO dan BBOT, harus dilaksanakan uji stabilitas yang
minimal telah berjalan 3 (satu) bulan (metode uji stabilitas dipercepat).
b. Produk sediaan jadi, harus tetap dilakukan uji seperti pada huruf a.
c. Untuk produk BBOT Simplisia, uji stabilitas yang dimaksud adalah kadar
air dan cemaran mikroba.

6. Kuantitas Luaran
 Skala pilot:
a. Ekstrak netto 1/100 skala industri (minimal 25 kg);
b. Fraksi bioaktif terstandar minimal 2,5 kg;
c. Antibiotik 1/1000 skala industri (minimal 1 kg);
d. Sintesis minimal 100 g;
e. Simplisia kering terstandar minimal 100 kg;
f. Produk biologi minimal 1 g.
 Skala produksi:
Untuk semua jenis produk hasil BBO dan BBOT minimal 1/10 dari
kapasitas produksi.

7. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


 Batas waktu penelitian pada tahun 2020 sampai dengan 30 November
2020 dengan target penyelesaian teknis dan administratif pada 7
Desember 2020.
 Batas waktu pekerjaan dan target waktu penyerapan anggaran harus
dicantumkan dalam proposal.

8. Instansi Pengusul
Proposal penelitian diusulkan oleh institusi pendidikan atau institusi penelitian
di dalam negeri bersama dengan mitra, harus berasal dari instansi atau
lembaga pemerintah yang berbadan hukum seperti BPPT, LIPI, ataupun
Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki bidang studi terkait pengembangan
BBO dan BBOT.

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 7 dari 34


9. Persyaratan Peneliti
 Tiap penelitian dipimpin oleh seorang Ketua Peneliti yang sesuai bidang
ilmu minimal S2 dan kompeten dengan skema fasilitasi pengembangan
dan peningkatan kapasitas produksi BBO dan BBOT.
 Apabila peneliti baik ketua/ anggota peneliti merupakan anggota tim
reviewer, dalam proses penilaian tidak boleh mereview atau melakukan
penilaian terhadap proposal sendiri maupun proposal lain yang berasal
dari institusi reviewer.
 Satu orang peneliti maksimal hanya dapat terlibat dalam 2 (dua) judul
proposal dan tidak boleh bertindak sebagai ketua peneliti dalam
keduanya (diperbolehkan sebagai satu ketua peneliti dan satu anggota
peneliti).
 Peneliti harus memahami kaidah-kaidah Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB), Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), dan
Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) dan/atau acuan resmi
lainnya yang relevan untuk masing-masing produk yang dikembangkan.
 Proposal penelitian dilengkapi dengan bukti pernyataan yang ditanda-
tangani oleh yang bersangkutan (Lampiran 1) dan mengisi biodata dari
masing masing peneliti (Lampiran 2).

10. Format Penulisan Proposal Lengkap


Proposal lengkap harus berisi dan menguraikan tentang:
 Kesesuaian antara substansi proposal dengan Kriteria Pengembangan
dan Peningkatan Kapasitas Produksi.
 Karakteristik pengembangan BBO dan BBOT yang akan dilaksanakan
harus berpotensi untuk diproduksi dan dimanfaatkan oleh industri dalam
negeri.
 Tujuan dan luaran kegiatan harus mengacu pada kerangka acuan
proposal ini.
 Rencana kegiatan dan strategi untuk mendorong institusi pendidikan,
penelitian dan industri (kajian koordinasi strategis A-B-G), untuk
melakukan pengembangan BBO dan BBOT, hingga secara bertahap
dapat dihirilasi pada industri.
 Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Format penulisan RAB disesuaikan
dengan contoh Lampiran 4.

V. PROSES SELEKSI PROPOSAL


Proposal yang masuk akan dinilai dan ditentukan kelayakannya untuk mendapat
fasilitas pembiayaan oleh Tim Reviewer yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alkes, Kementerian Kesehatan
RI. Penetapan proposal yang diterima dilaksanakan melalui penilaian bertahap:
1. Seleksi kelengkapan administrasi proposal
2. Kelayakan Mitra (Fact finding: sarana, prasarana, dan komitmen mitra)
dan paparan pengusul didampingi mitra.

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 8 dari 34


3. Penilaian dan rekomendasi Tim Reviewer secara substansi dan
kerasionalan anggaran.
4. Pengurutan batas (ranking) proposal yang difasilitasi berdasarkan nilai.

VI. KESEPAHAMAN BERSAMA, PERJANJIAN KERJA SAMA, DAN KONTRAK


KERJA SWAKELOLA
Pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas produksi BBO dan
BBOT akan didahului dengan penandatanganan Kesepahaman Bersama (MoU),
Perjanjian Kerja Sama, dan Kontrak Kerja Swakelola antara Kementerian
Kesehatan, universitas atau institusi penelitian, dan mitra.

VII. PEMBIAYAAN
Pembiayaan fasilitasi pengembangan dan peningkatan kapasitas produksi
bersumber dari APBN Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian bersama
mitra, lembaga pengusul atau pihak lain yang sah dan tidak mengikat. Pihak
pengusul dan mitra tidak berhak mengajukan gugatan bila sewaktu-waktu
kegiatan tidak disetujui atau dihentikan jika tidak memenuhi tujuan dan luaran
yang telah disepakati.
Mekanisme pengajuan, pencairan dana, dan pelaporan harus mengikuti
peraturan yang berlaku, diantaranya:
1. Fasilitasi pendanaan diberikan sesuai Standar Biaya Masukan (SBM) terbaru
yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan. Jika tidak terdapat pada SBM
dapat menggunakan standar lain yang sah dan didukung dengan data-data
yang jelas dan pasti serta paling efisien.
2. Anggaran disusun dengan pola Rencana Anggaran dan Belanja (RAB).
Penyusunan RAB harus dibuat secara rinci, tidak dibenarkan dalam bentuk
paket, dimaksudkan supaya terlihat kewajarannya dalam penggunaan dana
(lihat lampiran 4).
3. Pembiayaan atas pelaksanaan fasilitasi ini tidak diperbolehkan untuk
membeli peralatan/barang modal/aset.
4. Mitra, institusi pengusul atau lembaga lain dapat berkontribusi dalam
pembiayaan fasilitasi ini dengan komposisi dan penggunaan anggaran yang
dijelaskan dalam kontrak.
RAB anggaran terdiri atas:
Tabel 5: Uraian Rencana Anggaran dan Biaya
No Mata Anggaran Uraian
1 Gaji/Upah/Honorarium Meliputi belanja untuk honorarium ketua peneliti, peneliti
pembantu, sekretariat penelitian, koordinator peneliti dan
pembantu lapangan. Biaya gaji/upah/honorarium ialah maksimum
30% dari total anggaran dan terinci (at cost).
2 Belanja Bahan Bahan penelitian dapat berupa komponen dan material dasar
meliputi belanja untuk keperluan riset sehari-hari diantaranya alat
tulis kantor, computer supplies (bukan computer hardwares), dan
bahan-bahan penelitian. Pembelian belanja bahan mengacu pada
peraturan yang berlaku. (Maksimum 70% dan terinci, lumpsum)

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 9 dari 34


3 Belanja Perjalanan Meliputi belanja untuk perjalanan ke lokasi penelitian yang secara
Lainnya langsung berkaitan dengan objek penelitian dan perjalanan dalam
rangka persiapan serta koordinasi pelaksanaan penelitian dengan
sistem pembiayaan at cost. Termasuk:
1. perjalanan dinas monev 70% dan 100% untuk 2 (dua)
orang Tim Reviewer ke institusi peneliti yaitu tiket
pesawat, transport lokal, penginapan, uang harian.
2. perjalanan dinas pembahasan progres 70% dan 100% ke
Jawa Barat untuk ketua peneliti dan 1 mitra yaitu tiket
pesawat, transport lokal dan uang harian.
Biaya perjalanan at cost maksimal 20%. Bukan untuk perjalanan
luar negeri atau perjalanan lain yang tidak terkait langsung
dengan kegiatan ini.
4 Belanja Lain-lain Meliputi belanja untuk konsumsi rapat, pengolahan data,
pencetakan laporan, dan operasional pendukung pelaksanaan
penelitian, sewa alat, serta management fee. (Maksimum 10%
dan terinci).
3. Bila diperlukan peralatan/mesin yang terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan, dapat mengalokasikan biaya sewa atau merupakan bagian
kontribusi dari mitra. Untuk sewa ke lembaga pemerintah wajib
memperhatikan PNBP/kuitansi/bukti bayar dengan standar tarif yang
telah ditetapkan.
4. Dalam penyusunan RAB harus sudah memperhitungkan pajak sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Penetapan harga satuan atas bahan/alat habis pakai dalam RAB harus
melampirkan harga katalog/ brosur/ penawaran dari vendor/ penyedia/
katalog/ distributor.
6. Anggaran perkiraan dan batas maksimum biaya per proposal mengacu
pada Tabel 6 dibawah ini:

Tabel 6: Kisaran Anggaran Berdasarkan Lingkup Pekerjaan


Kisaran anggaran
No Lingkup pekerjaan
(Rp juta)
1 API kimia (termasuk derivatifisasi) Maks. 750
2 Produk biologi Maks. 750
3 Ekstrak terstandar dan formulasi produk Maks. 600
4 Fraksinasi bioaktif terstandar dan formulasi Maks. 750
produk
5 Standarisasi simplisia Maks. 200

VIII. MONITORING/ EVALUASI PEKERJAAN


Monitoring dan evaluasi (monev) dilaksanakan dalam rangka menjaga kualitas
pelaksanaan kegiatan dan luaran sesuai kontrak. Monev dilaksanakan minimal
2 (dua) kali yaitu pada tahap pencapaian hasil 70% pekerjaan dan 100%
pekerjaan. Monev dilaksanakan sesuai petunjuk pelaksanaan monitoring dan
evaluasi yang diterbitkan oleh Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian,
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan.

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 10 dari 34


IX. HASIL KEGIATAN
Hasil kegiatan mengacu pada luaran sesuai KAK dan Kontrak yang
sepenuhnya merupakan hak milik Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

Seluruh teknologi dan luaran dihasilkan dari kegiatan ini dapat dimanfaatkan
oleh mitra, industri dan atau masyarakat yang ditunjuk dan disetujui oleh
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan.

X. PENUTUP
Dokumen ini wajib diacu oleh setiap institusi pengusul dan pihak-pihak lain
yang terlibat di dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi
fasilitasi pengembangan dan peningkatan kapasitas produksi BBO dan BBOT
tahun 2020.

KAK ini akan dilakukan evaluasi sesuai kebutuhan dalam pelaksanaan kegiatan
ini.

Dengan mengajukan proposal Fasilitasi Pengembangan BBO dan BBOT, maka Tim
Peneliti dan Institusi Pengusul secara otomatis menyatakan sepenuhnya mematuhi
seluruh prosedur pengusulan, seleksi, monitoring, evaluasi, pelaporan, serta
penyelesaian teknis dan administratif.

Kerja sama dan sinergi antara Kementerian Kesehatan - institusi penerima fasilitasi
- Mitra diharapkan dapat mempercepat upaya hilirisasi dan kemandirian obat dan
bahan baku sediaan farmasi di Indonesia.

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 11 dari 34


LAMPIRAN 1

A. KETUA PENELITI (Contoh Penulisan)

………………………………………………………………………
Nama : Nama dan gelar Ketua Peneliti
………………………………………………………………………

………………………………………………………………………
Nama Institusi ditulis dengan huruf kapital, contoh:
Institusi : UNIVERSITAS X
………………………………………………………………………

Misal Farmakognosi/Fitokimia; Farmakologi; Kimia Medisinal;


Bidang Keahlian :
dan sebagainya

………………………………………………………………………
Nama Unit Organisasi ditulis dengan huruf kapital semua,
Unit Organisasi :
contoh:
PUSAT PENELITIAN X / FAKULTAS X

………………………………………………………………………
:
Alamat Kantor Tulis alamat secara jelas, berikut KODEPOS

………………………………………………………………………
:
Alamat Rumah Tulis alamat secara jelas, berikut KODEPOS

………………………………………………………………………
:
No. Telepon Tulis nomor telpon kantor secara benar

………………………………………………………………………
:
No. HP Tulis nomor HP secara benar

………………………………………………………………………
:
No. Fax Tulis nomor faks kantor secara benar

e-mail : ………………………………………………………………………
Tulis alamat email pribadi dan email alternatif secara benar

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 12 dari 34


LAMPIRAN 1
(Lanjutan)

B. INSTITUSI PENGUSUL

………………………………………………………………………
Institusi : Nama Institusi ditulis dengan huruf kapital, contoh:
UNIVERSITAS X

………………………………………………………………………
Nama Unit Organisasi ditulis dengan huruf kapital
Unit Organisasi : semua,contoh:
PUSAT PENELITIAN X

………………………………………………………………………
Alamat Kantor : Tulis alamat secara jelas, berikut KODEPOS

………………………………………………………………………
No. Telepon : Tulis nomor telpon kantor secara benar

………………………………………………………………………
No. Fax : Tulis nomor faks kantor secara benar

………………………………………………………………………
e-mail Kantor : Tulis alamat email kantor (official) secara benar

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 13 dari 34


LAMPIRAN 2
BIODATA PENELITI

A. Identitas Diri
Nama Lengkap dan Gelar :
Tempat/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Jabatan Fungsional :
NIP :
NIDN :
Alamat Korespondensi :
Telp/HP/Whatsapp :
Email :
Universitas S1 :
Universitas S2 :
Universitas S3 :

B. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Penelitian Tahun Luaran 1)

1) Luaran dapat berupa materi karya tulis ilmiah (paper, tesis, disertasi,
publikasi, dsb); produk (sediaan farmasi, produk bahan alam, dsb); serta
paten

C. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Nama Jurnal Volume/Tahun

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 14 dari 34


LAMPIRAN 3
LEMBAR PENGESAHAN

Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas Produksi


Bahan Baku Obat dan Bahan Baku Obat Tradisional Tahun 2020

……………………………………………(Judul)…………………………………………

Lokasi Pelaksanaan:
Contoh : Fakultas Farmasi Universitas....... dan Industri Farmasi PT...................

Keterangan Instansi Pelaksana:


A. Instansi Pelaksana
Nama Ketua Peneliti :
Nama Institusi :
Unit Organisasi :
Alamat Kantor :
Nomor Telepon :
Nomor Fax :
e-Mail Kantor :

B. Mitra
Nama Pimpinan/Direktur Mitra Industri :
Nama Mitra Industri :
Alamat Perusahaan :
Nomor Telepon :
Nomor Fax :
e-Mail Kantor :

Kerja Sama Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas Produksi Bahan Baku


Obat dan Bahan Baku Obat Tradisional antara Universitas….dan PT…..
didasarkan pada hasil kesepakatan kedua belah pihak yang dituangkan dalam
Perjanjian Kerja Sama nomor…..tahun ….tentang…..

Setuju diusulkan,
Kota, Tanggal :

Ttd dan cap Ttd dan cap Ttd

Kepala/Pimpinan Direksi Mitra/ Ketua Peneliti


Lembaga/Institusi Industri

Catatan:
Lembar Pengesahan ini wajib ditandatangani oleh seluruh pihak dan distempel
dengan cap basah dan wajib dilampirkan ke dalam proposal, Laporan Pendahuluan,
Laporan Kemajuan Tahap Kesatu, dan Laporan Akhir.

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 15 dari 34


LAMPIRAN 4
CONTOH FORMAT RAB
(Batas Anggaran Mengacu Pada Tabel 6)
(Sesuaikan dengan SBM 2020)

PERHITUNGAN TAHUN 2020


KEGIATAN / JENIS BELANJA / RINCIAN BELANJA HARGA JUMLAH BIAYA
VOLUME
SATUAN (Rp.) (Rp.)
(1) (2) (3) (4)
FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI BAHAN BAKU OBAT DAN
BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL 1 PT Total a+b+c+d+e

Belanja Bahan Total a


- Alat Tulis Kantor, Penggandaan dan Penyusunan Laporan 1 PT aaaa aaaa
- Bahan, simplisia, bahan kimia, bahan pengisi, pelarut, bahan uji, bahan penelitian
habis pakai lainnya 1 PT aaaa aaaa
- Bahan penunjang dan alat gelas 1 PT aaaa aaaaa

Honor yang terkait dengan output kegiatan Total b


- Ahli Madya 2 org x 3 jam x 20 hr x 6 bln 720 OJ bbbb bbbb
- Ahli Muda 3 org x 3 jam x 20 hr x 6 bln 1,080 OJ bbbb bbbb

Belanja Perjalanan Lainnya (DN) Total c + d


a. Transport lokal luar kota dalam provinsi Total c
Transport lokal 4 org 2 kl 8 OT cccc cccc
Uang Harian 4 org 3 hr 2 kl 24 OH cccc cccc
Hotel 4 org 2 hr 2 kl 16 OH cccc cccc

b. Transport luar provinsi Total d


GOL. III
Transport/ Tiket 2 org 2 kl 4 OT dddd dddd
Uang Harian 2 org 3 hr 2 kl 12 OH dddd dddd
Hotel 2 org 2 hr 2 kl 8 OH dddd dddd

c. Transport Monev 70% dan 100% Total d


Tim Reviewer GOL. IV
Transport/ Tiket 2 org 2 kl 4 OT dddd dddd
Uang Harian 2 org 2 hr 2 kl 8 OH dddd dddd
Hotel 2 org 2 hr 2 kl 8 OH dddd dddd

d. Transport Pembahasan Progres


70% dan 100%
Total d
GOL. III
Transport/ Tiket 2 org 2 kl 4 OT dddd dddd
Uang Harian 2 org 2 hr 2 kl 8 OH dddd dddd

Belanja Lain - Lainnya Total e


- Analisa dan uji, sewa kendaraan, rapat koordinasi, management fee 1 PT eeee eeee

Kota, Tanggal

Ttd dan cap Ttd

Kepala/Pimpinan Ketua Peneliti


Lembaga/Institusi

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 16 dari 34


LAMPIRAN 4 (Lanjutan)
RINCIAN RAB

Alat Tulis Kantor, Penggandaan, Penyusunan Laporan

HARGA JUMLAH
NO NAMA BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN
SATUAN (Rp) (Rp)
1 ATK 1 Paket 500.000 500.000
2 Penggandaan 1 Paket 500.000 500.000
3 Penyusunan Laporan 1 Paket 500.000 500.000
TOTAL (Termasuk Pajak) 1.500.000

Bahan Simplisia Kering


HARGA SATUAN
NO. NAMA BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SAT (Rp) - Harga dasar JUMLAH (Rp)
+ Ongkir (rata-rata)
1 Daun Simplisia berupa daun tanaman obat. Telah 150 kg
dikeringkan, kadar air tidak lebih dari 10%. 150,000 22,500,000
Pemerian mengacu kepada Farmakope Herbal
atau kompendia dan pustaka lain yang setara
Atau
2 Kulit kayu Simplisia berupa kulit kayu tanaman obat. Telah 0 kg
dikeringkan, kadar air tidak lebih dari 10%. 200,000 0
Pemerian mengacu kepada Farmakope Herbal
atau kompendia dan pustaka lain yang setara
Atau
3 Rimpang Simplisia berupa rimpang, umbi, bonggol 0 kg
tanaman obat. Telah dikeringkan, kadar air tidak 150,000 0
lebih dari 10%. Pemerian mengacu kepada
Farmakope Herbal atau kompendia dan pustaka
lain yang setara
TOTAL (Termasuk Pajak) 22,500,000

Bahan Kimia untuk Proses Ekstraksi


NO. NAMA BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp)
Ethanol/kandungan 90%, food
1 500 Lt. 45,000 22,500,000
grade
Pelarut non-polar (hexane/toluene,
2 100 Lt. 50,000 5,000,000
dsb)
Pelarut semi-polar (etil
3 100 Lt. 35,000 3,500,000
asetat/kloroform, dsb)
TOTAL (Termasuk Pajak) 31,000,000

Bahan Pengisi Pembuatan Ekstrak Kering


HARGA
NO NAMA BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN JUMLAH (Rp)
SATUAN (Rp)
1 Aerosil Bratachem Pharmaceutical grade 5 kg 200,000 1,000,000
2 Amprotab Bratachem Pharmaceutical grade 50 kg 35,000 1,750,000
3 Avicel pH 101 Bratachem Pharmaceutical grade 50 kg 155,000 7,750,000
4 Avicel pH 102 Bratachem Pharmaceutical grade 50 kg 150,000 7,500,000
5 CMC-Na Bratachem Pharmaceutical grade 5 kg 130,000 650,000
TOTAL (Termasuk Pajak) 18,650,000

Bahan Kimia untuk Evaluasi dan Karakterisasi

HARGA
NO NAMA BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN SATUAN JUMLAH (Rp)
(Rp)
1 2-propanol extra pure Merck 100995.2500 1 2.5 L 1,661,000 1,661,000
2 Accuprime pfx Super Mix Invitrogen 12344-040 1 unit 13,080,000 13,080,000
3 Acetonitrile GR for HPLC Merck 100030.1000 1 1L 2,105,000 2,105,000
4 Agar Bacteriological Oxoid LP0012 1 unit 1,980,000 1,980,000
5 Agarose; LE; Analytical Grade Promega V3121 1 unit 3,650,000 3,650,000
6 Aluminum cholride hexahydrate Merck 101084.1000 1 1 kg 1,739,000 1,739,000
7 Ammonia solution 25% Merck 105428.1000 1 1L 44,000 44,000

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 17 dari 34


8 Ampicillin anhydrous Sigma A9393 1 unit 2,390,000 2,390,000
9 Anisaldehyde Sigma Aldrich A-88107 1 5g 805,000 805,000
10 Bacteriological peptone sigma P0556 1 unit 2,800,000 2,800,000
11 Bacto tryptone BD 211705 1 unit 1,606,000 1,606,000
12 Blue/Orange Loading Dye, 6X, 3ml Promega G1881 1 unit 1,674,000 1,674,000
(3 x 1 ml)
13 Choloform p.a Merck 102445.1000 1 2.5 L 478,000 478,000
14 D-(+)-Glucose Sigma G7528 1 unit 1,800,000 1,800,000
15 Dichlormetan p.a Merck 106050.1000 1 2.5 L 989,000 989,000
16 Dimethyl Sulfoxide, mol bio 500 ml MP Biomedical 194819 1 unit 1,500,000 1,500,000
17 Dnase/Rnase Free Distiled Water MP Biomedical BTBRL 1 unit 510,000 510,000
1097715
TOTAL (Termasuk Pajak)
xxxxxxxxxx

Bahan untuk Kontrol Kualitas

HARGA
NO NAMA BARANG/SPESIFIKASI VOL. SATUAN JUMLAH (Rp)
SATUAN (Rp)
1 Cisplatin Spectrum Chemical 1 250 mg 3,400,000 3,400,000
2 Concavalin A Sigma 1 Unit 3,000,000 3,000,000
3 Diazoxide 1 Unit 2,000,000 2,000,000
4 Dinitrosalicylic (DNS) Sigma Aldrich Cat# No. D0550 1 Unit 4,000,000 4,000,000
reagent
5 DMEM (powder) Gibco, 12100046 1 1x(10x1L) 800,000 800,000
6 DMSO SIGMA-D8418 1 250 ml 3,500,000 3,500,000
7 Doxorubicin Apotek 1 2,000,000 2,000,000
8 DPPH Sigma Cat# D9132 1 1 gr 2,186,000 2,186,000
9 Dye Acridic orange Invitrogen/Applichem, A1398 1 Unit 2,500,000 2,500,000
10 Dye Hoechst 33342 Invitrogen, H3570 1 Unit 2,500,000 2,500,000
11 Dye PI Invitrogen/Applichem, A1398 1 Unit 2,500,000 2,500,000
12 FBS heat inactivated Gibco, 16140-071 1 500 ml 7,000,000 7,000,000
13 Ficol Histopaque SIGMA, 10771 1 100 mL 950,000 950,000
14 Genomic DNA RBC, YGB100 1 1x100 rxn 3,500,000 3,500,000
extraction kit
15 Glibenklamid 1 Unit 2,000,000 2,000,000
17 Green Fluorescen 1 Unit 3,000,000 3,000,000
protein (GFP)
18 Griess reagent Promega Catt G2930 1 unit 1,500,000 1,500,000
19 Lipopolysaccharide Sigma, L6143 1 1 mg 1,000,000 1,000,000
(LPS) Salmonella
20 MTT Gibco, M6494 1 1 gr 2,500,000 2,500,000
23 Penicilin- Gibco, 15070-063 1 100 500,000 500,000
Streptomycin, liquid
24 PHA Sigma 1 Unit 3,000,000 3,000,000
25 Porcine pancreatic Sigma Aldrich Cat#10080 1 100 g 2,000,000 2,000,000
alpha amylase
26 Rat intestinal acetone Sigma 11630-10G 1 Unit 7,000,000 7,000,000
powder
27 Reagen kit insulin Mecordia 1 96 well 7,000,000 7,000,000
plate
28 RPMI Medium 1640 Gibco, 23400-013 1 10 sachet 3,500,000 3,500,000
(powder) /pak
29 Trypsin-EDTA 0,5% Gibco, 15400 1 100 ml 1,000,000 1,000,000
30 Tyrosinase Enzime Sigma - T3842-25K 1 botol 2,200,000 2,200,000
31 Verapamil Isoptin/abbot 1 Unit 2,000,000 2,000,000
32 Vinbristine Vinblastine 1 3,000,000 3,000,000
PCH/Comphifar/Parmachemie
33 Vincristine Kalbe 1 Unit 3,000,000 3,000,000
34 Vitamin C standart A5960 - L-Ascorbic acid Sigma 1 25 ml. 750,000 750,000
35 Vitamin E standart PHR1031 - (±)-α- 1 Unit 750,000 750,000
TocopherolSigma
TOTAL (Termasuk Pajak) xxxxxxxxxxxx

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 18 dari 34


Bahan Penunjang

HARGA SATUAN
NO. NAMA BARANG/SPESIFIKASI VOLUME SATUAN JUMLAH (Rp)
(Rp)
Bahan Penunjang
1 Centrifuge tube 15 ml Corning, 430790 1 25 tubes/pak 350,000 350,000
2 Centrifuge tube 50 ml Corning, 430829 1 20 tubes/pak 250,000 250,000
3 Cover glass 1 box 30,000 30,000
4 Cryo Tube Nunc, 375418 1 20 tubes/pak 450,000 450,000
5 F96 microwell plate steril Nunc, 167008 1 50 buah/dus 3,000,000 3,000,000
6 Filter CO2 Sartorius, 17804 1 3 buah/dus 350,000 350,000
7 Filter inkubator CO2 Milipore, FG-0,2 um- 1 400,000 400,000
F1MN27288
8 Filter membrane Millipore, 1 100/pak 2,615,000 2,615,000
GSWP047SO,sterile
0,22 um, 47 mm
diameter, 10
envelopes of 10 filters
and pads, white plain
9 Gloves non powder 1 Ukuran L 45,000 45,000
10 Gloves non powder 1 Ukuran M 45,000 45,000
11 Gloves non powder 1 Ukuran S 45,000 45,000
12 Kim wipes disposable wipers Sigma,Kim wipe, 1 L4,5 inc x 280,000 280,000
Z188956 W8,5 inch
13 Masker 1 pak 45,000 45,000
14 Mikrotube 1,5 ml Axygen, MCT-150-C 1 200 300,000 300,000
tubes/pak
15 Mikrotube 2 ml Axygen, MCT200C 1 500 260,000 260,000
tubes/pak
16 Multidish 24 well Nunc, 142485 1 50 buah/dus 4,500,000 4,500,000
18 Nunc Lab-Tek Chamber SIGMA, 7182-1PAK 1 4,500,000 4,500,000
19 Petri dishes polystyrene Nunc, 150350 1 100x20 2,500,000 2,500,000
mm/pak
20 Pinset Anatomic,2165700 1 buah 165,000 165,000
21 Preparat object glass 1 box 25,000 25,000
22 Ruber cap 1 Penutup flas 500,000 500,000
filter 1L
23 Secure slip glass coverslip SIGMA, S1815-1PAK 1 4,500,000 4,500,000
24 Slide Chamber coverslip 8 wells SIGMA, C4732-20EA 1 700,000 700,000
25 Storage vial box 25 vial Thermo 1 300,000 300,000
26 Syringe filter steril 0,2 um Corning, 431219 1 pak 2,000,000 2,000,000
27 Tc-Flask 25 cm Nunc, 156367 1 50 flask/dus 4,500,000 4,500,000
38 Tc-Flask 75 cm Nunc, 156472 1 50 flask/dus 4,500,000 4,500,000
29 Thermanox coverslips 24 well Nunc, 174950 1 1,500,000 1,500,000
30 Tip steril bening 1000-5000 ul Eppendorf, 30000,8 1 1000 tips/pak 1,200,000 1,200,000
31 Tip steril biru 100-1000 ul Axygen, T-1000-B-R 1 1000 tips/pak 150,000 150,000
32 Tip steril kuning 20-200 ul Axygen, T-222-y 1 1000 tips/pak 250,000 250,000
TOTAL (Termasuk Pajak) xxxxxxxxx

Belanja Lain - Lain

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 19 dari 34


LAMPIRAN 5
JADWAL KEGIATAN PENGEMBANGAN
Tahun 2020, Bulan
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Isi dengan
2 tahapan
3 perencanaan
4 sampai
5 pekerjaan
6 selesai
(Laporan akhir
7
dan
8
pembayaran
100%)
9

bbo_prodisfm@yahoo.com 021-5201590 ext 1188 fax 021-5214873 Halaman 20 dari 34


fm@yahoo.com 021-5201590 ext 1188 fax 021-5214873 Halaman 24 dari 29
LAMPIRAN 6
PEMBAGIAN TUGAS PENELITI *)

No. Nama Jabatan dalam Tim Uraian Tugas Alokasi Waktu

*)Dituangkan dalam SK Rektor/Dekan atau pejabat lain yang berwenang

bbo_prodisfm@yahoo.com 021-5201590 ext 1188 fax 021-5214873 Halaman 21 dari 34


fm@yahoo.com 021-5201590 ext 1188 fax 021-5214873 Halaman 24 dari 29
LAMPIRAN 7
BBO/BBOT HASIL FASILITASI
DITJEN KEFARMASIAN DAN ALKES
TAHUN 2012 – 2019

No BBO/BBOT Judul Tahun


1 Ekstrak herba sambiloto (Andrographis Pembuatan Studi Kelayakan Produk Ekstrak 2012
paniculata)
2 Ekstrak pegagan (Centella asiatica)
3 Ekstrak herba meniran (Phyllanthus
niruri)
4 Ekstrak rimpang temulawak (Curcuma
xanthorriza)
5 Ekstrak rimpang jahe (Zingiber
officinale)
6 Ekstrak rimpang kencur (Kaempferia
galanga)
7 Ekstrak terstandar daun seledri (Apium
graviolens)
8 Ekstrak terstandar kumis kucing
(Orthosiphon stamineus)
9 Pati ter-pregelatinasi Pembuatan Studi Kelayakan Produk Eksipien Turunan Pati 2012
10 Difruktosa anhidrida III Pengkajian dan Peningkatan Skala Proses Pembuatan DFA III 2012
11 Ekstrak terstandar legundi (Vitex trifolia Produksi Ekstrak Terstandar Legundi (Vitex trifolia L) Skala 2013
Linn) Pilot sebagai Bahan Baku Obat Herbal Terstandar
12 Ekstrak terstandar paliasa (Kleinhovia Produksi Ekstrak Paliasa Terstandar (Keinhovia hospita Linn) 2013
hospita linn.) Skala Pilot sebagai Bahan Baku Sediaan Hepatoprotektor
13 Ekstrak rumput laut Eucheuma cottonii Optimasi Proses Ekstraksi dan Teknik Pemurnian Keraginan 2013
14 Karaginan rumput laut dari Rumput Laut Eucheuma cottoni untuk Memperoleh
Eksipien Keraginan yang Memenuhi Standar Mutu
(Pharmaceutical Grade)
15 Ekstrak terstandar pugun tano Pengembangan dan Penyediaan Ekstrak Terstandar 2013
(Curanga fel-terrae) Beberapa Tanaman Obat sebagai Kearifan Lokal Provinsi
16 Ekstrak terstandar daun jati belanda Sumatera Utara
(Guazuma ulmifolia)
17 Ekstrak terstandar herba sidaguri (Sida
rhombifolia)
18 Ekstrak terstandar daun sirsak (Annona
muricata L.)
19 Ekstrak terstandar biji buah kedaung
(Parkia timoriana)
20 Ekstrak terstandar daun salam Optimasi Proses Produksi Ekstrak Terstandar Daun Sirsak 2013
(Syzygium polyanthum) dan Daun Salam Dengan Metode Perkolasi Skala Pilot
21 Ekstrak terstandar daun sirsak (Annona
muricata L.)
22 Tetrasiklin Pengkajian Dan Penerapan Teknologi Produksi Tetrasiklin 2013
Skala Pilot
23 Albumin Pengkajian dan Penerapan Teknologi Produksi Albumin 2013
Skala Pilot
24 Ekstrak Terstandar Pegagan (Centella Produksi Triterpen dari Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) 2013
asiatica L.) Skala Pilot
25 Fraksi triterpen Pegagan
26 Isolat pegagan (asiatikosida)
27 Isolat pegagan (asam madekasat)
28 Isolat pegagan (asam asiatat)
29 Ekstrak terstandar Ganoderma lucidum Pengembangan Ekstrak Terstandar Ganoderma lucidum 2013
Sebagai Bahan Baku Obat Tradisional
30 2-Metoksi-isobutilisonitril (MIBI) Sintesis dan Karakterisasi MIBI Sebagai Ligan Kit 2013

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 22 dari 34


Radiofarmaka
31 Amilum jagung pulut ter-pragelatinasi- Eksipien Tablet Kempa Langsung Turunan Amilum Jagung 2013
hidrolisis enzimatik-fosforilasi Pulut yang Dimodifikasi dengan Pragelatinasi-Hidrolisis
Enzimatik-Fosforilasi
32 Ekstrak terstandar kulit buah manggis Pengembangan Bahan Baku Obat Tradisional dari Kulit Buah 2013
(Garcinia mangostana L.) Manggis, Herba Tapak Dara, dan Umbi Bawang Putih
33 Ekstrak terstandar herba tapak dara
(Catharanthus roseus)
34 Ekstrak terstandar umbi bawang putih
(Allium sativum L.)
35 Ekstrak terstandar Biji Mahoni Pengembangan Bahan Baku Obat Tradisional Biji Mahoni 2013
[Swietenia mahagoni (L.) Jacq.] (Swietenia mahagoni)
36 Lovastatin Pengkajian dan Penerapan Teknologi Produksi Lovastatin 2014
Skala Pilot
37 Sefotaksim Pengembangan Teknik Produksi Antibiotik Sefotaksim 2014
Melalui Sintesis dari 7-ACA (7-Aminocephalosporanic Acid)
38 Ekstrak Terstandar Rimpang Temu Optimasi Proses Produksi Ekstrak Terstandar Rimpang 2014
Ireng Temu Ireng dengan Metode Perkolasi Skala Pilot
39 Ekstrak Terstandar Batang Brotowali Optimasi Proses Produksi Ekstrak Terstandar Batang
Brotowali Skala Pilot untuk Indikasi Antidiabetes
40 Sinensetin (isolat marker) dari dari Proses Produksi Senyawa Penanda (Sinensetin dan 2014
Herba dan Ekstrak Kumis Kucing Metilpariokhromen) untuk Standardisasi Bahan Baku Obat
(Orthosiphon stamineus) Tradisonal dari Herba dan Ekstrak Kumis Kucing
41 Metilpariokhromen (isolat marker) dari (Orthosiphon stamineus)
dari Herba dan Ekstrak Kumis Kucing
(Orthosiphon stamineus)
42 Ekstrak Terstandar Daun Tempuyung Ekstrak Terstandar Daun Tempuyung (Sonchus arvensis L.) 2014
(Sonchus arvensis L.)
43 Kitosan Rantai Pendek Kitosan Rantai Pendek 2014
44 Ekstrak Terstandar Temu Kunci Optimasi, Produksi dan Uji Aktivitas Immunostimulan Ekstrak 2014
(Boesenbergia pandurata) Terstandar Temu Kunci (Boesenbergia pandurata (Roxb.)
Schlet., Zingiberaceae)
45 Fiber (serat) Batang Nanas Pemanfaatan Limbah Batang Nanas Sebagai Sumber Serat 2014
Pharmaceutical Grade yang Mengandung Senyawa Aktif (Sebagai Antioksidan,
46 Eksipien Pati Batang Nanas Antimikroba, Antikolesterol) dan Sumber Pati Sebagai
Pharmaceutical Grade Eksipien Farmasetik
47 Propacetamol Peningkatan Skala Produksi Pembuatan Propacetamol 2014
melalui Proses Sintesa Kimia
48 Dimer Paracetamol Sintesa dan Scalling Up Desain Proses Produksi Dimer 2014
Paracetamol Adjuvan-Therapy Untuk Injeksi Parasetamol
dan Sediaan Cair Untuk Pediatrik
49 Ekstrak Terstandarisasi Temu Putih Pengembangan dan Penyediaan Ekstrak Terstandarisasi 2014
Curcuma zedoaria Temu Putih, Kemukus, dan Seledri Untuk Mendukung
50 Ekstrak Terstandarisasi Kemukus Piper Kemandirian Penyediaan Bahan Baku Obat Tradisional
cubeba
51 Ekstrak Terstandarisasi Seledri Apium
graveolens
52 Ekstrak Etanolik Terstandar Daun Produksi Ekstrak Etanolik Terstandar Daun Jambu Mete 2014
Jambu Mete (Anacardium occidentale (Anacardium occidentale L.) dengan Efek Antihipertensi
L.)
53 Ekstrak Aktif Terstandar Daun Awar- Pengembangan Ekstrak Aktif Terstandar Daun Awar-awar 2014
awar Ficus septic Sebagai Bahan Baku Obat Tradisional Antikanker
54 Ekstrak Daun Sambung Nyawa (Gynura Pengembangan Bahan Baku Obat Tradisional Ekstrak Daun 2014
procumbens) Sambung Nyawa (Gynura procumbens)
55 Ekstrak Etanol Costus speciosus Produksi Ekstrak Etanol Costus speciosus
56 Ekstrak Terstandarisasi Daun Kumis Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas Produksi BBOT 2014
Kucing Dari Daun Kumis Kucing, dan Rimpang Temu Mangga
57 Ekstrak Terstandarisasi Rimpang Temu Dalam Pilot Scale
Mangga

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 23 dari 34


58 Isolat a-mangostin dari Manggis Produksi 10 (Sepuluh) Isolat Kandungan Kimia Utama 2014
(Garcinia mangostana) Tumbuhan Obat Tradisional Indonesia untuk Senyawa
59 Isolat andrographolide dari Sambiloto Pembanding Farmakope Herbal Indonesia
(Andrographis paniculata)
60 Isolat piperin dari Merica (Piper nigrum)
61 Isolat Ethyl p-methoxy-trans-cinnamate
dari Kencur Kaempferia galanga
62 Isolat Kaempferol dari Paku resam
Gleichenia linearis
63 Isolat Skopoletin dari Mengkudu
(Morinda citrifolia)
64 Isolat Luteolin dari Kacang Tanah
(Arachis hypogea)
65 Isolat Apigenin dari Seledri (Apium
graviolen)
66 Isolat Tilirosid dari Guazuma ulmifolia
67 Isolat Kuersitrin dari Loranthus sp
68 Ekstrak Terpenoid Terstandarisasidari Produksi Terpenoid Terstandarisasi dan Isolat 2014
Tumbuhan Elephantopus scaber L. Iso/Deoksielephantopin dari Tumbuhan Obat Tradisional
69 Isolat Deoksielephantopin dari Indonesia Elephantopus scaber L.
Tumbuhan Elephantopus scaber L.
70 Isolat Iso-deoksielephantopin dari
Tumbuhan Elephantopus scaber L.
71 Ekstrak Terstandar Kasumba Turate Pengembangan Produksi BBOT Immunostimulan Ekstrak 2014
(Cartamus tinctorius Linn.) Terstandar Kasumba Turate (Cartamus tinctorius Linn.)
Dalam Rangka Menunjang Program Saintifikasi Jamu
Indonesia
72 Antibiotik Actinomycin Dari Optimalisasi Produksi Antibiotik Actinomycin Dari 2014
Streptomyces parvulus Streptomyces parvulus Skala Pilot Dalam Upaya
Meningkatkan Kemandirian Bahan Baku Obat
73 Ester Ibuprofen-metil glukopyranoside Sintesis Senyawa Turunan Ibuprofen Menggunakan 2014
via Biokatalis Lipase Terimmobilisasi Biokatalis Lipase Terimmobilisasi
74 Ester ibuprofen-etil glukopiranosida via
Biokatalis Lipase Terimmobilisasi
75 Isolat Fucoidan Terstandar Rumput Optimasi Proses Produksi Isolat Fucoidan Terstandar 2014
Laut Coklat (Sargassum sp) Rumput Laut Coklat (Sargassum sp) Skala Pilot Untuk
Memperoleh Bahan Baku Obat Antikanker
76 Dekstrin dari Ubi Kayu (Manihot Produksi Dekstrin dari Ubi Kayu (Manihot utilisima) sebagai 2014
utilisima) Penopang Kemandirian Bahan Baku Obat Nasional
77 Ekstrak Temugiring (Curcuma Pengembangan Produksi Sediaan Ekstrak Temugiring 2014
heyneana) (Curcuma heyneana) Dalam Sediaan Kapsul Softgel
78 Antikanker Flutamida Produksi Agen Antikanker Flutamida 2015
79 Ekstrak Terstandar Daun Kepel Produksi Ekstrak Terstandar Daun Kepel (Stelechocarpus 2015
(Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook.f. & burahol (Bl.) Hook.f. & Th)
Th)
80 Ekstrak Umbi Bengkoang (Pachyrrhizus Produksi Ekstrak Umbi Bengkoang (Pachyrrhizus erosus (L.) 2015
erosus (L.) Urb) sebagai Antikolesterol dan Suplemen Menopause
81 Ekstrak Aktif Terstandar Daun Mimba Pengembangan Ekstrak Aktif Terstandar Daun Mimba 2015
(Azadirachta indica) (Azadirachta indica) sebagai Bahan Baku Obat Tradisional
82 Isolat Pinostrobin Produksi Isolat Pinostrobin sebagai Senyawa Penanda 2015
Bahan Baku Obat Tradisional
83 Ekstrak Kulit Buah Manggis Produksi Alfa-Mangostin dari Kulit Buah dan Getah Kulit 2015
Terpurifikasi Batang Manggis (Garcinia mangostana L)
84 Ekstrak Getah Kulit Batang Manggis
Terpurifikasi
85 Isolat Alfa-Mangostin
86 Ekstrak Terpurifikasi Kayu Angin Produksi Ekstrak Terpurifikasi/Fraksi Bioaktif dan Isolat 2015
(Usnea sp) Asam Usnat dari Tumbuhan Obat Tradisional Indonesia
87 Isolat Asam Usnat Kayu Angina (Usnea sp)

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 24 dari 34


88 Isolat Quercetin Produksi 10 Senyawa Marker (Isolat) sebagai Pembanding 2015
89 Isolat Plumbagin Baku Tumbuhan Obat Tradisional Indonesia
90 Isolat Mangiferin
91 Isolat Isoquercetin
92 Isolat Curcumin
93 Isolat Hydroxychavicol
94 Isolat Gallic Acid
95 Isolat Hesperidin
96 Isolat Eugenol
97 Isolat (+)-Catechin
98 Nanopartikel Gelatin Aplikasi Teknologi Produksi Nanopartikel Gelatin untuk 2015
Penghantaran Obat (Drug Delivery)
99 Ekstrak Biji Klabet (Trigonella foenum- Peningkatan Kapasitas Produksi Ekstrak Biji Klabet 2015
graecum L.) (Trigonella foenum-graecum L.) untuk Sediaan Obat Herbal
Terstandar Fitoestrogen
100 Isolat Eurycomanon Isolasi Senyawa Penanda (Eurycomanon dan 13-α(21) - 2015
101 Isolat 13-α(21)-dihidroeurycomanon dihidroeurycomanon) untuk Standardisasi Produk Bahan
Baku Obat Tradisonal Berkhasiat Afrodisiak dari Tanaman
Pasak Bumi (Eurycoma longifolia)
102 Xylan Pemanfaatan Limbah Batang Nanas sebagai Sumber Silan 2015
(Xylan), Bahan Farmasetik untuk Pembawa Obat yang
Mendukung Pengembangan Sistem Penghantaran Obat
Baru (Nanocarrier dan Colonic Targeting)
103 Pemanis Alami Glikosida Steviol Pengembangan Proses Produksi Pilot Scale Pemanis Alami 2015
Glikosida Steviol (Stevia) dari Daun Tanaman Stevia (Stevia
rebaudiana Bertoni)
104 Ekstrak Terstandar Strobilanthes Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas Produksi 2015
crispus L. Ekstrak Terstandar Strobilanthes crispus L. sebagai Diuretik
dan Anti- Batu Ginjal
105 Isolat Gartanin Produksi Isolat Gartanin dari Kulit Buah Manggis Garcinia 2015
mangostana Linn.
106 Ekstrak Terstandar Kelopak Bunga Produksi Ekstrak Terstandar Kelopak Bunga Rosela 2015
Rosela (Hibiscus sabdariffa (L.) (Hibiscus sabdariffa (L.)) Skala Pilot sebagai Bahan Baku
Obat Herbal Terstandar
107 Karagenan Pharmaceutical Grade Pengembangan Karagenan Asal Perairan Indonesia sebagai 2015
Bahan Tambahan Farmasi dengan Kualitas Pharmaceutical
Grade
108 Ekstrak Kering Terstandar Buah Pare Pengembangan Ekstrak Terstandar Buah Pare (Momordica 2015
(Momordica charantia) charantia) sebagai Bahan Baku Obat Tradisional
109 Ekstrak Kental Terstandar Buah Pare Antidiabetes
(Momordica charantia)
110 Ibuprofen 2-Hidroksietil Ester Sintesis Senyawa Ibuprofen 2-Hidroksietil Ester 2015
111 Isolat Vitexicarpin Pengembangan dan Optimalisasi Isolasi Senyawa 2015
Vitexicarpin dan Viteosin-a dari Tumbuhan Legundi (Vitex
trifolia L.) sebagai Penanda/ Marker Bahan Baku Obat
Tradisional Indonesia
112 Isolat Cycloartane Triterpenoid Pengembangan dan Optimalisasi Isolasi Senyawa 2015
113 Isolat Cycloartane Triterpenoid Cycloartane Triterpenoid dari Kleinhovia hospita L. sebagai
Hepatoprotektor dalam Menunjang Kemandirian Bahan Baku
Obat Tradisional
114 Phlobaphene Pengembangan Produksi Phlobaphene dari Ampas Kulit 2016
Kina (Cinchona sp, Rubiaceae) sebagai Bahan Baku Obat
Herbal Berkhasiat Antioksidan
115 Agen Antituberkulosis PGV-6 Produksi Agen Antituberkulosis PGV-6, HGV-6 dan GVT-6 2016
116 Agen Antituberkulosis HGV-6
117 Agen Antituberkulosis GVT-6
118 Fraksi Gel Terstandar Daun Lidah Produksi Fraksi Gel dan Fraksi Antrakinon Terstandar Daun 2016
Buaya (Aloe vera L.) Lidah Buaya (Aloe vera L.)
119 Fraksi Antrakinon Terstandar Daun

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 25 dari 34


Lidah Buaya (Aloe vera L.)
120 Ekstrak Terstandar Daun Sendok Penyediaan dan Pengembangan Ekstrak Terstandar Daun 2016
(Plantago major) Sendok (Plantago major) sebagai Bahan Baku Obat
Tradisional Antidiabetes
121 Fraksi Polisakarida Buah Mengkudu Produksi Terstandar Fraksi Polisakarida Buah Mengkudu 2016
(Morinda citrifolia L.) (Morinda citrifolia L.)
122 Fraksi Bioaktif Biji Pala (Myristica Scale Up Fraksi Bioaktif Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) 2016
fragrans Houtt) yang Berpotensi untuk Bahan Baku Obat Andidiabetes dan
Antidislipidemia Alami
123 Isolat Rutin Produksi Senyawa Rutin, Anetolfenkon, Desmetoksi 2017
124 Isolat Anetolfenkon Kurkumin, Zerumbon, Sebagai Penanda (Marker) Bahan
125 Isolat Desmetoksi Kurkumin Baku Obat Tradisional Indonesia
126 Isolat Zerumbon
127 Isolat Poliphenol Polimer Type-A Isolasi dan Proses Optimasi Awal Senyawa Penanda 2017
128 Isolat Coumarin Poliphenol Polimer Type-A, Coumarin, Cinnamic Acid, dan
129 Isolat Cinnamic Acid Cinamaldehid untuk Proses Ekstraksi dan Standardisasi
130 Isolat Cinamaldehid Produk Bahan Baku Obat Tradisional Kulit Kayu Manis
(Cinnamomum burmanii)
131 Amilum Sagu (Metroxylon SP) Scalling Up Produksi Amilum Sagu (Metroxylon SP) 2017
Terpregelatinasi Terpregelatinasi sebagai Bahan Tambahan dalam Sediaan
Tablet
132 Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Pengembangan Teknik Produksi dengan Steam Flash- 2017
burmanii) Explosion untuk Meningkatkan Rendemen dan Kualitas
Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmanii)
133 Asam Mefenamat Pengembangan Sintesis Asam Mefenamat sebagai Upaya 2017
Mendorong Kemandirian Nasional dalam Penyediaan Active
Pharmaceutical Ingredient (API)
134 Kombinasi Ekstrak Air Tempuyung Pengembangan Obat Herbal Terstandar Kombinasi Ekstrak 2017
(Sonchus arvensis) dan Keji Beling Air Tempuyung (Sonchus arvensis) dan Keji Beling
(Strobilanthes cripus) (Strobilanthes cripus) sebagai Diuretik dan Anti-Batu Ginjal
135 Isolat Asam Ellagat Produksi Senyawa Marker Asam Ellagat, Panduratin dan 20- 2017
136 Isolat Panduratin Hidroksiecdyson Sebagai Pembanding Baku Tumbuhan
137 Isolat 20-Hidroksiecdyson Obat Tradisional Indonesia
138 Fraksi Aktif Terstandar Herba Kumis Produksi Fraksi Aktif Terstandar Herba Kumis Kucing 2017
Kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq sebagai Bahan Baku
Obat Tradisional
139 Ekstrak Terstandar Daun Pepaya Produksi Ekstrak Terstandar Daun Pepaya (Carica papaya) 2017
(Carica papaya) Skala Pilot sebagai Bahan Baku Obat Herbal Terstandar
untuk Penangangan Demam Berdarah Dengue
140 Parasetamol Produksi Parasetamol dari Fenol 2017
141 Fraksi Antosianin Daun Ubi Ungu Produksi Terstandar Fraksi Antosianin Daun Ubi Ungu 2018
(Ipomoea batatas L) (Ipomoea batatas L)
142 Sefalosporin C Peningkatan Kapasitas Fermentasi dan Proses Hilir 2018
Sefalosporin C pada Skala Pilot Plant
143 Kuersetin Kalium Bisulfat dari Daun Produksi Senyawa Kuersetin Kalium Bisulfat dari Daun 2018
Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) dan Nobiletin dari Herba
144 Nobiletin dari Herba Bandotan Bandotan (Ageratum conyzoides L.) untuk Senyawa
(Ageratum conyzoides L.) Pembanding Baku Farmakope Herbal Indonesia
145 Ekstrak Daun Belimbing Manis Produksi Ekstrak Daun Belimbing Manis (Averrhoa 2018
(Averrhoa carambola L) carambola L) Terstandar sebagai Bahan Baku Kosmetik
146 Fraksi Aktif dari Umbi Tanaman Talas Produksi Fraksi Aktif dari Umbi Tanaman Talas (Collocasia 2018
(Collocasia esculenta) esculenta) Skala Pilot sebagai Antibiotik dalam Upaya
Meningkatkan Kemandirian Bahan Baku Obat Tradisional
147 Isolat Brazilin dari Kayu Secang Produksi Isolat Brazilin dari Kayu Secang (Caesalpinia 2018
(Caesalpinia sappan L) sappan L).
148 HP2009 atau 1,3 bis(para- Produksi Analgetika Turunan Parasetamol 2018
hidroksifenil)urea
149 Isolat Neolignan Crocatin A dari Sirih Produksi Senyawa Baru Neolignan Crocatin A dan B dari 2018

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 26 dari 34


Merah (Piper crocatum) Sirih Merah (Piper Crocatum) sebagai Aktif Biologis dan
150 Isolat Neolignan Crocatin B dari Sirih sebagai Senyawa Penanda (Marker) Tumbuhan Obat
Merah (Piper crocatum) Indonesia
151 Isolat Phylantin dari Tanaman Meniran Produksi Senyawa Phylantin, Hypophylantin, Niranthin, 2018
(Phyllanthus niruri) Corilagin sebagai Penanda (Senyawa Marker) Bahan Baku
152 Isolat Hypophylantin dari Tanaman Obat Tradisional Indonesia yang Berbasis Tanaman Meniran
Meniran (Phyllanthus niruri) (Phyllanthus niruri)
153 Isolat Niranthin dari Tanaman Meniran
(Phyllanthus niruri)
154 Isolat Corilagin dari Tanaman Meniran
(Phyllanthus niruri)
155 Isolat 6-Gingerol dari Rimpang Jahe Isolasi Senyawa Penanda 6-Gingerol, 6-Shogaol, 6-Paradol 2018
(Zingiber officinale) dan Zingerone untuk Proses Ekstraksi dan Standardisasi
156 Isolat 6-Shogaol dari Rimpang Jahe Produk Bahan Baku Obat Tradisional dari Rimpang Jahe
(Zingiber officinale) (Zingiber officinale)
157 Isolat 6-Paradol dari Rimpang Jahe
(Zingiber officinale)
158 Isolat Zingerone dari Rimpang Jahe
(Zingiber officinale)
159 Insulin Glargine Pengembangan Sistem Produksi Rekombinan Insulin 2019
Glargine Terlarut dan Aktif pada Escherichia coli BL 21 (DE3)
yang Efisien dan Halal
160 Ekstrak Terstandar Akar Pakis Tangkur Penyediaan dan Pengembangan Produk Ekstrak Terstandar 2019
(Polypodium feei) Akar Pakis Tangkur (Polypodium feei) untuk Manajemen
Nyeri
161 Senyawa A-115 Produksi Senyawa A-115 dan B-143 sebagai Agen 2019
162 Senyawa B-143 Antituberkulosis
163 Ekstrak Buah Cabe Jawa Pengembangan Granul Larut Air dari Ekstrak Buah Cabe 2019
Jawa sebagai Bahan Baku Terstandart Obat Tradisional
164 Simplisia Terstandar Kapulaga Produksi dan Standardisasi Simplisia Bahan Baku Obat 2019
(Amomum cardamomum Willd) Tradisional Kapulaga (Amomum cardamomum Willd)
165 Simplisia Terstandar Daun Gaharu Produksi Simplisia dan Ekstrak Terstandar Daun Gaharu 2019
166 Ekstrak Terstandar Daun Gaharu sebagai Bahan Baku Suplemen Antioksidan
167 Simplisia Terstandar Rimpang Jahe Produksi Simplisia Terstandar Rimpang Jahe Merah 2019
Merah (Zingiber officinale Rosc.) (Zingiber officinale Rosc.) pada Fasilitas Pusat Pengolahan
Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) Soreang Kabupaten
Bandung
168 Simplisia Terstandar Rimpang Kencur Produksi Simplisia Terstandar Rimpang Kencur (Kaempferia 2019
(Kaempferia galanga) galanga) pada Fasilitas Pusat Pengolahan Pasca Panen
Tanaman Obat (P4TO) Soreang Kabupaten Bandung
169 Simplisia Terstandar Rimpang Kunyit Produksi Simplisia Terstandar Rimpang Kunyit (Curcuma 2019
(Curcuma domestica L.) domestica L.) pada Fasilitas Pusat Pengolahan Pasca Panen
Tanaman Obat (P4TO) Soreang Kabupaten Bandung
170 Ekstrak Terstandar Spirulina (Spirulina Pengembangan Ekstrak Terstandar Spirulina (Spirulina 2019
platensis) platensis) sebagai Bahan Baku Obat Tradisional
171 Simplisia Terstandar Meniran Produksi Simplisia Terstandar Meniran (Phylanthus niruri 2019
(Phylanthus niruri Linn) Linn) Skala Pilot sebagai Bahan Baku Obat Tradisional
172 Ekstrak Terstandar Daun Cengkeh Produksi Ekstrak Terstandar Daun Cengkeh (Syzygium 2019
(Syzygium aromaticum (L.) Merr. & aromaticum (L.) Merr. & Perry.) sebagai Bahan Baku Obat
Perry.) Tradisional Antiflatulen
173 Glucosamin Terstandar Produksi Glucosamin Terstandar Skala Pilot dari Limbah 2019
Udang Vanname
174 7-ACA Pengembangan Proses Biokonversi Sefalosporin C menjadi 2019
7-ACA dalam Satu Tahap Reaksi Menggunakan Enzim
Sefalosporin Asilase
175 [Pengembangan] Ekstrak Produk Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Ekstrak Produk 2019
Rimpang Jahe (Zingiber officinale) Rimpang Jahe (Zingiber officinale) Terstandar dengan Kadar
Terstandar dengan Kadar 6 -shogaol 6 -shogaol yang optimal di PT Industri Jamu Borobudur
yang optimal

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 27 dari 34


LAMPIRAN 8
OUTLINE
PENULISAN PROPOSAL LENGKAP

Proposal ditulis pada kertas ukuran F4 dengan huruf Arial font 12, spasi 1,5 dan
margin (kiri-atas-bawah masing-masing 2,5 cm dan kanan 2 cm). Jumlah halaman
proposal sekurang-kurangnya 30 halaman dan batasan ukuran electronic file
maksimal 10 MB. Proposal harus mengacu pada keseluruhan Kerangka Acuan
Penyusunan Proposal ini. Proposal wajib mengikuti kerangka yang memuat
informasi sebagai berikut:
1. Cover
Memuat Judul, Nama Ketua Peneliti, Nama dan Logo Instansi, Nama Unit
Organisasi, Tahun Penulisan Proposal, dan diberikan ilustrasi (gambar/foto)
yang appropriate
2. Menyesuaikan Lampiran 1
3. Menyesuaikan Lampiran 2
4. Menyesuaikan Lampiran 3
5. Daftar Isi
6. Abstrak
Tuliskan secara ringkas penelitian yang akan dilaksanakan dengan menjelaskan
masalah pemilihan BBO/BBOT yang akan diteliti dan latar belakangnya,
termasuk dijelaskan letak strategisnya penelitian ini guna menghasilkan
BBO/BBOT. Juga harus dijelaskan tahap-tahap penelitian yang dilakukan,
kegunaan hasil, dan metode yang digunakan, prospek hilirisasi dan penerapan
di Industri. Cantumkan lima kata kunci (key words) yang paling dominan.
7. Abstract
Abstrak dalam versi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
8. Pendahuluan
1) Latar Belakang
2) Roadmap Pengembangan Bahan Baku Obat dan Bahan Baku Obat
Tradisional hingga skala produksi dalam waktu maksimal selama 5 tahun.
3) Tujuan
Tulis secara jelas tujuan umum dan khusus
4) Luaran
5) Informasi lain yang dianggap penting untuk disampaikan

9. Roadmap Pengembangan Bahan Baku Obat dan Bahan Baku Obat


Tradisional
Tuliskan roadmap dari rencana pengembangan hingga hilirisasi dan gambarkan
dalam milstone maksimal hingga tahun 2024.

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 28 dari 34


10. Metode
1) Uraikan tentang cara pendekatan masalah dan relevansi metode yang
digunakannya;
2) Uraikan tentang metode pencapaian luaran dari bidang topik yang diteliti.
Cantumkan lingkup dan tahap kegiatan pengembangan beserta alur yang
akan dilaksanakan. Jika lebih dari 1 tahun uraikan dalam tahap yang pasti.
3) Dibuat kerangka (bagan) tahapan/proses dari pengembangan secara umum
dari bahan baku/peralatan sampai didapatkannya produk (flowchart).
11. Prospek dan Dampak Manfaat
1) Jelaskan tentang daya ungkit dari kegiatan pengembangan yang akan
dilakukan dan dukungannya pada penguatan Kemandirian Bahan Baku
Obat dan Bahan Baku Obat Tradisional.
2) Jelaskan keuntungan dan manfaat dari kegiatan/penelitian yang akan
dilakukan;
12. Luaran yang Diharapkan
Jelaskan luaran (output) yang dihasilkan dari kegiatan/penelitian ini secara
kualitatif dan kuantitatif berikut waktu yang dibutuhkan untuk mencapai luaran
tersebut dengan mengacu pada luaran yang telah dimaksud di atas.
13. Personil Pelaksana Kegiatan
Cantumkan nama lengkap para peneliti, gelar kesarjanaan (harus ditulis
dibelakang nama), pria/ wanita, unit kerja, bidang keahlian dan tugas dalam
kegiatan, pendidikan akhir, alokasi waktu (jam/ minggu), profile lembaga lengkap
dengan CV para penelitinya (dalam 5 tahun terakhir). Profil Lembaga Pengusul
harus memuat tentang prioritas riset yang dilakukan lembaga, sarana dan
prasarana riset, kompetensi lembaga dan pengalaman risetnya dalam kurun 5
tahun terakhir.
14. Pembagian tugas peneliti yang dituangkan dalam SK Rektor/Dekan atau
pejabat lain yang berwenang (lihat lampiran 6)
15. Jadwal Kegiatan
Timeline pekerjaan dan target waktu penyerapan anggaran harus dicantumkan
dalam proposal dengan dilengkapi justifikasi yang cukup menyesuaikan dengan
lampiran 5. Timeline pekerjaan dan target waktu harus mencantumkan
aktivitas pelaksanaan pengembangan bahan baku obat dan bahan baku
obat tradisional dari persiapan sampai dengan laporan akhir.
14. Profil dan Peran Mitra
 Tuliskan profil dan peran mitra secara jelas serta skema kerja sama antar
Instansi Pengusul dan Mitra.
 Melampirkan Surat Pernyataan Komitmen / perjanjian kerja sama antar
keduanya.
15. Daftar Pustaka.
16. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
(Menyesuaikan seperti contoh pada lampiran 4)
17. Data Dukung RAB (standar biaya, penawaran, katalog, dan sebagainya yang
menunjukan harga satuan yang dipakai dalam RAB)
18. Bukti Telusur (Memuat paten, publikasi ilmiah)

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 29 dari 34


LAMPIRAN 9
TEMPLATE CoA

Atau menyesuaikan template terbaru jika ada.

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 30 dari 34


LAMPIRAN 10
CHECKLIST PEMERIKSAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REGISTRASI BARU
OBAT TRADISIONAL, SUPLEMEN KESEHATAN, DAN OBAT KUASI

Atau menyesuaikan dokumen terbaru jika ada.

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 31 dari 34


LAMPIRAN 11
KELENGKAPAN DOKUMEN PENDAFTARAN PROTOKOL
DAN HASIL UJI PRA-KLINIK

Atau menyesuaikan dokumen terbaru jika ada.

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 32 dari 34


LAMPIRAN 12
KELENGKAPAN DOKUMEN PENDAFTARAN PROTOKOL DAN HASIL UJI
KLINIK

Atau menyesuaikan dokumen terbaru jika ada.

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 33 dari 34


LAMPIRAN 13
ACUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

1. Undang – Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. PP No. 48 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Bukan
Pajak yang Berlaku pada Badan Pengawas Obat dan Makanan
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
4. Inpres No. 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri
Farmasi dan Alat Kesehatan
5. Permenkes No. 17 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Pengembangan
Industri Farmasi dan Alat Kesehatan
6. Permenkes No. 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu dalam Penelitian
Berbasis Pelayanan Kesehatan
7. Permenkes No. 006 Tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional
8. dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait.
9. PerKa BPOM RI Nomor 24 Tahun 2017 tentang Kriteria dan Tata Laksana
Registrasi Obat.
10. PerKa BPOM RI Nomor: K.00.05.41.1384 tentang Kriteria dan Tata Laksana
Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka.

bbo_prodisfm@yahoo.com Halaman 34 dari 34

Anda mungkin juga menyukai